Rekam Medis : harus diperhatikan baik-baik, terutama nama DPJP, tidak boleh salah.
Chief Pak Gunawan (plt chief RM 45) -> strict masalah RM jika tidak lengkap terutama nama
DPJP
Masing2 RS/faskes memiliki format RM berbeda-beda. Yang ditampilkan oleh Pak Kamal
adalah Rekam Medis di Rawat Inap.
F1 dan CASEMIX
Warna pink = kepala les (ada di F1) = data mengenai identitas sosial pasien (RM, kiri atas
1153xxxx adalah nomor RM, kanan atas adalah billing 2211xxxx dan akan berubah setiap
pasien datang ke RS, ada data penanggungjawab pasien. Harus diisi karena sewaktu-waktu
kita perlu menghubungi
Biasanya pasien yg menerima terlebih dahulu adalah perawat dan sudah dituliskan tanggal dan
jam masuk pasien di lembar F2.2
Tanya: untuk target waktu perawatan apakah semua 5-7 hari atau ada ketentuan tertentu?
Jawab: relatif tergantung kondisi pasien. Contoh pasien kemoterapi yg terjadwal bisa dirawat 2
hari, jika nefro perlu perbaikan KU. Alasan MRS karna apa misalkan perlu penegakan
diagnosis/perbaikan kondisi/ rencana transfusi bisa diperkirakan target waktunya.
Jadi, rencana awal medis juga merupakan edukasi kita pada pasien /keluarga.
F8. (lembar putih merah kuning) Ringkasan Pasien Pulang/ Surat kontrol (wajib pakai
huruf kapital/ BALOK)
Diisi → bisa dicicil sebelum pasien pulang, biar tidak menumpuk di kemudian hari
Jadwal kontrol jangan miss, HARUS ditanyakan ke divisi
DPJP dituliskan. Tanda tangan keluarga pasien
Dibalik lembar F8 → dituliskan hasil lab terbaru
Tanggal kontrol konfirmasi ke divisi sebelum ditulis di F8
F8 rangkap 3 lembar →putih dan merah di status, kuning di bawa pasien
Tanya: stempel verifikasi DPJP apakah tersedia di setiap ruangan atau bagaimana Pak?
Jawab : masing2 PPDS punya jadi bisa pakai saat di ruangan manapun, masing2 ruangan juga
sudah ada
Kuning ke keluarga (diberikan kepada pasien dan keluarga yang akan dibawa saat kontrol ke poli) →
dituliskan hasil pemeriksaan terupdate → memudahkan dokter yang berada di poli
F9 : FORM ASSESMEN KEBUTUHAN EDUKASI/INFORMASI (KIE) (edukasi khusus)
pengisian dengan melingkari pointnya)
A. Kebutuhan edukasi /Informasi
Nomor 13, 14, 15, dan 21 adalah hal yang akan diedukasikan (KIE) kepada pasien
13. Penjelasan tentang hasil assesment diagnosis dan rencana asuhan
14. Hasil asuhan dan pengobatan termasuk hasil yang tidak diharapkan
15. Penggunaan obat obatan yang efektif dan aman, eso, interaksi obat dengan obat lain dan
makanan.
21. Edukasi khusus -> misal evakuasi ascites (tindakan khusus), misal tindakan kemoterapi,
BMP, biopsi ginjal, double lumen, CAPD
F1.2 FORMULIR PERMINTAAN RAWAT INAP (sebelah kiri) → biasanya dari depan sudah diisi.
Format transfer pasien intra Rumah Sakit (kanan) misal dari IGD/Poli, dari ruang rawat inap biasa ke
ICU/HCU, misal pasien dari ruangan asal ke ruang operasi) → diisi sesuai kondisi pasien saat pindah.
Pasien anemia pro transfusi, dokumen yang dibutuhkan :
1. SP transfusi (gak perlu SP tindakan krna SP transfusi sudah mencakup semua)
2. Dokumen Medik Transfusi
- Identitas, ruangan, jenis transfusi (PRC/TC, dll)
- Dokumen medik transfusi ada stempel verifikasi (diisi oleh perawat)
- DOKTER diisi nama DPJP di lembar dokumen medik transfusi
3. Formulir permintaan darah → yang mengisi adalah dokru. Yang paling bawah tidak usah
diisi.
Di ruangan tidak ada penyimpanan darah
Jika pesan 2 bag, diambil 1 dititipkan 1
Dokter yang merawat diisi “dokru/DPJP”
Blanko permintaan radiologi, kalau CITO, harus pake stempel DPJP (paling lengkap ada di
IGD). Kapan perlu radiologi CITO? Kalau pasien ada perburukan (misal pasien tambah sesak
selama di ruangan).
Untuk PA / Mikrobiologi → bisa minta tolong keluarga pasien untuk mengantar ke lab beserta
permintaannya (kalau jam kerja)
Kalau biopsi ginjal, biasanya kita yang mengantar
Lembar permintaan radiologi → tidak cito → format lengkap
CITO → stempel DPJP → terlengkap di IGD/R.24A
Formulir rontgen kalau cito gunakan stample DPJP ( di UGD dan di R24 A), jika tidak Cito isi
biasa.
PA → biopsi ginjal, sitologi → membuat form sendiri, identitas lengkap, billing jangan lupa, nomor RM
wajib ada
Untuk PA dan Mikrobiologi klinik → bisa meminta tolong keluarga pasien untuk mengirimkan sample ke
LAB PA/ mikro khusus jam kerja. → KIE lokasi
Jika BIOPSI ginjal kita yang mengantarkan ke sana.
Lab PK (pemeriksaan rutin bukan cito), blanko besar di isi di ceklist,)
Untuk blanko pemeriksaan lab cito (lebih kecil, warna kuning) beda sama blanko pemeriksaan
lab rutin (besar seukuran folio)
Blanko Resep
Untuk meresepkan obat/alat dan bahan, bisa digabung dalam 1 resep penulisannya kecuali ada
permintaan alat khusus (misal mau BMP, CAPD, double lumen, parasentesis dll maka resep
harus dipisah)
Ada form KFT ( permintaan obat alat atau bahan yang perlu acc KFT biasanya tidak ada di
formularium BPJS atau biaya tinggi). Misalnya palindrom double lumen.
Pertanyaan : untuk blanko resep apakah sama antara pasien UMUM dan BP
- Blanko Resep → BPJS dan umum → blanko sama, status pasien saja yang di lingkari,
umum/JKN
Diatas jam 21.00 → depo IRNA 2 yang buka
Alat khusus → KFT, alat lain → resep biasa
Pasien OB yang diisi , kajian medis rawat inap (f2.1) ada SBAR TBaK, F3.1 verifikasi SBAR
TBaK, F3.2 ada tulisan nama DPJP di isi. F6.1 Tidak perlu di isi kalau OB, diisi saat kita follow
up saat stase atau pasien pindahan. F2.2 assessment perawat, jam samakan persis dengan
perawat.
Atau alih leader. Isi lengkap tanggal dan jam, menggunakan stempel nama pada F6.1 tidak
perlu SBAR TBaK. F6.2 tetap di isi ketika ada OB, dan F9 ( edukasi).
Tanggal dan jam DPJP dikosongkan saja, nanti DPJP yang isi.
F3.1
F3.2 → nama DPJP → dituliskan juga
F6.1 TIDAK PERLU diisi kalau OB.
Tidak perlu verifikasi SBAR TBAK kecuali ada instruksi khusus.
Nama DPJP dituliskan
F6.2 Kita isi kalau ada OB
F9
Pertanyaan : di F2 ada jam masuk dan jam assesmen, jaraknya boleh berapa lama antara
masuk dan assesmen?
Biasanya kita mengikuti dari perawat. Kalau bisa jedanya jangan lebih dari 1 jam.
Misal, pasien datang jam 8 pagi, kita masih MR, tulis saja assesmennya jam 8.15
Penulisan di RM biasanya diisi 10-15 menit (sebelum 1 jam) meskipun kenyataannya 1-2 jam
baru mengerjakan OB.
Pertanyaan :
Form permintaan darah lebih dari 1 jenis apakah bisa menggukan 1 form?
Jawab : bisa menggunakan 1 form sekaligus. Biasanya tergantung kondisi kebutuhan pasien
(misal butuh tc dulu maka diminta tc dulu baru jika memang ada indikasi transfusi jenis darah yg
lain maka baru minta lagi)
Untuk kontrol, lembar kontrol kan hanya untuk 1 kali. Apabila ke beberapa poli (butuh lebih dari
1 hari), apakah perlu lembar kontrol khusus?
Utamakan kontrol ke leadernya dulu. Pasien di edukasi untuk minta rujukan untuk kontrol
berikutnya.
Tanyakan leader jika kita konsulan, bagaimana kontrolnya.
Konsul, ada konsul jam stase, jam jaga. Kalau jam stase, foto konsulannya, kirim di grup ruang
konsul.
Kalau di luar IRNA 1 → lembar konsul dikirim ke IRNA 2. Kalau bedah, lembar konsul
Kalau di rehab medik → bawa ke instalasi rehab medik.
Jika pasien KRS yang dilengkapi adalah F8 (3 rangkap), lembar belakangnya surat kontrol yg
warna kuning (kosongan) diisi hasil lab terakhir, resep obat untuk pulang, blanko lab untuk
kontrol, casemix
Jika pasien HOM sama tapi ditambahkan lembar permintaan rawat inap dan form transfer antar
rumah sakit
Nefro gastro , F8, lembar permintaaan lab penunjang kontrol , resep obat pulang, casemix,
HOM + permintaan ranap dan lembar transfer.
Pengalaman 1A → belum pernah jadi petugas karena pandemi covid, kegiatan rohani belum banyak
berjalan.
Yang dibutuhkan : 1 leptop, 1 modem, tugasnya setting LCD di masjid.
Operan PUBDOK
20.56 dibuka oleh Bu Nadia
Ranah kerja :
❖ Kepanitiaan struktural dan harian
❖ Terlibat hampir dalam semua pembuatan video
❖ Pembuata flyer, flashcard dan greeting card.
❖ Dokumentasi kegiatan (SS)
Alat
● Laptop
● Kamera
● Tripod → kalau bisa tiap angkatan punya
● Hardisk
● Internet Connection