Anda di halaman 1dari 12

KONSEP MANAJEMAN PENDIDIKAN

DAN PENDIDIKAN NASIONAL


*Disampaikan pada MK. Manajeman dan Supervisi Pendidikan*
Di Presentasikan oleh: Muhammad Thala’at, S.Pd., S.T., M.Pd.
Muhammad Thala’at, S.Pd., S.T., M.Pd.

KONSEP MANAJEMAN
 Manajemen yang berasal dari bahasa Inggris: management dengan kata
kerja to manage, diartikan secara umum sebagai mengurusi atau
kemampuan menjalankan dan mengontrol suatu urusan atau “act of
running and controlling a business” (Oxford, 2005).
 Stoner (1986) mengartikan manajemen sebagai proses perencanaan,
pengorganisasian, memimpin dan mengawasi usaha-usaha dari anggota
organisasi dan dari sumber-sumber organisasi lainnya untuk mencapai
organisasi yang telah ditetapkan
 Hasibuan (2020) mengemukakan bahwa manajemen adalah ilmu dan seni
mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber
lainnya secara efektif dan efisien untuk mencapai tujuan tertentu
 Manajemen merupakan kebutuhan yang niscaya untuk memudahkan
pencapaian tujuan manusia dalam organisasi, serta mengelola
berbagai sumberdaya organisasi, seperti sarana dan prasarana,
waktu, SDM, metode dan lainnya secara efektif, inovatif, dan kreatif.
Muhammad Thala’at, S.Pd., S.T., M.Pd.

• Manajemen dalam sebuah organisasi


pada dasarnya dimaksudkan sebagai
suatu proses (aktivitas) penentuan dan
pencapaian tujuan organisasi melalui
Urgensi Manajemen
dalam Pengelolaan
pelaksanaan empat fungsi dasar:
Pendidikan planning, organizing, actuating, dan
controlling.
Muhammad Thala’at, S.Pd., S.T., M.Pd.

• Menurut Rusyan (2020) ada beberapa hal yang penting


dilaksanakan terus menerus dalam manajemen pendidikan sebagai
implementasi perencanaan, diantaranya:
• Merinci tujuan dan menerangkan kepada setiap pegawai/personil
lembaga pendidikan.
• Menerangkan atau menjelaskan mengapa unit organisasi diadakan.
• Menentukan tugas dan fungsi, mengadakan pembagian dan
pengelompokkan tugas terhadap masing-masing personil.
• Menetapkan kebijaksanaan umum, metode, prosedur dan petunjuk

Planning pelaksanaan lainnya.


• Mempersiapkan uraian jabatan dan merumuskan rencana/sekala
pengkajian.
• Memilih para staf (pelaksana), administrator dan melakukan
pengawasan.
• Merumuskan jadwal pelaksanaan, pembakuan hasil kerja
(kinerja), pola pengisian staf dan formulir laporan pengajuan.
• Menentukan keperluan tenaga kerja, biaya (uang) material dan
tempat.
• Menyiapkan anggaran dan mengamankan dana.
• Menghemat ruangan dan alat-alat perlengkapan.
Muhammad Thala’at, S.Pd., S.T., M.Pd.

Sumber: Terry (1986); Kadarman (1996)

Hirarki Rencana
Visi,
Misi,
Tujua
n
Sasaran
Strategi
kebijakan
Prosedur dan Kebijakan
Program
Anggaran
Muhammad Thala’at, S.Pd., S.T., M.Pd.

• Malayu S.P. Hasbuan (2019) mendifinisikan


pengorganisasian sebagai suatu proses
penentuan, pengelompokkan dan pengaturan
bermacam-macam aktivitas yang diperlukan
untuk mencapai tujuan, menempatkan orang-
orang pada setiap aktivitas ini, menyediakan
alat-alat yang diperlukan, menetapkan
wewenang yang secara relative didelegasikan
kepada setiap individu yang akan melakukan
ORGANIZIN aktivitas-aktivitas tersebut.
• Dalam organisasi yang baik semua bagiannya
G bekerja dalam keselarasan seakan-akan
menjadi sebagian dari keseluruhan yang tak
terpisahkan. Semua itu baru dapat dicapai
oleh organisasi pendidikan, manakala
dilakukan upaya: 1) Menyusun struktur
kelembagaan, 2) Mengembangkan prosedur
yang berlaku, 3) Menentukan persyaratan
bagi instruktur dan karyawan yang diterima, 4)
Membagi sumber daya instruktur dan
karyawan yang ada dalam pekerjaan
Muhammad Thala’at, S.Pd., S.T., M.Pd.

• Memberikan pengarahan.
• Mengimplementasikan proses
kepemimpinan: pembimbingan,
dan pemberian motivasi kepada
anggota agar dapat bekerja
secara efektif dan efisien dalam
pencapaian tujuan.
• Memberikan tugas dan
ACTUATING penjelasan rutin mengenai
pekerjaan yang menjadi
bagiannya.
• Menjelaskan kebijakan yang
ditetapkan.
Muhammad Thala’at, S.Pd., S.T., M.Pd.

• Sebagaimana yang dikutif Muhammad Ismail Yusanto (2003),


mendifinisikan pengawasan sebagai suatu upaya sistematis untuk
menetapkan standar prestasi kerja dengan tujuan perencanaan
untuk mendesain sistem umpan balik informasi; untuk
membandingkan prestasi sesungguhnya dengan standar yang
telah ditetapkan itu; menentukan apakah ada penyimpangan dan
mengukur signifikansi penyimpangan tersebut; dan mengambil
tindakan perbaikan yang diperlukan untuk menjamin bahwa semua
sumberdaya perusahaan telah digunakan dengan cara yang paling
efekif dan efisien guna tercapainya tujuan perusahaan.
• Dalam konteks pendidikan, Depdiknas (1999) mengistilahkan
pengawasan sebagai program pengajaran dan pembelajaran atau
supervisi yang harus diterapkan sebagai berikut: 1)Pengawasan
CONTROLING yang dilakukan pimpinan dengan memfokuskan pada usaha
mengatasi hambatan yang dihadapi para instruktur atau staf dan
tidak semata-mata mencari kesalahan. 2)Bantuan dan bimbingan
diberikan secara tidak langsung. Para staf diberikan dorongan
untuk memperbaiki dirinya sendiri, sedangkan pimpinan hanya
membantu. 3)Pengawasan dalam bentuk saran yang efektif.
4)Pengawasan yang dilakukan secara periodik.
Muhammad Thala’at, S.Pd., S.T., M.Pd.

KONSEP MANAJEMAN PENDIDIKAN NASIONAL


UU NO 20   TAHUN 2003 TENTANG SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL
 Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki
kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.  
 Sistem pendidikan nasional adalah keseluruhan komponen pendidikan yang saling terkait
secara terpadu untuk mencapai tujuan pendidikan nasional.
 Peserta didik adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan potensi diri melalui
proses pembelajaran yang tersedia pada jalur, jenjang, dan jenis pendidikan tertentu.
 Tenaga kependidikan adalah anggota masyarakat yang mengabdikan diri dan diangkat untuk
menunjang penyelenggaraan pendidikan.
 Pendidik adalah tenaga kependidikan yang berkualifikasi sebagai guru, dosen, konselor,
pamong belajar yang berpartisipasi dalam menyelenggarakan pendidikan.
 Jalur pendidikan adalah wahana yang dilalui peserta didik untuk mengembangkan potensi diri
dalam suatu proses pendidikan yang sesuai dengan tujuan pendidikan.
 Jenjang pendidikan adalah tahapan pendidikan yang ditetapkan berdasarkan tingkat
perkembangan peserta didik, tujuan yang akan dicapai, dan kemampuan yang dikembangkan.
 Pendidikan formal adalah jalur pendidikan yang terstruktur dan berjenjang yang terdiri atas
pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi.
 Pendidikan nonformal adalah jalur pendidikan di luar pendidikan formal yang
dapat dilaksanakan secara terstruktur dan berjenjang.
 

 Pendidikan informal adalah jalur pendidikan keluarga dan lingkungan.


  Pendidikan anak usia dini
Muhammad Thala’at, S.Pd., S.T., M.Pd.

FUNGSI
 Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan
kemampuan dan membentuk watak serta peradaban
bangsa yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk
berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi
manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu,
cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara
yang demokratis serta bertanggung jawab.
Muhammad Thala’at, S.Pd., S.T., M.Pd.

PRINSIP
 Pendidikan diselenggarakan secara demokratis dan berkeadilan
serta tidak diskriminatif dengan menjunjung tinggi hak asasi
manusia, nilai keagamaan, nilai kultural, dan kemajemukan bangsa.
 Pendidikan diselenggarakan sebagai satu kesatuan yang sistemik
dengan sistem terbuka dan multimakna.
 Pendidikan diselenggarakan sebagai suatu proses pembudayaan
dan pemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang
hayat.
 Pendidikan diselenggarakan dengan memberi keteladanan,
membangun kemauan, dan mengembangkan kreativitas peserta
didik dalam proses pembelajaran.
 Pendidikan diselenggarakan dengan mengembangkan budaya
membaca, menulis, dan berhitung bagi segenap warga masyarakat.
 Pendidikan diselenggarakan dengan memberdayakan semua
komponen masyarakat melalui peran serta dalam penyelenggaraan
dan pengendalian mutu layanan pendidikan
Muhammad Thala’at, S.Pd., S.T., M.Pd.

SEKIAN DAN TERIMA KASIH


SALAM LITERASI

Anda mungkin juga menyukai