Anda di halaman 1dari 62

ETIK dan DISIPLIN

dalam PRAKTIK
KEPERAWATAN
Oleh: Ns wany Tambunan S.Kep
NILAI
keyakinan(beliefs) mengenai arti
dari suatu ide, sikap, objek, perilaku, dll
yang menjadi standar dan mempengaruhi
prilaku seseorang.
• Nilai menunjukkan tujuan dan makna
kehidupan, memotivasi perilaku seseorang,
dan mengarahkan seseorang dalam
membuat keputusan.
TIPE NILAI
• Nilai pribadi (personal value)
diperoleh dari latar belakang budaya, etnis, dan
keyakinan seseorang yang biasanya menjadi kontrol
internal seseorang.
• Nilai professional (Profesional value)
Refleksi dan pengembangan nilai-nilai pribadi yang
bersifat intrinsic, terbuka, menyatakan elemen-elemen
dasar yang digunakan sebagai standard an dasar dalam
pengambilan keputusan serta menggambarkan
idealisme dan harapan dalam praktik keperawatan.
dasar untuk bertingkah laku yang bertujuan.
NILAI-NILAI DASAR KEPERAWATAN

• Altruism (peduli terhadap kesejahteraan


orang lain)
• Equality (kesetaraan)
• Esthetics (berjiwa seni)
• Freedom (kebebasan)
• Human Dignity (menghormati manusia)
• Justice (keadilan)
• Truth (Kebenaran)
NILAI-NILAI PENTING DALAM
KEPERAWATAN

• Komitmen yang kuat terhadap


pelayanan
• Keyakinan akan diri dan nilai yang
dianut setiap orang
• Komitmen terhadap pendidikan
• Otonomi
(Watson,1981)
Nilai tidak memberikan
jawaban terhadap
bagaimana mengatasi situasi
tertentu, tetapi memberikan
arahan& kerangka pikir
dalam memahami konflik
Ketika nilai pribadi “benar”
atau “salah” yang dianut oleh
individu perawat berhubungan
dengan nilai professional
Dasar pengambilan keputusan
yang dianut harus mengacu
kepada etika profesi
keperawatan
TIDAK ADA SOLUSI
YANG PALING BAIK
UNTUK MEMECAHKAN
MASALAH ETIK
ETIK
• Kesepakatan tentang praktik moral,
keyakinan, sistem nilai, standar
perilaku individu dan atau kelompok
tentang penilaian terhadap apa yang
benar dan apa yang salah, mana yang
baik dan mana yang buruk, apa yang
merupakan kebajikan dan apa yang
merupakan kejahatan, apa yang
dikendaki dan apa yang ditolak
ETIKA KEPERAWATAN
• Kesepakatan/peraturan tentang
penerapan nilai moral dan
keputusan-keputusan yang
ditetapkan untuk profesi
keperawatan (Wikipedia, 2008)
ETIKA MENGANDUNG
3 PENGERTIAN
1. Nilai-nilai atau norma-norma moral yang
menjadi pegangan seseorang atau suatu
kelompok dalam mengatur tingkah lakunya.
2. Kumpulan asas atau nilai moral, misalnya
kode etik.
3. Ilmu tentang yang baik atau yang buruk

11
ETIKA KEPERAWATAN
ADALAH :
Suatu ungkapan tentang bagaimana
perawat wajib bertingkah laku menujukkan
standar etika yang menentukan dan
menuntun perawat dalam praktik sehari-
hari (jujur terhadap klien, menghargai klien
atas hak-hak yang dirahasikan klien dan
beradvokasi atas nama klien). Fry, 1994

12
PERBEDAAN ETIKA DENGAN
ETIKET
ETIKA ETIKET

1. Memberi norma tentang 1. Cara yang tepat/diharapkan dan


apakah suatu perbuatan ditentukan untuk dilakukan dalam
boleh dilakukan atau tidak kalangan masyarakat tertentu
2. Selalu berlaku, meskipun 2. Hanya berlaku dalam pergaulan
tidak ada orang lain yang yang membutuhkan kehadiran
menyaksikan. orang lain
3. Lebih bersifat mutlak 3. Bersifat relatif, karena ukuran
4. Menyangkut aspek sopan santun antara masyarakat
batiniah satu dengan lainnya bisa berbeda
4. Menyangkut aspek lahiriah

13
Penerapan etik dalam
praktik pelayanan
kesehatan FOKUS pada
hak asasi manusia sebagai
pribadi
PRINSIP ETIK

Komponen prinsip etik:


- Tanggungjawab profesional
- Hak pasien
(Spearman & Sheldon)
PRINSIP ETIK
1. Respect (Hak untuk dihormati)
Perawat harus menghargai hak-hak
pasien/klien
2. Autonomy (hak pasien memilih)
Hak pasien untuk memilih treatment terbaik
untuk dirinya
3. Beneficence (Bertindak untuk keuntungan
orang lain/pasien)
Kewajiban untuk melakukan hal tidak
membahayakan pasien/ orang lain dan secara
aktif berkontribusi bagi kesehatan dan
kesejahteraan pasiennya
Lanj…..
4. Non-Maleficence (utamakan-tidak
mencederai orang lain)
kewajiban perawat untuk tidak dengan
sengaja menimbulkan kerugian atau cidera

Prinsip :
Jangan membunuh, menghilangkan nyawa
orang lain, jangan menyebabkab nyeri atau
penderitaan pada orang lain, jangan
membuat orang lain berdaya dan melukai
perasaaan orang lain
Lanjt…..
5. Confidentiality (hak kerahasiaan)
menghargai kerahasiaan terhadap semua
informasi tentang pasien/klien yang
dipercayakan pasien kepada perawat.

6. Justice (keadilan)
kewajiban untuk berlaku adil kepada semua
orang. Perkataan adil sendiri berarti tidak
memihak atau tidak berat sebelah
Lanjt……
7. Fidelity (loyalty/ketaatan)

• Kewajiban untuk setia terhadap kesepakatan


dan bertanggungjawab terhadap kesepakatan
yang telah diambil
• Era modern , pelayanan kesehatan : Upaya Tim
(tanggungjawab tidak hanya pada satu
profesi). 80% kebutuhan pt dipenuhi perawat
• Masing-masing profesi memiliki aturan
tersendiri yang berlaku
• Memiliki keterbatasan peran dan berpraktik
dengan menurut aturan yang disepakati.
Lanj….
8. Veracity (Truthfullness & honesty)
Kewajiban untuk mengatakan kebenaran.
• Terkait erat dengan prinsip otonomi,
khususnya terkait informed-consent
• Prinsip veracity mengikat pasien dan perawat
untuk selalu mengutarakan kebenaran
TUJUAN AKHIR KEPERAWATAN ADALAH “WELL
BEING OF OTHER PEOPLE“ DAPAT DICAPAI DENGAN
ILMU KEPERAWATAN + MORAL (MORAL ART DALAM
KONTEKS ETIKA).

• Etika dalam keperawatan sangat berhubungan


dengan moral / hati nurani perawat dalam
melaksanakan praktik, terlihat selama berinteraksi
dengan klien.

• Bagaimana perawat menempatkan klien pada


martabat sebagai manusia, kemurahan hati, jujur,
respek, kesetiaan dan integritas perawat dalam
asuhan keperawatan perlu dibina, jika menurun
akan menuju “ TRANSAKSI KOMERSIAL
21
MORAL (1)

Hampir sama dengan etik:


- Moral mengacu pada standar pribadi seseorang
tentang mana tindakan, karakter dan sikap yang
benar atau salah

- Etik mengacu pada standar moral dari kelompok


tertentu seperti perawat, dsb.
MORAL (2)

* Isyarat pertama bagi situasi yang berhubungan


dengan moral adalah timbulnya suara hati; atau
adanya perasaan bersalah, harapan, atau malu
* Indikator lain adalah kecenderungan untuk
berespon terhadap situasi dengan menggunakan
kata-kata seperti, harus, seharusnya, benar, salah,
baik, buruk, dsb.
* Tidak semua orang memiliki moral yang sama.
Persoalan moral menjadi persoalan etik ketika
pilihan tidak lagi jelas antara benar atau salah
JAMES REST ( REST, 1984) menyatakan “ MORAL
BEHAVIOR “ merupakan produk akhir dari 4 proses
psikologis , yaitu :

1. Moral sensitivity, Kesadaran akan


bagaimana kegiatan kita berpengaruh pada
orang lain.

2. Moral judgment, Moral judgement,


menilai apakah kegiatan kita dilandasi
moral atau sekedar kewajiban atau
“morally justifiable than other actions“.

24
3. Moral motivation, sangat penting karena
terjadi kompetisi antara nilai 2 moral dengan nilai 2
lain dalam membuat keputusan untuk bertindak.

4. Moral character, mencakup ego strength,


perseverance, backbone, toughness,
strength of conviction and courage.
Diperlukan kharakter yg kuat , jika tidak akan terjadi :
“ MORAL FAILURE”

25
MODEL LAIN YAITU : CAROL GILLIGANS MODEL OF
MORAL DEVELOPMENT.

1. LEVEL I, orientation to individual


survival akan membangun
SELFISHNESS.
2. LEVEL II, GOODNESS as self sacrifice
akan membangun responsibility –
Goodness.
3. LEVEL III, morality of nonviolence
akan membangun TRUTH.

26
SETIAP PERAWAT BERTANGGUNG JAWAB
SECARA MORAL TERHADAP KEGIATAN
PERSONALNYA YANG BERHUBUNGAN
DENGAN KLIEN UNTUK DIRAWAT DALAM
KONTEKS “PARTNERSHIP”

(Lindh, Severinsson and Berg, 2007).

27
KEMAMPUAN ETIS YANG HARUS DAPAT DIPERLIHATKAN JIKA KITA
BERTINDAK PERCAYA DIRI DAN MAHIR SEBAGAI : “MORAL AGENTS” :

1. Mampu mengklarifikasi nilai-nilai personal dan


profesional dan memperlihatkan wawasan dalam
perbedaannya.Juga memperlihatkan sensivitas
terhadap perbedaan nilai-nilai.
2. Memahami prinsip-prinsip dasar etik dan mampu
menerapkannya dengan dapat melihat perbedaan
keputusan setiap spesifik di lingkungan kerja
3. Mahir menerapkan keterampilan penyelesaian
masalah dan pengambilan keputusan dalam
mengatasi situasi-situasi keperawatan spesifik dan
umum.
4. Memperlihatkan keterampilan-keterampilan
interpersonal, kerja kelompok, kepemimpinan,
negosiasi dengan menejemen dan kolega
profesional lainnya dan keterampilan dalam
supervisi staf yunior.
5. Kemampuan memberi alasan pertanggung
jawaban keputusan dan kegiatan seseorang dan
memperlihatkan bagaimana kekuatan seseorang
memberikan alasan-alasan terhadap prinsip-prinsip
PERBEDAAN
ETIKA PROFESI vs DISIPLIN PROFESI vs HUKUM

ETIKA DISIPLIN HUKUM


~ Masalah Moral – ~ Standar profesi / ~ Norma hukum
Baik-buruk perilaku-pelayanan ~ Pelanggaran norma
~ Pelanggaran standar hukum (benar-salah)
~ Dilemma Norma profesi (benar-salah) ~ Kedamaian (mencegah-
Internal (etika ~ Kualitas profesi mengatasi konflik)
profesi) (Pelayanan-perilaku) - Perdata-Pidana
~ Kehormatan profesi ~ Konsil-Joint Commission ~ Pengadilan
- Kualitas moral - Anggota profesi - Hakim
- Masyarakat - Penggugat/Jaksa
~ MKEK - - Pemerintah - Tergugat/terdakwa
Org. Profesi ~ Lingkup-sasaran : ~ Lingkup-sasaran
- Anggota profesi - Pasien/Klien - Dokter
. Underskilled - Rumah sakit
~ Lingkup-sasaran . Communication . Kelalaian
- Diri sendiri problems
. Sexual harrashment
30
DISIPLIN
PENGERTIAN
• Disiplin = discipline ( Bhs LATIN = disciplina =
teaching, learning, and growing ).
• Pelatihan dan pembentukan “ mind “ and ‘
character’ untuk membawa perilaku yang
diharapkan.
• Hukuman selalu dihubungkan dgn disiplin, utk
disiplin yg membangun akan membantu
pegawai tumbuh.
• Peraturan 2 atau kondisi2 yg ditujukan utk
pegawai dari manajemen utk koreksi atau
mencegah perilaku yang ‘ counterproductive’
terhadap organisasi.
• Jembatan antara ‘goal and accomplishment’. Jim
Rohn.
• Memperlihatkan ‘spirit and confidence ‘ pegawai
dalam melaksanakan tugas. SK Datta.
• Mekanisme kontrol utk meyakinkan kepatuhan
mencapai tujuan organisasi utk seseorang yg
menyimpang dari strandar kinerja dan perilaku.
TUJUAN DISIPLIN;
• Meningkatkan moral pegawai sehingga produktive.
• Memperoleh harmonisasi pekerjaan.
• Menciptakan iklim kondusive shg individu yg
excellent dapat berkembang.
• Menyediakan code of conduct utk membimbing
grup.
• Mempertahankan pertumbuhan individu,
mengembangkan kapasitas seseorang dan
merangsang efisiensi.
• Membangun spirit toleransi dan keinginan
membuat komitmen diantara staf.
• Menciptakan atmosfir respek pada ‘human
personality and human relationship.’
• Merupakan elemen utk memastikan dan memberi
dan melihat arah dan tanggung jawab.
• Melindungi pegawai yg konsisten terhadap talenta,
waktu dan upaya 2 utk organisasi.
• Mengawasi dan mengelola pegawai yg disorderly
dan unsatisfactory.
TIDAK DISIPLIN KARENA;
• Kurangnya kesadaran terhadap aturan dan
peraturan 2.
• Filosofi disiplin yang salah.
• Keterbatasan mendefinisikan dg benar
terhadap code and conduct.
• Tidak ada action jika diperlukan.
• Sikap yg tidak tepat terhadap masalah2
pegawai.
• False promise yang dibuat oleh superiors.
• Favoritism.
• Definisi yg salah / terbatas terhadap harapan 2
pegawai.
• Supervisi yg tdk tepat, hambatan komunikasi.
• Moral dan motivasi rendah dari staf.
• Seleksi dan orientasi pegawai yg salah/ kurang
tepat.
• Seleksi dan pelatihan supervisor yg kurang
tepat.
• Praktik manajemen yg tdk fair; DISKRIMINASI,
DISTRIBUSI BEBAN KERJA, TERLALU KAKU,
• Frustasi dan pemahaman salah.
• Tidak ada compliance..
BENTUK-BENTUK MASALAH
ETIK
• Decision-focused Problems
Kesulitan terletak pada apa yang harus
dilakukan. Contoh perawat merasa bahwa
pemasangan NGT hanya akan
memperpanjang rasa nyeri (Moral Dilema)
• Action-focused problems
Kesulitan yang terjadi tidak terletak pada
pengambilan keputusan tetapi terletak pada
saat menerapkan. Contoh perawat
mengetahui serangkaian tindakan yang benar
tetapi tidak dapat melakukannya karena
kebijakan institusi atau hambatan lain
(Jameton, 1984) (Moral Distress)
MICRO ISSUES (CLINICAL NURSING
ETHICS)

• Ethics of one-to-one nurse-patient relationship


• Ethics of clinical nursing in home or hospital
• Ethics of chronic and terminal care nursing
• Ethics of health screering/well person clinics

40
MACHO ISSUES (PROFESSIONAL NURSING
ETHICS)

• Professional cides and professional dominance


• Nurse-doctor-nurse roles and responsibilities
• Teamwork-leadership and accountability
• Primary care/hospital team membership

41
Meso issues (ethics of managing nursing
services

• Nurse manager/nursing and general staff relationship


• Employment policies, work allocation, grievances
assurance
• Human resource management and resource allocation

42
MACRO ISSUES (POLITICAL ETHICS OF
GENERAL HEALTH POLICY)

• Health service policy, management and scarce


resources
• Nursing research and health promotion strategies
• Political ethics of health authority/region
cooperation
• “Politics” and Ecconomics” of the National Health
service

43
Pemecahan Masalah Etik
• Identifikasi masalah etik
• Kumpulkan fakta-fakta
• Evaluasi tindakan alternatif dari
berbagai perspektif etik.
• Buat keputusan dan uji cobakan
• Bertindaklah, dan kemudian
refleksikan pada keputusan tsb
Kerangka Kerja Membuat Keputusan
Etik
Integrasi konten untuk membuat keputusan etik
terdiri dari:
1.Nilai nilai dan keyakinan personal
2.Konsep konsep etika untuk keperawatan
3.Pendekatan pendekatan etika
4.Standar perilaku etik.
Johnstones Moral Decision Making
Model (2004)
1. Mengkaji situasi
2. Mengidentifikasi masalah masalah moral
3. Merumuskan tujuan tujuan moral dan
merencanakan kegiatan moral
4. Melaksanakan kegiatan kegiatan
perencanaan moral
5. Mengevaluasi hasil hasil moral
Model Analisis dan Membuat
Keputusan Moral
Mempergunakan pertanyaan pertanyaan untuk
membantu perawat yaitu:
1.What is the story behind the value conflicts ?
2.What is the significance of the values involve ?
3.What is the significance of this conflic to the
parties involved ?
4.What should be done ?
Essensial of Moral Decisions and Actions in
Nursing Practice

Personal values and belief

Kode etik keperawatan Decision Moral


making frame decisions and
work actions
Moral concepts of nursing

Ethical principles

48
Specify
next problem

Define problem
What is ethical issues ?
Evaluate results
against objectives
Crisis situation
-Check out the facts !
Ethical review
-Who are the stakeholders ? what principles are
-What are their rights ? relevant to case ?
-What are your duties ?
Decide on action
plan and
objectives
Consider options what
can be done ?
Investigate ethical
outcomes costs and
benefits 49
THE DECIDE MODEL
D-Defide the problem (s)
What are the key of the case ? Who is involved ? What are
their rights, your duties ? What is the main ethical problem
to be addressed ?
F-Ethical review
What ethical principles have a bearing on the case and
which principle or principles should be given priority in
making your decision ?
C-Consider the options
What options do you have in the situation ? What
alternative courses of action ? What help,means and
methods do you need to use ?
50
C-Consider the options
What options do you have in the situation ? What
alternative courses of action ? What help,means
and methods do you need to use ?
I-Investigate outcomes
Given each available option, what consequences are
likely to follow from each course of action open to
you ? Which is the most ethical thing to do ?

51
D-Decide on action
Having chosen the best available option,
determine a specific action plan, set clear
objectives and then act decisively and effectively
E-Evaluate results
Having initiated a course of action, monitor how
things progress, and when concluded, assess
carefully whether or not you achieved your goals

52
AVOIDING MALPRACTICE LIABILITY

1. Know your own strengths and weakness


2. Evaluate your assignment
3. Delegate carefully
4. Carry out orders cautiosly
5. Administer medications carefully
6. Maintain rapport with the patient
7. Do not offer opinions
8. Read before you sign
LANJUTAN

9. Document care accurately


10.Exercise caution when assisting in
procedurs
11.Document the use of restraints
12.Take steps to prevent patient falls
13.Comply with laws about advance
directives
14.Follow hospital policies and procedurs
15.Keep policies and procedures up to date
16.Provide a safe environment
PERAN KEPEMIMPINAN dan
FUNGSI MANAJEMEN
berhubungan dengan ETHICS.
PERAN PERAN KEPEMIMPINAN.
• 1. Menyadari nilai2 dan dasar keyakinannya
ttg hak, tanggung jawab dan tujuan dari
Human beings.
• 2. Menerima beberapa Ambiguity dan
uncertainty harus menjadi bagian dari semua
pengambilan keputusan etik.
• 3. Menerima hasil negative terjadi dlm
pembuatan keputusan etik walaupun kualitas
tinggi dalam pengembilan keputusan dan
penyelesaian masalah.
Lanjutan…
• 4. Memperlihatkan risk taking dalam
membuat keputusan etis.
• 5. Peran model dalam membuat keputusan
etis sesuai dgn kode etik dan pernyataan
standar.
• 6. Komunikasi yang jelas ttg perilaku yg
diharapkan sesuai dg standar etik.
FUNGSI FUNGSI MANAJEMEN.
• 1. Mempergunakan pendekatan sistimatis dlm
penyelesaian masalah dan pengambilan
keputusan etika dihadapkan pada masalah2
manajemen dgn hal hal etis.
• 2. Mengidentifikasi hasil hasil dalam membuat
keputusan etis harus selalu dilihat atau
dihindari.
Lanjutan…
• 3. Mempergunakan kerangka kerja etis yang
dibangun dalam mengklarifikasi nilai dan
keyakinan.
• 4. Menerapkan prinsip2 justifikasi utk
mendefinisikan apa itu bentuk keyakinan2
atau nilai2 yang menjadi dasar utk membuat
keputusan.
• 5. Menyadari pengutamaan legal yg
mengarah pada pengambilan keputusan etis.
Lanjutan…
• 6. Terus menerus melakukan reevaluasi
terhadap kualitas diri dalam mengambil
keputusan yg etis.
• 7. Memberi pengakuan dan penghargaan
terhadap ethical conduct dari staf.
• 8. Mengambil tindakan yang tepat ketika staf
mempergunakan unethical conduct.
• ( Marquis, LB and Huston, JC. 2006 ).
KESIMPULAN.
• SALAM CARING……. MARI BERBUAT dan
BUKTIKANLAH.
• 1. Bangun budaya etis dalam kepemimpinan
kita sehari hari.
• 2. Mari menjalankan fungsi manajemen
pelayanan / asuhan keperawatan dilandasi
oleh prinsip2 moral – etis.
• 3. Terus belajar tentang etik untuk
membangun diri sebagai manajer yang etis.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai