Anda di halaman 1dari 2

Ujian mid-semester

Etnografi Indonesia
Dosen: Dr. Ratih Baiduri, M.Si

Nama : Maudhy Hajrah Utami


Nim : 3223122006

Soal:
1. Uraikan dua sisi mata uang Etnografi secara komprehensif
2. Uraikan 3 ciri penelitian lapangan etnografi
3. Apa persamaan dan perbedaan tujuan utama penelitian lapangan etnografi menurut Malinowski dan
Radicliff Brown.
4. Uraiankan dengan contoh 2 teknik penelitian menggunakan metode etnografi

Jawab :
2. a. Sifatnya menyeluruh dan terpadu(holistic-integratif)
b. Deskripsi yang kaya(thick description)
c. Analisa kualitatif dalam rangka kebudayaan (native point of view)
1. Dua sisi mata uang etnografi maksudnya adalah memahami cara hidup orang lain dari perspektif mereka
sendiri. Membaca kebudayaan dengan cara belajar dari masyarakat merupakan hal penting dari etnografi.
Peneliti di dalam etnografi harus menjadi seorang pelajar, sedang masyarakat di mana kebudayaan yang sedang
diteliti adalah sebagai gurunya. Dengan kata lain etnografi dengan pengamatan terlibat merupakan dua sisi mata
uang yang tidak terpisahkan. Namun demikian pengamatan terlibat sebenarnya bukan metode tunggal, karna
sebenarnya pengamatan terlibat merupakan strategi lapangan secara simultan memadukan analisis dokumen
wawancara mendalam, dan teknik lain.
3. Perbedaan :
A. Konsep dasar. Secara teoretis dan akademis malinowski dikenal sebagai tokoh fungsional dalam antropologi
sedangkan radcliffe brown dikenal sebagai tokoh struktural.
B. Pengertian fungsional. Sebagaimana diungkapkan dalam pandangan malinowski adalah untuk memenuhi
kebutuhan hidup, sementara radcliffe mengartikan fungsi secara lebih dekat dengan pandangan durkheim yaitu
suatu kenyataan harus dicari dalam kaitannya dengan struktur sosial, artinya fungsi dari sebuah perilaku sosial
harus dilihat dalam konteks struktur sosial.
C. Implikasi kajian. Malinowski memandang bahwa setiap unsur masyarakat atau tindakan manusia baik itu
dalam tatanan nilai budaya ataupun tatanan nilai sosial perlu dicari fungsinya bagi masyarakat. Sementara
radcliffe mengakui adanya ruang kemungkinan sebuah lembaga-lembaga sosial yang tidak memiliki fungsi bagi
masyarakat.
D. Pengembangan ilmu. Radcliffe brown mengatakan bahwa kajian antropologi itu adalah upaya untuk
memahami struktur dari kenyataan empirik atau lembaga-lembaga masyarakat yang ada. Sementara malinowski
sebagai ilmuwan meyakini pada dalil balanced akan senantiasa berusaha untuk mencari landasan-landasan
fungsional dari sebuah budaya masyarakat dalam tatanan kehidupan manusia itu sendiri.
Persamaan :
Malinowksi, dalam pandangan Young (2000:602) telah memberikan kontribusi dalam mengalihkan paradigma
riset antropologi dari karakater kajian yang bersifat spekulatif menjadi sebuah kajian yang empiris. Pendekatan
empirik dalam bidang antropologi ini juga dikembangkan pula oleh Radcliffe-Brown. Oleh karena itu, dua
tokoh ini sangat tepat jika disebut secara padu sebagai tokoh antropologi dalam teori struktural- fungsional.
4. (1) Etnografi realis. Etnografi realis adalah pendekatan yang populer digunakan oleh para antropolog budaya.
Dijelaskan Creswell (2012: 464) etnografi mereflek sikan sikap tertentu yang diambil oleh peneliti terhadap
individu yang sedang dipelajari. Etnografi realis adalah pandangan obyektif terhadap situasi, biasanya ditulis
dalam sudut pandang orang ketiga, melaporkan secara obyektif mengenai informasi yang dipelajari dari para
obyek penelitian di lokasi (Creswell, 2012:464).
(2) Etnografi kritis. Dewasa ini populer juga etnograi kritis. Etnografi kritis adalah jenis penelitian etnografi di
mana penulis tertarik memperjuangkan emansipasi kelompok yang terpinggirkan dalam masyarakat (Creswell,
2012: 467). Peneliti kritis biasanya berfikir dan mencari melalui penelitian mereka, melakukan advokasi
terhadap ketimpangan dan dominasi (Creswell, 2012: 467). Sebagai contoh, ahli etnografi kritis meneliti sekolah
yang menyediakan fasilitas untuk siswa tertentu, menciptakan situasi yang tidak adil di antara anggota kelas
sosial yang berbeda, dan membiarkan diskriminasi gender.
Komponen utama dari etnografi kritis adalah faktor faktor seperti nilai-sarat orientasi, memberdayakan
masyarakat dengan memberikan kewenangan yang lebih, menantang status quo, dan kekhawatiran tentang
kekuasaan dan kontrol (Creswell, 2012: 467).

Anda mungkin juga menyukai