Anda di halaman 1dari 82

PERILAKU CARING TENAGA KESEHATAN PADA IBU HAMIL

DI PUSKESMAS TEGALREJO KABUPATEN MAGELANG

SKRIPSI

MAGHRIZA TIARA NUSANDANI


17.0603.0002

PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAGELANG
2022
PERILAKU CARING TENAGA KESEHATAN PADA IBU HAMIL
DI PUSKESMAS TEGALREJO KABUPATEN MAGELANG

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Keperawatan
pada Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Magelang

MAGHRIZA TIARA NUSANDANI


17.0603.0002

PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAGELANG
2022

i
Universitas Muhammadiyah Magelang
LEMBAR PERSETUJUAN

SKRIPSI

PERILAKU CARING TENAGA KESEHATAN PADA IBU


HAMIL DI PUSKESMAS TEGALREJO KABUPATEN
MAGELANG

Telah revisi dan dipertahankan dihadapan Tim Penguji Skripsi


Program Studi Strata I Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Magelang

Magelang,
Pembimbing I

Ns. Rohmayanti, M.Kep


NIDN. 0610098002

Pembimbing II

Ns. Eka Sakti, M.Kep


NIDN. 061108801

ii
Universitas Muhammadiyah Magelang
LEMBAR PENGESAHAN

Skripsi ini diajukan oleh :

Nama : Maghriza Tiara Nusandani

NPM : 17.0603.0002

Program Studi : Ilmu Keperawatan

Judul Skripsi : Perilaku Caring Tenaga Kesehatan Pada Ibu Hamil di


Puskesmas Tegalrejo Kabupaten Magelang.

Telah berhasil dipertahankan dihadapan Dewan Penguji dan diterima sebagai


bagian persyaratan yang diperlukan untuk memperoleh gelar Sarjana Keperawatan
pada Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Muhammadiyah Magelang.

DEWAN PENGUJI

Penguji I : Ns. Kartika Wijayanti, M.Kep. (..............................)

Penguji II : Ns. Rohmayanti, M.Kep. (..............................)

Penguji III : Ns. Eka Sakti, M.Kep (..............................)

Ditetapkan di : Magelang

Tanggal :

iii
Universitas Muhammadiyah Magelang
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN
HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi ini adalah karya saya sendiri dan
bukan merupakan karya orang lain, baik sebagian maupun seluruhnya, kecuali
dalam bentuk kutipan yang telah disebutkan sumbernya. Apabila kemudian
ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya saya ini atau
ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya ini maka saya siap
menanggung segala resiko/sanksi yang berlaku.

Nama : Maghriza Tiara Nusandani


NPM : 17.0603.0002
Tanggal :

Maghriza Tiara Nusandani


17.0603.0002

iv
Universitas Muhammadiyah Magelang
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI
TUGAS AKHIR UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Sebagai sivitas akademika Universitas Muhammadiyah Magelang, saya yang


bertanda tangan di bawah ini :
Nama : Maghriza Tiara Nusandani
NPM : 17.0603.0002
Program Studi : S-1 Ilmu Keperawatan
Fakultas : Ilmu Kesehatan
Jenis Karya : Skripsi

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada


Universitas Muhammadiyah Magelang Hak Bebas Royalti Non-eksklusif (Non-
Exclusive-Royalty-Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul : Perilaku
Caring Tenaga Kesehatan Pada Ibu Hamil di Puskesmas Tegalrejo Kabupaten
Magelang Tahun 2022 beserta perangkat yang ada (jika diperlukan). Dengan Hak
Bebas Royalty Non Ekslusive ini Universitas Muhammadiyah Magelang berhak
menyimpan, mengalih media/formatkan, mengelola dalam bentuk pangkalan data
(database), merawat, dan mempublikasikan tugas akhir saya tanpa meminta ijin
dari saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis/pencipta dan
sebagai pemilik hak cipta.

Demikian pernyataan saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di : Magelang
Pada tanggal : 16 Juli 2022
Yang menyatakan

(Maghriza Tiara Nusandani)


17.0603.000

v
Universitas Muhammadiyah Magelang
Nama : Maghriza Tiara Nusandani
Program Studi : Ilmu Keperawatan
Judul : Perilaku Caring Tenaga Kesehatan Pada Ibu Hamil di
Puskesmas Tegalrejo Kabupaten Magelang

Abstrak

Latar Belakang: Perilaku caring sangat penting dalam memenuhi kebutuhan


serta kepuasan pasien yang mana menjadi salah satu indikator peningkatan
kualitas pelayanan kesehatan terutama bagi ibu hamil. Tujuan: Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui gambarang perilaku caring tenaga kesehatan pada ibu
hamil di Wilayah Puskesmas Tegalrejo Kabupaten Magelang. Metode: Penelitian
ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif dengan jumlah populasi sebanyak
161 responden dengan penghitungan sampel menggunakan proporsional sampling
dengan jumlah sampe sebanyak 84 responden. Teknik yang digunakan untuk
menentukan jumlah responden menggunakan teknik simple random sampling.
Instrumen yang digunakan adalah kuesioner Caring Behavior Inventory (CBI).
Hasil penelitian: rata-rata usia ibu hamil berusia 20-30 tahun dengan jumlah
paling banyak ibu hamil berpendidikan Menengah (SMA) dengan paritas
kehamilan primipara. Untuk tenaga kesehatan yang paling sering menangani
selama pemeriksaan terbanyak yaitu Bidan. Hasil perilaku caring pada tiap
karakterisitik menunjukkan adanya hasil yang kurang baik dengan nilai <140
skor. Kesimpulan: perilaku caring tenaga kesehatan pada ibu hamil di Wilayah
Puskesmas Tegalrejo Kabupaten Magelangmasih kurang baik yang dibuktikan
dengan hasil analisa data.
Kata Kunci (keywords) : Perilaku Caring, Tenaga Kesehatan, Ibu Hamil.

vi
Universitas Muhammadiyah Magelang
Name : Maghriza Tiara Nusandani
Study Program : Nursing Science
Title : Caring Behavior of Health Workers for Pregnant Women at
Tegalrejo Health Center, Magelang Regency

Abstract

Background: Caring behavior is very important in meeting the needs and


satisfaction of patients which is one indicator of improving the quality of health
services, especially for pregnant women. Objective: This study aims to describe
the caring behavior of health workers in pregnant women in the Tegalrejo
Community Health Center, Magelang Regency. Methods: This study uses a
quantitative descriptive method with a population of 161 respondents with a
sample calculation using proportional sampling with a total sample of 84
respondents. The technique used to determine the number of respondents using
simple random sampling technique. The instrument used is the Caring Behavior
Inventory (CBI) questionnaire. Results: the average age of pregnant women was
20-30 years old with the highest number of pregnant women having secondary
education (SMA) with primipara pregnancy parity. The health workers who
handle the most during examinations are the midwives. The results of caring
behavior on each characteristic showed that there were unfavorable results with a
score of <140 scores. Conclusion: the caring behavior of health workers in
pregnant women in the Tegalrejo Health Center area, Magelang Regency is still
not good as evidenced by the results of data analysis.

Keywords: Caring Behavior, Health Workers, Pregnant Women.

vii
Universitas Muhammadiyah Magelang
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan
karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul
“Perilaku Caring Tenaga Kesehatan Pada Ibu Hamil di Puskesmas Tegalrejo
Kabupaten Magelang”. Penulisan skripsi ini dilakukan dalam rangka memenuhi
salah satu syarat untuk mencapai gelar Sarjana Keperawatan, pada Fakultas Ilmu
Kesehatan Universitas Muhammadiyah Magelang.

Penulis menyadari bahwa tanpa bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak dari
masa perkuliahan sampai pada penyusunan skripsi ini, sangatlah sulit bagi penulis
untuk menyelesaikan skripsi ini. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima
kasih kepada yang terhormat :

1. Dr. Heni Setyowati E. R., S.Kp., M.Kes., selaku Dekan Fakultas Ilmu
Kesehatan Universitas Muhammadiyah Magelang.
2. Ns. Sodiq Kamal, M.Sc., selaku Ketua Program Studi S1 Ilmu Keperawatan
Universitas Muhammadiyah Magelang.
3. Ns. Rohmayanti, M.Kep., selaku Pembimbing I yang banyak memberikan
bimbingan ilmiah, masukan dan nasehat pada penulis semoga Allah
memberikan balasan yang setimpal untuknya.
4. Ns. Eka Sakti, M.Kep., selaku Pembimbing II yang banyak memberikan
bimbingan ilmiah, masukan, semangat dan nasehat pada penulis semoga
Allah memberikan balasan yang setimpal untuknya.
5. Seluruh staf dan dosen Program Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas
Muhammadiyah Magelang yang secara langsung banyak memberikan ilmu
kepada penulis selama menjalani pendidikan.
6. Orang tua dan saudara yang penulis cintai yang telah memberikan dukungan
serta doa yang tiada hentinya kepada penulis dalam membuat skripsi ini.

viii
Universitas Muhammadiyah Magelang
7. Teman – temanku seperjuangan mahasiswa Program Studi S1 Ilmu
Keperawatan yang telah memberikan bantuan dan dukungan dalam
menyelesaikan skripsi ini.
8. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah
berkontribusi dalam penyelesaian skripsi ini.

Dengan segala keterbatasan dalam pembuatan skripsi ini, penulis telah berusaha
agar skripsi ini dapat mendekati sempurna. Penulis menyadari skripsi ini masih
belum sempurna, sehingga penulis mengharapkan saran dan kritik yang
membangun guna perbaikan skripsi ini.

Magelang,

Penulis

ix
Universitas Muhammadiyah Magelang
DAFTAR ISI

Halaman Sampul Dalam...........................................................................................i


Halaman Persetujuan Pembimbing..........................................................................ii
Halaman Pengesahan Penguji.................................................................................iii
Halaman Pernyataan Orisinalitas............................................................................iv
Halaman Persetujuan Publikasi................................................................................v
KATA PENGANTAR............................................................................................vi
DAFTAR ISI.........................................................................................................viii
DAFTAR TABEL....................................................................................................x
DAFTAR SKEMA..................................................................................................xi
DAFTAR GAMBAR.............................................................................................xii
DAFTAR LAMPIRAN.........................................................................................xiii
BAB 1 PENDAHULUAN.......................................................................................1
1.1. Latar Belakang Masalah............................................................................1
1.2. Rumusan Masalah.....................................................................................4
1.3. Tujuan Penelitian.......................................................................................5
1.4. Manfaat Penelitian.....................................................................................5
1.5. Ruang Lingkup Penelitian.........................................................................6
1.6. Keaslian Penelitian....................................................................................6
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA..............................................................................8
2.1. Konsep Kehamilan Tentang Antenatal Care (ANC)................................8
2.2. Tenaga Kesehatan....................................................................................17
2.3. Peilaku Caring.........................................................................................19
2.4. Kerangka Teori........................................................................................26
2.5. Hipotesis..................................................................................................27
BAB 3 METODE PENELITIAN...........................................................................28
3.1. Desain Penelitian.....................................................................................28
3.2. Kerangka Konsep....................................................................................28
3.3. Definisi Operasional Penelitian...............................................................29
3.4. Populasi dan Sampel...............................................................................30

x
Universitas Muhammadiyah Magelang
3.5. Waktu dan Tempat..................................................................................33
3.6. Validitas dan Realibilitas.........................................................................33
3.7. Alat dan Metode Pengumpulan Data.......................................................34
3.8. Metode Pengolahan Data dan Analisa Data............................................37
3.9. Etika Penelitian........................................................................................39
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................xiv

xi
Universitas Muhammadiyah Magelang
DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Keaslian Penelitian ..................................................................................7


Tabel 2.1 Lima Kategori Karatif yang berkaitan dengan Intervensi Teori
Karatif Watson ...............................................................................................28
Tabel 3.1 Definisi Operasional Penelitian ............................................................32
Tabel 3.2 Perhitungan Proporsi Sampel ................................................................34
Tabel 3.3 Item Pernyataan Subskala Perilaku Caring ..........................................38

xii
Universitas Muhammadiyah Magelang
DAFTAR SKEMA

Skema 2.1 Kerangka Teori Perilaku Caring Tenaga Kesehatan Pada Ibu Hamil
di Wilayah Puskesmas Tegalrejo Kabupaten Magelang ................................29

xiii
Universitas Muhammadiyah Magelang
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Konsep ..............................................................................32

xiv
Universitas Muhammadiyah Magelang
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Lembar Informed.............................................................................. 44


Lampiran 2. Lembar Persetujuan Responden ...................................................... 45
Lampiran 3. Kuesioner Caring Behavior Inventory (CBI) .................................. 46
Lampiran 4. Kuesioner Asli Caring Behavior Inventory (CBI) ........................... 47

Lampiran 5. Kuesioner Caring Behavior Inventory (CBI) dalam bahasa Indonesia


47

xv
Universitas Muhammadiyah Magelang
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Unsur kesejahteraan umum dan tujuan pembangunan kesehatan nasional
dilaksanakan melalui kesehatan nasional yang optimal yang dilaksanakan oleh
seluruh lapisan masyarakat dengan harapan dan upaya untuk meningkatkan
kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat agar terwujudnya Indonesia
yang sehat (Kementrian Kesehatan RI, 2014). Dalam mencapai upaya tersebut
tenaga kesehatan memberikan kontribusi yang besar dengan memberikan
pelayanan yang optimal. Salah satu pelayanan kesehatan yang mempunyai peran
sangat penting dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat adalah
puskemas. Puskemas sebagai fasilitas kesehatan layanan pertama yang paling
dekat dengan masyarakat yang mampu memberikan penanganan awal, baik dalam
masalah kesehatan umum, konsultasi kesehatan, pengecekan kesehatan, maupun
pemeriksaan Kesehatan Ibu dan Anak serta kehamilan (Pragholapati and
Gusraeni, 2021).

Kehamilan merupakan proses alamiah yang dialami oleh setiap wanita yang dapat
menyebabkan terjadinya perubahan serta adaptasi baik secara fisiologis maupun
psikologis bagi ibu hamil. Proses kehamilan yang terjadi dengan membesarnya
janin dapat menimbulkan beberapa dampak bagi sang ibu diantaranya cepat
merasa letih, tidak nyaman, nafas sering terasa sesak dan berbagai macam keluhan
lainnya. Sedangkan secara psikologis, calon ibu akan timbul rasa cemas, tegang,
dan berbagai perasaan batin lainnya dimana hal tersebut dapat memicu terjadinya
berbagai macam dampak saat kehamilan maupun saat melahirkan nanti. Resiko
yang mungkin muncul pada ibu hamil yaitu terjadinya perdarahan, nyeri saat
melahirkan, bahkan dapat menyebabkan kematian bagi ibu maupun bayi yang
akan dilahirkannya (Hasanah, 2018). Masalah fisiologis maupun psikologis yang
kemungkinan dapat muncul pada ibu dan bayinya, perlu dilakukan pengawasan
agar tidak terjadi komplikasi saat kehamilan sampai dengan proses nifas.

1
Universitas Muhammadiyah Magelang
2

Data yang didapatkan dari WHO (World Health Organization) dimana tujuan
Milenium Development Goal’s (MDG’s) tentang peningkatan kesehatan ibu yaitu
untuk menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI) sebesar 75% dari AKI pada tahun
2018 yaitu sebesar 165/100.000 dengan akan kelahiran hidup, sedangkan terjadi
penurunan sebesar 126/100.000 pada tahun 2015 (Susanti and Apriana, 2019).
Hasil survei yang dilakukan berdasarkan data demografi kesehatan Indonesia,
dalam kurun waktu kurang dari 3 tahun AKI akan berkurang sebanyak 75% dari
tahun 2016 sampai dengan tahun 2018. Jika menggunakan data dasar Sustainable
Development Goals, AKI dinilai jauh dari target yaitu 70/100.000 kelahiran hidup
di tahun 2030. Berdasarkan data yang didapatkan dari hasil studi pendahuluan
yang dilakukan di Puskesmas Tegalrejo didapatkan data bahwa sebanyak 21 orang
tenaga kesehatan yang menangani ibu hamil di Puskesmas didapatkan data jumlah
ibu hamil selama 3 tahun terakhir yaitu pada tahun 2019 terdapat sebanyak 807
ibu hamil, pada tahun 2020 terdapat sebanyak 660 ibu hamil dan pada tahun 2021
terdapat sebanyak 666 ibu hamil. Dari jumlah tersebut, untuk ibu hamil yang
memiliki resiko atau penyakit terhadap kehamilannya pada tahun 2019 sebanyak
203 ibu hamil (25,15%), pada tahun 2020 sebanyak 182 ibu hamil (27,57%), dan
pada tahun 2021 sebanyak 174 ibu hamil (26,12%). Dengan adanya temuan data
AKI yang masih melebihi dari prevalensi 25%, pemerintah Indonesia telah
melakukan program Safe Motherhood yang dapat dilaksanakan dengan
menjalankan 4 isi pilar, salahsatunya yaitu pemeriksaan kehamilan atau disebut
juga pemeriksaan Antenatal Care (ANC) (Prawirohardjo, 2014).

Pemeriksaan kehamilan atau pelayanan Antenatal Care (ANC) menjadi salah satu
program kegiatan yang dilaksanakan ibu selama masa kehamilan dengan harapan
dapat menurunkan AKI (Hasanah, 2018). Pemeriksaan ANC harus dilaksanakan
minimal 4 kali selama kehamilan yaitu pada trimester pertama (1 kali), trimester
kedua (1 kali), trimester 3 (usia kehamilan 7-9 bulan) dilakukan 2 minggu sekali,
sedangkan usia kehamilan lebih dari 9 bulan dilakukan 1 minggu sekali sampai
proses persalinan (Rafika, 2018).

Universitas Muhammadiyah Magelang


3

Pemeriksaan ANC yang tidak teratur, maupun yang tidak berkualitas dapat
mempengaruhi terjadinya AKI yang dibuktikan dari hasil Assesment Safe
Motherhood yang dilakukan di Indonesia pada tahun 1990/1991 dikarenakan
cakupan kunjungan pertama kurang dari 70% yang disebabkan oleh
keterjangkauan pelayanan antenatal yang sulit, dan cakupan kunjungan ke empat
kurang dari 60% yang disebabkan oleh kualitas pelayanan ANC yang belum
memadai, dan proses persalinan yang tidak didampingi oleh tenaga kesehatan
(<60%) sehingga keamanan dalam proses persalinan masih rendah dan kecepatan
penanganan masalah persalinan yang masih lambat (<50%). Persentase tindakan
bedah caesar (SC) selama setahun <5% dengan banyaknya kasus yang seharusnya
dirujuk ke Rumah Sakit yang mampu manangani (Dewi, 2017). Berdasarkan data
tersebut dapat memperlihatkan bagaimana pelaksanaan pelayanan kesehatan pada
ibu hamil dengan cakupan kunjungan pertama di tahun 2019 sebesar 96,4% dan
cakupan kunjungan ke empat sebesar 88,5%. Pada bulan Januari 2020 sampai
bulan April 2020 terjadi penurunan kunjungan pertama dari bulan januari sampai
dengan april sebanyak 17.552 ibu hamil, sedangkan pada kunjungan keempat
terjadi penurunan sebanyak 6399 ibu hamil, sehingga perlu adanya peningkatan
kembali kunjungan kesehatan pada pemeriksaan ANC (Kementrian Kesehatan,
2020).

Perilaku caring merupakan bentuk kepedulian profesional untuk memberikan


bantuan dukungan berupa pengetahuan, sikap dan tindakan kepada individu,
kelompok atau masyarakat yang sedang sakit/menderita untuk dapat
meningkatkan kondisi kehidupannya (Dewi, 2017). Perilaku caring sangat penting
dalam memenuhi kebutuhan serta kepuasan pasien yang mana menjadi salah satu
indikator peningkatan kualitas pelayanan kesehatan dengan cara pendekatan
kepada pasien dengan meningkatkan kepeduliannya terhadap pasien (Hasanah,
2018). Dampak positif yang mungkin muncul bagi pasien yaitu dapat
meningkatkan hubungan saling percaya (trust), mempercepat proses
penyembuhan penyakit, meningkatkan keamanan serta kenyaman pasien (Dewi,
2017). Keluhan yang muncul dari pasien adalah efek/dampak dari tidak

Universitas Muhammadiyah Magelang


4

terpenuhinya kebutuhan pasien baik secara biologis, psikologis, sosial, dan


spiritual budaya, sehingga dengan adanya perilaku caring diharapkan mampu
memenuhi kebutuhan pasien karena implikasi dari perilaku caring yaitu kepuasan
pasien. Selain memberikan kasih sayang, perilaku caring juga dapat meringankan
penderitaan yang dialami ataupun dirasakan oleh pasien dan keluarga serta
mampu meningkatkan kesehatan serta martabat dengan memperluas aktualitasi
diri seorang perawat (Lumbantobing, Susilaningsih and Dadi, 2020).

Penelitian Pardede, Hasibuan and Hondro (2020) yang meneliti tentang perilaku
caring perawat yang dilakukan untuk menganalisa koping dan kecemasan
keluarga menunjukan hasil dari perilaku caring perawat dalam kisaran angka
51,0% yang masih tergolong dalam mayoritas kurang, sehingga hal tersebut
mampu memicu munculnya koping yang maladaptif dan kecemasan berat, sama
halnya dengan penelitian yang dilakukan oleh Lumbantobing, Susilaningsih and
Dadi (2020) yang meneliti tentang perilaku caring perawat yang dilakukan di
bangsal rawat inap juga masih mempresepsikan perilaku caring yang masih
kurang yaitu sebesar 55,2%. Namun berbeda dengan penelitian yang dilakukan
oleh Pragholapati and Gusraeni (2021) yang menunjukan hasil bahwa hampir
seluruh respondennya menyatakan perilaku caring perawat dalam kategori baik
yang dilakukan di rumah sakit. Dari adanya beberapa temuan yang didapatkan
terkait penelitian yang dilakukan di rumah sakit tentang perilaku caring perawat
dalam menangani pasien menunjukan hasil yang berbeda, namun belum terdapat
penelitian yang dilaksanakan di fasilitas kesehatan layanan pertama yang menilai
tentang perilaku caring tenaga kesehatan, padahal pada temuan data kasus di
puskesmas dengan angka kesakitan pada ibu hamil yang masih relatif tinggi, perlu
diketahui seberapa besar perilaku caring dari tenaga kesehatan yang dapat
diberikan pada kesehatan ibu hamil.

1.2 Rumusan Masalah


Kehamilan merupakan proses alamiah yang dialami oleh setiap wanita. Proses
kehamilan yang terjadi dengan membersarnya janin dapat menimbulkan beberapa

Universitas Muhammadiyah Magelang


5

dampak baik fisiologis maupun psikologis. Berdasarkan data yang didapatkan dari
hasil studi pendahuluan yang dilakukan di Puskesmas Tegalrejo didapatkan data
bahwa sebanyak 21 orang tenaga kesehatan yang menangani ibu hamil di
Puskesmas didapatkan data jumlah ibu hamil selama 3 tahun terakhir yaitu pada
tahun 2019 terdapat sebanyak 807 ibu hamil, pada tahun 2020 terdapat sebanyak
660 ibu hamil dan pada tahun 2021 terdapat sebanyak 666 ibu hamil. Dari jumlah
tersebut, untuk ibu hamil yang memiliki resiko atau penyakit terhadap
kehamilannya pada tahun 2019 sebanyak 203 ibu hamil (25,15%), pada tahun
2020 sebanyak 182 ibu hamil (27,57%), dan pada tahun 2021 sebanyak 174 ibu
hamil (26,12%). Perilaku caring dapat dilakukan dalam bentuk memberikan
bantuan dukungan secara langsung pada pasien yaitu berupa pengetahuan, sikap
dan tindakan, dengan harapan dapat meningkatkan kondisi kehidupan pasien.
Sehingga peneliti tertarik untuk melakukan penelitian “Bagaimana gambaran
perilaku caring tenaga kesehatan pada ibu hamil di Puskemas Tegalrejo?”.

1.3 Tujuan Penelitian


1.3.1 Tujuan Umum
Untuk mengetahui gambaran perilaku caring tenaga kesehatan pada ibu hamil.
1.3.2 Tujuan Khusus
Tujuan khusus dalam penelitian ini adalah :
a. Mengidentifikasi karakteristik ibu hamil di Wilayah Puskemas Tegalrejo
Kabupaten Magelang.
b. Mengidentifikasi perilaku caring tenaga kesehatan pada ibu hamil di wilayah
Puskesmas Tegalrejo Kabupaten Magelang.

1.4 Manfaat Penelitian


1.4.1 Bagi responden diharapkan dapat memberikan informasi tentang
pentingnya pengecekan kehamilan secara berkala.
1.4.2 Bagi peneliti dapat digunakan sebagai sarana menerapkan ilmu yang
didapat, menambah wawasan, serta pengetahuan penulis tentang perilaku
caring pada ibu hamil.

Universitas Muhammadiyah Magelang


6

1.4.3 Bagi instansi pendidikan sebagai bahan informasi dan pengembangan ilmu
pengetahuan khususnya tentang perilaku caring pada ibu hamil.
1.4.4 Bagi Pelayanan Keperawatan sebagai sarana informasi dan ilmu pelayanan
kesehatan dalam melakukan pendekatan pada ibu hamil untuk selalu
melakukan pengecekan dan kunjungan kehamilan.

1.5 Ruang Lingkup Penelitian


1.5.1 Lingkup Masalah
Permasalahan dalam penelitian ini adalah gambaran perilaku caring tenaga
kesehatan pada ibu hamil.
1.5.2 Lingkup Subjek
Subjek dalam penelitian ini adalah ibu hamil dengan usia kehamilan trimester 1-3.
1.5.3 Lingkup Tempat dan Waktu
Tempat penelitian yang digunakan yaitu di Wilayah Puskemas Tegalrejo yang
dimulai pada bulan Juni 2022.

1.6 Keaslian Penelitian


Terdapat beberapa penelitian tentang perilaku caring tenaga kesehatan pada ibu
hamil, diantaranya sebagai berikut :
Tabel 1.1 Keaslian Penelitian
No Peneliti Judul Metode Hasil Perbedaan

1. Jek Perilaku Desain penelitian Hasil yang Perbedaan


Amidos caring yang digunakan didapat dari penelitian yang
Pardede, perawat yaitu analitik penelitian akan dilakukan
Eva dengan korelasi dengan mengatakan yaitu dilihat
Kartika koping dan jumlah populasi bahwa perilaku berdasarkan sampel
Hasibuan, kecemasan penelitian caring perawat yang digunakan
Helpianus keluarga sebanyak 137 dengan koping yaitu ibu hamil
Siswanto orang dengan dan kecemasan sebanyak 84 orang
Hondro, besaran sampel keluarga yang diambil
2020 sebanyak 49 mayoritas masih dengan
orang dengan kurang, dan menggunakan
teknik accidental cenderung teknik proporsional
sampling. Uji masih pada sampling.
statistik yang koping yang

Universitas Muhammadiyah Magelang


7

digunakan yaitu maladaptif serta


menggunakan uji kecemas berat.
spearman rank.

2. Valentina Perilaku Desain penelitian Hasil dari Perbedaan dari


BM Caring yang digunakan penelitian penelitian yang
Lumbanto Perawat yaitu Deskriptif didapatkan 37 akan dilakukan
bing, F.Sri Pelaksana Kuantitatif yang pasien berdasarkan sampel
Susilaning Rawat Inap dilakukan untuk menjabarkan yang digunakan
sih, Rumah menilai perilaku jika perilaku untuk penelitian
Maknun Sakit di caring perawat caring perawat yaitu ibu hamil dan
Dadi, 2019 Kabupaten pelaksana rawat masih kurang pemberi perilaku
di inap dengan caring tidak hanya
Kabupaten jumlah sampel berpusat pada
Indramayu sebanyak 67 perawat, tetapi
orang pasien yang tenaga kesehatan
sedang dirawat yang ada di
inap minimal 3 puskesmas yaitu
hari perawatan bisa bidan, perawat,
yang diambil maupun dokter.
dengan
menggunakan
teknik pusposive
sampling.

3. Andria Gambaran Desain penelitian Hasil penelitian Perbedaan dari


Pragholapa g Perilaku yang digunakan didapatkan penelitian yang
ti, Selly Caring dengan bahwa penilaian akan dilakukan
Afrilianti Perawat di menggunakan perilaku caring berada pada sampel
Dila Rumah deskriptif perawat berada yang digunakan
Gusraeni, Sakit kualitatif dengan dalam kategori untuk penelitian
2021 besaran populasi baik. adalah ibu hamil yg
sebanyak 414 diberikan caring
pasien yang oleh tenaga
diambil dari 3 kesehatan dan tidak
bangsal RSUD hanya berpusat
Majalaya dan pada perawat, tetapi
kemudian diambil tenaga kesehatan
sampel sebanyak yang ada di
82 pasien dengan puskesmas yaitu
menggunakan bisa bidan, perawat,
cluster samplng. maupun dokter.
Pengambilan
sampel dengan
menggunakan
pusrposive
sampling.

Universitas Muhammadiyah Magelang


8

Universitas Muhammadiyah Magelang


BAB 2
TINJUAN PUSTAKA
2.1 Konsep Kehamilan Tentang Antenatal Care (ANC)
2.1.1 Definisi Kehamilan
Kehamilan merupakan suatu proses fisiologis yang terjadi pada wanita setelah
bertemunya sel sperma dan sel ovum yang kemudian tumbuh dan berkembang
didalam uterus/rahim selama 259 hari (37-42 minggu) (Rafika, 2018). Kehamilan
merupakan penyatuan spermatozoa dan sel ovum didalam ataupun diluar rahim
yang dilanjutkan sampai dengan nidasi. Kehamilan normal akan berlangsung
selama 40 minggu atau 9 bulan bila dihitung saat fertilisasi hingga bayi lahir dan
plasenta melalui jalan lahir (Susanti and Apriana, 2019).

2.1.2 Tanda dan Gejala Kehamilan


Tanda dan Gejala Kehamilan diklasifikasikan menjadi tiga bagian yaitu :
a. Tanda dan gejala kehamilan pasti
1) Gerakan kuat dari bayi yang dirasakan oleh ibu dapat berupa gerakan bayi
yang menendang dinding perut ibu pada usia kehamilan 5 bulan.
2) Ibu dapat merasakan adanya bayi didalam rahim mulai usia kehamilan 6 atau
7 bulan.
3) Terdengarnya denyut jantung bayi pada usia kehamilan 5 atau 6 bulan yang
dapat didengarkan menggunakan instrumen, seperti stetoskop atau fetoskop.
4) Hasil pengecekan kehamilan menggunakan PP test atau perangkat test
laboratorium menunjukan ibu hamil. (Susanti and Apriana, 2019).

b. Tanda dan gejala kehamilan tidak pasti


1) Tidak menstruasi
Kemungkinan terjadi pada ibu di awal kehamilan yang ditandai dengan tidak
menstruasi bisa dijadikan tanda dibuahinya sel telur oleh sperma. Kemungkinan
lain yang dapat muncul yaitu gizi buruk, masalah emosi (psikologis) atau
menopause.

8
Universitas Muhammadiyah Magelang
9

2) Mual atau ingin muntah


Kebanyakan ibu hamil yang merasakan mual di pagi hari (morning sickness)
namun terdapat pula ibu yang mual sepanjang hari.
3) Payudara lebih peka terhadap rangsangan
Kondisi payudara menjadi lebih lunak, sensitif terhadap rangsangan, rasa gatal
dan sering berdenyut seperti kesemutan, nyeri saat disentuh jika disentuh karena
adanya peningkatan produksi hormon progesteron dan estrogen.
4) Bercak darah (flek) dan kram perut
Implantasi atau menempelnya sel embrio ke dinding rahim menyebabkan
terjadinya munculnya bercak darah karena proses ovulasi. Sehingga dapat
memungkinkan munculnya nyeri perut.
5) Letih dan mengatuk
Tanda tersebut biasanya dirasakan pada 3-4 bulan pertama kehamilan, dimana
terjadinya perubahan hormon dan peningkatan kerja dari fungsi-fungsi organ
sekitarnya seperti ginjal, paru-paru, serta jantung untuk ibu dan janinnya.
6) Sakit kepala
Terjadinya perubahan hormon didalam tubuh saat hamil dan meningkatnya
pasokan darah ke tubuh juga membuat ibu hamil pusing setiap ganti posisi
sehingga muncul juga keluhan lelah mual, dan tegang serta depresi.
7) Sering berkemih
Semakin besarnya perkembangan janin di 3 bulan pertama antara 1-2 bulan
terakhir kehamilan menyebabkan tertekannya kandung kemih kebawah.
8) Sembelit
Sembelit disebabkan karena adanya peningkatan hormon progesteron yang dapat
mengendurkan otot rahim dan otot dinding usus sehingga memperlambat
pergerakan/peristaltik usus agar penyerapan nutrisi janin lebih sempurna.
9) Sering meludah
Peningkatan kadar hormon estrogen menyebabkan terjadi peningkatan air
liur/hipersaliva sehingga ibu sering meludah.

Universitas Muhammadiyah Magelang


10

10) Temperatur tubuh meningkat


Temperatur tubuh yang naik dapat dicek saat bangun pagi pada bagian mulut
disebabkan karena proses ovulasi dan akan turun ketika mengalami haid.
11) Ngidam
Ciri khas ibu hamil yang disebabkan oleh perubahan hormon yang menyebabkan
suka atau tidak sukanya terhadap suatu makanan tertentu.
12) Perut membesar
Perut ibu akan membesar setelah usia kehamilan 3-4 bulan, namun tanda lain pun
dapat menjadi penyebab yang mungkin muncul seperti kanker ataupun
pertumbuhan lain didalam tubuhnya. (Susanti and Apriana, 2019).

2.1.3 Macam-Macam Tanda Bahaya Selama Kehamilan


a. Preeklamsia
Preeklamsia merupakan tekanan darah tinggi disertai dengan proteinuria (protein
dalam air kemih) atau edema (penimbunan cairan) yang terjadi pada kehamilan 20
minggu sampai akhir minggu pertama setelah persalinan. Klasifikasi preeklamsia
ada dua yaitu :
1) Preeklamsia ringan
Preeklamsia terjadi jika terdapat tanda-tanda berikut :
a) Tekanan darah 140/90 mmHg atau lebih yang diukur pada posisi berbaring
terlentang atau kenaikan diastolic 15 mmHg atau kenaikan sistolik 30 mmHg
atau lebih.
b) Edema pada kaki, jari-jari, tangan, dan muka ataupun dapat terjadi
peningkatan berat badan 1 Kg atau lebih perminggu.
c) Hasil laboratorium yaitu kadar protein dalam darah yang meningkat
(proteinuria) memiliki berat 0,3 gram atau per liter, kualitatif 1+ atau 2+ pada
urin kateter.
2) Preeklamsia berat
Preeklamsia berat ditandai dengan :
a) Tekanan darah meningkat yaitu 160/110 mmHg atau lebih.
b) Kadar protein dalam darah 5 gram atau lebih perliter.

Universitas Muhammadiyah Magelang


11

c) Jumlah urine yang kurang dari 500cc per 24 jam (oliguria).


d) Terdapat gangguan cerebral, gangguan visus dan rasa nyeri di epigastirum.
e) Terdapat odem paru dan sianosis pada ekstremitas atas maupun bawah.
(Kesehatan and Husada, 2020)

b. Perdarahan pervaginan
Perdarahan pravaginam dalam kehamilan cukup normal. Pada masa awal
kehamilan, ibu mungkin akan mengalami perdarahan atau spotting. Perdarahan
abnormal terjadi pada awal kehamilan yang ditandai dengan perdarahan merah
banyak, peredarah darah merah, perdarahan dengan nyeri.

c. Sakit kepala hebat yang menetap yang tidak hilang.


Gejala pre eklamsia yang khas adalah sakit kepala hebat yang tidak hilang dengan
istirahat dan jika tidak diatasi dapat menyebabkan kejang bahkan stroke.

d. Perubahan pandangan visual (pandangan kabur)


Pendangan menjadi kabur atau berbayang dapat disebabkan oleh sakit kepala yang
hebat, sehingga terjadi odema pada otak dan meningkatkan resistensi otak yang
dapat mempengaruhi sistem saraf pusat. Perubahan penglihatan atau pandangan
kabur dapat menjadi tanda dari preeklamsia.

e. Nyeri abdomen yang hebat


Nyeri abdomen yang dirasakan oleh ibu hamil bila tidak ada hubungannya dengan
persalinan adalah tidak normal. Nyeri yang dikatakan tidak normal apabila ibu
merasakan nyeri yang hebat, menetap dan tidak hilang setelah beristirahat, hal ini
kemungkinan karena appendisitis, kehamilan ektopik, abortus, penyakit radang
panggul, gastritis.

f. Bengkak pada daerah wajah atau tangan


Gejala normal yang hampir dirasakan oleh ibu hamil yaitu bengkak pada kaki
yang biasanya muncul pada sore hari dan hilang setelah istirahat dengan

Universitas Muhammadiyah Magelang


12

meninggikan posisi kaki dari tubuh bagian atas. Tanda lainnya yang menyertai
dapat menyebabkan anemia, gagal jantung atau preeklamsia.

g. Pergerakan bayi yang kurang dari biasanya


Pergerakan janin yang berada dalam perut ibu, mulai diketahui sejak bulan ke 5
atau sebagian ibu akan merasakan gerakan janin lebih awal. Bayi harus bergerak
paling sedikit 3 x dalam periode 3 jam. Gerakan bayi akan lebih mudah terasa jika
ibu berbaring atau beristirahat dan jika ibu makan dan minum dengan baik.
(Susanti and Apriana, 2019).

2.1.4 Definisi Antenatal Care (ANC)


Antenatal Care (ANC) adalah perawatan fisiologis dan psikologis pada ibu hamil
sebelum terjadinya proses melahirkan, dan saat ibu dalam masa kehamilan. ANC
berungsi sebagai preventif care yang bertujuan untuk mencegah segala sesuatu
yang kurang baik bagi ibu dan anak (Meidila, 2016). Suatu pelayanan yang
diberikan oleh perawat pada ibu hamil diantaranya berupa kegiatan pemantauan
kesehatan fisik ibu dan janin, psikologis ibu, serta pertumbuhan dan
perkembangan janin untuk mempersipakan proses persalinan dan kelahiran bayi,
dan agar ibu sudah siap dan mampu menjalankan perannya menjadi sebagai orang
tua. Pelayanan ANC dilaksanakan oleh tenaga kesehatan pada ibu hamil selama
masa kehamilan yang sesuai dengan Standar Prosedur Operasional (SPO)
pelayanan yang berlaku dan dilaksanakan oleh tenaga kesehatan yang kompeten
dibidangnnya yang dapat memberikan pelayanan ANC diantaranya dokter
spesialis, dokter umum, bidan ataupun perawat (Wagiyo & Putrono, 2016).

2.1.5 Tujuan Antenatal Care (ANC)


Pelayanan yang diberikan kepada ibu hamil selama masa kehamilan, dapat
dijalanakan sesuai dengan tata cara dan prosedur dari pelaksanaan pelayanan
ANC. Tujuan dari adanya pelayanan ANC yaitu untuk memberikan perlindungan
yang optimal terhadap ibu hamil dan atau janin yang dimulai dari deteksi dini
terhadap resiko-resiko awal yang mungkin muncul, pencegahan yang dapat

Universitas Muhammadiyah Magelang


13

dilakukan serta penanganan dini terhadap komplikasi saat masa kehamilan.


Tujuan dari adanya pelayanan ANC dengan melakukan deteksi dini resiko
komplikasi yang mungkin muncul oleh ibu selama masa kehamilan sehingga
mampu mencegah terjadinya bahaya yang mungkin terjadi. Pemantauan kesehatan
ibu dan janin, serta membantu dan memfasilitasi proses adaptasi juga merupakan
urutan dari pemberian pelayanan ANC diamana diharapkan ibu mampu
beradaptasi dengan perubahan fisik yang terjadi dan peran barunya sebagai
seorang ibu, menginformasikan kunjungan kahamilan selanjutnya, menentukan
usia kehamilan (taksiran perkiraan persalinan), dan mampu menurunkan
mordibitas dan mortalitas bahaya selama kehamilan (Kemenkes RI, 2018).

2.1.6 Jadwal Kunjungan Antenatal Care (ANC)


Program pelayanan kesehatan ibu dan anak menganjurkan agar ibu hamil rutin
melakukan pemeriksaan dan pengecekan kehamilan empat kali selama masa
kehamilan. Pengecekan yang rutin dapat memberikan efek positif bagi ibu dan
anak dengan melakukan pemeriksaan kehamilan 1 kali saat trimester pertama (UK
0-12 minggu), 1 kali pada trimester ke dua (UK 12-24 minggu), dan minimal 2
kali pada trimester ketiga (UK 24 minggu sampai persalinan) (Kemenkes RI,
2018).
a. Kunjungan Pertama / K1 (Trimester Pertama)
Kunjungan pertama dilakukan di awal kehamilan ibu ke pelayanan kesehatan
yang diharapkan dapat menentukan/mendapatkan data awal/dasar yang dapat
berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan janin yang sedang
dikandung oleh ibu. Kegiatan yang dilakukan pada kunjungan pertama yaitu
anamnesa (identitas, keluhan), pemeriksaan fisik berupa umum dan khusus
(obsteteri, penilaian resiko kehamilan, teksiran BB janin), penilaian status gizi,
pemberian imunisasi TT 1, dan pemeriksaaan laboratorium.

Universitas Muhammadiyah Magelang


14

b. Kunjungan Kedua / K2 (Trimester Kedua)


Selama kunjungan kedua pemeriksaan dilakukan untuk menilai resiko kehamilan,
laju pertumbuhan janin, adanya tidaknya cacat bawaan, serta anamnesa keluhan
dan perkembangan selama masa kehamilan di trimester dua meliputi hal yang
dirasakan. Selain itu juga dilakukan pemeriksaan fisik, pemeriksaan USG
kehamilan, dan pemberian vitamin bagi ibu dan janin.
c. Kunjungan Ketiga dan Keempat / K3 dan K4 (Trimester Ketiga)
Selama masa kunjungan ini sebaiknya dilakukan setiap dua minggu sampai
dengan munculnya tanda persalinan akan dimulai. Pemeriksaan yang dilakukan
pada tahap ini yaitu berupa anamnesa masalah/keluhan, gerakan janin, pemberian
imunisasi TT 2, pengamatan gerakan janin (aktif atau tidak), pemeriksaan obstetri,
anjuran untuk melakukan senam hamil, penilaian resiko kehamilan, KIE ibu
hamil, pemeriksaan USG, serta permiksaan laboratorium ulang. (Wagiyo &
Putrono, 2016).

2.1.7 Standar Asuhan Pelayanan Antenatal Care (ANC)


Standar asuhan pelayanan ANC yaitu dilakukannya pemeriksaan atau kunjungan
minimal 4 kali dengan pemberian layanan ANC juga dengan memberikan
pelayana imunisasi dan penyuluhan kesehatan yang terintegrasi dan tercatat
dengan tepat di buku KIA setiap kali kunjungan. Jika pada saat pelayanan
ditemukan adanya temuan kelainan, ibu hamil dapat dipantau sejak dini untuk
dilakukan tindakan yang dapat dilakukan, namun jika memang tidak mampu
untuk dilakukan pelayanan yang sesuai dengan adanya temuan masalah kesehatan
ibu hamil tersebut, maka ibu bisa dilakukan rujukan sejak dini ke dokter spesialis
yang mampu memberikan pelayanan terkait masalah yang dialami oleh sang ibu.
Menurut Kementrian Kesehatan RI (2018) Pelayanan kesehatan ibu hamil
diberikan sesuai dengan standar pelayanan yang memenuhi elemen pelayanan
sebagai berikut :
a. Pengukuran berat badan dan tinggi badan
b. Pengukuran tekanan darah dan Lingkar Lengan Atas (LILA) ibu hamil

Universitas Muhammadiyah Magelang


15

c. Pengukuran tinggi fundus uteri dan penentuan presentasi janin dan denyut
jantung janin (DJJ)
d. Pemberian vitamin tambahan, tambah darah minimal 90 tablet selama
kehamilan
e. Penentuan status imunisasi TT dan pemberian imunisasi TT
f. Pelaksanaan Temu Wicara (komunikasi interpersonal dan konseling)
g. Pelayanan laboratorium sederhana (Hb, protein urin, golongan darah)
h. Tatalaksana kasus.

2.1.8 Faktor - Faktor yang Mempengaruhi Kunjungan Antenatal Care


Kepatuhan ibu hamil dalam melakukan pemeriksaan serta kunjungan kehamilan
dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya (Rachmawati, Puspitasari, & Cania,
2017) :
a. Usia
Usia produktif antara kisaran 20 sampai 35 tahun dapat berfikir lebih rasional,
sehingga usia mampu mempengaruhi pola pikir ibu selama masa kehamilan dan
dapat dijadikan sebagai motivasi lebih dalam memeriksaakan kehamilan secara
berkelanjutan.
b. Tingkat pendidikan
Pendidikan dapat memebrikan pemahaman yang lebih kepada seseorang tentang
masalah kesehatan serta seberapa besar pengetahuan yang dimiliki oleh ibu
sehingga mampu memengaruhi sikap ibu terhadap kehamilannya maupun dalam
memenuhi gizi yang perlu diberikan selama kehamilan.
c. Status pekerjaan
Ibu hamil yang memiliki pekerjaan dengan tingkat pekerjaan yang aktif dengan
intensitas tinggi/padat memiliki resiko untuk lebih karena akan lebih
mengutamakan karirnya dibandingkan dengan kesehatannya, sehingga kepatuhan
ibu hamil terhadap pelaksanaan pemeriksaan serta kunjungan ANC lebih rendah
dibandingkan dengan ibu hamil yang lebih banyak meluangkan waktu dirumah
sebagai ibu rumah tangga.

Universitas Muhammadiyah Magelang


16

d. Banyaknya jumlah ibu hamil


Banyaknya jumlah angka kelahiran hidup yang dialami oleh seorang wanita
dengan kehamilan pertama merasa ANC adalah hal yang penting dan baru
sehingga ibu termotivasi untuk melakukan kunjungan antenatal secara
berkelanjutan.
e. Pengetahuan ibu hamil
Tingkat pengetahuan merupakan faktor penting yang memepengaruhi motivasi ibu
hamil untuk melakukan kunjungan ANC dimana hal tersebut mampu dijadikan
sebagai indikator dalam pelaksanaan tindakan bagi ibu hamil yang diharapkan
mampu memenuhi kewajiban yang akan menjadi kebutuhan untuk ibu selama
masa kehamilannya.
f. Sikap ibu hamil
Sikap ibu hamil selama masa kehamilan ataupun selama pelaksanaan layanan
kesehatan dapat meningkatkan kunjungan. Sikap positif mencerminkan
kepedulian terhadap kesehatan ibu dan janinya sehingga dapat meningkatkan
angka kunjungan, sedangkan sikap negatif mampu membuat ibu kehilangan
motivasi untuk melakukan kunjungan.
g. Jarak tempat tinggal
Semakin jauh jarak fasilitas kesehatan dengan tempat tinggal ibu maka semakin
sulit akses menuju fasilitas kesehatan sehingga dapat menurunkan motivasi ibu
hamil untuk melakukan kunjungan ANC baik dari trimester 1 sampai dengan 3.
Dengan beban fisik dan psikologis yang dialami oleh ibu hamil dapat menambah
kemauan dan keinginan ibu hamil untuk melakukan kunjungan ANC semakin
berkurang.
h. Pengahasilan keluarga
Penghasilan dapat menjadi dampak yang cukup besar bagi keluarga terutama bagi
sang ibu karena dengan adanya kehamilan maka akan ada anggota baru dalam
rumah tersebut sehingga menambah kebutuhan kehidupan sehari-harinya.
Semakin rendah penghasilan keluarga maka akan semakin rendah pula angka
kunjungan ibu hasmil ke fasilitas kesehatan untuk memeriksakan kehamilannya.

Universitas Muhammadiyah Magelang


17

i. Sarana media informasi


Edukasi yang dapat dilakukan oleh tenaga kesehatan pada ibu hamil dapat
menjadi salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mengubah perilaku
masyarakat dengan tingkat pendidiikan dan pengetahuan yang rendah. Media
digunakan untuk memberikan pengetahuan dan motivasi pada ibu selama masa
kehamilan dengan menggunakan media berupa leaflet, poster, koran, majalah
televisi, handphone, internet dan lain-lain.
j. Dukungan suami dan keluarga
Dukungan suami mampu menentukan kesehatan istri dan calon anaknya dengan
memberikan ras sayangnya dan pendampingan terdekat pada istri agar mampu
menjaga kehamilannya secara maksimal dan dapat meningkatkan kemauan untuk
melakukan kunjungan ANC. Selain suami, keluarga juga mampu meningkatkan
kemauan ibu untuk melakukan kunjungan kehamilan yang berpengaruh pada
psikolois dan motivasi ibu dalam melakukan perilaku kesehatan. Dukungan yang
baik, maka ibu akan lebih memperhatikan kesehatan diri dan janinya.
k. Faktor dukungan dari petugas kesehatan
Fasilitas kesehatan sebagai sarana ibu hamil untuk melakukan pengecekan
kesehatan. Sikap yang berikan petugas selama pelayanan mampu memberikan
dampak yang besar bagi kepatuhan ibu untuk melakukan kunjungan ke fasilitas
kesehatan untuk memeriksakan kondisi janinnya.

2.2 Tenaga Kesehatan


2.2.1 Definisi Tenaga Kesehatan
Dalam Undang-Undang Republik Indonesi tentang Kesehatan No 36 tahun 2014
menjelaskan bahwa tenaga kesehatan merupakan setiap orang yang mengabdikan
diri dalam bidang kesehatan serta memiliki pengetahuan dan/atau keterampilan
melalui pendidikan dibidang kesehatan yang memerlukan kewewnangan untuk
melakukan upaya kesehatan. Peran penting tenaga kesehatan bertujuan untuk
meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan kepada masyarakat agar mampu
meningkatkan kesadaran, kemauan serta kemampuan hidup sehat dalam

Universitas Muhammadiyah Magelang


18

mewujdukan derajat kesehatan setinggi-tingginya agar mampu menjadi sumber


daya yang produktif.

2.2.2 Peran Tenaga Kesehatan


Menurut Potter dan Perry (2010) tenaga kesehatan memiliki beberapa peran dan
fungsi dalam menjalankan pelayanan kesehatan diantaranya :
a. Sebagai komunikator
Seseorang yang memberikan informasi pada orang lain baik secara berkelompok
maupun individual dengan harapan mampu menerima pesan (komunikan) dan
dapat memebrikan respon terhadap pessan yang diterima disebut sebagai
komunikator. Dalam proses interaksi tenaga kesehatan baik secara fisik maupun
psikologis harus hadir secara utuh karena tidak hanya lewat komunikasi saja berita
tersebut dapat sampai, namun ditambahi dengan sikap, perhatian, dan penampilan
dalam berkomunikasi. Tenaga kesehatan harus mampu memberikan informasi
kepada pasien dengan jelas karena komunikasi berguna untuk meningkatkan
pengetahuan serta sikap masyarakat yang masih keliru terhadap kesehatan.
Komunikasi yang efektif dapat bermanfaat untuk memberikan informasi jelas
kepada pasien sehingga informasi yang diterima dapat seseuai dengan aslinya dan
memberikan pelayanan sesuai dengan target yang diharapkan. Tenaga kesehatan
juga harus mampu mengevaluasi pemahaman ibu mengenai informasi yang
diberikan dan juga mampu memebrikan informasi pada ibu hamil apabila terjadi
efek samping yang tidak dapat ditanggulangi sendiri segera datang kembali dan
komunikasi ke tenaga kesehatan.

b. Sebagai motivator
Motivasi yang diberikan oleh seorang perawat yaitu dengan cara memberikan
motivasi untuk bertindak agar mampu mencapai suatu tujuan yang diharapkan.
Tenaga kesehatan memberikan motivasi, bimbingan maupun arahan untuk
meningkatkan kesadaran ibu agara mampu melakukan pengecekan berkala
mengenai kesehatannya dengan cara pendampingan, menyadarkan dan

Universitas Muhammadiyah Magelang


19

mendorong kelompok tertentu untuk mengenali masalah yang ada dan


mengembangkan potensi yang dimiliki untuk memecahkan suatu masalah.

c. Sebagai fasilitator
Target tenaga kesehatan dalam mencapai derajat kesehatan yang optimal dapat
dicapai dengan upaya menyehatkan ibu hamil agar sesuai dengan tujuan yang
diharapkan. Tenaga kesehatan yang bertanggung jawab untuk memberikan
pelayanan untuk kesehatan ibu hamil akan memudahkan dalam menyediakan
fasilitas kesehatan bagi ibu hamil yang membutuhkan dengan cara pendampingan
dan memberikan penjelasan kepada ibu yang masih kurang mengerti. Selain itu,
tenaga kesehatan harus mampu menjadi fasilitator khusus, yaitu menyediakan
waktu dan tempat khusus jika ibu ingin bertanya lebih mendalam secara tertutup.

d. Sebagai Konselor
Tenaga kesehatan dalam hal ini mampu memberikan konseling kepada ibu hamil
terkait fakta, harapan, kebutuhan dan perasaan yang dirasakan oleh ibu selama
hamil. Konseling yang baik dapat menciptakan perkembangan yang baik bagi
janin dan mamabu memberikan arahan yang baik bagi ibu untuk mampu
melakukan perilaku sehat, mampu untuk mengambil keputusan yang baik dan
tepat bagi ibu dan janinnya. Tenaga kesehatan harus memiliki sifat peduli dan
mampu menjadi konsultan untuk mengajarkan ibu hamil melalui pengalaman
yang dimilikinya sehingga seseorang mampu menerima dan mendengarkan
dengan sabar, optimis, terbuka, dan tidak mengahakimi sendiri selama konseling
berlangsung.

2.3 Perilaku Caring


2.3.1 Definisi Perilaku Caring
Perilaku caring merupakan bentuk/cara pemberian perhatian yang diberikan
kepada orang lain untuk menghormati, menghargai akan harga diri dan
kemanusiaan agar mampu mencegah hal-hal yang dapat mungkin terjadi pada ibu
hamil, pemberian perhatian, menghormati orang lain dan kehidupan manusia

Universitas Muhammadiyah Magelang


20

(Dewi, 2017). Dalam penjelasan yang dijabarkan oleh Swanson bahwa caring
adalah sebagian usaha atau cara untuk menghubungkan nilai-nilai yang
berdasarkan pada komitmen dan tanggung jawab “a nurturing way of relating to a
valued other toward whom one feels a personal sense of commitment and
responsibility” (Hasanah, 2018).

2.3.2 Komponen Perilaku Caring


Menurut Hasanah (2018) komponen yang harus dimiliki seseorang dalam
melakukan caring harus berdasarkan pada urutan tata tertentu yaitu sebagai
berikut :
a. Knowing (mengetahui)
Knowing diartikan sebagai mengetahui atau mengenal beberapa hal yang
berkaitan dengan penerimaan caring secara implisit maupun eksplisit berfungsi
untuk mengetahui tentang kebutuhan yang diperlukan dengan mengetahui apa saja
yang harus dilakukan untuk mencapai kebutuhan yang diharapkan.
b. Patience (sabar)
Komponen ini sangat dibutuhkan bagi seorang tenaga kesehatan dalam
memberikan caring karena atas dasar ini tenaga kesehatan mampu benar-benar
membantu orang lain yang pada dasaranya mungkin dia tumbuh dan berkembang
dalam waktu dan cara sendiri dengan menyesuaikan melalui penyesuaian diri
untuk memberikan peningkatan.
c. Honesty (tulus)
Rasa tulus harus dimulai terhadap diri sendiri dengan menerima kebenaran agar
dalam memberikan caring terhadap orang lain, tenaga kesehatan dapat melihat
kliennya apa adanya dan mampu mengungkapkan kebenaran yang ada tanpa
membuat suatu hal yang dapat menghilangkan kepercayaan orang lain dan tidak
boleh ada perbedaan yang signifikan antara tindakan dan perasaan.
d. Trust (percaya)
Perasaan percaya terhadap orang lain akan muncul dan tumbuh secara sendirinya
jika seseorang tersebut mampu menunjukkan kapasitas yang diberikan untuk

Universitas Muhammadiyah Magelang


21

benar peduli dengan dasar bahwa dalam memberikan caring kepada orang lain
dengan rasa percaya untuk belajar dari sebuah kesalahan yang pernah dilakukan.
e. Humulity (rendah hati)
Tenaga kesehatan harus mampu menunjukan kebenaran saat melakukan caring
tanpa menampilkan cara yang istimewa bahwa manusia berperan untuk selalu
belajar tentang seseorang dan hubungan yang dimiliki tentang perubahan.
f. Hope (harapan)
Caring merupakan hasil dari sebuah plentitude yang muncul dan akan membentuk
suatu kehadiran yang tetap hidup dengan rasa kemungkinan. Harapan yang
muncul dari caring akan meningkatkan kemauan seseorang untuk dapat
memberikan kepercayaan yang dimilikinya.
g. Courage (keberanian dan keteguhan hati)
Aspek penting dalam melakukan caring dapat menciptakan keberanian yang
muncul dari kemampuan untuk berdiri dalam suatu keadaan atau hal yang baru
dilakukan untuk menentukan suatu tindakan.
h. Alternative Rhythms (Penilaian alternatif)
Penialain alternatif adalah suatu metode atau penilaian dalam sebuah pengajaran
yang dilakukan dalam suatu situasi yang tidak mampu dilakukan dalam
mengambil sikap dalam bertahan menentukan kapasitasnya agar mampu
mengubah perilakunya agar sesuai dengan yang diharapkan.

2.3.3 Karakteristik Perilaku Caring


Perilaku caring memiliki beberapa karakteristik yang digunakan sebagai atribut
dasar dalam melakukan caring yang disebut dengan istilah “The Six Cs” yaitu
sebagai berikut :
a. Compassion (belas kasih)
Rasa belas kasih atau kasih sayang merupakan atribut caring yang dibutuhkan
sebagai suatu cara hidup yang terbentuk dari sebuh kesadaran seseorang untuk
saling mengasihi dengan meningkatan kehidupan sehari-hari dengan menciptakan
sebuah solidaritas dengan orang lain, kehadiran oranglain, rasa gembira, sedih,
sakit dan prestasi tertentu.

Universitas Muhammadiyah Magelang


22

b. Competence (kompetensi)
Pekerjaan atau profesi yang dimiliki pasti memiliki pengetahuan, pengalaman,
energi, motivasi serta penilaian akan kemampuan yang diperlukan untuk
memberikan sebuah tanggapan dari sebuah tanggung jawab yang profesional.
Kompetensi berjalan beriringan dengan rasa kasih sayang karena jika tidak ada
salah satunya maka akan muncul rasa tidak manusiawi dan tidak berarti apapun.
c. Confidence (kepercayaan diri)
Rasa kepercayaan diri mempu menumbuhkan kualitas hubungan saling percaya
yang lebih baik, sehingga dalam memberikan caring dalam perasaan saling
percaya dan menghormati dengan mengedepankan komunikasi yang efektif dan
benar tanpa kekerasan agar terciptanya hubungan saling menghormati tanpa
adanya rasa curiga ataupun takut.
d. Conscience (hati nurani)
Hati nurani menggambarkan sebuah kesucian hati seseorang dimana hal tersebut
merupakan bagian sensitif moral yang selaras dengan kepribadian sehingga dalam
hal ini kaitannya erat dengan kewajiban moral serta harus peka terhadap
informasi, dan tidak mempermasalahkan satu sama lain sehingga memerlukan
kebijaksanaan atas pertimbangan moral. Hal ini bersifat natural yang tumbuh dari
sebuah cara untuk menghargai diri sendiri maupun orang lain yang kemudian
dimanifestasikan sebagai salah satu cara untuk memberikan perawatan diri dan
dapat berpengaruh dalam pengambilan seuah keputusan.
e. Commitment (Komitmen)
Komitmen merupakan keinginan, harapan dan kewajiban seseorang terhadap
suatu pilihan yang bentuk secara disengaja untuk bertindak terhadap suatu respon
perilaku tertentu agar sedia dan mampu untuk menerima, menanggapi, dan
penerimaan nilai. Komitmen dijadikan sebagai sebuah identitas yang kuat dari
seseorang terutama dalam memberikan caring yang profesional terhadap orang
lain karena jika komitmen itu rusak, maka pemebrian caring tidak akan sempurna.
f. Compartement (bagian diri)
Bagian diri menjadi salah satu bagian atribut dari caring yang muncul dari
perpaduan antara kompetensi dan komitmen tenaga kesehatan yang berasal dari

Universitas Muhammadiyah Magelang


23

keprihatinan dan kegelisahan atas sesuatu yang diamati dalam melakukan


perawatan. Dalam pemberian caring, bagian diri dijadikan sebagai acuan, sikap
atau keberadaan diri dari tenaga kesehatan (Hasanah, 2018)

2.3.4 Alat Pengukuran Perilaku Caring


Alat pengukuran untuk mengukur perilaku caring menurut Watson (2008)
terdapat beberapa macam, yaitu :
a. Caring Behaviors Assesment (CBA)
CBA merupakan suatu instrumen yang dapat digunakan untuk mengkaji perilaku
caring yang didasarkan pada 10 faktor karatif. Cronin dan Harrison
mengembangkan CBA pada tahun 1988 yang bertujuan untuk meninjau perlikau
caring perawat yang diambil berdasarkan persepsi dari pasien. Instrumen
penilaian yang digunakan terdiri dari 63 pertanyaan yang didasarkan dari 10
faktor karatif yang penggunaannya ditujukan pada sekelompok dewasa yang
menerima asuhan keperawatan dengan hasil reliabilitas Cronbach Alpha 0,69 -
0,89 setiap subskala.
b. Caring Assesment Report Evaluation Q-Sort (CARE-Q)
CARE-Q merupakan instrumen kuantitatif keperawatan yang dikembangkan oleh
Larson pada tahun 1984 untuk menilai kepuasan terhadap pelayanan keperawatan
dengan menggunakan alat ukur yaitu Care Satisfaction Questionare (CARE/SAT)
dengan melibatkan 268 pasien bedah dewasa yang siap untuk discharge dalam
kurun waktu 48 jam. Hasil dari Cronbach Alpha yaitu sebesar 0,94 setiap
subskalanya.
c. Caring Behaviors Inventory (CBI)
CBI merupakan alat ukur perilaku caring yang didasarkan pada Transpersonal
caring yang digunakan untuk mengidentifikasi dimensi caring perawat melalui
analisis faktor berdasarkan instrumen yang terdiri dari 43 item pertanyaan dengan
berdasrkan 5 dimensi yaitu :
a. Respectful deference to the other,
b. Assurance of human presence,
c. Positive connectedness,

Universitas Muhammadiyah Magelang


24

d. Profesional knowledge and skill,


e. Attentiveness to the other’s experience
Instrumen ini di uji untuk mengetahui caring dari 278 perawat. Hasil dari
Cronbach alpha yaitu sebesar 0,81-0,92 dengan nilai realibilitas sebesar 0,96.
Namun seiring dengan perkembangan ilmu, Wolf memodifikasi CBI menjadi 42
item yang meningkat dari 4 posin menjadi 6 poin yang diharapkan dapat
meningkatkan variabilitas respon :
1 = tidak pernah
2 = hampir tidak pernah
3 = kadang-kadang
4 = sering
5 = hampir selalu
6 = selalu
Berdasarkan pengisian instrumen tersebut mampu digunakan pada desain
penelitian studi korelasional untuk menentukan persepsi gambaran perilaku caring
baik dari perawat maupun pasien. Kelima dimensi subskala perilaku caring wolf
ini mewakili 10 faktor karatif Watson yang dijabarkan dalam tabel 2.1
Tabel 2.1 Lima Kategori Karatif Intervensi Teori Karatif Watson
5 Kategori Karatif Intervensi Karatif Teori Watson
Assurance of human  Instillation of faith dan hope
precense
 Formation of humanistic and altruistic
system of values
 Cultivation of sensitivity to one self and to
others
Respectful deference to  Promotion dan acceptance of expression
the other positive dan negative feelings.
 Development of a helping and trusting
relationship
Positive connectedness  Provision for a supportive, pritective and
corrective mental, physical, sosiocultural dan
spiritual environment
Professional knowledge  Promotion of interpersonal
and skill teaching an learning
 Systematic use of scientific
problem solving method for
decision making.

Universitas Muhammadiyah Magelang


25

Attentiveness to the  Allowance for existensial and


other`s experience phenomenological apiritual forces
 Assistance with gratification of human
needs.
Sumber: (Perry, 2010).

Universitas Muhammadiyah Magelang


26

Kehamilan
2.4 Kerangka Teori (37 mgg- 42 mgg)
- Tanda kehamilan
- Macam tanda bahaya
kehamilan :
a. Preeklamsi
b. Perdarahan
c. Nyeri abdomen
d. dsb

Antenatal Care
(ANC)
Prenatal Care - K1 Postnatal Care
- K2
- K3 & K4

Faktor Pendorong Kunjungan


ANC
- Usia
- Pendidikan
- Pekerjaan
- Paritas bumil
- Pengetahuan bumil
- Sikap bumil
- Jarak rumah
- Penghasilan
- Informasi
- Dukungan keluarga
- Dukungan petugas kesehatan

Perilaku Caring

Respectful Professional Attentiveness to


Assurance of Positive the other`s
deference to the knowledge
human precense other connectedness experience
and skill

Kesehatan ibu hamil


meningkat

Skema 2.1 Kerangka Teori Perilaku Caring Tenaga Kesehatan Pada Ibu
Hamil di Wilayah Puskesmas Tegalrejo Kabupaten Magelang
Sumber : (Kemenkes RI, 2018), (Potter & Perry, 2010), (Rachmawati,
Puspitasari & Cania, 2017), (Rafika, 2018), (Susanti and Apriana, 2019),
(Wagiyo & Putrono, 2019)

Universitas Muhammadiyah Magelang


27

2.5 Hipotesis
Ha = Terdapat gambaran perilaku caring tenaga kesehatan pada ibu hamil di
Puskemas Tegalrejo.
H0 = Tidak terdapat gambaran perilaku caring tenaga kesehatan pada ibu hamil di
Puskesmas Tegalrejo.

Universitas Muhammadiyah Magelang


BAB 3
METODE PENELITIAN

Dalam bab 3 ini akan dibahas mengenai metode penelitian yang akan digunakan
selama penelitian dengan mempertimbangkan aspek-aspek tertentu.

3.1 Desain Penelitian


Desain penelitian merupakan sebuah rancangan penelitian yang disusun guna
mengarahkan peneliti untuk dapat memperoleh jawaban terhadap pertanyaan
penelitian serta berguna sebagai pedoman dalam mewujudkan tujuan dari suatu
penelitian (Sastroasmoro, 2014). Desain penelitian ini menggunakan metode
deskriptif kuantitatif. Tujuan dari penelitian ini untuk mendeskripsikan atau
menggambarkan suatu fenomena yang terjadi dimasyarakat, memotret masalah
kesehatan yang terkait dengan sekelompok penduduk yang dalam penelitian ini
gambaran perilaku caring tenaga kesehatan pada ibu hamil dilakukan di salah satu
wilayah Puskesmas yang ada di Kabupaten Magelang. Data tentang gambaran
perilaku didapatkan dari hasil kuesioner yang diberikan kepada ibu hamil untuk
menilai tentang perilaku caring yang dilakukan oleh tenaga kesehatan dari
Puskesmas Tegalrejo yang ikut mendampingi kesehatan ibu hamil dengan
menggunakan kuesioner yang di ambil dari penelitian sebelumnya yang sudah
diuji validitas dan realibilitas.

3.2 Kerangka Konsep


Kerangka konsep adalah suatu model pendahuluan dari penelitian yang berguna
sebagai refleksi suatu hubungan variabel yang diteliti dan disusun berdasarkan
literatur dan teori mendasar dari beberapa ahli yang sudah ada dengan tujuan
untuk membimbing, memberikan panduan pelaksanaan serta mengarahkan untuk
analisa dan intervensi (Swarjana, 2016). Kerangka konsep pada penelitian ini
adalah perilaku caring tenaga kesehatan pada ibu hamil. Dalam penelitian ini,

28
Universitas Muhammadiyah Magelang
29

peneliti dalam menganalisa penelitian yang dituangkan dalam bentuk skema


sebagai berikut :

Perilaku Caring pada


Tenaga Kesehatan
Ibu Hamil

Gambar 3.1 Kerangka Konsep

3.3 Definisi Operasional Penelitian


Definisi operasional penelitian adalah suatu deskripsi yang menggambarkan
karakteristik dari sebuah penelitian yang dapat diamati dan memungkinkan untuk
melakukan observasi pada suatu objek atau fenomena tertentu (Nursalam, 2008).
Adapun definisi operasional dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut :
Tabel 3.1
Definisi Operasional Penelitian

Skala
Variabel Definisi Operasional Alat Ukur Hasil Ukur
Ukur
Perilaku Cara pandang pasien Kuesioner Caring 1 = perilaku ordinal
caring terhadap tenaga kesehatan Behavior Inventory caring baik, jika
tenaga dalam memberikan perilaku Questionnaire (CBI) total skor ≥ 140
kesehatan caring yang meliputi 5 yang terdiri dari 42 (median)
pada ibu dimensi perilaku caring pertanyaan, diukur
2 = perilaku
hamil (mengakui keberadaan menggunakan skala
caring kurang
manusia, menanggapi likert dengan 4
baik, jika total
dengan rasa hormat, kemungkinan yaitu :
skor < 140
pengetahuan dan 4: sangat setuju
(median)
keterampilan profesinal, 3: setuju
menciptakan hubungan yang 2: tidak setuju
positif, perhatian terhadap 1: sangat tidak setuju
yang dialami orang lain)
pada ibu hamil trimester 1-3
dengan frekuensi minimal 2
kali kunjungan di
puskesmas.

Universitas Muhammadiyah Magelang


30

3.4 Populasi dan Sampel


3.4.1 Populasi
Populasi yang digunakan pada penelitian ini adalah semua ibu hamil wilayah
Puskesmas Tegalrejo yaitu sebanyak 161 responden.

3.4.2 Sampel
Sampel kasus yang digunakan dalam penelitian ini adalah ibu hamil yang berada
di Wilayah Puskesmas Tegalrejo Kabupaten Magelang dengan besaran
perhitungan sampel menggunakan rumus sebagai berikut :

Ket :

n = Besar sampel
= Deviat baku alfa = 1,96
=
= Deviat baku beta = 0,84
P Proporsi total

Q = 1-P
= Proporsi pada kelompok yang sudah diketahui nilainya (nilai OR = 7
sedangkan = 0,23) (Asnawi, 2016).

1-
= Proporsi pada kelompok yang nilainya merupakan judgement
peneliti
= 1-
Selisih proporsi minimal yang dianggap bermakna

Universitas Muhammadiyah Magelang


31

2
(1,96 √ 2 ( 0,16 )( 1−0,16 ) +0,84 √0,23 ( 1−0,23 )+ ( 0,04 ) ( 0,96 ) )
n= 2
(0,23−0,04)
2
(1,96 √ 0,26+0,84 √ 0,94 +0,038)
n=
(0,19)2
2
(0,99+ 0,81+ 0,038)
n= 2
(0,19)

1,8382
n=
0,04
3,378
n = 0,04 = 84,45 dibulatkan menjadi 84

Berdasarkan hasil perhitungan tersebut, jumalh sampel pada penelitian ini yaitu
sebanyak 84 responden. Dalam menentukan besar sampel peneliti menggunakan
proporsional sampling yaitu dimana setiap sampel akan diambil untuk mewakili
setiap wilayah yang ada di wilayah binaan Puskesmas Tegalrejo sesuai dengan
jumlah ibu hamil yang ada diwilayah Puskesmas tersebut. Tujuannya yaitu agar
setiap wilayah binaan Puskesmas dapat terwakili secara keseluruhan sebagai
sampel penelitian.
Tabel 3.2
Perhitungan Proporsi Sampel
No. Desa Binaan Jumlah Sampel
1. Tegalrejo 18/161 x 84 = 9,39 9
2. Soroyudan 11/161 x 84 = 5,73 6
3. Sidorejo 11/161 x 84 = 5,73 6
4. Tampingan 9/161 x 84 = 4,69 5
5. Banyuurip 7/161 x 84 = 3,65 4
6. Purwosari 13/161 x 84 = 6,78 7
7. Glagahombo 9/161 x 84 = 4,69 5
8. Ngasem 3/161 x 84 = 1,56 1
9. Girirejo 13/161 x 84 = 6,78 7
10. Purwodadi 4/161 x 84 = 2,08 2

Universitas Muhammadiyah Magelang


32

11. Wonokerto 10/161 x 84 = 5,21 5


12. Dawung 4/161 x 84 = 2,08 2
13. Klopo 6/161 x 84 = 3,13 3
14. Ngadirejo 8/161 x 84 = 4,17 4
15. Donorojo 4/161 x 84 = 2,08 2
16. Mangunrejo 10/161 x 84 = 5,21 5
17. Japan 4/161 x 84 = 2,08 2
18. Kebonagung 4/161 x 84 = 2,08 2
19. Sukorejo 6/161 x 84 = 3,13 3
20. Banyusari 2/161 x 84 = 1,03 1
21. Dlimas 5/161 x 84 = 2,60 3
Total 84

Teknik yang digunakan penliti untuk menentukan jumlah responden dengan


menggunakan teknik simple random sampling yaitu dengan membuat undian acak
yang disesuaikan dengan kriteria inklusi dan eksklusi, untuk menentukan jumlah
responden disetiap desa digunakan perhitungan proporsional sampling. Teknik
perhitungan tersebut digunakan untuk mewakili setiap wilayah binaan dalam
subjek penelitian tanpa menggunakan dropout tambahan karena apabila peneliti
menemukan masalah, akan disesuaikan dengan kriteria inskluasi dan eksklusi.

3.4.2.1 Kriteria Inklusi


Kriteria inklusi dapat disesuaikan dengan subjek penelitian yang sampel penelitian
mewakili sampel penelitian yang memenuhi (Nursalam, 2008). Kriteria inklusi
pada penelitian ini sebagai berikut :
a. Ibu hamil yang bersedia menjadi responden penelitian
b. Ibu hamil dalam kondisi sehat
c. Ibu hamil dengan usia kehamilan trimester 1-3
d. Ibu hamil dengan kunjungan minimal 2x kunjungan
e. Ibu hamil dengan usia 20 tahun sampai dengan 35 tahun

Universitas Muhammadiyah Magelang


33

Universitas Muhammadiyah Magelang


34

3.4.2.2 Kriteria Eksklusi


Kriteria eksklusi merupakan kriteria yang tidak dapat mewakili sampel karena
subjek penelitian tidak memenuhi syarat sebegai sampel penelitian (Nursalam,
2008). Kriteria eksklusi pada penelitian ini sebagai berikut :
a. Ibu hamil yang keluar dari wilayah binaan Puskesmas Tegalrejo. .
b. Ibu hamil yang tidak sedang berada di wilayah binaan Puskesmas Tegalrejo
saat penelitian dilakukan.

3.5 Waktu dan Tempat Penelitian


Penelitian ini dilakukan di wilayah Puskesmas Tegalrejo yang akan dimulai pada
bulan Juni, sampai dengan penyampaian hasil penelitian.

3.6 Validitas dan Realibilitas


3.6.1 Uji Validitas
Sistem pertanyaan dikatakan valid apabila memiliki nilai signifikan <0,05 dengan
nilai korelasi positif dan mempunyai nilai validitas yang tinggi. Sebaliknya,
instrumen penelitian yang tidak valid mempunyai nilai validitas yang rendah.
Sebuah instrumen dikatakan valid apabila dapat mengungkapkan data dari
variabel yang diteliti secara tapat. Tinggi dan rendahnya nilai validitas instrumen
menunjukkan sejauh mana data yang terkumpul tidak menyimpang gambaran
tentang validitas yang diharapkan (Arikunto, 2010). Dalam penelitian ini, peneliti
menggunakan kuesioner Caring Behavior Inventory (CBI) yang diadopsi dari
penelitian yang dilakukan oleh Dwinarta (2017) yang sudah di terjemahkan
kedalam bahasa Indonesia serta telah dilakukan uji validitas. Berdasarkan uji
validitas yang telah dilakukan, validitas kuesioner diuji dengan menggunakan uji
korelasi antara skor (nilai) tiap-tiap item pernyataan dengan skore total koesioner
dengan membandingkan r tabel dengan nilai r hitung menggunakan teknik
korelasi “product moment” dimana nilai r hitung > r tabel. Uji validitas
menggunakan df=n-2 pada tingkat kemaknaan 5%, sehingga angka tabel r =
0,304. Dari 42 pertanyaan diperoleh hasil 6 item pernyataan pada kuesioner
inventaris perilaku caring tidak valid dengan kisaran nilai r hitung 0,155-0,696

Universitas Muhammadiyah Magelang


35

dengan nilai r hitung < r tabel, sehingga dilakukan perbaikan susunan kalimat
pada pernyataan yang tidak dan tetpa dimasukkan dalam kuesioner. Hasil akhir uji
validitas didapatkan nilai r hitung sebesar 0,164 - 0,741 dengan jumlah pertanyaan
sebanyak 42 pertanyaan. Sehingga kuesioner tersebut dinyatakan valid.

3.6.2 Uji Realibilitas


Reabilitas (kepercayaan) menunjukkan bahwa apakah sebuah pertanyaan dapat
mengukur sesuatu yang diukur secara konsisten dari waktu ke waktu. Syarat
kualifikasi suatu instrumen pengukur adalah konsisten dan tidak berubah-ubah
sehingga data yang didapatkan akan sama. Uji reabilitas dilakukan dengan tujuan
mengetahui nilai Cronbach’s Alpha pada instrumen penelitian yang digunakan.
Instrumen penelitian dikatakan reliabel apabila instrumen penelitian tersebut
sudah diuji dan memiliki nilai Cronbach’s Alpha lebih dari 0,6. Untuk uji
realibilitas dari kuesioner yang telah dilakukan oleh Dwinarta (2017) didapatkan
hasil nilai Cronbach’s Alpha yaitu 0,947. Sehingga kuesioner tersebut dinyatakan
reliabel.

3.7 Alat dan Metode Pengumpulan Data Penelitian


3.7.1 Alat Pengumpulan Data
Alat pengumpulan data berupa angket atau kuesioner dengan cara pembagian
dilaksanakan secara bersamaan. Alat kuesioner ini terdiri dari 2 bagian yaitu
sebagai berikut :
a. Kuesioner A berfungsi untuk mengetahui data demografi responden yang
meliputi usia, pendidikan terakhir, kehamilan keberapa/paritas, tenaga
kesehatan yang menangani. Pada pengisian usia responden dilakukan dengan
cara memberikan checklist, terdapat 3 pilihan yaitu <20 tahun, 20-30 tahun,
>30 tahun. Pendidikan terakhir diisi dengan menggunakan tanda checklist
yang terdiri dari beberapa pilihan yaitu dasar (SD-SMP), Menengah (SMA),
Perguruan Tinggi (Diploma-Sarjana, Pascasarjana). Kehamilan
keberapa/paritas diisi dengan memberikan checklist yang terdiri dari 2 pilihan

Universitas Muhammadiyah Magelang


36

yaitu primipara dan multipara. Tenaga kesehatan yang menangani ditulis


sesuai dengan tenaga yang saat itu menangani respoden.
b. Kuesioner B terkait dengan menggunakan kuesioner Caring Behavior
Inventory (CBI) yang diadopsi dari penelitian milik Dwinarta (2017) yang
dilakukan untuk menilai perilaku caring yang harus dimiliki oleh tenaga
kesehatan. Pengukuran yang digunakan yaitu menggunakan pengukuran skala
dimana : 1 = sangat tidak setuju dengan pernyataan yang ada, 2 = tidak setuju
dengan pertanyaan yang ada, 3 = setuju dengan pernyataan yang ada, 4 =
sangat setuju dengan pernyataan yang ada. Item pernyataan dalam kuesioner
CBI dilihat pada tabel 3.3 berikut :
Tabel 3.3
5 Karatif Item Pertanyaan Subskala Perilaku Caring
Sub Skala Penilaian Nomor Pernyataan
Mengakui keberadaan manusia 5, 23, 29, 30, 31, 32, 34, 36, 37, 38, 40, 42
Menanggapi dengan rasa hormat 1,3,6, 7, 8, 9, 10, 13, 21, 26, 33, 35
Pengetahuan dan keterampilan profesional 19, 20, 22, 24, 28
Menciptakan hubungan yang positif 2, 4, 11, 14, 15, 17, 18, 25, 27
Perhatian terhadap yang dialami orang lain 12, 16, 39, 41

3.7.2 Metode Pengumpulan Data


Penelitian ini akan dilaksanakan dengan cara mengumpulkan data penelitian di
Wilayah Puskesmas Tegalrejo Kabupaten Magelang dengan memperhatikan
prosedur penelitian sebagai berikut :
3.7.2.1 Persiapan Penelitian
Peneliti mempersiapkan instrumen yang akan digunakan dalam penelitian untuk
pengumpulan data tentang ibu hamil dan perilaku caring tenaga kesehatan,
kuesioner yang akan digunakan sebagai bahan pengukuran perilaku caring tenaga
kesehatan pada ibu hamil.

3.7.2.2 Persiapan Administrasi

Universitas Muhammadiyah Magelang


37

Prosedur yang dialakukan pada persiapan administrasi yaitu mengumpulkan surat


dan berkas serta mengurus perizinina terhadap pihak-pihak terkait yang berkaitan
dengan penelitian diantara sebagai berikut :
a. Mengajukan surat izin Studi Pendahulan ke Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Magelang (UNIMMA) yang kemudian diajukan
ke Dinas Kesehatan Kabupaten Magelang.
b. Mengajukan permohonan dan studi pendahuluan (STUPEND) ke Puskemas
Tegalrejo untuk mendapatkan izin pengambilan data yang telah ada di
Puskemas dengan menggunakan surat resmi dari Dinas Kesehatan Kabupaten
Magelang.
c. Setelah melewati proses Pengujian Proposal, peneliti mengajukan surat
Permohonanan Izin Penelitian ke Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas
Muhammadiyah Magelang (UNIMMA) yang kemudian diajukan ke Kantor
Kesatuan Bangsa dan Politik (KESBANGPOL) Kabupaten Magelang dan
Dinas Kesehatan Kabupaten Magelang.
d. Mengajukan Permohonan Ijin Penelitian untuk mendapatkan ijin melakukan
penelitian dengan surat resmi dari pihak KESBANGPOL Kabupaten
Magelang.
e. Mengajukan surat permohonan izin penelitian ke Kepala Dinas Penanaman
Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (BPMPPT) Kabupaten Magelang
untuk melaporkan kepada Pejabat Pemerintah setempat untuk mendapatkan
petunjuk seperlunya.
f. Mengajukan surat Ijin Penelitan dari BPMPPT Kabupaten Magelang ke
BAPPEDA untuk mendapatkan petunjuk seperlunya melakukan penelitian
dengan surat resmi.

3.7.2.3 Persiapan Teknis


Setelah selesai dan mendapatkan perizinan dari beberapa pihak terkait, peneliti
melakukan pengambilan data dengan menyerahkan surat izin penelitian ke
Puskesmas Tegalrejo Kabupaten Magelang, kemudian peneliti mendatangi
responden yaitu ibu hamil di seluruh wilayah binaan Puskesmas Tegalrejo

Universitas Muhammadiyah Magelang


38

Kabupaten Magelang sesuai dengan kriteria responden yang memenuhi syarat


sebagai objek penelitian. Sebelum wawancara dengan responde peneliti
menjelaskan tujuan penelitian yang dilakukan kepada responden kemudian setelah
faham dan setuju, responden menandatangani informed consent. Pengambilan data
sesuai pada kuesioner dilakukan dengan cara peneliti membacakan pertanyaan dan
kemudian responden menjawab pertanyaan tersebut.

3.8 Metode Pengolahan Data dan Analisa Data


3.8.1 Pengolahan Data
Pengoalahan data bertujuan untuk mandapatkan hasil yang sesuai dengan kualitas
yang baik. Pengolahan data dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut :
3.8.1.1 Editing
Editing adalah kegiatan memeriksa lembar kuesioner yang telah diisi oleh
responden dan kemudian dilakukan verifikasi data yang telah didapat. Peneliti
melakukan koreksi data dengan cara melihat kelengkapan dan kebenaran
pengisian data pada kuesioner dari ibu hamil yang diambil sebagai responden
sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi.

3.8.1.2 Coding
Coding adalah pengelompokan jawaban dari responden ke dalam kategori yang
sudah dibuat oleh peneliti. Peneliti memberikan kode-kode berupa huruf atau
angka untuk mempermudah analisis data (Notoatmodjo, 2012). Pemberian kode
pada responden sebagai berikut :
a. Usia
< 20 tahun :1
20-30 tahun :2
>30 tahun :3
b. Pendidikan terakhir
Dasar (SD-SMP) : 1
Menengah (SMA) : 2
Pendidikan Tinggi (Diploma-Sarjana, Pascasarjana) : 3

Universitas Muhammadiyah Magelang


39

c. Kehamilan ke berapa/Paritas:
Primipara :1
Multipara :2
d. Tenaga Kesehatan yang menangani
Perawat :1
Bidan :2
Dokter :3
e. Kuesioner perilaku caring
Sangat tidak setuju : 1
Tidak setuju : 2
Setuju : 3
Sangat setuju : 4

3.8.1.3 Tabulasi / Entry Data Processing


Tabulasi adalah cara memasukkan data yang telah didaptkan dari hasil wawancara
penelitian ke dalam program komputer dengan menggunakan program analisa
data.

3.8.1.4 Cleaning
Cleaning merupakan upaya yang dilakukan untuk memastikan ada tidaknya data
yang belum dimasukkan dan jika terjadi kesalahan ataupun ketidakkelengkapan
data dalam entri awal dapat dilakukan pembetulan.

3.8.2 Analisa Data


Analisis data dalam penelitian ini meliputi analisis univariat. Analisis ini
bertujuan untuk menjelaskan atau mendeskripsikan karakteristik setiap
variabel penelitian. Analisa data yang dilakukan dengan menggunakan uji
mean, media, modus dan pengukuran standar deviasi dengan
mempertimbangkan distribusi frekuensi data yang sesuai dengan ukuran
persentase atau proporsi (Hastono, 2007). Analisa dalam penelitian ini
digunakan untuk mengetahui karakteristik ibu hamil yaitu usia, pendidikan

Universitas Muhammadiyah Magelang


40

terakhir, kehamilan, tenaga kesehatan, serta bertujuan untuk mengetahui perilaku


caring yang diberikan oleh tenaga kesehatan yang ada di Puskesmas Tegalrejo
pada ibu hamil. Rumus yang digunakan untuk mengukur analisa univariat
menurut Arikunto (2013) sebagai berikut :

f
P= x 100%
n
Keterangan :
P = Persentase
f = Frekuensi data
n = Sampel (jumlah responden)

3.9 Etika Penelitian


3.9.1 Menghargai Hak Asasi Manusia (Respect Human Dignity)
Subyek penelitian harus mendapatkan informasi secara lengkap tentang tujuan
penelitian yang akan dilaksanakan, mempunyai hak untuk bebas berpartisipasi
atau menolak menjadi responden (Nursalam, 2008). Tindakan yang dilakukan
oleh peneliti untuk menghargai hak subyek tersebut adalah dengan menyiapkan
lembar persetujuan (informed consent). Lembar persetujuan tersebut berisikan
informasi lengkap tentang tujuan penelitian, manfaat dan prosedur penelitian,
serta peran responden.

3.9.2 Kerahasiaan (Confidentially)


Peneliti menjelaskan kepada responden bahwa semua informasi yang didapat dari
responden dijaga kerahasiaannya dan hanya digunakan untuk kepentingan
penelitian. Responden dapat mengisi kuesioner secara anonim agar responden
yakin bahwa kerahasiaan datanya terjaga.

3.9.3 Keadilan (Justice)


Setiap responden diperlakukan secara adil baik sebelum, selama, dan sesudah
keikutsertaannya dalam penelitian tanpa adanya diskriminasi apabila ternyata

Universitas Muhammadiyah Magelang


41

responden tidak ingin ikut dalam penelitian (Nursalam, 2013). Peneliti tidak
membeda-bedakan ataupun memberikan perlakuan khusus kepada responden
tertentu.

Universitas Muhammadiyah Magelang


BAB 4

HASIL DAN PEMBAHASAN

Dalam bab 4 ini akan menguraikan tentang hasil penelitian dan pembahasan
mengenai perilaku caring tenaga kesehatan pada ibu hamil di wilayah Puskesmas
Tegalrejo Kabupaten Magelang. Hasil yang dipaparkan dalam distribusi frekuensi
karakteristik ibu hamil yang mendapatkan perilaku caring tenaga kesehatan yang
terdiri dari usia, pendidikan terakhir, kehamilan keberapa, serta tenaga kesehatan
yang menangani. Perilaku caring tenaga kesehatan dipaparkan berdasarkan 5
karatif item pertanyaan subskala perilaku caring.

4.1 Karakteristik Ibu Hamil


Karakteristik ibu hamil yang diambil dalam penelitian ini adalah usia, pendidikan
terakhir, paritas, dan tenaga kesehatan yang menangani.
Tabel 4.1
Distribusi Responden Menurut Karakteristik Ibu Hamil di Wilayah
Puskesmas Tegalrejo Kabupaten Magelang (n=84)
Karakteristik Responden n Presentase (%)
Usia
a. < 20 tahun 3 3,6
b. 20-30 tahun 78 92,9
c. >30 tahun 3 3,6
Pendidikan
a. Dasar (SD-SMP) 29 34,5
b. Menengah (SMA) 33 39,3
c. Pendidikan Tinggi (Diploma-Sarjana, 22 26,2
Pascasarjana)
Paritas
a. Primipara 44 52,4
b. Multipara 40 47,6
Tenaga Kesehatan
a. Perawat 39 46,4
b. Bidan 41 48,8
c. Dokter 4 4,8

xiv
Universitas Muhammadiyah Magelang
Terus satu2 sesuai jenis karakteristik responden
Klo dicontoh cemas, njgn itu apoa klo perilaku carinbg kategornya? Baik
dan kurang baik? Sesuai di DO njgn. Klo yg dibawha ini mau nunjukkan
apa ya? Bgg saya. Jd nti ada gambaran berapa org yg menerima perilaku
caring nakes baik, brapa yg tdk baik? Trus klo sesuai umur mislanyabrapa
yg baik, yg tdk baik dan seterusnya

Tabel 4.1 menunjukkan bahwa sebagian besar ibu hamil yang berada di wilayah
Puskesmas Tegalrejo Kabupaten Magelang berusia antara 20-30 tahun dengan
jumlah sebanyak 78 orang dengan prosentase 92,9%. Ibu hami yang
berpendidikan Menengah (SMA) sebanyak 33 orang dengan persentase 39,3%.
Paritas ibu hamil paling banyak yaitu ibu hamil primipara dengan jumlah
sebanyak 44 orang dengan persentase 52,4%. Sedangkan data yang didapatkan
dari ibu hamil dengan jumlah sebanyak 41 ibu hamil yang menyatakan jika
pemeriksaan kehamilan ditangani oleh Bidan dengan persentase 48,8%.

4.2 Perilaku Caring Tenaga Kesehatan


Gambaran perilaku caring tenaga kesehatan dianalisis menggunakan distribusi
jumlah dan persentase perilaku caring yang diberikan oleh tenaga kesehatan pada
ibu hamil Berdasarkan tabel 4.2 diketahui tentang perilaku caring tenaga
kesehatan.
Tabel 4.2
Gambaran Perilaku Caring Tenaga Kesehatan
di Wilayah Puskesmas Tegalrejo Kabupaten Magelang (n=84)
Var n Mean Median Min-Maks SD 95% CI
Usia 84 24,82 25,00 19 - 32 3,090 24,15 - 25,49
Jumlah Kehamilan 84 1,61 1,00 1-5 0,761 1,44 - 1,77

Perilaku Caring n Presentase (%)


Baik ( ≥140) 8 9,5
Kurang Baik (<140) 76 90,5

xv
Universitas Muhammadiyah Magelang
Berdasarkan analisis karakteristik pada tabel 4.2 didapatkan perilaku caring
tenaga kesehatan di wilayah Puskesmas Tegalrejo masih dominan berada pada
kategori kurang baik dengan nilai kurang dari 140 yaitu sebanyak 76 penilaian ibu
hamil dengan persentase 90,5%, sedangkan itu perilaku caring kategori baik
dengan nilai lebih dari sama dengan 140 hanya sebanyak 8 penilaian ibu hamil
dengan persentase 9,5%.

4.3 Perilaku Caring Tenaga Kesehatan Berdasarkan Karakteristik Ibu Hamil


Perilaku caring tenaga kesehatan dilakukan analisis berdasarkan karakteristik ibu
hamil yang berada di Wilayah Puskesmas Tegalrejo Kabupaten Magelang.
4.3.1 Perilaku Caring Tenaga Kesehatan Berdasarkan Karakteristik Usia
Perilaku caring tenaga kesehatan di lakukan analisis dengan karakteristik usia
pada ibu hamil yang disajikan pada tabel 4.3 sebagai berikut :
Tabel 4.3
Perilaku Caring Tenaga Kesehatan Berdasarkan Karakteristik Usia
Responden di Wilayah Puskesmas Tegalrejo Kabupaten Magelang (n=84)
Perilaku Caring
Total
Baik ≥140 Kurang Baik <140
n % n % n %
Usia < 20 tahun 1 1,2 2 2,6 3 3,6
20-30 tahun 7 8,3 71 84,5 78 92,9
>30 tahun 0 0 3 3,6 3 3,6
Total 8 9,5 76 90,5 84 100

Berdasarkan tabel 4.3 tentang perilaku caring tenaga kesehatan berdasarkan


karakteristik usia responden di Wilayah Puskesmas Tegalrejo Kabupaten
Magelang didapatkan hasil bahwa ibu hamil dengan usia paling banyak yaitu 20-
30 tahun memberikan penilaian perilaku caring tenaga kesehatan lebih banyak
pada kategori kurang baik (<140) yaitu sebanyak 71 orang dengan persentase
84,5%.

xvi
Universitas Muhammadiyah Magelang
4.3.2 Perilaku Caring Tenaga Kesehatan Berdasarkan Karakteristik
Pendidikan
Perilaku caring tenaga kesehatan di lakukan analisis dengan karakteristik
pendidikan pada ibu hamil yang disajikan pada tabel 4.4 sebagai berikut :
Tabel 4.4
Perilaku Caring Tenaga Kesehatan Berdasarkan Karakteristik Pendidikan
Responden di Wilayah Puskesmas Tegalrejo Kabupaten Magelang (n=84)
Perilaku Caring
Total
Baik ≥140 Kurang Baik <140
n % N % N %
Pendi Dasar (SD-SMP) 1 1,2 28 33,3 29 34,5
dikan Menengah (SMA) 6 7,1 27 32,1 33 39,3
Pendidikan Tinggi
(Diploma-Sarjana, 1 1,2 21 25,0 22 26,2
Pascasarjana)
Total 8 9,5 76 90,5 84 100

Berdasarkan tabel 4.4 tentang perilaku caring tenaga kesehatan berdasarkan


karakteristik pendidikan responden di Wilayah Puskesmas Tegalrejo Kabupaten
Magelang didapatkan hasil bahwa ibu hamil dengan pendidikan paling banyak
yaitu Menengah (SMA), namun untuk ibu hamil dengan karakteristik pendidikan
paling banyak dari kategori kurang baik (<140) yaitu sebanyak 28 orang dengan
persentase 33,3% pada pendidikan Dasar (SD-SMP).

4.3.3 Perilaku Caring Tenaga Kesehatan Berdasarkan Karakteristik


Paritas
Perilaku caring tenaga kesehatan di lakukan analisis dengan karakteristik paritas
pada ibu hamil yang disajikan pada tabel 4.5 sebagai berikut :
Tabel 4.5
Perilaku Caring Tenaga Kesehatan Berdasarkan Karakteristik Paritas
Responden di Wilayah Puskesmas Tegalrejo Kabupaten Magelang (n=84)
Perilaku Caring
Total
Baik ≥140 Kurang Baik <140
n % n % n %
Paritas Primipara 6 7,1 38 45,2 44 52,4

xvii
Universitas Muhammadiyah Magelang
Multipara 2 2,4 38 45,2 40 47,6
Total 8 9,5 76 90,5 84 100

Berdasarkan tabel 4.5 tentang perilaku caring tenaga kesehatan berdasarkan


karakteristik paritas responden di Wilayah Puskesmas Tegalrejo Kabupaten
Magelang didapatkan hasil bahwa paritas paling banyak dalam perilaku caring
pada primipara dan multipara didapatkan lebih banyak di kategori kurang baik
(<140) dengan jumlah yang sama banyaknya yaitu sebanyak 38 responden dengan
persentase sebesar 45,2%.

4.3.4 Perilaku Caring Tenaga Kesehatan Berdasarkan Karakteristik


Tenaga Kesehatan yang Menangani
Perilaku caring tenaga kesehatan di lakukan analisis dengan karakteristik tenaga
kesehatan yang menangani ibu hamil yang disajikan pada tabel 4.6 sebagai berikut
:
Tabel 4.6
Perilaku Caring Tenaga Kesehatan Berdasarkan Karakteristik Tenaga
Kesehatan yang Menangani Responden di Wilayah Puskesmas Tegalrejo
Kabupaten Magelang (n=84)
Perilaku Caring
Total
Baik ≥140 Kurang Baik <140
n % n % n %
Tenaga Perawat 6 7,1 33 39,3 39 46,4
Kesehatan Bidan 1 1,2 40 47,6 41 48,8
Dokter 1 1,2 3 3,6 4 4,8
Total 8 9,5 76 90,5 84 100

Berdasarkan tabel 4.6 tentang perilaku caring tenaga kesehatan berdasarkan


karakteristik tenaga kesehatan yang menangani di Wilayah Puskesmas Tegalrejo
Kabupaten Magelang didapatkan hasil bahwa tenaga kesehatan yang paling
banyak menangani yaitu Bidan dengan jumlah 41 orang namun dilain sisi kategori
paling banyak terdapat pada kategori kurang baik (<140) sebanyak 40 orang
dengan persentase sebesar 47,6%.

xviii
Universitas Muhammadiyah Magelang
4.4 Pembahasan
Dalam pembahasan akan membandingkan antara hasil penelitian dengan konsep
teoritis dan hasil penelitian sebelumnya. Pembahasan ini meliputi karakterisitik
ibu hamil, dan perilaku caring tenaga kesehatan.

4.4.1 Karakteristik Ibu Hamil Berdasarkan Usia Ibu Hamil


Dalam penelitian ini rata-rata usia berada pada usia 24-25 tahun dimana dalam
rentang jumlah ibu hamil yang memeriksakan kehamilan yaitu pada usia 20-30
tahun. Penelitian ini sejalan dengan penelitian milik (Refiani, Dewi, & Utami,
2021) bahwa mayoritas ibu hamil yang dilakukan penelitian berada pada rentang
usi 20-35 tahun atau dikatakan masih dalam masa produktif. Umur reproduksi
yang matang berada pada rentang usia 20-35 tahun dimana peluang besar dan
terbaik untuk mempunyai keturunan berada pada usi tersebut yang memungkin
kecil terjadinya gangguan selama masa kehamilan maupun saat melakukan
persalinan. Umur ibu yang paling aman untuk hamil adalah 20-35 tahun karena
pada wanita mulai umur 20 tahun, rahim dan bagian tubuh lainnya sudah benar-
benar siap untuk menerima kehamilan, juga pada umur tersebut biasanya wanita
sudah merasa siap untuk menjadi seorang ibu (Qurniyawati, Murti, & Tamtono,
2018).

Seseorang mempunyai umur yang cukup untuk melakukan reproduksi dan


melangsungkan keturunan, apabila sudah mempunya tingkat perkembangan dan
kekuatannya dalam berfikir dan bekerja yang matang. Banyaknya pengalaman
dapat membuat sesorang mampu memutuskan apapun yang akan diambilnya
terutama mengenai kesehatan (Notoatmodjo, 2014). Dalam penelitian yang
dilakuka oleh (Ulaa, 2017) ibu yang hamil pada kelompok usia produktif yaitu 20-
35 tahun memiliki motivasi yang tinggi untuk memeriksakan kehamilannya,
keingintahuannya serta kepedulian ibu terhadap pentingnya melakukan kunjungan
Antenatal Care. Hal ini menunjukkan bahwa usia ibu hamil yang memeriksakan
kehamilannya sudah sesuai dengan standar batas usia yang rendah untuk

xix
Universitas Muhammadiyah Magelang
terjadinya gangguan selama kehamilan dan persalinan (Febyanti & Susilawati,
2012). Ibu hamil dengan usia tersebut akan memiliki kesadaran yang lebih tinggi
untuk menentukan perilaku yang lebih baik untuk dirinya sendiri dan anaknya,
namun ada pula ibu hamil yang usianya masih kurang dari 20 tahun ataupun lebih
dari 35 tahun berseiko tinggi baik secara fisiologis maupun psikologis sehingga
perlu mendapatkan perhatian yang lebih selama masa kehamillannya.

4.4.2 Karakteristik Ibu Hamil Berdasarkan Pendidikan


Pendidikan dapat mempengaruhi gaya hidup seseorang terutama dalam hal
memperoleh informasi (Notoatmodjo, 2014). Ibu hamil yang mempunyai
pendidikan tinggi maka akan mamiliki pemahaman yang tinggi pula mengenai
masalah kesehatannya. Dalam penelitian ini pendidikan terakhir ibu hamil paling
banyak terdapat pada Menengah (SMA), penelitian ini sejalan dengan penelitian
yang dilakukan oleh (Refiani, Dewi, & Utami, 2021) bahwa sebagian besar
pendidikan terakhir ibu hamil yang memeriksakan kandungannya adalah
SMA/SMK/MAN. Tingkat pendidikan pada ibu hamil juga mempengaruhi
kunjungan antenatal care ibu tersebut. Dimana dalam penelitian yang dilakukan
oleh (Hasnidar, 2020) bahwa pengetahuan ibu yang baik membuktikan bahwa
perilaku ibu baik dengan mengimplemntasikannya dalam pemeriksaan kesehatan
ibu dan anak ke puskesmas dalam masa kehamilan.

Tingkat pendidikan berpengaruh pada pengetahuan seseorang, semakin baik


tingkat pendidikan menyebabkan seseoarang semakin mengerti dan sadar terhadap
suatu hal, begitupun sebaliknya sehingga kelambatan tersebut yang menyebabkan
seorang ibu hamil sulit dalam mengubah perilaku. Hal ini dibuktikan dengan
tingkat pendidikan ibu hamil yang tinggi membuat ibu hamil melakukan
kunjungan pemeriksaan kehamilan di Puskesmas cukup baik (Febyanti &
Susilawati, 2012).

4.4.3 Karakteristik Ibu Hamil Berdasarkan Paritas

xx
Universitas Muhammadiyah Magelang
Analisis yang dilakukan pada penelitian ini terdapat rata-rata jumlah kehamilan
yag menjadi responden dalam penelitian ini dengan jumlah kehamilan sebanyak 2
kali (multipara). Ibu dengan jumlah anak lebih sedikit akan lebih bisa memenuhi
kebutuhan anaknya. Sedangkan ibu dengan jumlah anak yang banyak secara
ekonomis akan lebih merasa terbebani. Sehingga ibu dengan jumlah anak banyak
akan cenderung menganggap kehamilannya tidak diinginkan. Pada kelompok ini
ornag tua akan mengkhawatirkan biaya yang dikeluarkan untuk makanan,
kesehatan, pakaian dan lainnya cukup besar. Hal ini mengakibatkan jumlah anak
sangat mempengaruhi keinginan seorang untuk hamil (Qurniyawati, Murti, &
Tamtono, 2018).

4.4.4 Karakteristik Ibu Hamil Berdasarkan Pengalaman Perilaku Caring


dari Tenaga Kesehatan
Tenaga kesehatan yang ada di Puskesmas beragam dan memiliki sifat dan
karakteristik yang berbeda beda. Dalam memerikan asuhan keperawatan ataupun
pelayanan kesehatan kepada masyarakat perlu terjalinnya komunikasi yang baik.
Interaksi yang baik yang dilakukan terutama oleh ibu hamil dengan tenaga
kesehatan mengarah pada jalannya proses komunikasi mengenai masalah
kesehatan ibu dan anak yang dapat diberikan oleh perawat, bidan, maupun dokter.
Interaksi atau komunikasi yang efektif antara tenaga kesehatan dengan ibu hamil
merupakan suatu proses yang sangat penting dalam proses interapeutik, hal ini
menentukan keberhasilan dalam membantu penyelesaian masalah kesehatan.
Interkasi yang efektif ini dapat mengurangi keraguan pasien serta menambah
kepatuhan dari pasien (Anggraini, Windhu, & Trijanto, 2018).

4.4.5 Perilaku Caring Tenaga Kesehatan


Pemberian perhatian, rasa peduli, rasa saling menghargai antara satu dengan yang
lain menjadi kunci utama dalam menjalin rasa percaya teruta,a dalam memberikan
asuhan keperawatan yang bernilai kepada pasien dengan penuh rasa komitmen
dan tanggung jawab (Smith, 2012). Dalam penelitian ini menunjukkan bahwa
perilaku caring tenaga kesehatan belum tinggi. Penelitian ini berbanding lurus

xxi
Universitas Muhammadiyah Magelang
dengan penelitian (Lumbantobing, Susilaningsih, & Maknun, 2019) menunjukan
sebagian besar perilaku caring perawat pelaksana dipersepsikan kurang baik oleh
pasien, maka secara keseluruhan lebih dari setengahnya baik menurut pasien yang
menyatakan bahwa perilaku caring yang dilakukan oleh perawat pelaksana masih
kurang. Perilaku caring yang dipersepsikan bisa disebabkan oleh kemungkinan
besar dilandasi oleh kegiatan tenaga kesehatan yang dianggap sebagai rutinitas
dan lebih memprioritaskan tindakan delegasi medik dibandingkan dengan asuha
keperawatan dan perilaku caring yang belum dirasakan sebagai hal pokok dan
dinilai kurang membudaya bagi lingkungan keperawatan.

Kecenderungan hasil perilaku caring tenaga kesehatan yang masih kurang


memungkinkan dipengaruhi oleh beberapa hal terutama tingkat pengetahuan,
sikap, motivasi, kepentingan, minat, pengalaman dan pengharapan, umur, tingkat
pendidikan, latar belakang sosial ekonomi, budaya, lingkungan fisik, pekerjaan,
kepribadian, dan pengalaman hidup individu. Perilaku caring juga dapat terlihat
mayoritas kurang baik dan ditunjukkan dari koping keluarga pasien yang dirawat
mayoritas maladaptif yang memunculkan korelasi yang sejalan (Pardede,
Hasibuan, & Hondro, 2020). Caring merupakan esensi dari praktik keperawatan
dalam memenuhi kebutuhan manusia. Tenaga kesehatan sebagai caring profesion
harus memehami apa yang terkandung didalam caring profesional. Caring
sebagai wujud dari sebuah hubungan transaksi antara sipemberi dan penerima
asuhan untuk saling melindungi dan mengasihi yang kemudian wajib
dipertanggung jawabkan secara profesional (Lumbantobing, Susilaningsih, &
Maknun, 2019).

Dalam penelitian yang dilakukan oleh (Pragholapati & Dila, 2021) berbanding
terbalik dengan penelitian ini bahwa hasil penelitian tentang perilaku caring
perawat terdapat pada tindakan yang hampir seluruh perawat selalu bersikap peka
terhadap pasien, selalu membantu pasien, selalu memberitahu pasien dalam
perencanaan perawatannya, selalu kembali kepada pasien secara sukarela, selalu
berbincang dengan pasien, selalu memberitahu pasien untuk memanggil jika ada

xxii
Universitas Muhammadiyah Magelang
masalah, selalu memenuhi kebutuhan pasien, selalu menanggapi cepat untuk
panggilan pasien, selalu mengahrgai pasien sebagai manusia, selalu membantu
mengurangi rasa sakit pasien dan selalu menunjukkan kepedulian terhadap pasien.

xxiii
Universitas Muhammadiyah Magelang
BAB 5
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Berdasarkan penelitian dan pembahasan diatas tentang perilaku caring tenaga
kesehatan pada ibu hamil di Wilayah Puskesmas Tegalrejo Kabupaten Magelang,
maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
5.1.1 Karakteristik ibu hamil dalam penelitian ini rata-rata berusia 20-30 tahun,
paling banyak ibu hamil berpendidikan terakhir Menengah (SMA) dengan paritas
kehamilan primipara. Untuk tenaga kesehatan yang paling sering menangani
selama pemeriksaan terbanyak yaitu Bidan.
5.1.2 Perilaku caring tenaga kesehatan pada ibu hamil di Wilayah Puskesmas
Tegalrejo Kabupaten Magelang menunjukkan hasil bahwa perilaku caring masih
kurang baik yang dibuktikan dengan nilai hasil dari analisa data .

5.2 Saran
5.2.1 Bagi Tenaga Kesehatan
Dengan adanya hasil perilaku Caring tenaga kesehatan yang masih belum tinggi,
tenaga kesehatan di Wilayah tersebut bisa lebih meningkatkan lagi perilaku caring
kepada pasien dan bisa membagi beban kerja sesuai dengan jobdisc masing-
masing agar tidak terjadi penunpukan job pada salah satu tenaga kesehatan.

5.2.2 Bagi Metodologi Penelitian


Bagi penelitian selanjutnya bisa meneruskan penelitian dengan mengambil
populasi yang lebih besar, agar dapat diketahui sebarapa besar perilaku caring
diterapkan dalam tindakan keperawatan agar dapat diberikan intervensi yang tepat
untuk meningkatkan perilaku caring tenaga kesehatan.

xxiv
Universitas Muhammadiyah Magelang
DAFTAR PUSTAKA

Anggraini, D. d., Windhu, P., & Trijanto, B. (2018). Interaksi Ibu Hamil dengan
Tenaga Kesehatan dan Pengaruhnya Terhadap Kepatuhan Ibu Hamil
Mengkonsumsi Tablet Besi (Fe) dan Anemia di Puskesmas Kota Wilayah
Selatan Kota Kediri. Buletin Peneltian Sistem Kesehatan, 21(2), 82-89.

Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik Edisi Revisi


IV. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Dewi, Y. (2017). Gambaran Perilaku Caring Perawat di Ruang Paviliun dan


Ruang Rawat Inap Kelas III Rumah Sakit Daerah dr.Soebandi Jember.
Universitas Jember, Jember.

Dwinarta, M. (2017). Perbedaan Perilaku Caring Mahasiswa Keperawatan


Reguler dan Mahasiswa Ekstensi Tingkat Akhir FIK UI. Skripsi,
Universitas Indonesia.

Febyanti, N. K., & Susilawati, D. (2012). Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil


tentang Antenatal Care Terhadap Perilaku Kunjungan Kehamilan. Jurnal
Keperawatan Soedirman (The Soedirman Journal of Nursing), 7(3).

Hasanah, U. (2018). Hubungan Waktu Tunggu dan Caring Bidan dengan


Kepuasan Ibu Hamil Pada Pemeriksaan Antenatal Care di Klinik Islamic
Center Kota Samarinda 2018. Skripsi, Universitas MUhammadiyah
Kalimantan Timur, Samarinda.

Hasnidar. (2020). Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Ibu Hamil dalam


Pemeriksaan Kesehatan di UPT Puskesmas Lamurukung. Jurnal Ilmiah
Kesehatan Sandi Husada, 9(1), 548-553.

Kementrian Kesehatan, R. (2019). Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2018.


Jakarta.

Lumbantobing, V. B., Susilaningsih, F., & Maknun, D. (2019). Perilaku Caring


Perawat Pelaksana Rawat Inap Rumah Sakit di Kabupaten Indramayu.
Jurnal Ilmiah Keperawatan Sai Betik, 15(2).

Meidila, P. (2016). Hubungan Peran Tenaga Kesehatan Terhadap Kepatuhan Ibu


Hamil Dalam Mengkonsumsi Tablet Fe. Yogyakarta: Universitas
Muhammadiyah Yogyakarta.

xxv
Universitas Muhammadiyah Magelang
Notoatmodjo, S. (2014). Ilmu Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.

Nursalam. (2013). Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Keperawatan.


Jakarta: Info Medika.

Pardede, J. A., Hasibuan, E. K., & Hondro, H. S. (2020). Perilaku Caring Perawat
dengan Koping dan Kecemasan Keluarga. Indonesian Journal of Nursing
Science and Practice, 5(1).

Potter, & Perry. (2010). Fundamental Keperawatan Buku 3, Edisi 7. Jakarta:


Salemba Medika.

Pragholapati, A., & Dila, G. S. (2021). Gambaran Perilaku Caring Perawat di


Rumah Sakit. Jurnal Keperawatan Sriwijaya, 8(1).

Prawirohardjo. (2014). Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka.

Qurniyawati, E., Murti, B., & Tamtono, D. (2018). Hubungan Usia Ibu Hamil,
Jumlah Anak, Jarak Kehamilan dengan Kejadian Kehamilan Tidak di
Inginkan di BPM Titik Hariningrum, Kota Madiun. Surakarta:
perpustakaan.uns.ac.id.

Rachmawati, A., Puspitasasri, R., & Cania. (2017). Faktor-Faktor yang


Mempengaruhi Kunjungan Antenatal Care (ANC) Ibu Hamil. Jurnal
Kesehatan Universitas Lampung, 7(1), 72-76.

Rafika. (2018). Efektifitas Prenatal Yoga Terhadap Pengurangan Keluhan Fisik


Pada Ibu Hamil Trimester III. Jurnal Kesehatan, 9(1).

Refiani, D., Dewi, Y. I., & Utami, S. (2021). Gambaran Perilaku Ibu Hamil dalam
Melakukan Antenatal Care saat Pandemi Covid-19 di Puskesmas Rawat
Inap Sidomulyo Kota Pekanaru. Health Information : Jurnal Penelitian, 1-
14.

Sastromoro, S. (2014). Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Klinis Edisi 3.


Jakarta: Sagung Seto.

Smith. (2012). Caring in Nursing Classics. An Essential Resource: Springer


Publishing Company.

Susanti, T., & Apriana, R. (2019). Perilaku Caring Perawat dan Kepuasan Pasien
di Rumah Sakit. Skripsi, UPN Veteran Jakarta, Depok.

Swarjana, I. K. (2016). Metodologi Penelitian Kesehatan. Yogyakarta: CV Andi.

xxvi
Universitas Muhammadiyah Magelang
Ulaa, M. (2017). Hubungan Usia dan Tingkat Pendidikan dengan Kepatuhan Ibu
Hamil Melakukan Kunjungan Antenatal Care. Proceeding Seminar
Nasional Keperawatan, 3(1), halaman 238-243.

Wagiyo, & Putrono. (2016). Asuhan Keperawatan Antenatal, Intranatal, & Bayi
Baru Lahir Fisiologis dan Patologis. Yogyakarta: CV Andi.

Watson, J. (2008). Nursing : Human Science and Human Care. New York:
National League for Nursing.

xxvii
Universitas Muhammadiyah Magelang
44

Lampiran 1. Lembar Informed

Penjelasan Penelitian

Sehubungan dengan penyelesain tugas akhir program Sarjana Keperawatan


Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Magelang, maka saya :
Nama : Maghriza Tiara Nusandani
NIM : 17.06.03.0002
Alamat : Siyangan RT 22 RW 9, Kebonagung, Tegalrejo, Magelang
Email : mrstiara89@yahoo.com
Bermaksud mengadakan penelitian yang berjudul Perilaku Caring Tenaga
Kesehatan Pada Ibu Hamil di Puskesmas Tegalrejo Kabupaten Magelang.
Penelitian ini tidak membahayakan dan tidak menimbulkan kerugian karena
peneliti hanya akan memberikan kuesioner dan responden diminta untuk mengisi
kuesioner tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perilaku caring
yang dilakukan tenaga kesehatan pada ibu hamil di wilayah Puskesmas Tegalrejo.
Peneliti akan menghormati privasi dan kerahasiaan responden yang mengisi
kuesioner dengan memberikan kode responden. Data yang diperoleh pada
penelitian ini hanya akan digunakan untuk kepentingan penlitian. Jika anda
bersedia menjadi responden, maka saya mohon untuk menandatangani lembar
persetujuan menjadi responden yang saya lampirkan. Demikian penjelasan
penelitian yang saya sampaikan, atas perhatiannya saya ucapkan terima kasih.

Magelang, ..................... 2022

Peneliti

Universitas Muhammadiyah Magelang


45

Lampiran 2. Lembar Persetujuan Responden

LEMBAR PERSETUJUAN

Setelah membaca, dan mendapat penjelasan singkat mengenai penelitian ini, saya

mengerti dan memahami manfaat dan tujuan penelitian yang akan dilakukan

terkait dengan saya. Saya yakin bahwa peneliti menghargai serta menjunjung

tinggi hak – hak saya sebagai responden dan penelitian ini tidak akan berdampak

buruk bagi saya. Saya mengerti bahwa keikutsertaan saya dalam penelitian ini

akan membawa manfaat bagi peningkatan kualitas kesehatan.

Saya menyatakan bersedia berpartisipasi secara aktif dalam penelitian ini dan

bersedia menandatangani lembar persetujuan ini.

Magelang, ......................................... 2022

Responden,

Universitas Muhammadiyah Magelang


46

Lampiran 3. Kuesioner Caring Behavior Inventory (CBI)

Petunjuk pengisian :
1. Mohon bantuan dan kesediaan saudara untuk menjawab semua pertanyaan di
bawah ini.
2. Baca dan pahami setiap pertanyaan dalam anket ini dengan teliti.
3. Berikan jawaban dengan sebenar benarnya atau sesuai kondisi anda.

Karakteristik Responden
1. Usia :
<20 tahun
20 -30 tahun
>30 tahun
2. Pendidikan terakhir :
Dasar (SD-SMP) Menengah (SMA)
Pendidikan Tinggi (Diploma-Sarjana, Pascasarjana)
3. Paritas kehamilan:
Primipara
Multipara
4. Tenaga kesehatan :
Perawat Bidan Dokter

Universitas Muhammadiyah Magelang


47

Lampiran 4. Kuesioner Asli Caring Behavior Inventory (CBI)

Universitas Muhammadiyah Magelang


48

Lampiran 5. Kuesioner Caring Behavior Inventory (CBI) dalam bahasa


Indonesia

Petunjuk pengisian :
1. Bacalah setiap pernyataan dengan teliti
2. Isilah daftar pernyataan dengan tanda checklist (√) pada kolom yang telah
disediakan. Pernyataan yang diberikan adalah tentang perilaku caring
tenaga kesehatan. Mohon dibaca setiap pernyataan tersebut menunjukkan
caring tenaga kesehatan.
d. Nilai 1 = sangata tidak setuju (STS), jika pernyataan tersebut sama
sekali tidak sesuai dengan pendapat atau kondisi yang dialami;
e. Nilai 2 = tidak setuju (TS), jika pernyataan tidak sesuai dengan
pendapat atau kondisi yang dialami;
f. Nilai 3 = setuju (S), jika pernyataan tersebut sesuai dengan pendapat
atau kondisi yang dialami;
g. Nilai 4 = sangat setuju (SS), jika pernyataan tersebut sangat sesuai
dengan pendapat atau kondisi yang dialami.
3. Jika anda mengalami kesulitas atau ada pertanyaan dalam mengisi
kuesioner, bisa langsung bertanya kepada peneliti.
Silahkan jawab pernyataan dibawah ini sesuai dengan yang ibu rasakan
tentang perlakuan tenaga kesehatan kepada ibu saat melakukan pemeriksaan
kehamilan di Puskesmas.
No. Pernyataan STS TS S SS
1. Dengan penuh perhatian mendengarkan keluhan
pasien
2. Memberikan instruksi atau bimbingan pasien
3. Memperlakukan pasien sebagai individu
4. Memberikan waktu untuk pasien
5. Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti
pada pasien untuk memberikan suatu tindakan

Universitas Muhammadiyah Magelang


49

6. Memberikan harapan dansemangat terhadap


pasien
7. Memberikan informasi lengkap mengenai
keadaan pasien sehingga ia dapat mengambil
keputusan
8. Menunjukkan rasa hormat kepada pasien
9. Memberikan dukungan kepada pasien
10. Memanggil pasien dengan nama yang ia
inginkan
11. Bersikap jujur tentang penyakit pasien
12. Mempercayai keluhan yang diungkapkan pasien
13. Berempati terhadap permasalahan pasien
14. Membantu pasien meningkatkan kesehatannya
15. Membuat pasien merasa nyaman secara fisik
atau emosional
16. Peka terhadap keadaan pasien
17. Sabar dan tidak mengenal lelah dalam melayani
pasien
18. Membantu pasien
19. Mengetahui bagaimana cara memberikan
suntukan intravena dan sebagainya
20. Percaya diri dalam melayani pasien
21. Menggunakan suara halus dan embut saat
berbicara dengan pasien
22. Menunjukkan diri sebagai tenaga kesehatan
yang ahli dan profesional
23. Mengawasi pasien
24. Menggunakan alat yang diperlukan dengan tepat
25. Merasa senang bersama pasien
26. Mengijinkan pasien mengungkapkan perasaan

Universitas Muhammadiyah Magelang


50

tentang penyakit dan perawatan yang dilakukan


27. Meminta perdapat pasien dalam perawatan
dirinya
28. Menjaga kerahasiaan informasi pasien
29. Memastikan kehadiran
30. Memantau kondisi pasien secara sukarela
31. Berbicara dengan pasien
32. Mendorong pasien untuk memanggil tenaga
kesehatan jika ada masalah
33. Memenuhi kebutuhan dasar pasien baik yang
diungkapkan secraa verbal maupun nonverbal
34. Merespon panggilan pasien dengan cepat
35. Menghormati pasien sebagai sesama
36. Membantu mengurangi keluhan yang dirasakan
pasien
37. Menunjukkan perhatian kepada pasien
38. Memberikan perawatan dan pemberian obat
kepada pasien tepat waktu
39. Memberikan perhatian khusus pada pasien yang
baru melakukan kunjungan pertama.
40. Mengurangi masalah kesehatan pasien
41. Memprioritaskan kebutuhan pasien
42. Memberikan perawatan secara fisik yang baik

No Nama Inisial Umur AlamatMenyusui Anak Ke- Status Pendidikan


Status Pekerjaan Status Tempat Tinggal

Universitas Muhammadiyah Magelang


44

Lampiran 6. Rekapan Data Penelitian

USI
No PENDIDIKAN KEHAMILAN NAKES
A
1 23 Menengah (SMA) 1 Perawat
Pendidikan Tinggi (Diploma-
2 24 Sarjana, Pascasarjana) 1 Bidan
3 26 Menengah (SMA) 1 Bidan
4 30 Dasar (SD-SMP) 3 Bidan
5 31 Dasar (SD-SMP) 2 Dokter
Pendidikan Tinggi (Diploma-
6 28 Sarjana, Pascasarjana) 1 Bidan
7 20 Menengah (SMA) 2 Perawat
8 22 Menengah (SMA) 1 Perawat
Pendidikan Tinggi (Diploma-
9 27 Sarjana, Pascasarjana) 2 Bidan
10 23 Dasar (SD-SMP) 1 Bidan
11 22 Dasar (SD-SMP) 1 Bidan
Pendidikan Tinggi (Diploma-
12 29 Sarjana, Pascasarjana) 2 Bidan
Pendidikan Tinggi (Diploma-
13 27 Sarjana, Pascasarjana) 1 Perawat
14 25 Menengah (SMA) 1 Bidan
15 26 Dasar (SD-SMP) 1 Perawat
16 24 Dasar (SD-SMP) 1 Perawat
17 22 Menengah (SMA) 2 Perawat
18 20 Menengah (SMA) 2 Perawat
19 19 Menengah (SMA) 1 Dokter
Pendidikan Tinggi (Diploma-
20 26 Sarjana, Pascasarjana) 2 Bidan
21 23 Dasar (SD-SMP) 1 Perawat
22 21 Menengah (SMA) 1 Bidan
23 21 Menengah (SMA) 1 Perawat
Pendidikan Tinggi (Diploma-
24 28 Sarjana, Pascasarjana) 2 Bidan
Pendidikan Tinggi (Diploma-
25 26 Sarjana, Pascasarjana) 2 Perawat
Pendidikan Tinggi (Diploma-
26 29 Sarjana, Pascasarjana) 3 Bidan
27 32 Menengah (SMA) 5 Dokter
28 30 Dasar (SD-SMP) 2 Perawat
29 26 Dasar (SD-SMP) 3 Bidan
30 27 Pendidikan Tinggi (Diploma- 2 Bidan

Universitas Muhammadiyah Magelang


45

Sarjana, Pascasarjana)
31 25 Menengah (SMA) 1 Bidan
32 24 Menengah (SMA) 2 Perawat
33 29 Dasar (SD-SMP) 1 Perawat
34 25 Dasar (SD-SMP) 1 Bidan
35 23 Dasar (SD-SMP) 1 Bidan
36 21 Menengah (SMA) 1 Perawat
Pendidikan Tinggi (Diploma-
37 22 Sarjana, Pascasarjana) 1 Bidan
38 25 Menengah (SMA) 2 Bidan
39 20 Menengah (SMA) 1 Perawat
Pendidikan Tinggi (Diploma-
40 27 Sarjana, Pascasarjana) 1 Bidan
Pendidikan Tinggi (Diploma-
41 27 Sarjana, Pascasarjana) 2 Bidan
42 24 Dasar (SD-SMP) 1 Perawat
43 26 Menengah (SMA) 1 Perawat
44 25 Dasar (SD-SMP) 3 Bidan
Pendidikan Tinggi (Diploma-
45 26 Sarjana, Pascasarjana) 2 Bidan
Pendidikan Tinggi (Diploma-
46 26 Sarjana, Pascasarjana) 2 Bidan
47 28 Menengah (SMA) 2 Perawat
48 24 Dasar (SD-SMP) 2 Perawat
49 22 Dasar (SD-SMP) 1 Bidan
50 30 Menengah (SMA) 3 Perawat
51 31 Menengah (SMA) 2 Bidan
52 23 Menengah (SMA) 1 Perawat
53 22 Menengah (SMA) 1 Perawat
54 25 Dasar (SD-SMP) 2 Bidan
Pendidikan Tinggi (Diploma-
55 26 Sarjana, Pascasarjana) 1 Bidan
56 21 Menengah (SMA) 2 Perawat
57 22 Dasar (SD-SMP) 1 Perawat
Pendidikan Tinggi (Diploma-
58 27 Sarjana, Pascasarjana) 1 Bidan
59 20 Menengah (SMA) 1 Perawat
60 24 Dasar (SD-SMP) 2 Bidan
61 20 Menengah (SMA) 2 Perawat
62 19 Menengah (SMA) 1 Dokter
63 19 Menengah (SMA) 1 Bidan
64 27 Dasar (SD-SMP) 3 Perawat

Universitas Muhammadiyah Magelang


46

65 25 Dasar (SD-SMP) 2 Perawat


66 26 Dasar (SD-SMP) 1 Bidan
Pendidikan Tinggi (Diploma-
67 26 Sarjana, Pascasarjana) 2 Bidan
68 23 Dasar (SD-SMP) 1 Bidan
69 21 Menengah (SMA) 1 Perawat
Pendidikan Tinggi (Diploma-
70 29 Sarjana, Pascasarjana) 3 Bidan
71 26 Dasar (SD-SMP) 2 Perawat
72 25 Menengah (SMA) 2 Perawat
73 27 Menengah (SMA) 1 Bidan
Pendidikan Tinggi (Diploma-
74 27 Sarjana, Pascasarjana) 1 Bidan
75 26 Dasar (SD-SMP) 2 Perawat
76 27 Menengah (SMA) 1 Perawat
Pendidikan Tinggi (Diploma-
77 27 Sarjana, Pascasarjana) 2 Bidan
78 24 Dasar (SD-SMP) 3 Perawat
79 25 Dasar (SD-SMP) 2 Perawat
80 22 Menengah (SMA) 1 Perawat
Pendidikan Tinggi (Diploma-
81 29 Sarjana, Pascasarjana) 2 Bidan
82 24 Dasar (SD-SMP) 1 Perawat
83 22 Dasar (SD-SMP) 1 Bidan
84 22 Menengah (SMA) 1 Perawat

Universitas Muhammadiyah Magelang

Anda mungkin juga menyukai