Anda di halaman 1dari 13

SAP

Kompres Hangat Rebusan Jahe untuk Pereda Nyeri


Ostheoarthritis

Tim PKRS
Topik : Kompres Hangat Rebusan Jahe Untuk Pereda
Nyeri Ostheoarthritis
Sasaran : Lansia di Banjar Luwus
Waktu : 30 menit
Tempat : Balai Banjar Luwus

A. Latar Belakang
Osteoarthritis merupakan penyakit tipe paling umum dari arthritis dan
dijumpai khusus pada orang lanjut usia atau sering disebut penyakit degenarif.
Osteoarthritis merupakan penyakit persendian yang kasusnya paling umum
dijumpai di dunia (Bethesda, 2013). Prevalensi osteoarthritis lutut menurut WHO
(2004), mencapai 151,4 juta jiwa dan 27,4 juta jiwa berada di Asia Tenggara dan
di Indonesia mencapai 5 % pada usia < 40 tahun, 30 % pada usia 40-60 tahun, dan
65 % pada usia > 61 tahun. Menurut Atrhritis Reserch UK (2012),
memperlihatkan bahwa usia, jenis kelamin, obesitas, ras/genetic, dan trauma pada
sendi mempunyai kolerasi terhadap terjadinya osteoarthritis.
Kebanyakan penderita yang menderita osteoarthritis kebanyakan memilih
berobat ke rumah sakit lantaran lebih praktis. Tetapi mereka tidak memikirkan
dalam jangka panjang hal apa yang akan terjadi terhadap kesehatan organ yang
lain. Selain terapi farmakologi yang di tempuh penderita, ada satu terapi
tradisional yang dapat dilakukan untuk meredakan nyeri lutut pada penderita
osteoarthritis yaitu dengan menggunakan kompres hangat air rebusan jahe.
Kandungan jahe bermanfaat untuk mengurangi nyeri osteoarthritis karena jahe
memiliki sifat pedas, pahit dan aromatic dari oleoresin. Oleoresin memiliki
potensi antiinflamasi dan antioksidan yang kuat (swarbrick dan Boylan, 2002).
Komponen jahe mampu menekan inflamasi dan mampu mengatur proses biokimia
yang mengaktifkan inflamasi akut dan kronis seperti osteoarthritis dengan
menekan pro-inflamasi sitokinin dan cemokin dan jahe ditemukan secara efektif
mengahambat ekspresi cemokin (Phan, 2005).
Berdasarkan hal tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa pemberian kompres
hangat rebusan jahe dapat dijadikan salah satu terapi komplementer pereda nyeri
karena dalam jahe terkandung zat alami bernama oleoresin. Zat alami jahe
memiliki antiinflamasi dan antioksidan yang tinggi sehingga mampu mengatur
proses biokimia dalam tubuh untuk meredakan peradangan sendi. Selain itu zat ini
member sifat pedas, hangat dan aromatic pada jahe yang bila dikombinasikan
dengan air hangat akan membuat peleberan pembuluh darah sehingga
meningkatkan aliran darah untuk mendapatkan efek anti nyeri, relaksasi otot dan
menambah kelenturan sendi sehingga proses peradangan berkurang yang
kemudian dapat memberikan efek penurunan sensasi nyeri.

B. Tujuan
A. Tujuan umum
Setelah diberikan penyuluhan peserta dapat memahami serta mampu
menerapkan kompres hangat rebusan jahe untuk meredakan nyeri
osteoarthritis lutut pada lansia.
B. Tujuan khusus
a. Untuk mengetahui apa pengertian osteoarthritis
b. Untuk mengetahui tanda gejala pada osteoarthritis
c. Untuk mengetahu apa saja manfaat yang terkandung dalam rimpang
jahe
d. Untuk mengetahui hasil penelitian kompres hangat rebusan jahe
terhadap nyeri osteoarthritis lutut pada lansia
e. Untuk mengetahui ara pembuatan dan pemberian kompres hangat
rebusan jahe

C. Rumusan masalah
1. Apa yang dimaksud osteoarthritis ?
2. Apa saja tanda gejala pada penderita osteoarthritis ?
3. Apa saja manfaat yang terkandung dalam rimpang jahe ?
4. Bagaimana hasil penelitian kompres hangat rebusan jahe terhadap nyeri
osteoarthritis lutut pada lansia ?
5. Bagaimana cara pembuatan dan pemberian kompres hangat rebusan jahe ?
D. Manfaat
Agar masyarakat khususnya lansia dapat mengetahui bahwa terdapat cara
alternative untuk menurunkan nyeri lutut yang disebabkan penyakit
osteoarthritis.

E. SASARAN
lansia yang berada di Banjar Luwus wilayah kerja RSU Semara Ratih

F. METODE
Ceramah
Diskusi

G. MEDIA (Terlampir)
Leaflet

H. KRITERIA EVALUASI
1. Kriteria Struktur :
a. Peserta hadir minimal 15 orang.
b. Penyelenggara penyuluhan dilakukan di Balai Banjar Luwus
c. Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan dilakukan sebelum dan
saat penyuluhan.
2. Kriteria Proses:
a. Peserta antusias terhadap materi penyuluhan
b. Peserta konsentrasi mendengarkan penyuluhan
c. Paserta mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan secara benar
3. Kriteria Hasil:
a. Peserta mengetahui pengertian osteoarthritis
b. Peserta mengetahui tanda gejala osteoarthritis
c. Peserta mengetahui manfaat rimpang jahe
d. Peserta mengetahui cara pembuatan dan pemberian kompres hangat
rebusan jahe
I. KEGIATAN PENYULUHAN
No Waktu Kegiatan penyuluhan Kegiatan Audience
Pembukaan
a. Penyuluh memulai penyuluhan 1. Menjawab salam
dengan mengucapkan salam 2. Memperhatikan
1 5 Menit b. Memperkenalkan diri 3. Memperhatikan
c. Menjelaskan tujuan penyuluhan 4. Memperhatikan
d. Menyebutkan materi yang akan
diberikan
Pelaksanaan
1. Menjelaskan pengertian 1. Memperhatikan
osteoarthritis 2. Memperhatikan
2. Menjelaskan tanda gejala 3. Memperhatikan
osteoarthritis 4. Memperhatikan
2 10 Menit
3. Menjelaskan manfaat rimpang 5. Memperhatikan
jahe 6. Memperhatikan
4. Menjelaskan cara pembuatan
dan pemberian kompres hangat
rebusan jahe
3 10 Menit Evaluasi:
1. Diskusi atau tanya jawab 1. Bertanya dan
2. Meminta audience menjelaskan mendengarkan
pengertian osteoarthritis jawaban
3. Meminta audience menjelaskan 2. Menjelaskan
tanda gejala osteoarthritis pengertian
4. Memintaa udience menjelaskan osteoarthritis
manfaat rimpang jahe 3. Menjelaskan tanda
5. Meminta audience menjelaskan gejala
cara pembuatan dan pemberian osteoarthritis
kompres hangat rebusan jahe 4. Menjelaskan
manfaat rimpang
jahe
5. Menjelaskan cara
pembuatan dan
pemberian
kompres hangat
rebusan jahe
Terminasi
1. Mengucapkan terima kasih atas 1. Memperhatikan
4 5 Menit
perhatian yang diberikan
2. Mengucapkan salam penutup 2. Membalas salam

J. SETTING TEMPAT

Keterangan :
: Pembawa acara dan moderator

: Penyaji : Audience

: Fasilitator : Notulen
4.1 Kriteria Evaluasi
a. Struktur
a. Materi dan media yang akan dibawakan pada penyuluhan telah
disiapkan.
b. Media yang diperlukan telah tersedia sebelum hari-H.
c. Penyuluh telah membuat janji dan menginformasikan waktu
pelaksanaan penyuluhan kepada setiap pihak yang terlibat.
d. lansia banjar Luwus yang mengikuti kegiatan penyuluhan.
b. Proses
a. Pemateri antusias terhadap materi penyuluhan.
b. Tidak ada peserta yang meninggalkan tempat penyuluhan sebelum
penyuluhan berakhir.
c. Sasaran aktif bertanya dan menjawab selama penyuluhan berlangsung.
d. Sasaran dapat tenang dan konsentrasi tentang materi yang dipaparkan.
c. Hasil
a. Pengetahuan sasaran tentang pokok bahasan meningkat dibuktikan
dengan kemampuan sasaran dalam menjawab pertanyaan sebesar 80%.
b. Tingkat partisipasi dan keaktifan sasaran dalam kegiatan tinggi
mencapai 80%.
MATERI

A. Definisi
Osteoarthritis (OA) merupakan penyakit sendi degenerative yang
berkaitan dengan kerusakan kartilago sendi biasanya yang paling sering
terkena yaitu bagian vertebra, panggul, lutut dan pergelangan kaki (Sudoyo
dkk, 2009 dalam Huda A & Kusuma H, 2016)
Osteoarthtritis (OA) adalah gangguan pada sendi yang bergerak terutama
sendi-sendi besar (misal: sendi lutut dan siku) akibat peradangan yang timbul
karena adanya pengapuran tulang rawan, pembentukan ujung tulang baru &
berkurangnya produksi minyak (cairan pelumas sendi) karena proses penuaan,
riwayat trauma sendi atau kelainan lain.
Pada kondisi ini ujung tulang akan bergesekan satu sama lain. Gesekan
tersebut akan membuat lapisan tulang rawan pelapis tulang sendi semakin tipis
dan menekan persyarafan pada sendi yang akhirnya akan menimbulkan rasa
nyeri, bengkak dan keterbatasan pergerakan

B. Penyebab
1. Proses penuaan
Proses penuaan menyebabkan kelemahan di sekitar sendi, berkurangnya
produksi minyak sendi dan pengapuran tulang rawan yang membuat sendi
menjadi kaku & saling bergesekkan sehingga timbul nyeri saat digerakan
2. Menopause
Penurunan kadar hormon estrogen saat menopause mengakibatkan
penurunan penyerapan kalsium dalam tubuh sehingga tulang menjadi lebih
rapuh
3. Riwayat trauma sendi
Cedera sendi, pekerjaan dan olahraga yang menggunakan sendi berlebihan
akan meningkatkan risiko osteoarthtritis
4. Kegemukan
Kegemukan akan meningkatkan stress pada sendi yang menyangga berat
badan berlebih sehingga mengakibatkan kerusakan tulang rawan.
5. Kurang nutrisi
Kurangnya asupan zat-zat pembentuk tulang utama seperti kalsium dan
posfor, vitamin C & E serta antioksidan dari bahan makanan dan
kegagalan pembentukan vitamin D dalam tubuh meningkatkan risiko
terkena OA

C. Tanda Gejala Penderita Osteoarthritis


1. Kekakuan pada pagi hari dan setelah latihan
2. Nyeri hebat saat pergerakan dan cuaca dingin
3. Pergerakan terbatas & kelainan gaya berjalan
4. Terdengar suara “gemeretak” jika sendi digerakkan,
5. Pembengkakan pada sendi dan perubahan bentuk pada sendi yg sakit
6. kelainan pada gaya berjalan

D. Penatalaksanaan
1. Obat-obatan pereda nyeri
2. Operasi sendi
3. Tidak membebani sendi yang sakit misal: menganggkat beban
4. Jika sendi sakit, harus diistirahatkan
5. Penurunan berat badan
6. Konsumsi makanan sehat
7. Penggunaan alat bantu untuk menopang sendi
8. Kompres hangat rebusan jahe

E. Pencegahan
1. Mengkonsumsi makanan sehat (seperti; susu, ikan, sayuran, buah, tahu,
tempe). Hindari makanan cepat saji
2. Menurunkan Berat Badan
Selama berjalan setengah berat badabn akan bertumpu pada sendi lutut.
Penurunan BB 4-5 kg akan menurunkan risiko terkena OA sebanyak 40-
59%
3. Latihan teratur (Melakukan latihan selama 30 menit setidaknya 5 kali
seminggu)
4. menghindari stress berulang pada sendi (salah posisi)
untuk pekerja yang sering mengangkat beban berat & melakukan satu
posisi dalam jangka waktu lama, lakukan peregangan dengan teratur.
5. mengenali nyeri
belajar untuk tidak terlalu sering menggunakan sendi beraktivitas
melewati batas. jika terasa lelah & sakit dipesendian, segera istirahat.

F. Manfaat Jahe
Dalam jahe terkandung zat alami bernama oleoresin yang terdiri dari
zingeron, gingerol dan shogaol . Zat alami jahe ini memiliki anti
peradangan dan antioksidan yang tinggi sehingga mampu mengatur proses
biokimia dalam tubuh untuk meredakan peradangan sendi. Selain itu zat ini
memberi sifat pedas, hangat & aromatik pada jahe yang bila dikombinasikan
dengan air hangat akan membuat pelebaran pembuluh darah sehingga
meningkatkan aliran darah untuk mendapatkan efek anti nyeri, relaksasi otot
dan menambah kelenturan sendi sehingga proses peradangan berkurang
Tanaman jahe memiliki sejuta manfaat baik sebagai bahan untuk
pembuatan obat-obatan khususnya obat herbal, sebagai bahan rempah didalam
masakan serta sebagai bahan untuk pembuatan kosmetik.
Kandungan jahe bernanfaat untu mengurangi nyeri osteoarthritis karena
jahe memilik sifat pedas, pahit dan aromatik dari oleoresin seperti zingoren,
gingeron dan shogao. Oleoresin memiliki manfaat sebagai antiinflamasi dan
antioksidan. Rimpang jahe memiliki nutrisi (gizi) yang cukup tinggi. Rimpang
jahe kering mengandung pati sekitar 58%, protein 8%, oleoresin 3%-5% dan
minyak atsiri 1%-3%. Sementara kandungan nutrisi dalam setiap 100 g
rimpang jahe segar dapat disimak pada tabel 1.
Tabel 1. Kandungan Nutrisi (Gizi) dalam setiap 100 g Rimpang Jahe
Segar

No Kandungan Gizi Proporsi (banyaknya)


1 Kalori 51,00 kal
2 Protein 1,50 g
3 Lemak 1,00 g
4 Karbohidrat 10,10 g
5 Kalsium 21,00 mg
6 Fosfor 39,00 mg
7 Zat Besi 1,60 mg
8 Vitamin A 30,00 SI
9 Vitamin B¹ 0,02 mg
10 Vitamin C 4,00 mg
11 Air 86,20 g
12 Bagian yang dapat dimakan 97,00 %

G. Cara Pembuatan dan Pemberian Kompres Hangat Rebusan Jahe


Alat:
1. Baskom
2. Washlap atau handuk kecil
Bahan:
1. 5 rimpang jahe (±100 gram)
2. I liter air
Cara pembuatan kompres hangat rebusan jahe:
1. Cuci 5 rimpang jahe (±100 gram) dan iris tipis-tipis
2. Masukkan irisan jahe ke dalam 1 liter air
3. Rebus irisan jahe sampai air mendidih (1000ºc)
4. Tuangkan rebusan jahe ke dalam baskom, tunggu hingga suhu rebusan
jahe menjadi hangat tanpa campuran air dingin (400ºc)
5. Rebusan jahe hangat siap digunakan

Cara Pemberian Kompres Hangat Rebusan Jahe


1. Masukkan washlap atau handuk kecil ke dalam baskom rebusan jahe
hangat
2. Peras washlap atau handuk kecil sampai lembab
3. Tempelkan pada area yang sakit hingga kehangatan washlap atau handuk
kecil terasa berkurang
4. Ulangi langkah 1,2 dan 3 semala ± 15 menit
5. Pemberian kompres jahe hangat dapat diberikan setiap hari saat gejala
nyeri muncul tetapi sendi tidak bengkak
6. Rebusan jahe yang sudah digunakan dapat digunakan kembali dengan
memanaskannya 400C (hanya dalam waktu 1 hari)
DAFTAR PUSTAKA

Atrhritis Reserch UK. 2012. Osteoarthritis, Condition Osteoarthritis, St. Mary’s


Gate, Derbyshire.
Bethesda. 2013. Handout on Health; Osteoarthritis. http://www.niams.nih.gov/
diakses pada 01 Desember 2017

Dwi Hesti, Saparinto. 2013. Jahe. Jakarta : Penebar Swadaya.

Hadi Masyhurrosyidi, dkk. 2014. Pengaruh Kompres Hangat Rebusan Jahe


Terhadap Tingkat Nyeri Subakut dan Kronis pada Lanjut Usia dengan
Osteoarthtritis Lutut di Puskesmas Arjuna Kecamatan Klojen Malang
Jawa Timur. Program Studi Ilmu Keperawatan, FKUB.

Huda A, Kusuma. 2016. Asuhan Keperawatan Praktis. Jogjakarta. Media Action.


Rukmana R. 2010. Usaha Tani Jahe. Jakarta : Kanisius.

Anda mungkin juga menyukai