Anda di halaman 1dari 12

Pareto Chart

Pengendalian Kualitas Statistika A


Kelompok 3
Nama dan NRP:
Putri Emilia Agustin 5003201051
Jessie Reyna Marshiela 5003201106
Turfah Latifah 5003201123
Anisa Hasna Hazima 5003201153
Rayhan Assabiq Sitanggang 5003201162
Latar Belakang

Diagram pareto pertama kali ditemukan oleh ahli ekonomi dari Italia yang melakukan
penelitian dan hasil penelitian meyimpulkan bahwa bagian terbesar pendapat
dimiliki hanya oleh sebagian kecil masyarakat. Pada saat itu ditemukan bahwa yang
penghasilannya besar hanya diimiliki oleh sekelompok kecil penduduk sedangkan
sebagaian besar penduduk berpenghasilan rendah.

Hasil penelitian Pareto kemudian diadopsi oleh Feigenbaum pada proses produksi.
Masalah yang dihadapi di bagian produksi adalah bahwa banyaknya jumlah cacat
seringkali disebabkan oleh sebagian kecil penyebab. Artinya frekuensi cacat yang
tinggi sering hanya disebabkan oleh beberapa faktor saja, sehingga dengan
memperbaiki faktor-faktor yang menjadi penyebab ini maka jumlah cacat akan
menurun tajam. Selanjutnya kondisi ini dikuantifikasikan kedalam 80%-20%, artinya
80% kerusakan disebabkan oleh 20% faktor penyebab.
Definisi

Diagram Pareto merupakan salah satu tools (alat) dari QC


7 Tools yang sering digunakan dalam hal pengendalian
Mutu. Pada dasarnya, Diagram Pareto adalah grafik
batang yang menunjukkan masalah berdasarkan urutan
banyaknya jumlah kejadian. Urutannya mulai dari jumlah
permasalahan yang paling banyak terjadi sampai yang
paling sedikit terjadi. Dalam Grafik, ditunjukkan dengan
batang grafik tertinggi (paling kiri) hingga grafik terendah
(paling kanan).
FUNGSI atau Diagram Pareto mengidentifikasi hal yang penting, serta
alternatif pemecahan yang akan membawa perbaikan secara
substansial dalam kualitas. Diagram ini juga memberikan

KEGUNAAN pedoman dalam menempatkan sumber – sumber yang terbatas


untuk aktivitas pemecahan masalah. Diantara manfaat diagram
Pareto terdapat berbagai kegunaan lain, yaitu :

Untuk menentukan
Untuk menentukan
setiap masalah secara
perbandingan setiap
komparatif terhadap
masalah sebelum dan
masalah keseluruhan
sesudah tindakan
Untuk menetapkan Untuk menunjukan perbaikan dilakukan
masalah utama dalam tingkat perbaikan sesudah
kualitas perbaikan tersebut.
Dilakukan pada bagian –
bagian yang terbatas
Langkah-langkah menyusun pareto chart : Langkah-Langkah

Informasi mengenai jumlah cacat Pembuatan Diagram

harus dikategorikan dalam beberapa Pareto


jenis cacat.
Urutkan kategori cacat berdasarkan
frekuensi tertinggi
Tentukan frekuensi kumulatif untuk
setiap kategori cacat.
Buatlah Diagram Pareto, dimana sumbu
horizontal menunjukkan kategori
cacat, sumbu vertikal kiri
menunjukkan frekuensi setiap
kategori, sedangkan sumbu vertikal
kanan menunjukkan frekuensi contoh pareto chart dari jenis cacat

kumulatif.
Study Kasus

PT. Faster merupakan perusahaan yang memproduksi alat-alat tulis, salah satunya adalah pulpen.
Perusahaan tersebut setiap minggunya melakukan pengecekan kualitas terhadap pulpen yang diproduksi.
Berdasarkan pengecekan kualitas yang telah dilakukan pada minggu ini, ternyata terdapat 6 klasifikasi jenis
kerusakan atau kecacatan yaitu regangan, goresan, retak, noda, celah, dan lubang pulpen. Berikut adalah
data pengecekan kualitas selengkapnya.

Berdasarkan data tersebut PT.Faster ingin melakukan pengendalian kualitas dan penyelesaian
masalah kecacatan tersebut dengan membuat diagram pareto sehingga dapat menentukan jenis
kerusakan mana yang diprioritaskan terlebih dahulu.
Perhitungan Manual

Langkah-Langkah membuat diagram pareto, yaitu sebagi berikut :


1. Merangkum data dan membuat peringkat kategori data dari yang terbesar hingga yang terkecil.

2. Menghitung frekuensi kumulatif atau persentase kumulatif yang digunakan.


Diagram Pareto
3. Menggambar diagram pareto menggunakan Microsoft Excel
Analisis :
Berdasarkan diagram pareto di samping, dapat
dianalisis bahwa jenis kecacatan yang harus
diprioritaskan untuk segera dilakukan
penyelesaian masalah kecacatan terlebih dahulu
adalah jenis kecacatan retak karena memiliki
frekuensi paling besar dibandingkan dengan jenis
kecacatan yang lain. frekuensi untuk jenis
kecacatan retak adalah 32 unit. setelah jenis
kecacatan retak, maka selanjutnya adalah
goresan, regangan, noda, celah dan lubang
pulpen. Presentase kumulatif merupakan
presentase dimana setiap kategori kecacatan
merupakan penjumlahan dari kategori kecacatan
sebelumnya sesuai dengan urutan yang tertera
pada grafik.
Perhitungan Menggunakan Software

Langkah-Langkah Pembuatan Diagram Pareto menggunakan software minitab, yaitu sebagai berikut :
1. Membuka lembar kerja baru pada software minitab, sehingga akan tampak seperti pada gambar.

2. Memasukkan data jenis kecacatan pada kolom C1 dan frekuensi pada kolom C2 dari setiap jenis kecacatan

sesuai dengan informasi dari studi kasus PT.Faster.


Perhitungan Menggunakan Software

3. Input data telas selesai dilakukan, selanjutnya memilih stat kemudian Quality Control, lalu pilih pareto chart

4. Selanjutnya muncul kotak dialog. Pilih jenis kecacatan (C1) pada labels in dan frekuensi (C2) pada
frequencies in dengan select. Kolom title diisi dengan judul diagram pareto, selanjutnya memilih OK.
Analisis Hasil

5. Langkah 1 sampai dengan langkah 4 telah dilakukan, maka akan muncul output berupa
diagram pareto seperti pada gambar dibawah ini

Analisis :
Berdasarkan perhitungan yang telah dilakukan baik secara manual
maupun software,maka Dapat beberapa analisis yaitu analisis
perhitungan manual, analisis perhitungan software, dan analisis
perbandingan antara perhitungan manual dan perhitungan software.
THANK YOU !
Hope you had fun!

Anda mungkin juga menyukai