Anda di halaman 1dari 3

A.

Pengertian

Oksigen merupakan salah satu kebutuhan yang diperlukan dalam

proses kehidupan karena oksigen sangat berperan dalam proses

metabolisme tubuh. Kebutuhan oksigen didalam tubuh harus terpenuhi

karena apabila berkurang maka akan terjadi kerusakan pada jaringan otak

dan apabila berlangsung lama akan menyebabkan kematian Proses

pemenuhan kebutuhan oksigen pada manusia dapat dilakukan dengan cara

pemberian oksigen melalui saluran pernafasan, pembebasan jalan nafas

dari sumbatan yang menghalangi masuknya oksigen, memulihkan dan

memperbaiki organ pernafasan agar berfungsi secara normal

(Taqwaningtyas, Ficka (2013) dalam Hidayat dan Uliyah, 2005).

Pemberian oksigen berupa pemberian oksigen ke dalam paru-paru

melalui saluran pernapasan menggunakan alat bantu oksigen. Pemberian

oksigen kepada klien dapat melalui tiga cara, yaitu melalui kateter nasal,

kanula nasal, dan masker oksigen .

Oksigenasi adalah memberikan aliran gas oksigen (O2) lebih dari

21% pada tekanan 1 atmosfer sehingga konsentrasi oksigen meningkat

dalam tubuh. (Kristina (2013) dalam Saryono dan Widianti, 2010).

: Oksigenasi adalah proses penambahan oksigen kedalam system

kimia dan fisika. Oksigen (O2) merupakan gas tidak berwarna dan tidak

berbau yang sangat dibutuhkan dalam proses metabolisme sel, sebagai

hasilnya terbentuklah karbondioksida ,energy dan air. Penambahan

karbondioksida yang melebihi batas normal pada tubuh akan memberikan

dampak yang cukup bermakna terhadap aktivitas sel (Adityana, Rosi

(2012) dalam Mubarak dan Chayatin, 2007).

Sistem pernapasan berperan penting untuk mengatur pertukaran

oksigen dan karbondioksida antara udara dan darah. Oksigen diperlukan

oleh semua sel untuk menghasilkan sumber energy, adenosine triposfat

(ATP), karbondioksida dihasilkan oleh sel-sel yang secara metabolisme


aktif dan membentuk asam, yang harus dibuang dari tubuh. Untuk

melakukan pertukaran gas, system kardiovaskuler dan system respirasi

harus bekerjasama. Sistem kardiovaskuler bertanggungjawab untuk perfusi

darah melalui paru. Sedangkan system pernapasan melakukan dua fungsi

terpisah ventilasi dan rspirasi (Maryudianto, Wahyu (2012) dalam

Elisabeth J. Corwin, 2009).

B. Fungsi fisiologi
Peristiwa bernafas terdiri dari 2 bagian
a. Menghirup udara(inspirasi)
Inspirasi adalah terjadinya aliran udara dari sekeliling masuk melalui saluran
pernafasan.
b. Menghembuskan udara(ekspirasi)
Tidak banyak menggunakan tenaga,karena ekspirasi adalah suatu gerakan fasif yaitu
terjadi relaxasi otot-otot pernafasan.
C. Gangguan pemenuhan kebutuhan dasar mobilisasi
Kekurangaan oksigen dapan membuat sesak nafas,kekurangan oksigen daapat di tangani
dengan di lakukanya oksigen nasi,relexsasi otot-otot pernafasan.
D. Penatalaksanaan
a. Berihan jalan nafas tidak efektif
Membersikaan jalan nafas
Latihan batuk efektif
Suctioning
Jalan nafas buatan
b. Pola nafas tidak efektif
Atur posisi pasien(semi fowler)
Pemberian oksigen
Teknik jalan nafas dan rileksasi
A. Pengkajian
a. Identitas pasien berisi biodata pasien yaitu nama, umur, jenis kelamin,
tempat tanggal lahir, golongan darah, pendidikan terakhir, agama, suku,
perkawinan, pekerjaan, TB/BB, alamat.
: Identitas penanggung jawab yaitu nama, umur, jenis kelamin, agama,
suku, hubungan dengan klien, pendidikan terakhir, pekerjaan, alamat.
c. Riwayat kesehatan
1. Riwayat kesehatan sekarang
Adanya penurunan kesadaran, latergi, mual dan muntah, sakit
kepala, wajah tidak simetris, lemah, paralysis, perdarahan,
fraktur, hilang kesimbangan, sulut menggenggam, anemia
seputar kejadian, tidak bisa beristirahat, kesulitan mendengar,
mengecap dan menciumbau, sulit mencerna/menelan makanan.
2. Riwayat kesehatan dahulu
Pasien pernah mengalami penyakit sistem persyarafan, riwayat
trauma masa lalu, riwayat penyakit darah, riwayat penyakit
sistemik/persyarafan, kardiovaskuler dan metabolik.
3. Riwayat kesehatan keluarga
Adanya penyakit menular.
Seorang leader tim harus langsung memberikan pengarahan secara
keseluruhan mengenai penatalaksanaan terhadap pasien yang mengalami
injuri, yang meliputi (Fulde, 2009) :
B. Diagnosa keperawatan
1. Ketidak efektifan jaalan nafas
2. Ketidak efektifan pola nafas
3. Gangguan pertukaran gan
C. Intervensi keperawatan

Intervensi keperawatan dikatakan sebagai semua tindakan asuhan yang dilakukan perawat atas
nama klien. Dengan tujuan memberikan tingkat kesehatan saat ini ke tingkat yang diinginkan dalam
hasil yang diharapkan

1. Auskultasi dada untuk karakter,bunyi nafas dan adanya secret


2. Beri posisi yang nyaman seperti posisi semi fowler.
3. Sarankan keluarga agar tidak memakaikan pakaian ketat kepada pasien
4. Kombinasikan penggunaan nebulaizer.
5. Kaji frekuensi pernafasan pasien.
6. Ajarka teknik bernafas dan rileksasi yang benar,kolaborasikan daalam pemberian
obat.
D. Implementasi
Implementasi merupaakan tindakan yang sudah di rencanakan dalam rencana tindakan
keperawatan.
a. Mandiri: Aktivitas perawat yang didasarkan pada kemampuan sendiri dan
bukan berdasarkan petunjuk/perintah dari petugas kesehatan.
b. Delegatif: Tindakan keperawatan atas intruksi yang di berikan oleh
petugas kesehatan yang berwenang.
c. Kolaboratif: Tindakan perawat dan petugas kesehatan yang lain dimana
didasarkan atas keputusan bersaama
E. Evaluasi
a. Dx I: Menunjukan adanya kemampuan daalam
1. Menunjukan jaalan nafas pasien
2. Tidak ada suara nafas tambahan
3. Mampu melakukan perbaikan bersihan jalan nafas
b. Dx 2: 1. menunjukan pola nafas efektif dengan prekuensi dan kedalaman
nafas yang normal.
2 Tidak ada sianosis
c. Dx 3: 1. Perbaika pentilasi dan oksigenasi jaringan.
2 Tidak ada gejala distres pernafasan.

Anda mungkin juga menyukai