SKRIPSI
SKRIPSI
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Keperawatan
pada Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Magelang
i
Universitas Muhammadiyah Magelang
LEMBAR PERSETUJUAN
SKRIPSI
Magelang,
Pembimbing I
Pembimbing II
ii
Universitas Muhammadiyah Magelang
LEMBAR PENGESAHAN
NPM : 17.0603.0002
DEWAN PENGUJI
Ditetapkan di : Magelang
Tanggal :
iii
Universitas Muhammadiyah Magelang
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN
HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi ini adalah karya saya sendiri dan
bukan merupakan karya orang lain, baik sebagian maupun seluruhnya, kecuali
dalam bentuk kutipan yang telah disebutkan sumbernya. Apabila kemudian
ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya saya ini atau
ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya ini maka saya siap
menanggung segala resiko/sanksi yang berlaku.
iv
Universitas Muhammadiyah Magelang
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI
TUGAS AKHIR UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Dibuat di : Magelang
Pada tanggal : 16 Juli 2022
Yang menyatakan
v
Universitas Muhammadiyah Magelang
Nama : Maghriza Tiara Nusandani
Program Studi : Ilmu Keperawatan
Judul : Perilaku Caring Tenaga Kesehatan Pada Ibu Hamil di
Puskesmas Tegalrejo Kabupaten Magelang
Abstrak
vi
Universitas Muhammadiyah Magelang
Name : Maghriza Tiara Nusandani
Study Program : Nursing Science
Title : Caring Behavior of Health Workers for Pregnant Women at
Tegalrejo Health Center, Magelang Regency
Abstract
vii
Universitas Muhammadiyah Magelang
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan
karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul
“Perilaku Caring Tenaga Kesehatan Pada Ibu Hamil di Puskesmas Tegalrejo
Kabupaten Magelang”. Penulisan skripsi ini dilakukan dalam rangka memenuhi
salah satu syarat untuk mencapai gelar Sarjana Keperawatan, pada Fakultas Ilmu
Kesehatan Universitas Muhammadiyah Magelang.
Penulis menyadari bahwa tanpa bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak dari
masa perkuliahan sampai pada penyusunan skripsi ini, sangatlah sulit bagi penulis
untuk menyelesaikan skripsi ini. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima
kasih kepada yang terhormat :
1. Dr. Heni Setyowati E. R., S.Kp., M.Kes., selaku Dekan Fakultas Ilmu
Kesehatan Universitas Muhammadiyah Magelang.
2. Ns. Sodiq Kamal, M.Sc., selaku Ketua Program Studi S1 Ilmu Keperawatan
Universitas Muhammadiyah Magelang.
3. Ns. Rohmayanti, M.Kep., selaku Pembimbing I yang banyak memberikan
bimbingan ilmiah, masukan dan nasehat pada penulis semoga Allah
memberikan balasan yang setimpal untuknya.
4. Ns. Eka Sakti, M.Kep., selaku Pembimbing II yang banyak memberikan
bimbingan ilmiah, masukan, semangat dan nasehat pada penulis semoga
Allah memberikan balasan yang setimpal untuknya.
5. Seluruh staf dan dosen Program Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas
Muhammadiyah Magelang yang secara langsung banyak memberikan ilmu
kepada penulis selama menjalani pendidikan.
6. Orang tua dan saudara yang penulis cintai yang telah memberikan dukungan
serta doa yang tiada hentinya kepada penulis dalam membuat skripsi ini.
viii
Universitas Muhammadiyah Magelang
7. Teman – temanku seperjuangan mahasiswa Program Studi S1 Ilmu
Keperawatan yang telah memberikan bantuan dan dukungan dalam
menyelesaikan skripsi ini.
8. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah
berkontribusi dalam penyelesaian skripsi ini.
Dengan segala keterbatasan dalam pembuatan skripsi ini, penulis telah berusaha
agar skripsi ini dapat mendekati sempurna. Penulis menyadari skripsi ini masih
belum sempurna, sehingga penulis mengharapkan saran dan kritik yang
membangun guna perbaikan skripsi ini.
Magelang,
Penulis
ix
Universitas Muhammadiyah Magelang
DAFTAR ISI
x
Universitas Muhammadiyah Magelang
3.5. Waktu dan Tempat..................................................................................33
3.6. Validitas dan Realibilitas.........................................................................33
3.7. Alat dan Metode Pengumpulan Data.......................................................34
3.8. Metode Pengolahan Data dan Analisa Data............................................37
3.9. Etika Penelitian........................................................................................39
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................xiv
xi
Universitas Muhammadiyah Magelang
DAFTAR TABEL
xii
Universitas Muhammadiyah Magelang
DAFTAR SKEMA
Skema 2.1 Kerangka Teori Perilaku Caring Tenaga Kesehatan Pada Ibu Hamil
di Wilayah Puskesmas Tegalrejo Kabupaten Magelang ................................29
xiii
Universitas Muhammadiyah Magelang
DAFTAR GAMBAR
xiv
Universitas Muhammadiyah Magelang
DAFTAR LAMPIRAN
xv
Universitas Muhammadiyah Magelang
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Unsur kesejahteraan umum dan tujuan pembangunan kesehatan nasional
dilaksanakan melalui kesehatan nasional yang optimal yang dilaksanakan oleh
seluruh lapisan masyarakat dengan harapan dan upaya untuk meningkatkan
kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat agar terwujudnya Indonesia
yang sehat (Kementrian Kesehatan RI, 2014). Dalam mencapai upaya tersebut
tenaga kesehatan memberikan kontribusi yang besar dengan memberikan
pelayanan yang optimal. Salah satu pelayanan kesehatan yang mempunyai peran
sangat penting dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat adalah
puskemas. Puskemas sebagai fasilitas kesehatan layanan pertama yang paling
dekat dengan masyarakat yang mampu memberikan penanganan awal, baik dalam
masalah kesehatan umum, konsultasi kesehatan, pengecekan kesehatan, maupun
pemeriksaan Kesehatan Ibu dan Anak serta kehamilan (Pragholapati and
Gusraeni, 2021).
Kehamilan merupakan proses alamiah yang dialami oleh setiap wanita yang dapat
menyebabkan terjadinya perubahan serta adaptasi baik secara fisiologis maupun
psikologis bagi ibu hamil. Proses kehamilan yang terjadi dengan membesarnya
janin dapat menimbulkan beberapa dampak bagi sang ibu diantaranya cepat
merasa letih, tidak nyaman, nafas sering terasa sesak dan berbagai macam keluhan
lainnya. Sedangkan secara psikologis, calon ibu akan timbul rasa cemas, tegang,
dan berbagai perasaan batin lainnya dimana hal tersebut dapat memicu terjadinya
berbagai macam dampak saat kehamilan maupun saat melahirkan nanti. Resiko
yang mungkin muncul pada ibu hamil yaitu terjadinya perdarahan, nyeri saat
melahirkan, bahkan dapat menyebabkan kematian bagi ibu maupun bayi yang
akan dilahirkannya (Hasanah, 2018). Masalah fisiologis maupun psikologis yang
kemungkinan dapat muncul pada ibu dan bayinya, perlu dilakukan pengawasan
agar tidak terjadi komplikasi saat kehamilan sampai dengan proses nifas.
1
Universitas Muhammadiyah Magelang
2
Data yang didapatkan dari WHO (World Health Organization) dimana tujuan
Milenium Development Goal’s (MDG’s) tentang peningkatan kesehatan ibu yaitu
untuk menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI) sebesar 75% dari AKI pada tahun
2018 yaitu sebesar 165/100.000 dengan akan kelahiran hidup, sedangkan terjadi
penurunan sebesar 126/100.000 pada tahun 2015 (Susanti and Apriana, 2019).
Hasil survei yang dilakukan berdasarkan data demografi kesehatan Indonesia,
dalam kurun waktu kurang dari 3 tahun AKI akan berkurang sebanyak 75% dari
tahun 2016 sampai dengan tahun 2018. Jika menggunakan data dasar Sustainable
Development Goals, AKI dinilai jauh dari target yaitu 70/100.000 kelahiran hidup
di tahun 2030. Berdasarkan data yang didapatkan dari hasil studi pendahuluan
yang dilakukan di Puskesmas Tegalrejo didapatkan data bahwa sebanyak 21 orang
tenaga kesehatan yang menangani ibu hamil di Puskesmas didapatkan data jumlah
ibu hamil selama 3 tahun terakhir yaitu pada tahun 2019 terdapat sebanyak 807
ibu hamil, pada tahun 2020 terdapat sebanyak 660 ibu hamil dan pada tahun 2021
terdapat sebanyak 666 ibu hamil. Dari jumlah tersebut, untuk ibu hamil yang
memiliki resiko atau penyakit terhadap kehamilannya pada tahun 2019 sebanyak
203 ibu hamil (25,15%), pada tahun 2020 sebanyak 182 ibu hamil (27,57%), dan
pada tahun 2021 sebanyak 174 ibu hamil (26,12%). Dengan adanya temuan data
AKI yang masih melebihi dari prevalensi 25%, pemerintah Indonesia telah
melakukan program Safe Motherhood yang dapat dilaksanakan dengan
menjalankan 4 isi pilar, salahsatunya yaitu pemeriksaan kehamilan atau disebut
juga pemeriksaan Antenatal Care (ANC) (Prawirohardjo, 2014).
Pemeriksaan kehamilan atau pelayanan Antenatal Care (ANC) menjadi salah satu
program kegiatan yang dilaksanakan ibu selama masa kehamilan dengan harapan
dapat menurunkan AKI (Hasanah, 2018). Pemeriksaan ANC harus dilaksanakan
minimal 4 kali selama kehamilan yaitu pada trimester pertama (1 kali), trimester
kedua (1 kali), trimester 3 (usia kehamilan 7-9 bulan) dilakukan 2 minggu sekali,
sedangkan usia kehamilan lebih dari 9 bulan dilakukan 1 minggu sekali sampai
proses persalinan (Rafika, 2018).
Pemeriksaan ANC yang tidak teratur, maupun yang tidak berkualitas dapat
mempengaruhi terjadinya AKI yang dibuktikan dari hasil Assesment Safe
Motherhood yang dilakukan di Indonesia pada tahun 1990/1991 dikarenakan
cakupan kunjungan pertama kurang dari 70% yang disebabkan oleh
keterjangkauan pelayanan antenatal yang sulit, dan cakupan kunjungan ke empat
kurang dari 60% yang disebabkan oleh kualitas pelayanan ANC yang belum
memadai, dan proses persalinan yang tidak didampingi oleh tenaga kesehatan
(<60%) sehingga keamanan dalam proses persalinan masih rendah dan kecepatan
penanganan masalah persalinan yang masih lambat (<50%). Persentase tindakan
bedah caesar (SC) selama setahun <5% dengan banyaknya kasus yang seharusnya
dirujuk ke Rumah Sakit yang mampu manangani (Dewi, 2017). Berdasarkan data
tersebut dapat memperlihatkan bagaimana pelaksanaan pelayanan kesehatan pada
ibu hamil dengan cakupan kunjungan pertama di tahun 2019 sebesar 96,4% dan
cakupan kunjungan ke empat sebesar 88,5%. Pada bulan Januari 2020 sampai
bulan April 2020 terjadi penurunan kunjungan pertama dari bulan januari sampai
dengan april sebanyak 17.552 ibu hamil, sedangkan pada kunjungan keempat
terjadi penurunan sebanyak 6399 ibu hamil, sehingga perlu adanya peningkatan
kembali kunjungan kesehatan pada pemeriksaan ANC (Kementrian Kesehatan,
2020).
Penelitian Pardede, Hasibuan and Hondro (2020) yang meneliti tentang perilaku
caring perawat yang dilakukan untuk menganalisa koping dan kecemasan
keluarga menunjukan hasil dari perilaku caring perawat dalam kisaran angka
51,0% yang masih tergolong dalam mayoritas kurang, sehingga hal tersebut
mampu memicu munculnya koping yang maladaptif dan kecemasan berat, sama
halnya dengan penelitian yang dilakukan oleh Lumbantobing, Susilaningsih and
Dadi (2020) yang meneliti tentang perilaku caring perawat yang dilakukan di
bangsal rawat inap juga masih mempresepsikan perilaku caring yang masih
kurang yaitu sebesar 55,2%. Namun berbeda dengan penelitian yang dilakukan
oleh Pragholapati and Gusraeni (2021) yang menunjukan hasil bahwa hampir
seluruh respondennya menyatakan perilaku caring perawat dalam kategori baik
yang dilakukan di rumah sakit. Dari adanya beberapa temuan yang didapatkan
terkait penelitian yang dilakukan di rumah sakit tentang perilaku caring perawat
dalam menangani pasien menunjukan hasil yang berbeda, namun belum terdapat
penelitian yang dilaksanakan di fasilitas kesehatan layanan pertama yang menilai
tentang perilaku caring tenaga kesehatan, padahal pada temuan data kasus di
puskesmas dengan angka kesakitan pada ibu hamil yang masih relatif tinggi, perlu
diketahui seberapa besar perilaku caring dari tenaga kesehatan yang dapat
diberikan pada kesehatan ibu hamil.
dampak baik fisiologis maupun psikologis. Berdasarkan data yang didapatkan dari
hasil studi pendahuluan yang dilakukan di Puskesmas Tegalrejo didapatkan data
bahwa sebanyak 21 orang tenaga kesehatan yang menangani ibu hamil di
Puskesmas didapatkan data jumlah ibu hamil selama 3 tahun terakhir yaitu pada
tahun 2019 terdapat sebanyak 807 ibu hamil, pada tahun 2020 terdapat sebanyak
660 ibu hamil dan pada tahun 2021 terdapat sebanyak 666 ibu hamil. Dari jumlah
tersebut, untuk ibu hamil yang memiliki resiko atau penyakit terhadap
kehamilannya pada tahun 2019 sebanyak 203 ibu hamil (25,15%), pada tahun
2020 sebanyak 182 ibu hamil (27,57%), dan pada tahun 2021 sebanyak 174 ibu
hamil (26,12%). Perilaku caring dapat dilakukan dalam bentuk memberikan
bantuan dukungan secara langsung pada pasien yaitu berupa pengetahuan, sikap
dan tindakan, dengan harapan dapat meningkatkan kondisi kehidupan pasien.
Sehingga peneliti tertarik untuk melakukan penelitian “Bagaimana gambaran
perilaku caring tenaga kesehatan pada ibu hamil di Puskemas Tegalrejo?”.
1.4.3 Bagi instansi pendidikan sebagai bahan informasi dan pengembangan ilmu
pengetahuan khususnya tentang perilaku caring pada ibu hamil.
1.4.4 Bagi Pelayanan Keperawatan sebagai sarana informasi dan ilmu pelayanan
kesehatan dalam melakukan pendekatan pada ibu hamil untuk selalu
melakukan pengecekan dan kunjungan kehamilan.
8
Universitas Muhammadiyah Magelang
9
b. Perdarahan pervaginan
Perdarahan pravaginam dalam kehamilan cukup normal. Pada masa awal
kehamilan, ibu mungkin akan mengalami perdarahan atau spotting. Perdarahan
abnormal terjadi pada awal kehamilan yang ditandai dengan perdarahan merah
banyak, peredarah darah merah, perdarahan dengan nyeri.
meninggikan posisi kaki dari tubuh bagian atas. Tanda lainnya yang menyertai
dapat menyebabkan anemia, gagal jantung atau preeklamsia.
c. Pengukuran tinggi fundus uteri dan penentuan presentasi janin dan denyut
jantung janin (DJJ)
d. Pemberian vitamin tambahan, tambah darah minimal 90 tablet selama
kehamilan
e. Penentuan status imunisasi TT dan pemberian imunisasi TT
f. Pelaksanaan Temu Wicara (komunikasi interpersonal dan konseling)
g. Pelayanan laboratorium sederhana (Hb, protein urin, golongan darah)
h. Tatalaksana kasus.
b. Sebagai motivator
Motivasi yang diberikan oleh seorang perawat yaitu dengan cara memberikan
motivasi untuk bertindak agar mampu mencapai suatu tujuan yang diharapkan.
Tenaga kesehatan memberikan motivasi, bimbingan maupun arahan untuk
meningkatkan kesadaran ibu agara mampu melakukan pengecekan berkala
mengenai kesehatannya dengan cara pendampingan, menyadarkan dan
c. Sebagai fasilitator
Target tenaga kesehatan dalam mencapai derajat kesehatan yang optimal dapat
dicapai dengan upaya menyehatkan ibu hamil agar sesuai dengan tujuan yang
diharapkan. Tenaga kesehatan yang bertanggung jawab untuk memberikan
pelayanan untuk kesehatan ibu hamil akan memudahkan dalam menyediakan
fasilitas kesehatan bagi ibu hamil yang membutuhkan dengan cara pendampingan
dan memberikan penjelasan kepada ibu yang masih kurang mengerti. Selain itu,
tenaga kesehatan harus mampu menjadi fasilitator khusus, yaitu menyediakan
waktu dan tempat khusus jika ibu ingin bertanya lebih mendalam secara tertutup.
d. Sebagai Konselor
Tenaga kesehatan dalam hal ini mampu memberikan konseling kepada ibu hamil
terkait fakta, harapan, kebutuhan dan perasaan yang dirasakan oleh ibu selama
hamil. Konseling yang baik dapat menciptakan perkembangan yang baik bagi
janin dan mamabu memberikan arahan yang baik bagi ibu untuk mampu
melakukan perilaku sehat, mampu untuk mengambil keputusan yang baik dan
tepat bagi ibu dan janinnya. Tenaga kesehatan harus memiliki sifat peduli dan
mampu menjadi konsultan untuk mengajarkan ibu hamil melalui pengalaman
yang dimilikinya sehingga seseorang mampu menerima dan mendengarkan
dengan sabar, optimis, terbuka, dan tidak mengahakimi sendiri selama konseling
berlangsung.
(Dewi, 2017). Dalam penjelasan yang dijabarkan oleh Swanson bahwa caring
adalah sebagian usaha atau cara untuk menghubungkan nilai-nilai yang
berdasarkan pada komitmen dan tanggung jawab “a nurturing way of relating to a
valued other toward whom one feels a personal sense of commitment and
responsibility” (Hasanah, 2018).
benar peduli dengan dasar bahwa dalam memberikan caring kepada orang lain
dengan rasa percaya untuk belajar dari sebuah kesalahan yang pernah dilakukan.
e. Humulity (rendah hati)
Tenaga kesehatan harus mampu menunjukan kebenaran saat melakukan caring
tanpa menampilkan cara yang istimewa bahwa manusia berperan untuk selalu
belajar tentang seseorang dan hubungan yang dimiliki tentang perubahan.
f. Hope (harapan)
Caring merupakan hasil dari sebuah plentitude yang muncul dan akan membentuk
suatu kehadiran yang tetap hidup dengan rasa kemungkinan. Harapan yang
muncul dari caring akan meningkatkan kemauan seseorang untuk dapat
memberikan kepercayaan yang dimilikinya.
g. Courage (keberanian dan keteguhan hati)
Aspek penting dalam melakukan caring dapat menciptakan keberanian yang
muncul dari kemampuan untuk berdiri dalam suatu keadaan atau hal yang baru
dilakukan untuk menentukan suatu tindakan.
h. Alternative Rhythms (Penilaian alternatif)
Penialain alternatif adalah suatu metode atau penilaian dalam sebuah pengajaran
yang dilakukan dalam suatu situasi yang tidak mampu dilakukan dalam
mengambil sikap dalam bertahan menentukan kapasitasnya agar mampu
mengubah perilakunya agar sesuai dengan yang diharapkan.
b. Competence (kompetensi)
Pekerjaan atau profesi yang dimiliki pasti memiliki pengetahuan, pengalaman,
energi, motivasi serta penilaian akan kemampuan yang diperlukan untuk
memberikan sebuah tanggapan dari sebuah tanggung jawab yang profesional.
Kompetensi berjalan beriringan dengan rasa kasih sayang karena jika tidak ada
salah satunya maka akan muncul rasa tidak manusiawi dan tidak berarti apapun.
c. Confidence (kepercayaan diri)
Rasa kepercayaan diri mempu menumbuhkan kualitas hubungan saling percaya
yang lebih baik, sehingga dalam memberikan caring dalam perasaan saling
percaya dan menghormati dengan mengedepankan komunikasi yang efektif dan
benar tanpa kekerasan agar terciptanya hubungan saling menghormati tanpa
adanya rasa curiga ataupun takut.
d. Conscience (hati nurani)
Hati nurani menggambarkan sebuah kesucian hati seseorang dimana hal tersebut
merupakan bagian sensitif moral yang selaras dengan kepribadian sehingga dalam
hal ini kaitannya erat dengan kewajiban moral serta harus peka terhadap
informasi, dan tidak mempermasalahkan satu sama lain sehingga memerlukan
kebijaksanaan atas pertimbangan moral. Hal ini bersifat natural yang tumbuh dari
sebuah cara untuk menghargai diri sendiri maupun orang lain yang kemudian
dimanifestasikan sebagai salah satu cara untuk memberikan perawatan diri dan
dapat berpengaruh dalam pengambilan seuah keputusan.
e. Commitment (Komitmen)
Komitmen merupakan keinginan, harapan dan kewajiban seseorang terhadap
suatu pilihan yang bentuk secara disengaja untuk bertindak terhadap suatu respon
perilaku tertentu agar sedia dan mampu untuk menerima, menanggapi, dan
penerimaan nilai. Komitmen dijadikan sebagai sebuah identitas yang kuat dari
seseorang terutama dalam memberikan caring yang profesional terhadap orang
lain karena jika komitmen itu rusak, maka pemebrian caring tidak akan sempurna.
f. Compartement (bagian diri)
Bagian diri menjadi salah satu bagian atribut dari caring yang muncul dari
perpaduan antara kompetensi dan komitmen tenaga kesehatan yang berasal dari
Kehamilan
2.4 Kerangka Teori (37 mgg- 42 mgg)
- Tanda kehamilan
- Macam tanda bahaya
kehamilan :
a. Preeklamsi
b. Perdarahan
c. Nyeri abdomen
d. dsb
Antenatal Care
(ANC)
Prenatal Care - K1 Postnatal Care
- K2
- K3 & K4
Perilaku Caring
Skema 2.1 Kerangka Teori Perilaku Caring Tenaga Kesehatan Pada Ibu
Hamil di Wilayah Puskesmas Tegalrejo Kabupaten Magelang
Sumber : (Kemenkes RI, 2018), (Potter & Perry, 2010), (Rachmawati,
Puspitasari & Cania, 2017), (Rafika, 2018), (Susanti and Apriana, 2019),
(Wagiyo & Putrono, 2019)
2.5 Hipotesis
Ha = Terdapat gambaran perilaku caring tenaga kesehatan pada ibu hamil di
Puskemas Tegalrejo.
H0 = Tidak terdapat gambaran perilaku caring tenaga kesehatan pada ibu hamil di
Puskesmas Tegalrejo.
Dalam bab 3 ini akan dibahas mengenai metode penelitian yang akan digunakan
selama penelitian dengan mempertimbangkan aspek-aspek tertentu.
28
Universitas Muhammadiyah Magelang
29
Skala
Variabel Definisi Operasional Alat Ukur Hasil Ukur
Ukur
Perilaku Cara pandang pasien Kuesioner Caring 1 = perilaku ordinal
caring terhadap tenaga kesehatan Behavior Inventory caring baik, jika
tenaga dalam memberikan perilaku Questionnaire (CBI) total skor ≥ 140
kesehatan caring yang meliputi 5 yang terdiri dari 42 (median)
pada ibu dimensi perilaku caring pertanyaan, diukur
2 = perilaku
hamil (mengakui keberadaan menggunakan skala
caring kurang
manusia, menanggapi likert dengan 4
baik, jika total
dengan rasa hormat, kemungkinan yaitu :
skor < 140
pengetahuan dan 4: sangat setuju
(median)
keterampilan profesinal, 3: setuju
menciptakan hubungan yang 2: tidak setuju
positif, perhatian terhadap 1: sangat tidak setuju
yang dialami orang lain)
pada ibu hamil trimester 1-3
dengan frekuensi minimal 2
kali kunjungan di
puskesmas.
3.4.2 Sampel
Sampel kasus yang digunakan dalam penelitian ini adalah ibu hamil yang berada
di Wilayah Puskesmas Tegalrejo Kabupaten Magelang dengan besaran
perhitungan sampel menggunakan rumus sebagai berikut :
Ket :
n = Besar sampel
= Deviat baku alfa = 1,96
=
= Deviat baku beta = 0,84
P Proporsi total
Q = 1-P
= Proporsi pada kelompok yang sudah diketahui nilainya (nilai OR = 7
sedangkan = 0,23) (Asnawi, 2016).
1-
= Proporsi pada kelompok yang nilainya merupakan judgement
peneliti
= 1-
Selisih proporsi minimal yang dianggap bermakna
2
(1,96 √ 2 ( 0,16 )( 1−0,16 ) +0,84 √0,23 ( 1−0,23 )+ ( 0,04 ) ( 0,96 ) )
n= 2
(0,23−0,04)
2
(1,96 √ 0,26+0,84 √ 0,94 +0,038)
n=
(0,19)2
2
(0,99+ 0,81+ 0,038)
n= 2
(0,19)
1,8382
n=
0,04
3,378
n = 0,04 = 84,45 dibulatkan menjadi 84
Berdasarkan hasil perhitungan tersebut, jumalh sampel pada penelitian ini yaitu
sebanyak 84 responden. Dalam menentukan besar sampel peneliti menggunakan
proporsional sampling yaitu dimana setiap sampel akan diambil untuk mewakili
setiap wilayah yang ada di wilayah binaan Puskesmas Tegalrejo sesuai dengan
jumlah ibu hamil yang ada diwilayah Puskesmas tersebut. Tujuannya yaitu agar
setiap wilayah binaan Puskesmas dapat terwakili secara keseluruhan sebagai
sampel penelitian.
Tabel 3.2
Perhitungan Proporsi Sampel
No. Desa Binaan Jumlah Sampel
1. Tegalrejo 18/161 x 84 = 9,39 9
2. Soroyudan 11/161 x 84 = 5,73 6
3. Sidorejo 11/161 x 84 = 5,73 6
4. Tampingan 9/161 x 84 = 4,69 5
5. Banyuurip 7/161 x 84 = 3,65 4
6. Purwosari 13/161 x 84 = 6,78 7
7. Glagahombo 9/161 x 84 = 4,69 5
8. Ngasem 3/161 x 84 = 1,56 1
9. Girirejo 13/161 x 84 = 6,78 7
10. Purwodadi 4/161 x 84 = 2,08 2
dengan nilai r hitung < r tabel, sehingga dilakukan perbaikan susunan kalimat
pada pernyataan yang tidak dan tetpa dimasukkan dalam kuesioner. Hasil akhir uji
validitas didapatkan nilai r hitung sebesar 0,164 - 0,741 dengan jumlah pertanyaan
sebanyak 42 pertanyaan. Sehingga kuesioner tersebut dinyatakan valid.
3.8.1.2 Coding
Coding adalah pengelompokan jawaban dari responden ke dalam kategori yang
sudah dibuat oleh peneliti. Peneliti memberikan kode-kode berupa huruf atau
angka untuk mempermudah analisis data (Notoatmodjo, 2012). Pemberian kode
pada responden sebagai berikut :
a. Usia
< 20 tahun :1
20-30 tahun :2
>30 tahun :3
b. Pendidikan terakhir
Dasar (SD-SMP) : 1
Menengah (SMA) : 2
Pendidikan Tinggi (Diploma-Sarjana, Pascasarjana) : 3
c. Kehamilan ke berapa/Paritas:
Primipara :1
Multipara :2
d. Tenaga Kesehatan yang menangani
Perawat :1
Bidan :2
Dokter :3
e. Kuesioner perilaku caring
Sangat tidak setuju : 1
Tidak setuju : 2
Setuju : 3
Sangat setuju : 4
3.8.1.4 Cleaning
Cleaning merupakan upaya yang dilakukan untuk memastikan ada tidaknya data
yang belum dimasukkan dan jika terjadi kesalahan ataupun ketidakkelengkapan
data dalam entri awal dapat dilakukan pembetulan.
f
P= x 100%
n
Keterangan :
P = Persentase
f = Frekuensi data
n = Sampel (jumlah responden)
responden tidak ingin ikut dalam penelitian (Nursalam, 2013). Peneliti tidak
membeda-bedakan ataupun memberikan perlakuan khusus kepada responden
tertentu.
Dalam bab 4 ini akan menguraikan tentang hasil penelitian dan pembahasan
mengenai perilaku caring tenaga kesehatan pada ibu hamil di wilayah Puskesmas
Tegalrejo Kabupaten Magelang. Hasil yang dipaparkan dalam distribusi frekuensi
karakteristik ibu hamil yang mendapatkan perilaku caring tenaga kesehatan yang
terdiri dari usia, pendidikan terakhir, kehamilan keberapa, serta tenaga kesehatan
yang menangani. Perilaku caring tenaga kesehatan dipaparkan berdasarkan 5
karatif item pertanyaan subskala perilaku caring.
4.4 Pembahasan
Pada pembahasan akan membahas tentang hasil penelitian dengan konsep teoritis
dan hasil penelitian sebelumnya. Pembahasan ini meliputi karakterisitik ibu hamil,
dan perilaku caring tenaga kesehatan.
Dalam penelitian yang dilakukan oleh (Reskiani, Balqis, & Nurhayani, 2016)
hubungan antara aksesibilitas ibu hamil pada kategori multipara memliki
pemanfaatan pelayanan ANC yang diberikan oleh tenaga kesehatan. Pada ibu
Dalam penelitian yang dilakukan oleh (Pragholapati & Dila, 2021) berbanding
terbalik dengan penelitian ini bahwa hasil penelitian tentang perilaku caring
perawat terdapat pada tindakan yang hampir seluruh perawat selalu bersikap peka
terhadap pasien, selalu membantu pasien, selalu memberitahu pasien dalam
perencanaan perawatannya, selalu kembali kepada pasien secara sukarela, selalu
berbincang dengan pasien, selalu memberitahu pasien untuk memanggil jika ada
masalah, selalu memenuhi kebutuhan pasien, selalu menanggapi cepat untuk
panggilan pasien, selalu menghargai pasien sebagai manusia, selalu membantu
mengurangi rasa sakit pasien dan selalu menunjukkan kepedulian terhadap pasien.
Motivasi yang tinggi akan meningkatkan mnat kerja yang tinggi pula, terutama
dalam memberikan pelayanan pada pasien. Motivasi kerja mampu
membangkitkan, menggerkaan dan memelihara perilaku caring yang akan
melaksanakan perkerjaan untuk mencapai suatu tujuan. Hal ini didukung oleh
hasil penelitian milik Buheli (2012) dalam (Wahyudi, Sutria, Ashar, &
Syisnawati, 2017) dengan judul faktor yang memepengaruhi kinerja perawat
dalam penerapan proses Keperawatan di RSUD Toto Kabupaten Bone Bolango
menyebutkan bahwa tenaga perawat yang mempunyai motivasi tinggi, karena
perawat merasa kebutuhannya sudah terpenuhi sehingga terdorong untuk lebih
giat melaksanakan tugasnya. Motivasi berkaitan erat dengan dorongan yang kuat
untuk melaksanakan tugas dan pekerjaan. Orang yang termotivasi karena tiga
kebutuhan dasar, yaitu prestasi, afiliasi dan kekuasaan. Kebutuhan berprestasi
merupakan daya penggerak yang memotivasi perawat untuk berprilaku dan
berkerja dengan semangat, karena kebutuhan berprestasi akan mendorong perawat
untuk mengembakan kreativitas dan menggerakan semua kemampuannya yang
dimiliknya untuk mencapai prestasi yang maksimal, begitu pula dalam
menerapkan perilaku caring. Perawat yang memiliki motivasi berprestasi tinggi
akan berkerja dan berprilaku caring yang lebih baik dari sebelumnya untuk
mencapai prestasi yang lebih baik. Perawat dengan kebutuhan afiliasi yang tinggi,
Pemeberian kompensasi atau rewards sebagai salah satu hal yang dapat diterima
oleh setiap tenaga kesehatan sebagai balas jasa untuk kerja atau pengabdiannya
menjadi hal yang penting sebagai pencerminan atau ukuran nilai pekerjaan,
dimana apabila kompensasi diberikan secara tepat, maka para tenaga kesehatan
akan memperoleh kepuasan kerja dan temotivasi untuk mencapai tujuannya. Hal
yang sama juga terdapat dalam penelitian milik (Dewi, 2017) yang menyetakan
rewards diberikan kepada orang yang mampu bekerja sesuai dengan hasil yang
diberikan. (Wahyudi, Sutria, Ashar, & Syisnawati, 2017)
5.2 Saran
5.2.1 Bagi Tenaga Kesehatan
Dengan adanya hasil perilaku Caring tenaga kesehatan yang masih belum tinggi,
tenaga kesehatan di Wilayah tersebut bisa lebih meningkatkan lagi perilaku caring
kepada pasien dan bisa membagi beban kerja sesuai dengan jobdisc masing-
masing agar tidak terjadi penunpukan job pada salah satu tenaga kesehatan.
Anggraini, D. d., Windhu, P., & Trijanto, B. (2018). Interaksi Ibu Hamil dengan
Tenaga Kesehatan dan Pengaruhnya Terhadap Kepatuhan Ibu Hamil
Mengkonsumsi Tablet Besi (Fe) dan Anemia di Puskesmas Kota Wilayah
Selatan Kota Kediri. Buletin Peneltian Sistem Kesehatan, 21(2), 82-89.
Pardede, J. A., Hasibuan, E. K., & Hondro, H. S. (2020). Perilaku Caring Perawat
dengan Koping dan Kecemasan Keluarga. Indonesian Journal of Nursing
Science and Practice, 5(1).
Qurniyawati, E., Murti, B., & Tamtono, D. (2018). Hubungan Usia Ibu Hamil,
Jumlah Anak, Jarak Kehamilan dengan Kejadian Kehamilan Tidak di
Inginkan di BPM Titik Hariningrum, Kota Madiun. Surakarta:
perpustakaan.uns.ac.id.
Refiani, D., Dewi, Y. I., & Utami, S. (2021). Gambaran Perilaku Ibu Hamil dalam
Melakukan Antenatal Care saat Pandemi Covid-19 di Puskesmas Rawat
Inap Sidomulyo Kota Pekanaru. Health Information : Jurnal Penelitian, 1-
14.
Reskiani, N. M., Balqis, & Nurhayani. (2016). Hubungan Perilaku Ibu Hamil
dengan Pemanfaatan Pelayanan Antenatal Care di Puskesmas Antang.
Makassar: Administrasi Kebijakan Kesehatan FKM Unhas.
Ulaa, M. (2017). Hubungan Usia dan Tingkat Pendidikan dengan Kepatuhan Ibu
Hamil Melakukan Kunjungan Antenatal Care. Proceeding Seminar
Nasional Keperawatan, 3(1), halaman 238-243.
Wagiyo, & Putrono. (2016). Asuhan Keperawatan Antenatal, Intranatal, & Bayi
Baru Lahir Fisiologis dan Patologis. Yogyakarta: CV Andi.
Watson, J. (2008). Nursing : Human Science and Human Care. New York:
National League for Nursing.
Penjelasan Penelitian
Peneliti
LEMBAR PERSETUJUAN
Setelah membaca, dan mendapat penjelasan singkat mengenai penelitian ini, saya
mengerti dan memahami manfaat dan tujuan penelitian yang akan dilakukan
terkait dengan saya. Saya yakin bahwa peneliti menghargai serta menjunjung
tinggi hak – hak saya sebagai responden dan penelitian ini tidak akan berdampak
buruk bagi saya. Saya mengerti bahwa keikutsertaan saya dalam penelitian ini
Saya menyatakan bersedia berpartisipasi secara aktif dalam penelitian ini dan
Responden,
Petunjuk pengisian :
1. Mohon bantuan dan kesediaan saudara untuk menjawab semua pertanyaan di
bawah ini.
2. Baca dan pahami setiap pertanyaan dalam anket ini dengan teliti.
3. Berikan jawaban dengan sebenar benarnya atau sesuai kondisi anda.
Karakteristik Responden
1. Usia : ........................ tahun
2. Pendidikan terakhir :
Dasar (SD-SMP) Menengah (SMA)
Pendidikan Tinggi (Diploma-Sarjana, Pascasarjana)
3. Kehamilan ke berapa : ...........................
4. Tenaga kesehatan :
Perawat Bidan Dokter
Petunjuk pengisian :
1. Bacalah setiap pernyataan dengan teliti
2. Isilah daftar pernyataan dengan tanda checklist (√) pada kolom yang telah
disediakan. Pernyataan yang diberikan adalah tentang perilaku caring
tenaga kesehatan. Mohon dibaca setiap pernyataan tersebut menunjukkan
caring tenaga kesehatan.
d. Nilai 1 = sangata tidak setuju (STS), jika pernyataan tersebut sama
sekali tidak sesuai dengan pendapat atau kondisi yang dialami;
e. Nilai 2 = tidak setuju (TS), jika pernyataan tidak sesuai dengan
pendapat atau kondisi yang dialami;
f. Nilai 3 = setuju (S), jika pernyataan tersebut sesuai dengan pendapat
atau kondisi yang dialami;
g. Nilai 4 = sangat setuju (SS), jika pernyataan tersebut sangat sesuai
dengan pendapat atau kondisi yang dialami.
3. Jika anda mengalami kesulitas atau ada pertanyaan dalam mengisi
kuesioner, bisa langsung bertanya kepada peneliti.
Silahkan jawab pernyataan dibawah ini sesuai dengan yang ibu rasakan
tentang perlakuan tenaga kesehatan kepada ibu saat melakukan pemeriksaan
kehamilan di Puskesmas.
No. Pernyataan STS TS S SS
1. Dengan penuh perhatian mendengarkan keluhan
pasien
2. Memberikan instruksi atau bimbingan pasien
3. Memperlakukan pasien sebagai individu
4. Memberikan waktu untuk pasien
5. Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti
pada pasien untuk memberikan suatu tindakan
KEHAMILA
No USIA PENDIDIKAN NAKES
N
1 20-30 tahun Menengah (SMA) PRIMIPARA Perawat
20-30 tahun Pendidikan Tinggi (Diploma- PRIMIPARA
2 Sarjana, Pascasarjana) Bidan
3 20-30 tahun Menengah (SMA) PRIMIPARA Bidan
4 20-30 tahun Dasar (SD-SMP) MULTIPARA Bidan
5 >30 tahun Dasar (SD-SMP) MULTIPARA Dokter
20-30 tahun Pendidikan Tinggi (Diploma- PRIMIPARA
6 Sarjana, Pascasarjana) Bidan
7 20-30 tahun Menengah (SMA) MULTIPARA Perawat
8 20-30 tahun Menengah (SMA) PRIMIPARA Perawat
20-30 tahun Pendidikan Tinggi (Diploma- MULTIPARA
9 Sarjana, Pascasarjana) Bidan
10 20-30 tahun Dasar (SD-SMP) PRIMIPARA Bidan
11 20-30 tahun Dasar (SD-SMP) PRIMIPARA Bidan
20-30 tahun Pendidikan Tinggi (Diploma- MULTIPARA
12 Sarjana, Pascasarjana) Bidan
20-30 tahun Pendidikan Tinggi (Diploma- PRIMIPARA
13 Sarjana, Pascasarjana) Perawat
14 20-30 tahun Menengah (SMA) PRIMIPARA Bidan
15 20-30 tahun Dasar (SD-SMP) PRIMIPARA Perawat
16 20-30 tahun Dasar (SD-SMP) PRIMIPARA Perawat
17 20-30 tahun Menengah (SMA) MULTIPARA Perawat
18 20-30 tahun Menengah (SMA) MULTIPARA Perawat
19 <20 tahun Menengah (SMA) PRIMIPARA Dokter
20-30 tahun Pendidikan Tinggi (Diploma- MULTIPARA
20 Sarjana, Pascasarjana) Bidan
21 20-30 tahun Dasar (SD-SMP) PRIMIPARA Perawat
22 20-30 tahun Menengah (SMA) PRIMIPARA Bidan
23 20-30 tahun Menengah (SMA) PRIMIPARA Perawat
20-30 tahun Pendidikan Tinggi (Diploma- MULTIPARA
24 Sarjana, Pascasarjana) Bidan
20-30 tahun Pendidikan Tinggi (Diploma- MULTIPARA
25 Sarjana, Pascasarjana) Perawat
20-30 tahun Pendidikan Tinggi (Diploma- MULTIPARA
26 Sarjana, Pascasarjana) Bidan
27 >30 tahun Menengah (SMA) MULTIPARA Dokter
28 20-30 tahun Dasar (SD-SMP) MULTIPARA Perawat
29 20-30 tahun Dasar (SD-SMP) MULTIPARA Bidan
30 20-30 tahun Pendidikan Tinggi (Diploma- MULTIPARA Bidan
Sarjana, Pascasarjana)
31 20-30 tahun Menengah (SMA) PRIMIPARA Bidan
32 20-30 tahun Menengah (SMA) MULTIPARA Perawat
33 20-30 tahun Dasar (SD-SMP) PRIMIPARA Perawat
34 20-30 tahun Dasar (SD-SMP) PRIMIPARA Bidan
35 20-30 tahun Dasar (SD-SMP) PRIMIPARA Bidan
36 20-30 tahun Menengah (SMA) PRIMIPARA Perawat
20-30 tahun Pendidikan Tinggi (Diploma- PRIMIPARA
37 Sarjana, Pascasarjana) Bidan
38 20-30 tahun Menengah (SMA) MULTIPARA Bidan
39 20-30 tahun Menengah (SMA) PRIMIPARA Perawat
20-30 tahun Pendidikan Tinggi (Diploma- PRIMIPARA
40 Sarjana, Pascasarjana) Bidan
20-30 tahun Pendidikan Tinggi (Diploma- MULTIPARA
41 Sarjana, Pascasarjana) Bidan
42 20-30 tahun Dasar (SD-SMP) PRIMIPARA Perawat
43 20-30 tahun Menengah (SMA) PRIMIPARA Perawat
44 20-30 tahun Dasar (SD-SMP) MULTIPARA Bidan
20-30 tahun Pendidikan Tinggi (Diploma- MULTIPARA
45 Sarjana, Pascasarjana) Bidan
20-30 tahun Pendidikan Tinggi (Diploma- MULTIPARA
46 Sarjana, Pascasarjana) Bidan
47 20-30 tahun Menengah (SMA) MULTIPARA Perawat
48 20-30 tahun Dasar (SD-SMP) MULTIPARA Perawat
49 20-30 tahun Dasar (SD-SMP) PRIMIPARA Bidan
50 20-30 tahun Menengah (SMA) MULTIPARA Perawat
51 >30 tahun Menengah (SMA) MULTIPARA Bidan
52 20-30 tahun Menengah (SMA) PRIMIPARA Perawat
53 20-30 tahun Menengah (SMA) PRIMIPARA Perawat
54 20-30 tahun Dasar (SD-SMP) MULTIPARA Bidan
20-30 tahun Pendidikan Tinggi (Diploma- PRIMIPARA
55 Sarjana, Pascasarjana) Bidan
56 20-30 tahun Menengah (SMA) MULTIPARA Perawat
57 20-30 tahun Dasar (SD-SMP) PRIMIPARA Perawat
20-30 tahun Pendidikan Tinggi (Diploma- PRIMIPARA
58 Sarjana, Pascasarjana) Bidan
59 20-30 tahun Menengah (SMA) PRIMIPARA Perawat
60 20-30 tahun Dasar (SD-SMP) MULTIPARA Bidan
61 20-30 tahun Menengah (SMA) MULTIPARA Perawat
62 <20 tahun Menengah (SMA) PRIMIPARA Dokter
63 <20 tahun Menengah (SMA) PRIMIPARA Bidan
64 20-30 tahun Dasar (SD-SMP) MULTIPARA Perawat
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid <20 tahun 3 3,6 3,6 3,6
20-30 tahun 78 92,9 92,9 96,4
>30 tahun 3 3,6 3,6 100,0
Total 84 100,0 100,0
PERILAKUCARING
Kurang Baik
Baik >=140 <140 Total
USIA <20 tahun Count 1 2 3
% within USIA 33,3% 66,7% 100,0%
% within
PERILAKUCARING 12,5% 2,6% 3,6%
% of Total 1,2% 2,4% 3,6%
20-30 tahun Count 7 71 78
% within USIA 9,0% 91,0% 100,0%
% within
PERILAKUCARING 87,5% 93,4% 92,9%
% of Total 8,3% 84,5% 92,9%
>30 tahun Count 0 3 3
% within USIA ,0% 100,0% 100,0%
% within
PERILAKUCARING ,0% 3,9% 3,6%
% of Total ,0% 3,6% 3,6%
Total Count 8 76 84
% within USIA 9,5% 90,5% 100,0%
% within
PERILAKUCARING 100,0% 100,0% 100,0%
% of Total 9,5% 90,5% 100,0%
PERILAKUCARING Total
Kurang Baik
Baik >=140 <140
PENDIDIKAN Dasar (SD-SMP) Count 1 28 29
% within PENDIDIKAN 3,4% 96,6% 100,0%
% within
PERILAKUCARING 12,5% 36,8% 34,5%
% of Total 1,2% 33,3% 34,5%
Menengah (SMA) Count 6 27 33
% within PENDIDIKAN 18,2% 81,8% 100,0%
% within
PERILAKUCARING 75,0% 35,5% 39,3%
% of Total 7,1% 32,1% 39,3%
Pendidikan Tinggi Count
(Diploma-Sarjana, 1 21 22
Pascasarjana)
% within PENDIDIKAN 4,5% 95,5% 100,0%
% within
PERILAKUCARING 12,5% 27,6% 26,2%
% of Total 1,2% 25,0% 26,2%
Total Count 8 76 84
% within PENDIDIKAN 9,5% 90,5% 100,0%
% within
PERILAKUCARING 100,0% 100,0% 100,0%
% of Total 9,5% 90,5% 100,0%
PERILAKUCARING Total
Kurang Baik
Baik >=140 <140
NAKES Perawat Count 6 33 39
% within NAKES 15,4% 84,6% 100,0%
% within
PERILAKUCARING 75,0% 43,4% 46,4%
% of Total 7,1% 39,3% 46,4%
Bidan Count 1 40 41
% within NAKES 2,4% 97,6% 100,0%
% within
PERILAKUCARING 12,5% 52,6% 48,8%
% of Total 1,2% 47,6% 48,8%
Dokter Count 1 3 4
% within NAKES 25,0% 75,0% 100,0%
% within
PERILAKUCARING 12,5% 3,9% 4,8%
% of Total 1,2% 3,6% 4,8%
Total Count 8 76 84
% within NAKES 9,5% 90,5% 100,0%
% within
PERILAKUCARING 100,0% 100,0% 100,0%
% of Total 9,5% 90,5% 100,0%
KEHAMILAN
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid PRIMIPARA 44 52,4 52,4 52,4
MULTIPARA 40 47,6 47,6 100,0
Total 84 100,0 100,0
Statistics
PERILAKUCARING
N Valid 84
Missing 0
Mean 1,90
Std. Error of Mean ,032
Median 2,00
Mode 2
Std. Deviation ,295
Variance ,087
Minimum 1
Maximum 2
Sum 160
Percentiles 25 2,00
50 2,00
75 2,00
PERILAKUCARING
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Baik >=140 8 9,5 9,5 9,5
Kurang Baik <140 76 90,5 90,5 100,0
Total 84 100,0 100,0