Pengertian
karena apabila berkurang maka akan terjadi kerusakan pada jaringan otak
oksigen kepada klien dapat melalui tiga cara, yaitu melalui kateter nasal,
kimia dan fisika. Oksigen (O2) merupakan gas tidak berwarna dan tidak
B. Fungsi fisiologi
Peristiwa bernafas terdiri dari 2 bagian
a. Menghirup udara(inspirasi)
Inspirasi adalah terjadinya aliran udara dari sekeliling masuk melalui saluran
pernafasan.
b. Menghembuskan udara(ekspirasi)
Tidak banyak menggunakan tenaga,karena ekspirasi adalah suatu gerakan fasif yaitu
terjadi relaxasi otot-otot pernafasan.
C. Gangguan pemenuhan kebutuhan dasar mobilisasi
Kekurangaan oksigen dapan membuat sesak nafas,kekurangan oksigen daapat di tangani
dengan di lakukanya oksigen nasi,relexsasi otot-otot pernafasan.
D. Penatalaksanaan
a. Berihan jalan nafas tidak efektif
Membersikaan jalan nafas
Latihan batuk efektif
Suctioning
Jalan nafas buatan
b. Pola nafas tidak efektif
Atur posisi pasien(semi fowler)
Pemberian oksigen
Teknik jalan nafas dan rileksasi
A. Pengkajian
a. Identitas pasien berisi biodata pasien yaitu nama, umur, jenis kelamin,
tempat tanggal lahir, golongan darah, pendidikan terakhir, agama, suku,
perkawinan, pekerjaan, TB/BB, alamat.
: Identitas penanggung jawab yaitu nama, umur, jenis kelamin, agama,
suku, hubungan dengan klien, pendidikan terakhir, pekerjaan, alamat.
c. Riwayat kesehatan
1. Riwayat kesehatan sekarang
Adanya penurunan kesadaran, latergi, mual dan muntah, sakit
kepala, wajah tidak simetris, lemah, paralysis, perdarahan,
fraktur, hilang kesimbangan, sulut menggenggam, anemia
seputar kejadian, tidak bisa beristirahat, kesulitan mendengar,
mengecap dan menciumbau, sulit mencerna/menelan makanan.
2. Riwayat kesehatan dahulu
Pasien pernah mengalami penyakit sistem persyarafan, riwayat
trauma masa lalu, riwayat penyakit darah, riwayat penyakit
sistemik/persyarafan, kardiovaskuler dan metabolik.
3. Riwayat kesehatan keluarga
Adanya penyakit menular.
Seorang leader tim harus langsung memberikan pengarahan secara
keseluruhan mengenai penatalaksanaan terhadap pasien yang mengalami
injuri, yang meliputi (Fulde, 2009) :
B. Diagnosa keperawatan
1. Ketidak efektifan jaalan nafas
2. Ketidak efektifan pola nafas
3. Gangguan pertukaran gan
C. Intervensi keperawatan
Intervensi keperawatan dikatakan sebagai semua tindakan asuhan yang dilakukan perawat atas
nama klien. Dengan tujuan memberikan tingkat kesehatan saat ini ke tingkat yang diinginkan dalam
hasil yang diharapkan