Anda di halaman 1dari 13

KERANGKA KONSEPTUAL

MAKALAH
KELOMPOK 4

ARMIATY 46121102
ENDANG SRI WAHYUNI 46121107
NAJHA MUSTAFA 46121113

PROGRAM STUDI D-4 AKUNTANSI MANAJERIAL


JURUSAN AKUNTANSI
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG MAKASSAR
2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Kerangka
Konseptual” ini.
Banyak sekali hambatan dalam penyusunan makalah ini, oleh karena itu, selesainya makalah
ini bukan semata karena kemampuan kami para tim penulis, banyak pihak yang mendukung dan
membantu. Dalam kesempatan ini, kami mengucapkan terima kasih banyak kepada pihak-pihak
yang telah membantu.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penyusun khususnya dan semua pembaca
makalah ini pada umumnya. Penyusun menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih banyak
kekurangan. Untuk itu saran dan kritik yang membangun sangat penyusun harapkan untuk
kesempurnaan makalah berikutnya.

Makassar, 26 Maret 2024

Kelompok 4

i
DAFTAR ISI
Kata Pengantar i

Daftar Isi ii

Kerangka Konseptual
A. Pengertian Kerangka Konseptual 1
B. Upaya FASB (Financial Accounting Standart Board) Untuk Membangun
Kerangka Konseptual ------------------------------------------------------------------ 2
C. Manfaat dari Kerangka Konseptual 4
D. Tujuan Laporan Keuangan 4
E. Unsur-Unsur Dasar Laporan Keuangan ----------------------------------------------- 5
F. Asumsi-Asumsi Dasar Laporan Keuangan ------------------------------------------- 7
PENUTUP ---------------------------------------------------------------------------------------- 8
Kesimpulan -------------------------------------------------------------------------------- 8
Saran --------------------------------------------------------------------------------------- 8

Daftar Pustaka ..9

ii
KERANGKA KONSEPTUAL

A. Pengertian Kerangka Konseptual

Kerangka konseptual adalah suatu konstitusi, suatu system koheren dari hubungan
anatara tujuan dan fundamental yang dapat mendorong standar yang konsisten dan yang
menjelaskan sifat, fungsi dan keterbatasan akuntansi keuangan dan laporan keuangan.

Kerangka kerja konseptual dimaksudkan untuk konstitusi dalam proses penyusunan


standar. Tujuannya adalah memberikan petunjuk dalam menyelesaikan perselisihan yang
meningkat selama proses penyusunan standar dengan mempersempit pertanyaan, apakah
standar telah sesuai dengan kerangka konseptual ataukah tidak. kerangka kerja konseptual juga
bisa diartikan sebagai suatu sistem koheren yang terdiri dari tujuan dan konsep fundamental
yang saling berhubungan, yang menjadi landasan bagi penetapan standar yang konsisten dan
penentuan sifat, fungsi, serta batas- batas dari akuntansi keuangan dan laporan keuangan.

Yang dimaksud tujuan adalah tujuan pelaporan keuangan. Sedangkan fundamentals


(kaidah-kaidah pokok) adalah konsep-konsep yang mendasarai akuntansi keuangan, yakni
yang menuntun kepada pemilihan transaksi, kejadian, dan keadaan-keadaan yang harus
dipertanggungjawabkan, pengakuan dan pengukurannya, cara meringkas serta
mengkomunikasikannya kepada pihak-pihak yang berkepentingan.
Konsep-konsep yang bersifat pokok atau fundamental, artinya bahwa konsep-konsep
lainnya mengalir dari konsep-konsep pokok tersebut yang diperlukan sebagai referensi
berulang-ulang dalam menetapkan, menafsirkan, dan menetapkan standar akuntansi keuangan
dan pelaporan.
Kerangka konsepsual diperlukan untuk:
a. Mengumumkan lebih banyak standar yang berguna dan konsisten di masa yang akan
datang (dasarnya sama)
b. Masalah-masalah praktis yang baru muncul, sehingga dapat dengan cepat dipecahkan
dengan referensi kerangka teori dasar yang sudah ada.

1
c. Kerangka kerja konseptual akan meningkatkan pemahaman dan keyakinan pemakai
laporan keuangan atas pelaporan keuangan, dan akan menaikkan komparabilitas antar
laporan keuangan perusahaan.
d. Masalah-masalah yang baru akan dapat dipecahkan secara cepat jika mengacu pada
kerangka teori yang telah ada

B. Upaya FASB (Financial Accounting Standart Board) Untuk Membangun Kerangka


Konseptual
Pada tahun 1976 FASB mulai mengembangkan kerangka kerja konseptual yang akan
menjadi dasar bagi penetapan standar akuntansi dan pemecahan kontroversi pelaporan
keuangan, setelah bertahun-tahun organisasi mempublikasikan kerangka kerja konseptualnya
sendiri yang tidak diterima secara universal dan diandalkan dalam praktek.
Sejak dokumen tersebut dipublikasikan, FASB telah menerbitkan enam Statetments of
Financial Accounting Concept yang berhubungan dengan pelaporan keuangan entitas bisnis,
yaitu:
1. SFAC No 1,”objective of financial reporting by business enterprise,” yang menyajikan
tujuan dan sasaran akuntansi.
2. SFAC No.2,” qualitative characteristics of accounting information,” yang menjelaskan
karakteristik yang membuat informasi akuntansi bermanfaat.
3. SFAC No.3, “elements of financial statements of bussiness enterprises,” yang
memberikan definisi dari pos-pos yang terdapat dalam laporan keuangan seperti, aktiva,
kewajiban, pendapatan dan beban.
4. SFAC No.4, “recognition and measurement in financial statements of business
enterprises,” yang menempatkan kriteria pengakuan dan pengukuran fundamental serta
pedoman tentang informasi apa yang biasanya harus dimasukkan dalam laporan
keuangan dan kapan waktunya.
5. SFAC No.5, “elements of financial statements,” yang menggantikan SFAC No 3 dan
memperluas lingkup SFAC No 3 dengan memasukkan organisasi-organisasi nirlaba.
6. SFAC No. 6, “ using cash flow information and present value in accounting
measurements,” yang memberikan kerangka kerja bagi pemakaian arus kas masa depan
yang diharapkan dan nilai sekarang sebagai dasar pengukuran.

2
Gambar dan Penjabaran Kerangka Kerja Konseptual untuk Pelaporan Keuangan

 TINGKATAN PERTAMA : TUJUAN


DASAR
Tujuan pelaporan keuangan adalah untuk
menyediakan informasi
1. Yang berguna bagi mereka yang memiliki
pemahaman yang memadai tentang
aktivitas bisnis dan ekonomi untuk
membuat keputusan investasi serta kredit.

2. Untuk membantu investor yang potensial,


 TINGKATAN KEDUA : KONSEP kreditor yang potensial, serta pemakai
KONSEP FUNDAMENTAL
lainnya dalam menilai jumlah, waktu, dan
Tujuan (tingkat pertama) ketidakpastian arus kas masa depan.
berhubungan dengan tujuan dan sasaran
3. Tentang sumber daya ekonomi, klaim
akuntansi. Dianatara kedua tingkatan ini,
terhadap sumber daya tersebut, dan
diperlukan tiang-tiang konseptual untuk
perubahan di dalamnya.
menjelaskan karakteristik kualitatif dari
informasi akuntansi dan mendefisikan unsur-
unsur LK. Tiang tiang konseptual ini akan
membentuk jembatan antara tujuan akuntansi
dan pengakuan dan pengukuran akuntansi.

 TINGKATAN KETIGA : KONSEP-KONSEP PENGAKUAN DAN PENGUKURAN


Tingkatan ke tiga dari kerangka kerja konseptual terdiri dari konsep-konsep yang
dipakai untuk mengimplementasikan tujuan dasar dari tingkat pertama. Konsep konsep
ini menjelaskan bagaimana unsur unsur serta kejadian keuangan yang harus diakui,
diukur, dan dilaporkan oleh perusahan

3
C. Manfaat dari kerangka konseptual
Kerangka konseptual memiliki manfaat yang sangat besar bagi pemakainnya. Manfaat dari
kerangka konseptual antara lain adalah untuk membangun dan menghubungkan badan
pembuat konsep dengan tujuannya, menyediakan kerangka kerja untuk memecahkan masalah-
masalah praktis baru yang muncul (masalah yang belum ada standarnya), meningkatkan
pemahaman dan keyakinan pemakai laporan keuangan tentang pelaporan keuangan, dan
menaikkan daya banding laporan keuangan antar perusahaan.

D. Tujuan Laporan Keuangan


Tujuan keseluruhan dari laporan keuangan adalah untuk memberikan informasi berguna
bagi investor dan kreditor dalam pengambilan keputusan investasi dan kredit.
Tujuan khusus laporan keuangan adalah menyajikan posisi keuangan, hasil usaha, dan
perubahan posisi keuangan lainnya secara wajib. Serta sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi
yang berlaku umum.
Sedangkan tujuan umum laporan keuangan terbagi sebagai berikut:

 Memberikan informasi yang terpercaya Informasi yang diberikan tentang sumber


daya ekonomi dan kewajiban perusahaan, dengan maksud:
1. Menilai kekuatan dan kelemahan perusahaan
2. Menunjukkan posisi keuangan dan investasi perusahaan
3. Menilai kemampuan perusahaan dalam melunasi kewajibannya
4. Menunjukkan kemampuan sumber daya yang ada untuk pertumbuhan
perusahaan Memberikan informasi sumber kekayaan

 Memberikan informasi yang terpercaya tentang sumber kekayaan bersih yang


berasal dari kegiatan usaha dalam mencari laba. Hal ini dengan maksud:
1. Memberikan gambaran jumlah dividen yang diharapkan pemegang saham.
2. Menunjukkan kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban kepada
kreditor, supplier, pegawai, pemerintah, dan kemampuan dalammengumpulkan
dana untuk kepentingan ekspansi perusahaan.
3. Memberikan informasi kepada manajemen untuk digunakan dalampelaksanaan
fungsi perencanaan dan pengendalian.

4
4. Menunjukkan tingkat kemampuan perusahaan dalam mendapatkan laba
jangka panjang.

 Memungkinkan untuk menaksir potensi perusahaan dalam menghasilkan laba.

 Memberikan informasi yang diperlukan lainnya tentang perubahan aset dan


kewajiban.

 Mengungkapkan informasi relevan lainnya yang dibutuhkan oleh para pemakai


laporan.

Dalam Standar Akuntansi Keuangan menjelaskan bahwa tujuan laporan keuangan adalah
menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi
keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalampengambilan
keputusan.
E. Unsur-unsur dasar laporan keuangan
a) AKTIVA
Manfaat ekonomi yang mungkin terjadi di masa depan, yang diperoleh atau
dikendalikan oleh sebuah entitas sebagai hasil dari transaksi-transaksi atau kejadian-
kejadian masa lalu.
b) KEWAJIBAN
Pengorbanan ekonomi yang mungkin terjadi di masa depan, yang timbul dari
kewajiban berjalan sebuah entitas tertentu, kewajiban yang ditimbulkan oleh
transaksi atau kejadian masa lalu untuk mentransfer aktiva atau menyediakan jasa
kepada entitas-entitas lain di masa depan.
c) EKUITAS
Kepentingan residu dalam aktiva sebuah entitas, setelah dikurangi dengan
kewajibannya. Dalam sebuah entitas bisnis, ekuitas merupakan kepentingan
kepemilikan.
d) INVESTASI OLEH PEMILIK
Kenaikan aktiva bersih sebah perusahaan yang ditimbulkann oelh trnasfer
sesuatu yang bernilai dari entitas lain kepada perusahaan tersebut untuk mendapatkan
atau menaikkan kepentingan kepemilikan (ekuitas) di dalamnya. Aktiva adalah

5
bentuk yang paling umum diterima sebagai investasi oleh pemilik, tetapi investasi ini
bisa juga meliputi jasa atau kepuasan atau konversi kewajiban perusahaan.
e) DISTRIBUSI KEPADA PEMILIK
Penurunan aktiva bersih sebuah perusahaan yang diakibatkan oleh
pemindahan aktiva, penyediaan jasa, atau penciptaan kewajiban oleh perusahaan
kepada pemilik. Distribusi kepada pemilik akan menurunkan kepentingan
kepemilikan (ekuitas) dalam perusahaan
f) LABA KOMPREHENSIF
Perusahaan ekuitas (aktiva bersih) sebuah entitas selama suatu periode yang
diakibatkan oleh transaksi dan kejadian lain yang bukan bersumber dari pemilik. Hal
ini termasuk semua perubahan ekuitas selama suatu periode kecuali perubahan yang
diakibatkan oleh investasi oleh pemilik dan distribusi kepada pemilik.
g) PENDAPATAN
Arus masuk atau peningkatan lainnya atas aktiva sebuah entitas atau
pelunasan kewajiban (kombinasi dari keduanya) selama suatu periode dari
pengiriman atau produksi barang, penyediaan jasa, atau aktivitas-aktivitas lain yang
merupakan operasi utama atau operasi sentral perusahaan.
h) BEBAN
Arus keluar atau penggunaan lainnya atas aktiva sebuah entitas atau
terjadinya kewajiban (atau kombinasi dari keduanya) selama suatu periode dari
pengiriman atau produksi barang, penyediaan jasa, atau aktivitas lain yang
merupakan operasi utama atau operasi sentral perusahaan.
i) KEUNTUNGAN
Kenaikan ekuitas (aktiva bersih) sebuah perusahaan yang ditimbulkan oleh
transaksi peripheral atau insidentil dan dari semua transaksi serta kejadian lainnya
dan situasi yang mempengaruhi perusahaan selama suatu periode kecuali yang
berasal dari pendapatan atau investasi oleh pemilik.
j) KERUGIAN
Penurunan ekuitas (aktiva bersih) sebuah perusahaan yang ditimbulkan oleh
transaksi peripheral atau insidental dan dari semua transaksi serta kejadian lainnya

6
dan situasi yang mempengaruhi perusahaan selama suatu periode kecuali yang
berasal dari beban atau distribusi kepada pemilik.

F. Asumsi-Asumsi Dasar Laporan Keuangan


Dalam laporan keuangan, ada yang disebut dengan asumsi dasar. Asumsi dalam laporan
keuangan adalah dasar dalam penyusunan sebuah laporan akuntansi. Asumsi dasar terdiri
atas 4 jenis, yaitu asumsi entitas ekonomi, asumsi kelangsungan hidup, asumsi unit moneter,
dan asumsi periodisitas. Berikut penjelasan singkatnya:
 Asumsi Entitas Ekonomi
Dalam asumsi entitas ekonomi, aktivitas ekonomis perusahaan dibedakan dengan pemilik
usaha. Sebagai contoh, pengeluaran pemilik usaha yang bersifat pribadi tidak bisa
dimasukkan dalam laporan akuntansi perusahaan.
 Asumsi Kelangsungan Hidup
Asumsi kelangsungan hidup memungkinkan adanya pencatatan aset tetap yang dimiliki
oleh perusahaan.
 Asumsi Unit Moneter
Asumsi unit moneter berarti laporan keuangan yang menggunakan satuan uang atau unit
moneter. Hal ini dilakukan untuk menciptakan keseragaman dalam pencatatan.
 Asumsi Periodisitas
Asumsi periodisitas adalah penyusunan laporan berdasarkan periode tertentu, misalnya
jangka bulanan atau tahunan
.

7
PENUTUP

a. Kesimpulan

Kerangka konseptual adalah suatu konstitusi, suatu system koheren dari hubungan
anatara tujuan dan fundamental yang dapat mendorong standar yang konsisten dan yang
menjelaskan sifat, fungsi dan keterbatasan akuntansi keuangan dan laporan keuangan.
Kerangka kerja konseptual dimaksudkan untuk konstitusi dalam proses penyusunan
standar. Tujuannya adalah memberikan petunjuk dalam menyelesaikan perselisihan yang
meningkat selama proses penyusunan standar dengan mempersempit pertanyaan, apakah
standar telah sesuai dengan kerangka konseptual ataukah tidak. kerangka kerja konseptual juga
bisa diartikan sebagai suatu sistem koheren yang terdiri dari tujuan dan konsep fundamental
yang saling berhubungan, yang menjadi landasan bagi penetapan standar yang konsisten dan
penentuan sifat, fungsi, serta batas- batas dari akuntansi keuangan dan laporan keuangan.
b. Saran
Demikianlah makalah yang dapat saya susun. Sebagai mahasiswa kita harus
mengembangkan ilmu yang kita peroleh dan mencari kebenaran ilmu itu semoga dapat
bermanfaat bagi kita semua, akhir kata saya menyadari bahwa makalah ini bukanlah proses
akhir, tetapi merupakan langkah awal yang masih banyak memerlukan perbaikan. Karena itu
saya sangat mengharapkan tanggapan, saran dan kritik yang membangun demi sempurnanya
makalah kami. atas perhatiannya kami sampaikan terimakasih.

8
Daftar Pustaka

Mohammad Riky, Jumat, 18 Maret, 2016 Tugas Teori Akuntansi,


http://mohammadriky.blogspot.com/2016/03/kerangka-konseptual.html 19 maret 2021, pukul
18.00
Minggu 28 juli 2013, Kerangka Konseptual, http://amanah-
hijriah.blogspot.com/2013/07/kerangka-konseptual.html 19 maret 2021, pukul 18.00

Kamis 25 juli 2013, Kerangka Konseptual dan Pelaporan Keuangan, Manajemen Laba,
Konsekuensi Ekonomis Laporan Keuangan http://memebali.blogspot.com/2013/07/kerangka-
konseptual-dan-pelaporan.html 19 maret 2021, pukul 18.003
Serafica Gischa, 26/02/2020, 19:30 WIB, Pengertian Laporan Keuangan, Tujuan dan Jenisnya,
https://www.kompas.com/skola/read/2020/02/26/193000069/pengertian-laporan-keuangan-
tujuan-dan-jenisnya?page=all 20 maret 2021, 109.00

Laporan keuangan tentang asumsi dan tanggung jawab,https://finata.id/laporan-keuangan-


antara-asumsi-dan-pertanggungjawaban/#t-1613370110715 20 maret 2021, pukul 11.0

9
10

Anda mungkin juga menyukai