Anda di halaman 1dari 20

BAB III

TEORI ELASTISITAS
(ELASTICITY THEORY)

Pendahuluan
Pada bagian ini akan dibahas tentang teori elastisitas yang meliputi beberapa
pengertian dan jenis-jenis elastisitas, cara penghitungan, serta penerapan teori
elastisitas. Teori elastisitas dapat digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan
dalam perusahaan yang terkait dengan perencanaan dan pengendalian perusahaan.
Elastisitas (elasticity) merupakan suatu pengukuran tingkat sensitivitas pengaruh
suatu faktor terhadap faktor lainnya.
Setelah mempelajari materi ini diharapkan mahasiswa mampu menerapkan
teori elastisitas sebagai dasar pengambilan keputusan dalam perusahaan sebagai
rangkaian kegiatan perencanaan dan pengendalian.

3.1 Elastisitas Permintaan


Elastisitas permintaan (demand elasticity) merupakan suatu pengukuran
tingkat sensitivitas jumlah permintaan suatu barang atau jasa sebagai akibat dari
perubahan faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan. Misalnya harga barang
itu sendiri, harga barang lain, pendapatan, dsb. Pengukuran tingkat elastisitas
permintaan dapat dilakukan dengan menggunakan dua jenis pendekatan yaitu
elastisitas titik (point elasticity) yang merupakan pengukuran tingkat elastisitas
pada satu titik dan elastisitas busur (arc elasticity) yang merupakan pengukuran
tingkat elastisitas antara dua titik.
Hasil pengukuran tingkat elastisitas permintaan dapat dibedakan menjadi
lima kategori yaitu tidak elastis sempurna (pure inelastic), tidak elastic (inelastic),
elastis uniter (unitary elastic), elastis (elastic), dan elastis sempurna (pure elastic).
Pada teori elastisitas permintaan akan dibahas tiga jenis elastisitas yaitu: (1)
elastisitas harga atas permintaan, (2) elastisitas silang atas permintaan, dan (3)
elastisitas pendapatan atas permintaan.

Bab 3. Teori Elastisitas 42


3.1.1 Elastisitas harga atas permintaan (price elasticity of demand)
Elastisitas harga atas permintaan biasa juga disebut elastisitas harga atau
elastisitas permintaan. Elastisitas ini menunjukkan sejauhmana sensitivitas
perubahan jumlah permintaan suatu barang atau jasa sebagai akibat perubahan
harga barang itu sendiri. Untuk menghitung koefisien elastisitas harga dapat
digunakan formulasi matematis sebagaimana ditunjukkan pada Persamaan 3.1
sampai Persamaan 3.6.
Persentase Perubahan jumlah per min taan suatu barang
E D= ....... (3.1)
Persentase Perubahan h arg a barang itu sendiri
%ΔQ D
E D= ....... ............................................... ..................................... (3.2)
%ΔP
Q2 −Q1
Q
E D= 1 ................... ......................... ........................ ..................... (3.3)
P2 −P1
P1

( )( )
Q2 −Q1 P1
E D= ........................................ ................ ................ (3.4)
Q1 P2 −P1

( )( )
Q2 −Q1 P1
E D= ... ................................................. ...................... ..... (3.5)
P2 −P1 Q1

E D= ( )( )
∂Q P1
∂ P Q1
...................................................................... ............... (3.6)

Formulasi di atas merupakan penghitungan koefisien elastisitas harga dengan


menggunakan Pendekatan Point Elasticity. Sedangkan jika menggunakan
Pendekatan Arc Elasticity dapat digunakan formulasi yang ditunjukkan pada
Persamaan 3.7.
Q 2 −Q 1
Q2 +Q 1
2
E D= . .. .. . .. .. . .. .. . .. .. . .. .. .. . .. .. . .. .. . .. .. . .. .. . .. .. . .. .. .. . .. .. . .. .. . .. .. (3 . 7)
P2 −P 1
P2 +P1
2
Contoh 3.1.
Pada saat harga notebook Rp 10.000.000,00, jumlah permintaan notebook
sebanyak 50 unit per bulan. Sedangkan pada saat harganya menjadi Rp

Bab 3. Teori Elastisitas 43


12.000.000,00, jumlah permintaannya menjadi 48 unit per bulan. Hitunglah
besarnya koefisien elastisitas harga atas permintaan notebook tersebut.

Penyelesaian:
1) Pendekatan Elastisitas Titik (Point Elasticity)
Dengan menggunakan Persamaan 3.3 dapat dihitung besarnya koefisien
elastisitas permintaan sebagai berikut:
48−50
50
E P=
12. 000 . 000−10 . 000 .000
10 .000 . 000
−4 %
E P=
20 %
E P=−0,2
Berdasarkan hasil perhitungan di atas menunjukkan bahwa koefisien
elastisitas harga atas permintaan notebook tersebut sebesar -0,2. Hal ini berarti
bahwa setiap peningkatan harga sebesar 1% menyebabkan penurunan jumlah
permintaan sebesar 0,2%.
2) Pendekatan Elastisitas Busur (Arc Elasticity)
Dengan menggunakan Persamaan 3.7 dapat dihitung besarnya koefisien
elastisitas permintaan sebagai berikut:
48−50
48+50
2
E P=
12. 000 . 000−10 . 000 .000
12. 000 . 000+10 .000 . 000
2
−4 , 08 %
E P=
18 ,18 %
E P=−0 , 22
Berdasarkan hasil perhitungan di atas menunjukkan bahwa koefisien
elastisitas harga atas permintaan notebook tersebut sebesar -0,22. Hal ini
berarti bahwa setiap peningkatan harga sebesar 1% akan menyebabkan
penurunan jumlah permintaan sebesar 0,22%. Begitupun sebaliknya, setiap

Bab 3. Teori Elastisitas 44


penurunan harga sebesar 1% akan menyebabkan peningkatan jumlah
permintaan sebesar 0,22%.

Contoh 3.2.
Fungsi permintaan flash disk pada tahun 2009 adalah QD = 2.000 – 0,01P.
Hitunglah koefisien elastisitas harga atas permintaan flash disk tersebut pada
harga Rp 100.000,00 dengan menggunakan Pendekatan Diferensial.

Penyelesaian:
Dengan menggunakan Persamaan 3.6 dapat dihitung besarnya koefisien elastisitas
permintaan sebagai berikut:
∂Q
=−0 , 01
∂P
P=100 . 000 maka Q=2.000−( 0 , 01 )( 100 . 000 )
Q=1 . 000
Jadi :
E P=(−0, 01 ) (
100 . 000
1 .000 )
E P=−1
Berdasarkan hasil perhitungan di atas menunjukkan bahwa koefisien elastisitas
harga atas permintaan notebook tersebut sebesar -1. Hal ini berarti bahwa setiap
peningkatan harga sebesar 1% menyebabkan penurunan jumlah permintaan
sebesar 1%. Begitupun sebaliknya.

Hasil pengukuran elastisitas harga atas permintaan dibedakan menjadi lima


kategori sebagaimana telah disebutkan di atas yaitu:
1) Tidak elastis sempurna menunjukkan bahwa walaupun harga diubah-ubah
namun jumlah permintaan tidak mengalami perubahan. Koefisien elastisitas
harga yang tidak elastis sempurna adalah EP = 0
2) Tidak elastis menunjukkan bahwa perubahan harga memberikan pengaruh
yang tidak signifikan terhadap perubahan jumlah permintaan artinya
perubahan harga lebih besar dari perubahan jumlah permintaan (%P >
%QD). Koefisien elastisitas harga yang tidak elastis adalah 0 < EP < -1.

Bab 3. Teori Elastisitas 45


3) Elastis uniter menunjukkan bahwa perubahan harga memberikan pengaruh
yang sama terhadap perubahan jumlah permintaan artinya perubahan harga
sama dengan perubahan jumlah permintaan (%P = %QD). Koefisien
elastisitas harga yang elastis uniter adalah EP = -1.
4) Elastis menunjukkan bahwa perubahan harga memberikan pengaruh yang
signifikan terhadap perubahan jumlah permintaan artinya perubahan harga
lebih kecil dari perubahan jumlah permintaan (%P < %QD). Koefisien
elastisitas harga yang elastis adalah -1< EP < -∞.
5) Elastis sempurna menunjukkan bahwa walaupun harga tidak diubah-ubah
namun jumlah permintaan tetap mengalami perubahan. Koefisien elastisitas
harga yang elastis sempurna adalah EP = -∞.

Berdasarkan ilustrasi pada Contoh 3.1 dan Contoh 3.2 di atas apabila
dihubungkan dengan pengklasifikasian elastisitas di atas dapat disimpulkan
sebagai berikut:
1) Pada Contoh 3.1 di atas menunjukkan bahwa Notebook merupakan barang
yang tidak elastis karena koefisien elastisitasnya adalah -0,2 dan -0,22.
2) Pada Contoh 3.2 di atas menunjukkan bahwa Flash Disk merupakan barang
yang elastis uniter karena koefisien elastisitasnya adalah -1.

3.1.2 Elastisitas silang (cross-price elasticity of demand)


Elastisitas silang menunjukkan sejauhmana sensitivitas perubahan jumlah
permintaan suatu barang atau jasa sebagai akibat perubahan harga barang lain
yang berkaitan. Untuk menghitung koefisien elastisitas silang dapat digunakan
formulasi matematis sebagaimana ditunjukkan pada Persamaan 3.8 sampai
Persamaan 3.13.

Bab 3. Teori Elastisitas 46


Persentase Perubahan jumlah per min taan suatu barang
E XY = ..... .... (3. 8)
Persentase Perubahan harg a barang lain
%ΔQ D
( X)
E XY = . ....... ...... ....... ....... .......... ....... ...... ....... ....... ....... ... ....... .... (3.9)
%ΔPY
Q X −Q X 1
2
QX 1
E XY = .... ....... ....... ....... ...... .... ...... ....... ....... .. ..... ...... .... ....... ...... (3.10)
PY 2−P Y 1
PY 1

( )( )
Q X 2−Q X 1 PY 1
E XY = ...... ...... .... ....... ...... ....... ....... ....... ...... .... .... (3.11)
QX1 PY 2 −PY 1

( )( )
Q X 2−Q X 1 PY 1
E XY = ..... ...... ....... .. ... ..... .. ..... .. ..... ...... .. ..... .. ..... .. . .. .... (3.12)
PY 2 −PY 1 Q X 1

( )( )
∂Q X P Y 1
E XY = ..... ....... ...... ....... .... ...... ....... ....... ...... ....... ....... ... ....... . (3.13 )
∂ PY Q X 1

Formulasi di atas merupakan penghitungan koefisien elastisitas silang dengan


menggunakan Pendekatan Elastisitas Titik (Point Elasticity). Sedangkan jika
menggunakan Pendekatan Elastisitas Busur (Arc Elasticity) dapat digunakan
formulasi matematis sebagaimana ditunjukkan pada Persamaan 3.14.
Q X 2 −Q X 1
Q X 2 +Q X 1
2
E XY = .. . .. .. . .. .. .. . .. .. . .. .. . .. .. . .. .. . .. .. . .. .. .. . .. .. . .. .. . .. .. . .. .. . (3 .14 )
PY 2 −PY 1
PY 2 +PY 1
2
Contoh 3.3.
Pada saat harga notebook Rp 10.000.000,00, jumlah permintaan flash disk
sebanyak 500 unit per bulan. Sedangkan pada saat harganya menjadi Rp
12.000.000,00, jumlah permintaannya menjadi 400 unit per bulan. Hitunglah
besarnya koefisien elastisitas silang atas permintaan flash disk tersebut.
1) Pendekatan Elastisitas Titik (Point Elasticity)
Dengan menggunakan Persamaan 3.10 di atas dapat dihitung besarnya
koefisien elastisitas silang atas flash disk sebagai berikut:

Bab 3. Teori Elastisitas 47


400−500
500
E XY =
12 . 000. 000−10. 000 . 000
10 . 000 .000
−20 %
E XY =
20 %
E XY =−1
Berdasarkan hasil perhitungan di atas menunjukkan bahwa koefisien
elastisitas silang atas permintaan flash disk tersebut sebesar -1. Hal ini
berarti bahwa setiap peningkatan harga notebook sebesar 1%
menyebabkan penurunan jumlah permintaan flash disk juga sebesar 1%.
2) Pendekatan Elastisitas Busur (Arc Elasticity)
Dengan menggunakan Persamaan 3.14 dapat dihitung besarnya koefisien
elastisitas silang sebagai berikut:
400−500
400+500
2
E XY =
12 . 000. 000−10. 000 . 000
12 . 000. 000+10 . 000. 000
2
−22 , 22 %
E XY =
18 , 18 %
E XY =−1 , 22
Berdasarkan hasil perhitungan di atas menunjukkan bahwa koefisien
elastisitas silang atas permintaan flash disk tersebut sebesar -1,22. Hal ini
berarti bahwa setiap peningkatan harga notebook sebesar 1%
menyebabkan penurunan jumlah permintaan flash disk sebesar 1,22%.
Begitupun sebaliknya.

Hasil pengukuran elastisitas silang atas permintaan dibedakan menjadi lima


kategori sebagaimana telah disebutkan di atas yaitu:
1) Tidak elastis sempurna menunjukkan bahwa walaupun harga barang lain
berubah-ubah namun jumlah permintaan suatu barang tidak mengalami

Bab 3. Teori Elastisitas 48


perubahan. Koefisien elastisitas silang yang tidak elastis sempurna adalah
EXY = 0
2) Tidak elastis menunjukkan bahwa perubahan harga barang lain
memberikan pengaruh yang tidak signifikan terhadap perubahan jumlah
permintaan suatu barang artinya perubahan harga barang lain lebih besar
dari perubahan jumlah permintaan suatu barang (%PY > %QDX).
Koefisien elastisitas silang yang tidak elastis dapat dibedakan menjadi dua
yaitu: (1) Apabila 0 < EXY < 1 berarti Barang X dan Barang Y merupakan
barang substitusi yang tidak elastis; dan (2) Apabila -1 < E XY < 0 berarti
Barang X dan Barang Y merupakan barang komplementer yang tidak
elastis.
3) Elastis uniter menunjukkan bahwa perubahan harga barang lain
memberikan pengaruh yang sama terhadap perubahan jumlah permintaan
suatu barang artinya perubahan harga barang lain sama dengan perubahan
jumlah permintaan suatu barang (%PY = %QDX). Koefisien elastisitas
silang yang elastis uniter dapat dibedakan menjadi dua yaitu: (1) Apabila
EXY = 1 berarti Barang X dan Barang Y merupakan barang substitusi
elastis uniter; dan (2) Apabila EXY = -1 berarti Barang X dan Barang Y
merupakan barang komplementer elastis uniter.
4) Elastis menunjukkan bahwa perubahan harga barang lain memberikan
pengaruh yang signifikan terhadap perubahan jumlah permintaan suatu
barang artinya perubahan harga barang lain lebih kecil dari perubahan
jumlah permintaan suatu barang (%PY < %QDX). Koefisien elastisitas
silang yang elastis dapat dibedakan menjadi dua yaitu: (1) Apabila 1 <
EXY < ∞ berarti Barang X dan Barang Y merupakan barang substitusi yang
elastis; dan (2) Apabila -∞ < EXY < -1 berarti Barang X dan Barang Y
merupakan barang komplementer yang elastis.
5) Elastis sempurna menunjukkan bahwa walaupun harga barang lain tidak
berubah namun jumlah permintaan suatu barang tetap mengalami
perubahan. Koefisien elastisitas silang yang elastis sempurna dapat
dibedakan menjadi dua yaitu: (1) Apabila EXY = ∞ berarti Barang X dan

Bab 3. Teori Elastisitas 49


Barang Y merupakan barang substitusi elastis sempurna; dan (2) Apabila
EXY = -∞ berarti Barang X dan Barang Y merupakan barang komplementer
elastis sempurna.
Berdasarkan ilustrasi pada Contoh 3.3 di atas jika dihubungkan dengan
pengklasifikasian elastisitas di atas dapat disimpulkan sebagai berikut:
1) Pada Contoh 3.3 bagian Elastisitas Titik di atas menunjukkan bahwa Flash
Disk merupakan barang komplementer elastis uniter karena koefisien
elastisitasnya adalah -1.
2) Pada Contoh 3.3 bagian Elastisitas Busur di atas menunjukkan bahwa
Flash Disk merupakan barang komplementer yang elastis karena koefisien
elastisitasnya adalah -1,22.

3.1.3 Elastisitas pendapatan (income elasticity of demand)


Elastisitas pendapatan menunjukkan sejauhmana sensitivitas perubahan
jumlah permintaan suatu barang atau jasa sebagai akibat perubahan pendapatan
konsumen. Untuk menghitung koefisien elastisitas pendapatan dapat digunakan
formulasi matematis sebagaimana ditunjukkan pada Persamaan 3.15 sampai
Persamaan 3.20.
Persentase Perubahan jumlah per min taan suatu barang
EI = .....(3.15 )
Persentase Perubahan Pendapa tan Konsumen
%ΔQ D
(X)
EI = ......................................... .......................................... (3.16 )
%ΔI
QX −Q X 1
2
QX 1
EI = ............................................ ...................................... (3.17 )
I 2 −I 1
I1

( )( )
Q −Q I
EI = X 2 X 1 1 .................. ............................................... (3.18)
QX 1 I 2−I 1

EI =
( )( )
Q X 2−Q X 1 I 1
I 2−I 1 QX1
........................................ ............................. (3.19)

EI =( )( )
∂ QX I1
∂ I QX1
.............................................................................. (3.20)

Bab 3. Teori Elastisitas 50


Formulasi di atas merupakan penghitungan koefisien elastisitas pendapatan
dengan menggunakan Pendekatan Elastisitas Titik (Point Elasticity).
Sedangkan jika menggunakan Pendekatan Elastisitas Busur (Arc Elasticity)
dapat digunakan formulasi matematis pada Persamaan 3.21.
Q X 2−Q X 1
Q X 2 +Q X 1
2
EI= . .. .. . .. .. . .. .. . .. .. . .. .. . .. .. .. . .. .. . .. .. . .. .. . .. .. . .. .. . .. .. .. . .. .. . . (3. 21)
I 2−I 1
I 2 +I 1
2
Contoh 3.4.
Pada saat pendapatan konsumen Rp 2.000.000,00 per bulan, jumlah
permintaan flash disk sebanyak 200 unit per bulan. Sedangkan pada saat
pendapatan menjadi Rp 1.500.000,00 per bulan, jumlah permintaan flash disk
menjadi 140 unit per bulan. Hitunglah besarnya koefisien elastisitas
pendapatan atas permintaan flash disk tersebut.
1) Pendekatan Elastisitas Titik (Point Elasticity)
Dengan menggunakan Persamaan 3.17 di atas dapat dihitung besarnya
koefisien elastisitas pendapatan sebagai berikut:
140−200
200
EI=
1. 500. 000−2. 000 . 000
2. 000 . 000
−30 %
EI=
−25 %
E I =1,2
Berdasarkan hasil perhitungan di atas menunjukkan bahwa koefisien
elastisitas pendapatan atas permintaan flash disk tersebut sebesar 1,2. Hal
ini berarti bahwa setiap penurunan pendapatan konsumen sebesar 1%
menyebabkan penurunan jumlah permintaan flash disk sebesar 1,2%.
2) Pendekatan Elastisitas Busur (Arc Elasticity)
Dengan menggunakan Persamaan 3.21 di atas dapat dihitung besarnya
koefisien elastisitas busur sebagai berikut:

Bab 3. Teori Elastisitas 51


140−200
140+200
2
EI=
1. 500. 000−2. 000 . 000
1. 500. 000+2 . 000 .000
2
−35 ,29 %
EI=
−28 ,57 %
E I =1, 24
Berdasarkan hasil perhitungan di atas menunjukkan bahwa koefisien
elastisitas pendapatan atas permintaan flash disk tersebut sebesar 1,24. Hal
ini berarti bahwa setiap penurunan pendapatan konsumen sebesar 1%
menyebabkan penurunan jumlah permintaan flash disk sebesar 1,24%.
Begitupun sebaliknya.

Hasil pengukuran elastisitas pendapatan atas permintaan dibedakan menjadi


lima kategori sebagaimana telah disebutkan di atas yaitu:
1) Tidak elastis sempurna menunjukkan bahwa walaupun pendapatan
konsumen berubah-ubah namun jumlah permintaan suatu barang tidak
mengalami perubahan. Koefisien elastisitas pendapatan yang tidak elastis
sempurna adalah EI = 0.
2) Tidak elastis menunjukkan bahwa perubahan pendapatan konsumen
memberikan pengaruh yang tidak signifikan terhadap perubahan jumlah
permintaan suatu barang artinya perubahan pendapatan konsumen lebih
besar dari perubahan jumlah permintaan suatu barang (%I > %QDX).
Koefisien elastisitas pendapatan yang tidak elastis dapat dibedakan
menjadi dua yaitu: (1) Apabila 0 < EI < 1 berarti Barang X merupakan
barang mewah atau barang normal yang tidak elastis; dan (2) Apabila -1 <
EI < 0 berarti Barang X merupakan barang esensil atau barang inferior
yang tidak elastis.
3) Elastis uniter menunjukkan bahwa perubahan pendapatan konsumen
memberikan pengaruh yang sama terhadap perubahan jumlah permintaan
suatu barang artinya perubahan pendapatan konsumen sama dengan

Bab 3. Teori Elastisitas 52


perubahan jumlah permintaan suatu barang (%I = %QDX). Koefisien
elastisitas pendapatan yang elastis uniter dapat dibedakan menjadi dua
yaitu: (1) Apabila EI = 1 berarti Barang X merupakan barang mewah atau
barang normal elastis uniter; dan (2) Apabila EI = -1 berarti Barang X
merupakan barang esensil atau barang inferior elastis uniter.
4) Elastis menunjukkan bahwa perubahan pendapatan konsumen memberikan
pengaruh yang signifikan terhadap perubahan jumlah permintaan suatu
barang artinya perubahan pendapatan konsumen lebih kecil dari perubahan
jumlah permintaan suatu barang (%I < %QDX). Koefisien elastisitas
pendapatan yang elastis dapat dibedakan menjadi dua yaitu: (1) Apabila 1
< EI < ∞ berarti Barang X merupakan barang mewah atau barang normal
yang elastis; dan (2) Apabila -∞ < E I < -1 berarti Barang X merupakan
barang esensil atau barang inferior yang elastis.
5) Elastis sempurna menunjukkan bahwa walaupun pendapatan konsumen
tidak berubah namun jumlah permintaan suatu barang tetap mengalami
perubahan. Koefisien elastisitas pendapatan yang elastis sempurna dapat
dibedakan menjadi dua yaitu: (1) Apabila E I = ∞ berarti Barang X
merupakan barang mewah atau barang normal elastis sempurna; dan (2)
Apabila EI = -∞ berarti Barang X merupakan barang esensil atau barang
inferior elastis sempurna.

Berdasarkan ilustrasi pada Contoh 3.4 di atas jika dihubungkan dengan


pengklasifikasian elastisitas di atas dapat disimpulkan bahwa Flash Disk
merupakan barang normal yang elastis karena koefisien elastisitasnya adalah
1,2. Sedangkan pada Pendekatan 2 juga menunjukkan bahwa Flash Disk
merupakan barang normal yang elastis karena koefisiennya adalah 1,24.

3.2 Elastisitas Penawaran


Elastisitas penawaran (supply elasticity) merupakan suatu pengukuran
tingkat sensitivitas jumlah penawaran suatu barang atau jasa sebagai akibat dari
perubahan faktor-faktor yang mempengaruhi penawaran. Misalnya harga barang

Bab 3. Teori Elastisitas 53


itu sendiri, harga barang lain, biaya produksi, dsb. Pengukuran tingkat elastisitas
penawaran dapat dilakukan dengan menggunakan dua jenis pendekatan yaitu
elastisitas titik (point elasticity) yang merupakan pengukuran tingkat elastisitas
pada satu titik dan elastisitas busur (arc elasticity) yang merupakan pengukuran
tingkat elastisitas antara dua titik.
Hasil pengukuran tingkat elastisitas penawaran dapat dibedakan menjadi
lima kategori yaitu tidak elastis sempurna (pure inelastic), tidak elastis (inelastic),
elastis uniter (unitary elastic), elastis (elastic), dan elastis sempurna (pure elastic).
Pada teori elastisitas penawaran akan dibahas elastisitas harga atas
penawaran (price elasticity of supply). Elastisitas harga atas penawaran biasa juga
disebut elastisitas penawaran. Elastisitas ini menunjukkan sejauhmana sensitivitas
perubahan jumlah penawaran suatu barang atau jasa sebagai akibat perubahan
harga barang itu sendiri. Untuk menghitung koefisien elastisitas penawaran dapat
digunakan formulasi matematis sebagaimana ditunjukkan pada Persamaan 3.22
sampai Persamaan 3.27.
Persentase Perubahan jumlah penawaran suatu barang
ES = ... (3 .22)
Persentase Perubahan h arga barang itu sendiri
%ΔQ S
ES = .................................................................................. (3 .23)
%ΔP
Q2−Q1
Q
ES = 1 ................................................................................ (3 .24)
P 2−P1
P1

( )( )
Q2 −Q1 P1
ES = ............................................................... (3.25)
Q1 P 2−P1

( )( )
Q2 −Q1 P1
ES = ...................................................................... (3 .26)
P2 −P1 Q1

ES = ( )( )
∂ Q P1
∂ P Q1
.............................................................................. (3 .27)

Formulasi di atas merupakan penghitungan koefisien elastisitas penawaran


dengan menggunakan Pendekatan Elastisitas Titik (Point Elasticity).
Sedangkan jika menggunakan Pendekatan Elastisitas Busur (Arc Elasticity)
dapat digunakan formulasi yang ditunjukkan pada Persamaan 3.28.

Bab 3. Teori Elastisitas 54


Q2 −Q1
Q2 +Q1
2
ES = . . .. .. . .. .. . .. .. . .. .. . .. .. .. . .. .. . .. .. . .. .. . .. .. . .. .. .. . .. .. . .. .. . .. .. . .. .. (3 . 28)
P2 −P1
P2 +P1
2
Contoh 3.5.
Pada saat harga notebook Rp 10.000.000,00, jumlah penawaran notebook
sebanyak 60 unit per bulan. Sedangkan pada saat harganya menjadi Rp
12.000.000,00, jumlah penawarannya menjadi 80 unit per bulan. Hitunglah
besarnya koefisien elastisitas harga atas penawaran notebook tersebut.
1) Pendekatan Elastisitas Titik (Point Elasticity)
Dengan menggunakan Persamaan 3.24 dapat dihitung koefisien elastisitas
penawaran sebagai berikut:
80−60
60
ES =
12. 000 .000−10 . 000. 000
10. 000 . 000
33 ,33 %
ES =
20 %
ES =1, 67
Berdasarkan hasil perhitungan di atas menunjukkan bahwa koefisien
elastisitas harga atas penawaran notebook tersebut sebesar 1,67. Hal ini
berarti bahwa setiap peningkatan harga sebesar 1% menyebabkan
peningkatan jumlah penawaran sebesar 1,67%.
2) Pendekatan Elastisitas Busur (Arc Elasticity)
80−60
80+60
2
ES =
12. 000 .000−10 . 000. 000
12. 000 .000+10. 000 . 000
2
28 ,57 %
ES =
18 ,18 %
ES =1, 57

Bab 3. Teori Elastisitas 55


Berdasarkan hasil perhitungan di atas menunjukkan bahwa koefisien
elastisitas harga atas penawaran notebook tersebut sebesar 1,57. Hal ini
berarti bahwa setiap peningkatan harga sebesar 1% menyebabkan
peningkatan jumlah penawaran sebesar 1,57%. Begitupun sebaliknya.

Contoh 3.6.
Fungsi penawaran flash disk pada tahun 2009 adalah QS = 4.000 + 0,02P.
Hitunglah koefisien elastisitas harga atas penawaran flash disk tersebut pada
harga Rp 120.000,00 dengan menggunakan Pendekatan Diferensial.

Penyelesaian:
Dengan menggunakan Persamaan 3.27 dapat dihitung koefisien elastisitas
penawaran sebagai berikut:
∂Q
=0 , 02
∂P
P=120 . 000 maka Q=2.000+ ( 0 ,02 ) ( 120 .000 )
Q=4 . 400
Jadi :
ES =( 0 ,02 )(120. 000
4 . 400 )
ES =0 ,55
Berdasarkan hasil perhitungan di atas menunjukkan bahwa koefisien
elastisitas harga atas penawaran notebook tersebut sebesar 0,55. Hal ini berarti
bahwa setiap peningkatan harga sebesar 1% menyebabkan peningkatan jumlah
penawaran sebesar 0,55%. Begitupun sebaliknya.

Hasil pengukuran elastisitas harga atas penawaran dibedakan menjadi lima


kategori sebagaimana telah disebutkan di atas yaitu:
1) Tidak elastis sempurna menunjukkan bahwa walaupun harga diubah-ubah
namun jumlah penawaran tidak mengalami perubahan. Koefisien
elastisitas harga yang tidak elastis sempurna adalah ES = 0

Bab 3. Teori Elastisitas 56


2) Tidak elastis menunjukkan bahwa perubahan harga memberikan pengaruh
yang tidak signifikan terhadap perubahan jumlah penawaran artinya
perubahan harga lebih besar dari perubahan jumlah penawaran (%P >
%QS). Koefisien elastisitas harga yang tidak elastis adalah 0 < ES < 1.
3) Elastis uniter menunjukkan bahwa perubahan harga memberikan pengaruh
yang sama terhadap perubahan jumlah penawaran artinya perubahan harga
sama dengan perubahan jumlah penawaran (%P = %QS). Koefisien
elastisitas harga yang elastis uniter adalah ES = 1.
4) Elastis menunjukkan bahwa perubahan harga memberikan pengaruh yang
signifikan terhadap perubahan jumlah penawaran artinya perubahan harga
lebih kecil dari perubahan jumlah penawaran (%P < %QS). Koefisien
elastisitas harga yang elastis adalah 1 < ES < ∞.
5) Elastis sempurna menunjukkan bahwa walaupun harga tidak diubah-ubah
namun jumlah penawaran tetap mengalami perubahan. Koefisien
elastisitas harga yang elastis sempurna adalah ES = ∞.

Berdasarkan ilustrasi pada Contoh 3.5 dan 3.6 di atas jika dihubungkan
dengan pengklasifikasian elastisitas di atas dapat disimpulkan sebagai berikut:
1) Pada Contoh 3.5 di atas menunjukkan bahwa Notebook merupakan barang
yang elastis karena koefisien elastisitasnya adalah 1,67.
2) Pada Contoh 3.6 di atas menunjukkan bahwa Flash Disk merupakan
barang yang tidak elastis karena koefisien elastisitasnya adalah 0,55.

3.3 Teori Elastisitas sebagai Alat Perencanaan Bisnis


Konsep elastisitas sangat berguna dalam menyusun rencana penjualan yang
diinginkan oleh perusahaan. Penggunaan konsep ini dalam perencanaan
didasarkan pada asumsi bahwa kondisi perusahaan di masa yang akan datang
sama dengan kondisi di masa lalu. Sebagai ilustrasi ditunjukkan pada Contoh 3.7
dan 3.8.

Bab 3. Teori Elastisitas 57


Contoh 3.7.
PT Maestro Telekomunikasi merupakan distributor handphone. Berdasarkan pola
permintaan handphone selama Tahun 2009 diketahui koefisien elastisitas harga
atas permintaan handphone yang dijual oleh PT Maestro adalah -2,5. Jumlah
permintaan handphone selama Tahun 2009 sebanyak 2.500 unit. Berapakah
jumlah permintaan yang diperkirakan pada Tahun 2010 apabila harga dinaikkan
sebesar 10% dari harga Tahun 2009. Asumsi faktor-faktor lain konstan.
Penyelesaian:
Koefisien elastisitas sebesar -2,5 artinya setiap peningkatan harga sebesar 1%
mengakibatkan penurunan permintaan sebesar 2,5%. Jadi apabila harga naik
sebesar 10% berarti jumlah permintaan akan turun sebesar 25%. Dengan demikian
jumlah permintaan akan turun sebanyak 25% x 2.500 unit atau sebanyak 625 unit.
Jadi jumlah permintaan pada Tahun 2010 adalah 2.500 unit – 625 unit atau
sebanyak 1.875 unit.

Contoh 3.8.
PT Angkasa Putra merupakan salah satu perusahaan yang beroperasi di sektor
penerbangan. Manajemen perusahaan ini menyadari bahwa salah satu faktor yang
sangat berpengaruh terhadap permintaan jasa penerbangan yang dikelolanya
adalah tarif jasa penerbangan yang ditetapkan oleh perusahaan lain. Jumlah
permintaan jasa penerbangan perusahaan ini sebanyak 10.500 orang selama Tahun
2009. Berdasarkan perhitungan diketahui koefisien elastisitas silang jasa
penerbangan yang dikelola perusahaan ini adalah 3,25. Apabila factor-faktor lain
dianggap tidak berubah sementara perusahaan pesaing merencanakan akan
menaikkan tarif jasa penerbangan sebesar 8% pada Tahun 2010. Berapakah
besarnya permintaan jasa penerbangan yang dapat dicapai perusahaan ini?

Penyelesaian:
Koefisien elastisitas sebesar 3,25 artinya setiap peningkatan tarif jasa penerbangan
pesaing sebesar 1% mengakibatkan peningkatan permintaan jasa penerbangan
oleh perusahaan ini sebesar 3,25%. Jadi apabila tarif naik sebesar 8% berarti

Bab 3. Teori Elastisitas 58


jumlah permintaan akan naik sebesar 26%. Dengan demikian jumlah permintaan
akan naik sebanyak 26% x 10.500 orang atau sebanyak 2.730 orang.
Jadi jumlah permintaan pada Tahun 2010 adalah 10.500 orang + 2.730 orang atau
sebanyak 13.230 orang.

3.4 Penutup
1. Kesimpulan
Teori elastisitas (elasticity theory) merupakan salah satu teori yang penting
dalam dunia bisnis karena dapat digunakan sebagai alat manajemen dalam
mengambil keputusan sehubungan dengan perencanaan dan pengendalian
yang dilakukan perusahaan. Teori ini dapat diklasifikasi menjadi dua jenis
yaitu elastisitas permintaan (demand elasticity) dan elastisitas penawaran
(supply elasticity). Pendekatan penghitungan dapat berupa elastisitas titik
(point elasticity) dan elastisitas busur (arc elasticity). Hasil pengukuran
elastisitas dapat diklasifikasi menjadi lima kategori, yaitu: (1) tidak elastis
sempurna, (2) tidak elastis, (3) elastis uniter, elastis, dan elastis sempurna.
2. Tes Umpan Balik
1) Jelaskan pengertian elastisitas.
2) Jelaskan perbedaan antara elastisitas titik dengan elastisitas busur.
3) Jelaskan apa maksud koefisien elastisitas harga atas permintaan sebesar -
2,5.
3. Studi Kasus
Kasus 3.1
PT Media Utama merupakan perusahaan yang beroperasi di sektor media
cetak. Berdasarkan pencatatan yang dilakukan perusahaan pada Tahun 2009
diperoleh data sebagai berikut:
Harga Jumlah Permintaan Jumlah Penawaran
(Rp/eksamplar) (eksamplar/kuartal) (eksamplar/kuartal)
2.300 30.000 25.000
2.500 25.000 35.000

Bab 3. Teori Elastisitas 59


Pertanyaan:
Hitunglah besarnya koefisien elastisitas harga atas permintaan dan atas
penawaran media cetak tersebut. Apakah media cetak tersebut merupakan
barang yang elastic? Jelaskan.

Kasus 3.2.
PT Mahardika merupakan perusahaan yang beroperasi di sektor bisnis
hiburan. Menurut pengamatan manajemen perusahaan ini bahwa faktor utama
yang mempengaruhi permintaan jasa hiburan adalah faktor pendapatan
konsumen. Berdasarkan hasil pencatatan diperoleh data bahwa pada saat
pendapatan masyarakat sebesar Rp 2.000.000,00 per bulan maka jumlah
pengguna jasa hiburan yang dikelola perusahaan ini sebanyak 560 orang per
bulan. Sedangkan pada saat pendapatan masyarakat turun menjadi Rp
1.500.000,00 per bulan maka jumlah pengguna jasa hiburan sebanyak 400
orang per bulan.

Pertanyaan:
Hitunglah besarnya koefisien elastisitas pendapatan atas permintaan jasa
hiburan yang dikelola oleh PT Mahardika. Tentukan pula jenis barang jika
ditinjau dari aspek elastisitas atas jasa hiburan yang dikelola oleh PT
Mahardika ini.

Kasus 3.3.
PT ARNITA merupakan perusahaan yang beroperasi sebagai distributor
kendaraan roda empat. Dalam menyusun rencana penjualannya, pihak
manajemen PT Arnita menggunakan pendekatan Elastisitas dengan asumsi
bahwa besarnya tingkat penjualan mobil dipengaruh oleh banyak faktor
terutama harga mobil yang dijual sendiri, pendapatan konsumen, harga bahan
bakar minyak (BBM), dan harga mobil sejenis yang diterapkan oleh
distributor lain. Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh koefisien elastisitas
pendapatan terhadap permintaan mobil roda empat yang dijual PT sebesar 2,5;

Bab 3. Teori Elastisitas 60


koefisien elastisitas harga terhadap permintaan mobil roda empat yang dijual
PT Arnita sebesar -4,5; koefisien elastisitas harga BBM terhadap permintaan
mobil roda empat yang dijual PT Arnita sebesar -0,75; serta koefisien
elastisitas harga mobil lain yang sejenis yang dijual oleh distributor lain
terhadap permintaan mobil yang dijual oleh PT Arnita sebesar 1,5. Jumlah
permintaan mobil roda empat yang dijual oleh PT Arnita selama Tahun 2009
sebanyak 1.500 unit.

Pertanyaan:
Berdasarkan informasi tersebut di atas. Saudara diminta:
1. Tentukan besarnya rencana permintaan (penjualan) mobil roda empat yang
dijual oleh PT Arnita selama Tahun 2010 secara parsial apabila:
1) PT Arnita merencanakan penurunan harga sebesar 10% pada Tahun
2010 sementara faktor-faktor lain dianggap konstan
2) PT Arnita memperkirakan peningkatan pendapatan konsumen sebesar
15% pada Tahun 2010 semenara faktor-faktor lain dianggap konstan.
2. Tentukan besarnya rencana permintaan (penjualan) mobil roda empat yang
dijual oleh PT Arnita selama Tahun 2010 secara simultan apabila:: PT
Arnita merencanakan penurunan harga sebesar 10% pada Tahun 2010, PT
Arnita memperkirakan peningkatan pendapatan konsumen sebesar 15%
pada Tahun 2010, PT Arnita memperkirakan harga BBM turun sebesar
20% pada Tahun 2010, dan PT Arnita memperkirakan harga mobil sejenis
distributor lain naik sebesar 12% pada Tahun 2010.

Bab 3. Teori Elastisitas 61

Anda mungkin juga menyukai