Spektrofotometri Anorganik
Spektrofotometri Anorganik
PENDAHULUAN
Bila k1’ = f (c) dan k2’ = f (b) maka substitusi dari persamaan (1) dan (2) adalah :
𝑓(𝑐) 𝑓(𝑏)
= =𝑘
𝑐 𝑏
𝑓(𝑐) = 𝑘. 𝑐 𝑑𝑎𝑛 𝑓(𝑏) = 𝑘. 𝑏
Substitusi ke persamaan awal
𝑃𝑜
𝑙𝑜𝑔 = 𝑓(𝑐). 𝑏
𝑃
𝑃𝑜
𝑙𝑜𝑔 = 𝑓(𝑏). 𝑐
𝑃
𝑃𝑜
𝑙𝑜𝑔 = 𝑘. 𝑐. 𝑏
𝑃
$%
𝑙𝑜𝑔 $
= 𝑘. 𝑏. 𝑐
Jika konsentrasi larutan dalam
• mol/liter maka k harus ditulis sebagai ε, dimana ε = absortivitas molar
𝑃𝑜
𝑙𝑜𝑔 = 𝜀. 𝑏. 𝑐
𝑃
• gram/liter maka k harus ditulis sebagai a dimana a = absortivitas
𝑃𝑜
𝑙𝑜𝑔 = 𝑎. 𝑏. 𝑐
𝑃
𝐴 = 𝑎. 𝑏. 𝑐
$%
Jika absorbansi (𝐴) = 𝑙𝑜𝑔 $
𝑃𝑜 1
𝐴 = 𝑙𝑜𝑔 = 𝑙𝑜𝑔 = − log 𝑇 = 2 − log %𝑇
𝑃 𝑇
𝑃𝑜
%𝑇 = . 100%
𝑃
C (konsentrasi)
Hubungan linier antara absorbansi dan konsentrasi menunjukkan bahwa absorbansi
bergantung pada konsentrasi. Semakin besar konsentrasi suatu zat maka semakin besar
absorbansinya, begitu pula sebaliknya. Hukum Beer, A = a.b.c, dapat dikembangkan
menjadi persamaan linier, karena absorbansi (A) sama dengan y, a.b sama dengan m, dan
konsentrasi (c) sama dengan kemiringan (x) dalam persamaan 𝑦 = 𝑚𝑥 + 𝑐.
Tetapi secara instrumentasi didapat grafik yang kurang memenuhi hubungan linier
antara absorbsi dan konsentrasi pada penentuan absorbansi larutan sehingga untuk
memenuhi hukum Beer kurva A vs C dipakai metode Least Square.
dimana :
𝑦 = 𝑚𝑥 + 𝑐
y = absorbansi
m = bilangan tetap (konstanta), slope 𝑛Σ𝑥𝑦 − Σ𝑥Σ𝑦
𝑚=
x = kadar larutan seri 𝑛Σ𝑥 D − (Σ𝑥)D
3.1.2 Alat
1. Spektrofotometer OPTIMA SP-300
2. Cuvet dan tempat cuvet
3. Labu takar 50 ml
4. Gelas ukur
5. Kertas pH
6. Beaker glass
7. Pipet
Gambar Instrumen
Keterangan :
1. Tempat sampel
2. Pengontrol panjang gelombang
3. Indikator power ON/OFF
4. Pembacaan LCD Digital
5. Tombol pengganti Mode
6. Tombol kontrol 100%T
7. Tombol kontrol 0%T
8. Tombol print
9. Jendela pembacaan panjang gelombang
2-
3.2.4 Perhitungan Kadar SO4
Perhitungan kadar SO42- dilakukan pada larutan induk maupun larutan sampel dari
masing- masing panjang gelombang.
• Perhitungan Kadar SO42- pada Larutan Induk
1. Kadar SO42- pada X1 ml larutan induk, panjang gelombang λ1 nm dapat
diperoleh dengan :
𝑋H 10
𝐶 = 𝑥 𝑥 𝑘𝑎𝑑𝑎𝑟 𝑎𝑠𝑙𝑖 𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡𝑎𝑛 𝑖𝑛𝑑𝑢𝑘
50 50
Perhitungan yang sama juga berlaku pada panjang gelombang yang berbeda.
Flaschka, H.A. 1959. EDTA Titration. New York: Pergamon Press, Inc.
Huber,W. 1967. Titration in Nonaqueous Solvents. New York: Academic Press, Inc.
John, H. P. 1960. Chemical Engineers Handbook (5th ed). International Edition. New
York: Mc Graw Hill Book Company Inc.
Kolthoff, I.M. & U.A.Stenge. 1957. Volumetric Analysis (2nd ed).New York: John Wiley and
Sons, Inc.
Miller, M. 1957. Separation Methods in Chemical Analysis. New York: John Wiley and Sons,
Inc.
Raza, Asad & Ansari, Tariq Mahmood. 2015. Development and applications of
spectrophotometric methods for quantitative determination of caroverine in
pharmaceutical pure and tablet formulations. Multan: Bahauddin Zakariya University
Underwood, A.I. & Day R.A. 1981. Analisa Kimia Kuantitatif (ed. 4).Diterjemahkan oleh Drs.
R. Soendoro, Ny. Widaningsih W., BA, Dra. Ny. Sri Rahadjeng S. Jakarta: Penerbit
Erlangga.
Wagner, W. & C, J. Hull. 1971. Inorganic Titrimetric Analysis. New York: Marcel Dekker,
Inc.