KESATUAN POLITIK
KELOMPOK 1
01 ADILA OKTAVIA
G031201064
02 ANDI RAUDHAH M
G031201036
04 TAKBIR AGUNG
G031201050
05 ZAHIRAH SYAHRUDDIN
G031201043
POKOK PEMBAHASAN
Wawasan Nusantara merupakan wawasan nasional (national outlook) bangsa Indonesia. Wawasan
nasional merupakan cara pandang bangsa terhadap diri dan lingkungan tempat hidup bangsa yang
bersangkutan. Cara bangsa memandang diri dan lingkungannya tersebut sangat mempengaruhi
keberlangsungan dan keberhasilan bangsa itu menuju tujuannya.Dalam mencapai tujuannya ini makah
diutamakan kepentingan nasional yaitu tujuan-tujuan yang ingin dicapai sehubungan dengan kebutuhan
bangsa/negara atau sehubungan dengan hal yang dicita-citakan.
Tidak dapat tercapai, karena wawasan nusantara sebagai konsepsi ketahanan nasional,
yaitu wawasan nusantara dijadikan konsep dalam pembangunan nasional, pertahanan
keamanan, dan kewilayahan.
2 Wawasan nusantara dalam bidang politik
Wawasan Nusantara adalah konsep politik bangsa Indonesia yang memandang Indonesia
sebagai satu kesatuan wilayah, meliputi tanah (darat), air (laut) termasuk dasar laut dan tanah di
bawahnya dan udara di atasnya secara tidak terpisahkan, yang menyatukan bangsa dan negara
secara utuh menyeluruh mencakup segenap bidang kehidupan
Add Text Add Text nasional yang meliputi aspek politik,
ekonomi, sosial budaya, serta pertahanan dan keamanan yang berdasarkan ide nasionalnya yang
A B
berlandaskan pancasila dan UUD 1945 (Undang-Undang Dasar 1945) yang merupakan aspirasi
bangsa Indonesia yang merdeka, berdaulat, bermartabat serta menjiwai tata hidup dalam mencapai
tujuan perjuangan nasional.Wawasan Nusantara sebagai konsepsi politik dan kenegaraan yang
merupakan manifestasi pemikiran politik bangsa Indonesia telah ditegaskan dalam GBHN dengan
Tap. MPR No.IV tahun 1973. Penetapan ini merupakan tahapan akhir perkembangan konsepsi
negara kepulauan yang telah diperjuangkan sejak Dekrarasi Juanda tanggal 13 Desember 1957.
3 Implementasi wawasan nusantara sebagai satu kesatuan POLITIK
Hal –hal yang perlu diperhatikan dalam mengimplementasikan wawasan nusantara dalam bidang politik :
Pelaksanaan kehidupan politik yang diatur dalam undang – undang, seperti UU Partai Politik, UU
Pemilihan Umum, dan UU Pemilihan Presiden.Pelaksanaan undang-undang tersebut harus sesuai hukum
dan mementingkan persatuan bangsa.
Pelaksanaan kehidupan bermasyarakat dan bernegara di Indonesia harus sesuai dengan hukum yang
berlaku. Seluruh bangsa Indonesia harus mempunyai dasar hukum yang sama bagi setiap warga negara,
tanpa pengecualian. Di Indonesia terdapat banyak produk hukum yang dapat diterbitkan oleh provinsi dan
kabupaten dalam bentuk peraturan daerah (perda) yang tidak bertentangan dengan hukum yang berlaku
secara nasional.
Mengembangkan sikap hak asasi manusia dan sikap pluralisme untuk mempersatukan berbagai suku,
agama, dan bahasa yamg berbeda, sehingga menumbuhkan sikap toleransi.
Memperkuat komitmen politik terhadap partai politik dan lembaga pemerintahan untuk menigkatkan
semangat kebangsaan dan kesatuan.
Meningkatkan peran Indonesia dalam kancah internasional dan memperkuat korps diplomatik ebagai upaya
penjagaan wilayah Indonesia terutama pulau-pulau terluar dan pulau kosong.
4 Masalah-Masalah Politik di Indonesia
1. PRAKTIK Korupsi Kolusi Nepotisme
Korupsi :
Korupsi sendiri adalah suatu tindakan pejabat publik, baik politisi, pegawai negeri, yang
menyalahgunakan kekuasaannya mengambil atau mengakali hak milik orang lain demi
kepentingannya sepihak sehingga dapat merugikan banyak kalangan masyarakat. Dari sudut
pandang hukum, tindak pidana korupsi secara garis besar terdiri dari beberapa unsur berikut :
perbuatan melawan hukum,
penyalahgunaan kewenangan, kesempatan, atau sarana,
memperkaya diri sendiri, orang lain, atau korporasi
merugikan keuangan negara atau perekonomian negara.
Dalam arti yang luas, korupsi adalah penyalahgunaan jabatan atau kekuasaan resmi untuk
keuntungan pribadinya sendiri.
Kolusi Nepotisme
Kolusi adalah suatu perbuatan yang tidak Nepotisme adalah sikap pilih kasih dengan
jujur atau kecurangan dalam melakukan lebih memperhatikan anak dan saudara, atau
kesepakatan khusus secara diam-diam atau orang yang paling dekat dalam segala hal maka
tersembunyi dengan melakukan penyuapan tidak melihat nilai atau kemampuan seseorang
sebagai pelancar atau pelicin agar segala yang tidak dekat dengannya. Preferensialisme
urusannya bisa berjalan lancar tanpa hambatan. biasanya identik dengan orang dewasa seperti
Penyuapan dalam mencuci nilai rapor Seorang Gubernur mengangkat semua anggota
Penyuapan agar diterima di sekolah negeri provinsi yang dipimpinnya , sehingga tdak menilai
Politik Dinasti atau dinasti politik adalah sebuah kekuasaan politik yang dijalankan oleh sekelompok
orang yang masih terkait dalam hubungan keluarga.
Jika kuasa para dinasti di sejumlah daerah bertambah besar, maka akan kian marak korupsi sumber
daya alam dan lingkungan, kebocoran sumber-sumber pendapatan daerah, serta penyalahgunaan APBD
dan APBN.
Dampak negatif apabila politik dinasti terus berlanjut, antara lain:
Menjadikan partai sebagai “mesin” politik, yang nantinya hanya akan menyumbat fungsi ideal suatu partai
sehingga target utama dari sebuah jabatan hany sebatas ingin memiliki kekuasaan.
Dampak selanjutnya adalah hasil dari proses kaderisasi yang tidak sesuai, sehingga berakibat pada
tertutupnya kesempatan masyarakat yang merupakan kader handal dan berkualitas.
Sulitnya mewujudkan cita-cita demokrasi karena tidak terciptanya pemerintahan yang baik dan bersih.
3. S A R A
SARA adalah akronim dari Suku Ras Agama dan Antar golongan. SARA adalah pandangan
ataupun tindakan yang didasari dengan pikiran sentimen mengenai identitas diri yang menyangkut
keturunan, agama, kebangsaan atau kesukuan dan golongan. Yang digolongkan sebagai sebuah
tindakan SARA adalah segala macam bentuk tindakan baik itu verbal maupun nonverbal yang
didasarkan pada pandangan sentimen tentang identitas diri atau golongan.
Dampak dari tindakan SARA adalah konflik antar golongan yang dapat menimbulkan kebencian dan
berujung pada perpecahan. Contohnya pada kasus konflik Tragedi Sampit yang terjadi pada 2001
silam. Konflik ini terjadi antara Suku Dayak dan Suku Madura di mana SARA adalah biang dari
masalahnya. Warga Madura dinilai gagal dalam beradaptasi dengan Warga Dayak kemudian
muncullah diskriminasi antar golongan hingga pecah konflik dan akhirnya memakan korban hingga
500 orang.
5 Iklim penyelenggaraan negara politik negara yang sehat dan dinamis
Wawasan Nusantara adalah pandangan untuk menjadi bangsa yang satu dan
utuh dalam satu kesatuan republik Indonesia. Untuk mencapai tujuan nasional
maka diperlukan suatu paham geopolitik dan dikembangkan menjadi wawasan
nusantara dan diwujudkan sebagai satu kesatuan politik, ekonomi, sosial
budaya, pertahanan keamanan.Kesatuan wawasan nusantara ini dilakukan
dengan cara desentralisasi dalam penyelenggaraan pemerintahan.
Thank you