Angka indeks adalah angka yang digunakan untuk membandingkan 2 atau lebih kegiatan yang sama
dalam waktu yang berbeda.
Angka indeks seringkali digunakan untuk menyatakan tingkat perubahan harga, kuantitas atau nilai
pada suatu periode dibandingkan dengan periode tertentu (waktu dasar).
Angka indeks sering disebut dengan indeks. Satuan angka indeks adalah persen (%), namun pada
prakteknya satuan tersebut jarang digunakan.
Waktu dasar adalah waktu dimana suatu kegiatan (kejadian) digunakan sebagai dasar
perbandingan.
Waktu yang sedang berjalan adalah waktu dimana suatu kegiatan (kejadian) digunakan sebagai
dasar perbandingan terhadap kegiatan (kejadian) pada waktu dasar.
Diketahui bahwa harga emas pada tanggal 31 Desember 2018 adalah Rp 667.000, sedangkan pada
tanggal 31 Desember 2019 adalah Rp 762.000.
Berapakah perubahan harga emas dari tanggal 31 Desember 2018 sampai dengan 31 Desember
2019?
Penghitungan indeks perubahan harga ini dapat dihitung menggunakan 2 waktu dasar yaitu waktu
dasar 31 Desember 2018 dan waktu dasar 31 Desember 2019.
Rp 667.000
I2018 = × 100% = 100%
Rp 667.000
Rp 762.000
I2019 = × 100% = 114,24%
Rp 667.000
sehingga terdapat kenaikan harga emas sebesar 14,24%.
Rp 667.000
I2018 = × 100% = 87,53%
Rp 762.000
Rp 762.000
I2019 = × 100% = 100%
Rp 762.000
1. Untuk mengetahui terjadinya perubahan kegiatan secara terukur (kuantitatif) dalam dua waktu
yang berlainan.
2. Untuk mengetahui maju mundurnya atau naik turunnya suatu usaha atau kegiatan.
Mengukur perubahan harga barang, misalnya: indeks harga konsumen, indeks harga
perdagangan besar, indeks harga yang dibayar dan diterima petani.
Mengukur kuantitas suatu barang yang diproduksi, dikonsumsi maupun dijual. Misalnya: indeks
produksi beras, indeks konsumsi kedelai, indeks penjualan jagung.
Mengukur perubahan nilai dari suatu barang, baik yang dihasilkan diimpor maupun diekspor.
Misalnya: indeks nilai ekpor kopra, indeks nilai import beras.
Metode Penghitungan
Angka indeks dihitung menggunakan dua cara, yaitu dengan metode tanpa timbangan dan dengan
timbangan.
Indeks tidak tertimbang adalah indeks yang dihitung tanpa mempertimbangkan faktor yang
mempengaruhi naik-turunnya angka indeks. Contoh penggunaan indeks tidak tertimbang
adalah pada penghitungan indeks relatif, indeks agregat, rata-rata indeks relatif.
2. Indeks tertimbang (weighted index)
Indeks tertimbang adalah indeks yang dihitung dengan mempertimbangkan faktor yang
mempengaruhi naik-turunnya angka indeks. Dalam indeks ini kita memasukkan unsur weight
(timbangan) terhadap harga-harga yang dipakai dalam menghitung indeks. Contoh
penggunaan indeks tidak tertimbang adalah pada penghitungan indeks laspeyres dan indeks
paasche. Rumus indeks tertimbang
∑ Pn W
I= × 100
∑ Po W
Keterangan:
Indeks Relatif
Indeks relatif biasanya digunakan untuk mengukur perbedaan atas satu macam nilai atau harga atau
kuantitas saja, dalam waktu atau keadaan yang berbeda.
Pn
I= × 100
Po
Keterangan:
Angka Agregat
Metode agregat adalah metode penghitungan indeks dengan membandingkan jumlah dan harga
barang-barang per satuan tiap-tiap periode waktu.
∑ Pn
I= × 100
∑ Po
Keterangan:
Contoh menentukan indeks harga bahan makanan tahun 2020 dengan tahun dasar 2019.
∑ Pn
I= × 100
∑ Po
2.750
= × 100
2.200
= 125
501,19
I= = 125,30
4
Indeks Lespeyres
Indeks lespeyres dihitung menggunakan penimbang pada tahun dasarnya.
∑ Pn Qo
I= × 100
∑ Po Qo
Keterangan:
Contoh data
A Rp 10 10 Rp 15 5
B Rp 15 15 Rp 17 10
C Rp 20 5 Rp 22 4
Jenis Barang Po Qo
Pn Qo
A 110 150
B 225 255
C 100 110
Indeks lespeyres
∑ Pn Qo
I= × 100
∑ P0 Q0
515
= × 100
425
= 121,18
Indeks Paasche
Indeks paasche dihitung menggunakan penimbang pada tahun yang dicari indeksnya. Rumus indeks
lespeyres
∑ Pn Qn
I= × 100
∑ Po Qn
Keterangan:
Contoh penghitungan:
Jenis Barang Po Qn
Pn Qn
A 50 75
B 150 170
C 80 88
Indeks paasche
∑ Pn Qn
I= × 100
∑ Po Qn
333
= × 100
280
= 118,93