Anda di halaman 1dari 2

Menjelaskan secara lengkap tentang sifat kimia unsur :

I. Hidrogen, gol alkali, alkali tanah, IIIA s/d VIIIA, unsur-unsur periode ke tiga, dan
perbandingan unsur gol IA dan IB, serta sifat oksida unsur periode ke tiga.

Hidrogen : unsur dalam tabel periodik disepakati disusun secara berkala berdasarkan
kenaikan nomor atom, maka unsur hidrogen diletakkan dalam golongan IA. Hidrogen
mirip dengan logam alkali karena memiliki satu elektron terluar pada kulit s, dengan
konfigurasi 1s1 (hidrogen nomor atom =1). Dapat membentuk ion H+ yang terhidrat
dalam larutan berair berbentuk ikatan kovalen, dapat pula membentuk ion H- (ion
hibrida) yang cukup relatif jika berada dalam air sehingga cenderung berbentuk ionik.
Bentuk hibrida tersebut menyerupai golongan anion halida yaitu : F-, Cl-, Br- dan I-.
Wujudnya merupakan gas yang tidak berwarna dan umumnya di alam berbentuk
molekular. Salah satu keistimeaan sifat unsur hifrogen adalah jika terbakar di udara akan
membentuk air.

Gol Alkali memiliki energi ionisasi yang sangat rendah yang menyebabkan logam alkali
sangat rendah yang menyebabkan logam alkali sangat mudah melepaskan elektron dan
membentuk ion +1. Logam alkali sangat reaktif,karena mudah beraksi dengan cara
melepaskan elektron .

Alkali Tanah susunan elektronnya tidak stabil sehingga memiliki kecenderungan atau
mudah untuk melepaskan elektron valensinya membentuk ion +2. Alkali tanah memiliki
energi ionisasi yang rendah,membuat alkali tanah menjadi reaktif meskipun
reaktivitasnya lebih rendah dari pada logam alkali.

Gol III A : Kelompok unsur golongan IIIA memiliki kecenderungan melepaskan elektron
terluarnya membentuk struktur M3+ suatu ion tripositif, namun kecenderungan ini
menurun dari atas ke bawah dalam golongannya.

Gol IV A : Unsur-unsur golongan IVA ini jika membentuk senyawa dapat menggunakan
bilangan oksidasi +2 atau +4 tergantung kestabilan bilangan oksidasinya. Karbon
merupakan unsur non-logam , silikon dan Germanium adalah unsur metalloid serta
stannum dan Plumbum (Timah dan Timbal) adalah unsur logam, dimana Sn dan Pb ini
tidak bereaksi dengan air akan tetapi bereaksi dengan asam membentuk garam dan
melepaskan gas hydrogen.

Gol V A : Unsur golongan VA memiliki kecenderungan menerima tiga elektron untuk


mencapai konfigurasi gas mulia yang stabil.

Gol VI A : Dalam mencapai struktur yang stabil unsur-unsur golongan VIA cenderung
menerima dua elektron. Oksigen dapat dengan mudah menerima dua elektron II-18
membentuk O2- namun oksigen dapat juga bereaksi dengan unsur lain dalam bentuk
peroksida (O-) dan juga dalam bentuk superoksida (O2-) dan semua senyawa oksida,
peroksida, dan superoksida yang dihasilkan berbentuk ionik.
Gol VIIA : Golongan VIIA dapat dengan mudah membentuk garam dengan unsur
golongan IA dan IIA, dengan gas hydrogen membentuk asam hydrogen halide, dan
reaktifitasnya dengan hydrogen semakin berkurang dari atas ke bawah dalam golongan
VIIA. Asam Fluorida dengan gas hydrogen sangat eksplosif namun menjadi berkurang
jika asamnya adalah asam iodida.
Gol VIII A : Gas mulia hanya dapat bereaksi dengan unsur yang memiliki keelektronegatifan yang
sangat tinggi, seperti fluor. Contoh senyawa yang berhasil dibuat adalah Xe Pt F6 Gas mulia sering
dikatakn gas inert (lembam) karena tidak ikut bereaksi
Periode Tiga

Perioda tiga memiliki karakter sifat asam basa senyawa oksidanya, jenis kelogamannya, dan cara-
cara sederhana membedakannya satu sama lain. Unsur periode tiga adalah: Na, Mg, Al, Si, P, S, Cl,
dan Ar yang jika membentuk oksida maka akan menghasilkan senyawa: Na2O, MgO, Al2O3, SiO2,
P2O5, SO3, dan Cl2O7, Argon tidak dapat membentuk senyawa oksida sampai saat ini. Oksida
berikut: Na2O, MgO, dan Al2O3 bersifat senyawa ionik dan kelompok oksida SiO2, P2O5, SO3, dan
Cl2O7 adalah berbentuk molekuler yang ikatannya adalah ikatan kovalen. Oksida Natrium dan
Magnesium merupakan oksida basa namun kebasaan oksida Magnesium sangat lemah sehingga lebih
mudah bereaksi dengan air akan tetapi dapat bereaksi dengan basa.

Perbandingan Unsur Golongan IA dan IB


Apabila kita membandingkan kelompok unsur pada golongan IA khususnya logam alkali dengan
kelompok unsur golongan IA khususnya logam alkali dengan kelompok unsur golongan IB yaitu: Cu,
Ag dan Au (Tembaga, Perak dan Emas), maka kita dapat sampai pada kesimpulan bahwa meskipun
kedua kelompok unsur tersebut mempunyai konfigurasi elektron terluar yang sama (sama-sama pada
sub kulit ns1), namun memiliki sifat kimia yang berbeda.
Berdasarkan data energi ionisasi misalnya diperoleh bahwa energi ionisasi unsur-unsur golongan IB
(Cu, Ag, dan Au), masing-masing adalah: 754 kj/mol, 731 kj/mol, dan 890 kj/mol, yang jauh lebih
besar daripada energi ionisasi kelompok unsur logam alkali. Dari data tersebut memberikan gambaran
bahwa unsur golongan IB jauh kurang reaktif jika dibandingkan dengan kelompok unsur golongan
alkali. Kondisi ini disebabkan karena kelompok unsur pada golongan IB memliliki orbital d yang
terletak di bagian dalam orbital s yang belum terisi penuh, akibatnya elektron terluar orbital s tertarik
lebih kuat ke dalam inti.

II.  Jelaskan reaktivitasnya dengan oksigen, hydrogen dan air untuk unsur-unsur Golongan
IA dan VII A
- Golongan IA
 Reaksi dengan air :2M+2H2O→2MOH+H2 Reaktivitas dari atas ke bawah
semakin tinggi
 Reaksi dengan oksigen dapat menghasilkan: (misalkan logam alkali adalah
M)
4M+O2→2M2O (oksida)
2M+O2→M2O2 (peroksida)
M+O2→MO2 (superoksida)
- Golongan VII A
 Reaksi dengan air: semua halogen kecuali fluor berdisproporsionasi dalam air, artinya
terjadi oksidasi dan reduksi sekaligus pada unsur halogen tersebut.
misalnya reaksi gas klorin dengan air berikut: Cl2+H2O→HCl+HOCl Sementara itu
reaksi fluorin dengan air akan menghasilkan: 2F2+2H2O→4HF+O2
 Reaksi dengan hidrogen : (misalkan halogen adalah X) X2+H2→2HX

Anda mungkin juga menyukai