Anda di halaman 1dari 4

RESUME KELOMPOK 4

MEMAHAMI PEMBELAJARAN PESERTA DIDIK


Disusun Untuk Memenuhi Tugas Psikologi Pendidikan dan Bimbingan
Dosen Pengampu : Dadang Sudrajat, M.Pd

BAGAS AL
CANNAVARO

2106608
PJKR-C

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA


FAKULTAS PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN
PENDIDIKAN JASMANIN KESEHATAN DAN REKREASI
2022
Teori-Teori Pembelajaran
Teori Behavioural

Teori ini berkembang dan cenderung mengikuti aliran psikologi belajar, lantas menjadi
dasar pengembangan teori pendidikan dan pembelajaraan saat ini.

Ciri dari implementasi sukses teori belajar behavioristik ini adalah adanya perubahan
perilaku yang ditunjukkan seseorang setelah mengalami kejadian di masa lampau.

Teori Kognitif

Sutarto (2017, hlm. 2) menyatakan teori belajar kognitif merupakan suatu teori belajar
yang lebih mementingkan proses belajar dari pada hasil belajar .

Manusia memiliki 5 macam kebutuhan yaitu

1. physiological needs (kebutuhan fisiologis)

2. safety andsecurity needs (kebutuhan akan rasa aman)

3. love and belonging needs (kebutuhanakan rasa kasih sayang dan rasa memiliki)

4. esteem needs (kebutuhan akan hargadiri)

5. self-actualization (kebutuhan akan aktualisasi diri) Sehingga pendidikan humanistik

haruslah pendidikan yang mencakup lima kebutuhan tersebut (Qodir, 2017, hlm. 193).

Qodir (2017, hlm. 199) menyimpulkan bahwa menurut teori belajar humanistik tujuan

belajar adalah untuk memanusiakan manusia, yang mana proses belajar dianggap berhasil

jika si pelajar memahami lingkungannya dan dirinya sendiri. Siswa dalam proses

Program akselerasi adalah program pelayanan pendidikan sesuai potensi kecerdasan dan
bakat

Istimewa yang dimiliki siswa, dengan memberi kesempatan untuk dapat menyelesaikan
program dalam waktu yang lebih singkat. Tujuan penelitian ini adalah mengkaji bagaimana
implementasi program akselerasi, kurikulum pembelajaran, sasaran pembelajaran, dan model
pelaksanaan akselerasi. Program pembelajaran akselerasi menitik beratkan kepada pendidikan
anak berbakat dengan 8 (delapan) jenis kecerdasan yaitu kecerdasan linguistik bahasa, logika
matematika,

a. Memilih system belajar mengajar (pengajaran) para ahli teori belajar telah mencoba
menggambarkan cara pendekatan atau system pengajaran (instructional sisstem) atau proses
belajar-mengajar (teaching-learning-process). Di antara berbagai system pengajaran yang
banyaak menarik perhatian orang akhir-akhir ini ialah : enquiry-discovery approach, expository
approach, masterylearning dan humanistic education.

• Enquiry-discovery learning (Belajar mencari dan menemukan sendiri) Dalam system


belajar mengajar ini, guru menyajikan bahan pelajaran tidak dalam bentuknya yang final.
• Stimulasi (stimulation). Guru mulai dengan bertanya atau mengatakan persoalan, atau
menyuruh siswa membaca atau mendengarkan (tape recorder) uraian yang memuat
permasalahan (problematic).
• Perumusan masalah (problem statement siswa diberi kesempatan mengidentifikasi
berbagai permasalahan yang relevvan sebanyak mungkin.
• Pengumpulan data (data collection). Untuk menjawab pertanyaan atau membuktikan
benar atau tidak hipotesis itu, siswa diberikan kesempatan untuk mengumpulkan berbagai
informasi yang relevan dengan jelas, melakukan telaahan literature, mengamati objeknya,
mewawancarai orang sumber, mencuba (uji-coba) sendiri dsb.
• Analisis data (data processing). Semua informasi hasil bacaan wawancara observasi dsb
itu diolah dicek,diklasifikasikan,ditabulasikan bahkan kalua perlu dihitung dengan cara
tertentu serta ditafsirkan pada tingkat kepercayaan tertentu.
a. Expository teaching dalam system ini, guru menyajikan bahan dalam bentuk yang telah
dipersiapkan secara rapi, sistematik, dan lengkap sehingga siswa tinggal menyimak dan
mencernanya secara teratur dan tertib. Secara garis besar prosedurnya ialah sebagai
berikut .
• Persiapan (preparation). Guru menyiapkan bahan selengkapnya secara sistematik
dan rapi.
• Pertautan (apperception / bahan terdahulu. Guru bertanya atu memberikan uraian
singkat untuk mengarahkan perhatian siswa kepada materi yang telah diajarkan.
• Penyajian (presentation / bahan baru. Guru menyajikan dengan cara memberi
ceramah.
• Evaluasi gurbertanya dan siswa menjawab sesuai dengan bahan yang dipelajari.
b. Mastery learning (belajar tuntas) apakah benar bahan yang telah dipersipkan dengan
sebaik-baikyaitu dapat dikuasai oleh siswa ? hasil berbagai studi menunjukan bahwa
hanya sebagian besar (90%) dari bahan yang disajikan oleh guru untuk suatu periode
(masa waktu) belajar tertentu.
c. Humanistic education baik expository maupun mastery learning, keduanya bertolak dari
anggapn atau harapan bahwa siswa itu pada akhirnya harusmenguasai bahan tertentu,
seperti yang telah diterapkan oleh guru atau penyusun program (pro gramer) yang
bersangkutan (norm criterion).

Anda mungkin juga menyukai