Anda di halaman 1dari 14

MENINGKATKAN KETELADANAN SANTRI MUHAMMADIYAH

BOARDING SCHOOL TARAKAN

KARYA TULIS ILMIAH

Oleh:
Desta Anwar
NISN.

SMA MUHAMMADIYAH BOARDING SCHOOL TARAKAN


PP. DAARUL ‘ILMI MUHAMMADIYAH TARAKAN
2024
HALAMAN PENGESAHAN
Judul : Meningkatkan Keteladanan Santri Muhammadiyah Boarding
School Tarakan
Penyusun : Desta Anwar
Guru Pembimbing : Rega Anantyo Rinaldy, S.Pd (Bahasa Inggris)
: Danu Armadinata Pratama, A.Ma (Bahasa Arab)

Tarakan, 19 Februari 2024


Menyetujui,
Pembimbing Utama,

Rega Anantyo Rinaldy, S.Pd


NBM. 3401 9218 1313477

Mengetahui,
Wadir Kurikulum, Kepala Sekolah,

Ahmad Bukhori, S.Pd. Amran Suparman, S.Pd.


NBM. 1157226 NBM. 3401 9518 1313476

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis haturkan kehadirat Allah SWT. yang telah melimpahkan

rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami bisa menyelesaikan karya ilmiah tentang

"Meningktkan Keteladan Santri MBS Tarakan”.

Tidak lupa juga penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang

telah turut memberikan kontribusi dalam penyusunan karya tulis ilmiah ini. Tentunya,

tidak akan bisa maksimal jika tidak mendapat dukungan dari berbagai pihak.

Sebagai penyusun, penulis menyadari bahwa masih terdapat kekurangan, baik

dari penyusunan maupun tata bahasa penyampaian dalam karya ilmiah ini. Oleh karena

itu, penulis dengan rendah hati menerima saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat

memperbaiki karya ilmiah ini.

Kami berharap semoga karya ilmiah yang kami susun ini memberikan manfaat dan
juga inspirasi untuk pembaca.
Tarakan, Februari 2024

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN........................................................................................................................i
KATA PENGANTAR.................................................................................................................................ii
DAFTAR ISI............................................................................................................................................iii
ABSTRAK...............................................................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................................................2
A. LATAR BELAKANG......................................................................................................................2
B. RUMUSAN MASALAH.................................................................................................................2
C. TUJUAN PENULISAN...................................................................................................................2
D. MANFAAT PENULISAN...............................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.............................................................................................................................4
A. LANDASAN TEORI.......................................................................................................................4
1. Teladan..................................................................................................................................4
B. METODE PENELITIAN.................................................................................................................4
C. HASIL..........................................................................................................................................4
D. PEMBAHASAN............................................................................................................................5
BAB III PENUTUP....................................................................................................................................7
A. KESIMPULAN..............................................................................................................................7
B. SARAN........................................................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................................................8

iii
ABSTRAK

Karya Tulis Ilmiah ini dibuat dengan tujuan untuk meningkatkan keteladanan santri di
Pondok Pesantren Muhammadiyah Boarding School Tarakan . Metode Yang Digunakan
penulis yaitu wawancara dengan beberapa narasumber untuk mengetahui keteladanan santri
dipondok pesantren muhammadiyah boarding school.Hasilnya menunjukan bahwa
kebanyakan santri tidak percaya diri dan takut dengan ejekan yang diberikan oleh santri
lainnya.Dampaknya menunjukan bahwa dengan tidak percaya dirinya santri yang tadinya
ingin menggunakan etika yang baik menjadi minder karena tidak ada teman yang ingin
bergaul dengan dia. Adapun solusi untuk meningkatkan keteladanan santri di Pondok
Pesantren Muhammadiyah Boarding School Tarakan adalah dengan memberikan kesempatan
kepada santri untuk terlibat dalam kegiatan-kegiatan positif, seperti proyek sosial, pengabdian
masyarakat, atau kegiatan keagamaan. Ini dapat membantu mereka mengembangkan rasa
tanggung jawab sosial dan meningkatkan pemahaman mereka tentang nilai-nilai kehidupan,
selain itu peran model yang baik dalam bentuk figur-figur senior atau tokoh masyarakat yang
menginspirasi dapat memberikan dampak positif. Dengan melibatkan mereka secara aktif
dalam kegiatan pondok pesantren, santri dapat melihat contoh nyata dari orang-orang yang
telah berhasil menggabungkan nilai-nilai keislaman dalam kehidupan sehari-hari. Melalui
pendekatan-pendekatan ini, diharapkan bahwa keteladanan santri di Pondok Pesantren
Muhammadiyah Boarding School Tarakan dapat meningkat, menciptakan lingkungan yang
mendukung pertumbuhan spiritual dan moral mereka.

Kata kunci: Santri, Pondok Pesantren, Teladan

iv
1
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Keteladan melibatkan sejumlah faktor dan konsep yang membentuk pemahaman


tentang nilai-nilai dan perilaku yang dianggap baik dan patut dicontohkan oleh setiap
individu. Pengalaman baik atau buruk yang dialami seseorang dapat mempengaruhi cara
mereka memandang dunia dan mengembangkan sikap-sikap tertentu.
Keteladan ini juga mengajarkan bagaimana seseorang bisa menciptakan
kepribadian yang lebih baik dan juga bisa menjadi contoh untuk masyarakat diluar sana.
Begitupun yang pondok pesantren ajarkan untuk setiap sant.
Akan tetapi masih saja ada beberapa santri yang belum bisa menggunakan
keteladanan yang lebih baik lagi sehingga terciptanya sikap yang tidak peduli dengan tata
krama dan menyepelekan sopan santun.

B. RUMUSAN MASALAH

Setelah mengkaji isu-isu yang telah disorot, penulis merumuskan permasalahan


sebagai berikut:
1. Apa yang menyebabkan santri tidak menggunakan perilaku dan etika yang baik?
2. Apa yang menjadikan penghambat santri dalam berperilaku yang baik?
3. Apa saja faktor yang membuat keteladanan santri?

C. TUJUAN PENULISAN

Berdasarkan permasalahan yang telah dirumuskan dan perlu diselidiki, tujuan


penulisan dapat diformulasikan sebagai berikut:
1. Agar mengetahui fakotr apa saja yang menghambat santri untuk berperilaku yang
baik.
2. Agar bisa meningktkan keteladanan satri.

D. MANFAAT PENULISAN

Manfaat dari Karya Tulis Ilmiah ini, agar bisa menciptakan suasana yang damai
dan tentram diarea pondok dengan mengajarkan keteladanan yang baik untuk para santri
sehingga, dengan meningkatkanya keteladan santri bisa menjadi contoh untuk masyarakat

2
luar sehingga dengan keteladanan yang baik, orang-orang akan menerima keadaan kita
dengan baik.

3
BAB II
PEMBAHASAN
A. LANDASAN TEORI

1. Teladan
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia Keteladanan berasal dari kata “Teladan”,
kata teladan adalah sesuatu (perbuatan, barang, dan sebagainya) yang patut ditiru.
kata benda yang artinya sesuai yang dimiliki seseorang baik berupa ucapan, sikap,
maupun perilaku dan merupakan contoh baik untuk ditiru orang lain.
Salah satu teori moral yang terkenal adalah teori perkembangan moral Lawrence
Kohlberg. Menurut Kohlberg, individu mengalami tahapan-tahapan perkembangan
moral, dan teladan dapat memainkan peran penting dalam membentuk pemahaman
moral individu.
Teori kepribadian, seperti teori Freudian atau teori Big Five, dapat memberikan
wawasan tentang faktor-faktor internal yang mempengaruhi kemungkinan seseorang
menjadi teladan. Karakteristik kepribadian, seperti kepercayaan diri atau kematangan
emosional, dapat menjadi faktor yang membuat seseorang lebih mungkin dianggap
sebagai teladan.

B. METODE PENELITIAN

Penelitian yang digunakan oleh penulis adalah wawancara yang dilaksanakan


diponpes Daarul Ilmi Tarakan pada bulan 13 tidak menggunakan perilaku dan etika
yang baik? Desember 2023. Dari wawancara ini penulis dapat mengambil apa saja
faktor yang membuat santri kurang dalam berperilaku dengan baik. Berikut hasil
wawancara yang diambil dari santri sebanyak 3 narasumber.

C. HASIL

Berikut hasil data dari salah satu narasumber.

N PERTANYAAN JAWABAN
O
1. Apa yang menyebabkan Kebanyakn santri tidak percaya diri dan takut
santri tidak dengan ejekan yang diberikan oleh santri

4
menggunakan perilaku lainnya.
dan etika yang baik?
2. Apa yang Lingkungan yang tidak mendukung, terkadang
menjadikan pondok pesantren tersebut hampir setengah
penghambat santri santri tidak berperilaku yang baik maka dari itu
dalam berperilaku santri yang tadinya ingin menggunakan etika
yang baik? yang baik menjadi minder karena tidak
ada teman yang ingin bergaul dengan dia.
3. Apa saja faktor yang - Pergaulan
membuat keteladanan -Sosok yang bisa di jadikan teladan
santri? -Motifasi untuk selalu berubah untuk menjadi
lebih baik
-Dan para ustad harus memberikan contoh yang
baik dalam bertutur kata dan berprilaku agar
dapat menjadi panutan bagi santri,hal ini juga
berlaku pada santri senior agar menjadi panutan
adik kelasnya

D. PEMBAHASAN

Sesuai dengan wawancara yang telah diambil dari 3 n arasumber, ada beberapa
faktor yang membuat santri masih saja tidak menggunakan tata krama yang baik yang
dimana faktor ini sudah sangat banyak didapatkan dipondok pondok luar sana. Ada
beberapa faktor yang membuat santri kurang menjadi teladan, diantaranya:
1. Gengsi, yang dimana santri santri yang berperilaku baik itu suka diejek oleh
teman temannya bahkan sampai dikatain sok alim.
2. Pengaruh teman sekitar, kadang pengaruh teman itu lebih besar terhadap
perilaku, yang dimana santri lebih memilih untuk mengikuti ajakan teman.
3. Kurangnya kesadaran, perilaku yang buruk ini kadang membuat santri kurang
sadar dengan tata kramanya, bahkan menolak sadar untuk mengubah
perilakunya.

5
Dari beberapa faktor diatas bisa dilihat alasan mengapa keteladanan santri diarea
pondok itu masih kurang kondusif, sehingga membuat para ustad ustad kewalahan
dengan perilaku santri yang kurang sopan dan juga semena-mena. Tapi dengan faktor
diatas perilaku santri berubah drastis semenjak berada diarea pondok, bisa jga faktor
lingkungan dari luar dan dibawa kedalam pondok.
Setelah melakukan wawancara dengan beberapa narasumber, ada beberapa solusi
yang diberikan bagaimana meningkatkan keteladanan pada santri, yang dengan saran
ini bisa meningkatkan keteledanan, adanya tatib yang benar benar istiqomah untuk
dijalankan, peningkatan kesadaran diri, bergaul dengan teman-teman yang selalu
melakukan hal-hal yang positif, dengan adanya saran tersebut semoga bisa
menjadikan santri yang benar-benar teladan dan dapat menjadi contoh bagi orang
lain.

6
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN

Pada dasarnya setiap pondok pesantren pasti menginginkan santri yang memiliki
tata krama yang baik, karena pondok pesantren akan mengarjarkan nilai-nilai agama
yang baik untuk setiap santrinya, apalagi pondok pesantren selalu mengutakan adab
dan juga akhak. Mau seberapa nakal seorang santri pasti ada sedikit kesadaran pada
diri masing-masing unutk merubah perilaku mereka untuk menjadi lebih baik lagi,
sehingga dengan terbentuknya santri yang teladan bisa menciptakan pondok yang
damai dan sejahtera.

B. SARAN
C. Setelah melakukan penelitian ini dan juga melakukan wawancara dengan
beberapa narasumber ada beberapa saran dari penulis berikut, diantaranya:

1. Melakukan muhabasah pada diri sendiri, dengan muhasabah ini santri bisa
mengevaluasi pada diri mereka bagaimana sikap yang telah diterapkan pada diri
mereka.
2. Saling mengingatkan, santri harus mengingatkan satu sama lain jika salah satu
seorang santri melakukan pelanggaran ataupun tidak bersikap sopan hendaknya
diingatkan lagi.
3. Konseling dengan guru BK, dengan sering-sering konseling bisa menjadi evaluasi
dengan dengan diri masing-masing.
4. Memilih teman yang baik, karena pengaruh teman itu biasa lebih besar terhadap diri
sendiri.
5. Pendekatan yang baik dengan para ustadz, dengan itu santri bisa lebih menjaga
adabnya dan lebih sopan.

7
DAFTAR PUSTAKA
https://id.wikihow.com/Menjadi-Teladan

https://www.abbaloveministries.org/menjadi-teladan/

8
LAMPIRAN 1: LEMBAR HASIL WAWANCARA

A. Narasumber
1. Muhammad fachry Tajdid
2. Muhammad Coirul Rizal
3. Ustadz Rega Anantyo Rinaldy,S.Pd
B. Pertanyaan
1. Apa yang menyebabkan santri tidak menggunakan perilaku dan etika yang baik?
2. Apa yang menjadikan penghambat santri dalam berperilaku yang baik?
3. Apa saja faktor yang membuat keteladanan santri?
C. Jawaban
1. Muhammad fachry Tajdid
1. Kebanyakan santri tidak percaya diri dan takut dengan ejekan yang diberikan oleh
santri.
2. Muhammad Choirul Rizal
1. Lingkungan yang tidak mendukung kebanyakan santri terkadang di pondok
pesantren tersebut hampir setengah santri tidak berperilaku yang baik maka dari
itu santri yang tadinya ingin menggunakan etika yang baik menjadi minder karena
tidak ada teman yang ingin bergaul dengan dia.
3. Ustadz Rega Anantyo Rinaldy,S.Pd
1. Pergaulan.
2. Sosok yang bisa di jadikan teladan.
3. Motifasi untuk selalu berubah untuk menjadi lebih baik dan para ustad harus
memberikan contoh yang baik dalam bertutur kata dan berprilaku agar dapat
menjadi panutan bagi santri,hal ini juga berlaku pada santri senior agar menjadi
panutan adik kelasnya.

Anda mungkin juga menyukai