Anda di halaman 1dari 12

PENGGUNAAN CONCEPTUAL

FRAMEWORK DALAM LAPORAN


KEUANGAN
Kelompok 2
ANGGOTA KELOMPOK

ARKAN AGUNG SATRIA BUDI SASIKIRANA


B2002103 B2002103

MAULIDINO DAMHA RISHNU ANDI


B2002103 B20021412
Pembahasan

01 02 03
Pengertian Conceptual Tujuan Conceptual Sifat Kerangka
Framework Framework Konseptual

04 05 06
Isi Conceptual Peran Concep
Framework Framework Hambatan dalam Penerapan
Conceptual Framework
PENDAHULUAN

Teori akuntansi merupakan kerangka acuan yang menjadi dasar pengembangan


teknikteknik akuntansi. Kerangka acuan menjadi dasar pengembangan teknik-
teknik akuntansi. Kerangka acuan terutama didasarkan pada penetapan konsep-
konsep dan prinsip-prinsip akuntansi. Hal yang sangat penting dalam disiplin
akuntansi adalah profesi akuntansi dan kelompok lain yang berkepentingan
menerima konsep-konsep dan prinsip-prinsip tersebut. Untuk menjamin
terciptanya konsensus, pernyataan tentang alasan atau tujuan yang memotivasi
penetapan konsep-konsep dan prinsip-prinsip harus menjadi langkah pertama
dalam memformulasikan suatu teori akuntansi.
Pengertian Conceptual Framework
● Conceptual Framework (kerangka konseptual) merupakan kerangka urutan dalam proses pelaporan keuangan.
Kerangka konseptual adalah dasar penyusunan laporan keuangan sesuai standar dan aturan yang berlaku agar
dapat memberikan informasi yang berguna bagi pembaca laporan keuangan.

● FASB (Financial Accounting Standard Board) mendefinisikan kerangka kerja konseptual (conceptual framework)
sebagai “… suatu sistem yang koheren tentang tujuan dasar yang saling berkaitan, yang diharapkan dapat
menghasilkan standar-standar yang konsisten dan member pedoman tentang jenis, fungsi dan keterbatasan
akuntansi keuangaan dan pelaporan keuangan”.

Dari definisi tersebut, diketahui kerangka kerja konseptual merupakan suatu dasar atau pondasi yang melandasi
terbentuknya standar akuntansi untuk menghasilkan laporan keuangan yang berkualitas.
Tujuan Conceptual Framework
● Tujuan kerangka konseptual adalah untuk memberikan pedoman dalam penyusunan dan penyajian
laporan keuangan bertujuan umum (General purposes financial statements).

● IASB dan FASB mempertimbangkan kerangka tujuan utama pelaporan keuangan adalah untuk
mengkomunikasikan informasi keuangan kepada pengguna. Informasi tersebut akan dipilih salah
satu dasar kegunaannya dalam proses pengambilan keputusan ekonomi. Tujuan ini terlihat ingin
dicapai dalam pelaporan yaitu:
1. Berguna dalam pengambilan keputusan ekonomi.
2. Berguna dalam menilai prospek arus kas.
3. Tentang sumber daya perusahaan, klaim terhadap sumber daya dan
perubahan di dalamnya.
Sifat Kerangka Konseptual

●Kebutuhan akan pengembangan kerangka konseptual didasarkan pada beberapa alasan antara lain :
1) Bermanfaat; Penentuan standar akutansi harus dikembangkan/dibangun dan berkaitan dengan konsep dan
tujuan yang telah ditetapkan.
2) Masalah-masalah praktik baru dan berisiko tinggi terhadap perkembangan akuntansi harus secara cepat di
pecahkan, dengan melihat kerangka dasar teori yang ada.
3) Kerangka konseptual meningkatkan pemahaman pemakai statement keuangan dan kepercayaan terhadap
laporan keuangan.
4) Kerangka konseptual mendukung komparabilitas pernyataan informasi laporan keuangan suatu perusahaan.
Isi Conceptual Framework
Mengacu pada US AAP, kerangka konseptual dibagi dalam tiga level yaitu :

● basic objective dijelaskan tujuan sebenarnya dari pelaporan keuangan, dimana tujuannya adalah menyediakan informasi yang berguna
untuk investor yang ada dan berpotensial, kreditor, serta pemberi pinjaman dalam membuat keputusan terkait perannya sebagai penyedia
modal.

● fundamental concept. Setelah mengetahui tujuan dari laporan keuangan, maka masuk ke level kedua yaitu konsep fundamental. Konsep
fundamental dibagi kedalam dua yaitu qualitative characteristics dan element.
qualitative characteristics element.
1. Relevance = laporan keuangan harus relevan yaitu berhubungan satu dengan Asset , Liabilitas ,Ekuitas
yang lain,
2. Realibility = laporan keuangan harus akurat yaitu sama dengan kenyataan Investasi dari pemilik , Distribusi pada pemilik , Pendapatan
yang ada. komprehensif
3. Comparability = laporan keuangan dapat dibandingkan. Pendapatan dan Beban ,Laba dan RugI

4. Consistency = laporan keuangan harus dibuat secara konsisten.

● level terakhir pada kerangka konseptual sekaligus tingkat tertinggi untuk pemahaman pelaporan keuangan dibagi menjadi tiga:
Assumptions (asumsi), Principles (prinsip), dan Constraint (kendala)
Peran Concep Framework
Kerangka dasar ini merumuskan konsep yang mendasari penyusunan dan penyajian laporan keuangan bagi
para pemakai eksternal. Tujuan kerangka dasar ini adalah untuk digunakan sebagai acuan bagi:
1. Komite penyusun standar akuntansi keuangan, dalam pelaksanaan tugasnya;
2. Penyusun laporan keuangan, untuk menanggulangi masalah akuntansi yang belum diatur dalam standar
akuntansi keuangan;
3. Auditor, dalam memberikan pendapat mengenai apakah laporan keuangan disusun sesuai dengan prinsip
akuntansi yang berlaku umum; dan
4. Para pemakai laporan keuangan, dalam menafsirkan informasi yang disajikan dalam laporan keuangan yang
disusun sesuai dengan standar akuntansi keuangan.
Hambatan dalam Penerapan Conceptual Framework

● Radebaugh (1975:41) mengemukakan bahwa banyak sekali faktor lingkungan yang berpengaruh terhadap
pengembangan tujuan, standar, dan praktik akuntansi. Rerangka ini mencakup delapan faktor, yang secara umum
kedelapan faktor tersebut ada di setiap negara, tentu dengan tingkatan dan karakteristik yang sangat berbeda.
Karakteristik dan tingkatan yang berbeda antar negara merupakan hambatan mendasar yang dihadapi dalam proses
harmonisasi standar akuntansi keuangan.

● Menurut Belkaoui, (2006), kendala yang terdapat dalam rerangka konseptual adalah materialitas dan pertimbangan
biaya manfaat. Materialitas adalah ambang batas untuk suatu pengakuan. Pertimbangan sangatlah diperlukan dalam
menentukan apakah suatu informasi material atau tidak dalam pengambilan keputusan. Informasi akuntansi dikatakan
bermanfaat apabila biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh informasi tersebut lebih kecil dari manfaat yang
diperoleh dari informasi tersebut. Akibatnya, sebelum menyiapkan dan menyebarkan informasi keuangan, biaya dan
manfaat dari penyediaan informasi tersebut perlu dipertimbangkan
KESIMPULAN
Kerangka kerja konseptual atau dikenal dengan Conceptual Framework suatu sistem yang
koheren tentang tujuan dasar yang saling berkaitan, yang diharapkan dapat menghasilkan
standar-standar yang konsisten dan member pedoman tentang jenis, fungsi dan
keterbatasan akuntansi keuangaan dan pelaporan keuangan.

Hambatan dalam penerapan kerangka konseptual Kendala adalah materialitas dan


pertimbangan biaya manfaat. Dimana materialitas adalah ambang batas untuk suatu
pengakuan. Pertimbangan biaya manfaat adalah penentu suatu informasi sesuai atau tidak
dalam pengambilan keputusan.
REFERENSI
● https://www.researchgate.net/publication/
363941993_IMPLEMENTASI_CONCEPTUAL_FRAMEWORK_DALAM_PELAPORAN_AKUNTANSI_PAD
A_SENSE_INDONESIA

● (DOC) Studi Kasus Penggunaan Conceptual Framework dalam pelaporan keuangan | Yudianto Ab - Academia.edu

● https://jurnalakuntansi.petra.ac.id/index.php/aku/article/view/16815 |
STRUKTUR META TEORI AKUNTANSI KEUANGAN (Sebuah Telaah dan Perbandingan antara
FASB dan IASC)| I Made Narsa, Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Airlangga, Surabaya, Indonesia

● https://www.researchgate.net/publication/
363916963_Implementasi_Conceptual_Framework_dalam_Pelaporan_Akuntansi_pada_PT_Eskimo_Wieraperdana

Anda mungkin juga menyukai