Anda di halaman 1dari 19

A.

Konsep marketing tradisional mengenai konsumen :


 Bagaimana cara memuaskan need & want konsumen

B. Kosep marketing pada saat ini mengenai konsumen :

 Konsep saat ini berbicara mengenai expectation, sehingga pada


saat ini konsumen harus semakin dipuaskan dari segi need, want,
expectation.

C. Dampak perubahan teknologi informasi terhadap perilaku


konsumen :

1. Menjadi konsumen yang tercerahkan (enlightened customer) :


punya pandangan kedepan, bisa “mempengaruhi” orang lain,
menentukan pilihan dengan pertimbangan jangka panjang / well-
educated.
2. Menjadi konsumen yang menguasai informasi (informationalised
customer) : konsumen memiliki banyak pilihan
3. Menjadi konsumen yang mempunyai kekuatan (enpowered
customer) : konsumen mempunyai kekuatan untuk merealisasikan
pengmbilan keputusan yang diambilnya.
D. Klasifikasi Konsumen :

1. Konsumen akhir ( individual ) : terdiri atas individu dan rumah


tangga yang tujuan pembeliannya adalah untuk memenuhi
kebutuhan sendiri atau untuk dikomsumsi
2. Konsumen organisasional : terdiri atas organisasi, pemakai
industri, pedagang dan lembaga non profit yang tujuan
pembeliannya adalah untuk keperluan bisnis atau meningkatkan
kesejahteraan anggotanya.

E. 5 Peranan yang dilakukan sesorang untuk memuaskan


kebutuhan dan keinginan konsumen menurut Kotler :

1. Sebagai pemrakarsa (initiator)


2. Sebagai pemberi pengaruh (influencer)
3. Sebagai pengambil keputusan (decider)
4. Sebagai pembeli (buyer)
5. Sebagai pemakai (user)
F. Faktor-Faktor yang digunakan konsumen dalam Mengevaluasi
Kepuasan Suatu Produk :

1. Kinerja (Performance) : karakteristik oeprasi pokok dari produk


yang dibelinya. Contoh : konsumsi bahan bakar, kenyamanan
mengemudi dsb
2. Ciri-ciri atau keistimewaan tambahan (features) : karakteristik
sekunder atau pelengkap. Contoh : kelengkapan eksterior dan
interior seperti AC, sound system dsb
3. Keandalan (reliabillity) : kemungkinan kecil akan mengalami
kerusakan atau gagal dipakai.
4. Kesesuaian dengan spesifikasi (conformance to specifications) :
sejauh mana karakteristik desain dan operasi memenuhi standar-
standar yang telah ditetapkan sebelumnya.
5. Daya tahan (durability) : berkaitan dengan berapa lama produk
tersebut dapat terus digunakan.
6. Serviceability : meliputi
kecepatan,kompetensi,kenyamanan,mudah direparasi dsb.
7. Estetika : daya tarik produk terhadap panca indra, misalnya
bentuk fisik, mobil yang menarik, warna dsb.
8. Kualitas yang dipersepsikan (perceived quality) : citra dan repurasi
produk serta tanggung jawab perusahaan terhadapnya.

G. Faktor-Faktor yang digunakan konsumen dalam Mengevaluasi


Kepuasan Suatu Jasa yang bersifat intangible :

1. Bukti langsung (tangibles), meliputi fasilitas fisik,perlengkapan


dsb
2. Keandalan (reliability), kemampuan memberikan pelayanan yang
dijanjikan dengan segera,akurat dan memuaskan.
3. Daya tanggap (responsiveness), keinginan para staf dan karyawan
untuk membantu para pelanggan.
4. Jaminan (assurance), mencakup pengetahuan,kemampuan,
kesopanan dan sifat dapat dipercaya yang dimiliki para staf, bebas
dari bahaya dsb.
5. Empati, meliputi kemudahan dalam melakukan hubungan,
komunikasi yang baik, perhatian pribadi, dan memahami
kebutuhan pelanggan.
A. Pengertian Pasar :
“ Semua pelanggan potensial yang memiliki kebutuhan atau keinginan
terttentu yang mungkin bersedia dan sanggup untuk melibatkan diri
dalam proses pertukaran guna memuaskan kebutuhan atau keinginan
tersebut. ”

B. Level Definisi Pasar

Ukuran suatu pasar tergantung pada jumlah pembeli yang berada dalam
pasar
tersebut. Pembeli potensial memiliki tiga karakteristik pokok yaitu minat,
penghasilan dan akses. Berdasarkan karakteristik tersebut, ada 5 level
definisi
pasar :
1. Pasar Potensial (Potential market), yaitu sekumpulan konsumen yang
memiliki tingkat minat tertentu terhadap penawaran pasar tertentu.
2. Pasar yang tersedia (available market), yaitu sekumpulan konsumen
yang memiliki minat, penghasilan dan akses pada penawaran pasar
tertentu.
3. Pasar tersedia yang memenuhi syarat (qualified available market)
4. Pasar yang dilayani (served market atau target market), yaitu bagian
dari qualified available market yang ingin dimasuki perusahaan.
5. Pasar penetrasi (penetrated market), yaitu sekumpulan konsumen
yang benmar-benar telah membeli produk.

C. Strategi Pasar ( Market Strategy )

Strategi pasar berkaitan dengan perspektif pasar yang dilayani. Secara


garis besar strategi pasar dapat diklasifikasikan menjadi 5 kelompok :
1. Strategi Cakupan Pasar
a. Strategi pasar tunggal, bertujuan untuk mencari suatu segmen yang
diabaikan saat ini atau kurang terlayani, kmdn berusaha memenuhi
kebutuhan segmen tersebut.
b. Strategi multipasar, perusahaan berusaha melayani beberapa pasar
yang berbeda
c. Strategi pasar keseluruhan, dilaksanakan dengan cara melayani
seluruh spektrum pasar dengan menjual produk-produk yang
terdeferensiasi pada segmen pasar berbeda.
2. Strategi Geografis Pasar
a. Strategi pasar lokal, dengan melakukan konsentrasi usaha di suatu
daerah tertentu yang relatif dan masih dekat dengan lokasi
perusahaan.
b. Strategi pasar regional, beroperasi dalam dua atau tiga wilayah dalam
suatu negara.
c. Srategi pasar nasional, ditandai dengan beroperasinya perusahaan
secara nasional.
d. Strategi pasar internasional. Cakupan wilayah dalam strategi ini
meliputi
beberapa negara.
3. Strategi Memasuki Pasar
a. First-in strategy, perusahaan berusaha menjadi pionir dengan jalan
memasuki pasar pertama kali sebelum ada perusahaan lain yang
memasukinya.
b. Early-Entry Strategy, dilaksanakan dengan memasuki pasar segera
setelah pelopor pasar memulainya.
c. Laggard-Market-Entry Strategy, merupakan strategi memasuki pasar
dalam tahap pertumbuhan atau dalam tahap kedewasaan ( maturity)
dalam Product Life Cycle (PLC).
4. Strategi Komitmen Pasar
a. Strong-commitment strategy, perusahaan dituntut untuk melakukan
perencanaan operasinya dalam pasar yang dituju secara optimal.
b. Average-commitment strategy, perusahaan menyediakan bauran
pemasaran sesuai dengan kebiasaan pelanggan.
c. Light-commitment strategy, pasar bersifat stagnan, potensinya
terbatas
dsb,jadi perusahaan b erusaha mempertahankan status quo tanpa ada
peningkatan pertumbuhan, laba atau pangsa pasar.
5. Market-Dilution Strategy
a. Strategi demarketing, perusahaan melakukan berbagai upaya untuk
mengurangi minat para pelanggan untuk mencari produk yang
dihasilkan
perusahaan, baik secara temporer maupun permanen.
b. Pruning-of-marginal-markets strategy, jika pasar tidak
menghasilkan
rate of return yang memadai maka perusahaan mengalihkan
sumber
daya yang ada pada pasar yang berkembang atau mendatangkan
keuntungan besar.
c. Key-markets strategy, perusahaan harus memiliki pemahaman
yang
menyeluruh mengenai segmen pasar kunci yang dipilih.
d. Harvesting strategy, jika pangsa pasar menurun perusahaan bisa
mengupayakan laba jangka pendek dengan cara menaikkan
harga,
menurunkan kualitas atau mengurangi iklan.
a. Definisi Riset Pemasaran
“ Perencanaan, pengumpulan dan analisis data yang relevan dengan
pengambilan keputusan pemasaran dan mengkomunikasikan hasil
analisis ini ke pihak manajemen. ”

b. Peran Riset Pemasaran Bagi Manajemen


1. Fungsi deskriptif, mencakup pengumpulan dan penyajian
pernyataan
tentang fakta.
2. Fungsi diagnostik, penjelasan tentang data atau tindakan.
3. Fungsi prediktif, spesifikasi tentang bagaimana menggunakan riset
deskriptif dab diagnostik untuk memperkirakan hasil keputusan
pemasaran yang direncanakan.

c. Strategi Pemasaran dan Pembagian Riset


Strategi pemasaran digunakan sebagai penuntun penggunaan jangka
panjang dari sumber daya perusahaan berdasarkan kapabilitas yang ada
saat ini, kapabilitas yang akan datang dan berdasarkan perubahan-
perubahan yang diproyeksikan dalam lingkungan eksternal.
Riset dibagi menjadi 2 bagian :
1. Riset terapan yaitu riset yang bertujuan untuk memecahkan masalah
pragmatis dan spesifik mengenai pemahaman yang lebih baik
terhadap
pasar, penentuan mengapa suatu strategi atau taktik gagal, dan
mengurangi ketidakpastian dalam pengambilan keputusan
manajemen.
2. Riset dasar yaitu riset yang bertujuan untuk memperluas batas-batas
pengetahuan dan bukan untuk memecahkan masalah pragmatis dan
spesifik.

d. Memutuskan Apakah Perlu Melakukan Riset Pasar

Seorang manajer yang dihadapkan pada beberapa solusi alternatif


atas suatu masalah tertentu sebaiknya tidak langsung meminta riset
pemasaran terapan. Sebenarnya keputusan pertama yang harus dibuat
adalah apakah memang perlu melakukan riset pemasaran. Dalam banyak
situasu, yang terbaik adalah melakukan riset pemasaran.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan riset pasar :

1. Keterbatasan sumber daya


2. Hasil riset tidak akan berguna
3. Waktu yang kurang tepat di pasar
4. Keputusan yang telah dibuat
5. Jika manajer tidak setuju tentang apa yang mereka perlu ketahui
untuk membuat keputusan
6. Jika informasi pengambilan keputusan sudah tersedia
7. Jika biaya melakukan riset kebih besar dari manfaat yang didapat
KEPUTUSAN APAKAH PERLU MELAKUKAN RISET PASAR

Ukuran Pasar Margin Laba Kecil Margin Laba Besar


Kecil Biya lebih besar dibandingkan Kemungkinan manfaatnya lebih besar
manfaatnya.Misalnya sekrup daripada biaya. Misalnya peralatan
kacamata cadangan, penutup katup industri spesialisasi berukuran besar,
ban. JANGAN LAKUKAN mesin cap metal yang dilengkapi
RISET PEMASARAN computer. MUNGKIN
MELAKUKAN RISET
PEMASARAN, PELAJARI
SEMAMPUNYA DARI
INFORMASI YANG TERSEDIA
SEBELUM MEMUTUSKAN
MELAKUKAN RISET B

Besar Manfaat kemungkinan besar lebih Manfaat boleh jadi lebih besar
tinggi dibandingkan biaya. dibandingkan biaya. Misalnya
Misalnya peralatan medis seperti stouffers-hidangan utama beku, Crest-
CAT scanner, Toshiba HDTV. pasta gigi pengendali karang gigi.
LAKUKAN RISET MUNGKIN MELAKUKAN RISET
PEMASARAN PEMASARAN. PELAJARI
SEMAMPUNYA DARI INFORMASI
YANG TERSEDIA SEBELUM
MELAKUKAN RISET
E. Proses Riset

Proses riset terdiri dari beberapa langkah sbb :


1. Identifikasi dan formulasi problem / peluang
2. Membuat desain riset
3. Memilih metode riset dasar
4. Memilih prosedur sampling
5. Mengumpulkan data
6. Menganalisis data
7. Menyiapkan dan menulis laporan
8. Menindaklanjuti

Internet dapat menjadi alat penting dalam melaksanakan riset


eksploratori untuk mendefinisikan problem. Banyak organisasi besar
memiliki intranet yang memungkinkan periset mengakses informasi
yang relevan dengan masalah-masalah organisasi. Pada perusahaan
yang sangat besar, proyek riset yang dilaksanakn untuk satu divisi
mungkin bernilai bagi divisi lain.
Intranet akan membantu manajer dis eluruh jajaran perusahaan
untuk menentukan apa yang sudah dikerjakan olehn kelompok lain
dan apakah hasilnya relevan dengan problem yang ada saat ini.

Pada organisasi yang lebih besar adalah umum memiliki


permintaan riset yang disiapkan setelah tujuan riset ditetapkan.
Permintaan riset menggambarkan tindakan yang akan diambil
berdasarkan riset, alasan mengapa informasi itu dibutuhkan,
bagaimana informasi itu akan digunakan, kelompok sasaran yang
akan menjadi sumber informasi, jumlah waktu dan biaya yang
dibutuhkan untuk menyelesaikan proyek riset dan informasi lain
yang terkait dengan permintaan riset.

Anda mungkin juga menyukai