Anda di halaman 1dari 3

Nama : Leni Lefita Yesnath

Nim : 1131421033

Kelas : MSP-B

Tugas : Avertebrata Air

Filum Platyhelminthes

Platyhelminthes berasal dari bahasa Yunani.Platy berarti pipih dan helmin berarti

cacing.Jadi,Platyhelminthes adalah cacing yang berbentuk pipih.Hewan yang tergolong ke dalam filum
Platyhelminthes memiliki ujung posterior (ekor), permukaan ventral ,dan permukaan ventral,dan
permukaan dorsal.Cacing ini sebagian besar hidup sebagai parasit dan ada pula yang hidup bebas baik di
air tawar maupun air laut.

• Ciri-ciri Platyhelminthes

1. Struktur Tubuh

Platyhelminthes memiliki tubuh simetris bilateral.Bagian ujung anterior tumpul atau membulat,
sedangkan ujung posterior lancip.Tubuh cacing ini tidak memiliki segmen.

2. Sistem Pencernaan

Sistem pencernaan pada cacing Platyhelminthes belum sempurna. Cacing ini telah memiliki mulut, tetapi
tidak memiliki anus.

3. Sistem Saraf

Sistem saraf memiliki dua ganglion pada ujung ventral tubuh.Pada ujung ventral tubuh keluar satu
pasang saraf longitudinal menuju ke bagian tubuh posterior.Di antara pasangan saraf longitudinal
dihubungkan oleh sejumlah saraf lateral.

4. Sistem Reproduksi

Reproduksi terjadi secara seksual dan aseksual.Pada umumnya hewan ini bersifat hermafrodit artinya
dalam satu tubuh terdapat alat kelamin jantan dan alat kelamin betina.Jadi perkembangbiakan
seksualnya dengan peleburan sel telur dengan sperma.
Kelas Filum Platyhelminthes:

1. Turbelaria

Kelas Turbellaria merupakan cacing pipih yang menggunakan bulu getar sebagai alat geraknya,
contohnya adalah Planaria.Planaria biasa hidup bebas di air tawar,di bawah daun,menempel pada batu
dan daun-daunan, atau di atas kayu lembab yang tidak terkena sinar matahari secara langsung.

2. Trematoda

Kelas Trematoda memiliki alat isap yang dilengkapi dengan kait untuk melekatkan diri pada inangnya
karena golongan ini hidup sebagai parasit pada manusia dan hewan. Beberapa contoh Trematoda
adalah Fasciola hepatica (cacing hati).

• Ciri-Ciri Umum Fasciola hepatica

Fasciola hepatica hidup pada saluran empedu hewan ternak.Bentuk tubuh seperti daun yang membulat
pada ujung depan dan lancip pada ujung belakang.panjang tubuh sekitar 30 mm.Alat isap depan
dikelilingi oleh mulut.Mulut di lengkapi dengan faring dan esofagus.Cacing in memiliki saluran
pencernaan yang hanya memiliki satu lubang sebagai mulut dan sekaligus sebagai anus.

3. Cestoda

Kelas Cestoda memiliki kulit yang dilapisi kitin sehingga tidak tercemar oleh enzim di usus inang.Cacing
ini merupakan parasit pada hewan, contohnya adalah Taenia solium.Tubuh Taenia solium yaitu pipih
memanjang seperti pita.Tubuhnya memiliki segmen yang disebut proglotid.Cacing pita dewasa memiliki
kepala yang dinamakan sholeks.Dibawah sholeks terdapat leher pendek yang disebut strobilus yang
berfungsi membentuk proglotid baru(stobilasi). Ukuran proglotid makin ke ujung makin besar dan
mengandung telur yang makin matang.

Cacing Echinostoma termasuk dalam Phylum Platyhelminthes, Kelas Trematoda, Ordo Prosostomata,
Family Echinostomatidae, Genus Echinostoma. (Soulsby, 1986). Cacing ini berbentuk pipih dengan
panjang 14,21415,885 mm dan lebar 1,499-1,642 mm (Birmani et al., 2008). Cacing ini memiliki
karakteristik khas yaitu memiliki 2 alat penghisap (sucker), yaitu penghisap mulut (oral sucker) yang
terletak di bagian anterior dan penghisap perut (ventral sucker) yang berukuran lebih besar dari oral
sucker. Hal ini sesuai dengan pernyataan Kanev et al., (1995) yaitu Oral sucker berukuran diameter
0,170,26 mm dan ventral sucker berukuran diameter 0,45-0,65 mm. Cacing Echinostoma memiliki duri
pada bagian oral sucker dan ventral sucker, ovarium dan sepasang testis berbentuk oval dan terletak
tandem. Ovarium berbentuk bulat dengan diameter 0,428-0,571 mm. Testis bagian anterior memiliki
ukuran panjang 1,071-1,178 mm dan lebar 0,285-0,399 mm dan pada testis bagian posterior memiliki
panjang 0,999-1,142 mm dan lebar 0,285-0,371 mm. Jarak antara testis bagian anterior dan posterior
yaitu 0,464-0,785 mm (Birmani et al., 2008).

Parasit yang ditemukan pada lambung ikan gabus merupakan Neobenedenia pargueraenis. Parasit ini
tergolong dalam filum Platyhelmentes, dan famili Capsilidae. Cacing ini berbentuk pipih, bulat, oval.
Pada permukaan tubuh Neobenedenia pargueraenis ini terlihat seperti benjolan yang menyelimuti
permukaan tubuhnya (Gambar 1). Hal ini sesuai dengan yang di laporkan oleh Puspitasari (2013), bahwa
cacing ini memiliki bentuk tubuh oval lonjong dan pipih, memiliki panjang (dewasa) 3-6 mm. Terdapat
sepasang anterior sucker berbentuk bulat, terdapat opishaptor besar dibagian posterior yang digunakan
menempel pada inang, cacing ini bersifat hermaprodit. Apabila ikan terserang dengan cacing ini ikan
gabus memperlihatkan ciri-ciri berenang yang lemah dan menggesekan badannya kepinggirpinggir
kolam. Hal ini sesuai dengan yang dilaporkan oleh Faisal (2012),jika ikan terinfeksi parasit Neobenedenia
pargueraenismaka ikan memperlihatkan gejala klinis antara lain kehilangan nafsu makan, tingkah laku
berenang lemah dan lambat.

Anda mungkin juga menyukai