PERBEDAAN PENYAKIT ENDEMIK, EPIDEMI, DAN PANDEMIC
Penyakit Endemi : Penyakit yang terus
menerus ada di suatu daerah tertentu dan tidak
menyebar dengan cepat ke daerah lain.
Dalam proses penyebaran suatu penyakit,
ada beberapa tingakat yang akan di lalui. Bisa
saja penyakit endemic dapat berkembang
menjadi epidemic, dan apabila
perkembanganya meluas kesuluruh dunia,
kondisi ini akan menjadi pandmik. Namun
apabila penanganan pandemic atau epidemic di
lahkukan dengan tepat, kondisi tersebut dapat
kembali menjadi penyakit endemic.
Penyakit endemic muncul di suatu area tertentu
dan tidak menyabar ke area lain dengan cepat.
Penyakit ini kemunculannya terjadi secara
konsisten dan dapat di prediksi
 Malaria yang sempat terjadi di papua.
 Demam berdarah dengue (DBD) yang
melada pada saat musim hujan tiba. Di
perkirakan sekitar 500-100 juta orang
terinfeksi. Virus ini juga dapat
menyebabkan terjadinya Yellow fever
dan inveksi virus zika. Virus ini membuat
500.000 orang diawat inap di rumah sakit
setiap tahunnya.
 Rabies
 Hepatitis A
Epidemic Suatu penyakit dapat di katakan
apabila sudah mewabah ke lebih dari satu
area ,dengan tingkat penyebaran yang cepat
dan sulit untuk di prediksi. Contoh kasus
- Infeksi covid-19
- Penyakit Ebola di negara Afrika Barat
menewaskan11.000 orang. (bbc.com)
- Virus Zika di Negara Amerika selatan
dan Amerika Tengah Menewaskan 18
orang (Wikepedia)
Dimana awal pesebaranya seperti Covid 19
adalah di tiongkok, hongkong dan Taiwan,
karena persebaranya hanya terjadi di negara-
negara dalam satu wilayah atau teritorial jadi
kasus ini dapat di katakana epidemic.
Pandemi Tingkat penyebarakn penyakit yang
paling tinggi.
Suatu Penyakit dikatakan WABAH
penyebarannya cepat ke seluruh dunia dan
dengan tingkat infeksi yang tinggi.
Contohnya kasus :
- Pada tahun 1918-1920, dunia di serang
oleh virus Spanish (Flu spanyol ) yang di
perkirakan menginfeksi 500 juta orag di
seluruh dunia. Dengan kematian
Mencapai 100 juta orang menurut
data dari dua orang epidemiolog
Australia yaitu Juergen Mueller dan
Niall Johnson (cnn.com)
-Pandemic terburuk yang pernah tercatat di
dalam sejarah adalah Black Death dari tahun
1346 sampai 1353 di wilayah Eurasia dan
Afrika Utara dimana pandemic ini
menewaskan lebih dari setengah populasi
benoa Eropa.
- Virus flu burung (H5N1)
pertama kali terdeteksi pada angsa China
di tahun 1996. Dikenal pula sebagai H5N1,
virus ini pertama kali terdeteksi pada
manusia pada 1997 selama wabah unggas
di Hong Kong.
dan pada tahun .. Flu burung batal menjadi
pandemi karena beberapa perdebatan antar
anggota PBB salah satu nya adalah Indonesia
dimana mentri kesehatannya pada waktu itu
adalah Ibu Siti Fadilah.
COVID-19
Penyakit corona virus 2019 atau Corona
Virus Disease-19 (COVID-19) adalah infeksi
saluran pernapasan yang disebabkan oleh
jenis virus corona. Nama lain dari penyakit
ini adalah Severe Acute Respiratory
Syndrome Coronavirus-2 (SARS-COV2). Kasus
COVID-19 pertama kali dilaporkan di Kota
Wuhan, Provinsi Hubei, Tiongkok, pada
Desember 2019.
Dalam beberapa bulan saja, penyebaran
penyakit ini telah menyebar ke berbagai
negara, baik di Asia, Amerika, Eropa, dan
Timur Tengah serta Afrika. Pada tanggal 11
Maret 2020, Organisasi Kesehatan Dunia
atau World Health Organization (WHO)
mendeklarasikan penyebaran COVID-19
dikategorikan sebagai pandemi.
Menurut angka terbaru dari Organisasi
Kesehatan Dunia (WHO), jumlah kasus
Covid-19 di seluruh dunia telah melampaui
90 juta kasus, tepatnya mencapai
90.054.813 pada Rabu (13/1/2021).
Di Indonesia sendiri pertanggal 06 July 2021
sudah mencapai 2.313.829 kasus aktif.
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof
Wiku Adisasmito menyajikan data
perkembangan penanganan Covid-19 tingkat
dunia sebagaimana disampaikan World
Health Organization (WHO).
Yang menyatakan bahwa kasus positif Covid-
19 tingkat dunia menurun sebesar 17% pada
minggu lalu, dan dibarengi penurunan
kematian sebesar 10%.
Sumber : http://covid19.unsyiah.ac.id/latar-
belakang/ Sumber :
https://www.sehatq.com/artikel/pengertian-
penyakit-endemik-dan-jenis-yang-masih-
ada-di-indonesia
https://itjen.kemdikbud.go.id/public/po
st/detail/memahami-istilah-endemi-
epidemi-dan-pandemi
STRATEGI KEBIJAKAN
PENANGANAN COVID
19 DI DUNIA.
1. Menerapkan pola hidup sehat dan bersih
2. Pakai Masker
3. Jaga Jarak
4. Memperbanyak fasilitas pelayanan
kesehatan dan tes tracing
5. Membatasi akses keluar-masuk
wilayah ( Lockdown, PSBB, PPKM )
LOCKDOWN, PSBB, PPKM
LOCKDOWN
Lockdown dapat diartikan sebagai penutupan akses
di sebuah area, baik itu akses masuk maupun akses
keluar. Ketika sebuah area memberlakukan
lockdown, baik itu negara, provinsi, kota atau
kabupaten, bahkan hingga wilayah yang lebih kecil
seperti kecamatan dan desa, masyarakat yang tinggal
di sana tidak hanya dilarang untuk bepergian ke luar
area, tapi juga tidak diperbolehkan untuk beraktivitas
di luar ruangan.
Pembatasan sosial berskala besar (PSBB) adalah
istilah kekarantinaan kesehatan di Indonesia yang
didefinisikan sebagai "Pembatasan kegiatan tertentu
penduduk dalam suatu wilayah yang diduga
terinfeksi penyakit dan/atau terkontaminasi
sedemikian rupa untuk mencegah kemungkinan
penyebaran penyakit."
Tujuan PSBB yaitu mencegah meluasnya penyebaran
penyakit kedaruratan kesehatan masyarakat (KKM)
yang sedang terjadi antarorang di suatu wilayah
tertentu. Pembatasan kegiatan yang dilakukan paling
sedikit meliputi peliburan sekolah dan tempat kerja, pasien positif dan kontak erat dengan
pembatasan kegiatan keagamaan, dan pembatasan pengawasan ketat,
kegiatan di tempat atau fasilitas umum. PSBB  menutup rumah ibadah, tempat bermain
dilakukan oleh pemerintah daerah tingkat provinsi anak, dan tempat umum lainnya, selain
maupun kabupaten/kota setelah mendapatkan untuk sektor esensial yang masih
persetujuan Menteri Kesehatan melalui Keputusan diperbolehkan untuk beroperasi.
Menteri.  Zona merah — terdapat lebih dari
sepuluh rumah yang terkonfirmasi
Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat kasus positif COVID-19 dalam satu RT
(disingkat dengan PPKM) adalah kebijakan selama
Pemerintah Indonesia sejak awal tahun 2021 untuk  tujuh hari terakhir. Skenario
menangani pandemi COVID-19 di Indonesia. pengendalian:
Sebelum pelaksanaan PPKM, pemerintah telah  menemukan kasus suspek dan
melaksanakan pembatasan sosial berskala besar pelacakan kontak erat,
(PSBB) yang berlangsung di sejumlah wilayah di  melakukan isolasi mandiri atau terpusat
Indonesia. PPKM berlangsung di beberapa wilayah dengan pengawasan ketat,
yang menjadi titik penyebaran infeksi COVID-19,  menutup rumah ibadah, tempat bermain
yakni di Pulau Jawa dan Bali. anak, dan tempat umum lainnya kecuali
Ppkm MIKRO ADALAH sektor esensial,
Setelah dilaksanakan selama dua jilid dan hasilnya  melarang kerumunan lebih dari tiga
tidak efektif, PPKM diubah menjadi PPKM berbasis orang,
mikro sejak tanggal 9 hingga 22 Februari 2021. Sama
 membatasi keluar masuk wilayah RT
seperti sebelumnya, PPKM mikro diberlakukan di
maksimum hingga pukul 20.00 WIB,
sejumlah wilayah di tujuh provinsi. Namun, berbeda
dan
dengan PPKM, pada PPKM mikro ada pengaturan
 meniadakan kegiatan sosial masyarakat
tentang pembentukan posko penanganan COVID-19
di lingkungan RT yang menimbulkan
di tingkat desa dan kelurahan[17], jam operasional
kerumunan dan berpotensi
pusat perbelanjaan/mall diatur dengan lebih longgar
menimbulkan penularan.
yaitu hingga pukul 21.00 WIB, serta pembatasan
Setelah dilaksanakan selama dua pekan, pemerintah
perkantoran yang lebih longgar yaitu 50% kerja dari
memperpanjang PPKM mikro berkali-kali. Pada 7
kantor dan 50% kerja dari rumah.[18]
Juni 2021, Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Ganip
Pada PPKM mikro, pembatasan dilakukan hingga
Warsito melakukan evaluasi PPKM Mikro, belajar
pada tingkat rukun tetangga (RT)/rukun warga (RW).
dari lonjakan kasus Covid-19 di Kudus, Jawa
Berdasarkan Instruksi Mendagri Nomor 3 Tahun
Tengah.
2021, terdapat empat zona pengendalian wilayah
persebaran COVID-19 di masing-masing RT.
PPKM Darurat (Melonjak, Varian Baru “Delta”)
• Zona hijau — tidak terdapat kasus penularan
PPKM Darurat berlaku pada 3 hingga 20 Juli 2021,
COVID-19 dalam satu wilayah RT. Skenario
yang menargetkan penurunan penambahan kasus
pengendalian: surveilans aktif, pengetesan seluruh
konfirmasi harian hingga di bawah 10 ribu kasus per
suspek, dan pemantauan kasus secara rutin dan
hari. Program ini diberlakukan pada 121
berkala.
kabupaten/kota di Pulau Jawa dan Bali, dengan
membedakan tingakt penanganan berdasarkan nilai
• Zona kedua — terdapat 1 hingga 5 rumah
asesmen melalui pendekatan antara indikator tingkat
yang terkonfirmasi positif dalam satu RT selama
penularan dan kapasitas respons, termasuk pula
tujuh hari terakhir. Skenario pengendalian:
tingkat ketersediaan tempat tidur di rumah sakit.
menemukan suspek dan pelacakan kontak erat, serta
isolasi mandiri untuk pasien positif dan kontak erat
Pengetatan aktivitas yang dilakukan meliputi:
dengan pengawasan ketat.
1. 100% kerja dari rumah untuk sektor
nonesensial;
• Zona oranye (jingga) — terdapat 6 hingga
2. Seluruh kegiatan belajar mengajar dilakukan
10 rumah yang terkonfirmasi kasus positif COVID-
secara daring;
19 dalam satu RT selama tujuh hari terakhir.
3. Untuk sektor esensial diberlakukan 50%
maksimum staf kerja dari kantor (WFO)
Skenario pengendalian:
dengan protokol kesehatan, dan untuk sektor
 menemukan kasus supek dan pelacakan
kontak erat, serta isolasi mandiri pada
 kritikal diperbolehkan 100% maksimum Setelah diidentifikasi, kontak erat harus
WFO dengan protokol kesehatan. segera diperiksa dan karantina perlu
4. Kegiatan pada pusat perbelanjaan/mal/pusat dijalankan. Jika hasil pemeriksaan positif
perdagangan ditutup; maka perlu dilakukan isolasi. Jika hasil
5. Restoran dan rumah makan tidak menerima pemeriksaan negatif maka perlu dilanjutkan
makan di tempat; karantina.Pada hari ke-5 karantina, perlu
6. Pelaksanaan kegiatan konstruksi (tempat dilakukan pemeriksaan kembali (exit-test)
konstruksi dan lokasi proyek) beroperasi untuk melihat apakah virus terdeteksi
100% dengan menerapkan protokol setelah/selama masa inkubasi. Jika negatif,
kesehatan secara lebih ketat; maka pasien dianggap selesai karantina.
7. Tempat ibadah (masjid, musala, gereja, Perawatan perlu dilakukan dengan
pura, vihara, dan klenteng, serta tempat komprehensif sesuai dengan berat gejala.
umum lainnya yang difungsikan sebagai Hanya pasien bergejala sedang, berat, dan
tempat ibadah) ditutup sementara; kritis yang perlu dirawat di rumah sakit.
8. Fasilitas umum (area publik, taman umum, Isolasi perlu dilakukan dengan ketat untuk
tempat wisata umum dan area publik mencegah penularan.
lainnya) ditutup sementara; 15. Pencapaian target vaksinasi sebesar 70%
9. Kegiatan seni/budaya, olahraga, dan sosial dari total populasi pada kota/kabupaten
kemasyarakatan (lokasi seni, budaya, sarana prioritas paling lambat bulan Agustus 2021
olahraga, dan kegiatan sosial yang dapat
menimbulkan keramaian dan kerumunan)
ditutup sementara;
10. Transportasi umum (kendaraan umum,
angkutan massal, taksi (konvensional dan
daring) dan kendaraan sewa) diberlakukan
dengan pengaturan kapasitas maksimal 70%
dengan menerapkan protokol kesehatan
secara lebih ketat;
11. Resepsi pernikahan dihadiri maksimum 30
orang dengan menerapkan protokol
kesehatan secara lebih ketat dan tidak
diperkenankan makan di tempat resepsi.
Makanan tetap dapat disediakan dengan
wadah tertutup untuk dibawa pulang;
12. Pelaku perjalanan yang menggunakan moda
transportasi jarak jauh (pesawat, bus, dan
kereta api) harus menunjukkan kartu vaksin
(minimum vaksin dosis I) dan PCR H-2
untuk pesawat serta antigen (H-1) untuk
moda transportasi jarak jauh lainnya;
13. Satpol PP pemerintah daerah, TNI, Polri
agar melakukan pengawasan yang ketat
terhadap pemberlakuan pengetatan aktivitas
masyarakat di atas terutama pada poin 3;
14. Penguatan 3T (testing, tracing, treatment)
perlu terus diterapkan. Pengujian perlu terus
ditingkatkan mencapai minimal 1 per 1000
penduduk per minggu, dan perlu terus
ditingkatkan sampai tingkat positivitas
kurang dari 5%, serta perlu terus
ditingkatkan untuk suspek, yaitu mereka
yang bergejala, dan juga pada kontak erat;
penelusuran perlu dilakukan sampai
mencapai >15 kontak erat per kasus
konfirmasi dan karantina perlu dilakukan
pada yang diidentifikasi sebagai kontak erat.