Diajukan untuk memenuhi persyaratan dalam Mata Kuliah Guru Sekolah Minggu
Professional Sekolah Tinggi Teologi Hagiasmos Mission Jakarta
Disusun Oleh :
Penerbit : Araska
Kepercayaan itu ibarat buku tabungan. Ketika kita menyetorkan uang ke bank, pihak
bank akan mencatat saldo kita. Ketika saldo kita menumpuk, kita akan menjadi kaya. Tetapi
jika setoran kita lebih sedikit dari pada penarikan, saldo kita bisa jadi minus. Demikian juga
kepercayaan. Kepercayaan tidak muncul dengan sendirinya. Kita harus memupukkan sedikit
demi sedikit. Semakin besar tabungan kepercayaan yang kita setor kepada seseorang,
semakin besar pula kesempatan kita untuk merebut kemakmuran.
1
Kepercayaan yang kita raih bisa kita gunakan kapan saja. Sama halnya dengan uang
tabungan kita sudah banyak, bisa kita belanjakan untuk membeli apa saja. Jika orang lain
sudah mempercayai kita, pilihannya adalah apakah akan kita mamfaatkan untuk kebaikan
bersama atau untuk kebaikan sendiri.
Arti sekejab bukan hanya proses mendapatkan peluangnya, tetapi juga apa yang kita
peroleh itu hanya sekejab kita miliki. Jika berpikir jangka panjang, seharusnya kita memilih
pilihan pertama bahwa kepercayaan itu kita manfaatkan untuk kebaikan dan kemajuan
bersama.
Kesimpulan:
Dari buku yang saya baca, saya dapat menyimpulkan bahwa menjadi guru yang
dipercayai oleh murid-murid kita dan bisa merawat kepercayaan tersebut. Mulailah segala
aktivitas dengan meraih kepercayaan murid kepada kita. Orang-orang yang rajin menabung
kepercayaan itu, pada akhirnya ia akan merasa berat untuk berbuat curang. Sebab, menjadi
pribadi yang terpercaya itu lebih menguntungkan dari pada menjadi pribadi yang tidak bisa
dipercaya.