Disusun Oleh :
Mengetahui, Menyetujui,
Coach Mentor
i
LEMBAR PENGESAHAN
ii
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT karena atas
limpahan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan Laporan Aktualisasi Nilai-Nilai
Dasar Profesi ASN dengan Judul “Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar ASN Dalam
Meningkatkan Penemuan Rekam Medis Di Rak Penyimpanan Melalui Pembuatan
Tracer Di Puskesmas Kemiri Kabupaten Purworejo”.
Laporan Aktualisasi ini disusun dalam rangka memenuhi tugas Pelatihan
Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan II dan III Angkatan XX yang
dilaksanakan oleh Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Provinsi
Jawa Barat Tahun 2022.
Laporan Aktualisasi ini dapat terwujud atas kontribusi berbagai pihak. Dalam
kesempatan ini penulis, menyampaikan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah
berkontribusi dalam penyusunan rancangan aktualiasi ini.
1. R. H. Agus Bastian, S.E., MM., Bupati Kabupaten Purworejo yang telah
mendukung pelaksanaan Pelatihan Dasar CPNS Kabupaten Purworejo Tahun
2022.
2. Fithri Edhi Nugroho, S.E., M.M., Kepala Badan Kepegawaian dan
Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kabupaten Purworejo beserta
jajarannya yang telah memfasilitasi penyelenggaraan Latsar CPNS Kabupaten
Purworejo Angkatan XX Tahun 2022.
3. Seluruh Widyaswara Pelatihan Dasar CPNS Kabupaten Purworejo tahun 2022
yang telah berbagi ilmu dan pengalaman selama masa Distance Learning.
4. Bapak Dr. Suyana, S.Pd., M.M selaku coach yang telah meluangkan waktu,
tenaga dan pikiran untuk memberikan petunjuk, arahan, dukungan, masukan dan
bimbingan dalam penyusunan laporan aktualisasi Nilai-nilai Dasar ASN
BerAKHLAK ini.
5. dr. Sutrisno., Kepala Puskesmas Kemiri Kabupaten Purworejo yang telah
memberikan ijin dan dukungan untuk melaksanakan kegiatan Latsar CPNS.
6. Suseno, S.Kep.Ns., selaku Mentor yang selalu memberikan motivasi dan arahan
dalam penyusunan laporan aktualisasi.
7. Rekan-rekan Puskesmas Kemiri Kabupaten Purworejo yang telah bekerjasama
dengan baik.
iii
8. Rekan-rekan Latsar CPNS Angkatan XX tahun 2022, khususnya kelompok 4
yang selalu memberikan dukungan dan semangat dalam menjalankan kegiatan
Latsar CPNS ini.
9. Suami, orang tua, dan segenap keluarga yang telah memberikan dukungan,
perhatian, pengertian, dan doa dalam pelaksanaan kegiatan Latsar CPNS.
Dalam penyusunan Laporan Aktuliasi Nilai-Nilai Dasar ASN ini, penulis
menyadari terdapat kesalahan dan kekurangan. Oleh karena itu, penulis
menyampaikan permohonan maaf dan mengharap masukan dan saran perbaikan
sehingga membuat Laporan Aktualisasi ini menjadi lebih baik dan bermanfaat untuk
pembaca sekalian.
Risky Ourillia
NIP. 199108072022032005
iv
DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN..........................................................................................i
LEMBAR PENGESAHAN..........................................................................................ii
KATA PENGANTAR.................................................................................................iii
DAFTAR ISI.................................................................................................................v
DAFTAR TABEL......................................................................................................vii
DAFTAR GAMBAR.................................................................................................viii
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................1
A. Latar belakang........................................................................................................1
B. Tujuan....................................................................................................................3
C. Manfaat .................................................................................................................4
D. Ruang Lingkup......................................................................................................4
BAB II DESKRIPSI LOKUS DAN FOKUS...............................................................6
A. Profil Puskesmas Kemiri.......................................................................................6
1. Dasar Hukum Organisasi................................................................................8
2. Visi dan Misi...................................................................................................8
3. Struktur Organisasi dan Tata Kerja................................................................9
4. Tugas dan Fungsi Instansi............................................................................11
5. Tujuan Organisasi.........................................................................................12
6. Motto.............................................................................................................12
7. Nilai Budaya Organisasi...............................................................................12
B. Role Model..........................................................................................................13
C. Profil Peserta........................................................................................................14
1. Biodata Peserta.............................................................................................14
2. Tugas Pokok dan Fungsi...............................................................................14
D. Deskripsi Pelayanan Saat Ini...............................................................................18
E. Nilai-Nilai Dasar ASN BerAKHLAK.................................................................18
BAB III RANCANGAN AKTUALISASI.................................................................26
A. Identifikasi Isu......................................................................................................26
B. Analisis Isu dan Penetapan Isu Utama.................................................................30
C. Analisis Penyebab Isu..........................................................................................31
v
D. Penetapan Penyebab Utama atau Masalah Utama...............................................32
E. Perspektif Isu.......................................................................................................34
F. Gagasan Kreatif Mengatasi Isu............................................................................35
G. Kegiatan dan Tahapan Kegiatan..........................................................................37
H. Matrik Rekapitulasi Habituasi Core Value ASN (BerAKHLAK).......................52
JADWAL KEGIATAN..............................................................................................53
BAB IV PENUTUP....................................................................................................55
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................ix
vi
DAFTAR TABEL
vii
DAFTAR GAMBAR
viii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Aparatur Sipil Negara (ASN) adalah profesi bagi pegawai negeri sipil
dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang bekerja pada instansi
pemerintah. Sebagai bagian dari ASN, Pegawai Negeri Sipil (PNS) memiliki 3
dengan fungsi ASN yang disebutkan dalam Undang-Undang (UU) No 5 tahun
2014 tentang Aparatur Sipil Negara, yaitu ASN berfungsi sebagai: 1. Pelaksana
kebijakan publik, 2. Pelayan Publik, 3. Perekat dan pemersatu bangsa. Fungsi
tersebut harus dijalankan dengan penuh tanggungjawab dan dapat
dipertanggungjawabkan kepada publik. Berdasarkan fungsi dan tugas pokok
tersebut maka PNS harus mampu memberi keputusan-keputusan strategis mulai
dari memformulasi kebijakan sampai penetapannya dalam berbagai sektor
pembangunan secara efektif dan efisien. Dalam rangka pelaksanaan cita-cita
bangsa dan mewujudkan tujuan negara sebagaimana tercantum dalam
pembukaan Undang-Undang Dasar (UUD) 1945, perlu dibangun ASN yang
memiliki integritas, profesional, netral dan bebas dari intervensi politik, bersih
dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme, serta mampu menyelenggarakan
pelayanan publik bagi masyarakat dan mampu menjalankan peran sebagai unsur
perekat persatuan dan kesatuan bangsa berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
Untuk mewujudkan ASN yang profesional, bersih dan melayani,
pemerintah wajib memberikan pendidikan dan pelatihan terintegrasi bagi calon
ASN selama satu tahun masa percobaan. Sebagaimana tertuang Undang -
Undang No 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara Pasal 63 ayat (3)
bahwa Calon PNS (CPNS) wajib menjalani masa percobaan. Tujuan dari
pelatihan terintegrasi ini adalah untuk membangun integritas moral, kejujuran,
semangat dan motivasi nasionalisme dan kebangsaan, karakter kepribadian yang
unggul dan bertanggung jawab, dan memperkuat profesionalisme serta
kompetensi bidang. Dengan demikian UU ASN mengedepankan penguatan
nilai-nilai dan pembangunan karakter pada diri setiap ASN. Berdasarkan
Peraturan Kepala LAN Nomor 10 Tahun 2021 tentang Pelatihan Dasar Calon
1
Pegawai Negeri Sipil, Masa Prajabatan adalah masa percobaan selama 1 (satu)
tahun yang wajib dijalani oleh CPNS melalui proses pendidikan dan pelatihan.
Pelatihan ini memadukan pembelajaran klasikal dan non-klasikal di tempat
pelatihan serta ditempat kerja, yang memungkinkan peserta mampu untuk
menginternalisasi, menerapkan, dan mengaktualisasikan, serta membuatnya
menjadi kebiasaan (habituasi) dan merasakan manfaatnya, sehingga terpatri
dalam dirinya sebagai karakter PNS yang profesional sebagai wujud nyata bela
negara.
Salah satu agenda pembentukan karakter dalam pembelajaran Pelatihan
Dasar CPNS adalah agenda habituasi. Agenda habituasi ini merupakan agenda
yang akan memfasilitasi aktualisasi dari mata pelatihan yang telah dipelajari
pada agenda sebelumnya, khususnya agenda nilai-nilai dasar ASN serta
kedudukan dan peran PNS dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia
(NKRI). Untuk menghabituasikan Nilai-nilai dasar ASN tersebut kompetensi
dikembangkan dalam Pelatihan Dasar CPNS. Kompetensi pembentukan karakter
PNS yang profesional sesuai bidang tugas. Kompetensi diukur berdasarkan
kemampuan menunjukkan sikap perilaku bela negara, mengaktualisasikan nilai -
nilai dasar ASN dalam pelaksanaan tugas jabatannya, mengaktualisasikan
kedudukan dan peran ASN untuk mendukung terwujudnya smart governance
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan, menunjukkan
penguasaan Kompetensi Teknis yang dibutuhkan sesuai dengan bidang
tugas, mengatasi isu-isu yang yang terkait dengan manajemen ASN, Pelayanan
publik, dan Whole of Government di tempat Instansi bekerja yaitu Puskesmas
Kemiri.
Puskesmas merupakan salah satu sarana kesehatan yang memberikan
pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Pelayanan kesehatan yang dilakukan
Puskesmas adalah pelayanan kesehatan menyeluruh yang meliputi pelayanan :
kuratif (pengobatan), preventif (upaya pencegahan), promotive (peningkatan
kesehatan), dan rehabilitative (pemulihan kesehatan). Menurut Peraturan
Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2019 pasal 7 huruf f bahwa Puskesmas
berwenang untuk melaksanakan penyelenggaraan rekam medis.
Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 24 Tahun 2022, Rekam
Medis adalah dokumen yang berisikan data identitas pasien, pemeriksaan,
2
pengobatan, tindakan, dan pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien.
Sehingga pimpinan sarana pelayanan kesehatan bertanggung jawab atas hilang,
rusak, pemalsuan dan/atau penggunaan oleh orang atau badan yang tidak berhak
terhadap rekam medis. Untuk itu sarana pelayanan kesehatan wajib
menyediakan fasilitas yang diperlukan dalam rangka penyelenggaraan rekam
medis. Rekam medis bersifat rahasia oleh karena itu kerahasiaannya harus dijaga
terutama dalam kegiatan penyimpanan rekam medis. Pengambilan rekam medis
dari rak penyimpanan dilakukan karena kebutuhan berobat jalan, rawat inap,
penelitian, pendidikan serta pengadilan. Ketentuan dalam hal pengambilan
rekam medis adalah setiap rekam medis yang keluar harus diganti dengan tracer
sebagai penanda rekam medis yang keluar. Dalam penggunannya tracer ini
diletakkan sebagai pengganti pada tempat berkas rekam medis yang diambil
(dikeluarkan) dari rak penyimpanan. Petunjuk keluar tetap berada di rak
penyimpanan tersebut, sampai berkas rekam medis yang diambil (dipinjam)
kembali ke tempat semua (Depkes RI, 2006:93).
Pelayanan rekam medis di Puskesmas Kemiri masih belum optimal.
Masalah yang sering terjadi dibagian rekam medis adalah tidak
ditemukannya/missfile berkas rekam medis di bagian penyimpanan dan
kesalahan penyimpanan. Hilangnya berkas rekam medis disebabkan oleh
beberapa hal yaitu faktor kebiasaan petugas yang tidak disiplin dalam
mengambil ataupun menyimpan rekam medis dan belum adanya tracer sehingga
tidak bisa mengendalikan berkas rekam medis.
Dampak yang akan ditimbulkan apabila tidak ada tracer rekam medis
diruang penyimpanan yaitu salah letak penyimpanan, missfile, mempersulit dan
memperlama pengembalian rekam medis di ras penyimpanan, dan pelayanan
pasien menjadi tidak sesuai dengan nomor antrian. Melihat dari beberapa
dampak yang ditimbulkan, penggunaan tracer ternyata sangat penting. Dengan
demikian kondisi tersebut di atas menjadi isu/masalah yang perlu untuk segera
diselesaikan dalam waktu 1 bulan. Sehingga pasien tidak dirugikan karena
kehilangan data rekam medisnya.
Berdasarkan permasalahan tersebut diperlukan upaya meningkatkan
kinerja dengan mengimplementasikan nilai-nilai dasar ASN yaitu BerAKHLAK
dengan peran sebagai Perekam Medis. Maka penulis akan melakukan rancangan
3
aktualisasi dengan judul “Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar ASN Dalam
Meningkatkan Penemuan Rekam Medis Di Rak Penyimpanan Melalui
Pembuatan Tracer Di Puskesmas Kemiri Kabupaten Purworejo”.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
a. Untuk mengaktualisasikan nilai-nilai dasar ASN.
b. Mengembangkan sikap peka dan peduli pada masalah-masalah dan isu-
isu organisasi.
c. Mengembangkan kreativitas mengatasi masalah/isu.
d. Meningkatkan kinerja.
2. Tujuan Khusus
Meningkatkan penemuan rekam medis di rak penyimpanan guna
meningkatkan mutu pelayanan rekam medis.
e. Manfaat
1. Bagi organisasi, berkontribusi pada pencapaian visi misi dan penguatan
nilai-nilai organisasi.
2. Bagi peserta, sarana pengembangan kompetensi, khususnya dalam
mengasah kepedulian dan kemampuan analisis isu dan masalah,
meningkatkan kreativitas, serta aktualisasi nilai-nilai dasar ASN.
3. Bagi penerima layanan, dapat menerima pelayanan yang lebih baik dan
lebih berkualitas.
f. Ruang Lingkup
Kegiatan Aktualisasi nilai-nilai dasar ASN ini meliputi :
1. Identifikasi isu dan analisis isu
2. Penetapan isu utama dan gagasan kreatif
3. Mendesain kegiatan dan tahapan-tahapan kegiatan untuk melaksanakan
gagasan kreatif
4. Mengaktualisasikan nilai-nilai dasar ASN dalam melaksanakan setiap
tahapan kegiatan
4
5. Menjelaskan kontribusi setiap kegiatan terhadap pencapaian visi dan misi
serta penguatan nilai-nilai organisasi
6. Membuat laporan aktualisasi
5
BAB II
DESKRIPSI LOKUS DAN FOKUS
6
Gambar 2.2 Peta Wilayah Puskesmas Kemiri Kabupaten Purworejo
8
1. Dasar Hukum Organisasi
a. Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
b. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2019 tentang Puskesmas
c. Peraturan Bupati Purworejo Nomor 115 Tahun 2021 tentang
Pembentukan, Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi,
serta tata kerja Pusat Kesehatan Msyarakat pada Dinas Kesehatan
Kabupaten Purworejo
d. Keputusan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Purworejo Nomor
050/43/2022 tentang Pembentukan, Kedudukan, Tugas Pokok, Fungsi,
Susunan Organisasi, dan Tata Kerja Puskesmas pada Dinas Kesehatan
Kabupaten Purworejo
2. Visi Misi
a. Visi Misi Kepala Daerah Kabupaten Purworejo
Visi dari Kabupaten Purworejo adalah “Purworejo Berdaya
Saing 2025” (Pemerintah Kabupaten Purworejo, 2022). Visi tersebut
kemudian diwujudkan dalam 5 Misi:
1) Misi 1: Daya Saing SDM
Meningkatkan daya saing Sumberdaya Manusia yang
Unggul dalam arti luas mengedepankan kompetensi keahlian dan
keilmuan yang berbasis religiusitas masyarakat.
2) Misi 2: Daya Saing Pertanian
Meningkatkan daya saing sector pertanian dalam arti
luasyang sinergi dengan pengembangan Usaha Mikro Kecil dan
Menengah (UMKM), perdagangan, dan industri
3) Misi 3: Daya Saing Ekonomi
Meningkatkan daya saing pertumbuhan ekonomi daerah
berbasis UMKM, perdagangan, industri, serta potensi pariwisata
dan seni budaya
4) Misi 4: Daya Saing Pelayanan Publik
Meningkatkan daya saing kualitas pelayanan publik dan
penyelenggaraan pemerintahan yang baik (good governance)
5) Misi 5: Daya Saing Infrastruktur
Meningkatkan daya saing sarana prasarana dan
9
infrastruktur yang didukung kemajuan teknologi informasi
b. Visi Misi Puskesmas Kemiri
Visi dari Puskesmas Kemiri adalah Terdepan dalam Pelayanan
Kesehatan Puskesmas di Kabupaten Purworejo. Visi tersebut kemudian
diwujudkan dalam empat misi, yaitu :
1) Menyelenggarakan upaya pelayanan kesehatan dasar yang
berkualitas
2) Meningkatkan sumber daya manusia dalam bidang kesehatan
3) Meningkatkan peran serta masyarakat dalam bidang kesehatan
4) Membangun kemandirian kesehatan masyarakat
3. Struktur Organisasi dan Tata Kerja
a. Struktur Organisasi
Struktur organisasi Puskesmas Kemiri ditetapkan Permenkes
No.43 Tahun 2019 tentang pembentukan, kedudukan, tugas pokok,
fungsi, susunan organisasi dan tata kerja unit pelaksana teknis Pusat
Kesehatan masyarakat pada Dinas Kesehatan Kabupaten Purworejo,
dengan bagan sebagai berikut :
10
STRUKTUR ORGANISASI PUSKESMAS KEMIRI
Kepala Puskesmas
Simpus dr. Sutrisno
Susilo
Keuangan
Dwi Siwi P
Kasubag TU
Dwi Siwi P
Kepegawaian
Eka Ayu F
Rumah Tangga
Dwi Siwi P
.
PJ UKM Esensial dan PJ UKM Pengembangan PJ UKP, Kefarmasian dan PJ Jaringan dan Jejaring PJ Bangunan, Prasarana dan PJ Mutu
Perkesmas Murtiningsih, A.Md.Keb Laboratorium Puskesmas Peralatan Sarfiriyanti
Selviyana Y, A.Md.Keb Drg. Ratih W Raras Nurhandini, A.Md.Keb Elfiana Astuti
- Promosi Kesehatan - Kesehatan Jiwa - Pemeriksaan Umum - Puskesmas Pembantu 8. Sri Riyanti
(Murtiningsih, A.Md.Keb) (Rima) (dr. Suryadi) 1. Rejosari (Samping, Kroyolor)
- Kesling - Gigi Masyarakat - Kesehatan Gigi & Mulut (Amni Khotimah) 9. Sarfiriyanti
(Elfiana Astuti) (drg. Ratih) (drg. Ratih Wulandari) 2. Sukogelap (Kaliglagah, Kapiteran)
- KIA/KB - Kesehatan Tradisional - KIA (Handiyah Nugraheni) 10. Selviyana Y
(Raras N) (Ervita Putu Yahya) (Raras Nurhandini) 3. Kedung Pomahan Kulon (Karangluas, Kemiri Lor)
- Gizi - Kesehatan Olahraga - KB (Ambar Iswahyuni) 11. Ambar Iswahyuni
(Muflihun Akbar) (Ambar Iswahyuni) (Eni E) - Puskesling (Suseno, S.Kep,Ns) (Kedung Pomahan Kulon, Gedong)
- P2 - Kesehatan Indra - Gawat Darurat - Bidan Desa : 12. Ervita Putuyahya
(Suseno, S.Kep, Ns) (Dwi Siwi Pangestuti) (Yuyun) 1. Murtiningsih (Wanurojo, Gunung Teges, Pubayan)
- Keperawatan Kes.Mas - Kesehatan Lansia - Gizi (Rejosari, Kerep) 13. Handiyah Nugraheni
(Yuyun N) (Handiyah) (Kusmiyati) 2. Jumi Aprilia W (Sidodadi, Sukogelap)
- Kesehatan Kerja - Persalinan (Kemiri Kidul, Kroyo Kulon) - Jejaring Fasilitas Pelayanan Kesehatan
(Yuniyati) (Asri Widiati) 3. Lusi Indriyani 1. Apotik Kemiri Sehat12. BPM Asri Widiati
- PIS PK - Kefarmasian (Kalimeneng, Kaliurip) 2. Apotik Al-Kautsar13. BPM Sri Riyanti
(Sarfiriyanti) (Dinar Nur Jayanti) 4. Etik Lestariningsih 3. Apotek Sumber Waras14. BPM Sarfiriyanti
- Laboratoriuma (Paitan, Gesikan) 4. dr. Lanny Hendayani15. BPM Eni Ernawati
(Wahyu Susun) 5. Asri Widiati 5. dr. Budi Santoso16. BPM Selviyana Yuliyanti
- Fisioterapi (Rejowinangun, Rowobayem) 6. dr. Arif17. BPM Ambar Iswahyuni
(Eka Ayu) 6. Raras Nurhandini 7. dr. Betti18. BPM Ervita Putu Yahya
- Ranap (Kluwung, Waled) 8. Klinik Qurrota A’yun19. BPM Handiyah N
(Uji Luhur) 7. Eni Ernawati 9. Klinik Pratama
- Rekam Medis (Kedung Pomahan Wetan, Wonosari) 10. BPM Raras Nurhandini
(Risky Ourillia) 11. BPM Murtiningsih
10
b. Tata Kerja
Berdasarkan Perbup No. 115 Tahun 2021, Bab III dan Bab IV
(Perbub No. 115 Tahun 2021) :
1) Kepala Puskesmas, Kepala TU, Penanggungjawab, dan jabfung
dalam melaksanakan tugasnya berdasarkan ketentuan peraturan
perundang-undangan dan kebijakan yang ditetapkan oleh Bupati
2) Kepala Puskesmas, Kepala TU, penanggungjawab, dan jabatan
fungsional dalam melaksanakan tugasnya memperhatikan prinsip
manajemen yang meliputi perencanaan, pengorganisasian,
pelaksanaan, monitoring, evaluasi, dan pelaporan sesuai dengan
bidangtugas masing-masing
3) Dalam melaksanakan tugas, Kepala Puskesmas, Kepala TU,
Penanggung jawab, dan Jabfung wajib menerapkan prinsip
koordinasi, integrase dan sinkronisasi baik dalam lingkup
Puskesmas yang bersangkutan maupun antar satuan organisasi
sesuai dengan tugas masing-masing
4) Sehubungan dengan penerapan prinsip koordinasi, intergrasi, dan
sinkronisasi, penyelenggaraan tugas Puskesmas yang berkaitan
dengan tugas dan fungsi Camat, harus dikoordinasi dengan Camat
setempat.
4. Tugas dan Fungsi Instansi
Puskesmas memiliki tugas untuk melaksanakan kebijakan kesehatan
untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya
(Permenkes No. 43 Tahun 2019). Dalam melaksanakan tugas tersebut,
Puskesmas menyelenggarakan fungsi:
a. Penyelenggaraan Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) tingkat
pertama di wilayah kerjanya
b. Penyelenggaraan Upaya Kesehatan Perseorangan (UKP)
tingkat pertama di wilayah kerjanya
c. Penyelenggaraan ketatausahaan Puskesmas
d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas Kesehatan
sesuai dengan tugas dan fungsi
11
5. Tujuan Organisasi
Tujuan Organisasi dari Puskesmas Kemiri yaitu Tercapainya
pelayanan prima serta terwujudnya kemandirian masyarakat dalam bidang
kesehatan (Puskesmas Kemiri, 2021).
6. Motto
“Kepuasan anda adalah kebanggaan kami”
7. Nilai-Nilai Budaya Organisasi
a. Nilai-nilai Budaya Pemerintah Kabupaten Purworejo Berdasarkan
Peraturan Bupati Nomor 36 Tahun 2014 tentang Pedoman
Pengembangan Budaya Kerja di Lingkungan Pemerintah Kabupaten
Purworejo Bab III Pasal 6, Nilai Budaya Kerja di lingkungan
Pemerintah Daerah yaitu Bersih, Ikhlas, Melayani, Akuntabel, dan
Profesional yang disebut “BERIMAN-PROFESIONAL” (Perbup No.
36 Tahun 2014).
1) Bersih
Bersih dalam berpikir, bertindak, dan bekerja, mentaati
peraturan perundang-undangan yang berlaku
2) Ikhlas
Rela sepenuh hati datang dari lubuk hati, tidak
mengharapkan imbalan atau balas jasa atas suatu perbuatan,
khususnya yang berdampak positif pada orang lain, dan semata-
mata karena menjalankan tugas/amanahdemi Tuhan Yang Maha
Kuasa
3) Melayani
Memberikan pelayanan kepada public secara jujur,
tanggap, cepat, akurat, berdaya guna dan berhasil guna yang
memenuhi kepuasan pemangku kepentingan
4) Akuntabel
Melaksanakan tugas dapat mempertanggungjawabkan baik
segi proses maupun hasil
5) Profesional
Melaksanakan tugas selalu menyelesaikan secara baik,
tuntas, dan sesuai kompetensi/keahlian, orang yang terampil,
12
andal, dan sangat bertanggung jawab dalam menjalankan
profesinya
b. Nilai-nilai Budaya Puskesmas Kemiri
Tata Nilai Puskesmas Kemiri yaitu “DOR”, meliputi :
1) Disiplin
Disiplin akan kehadiran di Puskesmas, ketertiban berpakaian dan
beratribut lengkap dalam pelayanan dan kegiatan.
2) Obyektif
Obyektif memberikan pelayanan secara professional, terbuka
kepada pelanggan mengenai hasil pemeriksaan, menyampaikan
hasil pelaksanaan kegiatan.
3) Responsif
Merespon secara cepat semua masukan berupa keluhan dan
kebutuhan.
B. Role Model
C. Profil Peserta
1. Biodata Peserta
Berikut profil penulis sebagai Peserta Pelatihan Dasar CPNS di Lingkungan
Pemerintah Kabupaten Purworejo Tahun 2022 adalah sebagai berikut :
14
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik
Indonesia Nomor 30 Tahun 2013 Bab II Pasal 3 adalah melakukan
kegiatan pelayanan rekam medis informasi kesehatan yang meliputi
persiapan, pelaksanaan, dan pelaporan dan evaluasi.
b. Fungsi Perekam Medis
Fungsi perekam medis berdasarkan Peraturan Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik
Indonesia Nomor 30 Tahun 2013 Bab IV pasal 7 tentang Rincian
kegiatan Jabatan Fungsional Perekam Medis Keterampilan sesuai
dengan jenjang jabatan Perekam Medis Terampil, meliputi:
1) Mengidentifikasi kebutuhan formulir dalam penyusunan SIM
rekam medis manual (berbasis kertas)
2) Mengidentifikasi kebutuhan isi dan data dalam formulir dalam
penyusunan SIM rekam medis manual (berbasis kertas)
3) Mengklasifikasi kegiatan pelayanan dalam rangka penyusunan alur
pembentukan SIM rekam medis (manual)
4) Merancang alur kegiatan pelayanan dalam rangka penyusunan alur
pembentukan SIM rekam medis (manual)
5) Mengidentifikasi informasi yang dibutuhkan sebagai dasar
pengambilan keputusan baik internal maupun eksternal
6) Melakukan wawancara untuk mengisi identitas pribadi data sosial
pasien rawat jalan dalam rangka pelaksanaan rekam medis di
tempat penerimaan pasien baru dan lama rawat jalan
7) Membuat dan memutakhirkan Kartu Indeks Utama Pasien (KIUP)
rawat jalan dalam rangka pelaksanaan rekam medis di tempat
penerimaan pasien baru dan lama rawat jalan
8) Melakukan wawancara untuk mengisi identitas pribadi data sosial
pasien rawat inap dan menginformasikan ke ruang perawatan
dalam rangka pelaksanaan rekam medis di tempat penerimaan
pasien baru dan lama rawat inap
9) Menyiapkan rekam medis rawat inap serta meminta rekam medis
rawat inap ke petugas rekam medis bagian penyimpanan dalam
rangka pelaksanaan rekam medis di tempat penerimaan pasien baru
15
dan lama rawat inap
10) Membuat, menyimpan dan memutakhirkan Kartu Kendali (KK)
dalam rangka pelaksanaan rekam medis di tempat penerimaan
pasien baru dan lama rawat inap
11) Mengisi buku registerasi pendaftaran pasien rawat jalan melalui
pencatatan/registrasi pasien
12) Membuat dan memutakhirkan KIUP rawat jalan melalui
pencatatan/registrasi pasien
13) Membuat dan memutakhirkan Indeks Utama Pasien (IUP) rawat
jalan melalui pencatatan/ registerasi pasien
14) Membuat indeks penyakit, indeks tindakan medis dan indeks
dokter pasien rawat jalan melalui pencatatan/registerasi pasien
15) Mengisi buku registrasi pendaftaran pasien rawat inap melalui
pencatatan/registrasi pasien
16) Membuat dan memutakhirkan KIUP rawat inap melalui
pencatatan/registrasi pasien
17) Membuat dan memutakhirkan IUP rawat inap melalui
pencatatan/registrasi pasien
18) Membuat indeks penyakit, indeks tindakan medis dan indeks
dokter pasien rawat inap dalam rangka pelaksanaan rekam medis
melalui pencatatan/ registrasi pasien
19) Menerima data rekam medis dalam rangka asembling rekam medis
rawat jalan berdasarkan Standar Operasional Prosedur (SOP) yang
ada
20) Mencatat buku ekspedisi dalam rangka asembling rekam medis
rawat jalan berdasarkan SOP yang ada
21) Menyeleksi rekam medis incomplete dalam rangka asembling
rekam medis rawat jalan berdasarkan SOP yang ada
22) Menyisipkan slip lembar kekurangan dalam rangka asembling
rekam medis rawat jalan berdasarkan SOP yang ada
23) Membuat laporan incomplete dalam rangka asembling rekam
medis rawat jalan berdasarkan SOP yang ada
24) Menerima rekam medis dalam rangka asembling rekam medis
16
rawat inap berdasarkan SOP yang ada
25) Mencatat buku ekspedisi dalam rangka asembling rekam medis
rawat inap berdasarkan SOP yang ada
26) Mengidentifikasi data dalam rangka penyusunan katalog jenis
formulir rekam medis secara manual
27) Mengklasifikasi data dalam rangka penyusunan katalog jenis
formulir rekam medis secara manual
28) Mengolah data katalog jenis formulir rekam medis secara manual
dalam rangka penyusunan katalog jenis formulir rekam medis
secara manual
29) Membuat laporan data katalog catatan mutu formulir rekam medis
secara manual
30) Memasukkan data demografi pasien, kode diagnosa dan tindakan
medis pasien rawat jalan ke dalam soft ware case mix
31) Memasukkan data demografi pasien, kode diagnosa dan tindakan
medis pasien rawat inap ke dalam soft ware case mix
32) Memproses grouping untuk menentukan tarif case mix
33) Menyiapkan dan menyerahkan laporan hasil grouping dalam
bentuk txt ke bagian akuntansi untuk diverifikasi internal
34) Menerima kembali berkas klaim/file txt hasil koreksi dari bagian
akuntansi
35) Melakukan input ulang hasil koreksi kedalam software case mix
36) Menyortir rekam medis rawat jalan dalam rangka penyimpanan
rekam medis
37) Menyimpan rekam medis rawat jalan dan menjaga agar
penyimpanan rekam medis aman, rahasia, tidak dapat diakses oleh
orang yang tidak berkepentingan
38) Menyimpan rekam medis rawat jalan inaktif yang bernilai guna
dengan media tertentu
39) Menyeleksi rekam medis yang akan disusutkan dalam rangka
proses retensi
40) Membuat daftar pertelaan rekam medis yang akan disusutkan
41) Mendistribusikan rekam medis ke unit terkait
17
42) Mengumpulkan data untuk penyusunan laporan cakupan pelayanan
pada sarana pelayanan kesehatan
43) Mengumpulkan data penyakit dan tindakan medis untuk
penyusunan laporan morbiditas dan mortalitas pasien rawat inap
44) Mengumpulkan data penyakit menular untuk penyusunan laporan
morbiditas dan mortalitas pasien rawat jalan
45) Menghitung angka ketidakkelengkapan pengisian informed consent
46) Mengidentifikasi data formulir analisis mutu sistem pengembalian
berkas rekam medis
47) Mengumpulkan data analisis mutu sistem pengembalian berkas
rekam medis
48) Mengidentifikasi keabsahan data rekam medis secara manual
dalam rangka evaluasi rekam medis pasien rawat inap
49) Mengobservasi data pada setiap lembaran rekam medis dalam
rangka evaluasi keabsahan data.
18
kehidupan sehari-hari. Berikut panduan perilaku masing-masing Core Values
BerAKHLAK:
1. Berorientasi Pelayanan
Berorientasi Pelayanan adalah komitmen memberi pelayanan prima
demi kepuasan masyarakat. Berorientasi Pelayanan sebagai nilai dan
menjadi dasar pembentukan budaya pelayanan tentu tidak akan dengan
mudah dapat dilaksanakan tanpa dilandasi oleh perubahan pola pikir ASN,
didukung dengan semangat penyederhanaan birokrasi yang bermakna
penyederhanaan sistem, penyederhanaan proses bisnis dan juga
transformasi menuju pelayanan berbasis digital. Nilai Dasar ASN yang
dapat diwujudkan dengan panduan perilaku Berorientasi Pelayanan yaitu:
a. Berorientasi pelayanan yaitu memahami dan memenuhi kebutuhan
masyarakat
b. Ramah, cekatan solutif dan dapat diandalkan
c. Melakukan perbaikan tiada henti.
Nilai Dasar ASN yang dapat diwujudkan dengan panduan perilaku
Berorientasi Pelayanan yang pertama ini diantaranya:
a. mengabdi kepada negara dan rakyat Indonesia;
b. menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak;
c. membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian;
d. menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerja sama
Adapun beberapa Nilai Dasar ASN yang dapat diwujudkan dengan
panduan perilaku Berorientasi Pelayanan yang kedua ini diantaranya:
a. memelihara dan menjunjung tinggi standar etika yang luhur;
b. memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan program
pemerintah; dan
c. memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepat, tepat,
akurat, berdaya guna, berhasil guna, dan santun
Nilai Dasar ASN yang dapat diwujudkan dengan panduan perilaku
Berorientasi Pelayanan yang ketiga ini diantaranya:
a. mempertanggungjawabkan tindakan dan kinerjanya kepada publik
b. mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai
2. Akuntabel
19
Akuntabilitas adalah kewajiban untuk bertanggung jawab kepada
seseorang/organisasi yang memberikan amanat. Amanah seorang ASN
menurut SE Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi Nomor 20 Tahun 2021 adalah menjamin terwujudnya perilaku
yang sesuai dengan Core Values ASN BerAKHLAK. Dalam konteks
Akuntabilitas, perilaku tersebut adalah:
a. Melaksanakan tugas dengan jujur, bertanggungjawab,
cermat, disiplin, dan berintegritas tinggi
b. Menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara
bertanggungjawab, efektif, dan efisien
c. Tidak menyalahgunakan kewenangan jabatan.
Aspek - Aspek akuntabilitas mencakup beberapa hal berikut yaitu
akuntabilitas adalah sebuah hubungan, akuntabilitas berorientasi pada hasil,
akuntabilitas membutuhkan adanya laporan, akuntabilitas memerlukan
konsekuensi, serta akuntabilitas memperbaiki kinerja. Akuntabilitas publik
memiliki tiga fungsi utama yaitu untuk menyediakan kontrol demokratis
(peran demokrasi), untuk mencegah korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan
(peran konstitusional), untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas (peran
belajar). Akuntabilitas mempunyai 5 tingkatan yang berbeda yaitu
akuntabilitas personal, akuntabilitas individu, akuntabilitas kelompok,
akuntabilitas organisasi, dan akuntabilitas stakeholder.
3. Kompeten
Nilai-nilai operasional perilaku ASN sesuai dengan kode etik dan
nilai-nilai dasar sebagaimana dimaksud dalam pasal 5 Undang Undang
Aparatur Sipil Negara (ASN) Nomor 5 Tahun 2014 dan Surat Edaran
PermenpanRB Nomor 20 Tahun 2021 tentang implementasi core values dan
employer branding aparatur sipil negara. Untuk menanamkan pemahaman
dan perilaku tersebut salah satunya setiap ASN perlu kompeten.
Pengamalan nilai kompeten dalam setiap pelaksanaan tugas bagi peserta
CPNS adalah :
20
b. Uraian Kebijakan pembangunan jangka menengah ke 4, tahun 2020-
2025 termasuk sektor aparatur. Setiap ASN termasuk CPNS memiliki
pemahaman dan kesadaran tentang pentingnya mewujudkan ASN yang
professional dan kompeten dengan karakteristik SMART ASN.
c. Pengembangan Kompetensi menguraikan tentang kebijakan
pengembangan ASN
d. Dalam uraian Perilaku Kompeten akan dijelaskan tentang aspek-aspek
profesonalitas ASN, termasuk pengamalan nilai kompeten sebagai
bagian ciri penting dalam konteks profesionalisme ASN.
Kompetensi memiliki tiga aspek penting berkaitan dengan perilaku
kompetensi meliputi pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang diperlukan
dalam pelaksanaan pekerjaan. kompetensi adalah deskripsi pengetahuan,
keterampilan dan perilaku yang diperlukan dalam melaksanakan tugas
jabatan (Pasal 1 PermenpanRB Nomor 38 Tahun 2017), dan kompetensi
menjadi faktor penting untuk mewujudkan pegawai profesional dan
kompetitif. Dalam hal ini ASN sebagai profesi memiliki kewajiban
mengelola dan mengembangkan kompetensi dirinya, termasuk
mewujudkannya dalam kinerja. Pengembangan dapat dilakukan dengan
pendekatan klasikal dan non-klasikal, baik untuk kompetensi teknis,
manajerial, dan sosial kultural. Undang Undang Nomor 5 Tahun 2014
tentang ASN adanya hak pengembangan pegawai, sekurang-kurangnya 20
(dua puluh) Jam Pelajaran bagi PNS dan maksimal 24 (dua puluh empat)
Jam Pelajaran bagi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).
Terdapat dua pendekatan pengembangan yang dapat dimanfaatkan
pegawai untuk meningkatkan kompetensinya, yaitu klasikal dan non
klasikal. pendekatan pelatihan non klasikal, diantaranya e-learning, job
enrichment dan job enlargement termasuk coaching dan mentoring.
Pengembangan kompetensi ASN terdapat dua jalur pengembangan karir
pegawai, yaitu jalur struktural/ kepemimpinan (Jabatan Pimpinan Tinggi
dan jabatan Administrasi) dan jalur fungsional atau profesional.
Undang-Undang ASN Nomor 5 Tahun 2014 ditegaskan bahwa ASN
merupakan jabatan profesional, yang harus berbasis pada kesesuaian
kualifikasi, kompetensi, dan berkinerja serta patuh pada kode etik
21
profesinya. Peraturan Pemerintah Nomor 30 tahun 2019 tentang Penilaian
Kinerja PNS, bahwa salah satu pertimbangan pembentukan Undang-
Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara yang
selanjutnya disingkat Undang-Undang ASN adalah untuk mewujudkan
ASN profesional, kompeten dan kompetitif, sebagai bagian dari reformasi
birokrasi. ASN sebagai profesi memiliki kewajiban mengelola dan
mengembangkan dirinya dan wajib mempertanggungjawabkan kinerjanya
dan menerapkan prinsip merit dalam pelaksanaan manajemen ASN.
Perwujudan kompetensi ASN dapat diperhatikan dalam Surat
Edaran Menteri PANRB Nomor 20 Tahun 2021 dalam poin 4, antara lain:
a. Meningkatkan kompetensi diri untuk menjawab tantangan yang selalu
berubah
b. Membantu orang lain belajar
c. Melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik.
4. Harmonis
Harmoni (dalam bahasa Yunani: harmonia) berarti terikat secara
serasi/sesuai). Harmonis saling peduli dan menghargai perubahan. Dalam
bidang filsafat, harmoni adalah kerja sama antara berbagai faktor dengan
sedemikian rupa hingga faktor-faktor tersebut dapat menghasilkan suatu
kesatuan yang luhur. Lawan kata harmoni yaitu disharmoni. Salah satu
kunci sukses kinerja suatu organisasi berawal dari suasana tempat kerja.
Energi positif yang ada di tempat kerja bisa memberikan dampak positif
bagi karyawan yang akhirnya memberikan efek domino bagi produktivitas,
hubungan internal, dan kinerja secara keseluruhan. Pola harmoni merupakan
sebuah usaha untuk mempertemukan berbagai pertentangan dalam
masyarakat.
Tuntutan bahwa ASN harus berintegritas tinggi adalah bagian dari
kode etik dan kode perilaku yang telah diatur di dalam UU ASN.
Berdasarkan pasal 5 UU Nomor 5 Tahun 2014 tentang ASN ada dua belas
kode etik dan kode perilaku ASN itu, yaitu ASN ada dua belas kode etik
dan kode perilaku ASN itu, yaitu:
a. Melaksanakan tugasnya dengan jujur, bertanggung
jawab, dan berintegritas tinggi;
22
b. Melaksanakan tugasnya dengan cermat dan disiplin;
c. Melayani dengan sikap hormat, sopan, dan tanpa tekanan;
d. Melaksanakan tugasnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan;
e. Melaksanakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan atau Pejabat
yang Berwenang sejauh tidak bertentangan dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan dan etika pemerintahan;
f. Menjaga kerahasiaan yang menyangkut kebijakan negara;
g. Menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara bertanggung
jawab, efektif, dan efisien;
h. Menjaga agar tidak terjadi disharmonis kepentingan dalam
melaksanakan tugasnya;
i. Memberikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan kepada
pihak lain yang memerlukan informasi terkait kepentingan kedinasan.
Peran ASN dalam Mewujudkan Suasana dan Budaya Harmonis
seorang ASN harus memiliki pengetahuan tentang historisitas ke-Indonesia-
an sejak awal Indonesia berdiri, sejarah proses perjuangan dalam
mewujudkan persatuan bangsa termasuk pula berbagai macam gerakan
gerakan separatism dan berbagai potensi yang menimbulkan perpecahaan
dan menjadi ancaman bagi persatuan bangsa. Menurut Undang-Undang No.
5 Tahun 2014 Pasal 11 tentang ASN, tugas pegawai ASN adalah sebagai
berikut.
a. Melaksanakan kebijakan publik yang dibuat oleh Pejabat Pembina
Kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
b. Memberikan pelayanan publik yang profesional dan berkualitas
c. Mempererat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik
Indonesia
Panduan perilaku nilai harmonis adalah :
a. Menghargai setiap orang apapun latar belakangnya
b. Suka menolong orang lain
c. Membangun lingkungan kerja yang kondusif.
5. Loyal
Pemerintah telah meluncurkan Core values (Nilai-Nilai Dasar) ASN
23
BerAKHLAK dan Employer Branding (Bangga Melayani Bangsa). Salah
satu sifat yang harus dimiliki oleh seorang ASN ideal sebagaimana tersebut
di atas adalah sifat loyal atau setia kepada bangsa dan negara. Sifat dan
sikap loyal terhadap bangsa dan negara dapat diwujudkan dengan sifat dan
sikap loyal ASN kepada pemerintahan yang sah sejauh pemerintahan
tersebut bekerja sesuai dengan peraturan perundangundangan yang berlaku,
karena ASN merupakan bagian atau komponen dari pemerintahan itu
sendiri. Loyal, merupakan salah satu nilai yang terdapat dalam Core values
ASN yang dimaknai bahwa setiap ASN harus berdedikasi dan
mengutamakan kepentingan bangsa dan negara, dengan panduan perilaku:
a. Memegang teguh ideologi Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia tahun 1945, setia kepada NKRI serta pemerintahan
yang sah
b. Menjaga nama baik sesama ASN, pimpinan instansi dan negara
c. Menjaga rahasia jabatan dan negara
ASN sebagai profesi, salah satunya berlandaskan pada prinsip Nilai
Dasar sebagaimana termuat pada Pasal 4 UU ASN. Beberapa Nilai-Nilai
Dasar ASN yang dapat diwujudkan dengan Panduan Perilaku Loyal yang
pertama ini diantaranya:
a. Memegang teguh ideologi Pancasila;
b. Setia dan mempertahankan Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945 serta pemerintahan yang sah;
c. Mengabdi kepada negara dan rakyat Indonesia;
6. Adaptif
Adaptif merupakan salah satu karakter penting yang dibutuhkan oleh
individu maupun organisasi yang mempertahankan kelangsungan hidupnya.
Adaptif merupakan mudah menyesuaikan (diri) dengan keadaan. Organisasi
maupun individu dituntut untuk menyesuaikan diri dengan apa yang
menjadi tuntutan perubahan. Panduan perilaku adaptif adalah:
a. Cepat menyesuaikan diri menghadapi perubahan
24
b. Terus berinovasi dan mengembangkan kreativitas
c. Bertindak proaktif
Ciri-ciri penerapan budaya adaptif dalam Lembaga
pemerintahan antara lain, sebagai berikut:
a. Dapat mengantisipasi dan beradaptasi dengan perubahan lingkungan
b. Mendorong jiwa kewirausahaan
c. Memanfaatkan peluang-peluang yang berubah-ubah
d. Memperhatikan kepentingan-kepentingan yang diperlukan
antara instasi mitra masyarakat dan sebagainya
e. Terkait dengan kinerja instansi
Perilaku adaptif merupakan tuntutan yang harus dipenuhi dalam
mencapai tujuan baik individu maupun organisasi dalam situasi apapun.
Salah satu tantangan membangun atau mewujudkan maupun individu dan
organisasi adaptif tersebut adalah situasi Volatility, Uncertainty,
Complexity, dan Ambiguity (VUCA). Organisasi adaptif yaitu organisasi
yang memiliki kemampuan untuk mereSOPn perubahan lingkungan dan
mengikuti harapan stakeholder dengan cepat dan fleksibel. Budaya
organisasi merupakan faktor yang sangat penting di dalam organisasi
sehingga efektivitas organisasi dapat ditingkakan dengan menciptakan
budaya yang tepat dan dapat mendukung tercapainya tujuan organisasi.
7. Kolaboratif
Kolaboratif merupakan suatu upaya dalam membangun kerja sama
yang sinergis antar beberapa pihak yang terlibat dalam suatu sistem di
bidang pemerintahan. Sinergitas antar instansi di pemerintahan sangat lah
penting guna dapat mencapai tujuan pembangunan yang telah tertuang
dalam rencana strategis nasional. Whole-of Government (WoG) merupakan
sebuah pendekatan terhadap suatu penyelenggaraan pemerintahan dalam
menyatukan upaya-upaya kolaboratif pemerintahan dari seluruh sektor
dalam ruang lingkup koordinasi yang lebih luas guna dapat mencapai
tujuantujuan pembangunan kebijakan, manajemen program dan pelayanan
publik. Oleh karenanya WoG juga dikenal sebagai pendekatan interagency,
yaitu pendekatan yang melibatkan sejumlah kelembagaan yang terkait
25
dengan urusan-urusan yang relevan. Nilai dasar seorang ASN haruslah
memiliki kolaboratif sehingga diharapkan dapat bekerja sama antar instansi
pemerintah lintas sektor agar dapat menggunakan sumber daya bersama
guna mencapai tujuan pembangunan yang telah direncanakan sebelumnya.
Kode etik atau panduan perilaku dari nilai dasar kolaboratif antara lain :
a. Memberi kesempatan kepada berbagai pihak untuk berkontribusi;
b. Terbuka dalam bekerja sama untuk menghasilkan nilai tambah;
c. Menggerakkan pemanfaatan berbagai sumberdaya untuk tujuan
bersama
26
BAB III
RANCANGAN AKTUALISASI
A. Identifikasi Isu
Rancangan aktualisasi ini disusun berdasarkan identifikasi isu atau
masalah yang ditemukan selama penulis melaksanakan tugas di Puskesmas
Kemiri sebagai Perekam Medis. Isu yang terpilih ditentukan berdasarkan hasil
pengamatan dan evaluasi penulis serta hasil diskusi mengenai isu pokok
dilingkungan instansi kerja bersama mentor. Isu-isu yang menjadi dasar
rancangan aktualisasi ini merupakan isu yang dapat berpotensi menghambat
penerapan budaya BerAKHLAK dilingkungan kerja. Berikut ini isu-isu yang
teridentifikasi dilingkungan kerja penulis :
1. Tidak ditemukan rekam medis pasien di rak penyimpanan
a. Deskripsi Isu
Ketersediaan berkas rekam medis secara cepat dan tepat pada
saat dibutuhkan akan sangat membantu mutu pelayanan kesehatan yang
diberikan kepada pasien. Berkas rekam medis harus selalu tersedia
apabila akan digunakan pasien untuk periksa maupun untuk keperluan
lain. Berkas rekam medis ini berfungsi sebagai dasar pemeliharaan dan
pengobatan pasien, bahan pembuktian dalam perkara hukum, bahan
untuk penelitian dan pendidikan, dasar pembayaran biaya pelayanan
kesehatan dan untuk menyiapkan statistik kesehatan.
Kesinambungan data rekam medis merupakan satu hal yang
mutlak dipenuhi dalam menjaga nilai rekam medis yang baik untuk
mendukung kesehatan yang maksimal. Maka dari itu, masalah
penyimpanan berkas rekam medis merupakan hal yang penting untuk
diperhatikan. Jika sistem penyimpanan berkas rekam medis yang
dipakai kurang baik, akan timbul masalah-masalah yang dapat
mengganggu ketersediaan berkas rekam medis secara tepat dan cepat.
27
Filing atau bagian penyimpanan sebagai tempat pengaturan dan
penyimpanan berkas rekam medis atas dasar sistem penataan tertentu
melalui prosedur yang sistematis sehingga sewaktu-waktu dibutuhkan
dapat menyajikan secara cepat dan tepat. Sistem penataan tersebut
disebut sebagai sistem penjajaran yang mengatur cara menata berkas
rekam medis dalam lemari penyimpanan.
Menurut Budi (2011), beberapa fasilitas di ruang penyimpanan
berkas rekam medis diantaranya ada (a) ruang dengan suhu ideal untuk
penyimpanan berkas dan keamanan dari serangan fisik lainnya; (b) alat
penyimpanan berkas rekam medis, bisa menggunakan roll o pack, rak
terbuka, dan filing cabinet; (c) tracer/outguide yang digunakan sebagai
pengganti berkas rekam medis di rak filing yang dapat digunakan untuk
menelusur keberadaan rekam medis.
Tidak ditemukan rekam medis pasien di rak penyimpanan
disebabkan belum adanya tracer sebagai catatan penggunaan berkas
rekam medis dan sekaligus penanda lokasi berkas yang sedang keluar
dari rak penyimpanan rekam medis, sehingga keluar masuknya berkas
rekam medis bisa dilacak dengan jelas, tepat dan cepat.
Tidak ditemukan rekam medis pasien di rak penyimpanan dapat
menyebabkan double rekam medis sehingga data medis pasien tidak
berkesinambungan. Padahal rekam medis yang baik adalah memiliki
data yang continue (berkelanjutan/berkesinambungan) mulai sejak awal
hingga akhir perawatan diberikan ataupun sejak pasien mendaftar
pertama kali hingga pasien menjadi pasien inaktif (Huffman, 1994).
Masalah selanjutnya adalah pasien tidak dilayani sesuai nomer antrian,
petugas klaim akan kesulitan dan penyediaan rekam medis pasien
menjadi lama.
28
Gambar 3.1 Data Rekam Medis Tidak Ditemukan (Missfile)
Agustus 2022
29
Gambar 3.2 Rekam Medis Tidak Masuk Rak
30
CAPAIAN KELENGKAPAN PENGISIAN RM RAWAT
JALAN
100
90 88.46
80 82.92
70 69.2
60
55.46
50
44 46.4
40 37.73 35
30
20
10
0
JANUARI FEBRUARI MARET APRIL MEI JUNI JULI AGUSTUS
31
1. Aktual : Isu sedang terjadi atau dalam proses kejadian, atau diperkirakan
bakal terjadi dalam waktu dekat.
2. Problematik : Merupakan masalah mendesak yang memerlukan berbagai
upaya alternatif jalan keluar dengan aktivitas dan tindakan nyata.
3. Kekhalayakan : Menyangkut hajat hidup orang banyak, masyarakat pada
umumnya,bukan untuk seseorang atau kelompok.
4. KeLayakan : Logis, Pantas, Realitas, dapat dibahas sesuai dengan tugas,
hak, kewenangan dan tanggung jawab.
Untuk mendapatkan isu yang berkualitas, maka dari kriteria APKL kemudian
menetapkan penilaian dengan skor nilai 1-5.
Berikut ini hasil analisis isu di Puskesmas Kemiri dengan menggunakan metode
APKL disajikan dalam table di bawah ini :
32
di rak penyimpanan
2 Kurangnya rak penyimpanan berkas rekam 5 5 4 3 17 III
medis
MAN
Kurangnya ketelitian
METHODS
petugas dalam 33
Belum adanya SOP Penggunaan
mengembalikan dan tracer rekam medis
mengambil rekam medis
Tidak
ditemukan
rekam medis
pasien di rak
penyimpanan
MATERIAL
MONEY
Belum semua didanai seperti Tidak ada tracer rekam
rak filing masih kurang medis
34
kriteria Urgency, Seriousness, and Growth (USG) :
1. Urgency
Terkait dengan seberapa mendesak suatu isu harus dibahas, dianalisis dan
ditindaklanjuti. Aspek urgency dikaitkan dengan seberapa besar time
pressure yang ada dalam pemecahan masalah tersebut.
2. Seriousness
Berkaitan dengan seberapa gawat atau serius suatu isu harus dibahas
dikaitkan dengan akibat yang akan ditimbulkan jika isu tidak diselesaikan.
3. Growth
Seberapa besar kemungkinan memburuknya isu tersebut jika tidak ditangani
segera. Aspek Growth merujuk pada seberapa cepat isu tersebut dapat
berkembang yang dapat menyebabkan masalah sulit dicegah
Penilaian
No Deskripsi Total Prioritas
U S G
Kurangnya ketelitian petugas dalam
1 mengembalikan dan mengambil 4 5 5 14 2
rekam medis
35
(U) Urgency : Seberapa mendesak isu tersebut dalam kondisi saat ini
(S) Seriousness : Keseriusan dari isu tersebut dan dampak tersebut dari isu
tersebut
(G) Growth : Dampak yang akan timbul jika isu
tersebut tidak
diselesaikan dalam waktu dekat
Kriteria penilaian :
1 : Sangat Rendah 4 : Tinggi
2 : Rendah 5 : Sangat Tinggi
3 : Cukup
Berdasarkan hasil USG diatas, Faktor penyebab yang prioritas : Tidak ada
tracer rekam medis.
E. Perspektif Isu
Dilihat dari keterkaitan isu diatas dengan pembelajaran agenda III sangat
erat kaitannya. Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 55 tahun 2013
tentang Penyelenggaraan Pekerjaan Rekam Medis dalam melaksanakan
pekerjaannya, Perekam Medis mempunyai kewajiban:
1. Menghormati hak pasien/klien
2. Menyimpan rahasia pasien/klien sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan
3. Memberikan data dan informasi kesehatan berdasarkan kebutuhan sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
4. Membantu program pemerintah dalam rangka meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat
5. Mematuhi standar profesi, standar pelayanan, dan standard prosedur
operasional.
Dampak yang akan mungkin akan terjadi apabila isu Tidak ditemukan rekam
medis pasien di rak penyimpanan tidak diselesaikan adalah sebagai berikut:
a. Menyebabkan double rekam medis
Apabila rekam medis tidak ditemukan di rak penyimpanan maka petugas
akan berupaya agar rekam medis pasien ditemukan, yaitu dengan mengecek
rak penyimpanan disekitar rekam medis pasien tersebut seharusnya
36
tersimpan. Apabila tidak ditemukan kemudian petugas melihat buku
ekspedisi untuk mengetahui apakah rekam medis pasien tersebut sudah
kembali. Apabila belum kembali maka petugas mencari diruang periksa
dimana pasien tersebut terakhir periksa. Apabila tidak ditemukan juga maka
petugas akan membuat rekam medis baru dengan nomer rekam medis lama.
Hal itu akan menyebabkan double rekam medis sehingga riwayat pasien
tidak diketahui secara berkesinambungan.
b. Pasien tidak dilayani sesuai nomer antrian
Apabila menunggu rekam medis ditemukan maka akan membutuhkan
waktu lama, sehingga rekam medis pasien lain yang sudah ditemukan akan
diantarkan ke ruang pemeriksaan untuk dilayani terlebih dahulu. Oleh
karena ini itu pasien yang rekam medisnya belum ditemukan tidak bisa
dilayani sesuai nomer antrian.
c. Petugas klaim akan kesulitan karena data yang digunakan untuk pengajuan
klaim tidak tersedia.
d. Penyediaan rekam medis pasien menjadi lama
Tidak ditemukan rekam medis pasien di rak penyimpanan menyebabkan
waktu tunggu pelayanan di ruang periksa menjadi lama karena pelayanan pasien
di ruang periksa berdasarkan berkas rekam medis yang diantarkan ke ruang
periksa. Beberapa penyebab seperti tidak ada tracer rekam medis, belum adanya
SOP penggunaan tracer rekam medis, kurangnya ketelitian petugas dalam
mengembalikan dan mengambil rekam medis, dan rak filing yang kurang dapat
menyebabkan beberapa pasien tidak kembali ke Puskesmas karena merasa tidak
puas dengan pelayanan di Puskesmas.
Hal tersebut tidak menunjang terwujudnya manajemen ASN dalam
mengoptimalkan rekam medis sebagai penunjang medis sebagai bentuk sikap
professional dan berkarakter seorang ASN.
Dalam kaitannya dengan Manajemen ASN dan Whole of Government,
ASN sebagai perencana dalam mengupayakan pelayanan maksimal. Jika
masalah ini tidak diselesaikan juga akan mengakibatkan pelayanan yang tidak
optimal. Mengembangkan kompetensi dan mempermudah dalam proses
pelayanan tanpa mengabaikan etika pelayanan merupakan keharusan dalam
melaksanakan kewajiban sebagai seorang ASN.
37
F. Gagasan Kreatif Mengatasi Isu
Berdasarkan hasil analisis terhadap isu dan penyebabnya, maka penulis
menyusun gagasan kreatif mengatasi isu dengan mempertimbangkan tugas
pokok dan fungsi penulis sebagai Perekam Medis. Gagasan kreatif yang akan
dilakukan agar rekam medis selalu ditemukan adalah dengan penggunaan
tracer.
Tracer merupakan sarana yang digunakan untuk mengontrol penggunaan
berkas rekam medis yang biasanya digunakan untuk menggantikan berkas
rekam medis yang keluar dari rak penyimpanan. Dengan adanya tracer, petugas
dapat terbantu dalam proses pengembalian berkas rekam medis ke dalam rak
penyimpanan. Rekam medis akan kembali pada tempatnya sehingga saat
pengambilan kembali akan ditemukan dengan mudah di rak penyimpanan.
38
G. Kegiatan dan Tahapan Kegiatan
Tabel 3.4 Matrix Rancangan Aktualisasi
No Kegiatan Tahapan Output Keterkaitan Substansi Kontribusi Tahapan Penguatan Nilai
Kegiatan Visi Misi Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
1 Membuat tracer rekam Tersedianya Kegiatan aktualisasi ini Kegiatan tersebut
medis dengan kertas tracer berkontribusi terhadap berkontribusi dalam
ivory 260 1.1 Mencari Materi terkait • Saya mencari materi terkait Misi Kabupaten penguatan tata nilai
referensi terkait desain tracer desain tracer secara jujur, Purworejo organisasi Puskesmas
desain tracer dan desain bertanggung jawab, cermat, “Meningkatkan daya yaitu Obyektif dalam
dan mendesain tracer disiplin dan berintegritas tinggi saing kualitas pelayanan memberikan pelayanan
tracer berdasarkan data/fakta dan publik dan secara professional, dan
sumbernya, hal ini sesuai penyelenggaraan Responsif merespon
dengan nilai Akuntabel. pemerintahan yang baik secara cepat semua
• Terus berinovasi dan (good governance)”. masukan berupa keluhan
mengembangkan kreativitas Serta Misi Puskesmas dan kebutuhan.
dari hasil pemikiran sendiri “Menyelenggarakan Serta penguatan tata nilai
sesuai dengan nilai Adaptif. upaya pelayanan Purworejo yaitu
kesehatan dasar yang Melayani, Akuntabel,
39
1.2 Melakukan Mendapatkan • Melaksanakan konsultasi berkualitas”. Profesional.
konsultasi persetujuan dengan jujur, cermat, disiplin
dengan mentor terkait desain kepada mentor sebagai
terkait desain tracer serta perwujudan nilai Akuntabel.
tracer dan arahan dan • Menerima saran yang diberikan
pelaksanaan bimbingan oleh mentor untuk menunjang
aktualisasi dan dalam rencana kegiatan dengan
habituasi melaksanakan sinergi untuk hasil yang lebih
aktualisasi baik, hal ini sesuai dengan nilai
Kolaboratif.
• Melakukan perbaikan tiada
henti atas hasil arahan mentor
sesuai dengan nilai
Berorientasi pelayanan.
• Menyampaikan ide dan
gagasan yang solutif kepada
mentor untuk perbaikan
pelayanan publik sebagai
perwujudan nilai
40
Berorientasi pelayanan.
• Memaparkan rancangan
kegiatan dengan rasa percaya
diri dan tenggang rasa dengan
menerima pendapat dari
mentor serta menggunakan
bahasa indonesia yang baik,
sesuai dengan nilai Loyal.
Menerima setiap masukan
yang diberikan untuk terus
belajar dan mengembangkan
kapabilitas sebagai
perwujudan nilai Kompeten.
Membangun dan menjaga
suasana tetap kondusif selama
konsultasi sebagai perwujudan
nilai Harmonis.
Bertindak proaktif
menyampaikan ide untuk
41
perubahan lebih baik sebagai
perwujudan nilai Adaptif.
1.3 Meminta Mendapat • Meminta persetujuan
persetujuan persetujuan pimpinan terkait kegiatan
pimpinan terkait pimpinan sehingga dalam
kegiatan terkait pelaksanaannya tidak
aktualisasi dan kegiatan menyalahgunakan
habituasi aktualisasi dan kewenangan jabatan sesuai
habituasi dengan nilai Akuntabel.
1.4 Menyiapkan Alat dan bahan • Menyiapkan alat, bahan serta
alat dan bahan untuk desain tracer untuk perbaikan
pembuatan membuat pelayanan publik sebagai
tracer rekam tracer rekam perwujudan nilai
medis medis Berorientasi Pelayanan.
• Menyelesaikan desain tracer
tepat waktu sebagai bentuk
kinerja terbaik dalam
perwujudan nilai Kompeten.
• Memberi kesempatan terbuka
untuk bekerjasama dan
42
berkontribusi dalam
pembuatan tracer sebagai
perwujudan nilai
Kolaboratif.
• Membuat desain tracer
dengan bertanggung jawab,
cermat sebagai perwujudan
nilai Akuntabel.
• Membuat desain yang kreatif
dan mudah digunakan sebagai
perwujudan nilai Adaptif.
1.5 Mencetak Tersedianya • Memberikan dedikasi
tracer rekam tracer rekam maksimal agar tercapainya
medis medis target tepat waktu untuk
mewujudkan nilai Loyal.
2 Membuat SOP Tersusunnya Kegiatan aktualisasi ini SOP Penggunaan tracer
(Standar Operasional SOP tentang berkontribusi terhadap rekam medis menguatkan
Prosedur) penggunaan Penggunaan Misi Kabupaten tata nilai Puskesmas
tracer rekam medis rekam medis Purworejo Kemiri yaitu Obyektif
2.1 Mencari Referensi • Mencari referensi materi “Meningkatkan daya dalam memberikan
43
referensi materi materi sebagai tentang SOP Penggunaan saing kualitas pelayanan pelayanan secara
tentang SOP dasar Tracer dengan jujur, publik dan professional.
Penggunaan penyusunan bertanggung jawab, cermat, penyelenggaraan Serta penguatan tata nilai
Tracer SOP disiplin dan berintegritas pemerintahan yang baik Purworejo yaitu
Penggunaan tinggi berdasarkan data/fakta (good governance)”. Melayani, Akuntabel,
Tracer dan sumbernya sesuai dengan Serta Misi Puskesmas Profesional
nilai Akuntabel. “Menyelenggarakan
• Mencari pedoman pembuatan upaya pelayanan
SOP dan mempelajarinya kesehatan dasar yang
sebagai perwujudan nilai berkualitas”.
Kompeten.
• Bertindak proaktif dalam
mencari sumber referensi
yang dibutuhkan sebagai
perwujudan nilai Adaptif.
2.2 Membuat Menghasilkan • Membuat draf SOP
draf SOP draf SOP Penggunaan Tracer sebagai
Penggunaan Penggunaan wujud melaksanakan tugas
Tracer Tracer dengan tujuan memahami dan
memenuhi kebutuhan, sesuai
44
dengan nilai Berorientasi
pelayanan.
• Bertanggung jawab dan
konsistensi membuat draf
SOP, sesuai dengan nilai
Akuntabel.
• Melakukan inovasi untuk
menjawab permasalahan
melalui pembuatan draf SOP,
sesuai dengan nilai Adaptif.
• Dalam melaksanakan tugas
saya menghasilkan draf SOP
dengan kualitas baik, sesuai
dengan nilai Kompeten.
• Memberikan dedikasi
maksimal agar tercapainya
target tepat waktu untuk
mewujudkan nilai Loyal.
2.3 Konsultasi Pemberian • Membangun dan menjaga
dengan mentor saran dan suasana tetap kondusif selama
45
terkait draf SOP masukan. koordinasi sebagai
Penggunaan perwujudan nilai Harmonis.
Tracer • Menyampaikan ide dan
gagasan yang solutif untuk
perbaikan pelayanan sebagai
perwujudan nilai
Berorientasi Pelayanan.
• Melakukan koordinasi dengan
cermat, jujur dan bertanggung
jawab sebagai perwujudan
nilai Kolaboratif.
2.4 Penetapan Terlaksananya • Dalam melaksanakan tugas
SOP penetapan SOP saya bertanggung jawab dan
Penggunaan Penggunaan konsistensi terhadap
Tracer Tracer penetapan SOP, sesuai
dengan nilai Akuntabel.
• Dalam melaksanakan tugas
saya menghasilkan SOP
dengan kualitas baik sesuai
46
dengan nilai Kompeten.
3 Mensosialisasikan Peningkatan Kegiatan aktualisasi iniPelaksanaan sosialisasi SOP
SOP penggunaan pengetahuan berkontribusi terhadap Penggunaan tracer
tracer rekam medis petugas terkait Misi Kabupaten sebagai peningkatan
penggunaan Purworejo pengetahuan petugas
tracer “Meningkatkan daya menguatkan tata nilai
3.1 Membuat Materi • Terbuka dalam bekerjasama saing kualitas pelayanan Puskesmas Kemiri yaitu
materi sosialisasi sosialisasi untuk menghasilkan nilai publik dan Obyektif dalam
dengan video dengan video, tambah dalam membuat penyelenggaraan memberikan pelayanan
dan undangan form presensi jadwal, form presensi dan pemerintahan yang baik secara profesional dan
sosialisasi dan undangan undangan sosialisasi serta (good governance)”. Responsif atas masukan
sosialisasi mendistribusikan kepada Serta Misi Puskesmas berupa keluhan dan
petugas terkait sesuai nilai “Menyelenggarakan kebutuhan.
Kolaboratif. upaya pelayanan Serta penguatan tata nilai
• Berinovasi dan kesehatan dasar yang Purworejo yaitu
mengembangkan kreativitas berkualitas”. Melayani, Akuntabel,
dalam membuat materi Profesional
sosialisasi sebagai
perwujudan nilai Adaptif.
47
3.2 Konsultasi Pemberian • Membangun dan menjaga
dengan mentor saran dan suasana tetap kondusif selama
terkait materi masukan. koordinasi sebagai
sosialisasi perwujudan nilai Harmonis.
• Menyampaikan ide dan
gagasan yang solutif untuk
perbaikan pelayanan sebagai
perwujudan nilai
Berorientasi Pelayanan.
• Melakukan koordinasi dengan
cermat, jujur dan bertanggung
jawab sebagai perwujudan
nilai Kolaboratif.
3.3 Memberikan Peningkatan • Melaksanakan tugas jujur,
sosialisasi pengetahuan bertanggung jawab dan
kepada petugas petugas terkait cermat dalam
dampak tidak mensosialisasikan SOP
ditemukan Penggunaan Tracer sebagai
rekam medis di bentuk perwujudan nilai
rak
48
penyimpanan, Akuntabel.
pentingnya • Melaksanakan sosialisasi
tracer, cara dengan kualitas terbaik, dan
penggunaan mengembangkan kapabilitas
tracer sesuai sebagai perwujudan nilai
SOP Kompeten.
Penggunaan • Melaksanakan sosialisasi
tracer dengan dedikasi yang tinggi
sebagai perwujudan nilai
Loyal.
• Menjaga suasana tetap
kondusif selama sosialisasi
sebagai perwujudan nilai
Harmonis.
• Bekerjasama dengan rekan
kerja untuk tujuan bersama
sebagai perwujudan nilai
Kolaboratif.
4 Mengimplementasi Dokumentasi Kegiatan aktualisasi iniImplementasi penggunaan
49
penggunaan tracer dari kegiatan berkontribusi terhadap tracer menguatkan tata
implementasi Misi Kabupaten nilai Puskesmas Kemiri
yang telah Purworejo yaitu Obyektif dalam
dilakukan “Meningkatkan daya memberikan pelayanan
4.1 Melakukan Terlaksananya • Melakukan koordinasi untuk saing kualitas pelayanan secara profesional dan
koordinasi koordinasi implementasi Tracer dengan publik dan Responsif atas masukan
dengan teman dengan teman dedikasi yang tinggi untuk penyelenggaraan berupa keluhan dan
sejawat sejawat perbaikan pelayanan publik pemerintahan yang baik kebutuhan.
sebagai perwujudan nilai (good governance)”. Serta penguatan tata nilai
Loyal. Serta Misi Puskesmas Purworejo yaitu
• Menjaga suasana tetap “Menyelenggarakan Melayani, Akuntabel,
kondusif dengan teman upaya pelayanan Profesional
sejawat sebagai perwujudan kesehatan dasar yang
nilai Harmonis. berkualitas”.
• Melakukan kerjasama dengan
teman sejawat sebagai bentuk
nilai Kolaboratif.
• Bertindak proaktif
menyampaikan ide untuk
50
perubahan lebih baik sebagai
perwujudan nilai Adaptif.
4.2 Penggunaan Dokumentasi • Melaksanakan penggunaan
Tracer rekam pelaksanaan tracer sebagai wujud
medis penggunaan memahami dan memenuhi
Tracer kebutuhan masyarakat
sebagai perwujudan nilai
Berorientasi Pelayanan.
• Melaksanakan penggunaan
Tracer dengan kualitas
terbaik sebagai perwujudan
nilai Kompeten.
• Menjaga suasana tetap
kondusif selama pelaksanaan
penggunaan tracer untuk
penerapan nilai Harmonis.
• Bertindak proaktif dengan
implementasi Tracer sebagai
perwujudan nilai Adaptif.
51
• Melakukan tugas dengan
dedikasi yang tinggi sebagai
perwujudan nilai Loyal.
• Menggunakan tracer secara
cermat, bertanggung jawab,
jujur, efektif dan efisien
sesuai nilai Akuntabel.
5 Menyusun laporan Adanya Kegiatan aktualisasi ini Penyusunan laporan
hasil kegiatan laporan berkontribusi terhadap kegiatan menguatkan tata
aktualisasi kegiatan Misi Kabupaten nilai Puskesmas Kemiri
aktualisasi Purworejo yaitu Obyektif dalam
5.1 Melakukan Terlaksananya • Melakukan evaluasi untuk “Meningkatkan daya memberikan pelayanan
evaluasi kegiatan perbaikan pelayanan publik saing kualitas pelayanan secara profesional dan
penggunaan evaluasi sebagai perwujudan nilai publik dan Responsif atas masukan
Tracer penggunaan Berorientasi Pelayanan. penyelenggaraan berupa keluhan dan
Tracer • Melakukan evaluasi kegiatan pemerintahan yang baik kebutuhan.
dengan jujur dan cermat (good governance)”. Serta penguatan tata nilai
sebagai perwujudan nilai Serta Misi Puskesmas Purworejo yaitu
Akuntabel. “Menyelenggarakan Melayani, Akuntabel,
52
• Terbuka dalam bekerja sama upaya pelayanan Profesional
dengan rekan kerja dalam kesehatan dasar yang
mengumpulkan data sesuai berkualitas”.
perwujudan nilai
Kolaboratif.
• Melaksanakan evaluasi
dengan kualitas terbaik
sebagai perwujudan nilai
Kompeten.
5.2 Menyusun Terlaksananya • Meningkatkan laporan
laporan hasil penyusunan aktualisasi untuk kompetensi
kegiatan laporan diri sebagai perwujudan nilai
aktualisasi Kompeten.
• Berdedikasi tinggi dalam
menyusun laporan sebagai
perwujudan nilai Loyal.
• Menghasilkan laporan
dengan kualitas sebagai
perwujudan nilai Kompeten.
53
5.3 Konsultasi Terlaksananya • Melaksanakan konsultasi
dengan mentor diskusi dan jujur dan bertanggung jawab
terkait koordinasi sebagai perwujudan nilai
penyusunan serta Akuntabel.
Laporan pemberian • Membangun suasana
Aktualisasi masukan kondusif saat konsultasi
mengenai sebagai perwujudan nilai
laporan Harmonis.
aktualisasi • Terbuka dalam bekerjasama
untuk menghasilkan laporan
aktualisasi yang baik sebagai
perwujudan nilai
Kolaboratif.
54
H. Matrik Rekapitulasi Habituasi Core Value ASN (BerAKHLAK)
55
JADWAL KEGIATAN
Adapun kegiatan implementasi aktualisasi off campus di Puskesmas Kemiri Kabupaten Purworejo
pada tanggal 1 Oktober 2022 – 5 November 2022
Tabel 3.6 Jadwal Rencana Kegiatan Aktualisasi
Kegiatan dan Tahapan Waktu Pelaksanaan
Kegiatan Oktober November
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 1 2 3 4 5
1 Membuat tracer rekam
medis
1.1 Mencari referensi
terkait desain tracer
1.2 Melakukan
konsultasi dengan
mentor terkait desain
tracer
1.3 Meminta
persetujuan pimpinan
terkait kegiatan
1.4 Menyiapkan alat
dan bahan pembuatan
tracer rekam medis
1.5 Mencetak tracer
rekam medis
2 Membuat SOP
(Standar Operasional
Prosedur) Penggunaan
Tracer Rekam Medis
2.1 Mencari referensi
materi tentang SOP
Penggunaan Tracer
2.2 Membuat draf
SOP Penggunaan
Tracer
2.3 Konsultasi dengan
mentor terkait draf
SOP Penggunaan
Tracer
2.4 Penetapan SOP
Penggunaan Tracer
3 Mensosialisasikan
SOP Penggunaan
56
Tracer, pentingnya
tracer, dan dampak
tidak ditemukan rekam
medis
3.1 Membuat materi
sosialisasi dengan
video dan undangan
sosialisasi
3.2 Konsultasi dengan
mentor terkait materi
sosialisasi
3.3 Memberikan
sosialisasi kepada
petugas
4 Mengimplementasi
penggunaan tracer
4.1 Melakukan
koordinasi dengan
teman sejawat
4.2 Penggunaan tracer
rekam medis
5 Menyusun laporan
hasil kegiatan
aktualisasi
5.1 Melakukan
evaluasi penggunaan
Tracer
5.2 Menyusun laporan
hasil kegiatan
aktualisasi
5.3 Konsultasi dengan
mentor terkait
penyusunan Laporan
Aktualisasi
57
BAB IV
LAPORAN AKTUALISASI
58
habituasi aktualisasi dan
habituasi
2 Meminta persetujuan 4 Oktober Meminta persetujuan 3 Oktober
pimpinan terkait 2022 pimpinan terkait 2022
kegiatan aktualisasi kegiatan aktualisasi
dan habituasi dan habituasi
B. Pelaksanaan Aktualisasi
1. Membuat tracer rekam medis
Kegiatan ini dilakukan pada minggu pertama bulan Oktober yaitu
pada tanggal 1 Oktober 2022 sampai tanggal 7 Oktober 2022. Kegiatan ini
terdiri dari 5 tahap yaitu mencari referensi terkait desain tracer dan
mendesain tracer, melakukan konsultasi dengan mentor terkait desain tracer
dan pelaksanaan aktualisasi dan habituasi, meminta persetujuan pimpinan
terkait kegiatan aktualisasi dan habituasi, menyiapkan alat dan bahan
pembuatan tracer rekam medis, mencetak tracer rekam medis. Berikut
adalah rincian dari kegiatan tersebut :
a. Mencari referensi terkait desain tracer dan mendesain tracer
Tahap ini bertujuan untuk memperoleh referensi desain tracer
yang kemudian digunakan sebagai acuan dalam mendesain tracer.
1) Output
Dari tahapan ini, dihasilkan output diperolehnya referensi desain
tracer dan desain tracer. Dalam tahapan ini tidak ada kendala yang
dihadapi.
59
2) Keterkaitan tahapan kegiatan dengan nilai-nilai dasar ASN
Tahapan ini memiliki keterkaitan dengan nilai-nilai dasar ASN
yaitu :
Akuntabel, mencari referensi desain tracer secara jujur,
bertanggung jawab, cermat, disiplin dan berintegritas tinggi
berdasarkan data/fakta dan sumbernya
Adaptif, mendesain tracer yang kreatif dan mudah digunakan
dengan terus berinovasi dan mengembangkan kreativitas dari
hasil pemikiran sendiri
Kompeten, membuat desain tracer dengan kualitas terbaik
3) Evidence
Foto Kegiatan
Foto Desain Tracer
Gambar 4.1 Mencari referensi desain tracer
Sabtu, 1 Oktober 2022
61
2) Keterkaitan tahapan kegiatan dengan nilai-nilai dasar ASN
Tahapan ini memiliki keterkaitan dengan nilai-nilai dasar ASN
yaitu :
Akuntabel, melaksanakan konsultasi dengan jujur, cermat,
disiplin kepada mentor
Kolaboratif, menerima saran yang diberikan oleh mentor
untuk menunjang rencana kegiatan dengan sinergi untuk hasil
yang lebih baik
Berorientasi Pelayanan, melakukan perbaikan tiada henti atas
arahan mentor
Berorientasi Pelayanan, menyampaikan ide gagasan yang
solutif kepada mentor untuk perbaikan pelayanan publik
Loyal, memaparkan desain tracer dengan rasa percaya diri dan
tenggang rasa dengan menerima pendapat dari mentor serta
menggunakan bahasa Indonesia yang baik
Kompeten, menerima setiap masukan yang diberikan untuk
terus belajar dan mengembangkan kapabilitas
Harmonis, membangun dan menjaga suasana tetap kondusif
selama konsultasi
Adaptif, bertindak proaktif menyampaikan ide untuk
perubahan yang lebih baik
62
3) Evidence
Foto Kegiatan
Gambar 4.3 Menyampaikan desain tracer dan memohon
arahan mentor dalam melaksanakan aktualisasi dan habituasi
Rabu, 5 Oktober 2022
63
Profesional, melaksanakan tugas selalu menyelesaikan secara
baik, tuntas, dan sesuai kompetensi/keahlian, oang yang
terampil, andal, dan sangat bertanggung jawab dalam
menjalankan profesinya.
Kegiatan ini juga berkontribusi terhadap penguatan tata nilai
organisasi Puskesmas Kemiri yaitu Obyektif dalam memberikan
pelayanan secara profesional, dan Responsif merespon secara cepat
semua masukan berupa keluhan dan kebutuhan.
c. Meminta persetujuan pimpinan terkait kegiatan aktualisasi dan
habituasi
Tahap ini bertujuan untuk meminta ijin kepada Kepala
Puskesmas dalam melaksanakan kegiatan aktualisasi dan habituasi.
1) Output
Dari tahapan ini, dihasilkan output diberikannya ijin dari Kepala
Puskesmas Kemiri dalam melaksanakan aktualisasi dan habituasi.
Dalam tahapan ini tidak ada kendala yang dihadapi.
2) Keterkaitan tahapan kegiatan dengan nilai-nilai dasar ASN
Tahapan ini memiliki keterkaitan dengan nilai-nilai dasar ASN
yaitu :
Akuntabel, meminta persetujuan pimpinan terkait kegiatan
sehingga dalam pelaksanaannya tidak menyalahgunakan
kewenangan jabatan
Harmonis, membangun dan menjaga suasana tetap kondusif
selama memohon ijin
Adaptif, bertindak proaktif menyampaikan ide untuk
perubahan yang lebih baik
Kompeten, menerima setiap masukan yang diberikan untuk
terus belajar dan mengembangkan kapabilitas
Akuntabel, memohon ijin dengan jujur, cermat, disiplin
Loyal, menggunakan bahasa Indonesia yang baik saat
memohon ijin
64
3) Evidence
Foto Kegiatan
Foto Surat Persetujuan Pelaksanaan Aktualisasi
Gambar 4.4 Meminta ijin kepada Kepala Puskesmas dalam
melaksanakan kegiatan aktualisasi dan habituasi
Senin, 3 Oktober 2022
68
3) Evidence
Foto Kegiatan
Foto Tracer
Gambar 4.7 Mencetak Tracer
Rabu, 5 Oktober 2022 – Jumat, 7 Oktober 2022
70
Tahap ini bertujuan untuk memperoleh referensi materi tentang
SOP Penggunaan Tracer kemudian mempelajarinya sebagai dasar
penyusunan SOP Penggunaan Tracer.
1) Output
Dari tahapan ini, dihasilkan output referensi materi sebagai dasar
penyusunan SOP Penggunaan Tracer. Dalam tahapan ini tidak ada
kendala yang dihadapi.
2) Keterkaitan tahapan kegiatan dengan nilai-nilai dasar ASN
Tahapan ini memiliki keterkaitan dengan nilai-nilai dasar ASN
yaitu :
Akuntabel, mencari referensi materi tentang SOP Penggunaan
Tracer dengan jujur, bertanggung jawab, cermat, disiplin dan
berintegritas tinggi berdasarkan data/fakta dan sumbernya
Kompeten, mencari materi pembuatan SOP dan
mempelajarinya untuk meningkatkan kompetensi diri
Adaptif, bertindak proaktif dalam mencari sumber referensi
yang dibutuhkan
3) Evidence
Foto Kegiatan
Gambar 4.9 Mencari dan mempelajari referensi materi tentang
SOP Penggunaan Tracer
Senin, 10 Oktober 2022
75
Kegiatan ini berkontribusi terhadap Misi 4 Daya Saing Pelayanan
Publik Pemerintah Kabupaten Purworejo yaitu Meningkatkan daya
saing kualitas pelayanan publik dan penyelenggaraan pemerintahan
yang baik (good governance).
Serta sejalan dengan Misi Puskesmas Kemiri yang pertama yaitu
menyelenggarakan upaya pelayanan kesehatan dasar yang
berkualitas.
5) Kontribusi kegiatan terhadap penguatan nilai-nilai organisasi
Kegiatan ini berkontribusi terhadap penguatan nilai-nilai budaya
Pemerinrah Kabupaten Purworejo yaitu Melayani, Akuntabel,
Profesional.
Melayani, memberikan pelayanan kepada publik secara jujur,
tanggap, cepat, akurat, berdaya guna dan berhasil guna yang
memenuhi kepuasan pemangku kepentingan.
Akuntabel, melaksanakan tugas dapat
mempertanggungjawabkan baik segi proses maupun hasil.
Profesional, melaksanakan tugas selalu menyelesaikan secara
baik, tuntas, dan sesuai kompetensi/keahlian, oang yang
terampil, andal, dan sangat bertanggung jawab dalam
menjalankan profesinya.
Kegiatan ini juga berkontribusi terhadap penguatan tata nilai
organisasi Puskesmas Kemiri yaitu Obyektif dalam memberikan
pelayanan secara profesional, dan Responsif merespon secara cepat
semua masukan berupa keluhan dan kebutuhan.
d. Penetapan SOP Penggunaan Tracer
Tahap ini bertujuan untuk mengajukan draf SOP Penggunaan
Tracer kepada Kepala Puskesmas.
1) Output
Dari tahapan ini, dihasilkan output disetujuinua SOP Penggunaan
Tracer. Dalam tahapan ini tidak ada kendala yang dihadapi.
77
Serta sejalan dengan Misi Puskesmas Kemiri yang pertama yaitu
menyelenggarakan upaya pelayanan kesehatan dasar yang
berkualitas.
5) Kontribusi kegiatan terhadap penguatan nilai-nilai organisasi
Kegiatan ini berkontribusi terhadap penguatan nilai-nilai budaya
Pemerinrah Kabupaten Purworejo yaitu Melayani, Akuntabel,
Profesional.
Melayani, memberikan pelayanan kepada publik secara jujur,
tanggap, cepat, akurat, berdaya guna dan berhasil guna yang
memenuhi kepuasan pemangku kepentingan.
Akuntabel, melaksanakan tugas dapat
mempertanggungjawabkan baik segi proses maupun hasil.
Profesional, melaksanakan tugas selalu menyelesaikan secara
baik, tuntas, dan sesuai kompetensi/keahlian, oang yang
terampil, andal, dan sangat bertanggung jawab dalam
menjalankan profesinya.
Kegiatan ini juga berkontribusi terhadap penguatan tata nilai
organisasi Puskesmas Kemiri yaitu Obyektif dalam memberikan
pelayanan secara profesional, dan Responsif merespon secara cepat
semua masukan berupa keluhan dan kebutuhan.
79
4) Kontribusi kegiatan terhadap pencapaian visi misi organisasi
Kegiatan ini berkontribusi terhadap Misi 4 Daya Saing Pelayanan
Publik Pemerintah Kabupaten Purworejo yaitu Meningkatkan daya
saing kualitas pelayanan publik dan penyelenggaraan pemerintahan
yang baik (good governance).
Serta sejalan dengan Misi Puskesmas Kemiri yang pertama yaitu
menyelenggarakan upaya pelayanan kesehatan dasar yang
berkualitas.
5) Kontribusi kegiatan terhadap penguatan nilai-nilai organisasi
Kegiatan ini berkontribusi terhadap penguatan nilai-nilai budaya
Pemerinrah Kabupaten Purworejo yaitu Melayani, Akuntabel,
Profesional.
Melayani, memberikan pelayanan kepada publik secara jujur,
tanggap, cepat, akurat, berdaya guna dan berhasil guna yang
memenuhi kepuasan pemangku kepentingan.
Akuntabel, melaksanakan tugas dapat
mempertanggungjawabkan baik segi proses maupun hasil.
Profesional, melaksanakan tugas selalu menyelesaikan secara
baik, tuntas, dan sesuai kompetensi/keahlian, oang yang
terampil, andal, dan sangat bertanggung jawab dalam
menjalankan profesinya.
Kegiatan ini juga berkontribusi terhadap penguatan tata nilai
organisasi Puskesmas Kemiri yaitu Obyektif dalam memberikan
80
pelayanan secara profesional, dan Responsif merespon secara cepat
semua masukan berupa keluhan dan kebutuhan.
b. Konsultasi dengan mentor terkait materi sosialisasi
Tahap ini bertujuan untuk mendiskusikan materi sosialisasi
dengan mentor dan mendapat saran dan masukan serta persetujuan
terkait materi sosialisasi.
1) Output
Dari tahapan ini, dihasilkan output terlaksananya pertemuan dengan
mentor dan mendapat saran dan masukan serta persetujuan terkait
materi sosialisasi. Dalam tahapan ini tidak ada kendala yang
dihadapi.
2) Keterkaitan tahapan kegiatan dengan nilai-nilai dasar ASN
Tahapan ini memiliki keterkaitan dengan nilai-nilai dasar ASN
yaitu :
Harmonis, membangun dan menjaga suasana tetap kondusif
selama koordinasi
Berorientasi Pelayanan, menyampaikan ide dan gagasan
yang solutif untuk perbaikan pelayanan
Kolaboratif, menerima saran yang diberikan oleh mentor
untuk menunjang rencana kegiatan dengan sinergi untuk hasil
yang lebih baik
Akuntabel, melaksanakan konsultasi dengan jujur, cermat,
disiplin kepada mentor
Berorientasi Pelayanan, melakukan perbaikan tiada henti atas
arahan mentor
Loyal, memaparkan materi sosialisasi dengan rasa percaya diri
dan tenggang rasa dengan menerima pendapat dari mentor
serta menggunakan bahasa Indonesia yang baik
Kompeten, menerima setiap masukan yang diberikan untuk
terus belajar dan mengembangkan kapabilitas
3) Evidence
Foto Kegiatan
81
Gambar 4.15 Mendiskusikan materi sosialisasi
Sabtu, 15 Oktober 2022
82
Profesional, melaksanakan tugas selalu menyelesaikan secara
baik, tuntas, dan sesuai kompetensi/keahlian, oang yang
terampil, andal, dan sangat bertanggung jawab dalam
menjalankan profesinya.
Kegiatan ini juga berkontribusi terhadap penguatan tata nilai
organisasi Puskesmas Kemiri yaitu Obyektif dalam memberikan
pelayanan secara profesional, dan Responsif merespon secara cepat
semua masukan berupa keluhan dan kebutuhan.
c. Memberikan sosialisasi kepada petugas
Tahap ini bertujuan untuk memberikan sosialisasi kepada
petugas mengenai dampak tidak ditemukan rekam medis di rak
penyimpanan, pentingnya tracer, dan cara penggunaan tracer sesuai
SOP Penggunaan Tracer.
1) Output
Dari tahapan ini, dihasilkan peningkatan pengetahuan petugas
terkait dampak tidak ditemukan rekam medis di rak penyimpanan,
pentingnya tracer, dan cara penggunaan tracer sesuai SOP
Penggunaan Tracer. Dalam tahapan ini tidak ada kendala yang
dihadapi.
2) Keterkaitan tahapan kegiatan dengan nilai-nilai dasar ASN
Tahapan ini memiliki keterkaitan dengan nilai-nilai dasar ASN
yaitu :
Akuntabel, melaksanakan tugas dengan jujur, bertanggung
jawab dan cermat
Kompeten, melaksanakan sosialisasi dengan kualitas terbaik
dan mengembangkan kapabilitas
Loyal, melaksanakan sosialisasi dengan dedikasi yang tinggi
Harmonis, menjaga suasana tetap kondusif selama sosialisasi
Kolaboratif, bekerjasama dengan rekan kerja untuk tujuan
bersama
3) Evidence
Foto Kegiatan
83
Gambar 4.16 Mensosialisasikan Penggunaan Tracer
Senin, 17 Oktober 2022
4. Mengimplementasikan Tracer
Kegiatan ini dilakukan pada minggu ketiga dan keempat bulan
Oktober yaitu pada tanggal 18 Oktober 2022 sampai tanggal 29 Oktober
2022. Kegiatan ini terdiri dari 2 tahap yaitu melakukan koordinasi dengan
teman sejawat dan penggunaan tarcer rekam medis. Berikut adalah rincian
dari kegiatan tersebut:
a. Melakukan koordinasi dengan teman sejawat
Tahap ini bertujuan untuk berkoordinasi dan berdiskusi
mengenai tata cara penggunaan tracer agar penggunaan tracer bisa
dioptimalkan.
1) Output
Dari tahapan ini, dihasilkan output terlaksananya koordinasi dan
diskusi dengan teman sejawat. Dalam tahapan ini tidak ada kendala
yang dihadapi.
2) Keterkaitan tahapan kegiatan dengan nilai-nilai dasar ASN
Tahapan ini memiliki keterkaitan dengan nilai-nilai dasar ASN
yaitu :
Loyal, melakukan koordinasi untuk implementasi tracer
dengan dedikasi yang tinggi untuk perbaikan pelayanan publik
Harmonis, menjaga suasana tetap kondusif dengan teman
sejawat
Kolaboratif, melakukan kerjasama dengan teman sejawat
85
Adaptif, bertindak proaktif menyampaikan ide untuk
perubahan lebih baik
3) Evidence
Foto kegiatan
Gambar 4.17 Koordinasi dan diskusi dengan teman sejawat
Selasa, 18 Oktober 2022
86
Akuntabel, melaksanakan tugas dapat
mempertanggungjawabkan baik segi proses maupun hasil.
Profesional, melaksanakan tugas selalu menyelesaikan secara
baik, tuntas, dan sesuai kompetensi/keahlian, oang yang
terampil, andal, dan sangat bertanggung jawab dalam
menjalankan profesinya.
Kegiatan ini juga berkontribusi terhadap penguatan tata nilai
organisasi Puskesmas Kemiri yaitu Obyektif dalam memberikan
pelayanan secara profesional, dan Responsif merespon secara cepat
semua masukan berupa keluhan dan kebutuhan.
b. Penggunaan Tracer Rekam Medis
Tahap ini bertujuan untuk menerapkan tracer pada kegiatan
pengambilan dan pengembalian rekam medis.
1) Output
Dari tahapan ini, dihasilkan output terlaksananya penggunaan
tracer. Dalam tahapan ini tidak ada kendala yang dihadapi.
2) Keterkaitan tahapan kegiatan dengan nilai-nilai dasar ASN
Tahapan ini memiliki keterkaitan dengan nilai-nilai dasar ASN
yaitu :
Berorientasi Pelayanan, melaksanakan penggunaan tracer
sebagai wujud memahami dan memenuhi kebutuhan
masyarakat
Kompeten, melaksanakan penggunaan Tracer dengan kualitas
terbaik
Harmonis, menjaga suasana tetap kondusif selama pelaksanaan
penggunaan tracer
Adaptif, bertindak proaktif dengan implementasi Tracer
Loyal, melakukan tugas dengan dedikasi yang tinggi
Akuntabel, menggunakan tracer secara cermat, bertanggung
jawab, jujur, efektif dan efisien
3) Evidence
Foto kegiatan
87
Gambar 4.18 Menulis data pada tracer
Rabu, 19 Oktober 2022 – Sabtu, 29 Oktober 2022
88
4) Kontribusi kegiatan terhadap pencapaian visi misi organisasi
Kegiatan ini berkontribusi terhadap Misi 4 Daya Saing Pelayanan
Publik Pemerintah Kabupaten Purworejo yaitu Meningkatkan daya
saing kualitas pelayanan publik dan penyelenggaraan pemerintahan
yang baik (good governance).
Serta sejalan dengan Misi Puskesmas Kemiri yang pertama yaitu
menyelenggarakan upaya pelayanan kesehatan dasar yang
berkualitas.
5) Kontribusi kegiatan terhadap penguatan nilai-nilai organisasi
Kegiatan ini berkontribusi terhadap penguatan nilai-nilai budaya
Pemerinrah Kabupaten Purworejo yaitu Melayani, Akuntabel,
Profesional.
Melayani, memberikan pelayanan kepada publik secara jujur,
tanggap, cepat, akurat, berdaya guna dan berhasil guna yang
memenuhi kepuasan pemangku kepentingan.
Akuntabel, melaksanakan tugas dapat
mempertanggungjawabkan baik segi proses maupun hasil.
Profesional, melaksanakan tugas selalu menyelesaikan secara
baik, tuntas, dan sesuai kompetensi/keahlian, oang yang
89
terampil, andal, dan sangat bertanggung jawab dalam
menjalankan profesinya.
Kegiatan ini juga berkontribusi terhadap penguatan tata nilai
organisasi Puskesmas Kemiri yaitu Obyektif dalam memberikan
pelayanan secara profesional, dan Responsif merespon secara cepat
semua masukan berupa keluhan dan kebutuhan.
91
Tahap ini bertujuan untuk menyusun laporan hasil kegiatan
aktualisasi.
1) Output
Dari tahapan ini, dihasilkan output terlaksananya kegiatan
penyusunan laporan hasil kegiatan aktualisasi.
2) Keterkaitan tahapan kegiatan dengan nilai-nilai dasar ASN
Tahapan ini memiliki keterkaitan dengan nilai-nilai dasar ASN
yaitu :
Kompeten, menyusun laporan aktualisasi untuk meningkatkan
kompetensi diri
Loyal, berdedikasi tinggi dalam menyusun laporan
Kompeten, menghasilkan laporan dengan kualitas terbaik
3) Evidence
Foto kegiatan
Gambar 4.23 Penyusunan laporan hasil kegiatan aktualisasi
Rabu, 2 November 2022 – Kamis, 3 November 2022
92
Melayani, memberikan pelayanan kepada publik secara jujur,
tanggap, cepat, akurat, berdaya guna dan berhasil guna yang
memenuhi kepuasan pemangku kepentingan.
Akuntabel, melaksanakan tugas dapat
mempertanggungjawabkan baik segi proses maupun hasil.
Profesional, melaksanakan tugas selalu menyelesaikan secara
baik, tuntas, dan sesuai kompetensi/keahlian, oang yang
terampil, andal, dan sangat bertanggung jawab dalam
menjalankan profesinya.
Kegiatan ini juga berkontribusi terhadap penguatan tata nilai
organisasi Puskesmas Kemiri yaitu Obyektif dalam memberikan
pelayanan secara profesional, dan Responsif merespon secara cepat
semua masukan berupa keluhan dan kebutuhan.
c. Konsultasi dengan mentor terkait penyusunan laporan aktualisasi
Tahap ini bertujuan untuk berdiskusi dan berkoordinasi dengan
mentor untuk mendapatkan saran dan masukan untuk menyempurnakan
laporan aktualisasi.
1) Output
Dari tahapan ini, dihasilkan output terlaksananya diskusi dan
koordinasi dengan mentor.
2) Keterkaitan tahapan kegiatan dengan nilai-nilai dasar ASN
Tahapan ini memiliki keterkaitan dengan nilai-nilai dasar ASN
yaitu :
Akuntabel, melaksanakan konsultasi dengan jujur dan
bertanggung jawab
Harmonis, membangun suasana kondusif saat konsultasi
Kolaboratif, terbuka dalam bekerjasama untuk menghasilkan
laporan aktualisasi yang baik
Berorientasi Pelayanan, melakukan perbaikan tiada henti atas
arahan mentor
93
Loyal, memaparkan laporan aktualisasi dengan rasa percaya
diri dan tenggang rasa dengan menerima pendapat dari mentor
serta menggunakan bahasa Indonesia yang baik
Kompeten, menerima setiap masukan yang diberikan untuk
terus belajar dan mengembangkan kapabilitas
3) Evidence
Foto kegiatan
Gambar 4.24 Diskusi dan koordinasi dengan mentor terkait
laporan aktualisasi
Jumat, 4 November 2022
94
Melayani, memberikan pelayanan kepada publik secara jujur,
tanggap, cepat, akurat, berdaya guna dan berhasil guna yang
memenuhi kepuasan pemangku kepentingan.
Akuntabel, melaksanakan tugas dapat
mempertanggungjawabkan baik segi proses maupun hasil.
Profesional, melaksanakan tugas selalu menyelesaikan secara
baik, tuntas, dan sesuai kompetensi/keahlian, oang yang
terampil, andal, dan sangat bertanggung jawab dalam
menjalankan profesinya.
Kegiatan ini juga berkontribusi terhadap penguatan tata nilai
organisasi Puskesmas Kemiri yaitu Obyektif dalam memberikan
pelayanan secara profesional, dan Responsif merespon secara cepat
semua masukan berupa keluhan dan kebutuhan.
95
D. Rencana Tindak Lanjut Aktualisasi
Rencana tindak lanjut dilaksanakan setelah kembali menjalankan tugas di
Puskesmas Kemiri dengan penjabaran sebagai berikut :
No Kegiatan Output Durasi Pihak Terkait
1 Mengimplementasikan Semua rekam Setiap hari Petugas
tracer medis yang kerja pendaftaran
keluar dari
rak
penyimpanan
digantikan
oleh tracer
96
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
1. Aktualisasi Mata Pelatihan
Proses kegiatan aktualisasi pada upaya peningkatan penemuan rekam
medis di rak penyimpanan melalui pembuatan tracer memiliki banyak nilai
BerAKHLAK yang mampu diterapkan dalam praktek kerja sehari-hari.
Penerapan nilai BerAKHLAK agar menjadi nilai keseharian mampu
terwujud dengan baik melalui metode pembelajaran pada fase aktualisasi
ini.
2. Gagasan Kreatif Penyelesaian Core Issue
Gagasan kreatif untuk mengatasi isu tidak ditemukannya rekam
medis pasien dirak penyimpanan dapat berjalan dengan baik dengan
didapatkannya hasil berupa terdapat peningkatan penemuan rekam medis
dirak penyimpanan melalui penggunaan tracer. Sebelum adanya tracer
masih ada rekam medis yang tidak ditemukan di rak penyimpanan, setelah
digunakannya tracer semua rekam medis pasien dapat ditemukan di rak
penyimpanan.
3. Capaian Hasil Penyelesaian Core Issue
Kegiatan aktualisasi pada kegiatan 1 sampai 5 berjalan sesuai dengan
rancangan aktualisasi yang sudah dibuat. Pelaksanaan penerapan nilai
BerAKHLAK dari kegiatan pertama sampai terakhir sudah dijalankan
sesuai dengan rancangan aktualisasi secara tuntas. Berikut adalah capaian
hasil penyelesaian core issue :
a. Adanya peningkatan penemuan rekam medis pasien di rak
penyimpanan dilihat dari penemuan rekam medis sebelum dan sesudah
menggunakan tracer.
Tabel 5.1
Tanggal Jumlah pasien lama Jumlah rekam medis
tidak ditemukan
97
1-18 Oktober 2022
(sebelum ada
tracer)
19-31 Oktober
2022 (setelah tracer
digunakan)
B. Saran
1. Nilai-nilai dasar ASN BerAKHLAK diharapkan tetap diaktualisasikan
dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi sebagai Aparatur Sipil Negara
di Puskesmas Kemiri.
2. Hendaknya penggunaan tracer ini dapat berlangung seterusnya untuk
pelayanan yang lebih prima.
98
DAFTAR PUSTAKA
ix
Pegawai Negeri Sipil. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. 2021. Kompeten. Modul Pelatihan Dasar Calon
Pegawai Negeri Sipil. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. 2021. Harmonis. Modul Pelatihan Dasar Calon
Pegawai Negeri Sipil. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. 2021. Loyal. Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai
Negeri Sipil. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. 2021. Adaptif. Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai
Negeri Sipil. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. 2021. Kolaboratif. Modul Pelatihan Dasar Calon
Pegawai Negeri Sipil. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. 2017. Manajemen Aparatur Sipil Negara. Modul
Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil. Jakarta; Lembaga
Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. 2021. Smart Aparatur Sipil Negara. Modul
Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil. Jakarta; Lembaga
Administrasi Negara.
x
LAMPIRAN
1. Dokumentasi sesi mentoring di instansi
xi
05/10/2022 Konsultasi dengan
mentor mengenai desain
tracer
xii
2. Dokumentasi Coaching
xiii
28 Bimbingan keempat
September dengan coach melalui
2022 zoom meeting membahas
tentang persiapan seminar
aktualisasi dan teknis
pelaksanaan seminar
aktualisasi
30 Bimbingan revisi
September rancangan aktualisasi
2022 melalui zoom meeting
xiv
3. Surat Persetujuan Pelaksanaan Aktualisasi
4. Laporan Mingguan
a. Laporan Minggu Ke-1
xv
b. Laporan Minggu Ke-2
xvi
xvii
xviii
5. Realisasi Rencana Kegiatan
Kegiatan dan Tahapan Waktu Pelaksanaan
Kegiatan Oktober November
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 1 2 3 4 5
1 Membuat tracer rekam
medis
1.1 Mencari referensi
terkait desain tracer
1.2 Melakukan
konsultasi dengan
mentor terkait desain
tracer
1.3 Meminta
persetujuan pimpinan
terkait kegiatan
1.4 Menyiapkan alat
dan bahan pembuatan
tracer rekam medis
1.5 Mencetak tracer
rekam medis
2 Membuat SOP
(Standar Operasional
Prosedur) Penggunaan
Tracer Rekam Medis
2.1 Mencari referensi
materi tentang SOP
Penggunaan Tracer
2.2 Membuat draf
SOP Penggunaan
Tracer
2.3 Konsultasi dengan
mentor terkait draf
SOP Penggunaan
Tracer
2.4 Penetapan SOP
Penggunaan Tracer
ix
3 Mensosialisasikan
SOP Penggunaan
Tracer, pentingnya
tracer, dan dampak
tidak ditemukan rekam
medis
3.1 Membuat materi
sosialisasi dengan
video dan undangan
sosialisasi
3.2 Konsultasi dengan
mentor terkait materi
sosialisasi
3.3 Memberikan
sosialisasi kepada
petugas
4 Mengimplementasi
penggunaan tracer
4.1 Melakukan
koordinasi dengan
teman sejawat
4.2 Penggunaan tracer
rekam medis
5 Menyusun laporan
hasil kegiatan
aktualisasi
5.1 Melakukan
evaluasi penggunaan
Tracer
5.2 Menyusun laporan
hasil kegiatan
aktualisasi
5.3 Konsultasi dengan
mentor terkait
penyusunan Laporan
Aktualisasi