Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

PERUMUSAN PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA MENURUT PENDAPAT SOEPOMO


D
I
S
U
S
U
N
OLEH
●IRGI AHMAD SAPUTRA
●ZALZABILA KADIR
●MUHAMMAD ARJUN
●FADLULLAH IKRAM
●INTAN PURNAMA
●HISMAYANTI
●FIKA SURIADI
●INTAN NURAENI
●ATIKAH
●ISHAK
●FIRA
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang atas rahmatnya dan karunianya kami
dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Adapun tema makalah ini adalah
PERUMUSAN PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA PENURUT PENDAPAT SOEPOMO.
Pada kesempatan kali ini kami mengucapkan Terima Kasih sebesar-besarnya kepada buguru
Mata pelajaran PKN yang membimbing kami dalam mengerjakan dan membantu kami dalam
menyusun makalah ini.Kam juga mengucapkan terimma kasih kepada teman-teman yang selalu
setia membantu dalam hal mengummpulkan data-data dalam pembuatan makalah ini.
Dalam makalah inii kami menjelaskan tentang PERUMUSAN PANCASILA SEBAGAI DASAR
NEGARA. Mungkin dalam pembuatan makalah ini terdapat kesalahan yang belum kami
ketahui.Makah dari itu kami mohon saran dan dikritik dari teman-teman maupun guru demi
tercapainya makalah yang semurna.

POLEWALI, AGUSTUS 2022

PENYUSUN
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
1.2 RUMUSAN MASALAH
1.3 BERUPA 3 PERTANYAAN
BAB 2.PEMBAHASAN
A.PERUMUSAN PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA
a.PEMBENTUKAN BPUPK
b.POKOK-POKOK PIKIRAN DALAM BPUPK
-BIOGRAFI SOEPOMO BESERTA FOTONYA
-PANDANGAN SOEPOMO
-PERAN SOEPOMO DALAM MEMBANGUN BANGSA
BAB 3. PENUTUP
A.KESIMPULAN
B.SARAN
DAFTAR PUSTAKA
BAB 1 PENDAHULUAN
a.Latar Belakang
Latar belakang terbentuknha Pancasila bermuula diskusi Panjang yang dilakukan BPUPK
untuk merumuskan Dasar Negara. Diskusi yang dilaksanakan Pada 29 Mei 1 Juni 1945 itu
dihadiri oleh MUHAMMAD YAMIN, Prof Dr SOEPOMO, dan IR SOEKARNO.
Ketika tokoh tersebut menyampaikan gagasan Dasar Negara mereka untuk bangsa
Indonesia. Dalam kesempatan tersebut, Soekarno penyampaikan gagasan dengan istilah
Pancasila.
Mendengar gagasan tersebut, BPUPK kemudian membentuk Panitia 9 guna menyusun
Dasar Negara dengan pedoman Pidato yang disampaikan oleh Soekarno.
Panitia 9 terdiri dari Seokarno, Muh Hatta,Abikoesno Tjokrosoejoso,Abduul Kahar
Muzakir,Agus Salim,Achmad Seobardjo,Mr.Aa Maramis,Wahid hasjim,dan Moh Yamin.
Sejarah penetapan Pancasila juga dilakukan proses yang Panjang.Rumusan Pancasila
terdapat dalam beberapa dokumen seperti Piagam Jakarta dan pembukaan UUD 1945.
Dalam rumusan awal Pancasila yang terdapat diPiagam Jakarta,bunyinya adalah:
1.Ketuhanan denga kewajiban menjalakna Syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya
2.Kemanusian yang adil dan beradap
3.Persatuan Indonesia
4.Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat dalam kejaksanaan dalam permusyawaratan
perwakilan
5.Keadilan social bagi seluruh rakyat Indonesia.
mencakup pemeluk agama islam.Alhasil,kalimat sila pertama pun diubah menjadi “Ketuhanan
Yang Maha Esa”.

b.Rumusan Masalah
1.Siapa yang menjadi rekan Mr.Soepomo dalam merancang UUD dan Pancasila?
2.Apa yang diusulkan Mr.Soepomo pada sila ketiga Pancasila?
3.Apa saja pendapat soepomo dalam sidang pertama dalam perumusan BPUPK?
BAB 2 PEMBAHASAN
A.PERUMUSAN PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA
a.PEMBENTUKAN BPUPK
Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia atau dalam bahasa
Jepang disebut  Dookoritsu Junbi Coosakai adalah suatu badan bentukan pemerintah
Jepang pada masa penjajahan di Indonesia. BPUPKI dibentuk pada 29 April 1945 dan bertujuan
untuk mendapatkan dukungan bangsa Indonesia dengan memberikan janji akan membantu
proses terealisasikannya kemerdekaan Indonesia. BPUPKI diketuai oleh Dr. Radjiman
Wedyodiningrat dengan anggota semula berjumlah 70 orang, terdiri atas 62 orang Indonesia dan
8 orang istimewa Jepang yang hanya bertugas mengamati (observer), kemudian pada sidang
kedua ditambah 6 orang anggota dari Indonesia.
Upacara peresmian BPUPKI dilangsungkan di gedung Cuo Sangi In, Jalan Pejambon
(Sekarang gedung Departemen Luar Negeri), Jakarta, pada tanggal 28 mei 1945. Upacara
peresmian BPUPKI itu juga dihadiri oleh dua orang pejabat Jepang, yaitu Jendral Itagaki dan
Letnan Jendral Nagano. Pada upacara itu bendera jepang dikibarkan oleh Mr. A. G.
Pringgodigdo, kemudian pengibaran bendera merah putih oleh Royohiko Masuda.

Latar belakang pembentukan BPUPKI secara tertulis termuat dalam Maklumat Gunseikan
nomor 23 tanggal 29 Mei 1945. Sebab dikeluarnya Maklumat No. 23 itu adalah  karena
kedudukan Jepang yang sudah semakin terancam pada perang melawan sekutu. Sehingga dapat
dikatakan kebijaksanaan Pemerintah Jepang sesungguhnya dengan membentuk BPUPKI
bukanlah atas kebaikan hati yang murni, tetapi Jepang ingin memikat hati rakyat Indonesia untuk
mempertahankan sisa-sisa kekuatannya. Selain itu juga untuk melaksanakan politik kolonialnya.

Sidang Pertama BPUPKI (29 Mei-1 Juni 1945)


Sidang pertama BPUPKI diadakan di gedung Chuo Sangi In di Jalan Pejambon 6 Jakarta
(sekarang gedung Pancasila). Sidang dibuka pada tanggal 28 Mei 1945 dan pembahasan dimulai
pada tanggal 29 Mei 1945. Ada tiga puluh tiga pembicara pada sidang pertama yang membahas
perumusan dasar negara Indonesia ini. Adapun tokoh-tokoh yang menyumbangkan pendapat
tentang usulan dasar negara, antara lain: Mr. Mohammad Yamin, Mr. Soepomo, dan Ir.
Soekarno.

 Mr. Mohammad Yamin (29 Mei 1945)


Moh. Yamin mengusulkan dasar negara dalam pidato singkatnya pada sidang hari pertama,
yaitu:

1. Peri Kebangsaan.
2. Peri Kemanusiaan.
3. Peri Ketuhanan.
4. Peri Kerakyatan.
5. Kesejahteraan Rakyat.
Moh. Yamin juga menyampaikan usulan rumusan 5 dasar secara tertulis, yaitu:
1. Ketuhanan Yang Maha Esa.
2. Kebangsaan Persatuan Indonesia.
3. Rasa Kemanusian yang Adil dan Beradab.
4. Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmah Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan/Perwakilan.
5. Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia.
 Mr. Soepomo (31 Mei 1945)
Dalam penyampaian pendapatnya, Mr. Soepomo menerangkan 3 teori tentang negara, yaitu:

1. Negara individualistik, yaitu negara yang disusun dengan mengutamakan kepentingan


individu sebagaimana yang diajarkan oleh Thomas Hobbes, John Locke, Jean Jacques
Rousseau, Hebert Spencer, dan H. J. Laski.
2. Negara golongan (class theori), yaitu negara yang terdiri atas golongan yang diajarkan
Marx, Engels, dan Lenin.
3. Negara Integralistik, yaitu negara yang tidak memihak pada golongan-golongan tertentu,
tetapi berdiri di atas kepentingan bersama sebagaimana diajarkan oleh Spinoza, Adam
Muller, dan Hegel.
Mr. Soepomo mengusulkan negara integralistik (negara persatuan) diterapkan pada negara
Indonesia, yaitu negara satu untuk semua orang. Sementara itu, rumusan dasar negara yang
dikemukakan oleh Mr. Soepomo antara lain:

1. Paham Persatuan.
2. Perhubungan Negara dan Agama.
3. Sistem Badan Permusyawaratan.
4. Sosialisasi Negara.
5. Hubungan antar Bangsa yang Besifat Asia Timar Raya.
 Ir. Soekarno (1 Juni 1945)
Ir. Soekarno mengusulkan rumusan dasar negara yang diberi nama Pancasila. Rumusan dasar
negara yang disampaikan oleh Ir. Soekarno, yaitu:

1. Kebangsaan Indonesia.
2. Internasionalisme atau Perikemanusiaan.
3. Mufakat atau Demokrasi.
4. Kesejahteraan Sosial.
5. Ketuhanan yang Berkebudayaan.
Kelima asas usulan Ir. Soekarno tersebut, dapat diperas menjadi Trisila atau Tiga Sila,
yaitu: Sosionasionalisme; Sosiodemokrasi; Ketuhanan yang berkebudayaan. Bahkan menurut Ir.
Soekarno, Trisila tersebut bila diperas lagi dapat menjadi Ekasila, yaitu sila gotong royong.

Setelah bermusyawarah, sidang BPUPKI sepakat menjadikan Pancasila sebagai nama dasar


negara Indonesia. Pada 1 Juni 1945 inilah ditetapkan sebagai hari lahirnya Pancasila.
Pada hari yang sama, tepatnya tanggal 1 Juni 1945, juga dibentuk Panitia Delapan, yang
anggotanya berjumlah delapan orang, yaitu: Ir. Soekarno, Drs. Moh. Hatta, Sutardjo, A. Wachid
Hasyim, Ki Bagus Hadikusumo, Oto Iskandardinata, Mr. Moh. Yamin, dan Mr. A. A. Maramis.
Tugas Panitia Delapan ini adalah menampung dan mengidentifikasi rumusan dasar negara pada
sidang BPUPKI. Dari Panitia Delapan kemudian diketahui terdapat perbedaan usulan dasar di
antara golongan. Golongan Islam menghendaki negara berdasarkan syariat Islam, sedangkan
golongan nasionalis tidak menghendaki dasar negara dengan syariat agama tertentu.

Panitia Sembilan
Hingga akhir sidang pertama BPUPKI, belum diperoleh kesepakatan utuh tentang rumusan
dasar negara. Oleh karena itu, akhirnya dibentuk Panitia Sembilan untuk menerima dan
menengahi berbagai masukan. Panitia Sembilan diketuai oleh Ir. Soekarno dengan Moh. Hatta
sebagai wakilnya, dan anggota yang terdiri atas golongan Islam dan golongan nasionalis, antara
lain: Mr. Achmad Soebardjo, Mr. Muhammad Yamin, KH. Wachid Hasyim, Abdul Kahar
Muzaki, Abikoesno Tjokrosoejoso, H. Agus Salim dan Mr. A.A. Maramis.

Pada tanggal 22 Juni 1945, Panitia Sembilan mengadakan pertemuan dan berhasil
menghasilkan rumusan dasar negara yang tertuang dalam hukum dasar atau yang dikenal
dengan Piagam Jakarta (Jakarta Charter):

1. Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya


2. Kemanusiaan yang adil dan beradab
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan
perwakilan
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
Adapun isi dari piagam Jakarta yaitu:

Piagam Jakarta

Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa, dan oleh sebab itu maka
penjajahan di atas dunia harus dihapuskan, karena tidak sesuai dengan peri kemanusiaan dan peri
keadilan.

Dan perjuangan pergerakan kemerdekaan Indonesia telah sampailah kepada saat yang
berbahagia, dengan selamat sentosa mengantarkan rakyat Indonesia ke depan pintu gerbang
negara Indonesia, yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur.

Atas berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa, dan dengan didorongkan oleh keinginan
luhur, supaya berkehidupan kebangsaan yang bebas, maka rakyat Indonesia menyatakan dengan
ini kemerdekaannya.

Kemudian daripada itu untuk membentuk suatu pemerintahan negara Indonesia Merdeka
yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, dan untuk
memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan
ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial, maka
disusunlah kemerdekaan kebangsaan Indonesia itu dalam suatu susunan negara Republik
Indonesia, yang berkedaulatan rakyat, dengan berdasarkan kepada: Ketuhanan, dengan
kewajiban menjalankan syari’at Islam bagi pemeluk-pemeluknya, menurut dasar
kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia, dan kerakyatan yang dipimpin oleh
hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan-perwakilan serta dengan mewujudkan suatu
keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Jakarta, 22 Juni 1945

Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia


(BPUPKI)
Panitia Sembilan
1. Soekarno
2. Achmad Soebardjo
3. Abdul Kahar Muzakkir
4. Alex Andries Maramis
5. Abikoesno Tjokrosoejoso
6. Mohammad Hatta
7. Abudul Wahid Hasyim
8. H.Agus Salim
9. Mohammad Yamin
Sidang Kedua BPUPKI (10-17 Juli 1945)
Sidang kedua BPUPKI membahas tentang bentuk negara, wilayah negara,
kewarganegaraan, rancangan Undang-Undang Dasar, ekonomi dan keuangan, pembelaan negara,
pendidikan dan pengajaran. Dibentuk Panitia Perancang Undang-Undang Dasar beranggotakan
19 orang dengan Ir. Soekarno sebagai ketua, Panitia Pembelaan Tanah Air dengan Abikoesno
Tjokrosoejoso sebagai ketua, dan Panitia Ekonomi dan Keuangan dengan Mohammad Hatta
sebagai ketua. Melalui hasil pemungutan suara, ditentukan wilayah Indonesia merdeka meliputi
wilayah Hindia Belanda, Borneo Utara, Papua, Timor-Portugis, dan pulau-pulau sekitarnya.

Pada 11 Juli 1945, Panitia Perancang UUD membentuk panitia kecil beranggotakan 7
orang yaitu: Prof. Dr. Mr. Soepomo, Mr. Wongsonegoro, Mr. Achmad Soebardjo, Mr. A.A.
Maramis, Mr. R.P. Singgih, H. Agus Salim, dan Dr. Soekiman untuk membuat laporan
rancangan UUD. Selanjutnya pada 13 Juli 1945, Panitia Perancang UUD melakukan sidang
pembahasan hasil kerja panitia kecil beranggota 7 orang tersebut.

Pada tanggal 14 Juli 1945, sidang BPUPKI menerima hasil laporan Panitia Perancang
UUD yang disampaikan oleh Ir. Soekarno selaku ketua. Laporan tersebut berisi rancangan UUD,
yaitu:

1. Pernyataan mengenai kemerdekaan Indonesia


2. Pembukaan Undang-Undang Dasar atau preambule
3. Batang tubuh Undang-Undang Dasar atau isi
Setelah selesai melaksanakan tugas, BPUPKI kemudian dibubarkan pada tanggal 7 Agustus 1945
dan sebagai gantinya dibentuklah PPKI (Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia). PPKI
bertugas melanjutkan tugas mencapai kemerdekaan Indonesia, yaitu mempersiapkan
kemerdekaan Indonesia dengan tujuan utama mengesahkan dasar negara dan UUD 1945.

b.POKOK-POKOK PIKIRAN DALAM BPUPK


-BIOGRAFI SOEPOMO BESERTA FOTONYA

Biografi dan Profil Lengkap Prof. Mr. Dr. Soepomo, S.H – Prof. Mr. Dr. Soepomo
adalah salah satu pahlawan nasional Indonesia. Soepomo lahir di Sukoharjo, Jawa
Tengah pada 22 Januari 1903 dan meninggal di Jakarta pada 12 September 1958 .
Soepomo dikenal sebagai arsitek Undang-Undang Dasar 1945 bersama dengan
Muhammad Yamin dan Ir. Soekarno.
Profil Singkat Soepomo
Nama: Prof. Mr. Dr. Soepomo
Lahir: Sukoharjo, Jawa Tengah, 22 Januari 1903
Meninggal: Jakarta, 12 September 1958
Agama: Islam
Pendidikan:
 ELS (Europeesche Lagere School) di Boyolali (1917)
 MULO (Meer Uitgebreid Lagere Onderwijs) di Solo (1920)
 Bataviasche Rechtsschool di Batavia (lulus tahun 1923)
 Rijksuniversiteit Leiden/Leiden University (1924)
Karier:
 Pegawai yang diperbantukan pada Pengadilan Negeri Yogyakarta
 Anggota Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia
(BPUPKI)
 Anggota Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI)
 Ketua Panitia Kecil Perancang UUD
 Menteri Kehakiman/ Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia ke-1 (19
Agustus 1945 – 14 November 1945; 20 Desember 1949 – 6 September
1950)
 Rektor Universitas Indonesia ke-2 (1951-1954)
Kehidupan Pribadi dan Pendidikan Soepomo
Prof. Mr. Dr. Soepomo lahir di Sukoharjo, Jawa Tengah pada 22 Januari 1903.
Soepomo terlahir dari kalangan keluarga ningrat aristocrat jawa. Kakek dari pihak ibunya
adalah Raden Tumenggung Wirjodirodjo, bupati Nayak dari Sragen. Sedangkan Kakek
dari pihak ayahnya adalah raden Tumenggung Reksowardono, bupati Anom Sukaharjo
pada masa kejayaannya dulu.
Sebagai putra keluarga priyayi, Soepomo berkesempatan meneruskan
pendidikannya di ELS (Europeesche Lagere School) yaitru sekolah setara sekolah dasar
di Boyolali (1917), kemudian ia melanjutkan pendidikannya di MULO (Meer Uitgebreid
Lagere Onderwijs) di Solo (1920) dan ia menyelesaikan pendidikan kejuruan hukum di
Bataviasche Rechtsschool di Batavia pada tahun 1923. Kemudian, Soepomo ditunjuk
sebagai pegawai pemerintah kolonial Hindia Belanda yang diperbantukan pada Ketua
Pengadilan Negeri Sragen.

Kisaran tahun 1924 dan 1927, Soepomo mendapatkan kesempatan untuk


melanjutkan pendidikannya ke ke Rijksuniversiteit Leiden di Belanda di bawah
bimbingan Cornelis van Vollenhoven, yaitu profesor hukum yang dikenal sebagai arsitek
ilmu hukum adat Indonesia dan ahli hukum internasional serta salah satu konseptor Liga
Bangsa-Bangsa. Thesis doktornya yang berjudul Reorganisatie van het Agrarisch Stelsel
in het Gewest Soerakarta (Reorganisasi sistem agraria di wilayah Surakarta) tidak hanya
mengupas sistem agraria tradisional di Surakarta, namun juga secara tajam menganalisis
hukum-hukum kolonial yang berkaitan dengan pertanahan di wilayah Surakarta.

Thesis tersebut ditulis dalam bahasa Belanda, kritik Soepomo atas wacana kolonial
tentang proses transisi agraria ini dibungkus dalam bahasa yang halus dan tidak
langsung, menggunakan argumen-argumen kolonial sendiri, dan hanya bisa terbaca
saat kita menyadari bahwa subyektivitas Soepomo sangat kental diwarnai etika Jawa.

Soepomo Meninggal Dunia dan Diangkat Sebagai Pahlawan Nasional Indonesia


Prof. Mr. Dr Soepomo meninggal di Jakarta, 12 September 1958 pada umur 55
tahun. Soepomo meninggal dalam usia muda akibat serangan jantung dan Ia
dimakamkan di Solo. Berdasarkan Keppres No. 123 Tahun 1965, pada 14 Mei 1965
Soepomo diangkat menjadi Pahlawan Kemerdekaan Nasional.

-PANDANGAN SOEPOMO

Pancasila yang kita kenal sekarang, merupakan buah pemikiran Soekarno. Namun sejarah
yang populer di masa Orde Baru, mengecilkan peran Soekarno dengan menyebut bahwa
sebelum Soekarno, ada Moh Yamin dan Soepomo yang punya usulan dasar negara. Bahkan
disebutkan ehari sebelum Soekarno menyampaikan Pancasila, Soepomo menyampaikan
usulannya. Namun Soepomo sebenarnya tidak mengusulkan dasar negara dalam bentuk lima
nilai yang mirip dengan Pancasila. Sebab sejak awal, Soepomo memang tidak ingin berbicara
mengenai dasar negara, melainkan mengenai pengertian (teori) negara.Dikutip dari Jalan
Menuju Kemerdekaan: Sejarah Perumusan Pancasila (2018), ahli hukum itu bicara soal teori
negara integralistik sebagai jalan tengah antara teori negara individual (liberal) dan komunistik.
Menurut Soepomo, negara merdeka harus memiliki wilayah, rakyat, dan pemerintah yang
berdaulat atas hukum internasional. Baca juga: Pancasila Sebagai Dasar Negara Menurut
Soekarno Soepomo mengusulkan setelah Indonesia terbentuk, sifatnya harus bersatu dalam
satu kesatuan. Negara itu tak hanya mempersatukan golongan mayoritas, tapi juga seluruh
lapisan rakyat. Soepomo juga menentang Indonesia dijadikan negara Islam seperti keinginan
para golongan muslim. Ia berpandangan urusan agama harusnya dipisah dari urusan negara.
"Maka teranglah tuan-tuan jang terhormat, bahwa djika kita hendak mendirikan Negara
Indonesia jang sesuai dengan keistimewaan sifat dan tjorak masjarakat Indonesia, maka negara
kita harus berdasar atas aliran pikiran (Staatsidee) negara yang integralistik, negara jang
bersatu dengan seluruh rakjatnya, jang mengatasi seluruh golongan-golongannja dalam
lapangan apa pun," kata Soepomo dalam pidatonya. Baca juga: Biografi Soepomo, Perumus
Pancasila dan UUD 1945 Lima prinsip menurut Soepomo Dalam sejarah versi Orde Baru,
diceritakan bahwa Soepomo kemudian menyampaikan usulannya soal dasar negara. Menurut
dia, ada lima prinsip yang bisa dijadikan dasar negara. Lima prinsip itu yakni: Persatuan
Kekeluargaan Keseimbangan lahir dan batin Musyawarah Keadilan rakyat Lima sila tersebut
sebenarnya diambil secara acak dari pidato Soepomo selama Orde Baru, untuk menunjukkan
(seolah-olah), Soepomo juga mengusulkan Pancasila. Mr.Soepomo menjadi salah satu tokoh
perumusan dasar negara di hari ketiga siding pertama.
Mulai awal tahun 1944,jepang mulai berada dibawah tekanan sekutu.Dai Nippon
kehilangan kendalinya atas sejumlah wilayah kekuasaan,dibuka dengan upaya Amerika Serikat
mengusir jepang dari Kwajealein,kepulauan Marhall.
Pertama,Angkatan laut Dai Nippon berhasil diatasi dalam pertempuran dilaut
Filipina.Kedua,mereka harus rela kehilangan pengkalan lautnya di saipan,kepulauan mariana.
Rumusan dasar negara Pancasila menurut Mr.Soepomo dasar negara diperlukan untuk
mendirikan Indonesia merdeka,demikian poin yang disampaikan K.R.T Radjiman Wedioningrat
dalam pidato awal sidang pertama 29 Mei 1945.Dua hari berselang,tepatnya tanggal 31
Mei,giliran Mr.Soepomo yang menyampaikan gagasannya yaitu:
-Persatuan
-kekeluargaan
-keseimbangan lahir dan batin
-musyawarah
-keadilan rakyat
Melalui gagasan yang dikeluarkan dalam sidang pertama BPUPK,pemikiran Soepomo
kemudian dikenali sebagai ide negara Integralistik.
-PERAN SOEPOMO DALAM MEMBANGUN BANGSA
Peran soepomo dalam membangun bangsa Indonesia beliau memiliki beberapa peran
penting menurut kami,
PERTAMA;dia mengeluarkan pendapatnya yang menurut kami sebagai kelompok yang
memuhak kepada soepomo,beliau mengeluarkan argumennya dalam pembuatan perumusan
Pancasila sebagai dasar negara yang dimana argument tersebut itu tidak membedakan suku
dan bangsa dalam suatu negara
KEDUA;dia rela menyumbangkan harta fikiran,tenaga,dan bahkan nyawanya demi
memerdekakan peran Indonesia krna menurut kami mungkin negara Indonesia belum bisa
menjadi negara maju karena soepomo dan muh.hatta menginginkan sebuah konsep
kemerdekaan yang benar benar matang,maka negara yang kurang matang konsep
kemerdekaannya akan dicaci maki oleh negara lain.

BAB 3
PENUTUPAN
A.KESIMPULAN
Soepomo adalah salah satu tokoh negara yang berperan aktif dalam perumusan Pancasila
sebagai dasar negara beliau juga adalah salah satu tokoh yang sangat membantu Indonesia
dalam menuju kemerdekan yang sesungguhnya.
B.SARAN
Saran kami sebagai pemuda Indonesia marilah berusaha memajukan negara tercinta kita ini.
Mengapa,karna itu adalah salah satu tanda kehormatan kita kepada pahlawan atau tokoh
tokoh negara yang telah mempertaruhkan nyawanya,keluarganya,dan semua yang mengenai
harga dirinya.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, Tanpa Tahun. PERUMUSAN PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA MENURUT
PENDAPAT SOEPOMO https://tirto.id/isi-pancasila-menurut-mr-soepomo-dalam-sidang-
bpupki-1945-gtZY
diunduh pada tanggal 13 agustus 2022
Anonim, Tanpa Tahun. POKOK POKOK PIKIRAN DALAM BPUPKI
https://pelitanusantara.com/soepomo-perumus-pancasila-dan-uud-1945/#.YwYA4XFBy3A
Diunduh pada tanggal 13 agustus 2022
Anonim, Tanpa Tahun. PANDANGAN SOEPOMO
https://www.kompas.com/stori/read/2022/08/02/190000179/pandangan-mohammad-yamin-
soepomo-dan-soekarno-terhadap-negara-merdeka?page=all
Diunduh pada tanggal 24 agustus 2022
Arjun,muh.2022. PERAN SOEPOMO DALAM MEMBANGUN BANGSA. Polewali

Anda mungkin juga menyukai