Anda di halaman 1dari 4

SIFAT – SIFAT GOLONGAN IIIA, IVA, dan VA

A. Golongan IIIA (Boron dan Aluminium)

Unsur-unsur golongan IIIA tidak sereaktif unsur golongan IA dan IIA. Anggota unsur
golongan IIIA terdiri dari boron (B), aluminium (Al), gallium (Ga), indium (In), dan
talium (Ti).

1. Sifat Fisika Unsur-Unsur Golongan IIIA

Boron merupakan unsur pertama dalam golongan IIIA yang berbeda dengan
unsur lainya yaitu tergolong metaloid, sedangkan unsur-unsur lainnya tergolong
logam.

Reaktivitas unsur-unsur golongan ini tidak ada kecenderungan. Potensial reduksi


golongan IIIA tergolong negatif, hal ini menunjukkan bahwa unsur IIIA bersifat
lebih logam dibanding hidrogen. Perhatikan sifat-sifat golongan IIIA pada tabel
berikut ini :

2. Sifat Kimia Unsur-Unsur Golongan IIIA

Boron merupakan unsur yang tidak reakstif pada suhu biasa, namun bila bereaksi
atom boron tidak kehilangan elektron-elektron terluar. Adapun reaksi pada
boron adlah sebagai berikut :
- Reaksi dengan halogen
Secara umun boron bereaksi dengan halogen, kemudian akan terbakar dalam
gas fluor.
2 B + 3 X2 → 2 BX3 X= atom halogen
- Membentuk asam oksi
Jika dipanaskan dalam udara, unsur boron bereaksi dengan oksigen dalam
pembakaran yang sangat eksotermik untuk oksida B 2 O3. Oksida ini bersifat
asam dengan reaksi sebagai berikut :
B2O3 (s) + 3 H2O (l) ↔ 2 B3O3 (l) (Asam borat)

Sejumlah garam aluminium seperti halnya logam golongan IIIA dapat


mengkristal dalam larutannya akan membentuk hidrat. Misal senyawa AlX 3.
6H2O (di mana X = Cl–, Br–, I–). Aluminium bersifat amfoter. Aluminium dapat
berlaku asam atau basa dikarenakan kecenderungan yang kuat untuk
dioksidasi menjadi Al3+. Perhatikan reaksi berikut :
2 Al (s) + 6H2O (l) → 2 Al (OH)3 (aq) +3 H2 (g)

B. Golongan IVA (Karbon dan Silikon)

Anggota unsur golongan IVA lainnya adalah karbon (C), silikon (Si), germanium (Ge),
timah (Sn), plumbum (Pb). Berikut sifat fisika dan kimia unsur karbon dan silikon :

1. Sifat Fisika Unsur-Unsur Golongan IVA

2. Sifat Kimia Unsur-Unsur Golongan IVA

Karbon dan silikon memiliki sedikit perbedaan yaitu tidak reaktif pada suhu biasa,
karbon dan silikon dapat membentuk kation sederhana seperti C 4+ dan Si4+. Sifat
kimia karbon antara lain sebagai berikut :
- Karbon dapat bereaksi langsung dengan fluor, seperti berikut reaksinya :
C (s) + 2 F2 (g) → CF4 (g)
- Karbon jika dibakar dalam udara yang terbatas akan menghasilkan karbon
monoksida namun jika dibakar dalam keadaan kelebihan udara akan
terbentuk karbon dioksida.
2C (s) + O2 (g) → 2 CO (g) (karbon monoksida)
- Membentuk asam oksi
Karbon jika dipanaskan dalam udara akan beraksi dengan oksigen mebentuk
CO2. Jika CO2 ini jika direaksikan dengan air akan membentuk asam karbonat.
CO2 (g) + H2O (l) → H4CO3 (l) (Asam karbonat)

C. Golongan VA (Nitrogen dan Fosfor)

Anggota unsur golongan VA adalah nitrogen (N), fosfor (P), arsen (As), antimonium
(Sb), bismut (Bi). Namun yang umum dipelajari adalah nitrogen dan fosfor. Berikut
sifat fisika dan kimia unsur nitrogen dan fosfor :

1. Sifat Fisika Unsur-Unsur Golongan VA

Masing-masing nitrogen dan fosfor mempunyai bilangan oksidasi terbesar adalah


+5, dan sama-sama memiliki elektron valensi dengan konfigurasi elektron ns 2 np3.
Berikut adalah  sifat-sifat fisika nitrogen dan fosfor.

2. Sifat Kimia Unsur-Unsur Golongan VA

Nitrogen adalah salah satu unsur yang unik dalam golongannya, karena dapat
membentuk senyawa biloks dari tiga sampai lima. Senyawa nitrogen dapat
mengalami reaksi reduksi dan oksidasi. Adapun sifat kimia nitrogen antara lain
seperti berikut.
- Reaksi nitrogen dengan oksigen terjadi apabila bereaksi di udara dengan
bantuan bunga api listrik tegangan tinggi, dengan reaksi seperti
berikut.N2 (g) + O2 (g) → 2 NO (g)
Selanjutnya senyawa NO akan bereaksi membentuk NO 2 dengan reaksi seperti
berikut.
2NO (g) + O2 (g) → 2 NO2 (g)
- Nitrogen jika beraksi dengan flour maka akan membentuk nitrogen triflourida
dengan reaksi seperti berikut.
N2 (g) + 3 F2 (g) → 2NF2 (g)
- Nitrogen jika direaksikan dengan logam membentuk nitrida ionik, misalnya
seperti berikut.
6 Li (s) + N2 → 2Li3N (s)
6 Ba (s) + N2 → 2Ba3N (s)
6 Mg (s) + N2 → 2Mg3N (s)

Anda mungkin juga menyukai