Anda di halaman 1dari 42

PENGEMBANGAN PROFIL KOMPETENSI INTI

MAHKAMAH AGUNG DAN PROFIL KOMPETENSI


JABATAN DI PENGADILAN TINGGI DAN
PENGADILAN NEGERI

Oleh

DIREKTUR JENDERAL BADAN PERADILAN UMUM


BAPAK HERRI SWANTORO, S.H., M.H.
KOMPETENSI
Adalah kemampuan untuk melakukan sesuatu.

PENGETAHUAN ( KNOWLEDGE )
“pengetahuan ini biasanya di dapat dari proses
belajar, baik formal maupun non formal”

KETERAMPILAN ( SKILLS )
KEMAMPUAN “keterampilan biasanya didapat dari praktek atau
pengalaman”

SIKAP KERJA ( ATTITUDES )


“pemahaman terhadap karakter-karakter
kepribadian yang dimiliki seseorang”

Kemampuan tersebut direfleksikan dalam bentuk prilaku


kerja, sehingga dapat diamati, diukur dan dievaluasi.
KOMPETENSI INI TERDIRI DARI DUA
BAGIAN BESAR

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI JABATAN


Yang dimaksud adalah secara khusus
Yang dimaksud adalah kompetensi
untuk kompetensi-kompetensi jabatan
Mahkamah Agung dan badan-
di Pengadilan Tinggi dan
badan peradilan dibawahnya
Pengadilan Negeri
INTEGRITAS

ORIENTASI KEPADA
LAYANAN PUBLIK

KOMPETENSI INTI
INDEPENDENSI
(KEMANDIRIAN)

PROFESIONAL
INTEGRITAS

Konsistensi atau keselarasan antara nilai-nilai kebenaran dan keadilan, prinsip-prinsip


yang dipegang atau diyakini dengan tindakan, langkah-langkah dan hasil yang
ditujukan, walk the walk, kebalikan dari kemunafikan.

INDIKATOR PRILAKU
 Dalam tindakan selalu mengacu kepada prinsip dasar, nilai-nilai dan
peraturan yang ada;
 Dapat dan berani menyatakan yang benar adalah benar dan yang salah adalah
salah, meski mengandung resiko;
 Menjaga sikap, prilaku dan tindakan baik di dalam maupun di luar
lingkungan kerja, agar senantiasa selaras atau sesuai dengan apa yang
diyakini dan ucapkan;
 Menghindari dari potensi konflik kepentingan
TINGKAT KEMAHIRAN
1 2 3 4 5

Memiliki Menampilkan Menerapkan Mengajak, Berani melakukan


pengetahuan dan perilaku yang norma-norma atau mendorong dan koreksi atau
memahami tentang sesuai dengan apa peraturan secara mempengaruhi mengambil
prinsip dasar, nilai- yang dikatakan dan konsisten dalam orang lain untuk tindakan atas
nilai, kode etik dan berkata sesuai setiap situasi serta bertindak sesuai penyimpangan
peraturan yang fakta, serta bertindak sesuai dengan norma- kode etik atau
berlaku di melaksanakan dengan kode norma, peraturan nilai-nilai
organisasi. peraturan dan kode etik/etika dalam dan kode etik organisasi yang
etik organisasi. pekerjaan dan organisasi. dilakukan orang
hubungan dengan lain meskipun
orang lain. terdapat resiko.
ORIENTASI KEPADA
LAYANAN PUBLIK

Menunjukkan kesadaran terhadap kebutuhan masyarakat da pemangku kepentingan


lainnya sertakemampuan untuk menerjemahkan kebutuhan tersebut kedalam bentuk
layanan

INDIKATOR PERILAKU :
 Memahami kebutuhan dasar publik;
 Memberikan respon yang tepat dalam waktu secepatnya terhadap permintaan
atau keluhan publik, sesuai dengan tugas dan fungsinya;
 Memelihara komunikasi yang baik dengan publik;
 memonitor,/memantau atau mencari tahu mengenai kepuasan publik;
 Menyampaikan informasi yang berguna kepada publik;
 Memberikan pelayanan yang ramah dan menyenangkan;
 Mendahulukan kepentingan melayani publik dibandingkan kepentingan
pribadi.
TINGKAT KEMAHIRAN
1 2 3 4 5

Secara aktif Mengembangkan Senantiasa dalam Mengajak, Menumbuhkan


mencari informasi hubungan yang kondisi siap untuk mendorong dan budaya pelayanan
tentang kebutuhan positif dan memberikan mempengaruhi yang baik/proaktif
publik, konstruktif dengan pelayanan kepada orang lain untuk di lingkungan kerja
mendengarkan publik, publik, selalu memberikan dan senantiasa
masukan, saran dan memberikan bertanggungjawab informasi yang mendahulukan
umpan balik dari respon yang tepat dalam akurat dan berguna kepentingan
publik terhadap meneyelesaikan/m serta pelayanan melayanai publik
permintaan enuntaskan yang baik dan dibandingkan
pelayanan, sesuai permasalahan yang menyenangkan, kepentingan
dengan tugas muncul mampu pribadi
pokok dan sehubungan memelihara
fungsinya dengan keluhan komunikasi dan
publik, secara tepat memantau tingkat
dan cepat dan layanan publik
ramah
INDEPENDENSI
(KEMANDIRIAN)

Sikap mental yang ditujukkan dalam bentuk kebijakan, tindakan dan prilaku
yang tidak memihak dan tidak terikat dengan pihak-pihak yang
berkepentinganserta dipandang tidak memihak oleh pihak-pihak yang
berkepentingan, sikap yang menjukan kepercayaan diri dan keyakinan serta
kemandirian bersikap dan bertindak
INDIKATOR PERILAKU :
 Memiliki keyakinan pada diri sendiri dan kemam puannya, tidak mudah
dipengaruhi untuk berpihak kepada yang berkepentingan;
 Mampu bersikap dan bertindak mandiri berdasarkan keyakinan dan kebenaran;
 Bertindak sesuai dengan keputusan yang telah dibuat berdasarkan keyakinan dan
kebenaran;
 Mampu betindak mandiri, tidak mengusung kepentingan pihak-pihak tertentu;
 Mampu menjaga independensinya untuk mengambil keputusan dan bertindak
berdasarkan keyakinan dan kebenaran meski dalam situasi yang sulit dan penuh
dengan tekanan dari pihak-pihak yang berkepentingan
TINGKAT KEMAHIRAN
1 2 3 4 5

Memiliki Bersikap dan Mengambil Mengajak, menumbuhkah


keyakinan pada membuat/mengam tindakan yang bisa mendorong dan keberanian dan
diri sendiri dan bil keputusan yang jadi tidak popular mempengaruhi jendai model bagi
kemampuan untuk mencerminkan atau harus berbeda orang lain untuk lingkungan
bersikap dan kemandirian dan dengan orang lain, bersikap, kerjanya secara
bertindak keyakinan diri sesuai dengan mengambil konsisten dan
sendiri sesuai kebutuhan yang keputusan dan bersikap dan
dengan keyakinan telah dibuat bertindak bertindak serta
dan kebenaran berdasarkan independen dan mengambil
keyakinan dan bisa jadi tidak keputusan yang
kebenaran populer atau harus mencerminkan
berbeda dengan indenpendensi.
orang lain. Mampu menjaga
Memiliki indenpendensinya
keyakinan untuk dalm situasi sulit
mempertanyakan sekalipun
kebijakan/keputusa
n yang sudah
diterima meskipun
tidak mendapatkan
kesepakatan dari
orang lain
PROFESIONAL

Dorongan untuk bekerja secara logis, jelas, disiplin dan bertanggungjawab


sesuai dengan tugas pokok dan kewenangannya, bekerja secara transparan
sesuai dengan sistem, aturan atau tahapan kerja tertentu untuk memudahkan
pemeriksaan.

INDIKATOR PERILAKU :

 Senantiasa berupaya untuk menekuni dan meningkatkan serta mengembangkan


kemampuan, pengetahuan, keterampilan dan kualitas pribadi untukdapat
melaksanakan tugas dan tanggungjawab dan kewenangannya;
 Menerapkan untuk menjalankan prinsip-prinsip tata kelola yang baik (good
govenance) terbuka, fair dan akuntabel dalam mencapai sasaran/tujuan;
 Menunjukan dedikasi yang tinggi dengan mengutamakan kepentingan
penyelesaian tugas dan tanggungjawabnya dibandingkan dengan kepentingan
pribadi;
 Menjaga sikap dan prilaku sebagaimana etika organisasi
KOMPETENSI
JABATAN

Terdiri dari Kompetensi teknis dan Kompetensi non-teknis

 Kompetensi Teknis
“kompetensi ini berhubungan dengan kemampuan fungsional untuk
melaksanakan pekerjaan atau yang berhubungan dengan know-how
pekerjaan”
No KOMPETENSI TEKNIS
1 Ilmu Hukum dan Perundang-undangan;
2 Pengetahuan tentang Berbagai Alternatif Penyelesaian Sengketa termasuk
Mediasi dan Negoisasi;
3 Ilmu Sosial dan Wawasan Sosial;
4 Ilmu Manajemen dan Administrasi;
5 Bahasa;
6 Manajemen Perkara;
7 Administrasi Persidangan;
8 Pengelolaan Sidang;
9 Pengumpulan Informasi dan Fakta;
10 Penyusunan Argumentasi Hukum;
11 Penyusunan Putusan;
12 Penyusunan Berita Acara Persidangan;
13 Penyusunan Minutasi Perkara;
14 Pelaksanaan Putusan;
15 Perencanaan dan Pengelolaan Program;
Lanjutan ....

No KOMPETENSI TEKNIS
16 Perencanaan dan Pengelolaan Anggaran
17 Perencanaan dan Pengelolaan SDM
18 Perencanaan dan Pengelolaan Sarana Prasarana
19 Komputer dan Teknologi Informasi
20 Pengelolaan Data
KOMPETENSI
TEKNIS

MANAJEMEN
PERKARA
Kemampuan dalam memahami, menerapkan dan melakukan pembinaan terkait pegelolaan
perkara yang mencakup pemahaman tentang organisasi peradilan, administrasi perkara,
prioritas penanganan perkara, serta pelaporan penanganan perkara.

INDIKATOTOR
 Organisasi peradilan – pengetahuan tentang organisasi pengadilan dan yurisdiksi pengadilan
pada tingkat pengadilan yang berbeda;
 Administrasi perkara – pengetahuan tentang tahapan, proses, administrasi, jangka waktu,
keuangan perkara disetiap tingkat peradilan dalam berbagai jenis perkara yang berbeda;
 Periritas penanganan perkara – kemampuan menyusun prioritas dalam menghadapi beban
perkara sesuai dengan jenis perkara dan batasan jangka waktu;
 Laporan penganan perkara – kemampuan dalam mengelola informasi dan keuangan perkara
serta menyusun laporan penyelesaian perkara secara berkala sesuai format dan ketentuan yang
berlaku
 kemampuan dalam mengidentifikasi faktor teknis maupun nonteknis yang berdampak
terhadap proses penyelesaian perkara dan melakukan pengaturan secara aktif melalui
koordinasi dan pemantauan.
TINGKAT KEMAHIRAN
1 2 3 4 5

Pengetahuan dasar Penguasaan yang Penguasaan yang Penguasaan yang Keahlian yang
tentang organisasi cukup baik tentang baik tentang mendalam tentang koprehensif dan
dan manajemen organisasi dan organisasi dan organisasi mendalam tentang
perkara untuk manajemen perkara manajemen pengadilan dan organisasi
mendukung sehingga mampu perkara, sehingga manajemen perkara pengadilan dan
pelaksanaan tugas melaksanakan mampu sehingga mampu manajemen
sehari-hari tugas sehari-hari memanfaatkan memanfaatkan perkara, sehingga
yang sederhana waktu, personel waktu, personel mampu
dan sumber daya dan sumber daya memanfaatkan
untuk untuk waktu, personel
menyelesaikan menyelesaikan dan sumber daya
beban perkara beban perkara untuk
secara efektif dan secara efektif dan menyelesaikan
efisien dengan efisien serta beban perkara
bimbingan dari menyelesaikn secara efektif dan
atasan permasalahan yang efisien, serta
cukup kompleks menyelesaikan
permasalahan yang
kompleks, dan
membantu orang
lain untuk
melakukan hal
yang sama
ADMINISTRASI
PERSIDANGAN

Kemampuan dalam memahami, menerapkan dan melakukan pembinaan terkait


administrasi persidangan yang mencakup penjadwalan perkara, pencatatan dan
pelaporan proses persidangan serta minutasi putusan hasil sidang.

INDIKATOR
 Pemahaman tentang tugas pokok, fungsi, peran dan hubungan antara para
pemangku kepentingan dalam proses persidangan;
 Kemampuan menyususun sistem penjadwalan sidang dan cara menyusun
serta kalender harian persidangan;
 Kemampuan mencatat dan menyusun laporan proses persidangan sesuai
format dan ketentuan yang berlaku;
 Kemampuan mengelola beban kerja serta faktor teknis dan nonteknis yang
mempengaruhi untuk memastikan kelancaran proses persidangan;
 Kemampuan melaksanakan proses minutasi putusan secara efektif
TINGKAT KEMAHIRAN
1 2 3 4 5

Pengetahuan dasar Kemampuan untuk Kemampuan untuk Kemampuan untuk Keahlian untuk
tentang tata cara menyelenggarakan menyelenggarakan menyelenggarakan meyelenggarakan
penyelenggaraan persidangan, dan persidangan, persidangan, persidangan,
sidang dan menyusun laporan mengelola jadwal mengelola jadwal mengelola jadwal
kemampuan persidangan secara sidang secara sidang secara sidang secara
menyusun laporan akuran dan sesuai efektif, efisien dan efektif, efisien dan efektif, efisien dan
persidangan dengan kebutuhan tepat waktu, tepat waktu, tepat waktu,
dengan petunjuk majelis hakim menyusun laporan menyusun laporan menyusun laporan
dari atasan persidangan secara persidangan secara persidangan secara
akurat dan sesuai akurat dan sesuai akurat dan sesuai
dengan kebutuhan dengan kebutuhan dengan kebutuhan
majelis hakim majelis hakim dan majelis hakim,
mengantisipasi mampu mengelola
permasalahan yang beban pengadilan
dapat yang besar dan
mempengaruhi menantisipasi
pelaksanaan sidang berbagai
permasalahan
kompleks yang
dapat
mempengaruhi
pelaksanaan sidang
PENGELOLA
SIDANG

Kemampuan dalam melaksanakan proses persidangan, menerapkan hukum


acara, mengelola waktu dan prioritas sidang, serta melakukan penyelesaian
sengketa dalam rangka kelancara dan kesuksesan persidangan

INDIKATOR
 Kemampuan menerapkan hukum acara dalam persidangan;
 Kemampuan menggunakan berbagai alternatif cara penyelesaian sengketa
dalam mediasi dan penyelesaian sengketa di pengadilan;
 Kemampuan mengendalikan sidang, termasuk kemampuan untuk memimpin,
menjaga kelancaran sidang dan melakukan komunikasi kepada para pihak;
 Kemampuan membuat prioritas dan mengelola waktu yang tersedia.
TINGKAT KEMAHIRAN
1 2 3 4 5

Pengetahuan dasar Pengetahuan dan Kemampuan dalam Kemampuan dan Keahlian dan
tentang hukum acara keahlian dasar untuk mengendalikan pengalaman yang pengalaman yang
dan tata cara mengelola persidangan, cukup dalam mendalam dalam
pengelolaan persidangan dan memahami dan mengendalikan mengendalikan
persidangan dan melakukan menerapkan persidangan, persidangan,
pemeriksaan para pemeriksaan para pendekatan memahami dan memahami dan
pihak pihak dalam kasus penyelesaian sengketa menerapkan menerapkan
yang sederhana yang paling tepat, pendekatan pendekatan
mampu melakukan penyelesaian sengketa penyelesaian sengketa
pemeriksaan dan yang paling tepat, yang paling tepat,
mengelola mampu melakukan menerapkan strategi
kepentingan para pemeriksaan dan yang efektif dalam
pihak untuk mencapai mengelola melakukan
tujuan dalam perkara kepentingan para pemeriksaan dan
yang cukup kompleks pihak untuk mencapai megelola kepentingan
dengan bimbingan tujuan dalam perkara para pihak untuk
yang cukup kompleks mencapai tujuan, baik
dalam perkara yang
kompleks
KOMPETENSI
JABATAN

Terdiri dari Kompetensi teknis dan Kompetensi non-teknis


 Kompetensi non-teknis
“kompetensi ini dibagi dalam tiga kelompok, yaitu :
kepemimpinan, operasional organisasi dan kepetuhan.
Ketiga kelompok kompetensi ini antara lain berhubungan
dengan kemampuan memimpin kelompok kerja,
mengelola pekerjaan dan mengelola tim kerja, atau
berhubungan dengan orang lain”
No KOMPETENSI TEKNIS
1 Memfasilitasi Perubahan;
2 Berfikir Antisipatif;
3 Membangun Kemitraan;
4 Adaptasi Terhadap Perubahan;
5 Pembinaan – Membimbing dan Mengembangkan Orang Lain;
6 Pemantauan Informasi;
7 Analisis dan Pengambilan Keputusan;
8 Perencanaan dan Pengorganisasian;
9 Mengelola Pekerjaan;
10 Ketelitian;
11 Membangun Hunbungan Kerja Yang Positif/Kerjasama;
12 Pendelegasian;
13 Kontribusi Terhadap Keberhasilan Tim;
14 Memfasilitasi Para Pihak;
15 Mengelola Kinerja;
Lanjutan ....

No KOMPETENSI TEKNIS
16 Standar Kerja;
17 Orientasi Pada Kualitas;
18 Perbaikan Berkelanjutan;
19 Belajar Berkelanjutan;
20 Menerapkan Hasil Belajar;
21 Komunikasi Tertulis;
22 Toleransi Terhadap Stress
23 Ketahanan Mental;
24 Patuh Terhadap prosedur;
KOMPETENSI
NON - TEKNIS

BERPIKIR
ANTISIPATIF

Antisipasi semua konsekuensi dan implikasi suatu kondisi dan


mempersiapkan penanganannya

INDIKATOR
 Mengantisipasi permasalahan yang mungkin muncul dan telah mengembangkan
alternatif cara mengatasinya;
 Mengenali kecendrungan-kecendrungan yang terjadi dalam masyarakat dan
pemangku kepentingan lainnya guna mengantisipasi munculnya masalah;
 Mengatisipasi konsekuensi dan mengembangkan rencana yang tepat untuk
mengatasinya;
 Mengantisipasi reaksi individu dan masyarakat, serta menyusun rencana
penaganannya
TINGKAT KEAHLIAN
1 2 3 4 5

Mengenali Mengantisipasi Menyusun rencana Mengantisipasi Mengantisipasi


kencendrungan- permasalahan yang yang tepat untuk konsekuensi dari masalah, konkuensi
kecendrungan yang mungkin muncul serta mengantisipasi suatu keadaan atau serta implikasi dari
terjadi di masyarakat mengambil tindakan masalah dan reaksi keputusan yang suatu keadaan yang
dan pemangku segera untuk individu atau diambil serta berpengaruh besar
kepentinganserta mengatasinya masyarakat menyusun sejumlah terhadap organisasi
mengambil tindakan alternatif secara kelseluruhan
sesuai arahan atasan penangannya
KONTRIBUSI TERHADAP
KEBERHASILAN TIM

Secara aktif berpartisipasi/berkontribusi atau mengambil peran aktif sebagai


bagian tim untuk mencapai keberhasilan tim dalam tujuan/sasaran kelompok.

INDIKATOR
 Mengenali sasaran dan tujuan bersama;
 Mengidentifikasi kontribusi yang bisa diberikan untuk mencapai tujuan dan
sasaran bersama;
 Berbagai informasi bersama anggota tim;
 Memberikan kontribusi nyata dalam mencapai tujuan bersama;
 Menunjukan komitmen untuk terus berkontribusi dalam keberhasilan tim.
TINGKAT KEAHLIAN
1 2 3 4 5

Berpartisipasi sebagai Mengidentifikasi Berkontribusi secara Menempatkan tujuan Membangun


anggota tim yang baik kontribusi yang bisa aktif dalam mencapi tim lebih tinggi dari kolaborasi dengantim
dengan melakukan diberikan, tujuan tim serta pada tujuan pribadi lain, memfasilitasi
tugasnya, mengenali mendengarkan dan membantu orang lain serta mendorong kepentingan yang
saaran dan tujuan berbagi informasi dalam melaksanakan orang lain agar berbeda dari anggota
bersama serta yang relevandengan tugas-tugas mereka berperan meingkatkan tim sehingga tercipta
mendukung anggota tim yang lain untuk mendukung efektivitas tim sinergi
keputusan tim yang berguna bagi sasaran tim
kepentingan tim
MEMFASILITASI PARA
PIHAK

Menggunakan teknik dan gaya interpersonal yangsesuai untuk mendapatkan


pemahaman dan penerimaan atas ide-ide atau rencana, memodifikasi prilaku
untuk menyesuaikan dengan tugas-tugas, situasi-situasi dan individu-individu
yang terlibat

INDIKATOR
 Memperjelas situasi saat ini (menjelaskan tujuan, situasi, masalah, harapan,
dll);
 Mengidentifikasi usulan para pihak untuk mencapai tujuan bersama;
 Memfasilitasi pencapaian kesepakatan;
 Menyusun dan menyampaikan kasil kesepakatan;
 Mendorong para pihak menjalankan hasil kesepakatan.
TINGKAT KEAHLIAN
1 2 3 4 5

Menjelaskan situasi Mengenali kebutuhan Memfasilitasi Menggukan berbagai Menyusun strategi


yang ada kepada dan usulan-usulan pencapaian cara dan alternatif untuk mendapatkan
pihak-pihak lain para pihak, mengelola kesepakatan para untuk mendapatkan penerimaan orang lain
(tujuan, situasi, informasi tersebut pihak dengan penerimaan orang secara luas,
masalah, harapan dan untuk mendapatkan mengembangkan lain, menyusun dan mendorong untuk
lain-lain) sesuai kesepakatan solusi-solusi bersama menyampaikan hasil menjalankan hasil
dengan aturan dan yang saling kesepakatan serta kesepakatan serta
prosedur menguntungkan mendorong para pihak memastikan
untuk menjalankan kesepakatan telah
hasil kesepakatan dijalankan
sepenuhnya
MENGELOLA KINERJA

Kemampuan melakukan upaya pembinaan dan membimbing orang lain atau


unit kerja dalam mencapai tujuan-tujuan kerja, melalui tampilan kinerjanya.

INDIKATOR
 Menyusun sasaran kinerja baik individu maupun tim secara rinci dan terukur
berikut dengan batasan waktu;
 Menjelaskan apa yang harus dilakukan dan bagaimana cara meningkatkan
kinerja baik kepada individu maupun tim;
 Mengidentifikasi dan menyusun program-program pengembangan beserta
sasaran dan prasaran yang diperlaukan untuk membantu pencapaian sasaran;
 Mengidentifikasi masalah atau isu potensial yang dapat menggangu
pencapaian sasaran;
 Melakukan tindakan nyata untuk mengembangkan kemampuan dalam tugas
sekarang ataupun dimasa depan baik untuk diri sendiri maupun tim.
TINGKAT KEAHLIAN
1 2 3 4 5

Mengidentifikasi area Menyusun sasaran Mengidentifikasi Membantu tim untuk Mempersiapkan tim
pengembangan bagi kerja yang teratur masalah atau isu mengatasi masalah, untuk masa depan
diri sendiri dan dengan batasan waktu potensi yang akan membimbing dan dengan memastikan
lakukan tindakan untuk diri sendiri menggangu membina tim dalam pengembangan dan
nyata untuk maupun tim serta pencapaian sasaran mencapai sasaran pembinaan di bidang
mengembangkannya menjelaskannya serta menyusun solusi kinerja serta kemampuan mencapai
kepada orang lain untuk mengatasinya memberikan kinerja terhadap
bagaimana mencapai dukungan mereka telah
kinerja tersebut denganprogram- dijalankan secara
program konsisten
pengembangan
beserta sarana dan
prasarana yang
dibutuhkan untuk
membantu pencapaian
sasaran
ORIENTASI PADA
KUALITAS

Kemampuan untuk memonitor, menjaga, dan meningkatkan keteraturan


dilingkungan kerja, menjaga proses kerja berjalan sesuai dengan aturan dan
prosedur. Mendorong dan mempertahankan standar kualitas yang tinggi,
mempertahankan kejelasan data, informasi, permasalahan untuk mencapai sistem
baru untuk meningkatkan kejelasan fungsi dan peraturan

INDIKATOR
 Menjaga keteraturan kerja untuk mencapai kualitas yang diharapkan;
 Memeriksa ulang setiap pekerjaan diri sendiri untuk memastikan kualitas hasil
pekerjaan;
 Memastikan kualitas pekerjaan orang lain.
TINGKAT KEAHLIAN
1 2 3 4 5

Menunjukan Konsistensi menjaga Memegang komitmen Mendorong dan Membakukan dan


perhatian pada proses kerja berjalan untuk meningkatkan mengarahkan oran mengintegrasikan
kejelasan dan sesuai dengan aturan kualitas kerja secara lain agar berbagai standar
keteraturan dalam dan prosedur serta keseluruhan melalui menggunakan standar kualitas dalam
menjalankan menjaga hasil kerja upaya membantu kualitas yang tinggi organisasi serta
pekerjaan, bekerja selau berkualitas orang lain melakukan dan melakukan menciptakan iklim
dengan teliti dan hati- tinggi pengecekan yang perbaikan-perbaikan yang sadar akan
hati serta mengecek konsisten terhadap dalam meningkatkan kualitas kerja.
kembali untuk hasil kerjanya kualitas pekerjaan
memastikan sesuai
dengan standar
kualitas yang ada
PERBAIKAN
BERKELANJUTAN

Mengenali dan mengidentifikasi peluang perbaikan, menerapkan cara baru


untuk meningkatkan kualitas dan proses kerja serta mendorongorang lain agar
memiliki keinginan melakukan hal yang sama.

INDIKATOR
 Mengenali dan mengindentifikasi area perbaikan dalam lingkup pekerjaan;
 Menerapkan cara-cara baru untuk meningkatkan kualitas hasil kerja;
 Mendorong orang lain agar memiliki keinginan untuk selalu melakukan
kualitas hasil dan proses kerja
TINGKAT KEAHLIAN
1 2 3 4 5

Mengenali dan Melakukan dan Konsisten Mendorong dan Menciptakan


mengidentifikasi menerapkan cara baru menerapkan cara baru membantu orang lain lingkunagn dan rekan
peluang perbaikan untuk meningkatkan untuk meningkatkan agar memiliki kerja yang terus
dalam lingkup tugas hasil dan kualitas hasil, kualitas kerja keinginan untuk menerus melakukan
kerja dengan arahan serta perbaikan proses menemukan cara perbaikan proses kerja
atasan kerja secara mandiri melakukan perbaikan
proses
TOLERANSI TERHADAP
STRESS

Menjaga dan mempertahankan hasil dan kualitas kerja melalui pengelolaan stress
saat menghadapi berbagai masalah dan tuntutan pekerjaandan lingkungan kerja.
Menjaga sikap dan prilaku yang terkendali serta dalam melakukan pilihan yang
berdampak positif dalam menangani stress.

INDIKATOR
 Menjaga konsentrasi dan fokus dalam bekerja;
 Menjaga stabilitas emosi dan ketenangan dalam menghadapi berbagai
masalah pekerjaan dan lingkungan kerja;
 Menjaga hubungan yang positif dan terkendali dengan orang lain meski
berada dalam situasi yang menekan;
 Mempertahankan kualitas hasil kerja meski dihadapkan dengan berbagai
masalah dan situasi yang menekan dalam pekerjaan dan lingkungan kerja;
 Melakukan pilihan yang berdampak positif dalam menangani stress.
TINGKAT KEAHLIAN
1 2 3 4 5

Mengenali situasi Berpikir positif dalam Menunjukan sikap Membantu Menciptakan dan
yang menimbulkan menghapi stress tenang dan terkendali, menenangkan orang menularkan sikap
stress dalam sebagai resiko menjaga fokus atas lain dan menjaga tenang dan terkendali
pekerjaan serta pekerjaan dan pencapaian hasil dan fokus pada serta mengembangkan
berusaha keras untuk mencoba bersikap kualitas kerja serta pencapaian hasil dan pilihan yang
bersikap tenag dalam tenang menjaga sikap dan kualitas kerja. berdampak positif
menghadapinya prilaku tetap positif di Menghasilkan dan untuk mengatasi
lingkungan kerjanya mempertahankan stress di lingkungan
hasil dan kualitas kerjanya.
kerja meski berada Menjadi contoh di
dalam situasi yang lingkungan kerjanya
menekan dan banyak dalam
tuntutan dari mempertahankan
lingkungan hasil dan kualitas
kerja meski terdapat
berbagai masalah dan
siutasi yang menekan
secara konsisten
KETAHANAN MENTAL

Kemampuan untuk memelihara semangat kerja, kesungguhan dan


menunjukkan kegigihan di dalam berbagai situasi yang sulit,
menekan,hambatan, mengecewakan, dan/atau penolakan di dalam mencapai
sasaran/tujuan/target kerja.

INDIKATOR
 Menjaga semangat kerja meski terjadi berbagai situasi yang menekan,
hambatan, penolakan maupun kekecewaan dalam bekerja;
 Tetap bekerja keras dan berkomitmen menuntaskan pekerjaan meski
menghadapi situasi yang sulit dan atau tekanan;
 Menunjukkkan kegigihan bekerja mencapai sasaran/tujuan/target yang
telah di rencanakan/ditentukan;
 Merespon setiap kesulitan sebagai tantangan yang harus ditangani dan tetap
bersikap positif.
TINGKAT KEAHLIAN
1 2 3 4 5

Menjelaskan ritme Menjaga semangat Tetap bertahan, Mengajak, Meberikan dukungan


kerja yang konsisten kerja saat bersikap positif dalam mendorong dan moral untuk menjaga
dalam menjalankan mennghadapi menghadapi tekanan mempengaruhi dan mempertahankan
aktivitas tugas sehari- hambatan dan dan penolakan dan lingkungan kerjanya semangat dan
hari dan mampu berusaha kekecewaan. untuk menunjukan kegigihan di ruangan
menunjukkan menyelesaikan semangat kerja dan lingkup kerjanya
semangat kerja. pekerjaan sesuai Menunjukan kegigihan dalam secara konsinten.
harapan. kegigihan dalam menghadapi berbagai
menghadapi hambatan, penolakan Bertindak dengan
Tidak mudah hambatan dalam dan kekecewaan. kegigihan yang tinggi
mengeluh dan menyelesaikan dalam menghadapi
berprilaku negatif di pekerjaan yang Bertindak dengan berbagai situasi sulit
saat mengalami menjadi kegigihan dalam dan menekan.
tekanan dan kesulitan. tanggungjawabnya. menghadapi berbagai Merespon setiap
situasi yang sulit dan hambatan dengan
berbagai hambatan bersikap positif dan
dengan bekerja keras secara nyata
dan fokus untuk menhadapi tantangan
mencapai dengan kerja keras
sasaran/tujuan yang untuk mencapai
ditargetkan. sasaran/tujuan yang
telah ditargetkan.
PATUH TERHADAP
PROSEDUR

Menghadapi dan menjalankan setiap kebijakan, proses dan prosedur yang


berlaku serta menjadi contoh bagi orang lain dalam penerapannya.

INDIKATOR
 Memahami kebijakan, proses dan prosedur yang berlaku;
 Bekerja sesuai kebijakan, peraturan, proses dan prosedur yang berlaku;
 Menjadi contoh dalam menerapkan kebijakan, proses dan prosedur yang
berlaku.
TINGKAT KEAHLIAN
1 2 3 4 5

Memahami kebijakan, Bekerja sesuai dengan Mendukung dan Mengajak dan Menjadi contoh dan
proses dan prosedur kebijakan, proses dan memprakarsai mendorong serta panutan bagi orang
yang ada dalam prosedur tanpa penggunaan mempengaruhi orang lain, mempengaruhi
organisasi serta arahan. kebijakan, proses dan lain dan nara sumber dan mendorong orang
mengikutinya sesuai prosedur yang sesuai terhadap penerapan lain untuk mengikuti
arahan. untuk mencapai kebijakan, proses dan kebijakan, proses dan
tujuan kerjanya. prosedur. prosedur yang berlaku
serta memastikan
bahwa seluruh
kebijakan, proses dan
prosedur sudah
dijalankan.

Anda mungkin juga menyukai