Anda di halaman 1dari 3

BLUD RUMAH SAKIT PEMANTAUAN TERAPI OBAT (PTO)

KONAWE UTARA

No. Dokumen No. Revisi Halaman


0 1/2

Ditetapkan
Direktur BLUD Rumah Sakit
Konawe Utara
STANDAR
PROSEDUR Tanggal terbit
OPERASIONAL
(SPO)
dr. Dewi Sarli Tombili,Sp.PD
Pembina Tk. I
NIP. 19811021 200903 2 005

Pemantauan Terapi Obat adalah suatu proses yang mencangkup kegiatan


kegiatan untuk memastikan terapi obat yang aman, efektif dan rasional bagi
PENGERTIAN pasien.

Meningkatkan efektifitas terapi dan meminimalkan resiko Reaksi Obat yang


TUJUAN
Tidak Diinginkan (ROTD)
Kegiatan dalam PTO meliputi : Pengkajian pemilihan obat (dosis, cara
pemberian obat, respons terapi, ROTD), pemberian rekomendasi penyelesaian
KEBIJAKAN masalah terkait obat dan Pemantauan efektifitas dan efek samping terapi obat.
(Keputusan Direktur BLUD Rumah Sakit Konawe Utara Nomor
445/001.11/KEP/ 429.402/ 2018 Tentang Pedoman pelayanan Kefarmasian )
1. Kondisi pasien yang perlu dilakukan PTO antara lain :
a. Pasien yang masuk rumah sakit dengan multi penyakit sehingga
menerima poli farmasi
b. Pasien dengan gangguan fungsi organ terutama hati dan ginjal
c. Pasien dengan kondisi khusus ( Geriatri, pediatric, pasien hamil,
pasien menyusui)
PROSEDUR
d. Pasien dengan perawatan intensif
e. Pasien yang menerima regimen yang kompleks, polifarmasi, variasi
rute pemberian, variasi aturan pakai, cara pemberian khusus (contoh ;
inhalasi, drip intravena), dll
f. Pasien yang menerima obat dengan resiko tinggi yaitu
BLUD RUMAH SAKIT VISITE APOTEKER
KONAWE UTARA
No. Dokumen No. Revisi Halaman
0 2/2

STANDAR
PROSEDUR Tanggal terbit
OPERASIONAL
(SPO)

Bila menerima :
1) Obat dengan indeks terapi sempit ( contoh : digoksin, fenitoin)
2) Obat yang bersifat nefrotoksik (contoh : gentamicin), dan Hepa-
totoksik ( contoh ; OAT)
3) Obat Antikoagulan ( contoh : warfarin, heparin)
4) Obat yang sering menimbulkan ROTD ( contoh : Metoklor-
pramide, AINS)
5) Obat Kardiovaskuler ( contoh : Nitrogliserin)
2. Metode Pelaksanaan Pemantauan Terapi Obat (PTO) adalah dengan
menggunakan kerangka SOAP sebagai berikut :
S = Subyektif ( Gejala yang dikeluhkan pasien)
O = Obyektif ( Gejala yang terukur oleh tenaga kesehatan)

PROSEDUR A = Assesment ( Analisa berdasarkan data S dan O)


P = Plans (Rencana untuk menyelesaikan masalah)
3. Setelah data terkumpul dilakukan analisa untuk identifikasi adanya
masalah terkait obat, antara lain :
a. Ada indikasi tetapi tidak di terapi
b. Pemberian obat tanpa indikasi
c. Pemilihan obat yang tidak tepat
d. Dosis terlalu tinggi
e. Dosis terlalu rendah
f. Reaksi Obat Yang Tidak Dikehendaki ( ROTD)
g. Interaksi obat
4. Hasil identifikasi masalah terkait obat dikomunikasikan kepada
tenaga kesehatan terkait
Instalasi Farmasi rawat jalan, Instalasi Farmasi rawat inap
UNIT TERKAIT

Anda mungkin juga menyukai