Anda di halaman 1dari 27

MODUL

JARINGAN HEWAN
Nama : Orisa risnia

Npm : 2011100051

2
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dapat
terselesaikannya modul IPA terpadu yang berjudul ALAT INDRA PADA MANUSIA.
Semoga modul ini dapat di pergunakan sebagai acuan untuk mempermudah guru dan siswa
dalam pembelajaran.

Modul ini disusun dalam rangka untuk menyelesaikan tugas dari dosen kami ibu
rahmani S.Pd,M Pd.

Adapun isi dari pada modul ini kami akui masih banyak kekurangan karena
pengalaman yang kami harapkan kepada pembaca untuk memberikan masukan yang
mmbangun untuk kesempurnaan modul ini.

Penulis

3
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................................


DAFTAR ISI .......................................................................................................................
DAFTAR GAMBAR ..........................................................................................................
PETA KONSEP ..................................................................................................................
GAMBARAN MODUL......................................................................................................
JARINGAN HEWAN DAN FUNGSINYA .......................................................................
RANGKUMAN ..................................................................................................................
EVALUASI.........................................................................................................................
GLOSARIUM .....................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA .........................................................................................................

4
5
JARINGAN HEWAN DAN FUNGSINYA

Sebagai organisme bersel banyak (multiseluler), tubuh hewan disusun oleh banyak sel
yang memiliki bentuk dan fungsi yang berbeda. Sel-sel yang berkelompok dan memiliki bentuk
dan fungsi yang sama dalam tubuh hewan disebut sebagai jaringan hewan.
Jaringan dengan bentuk yang khusus memungkinkan sel-sel di dalamnya melakukan
fungsi yang spesifik, misalnya jaringan syaraf yang memungkinkan tubuh hewan menerima
dan menyampaikan rangsangan (peka).
Seperti pada tubuh manusia, jaringan dalam tubuh hewan terbagi menjadi dua
kelompok, yaitu jaringan benih (germinal) dan jaringan tubuh (somatis). Jaringan benih
(germinal) adalah jaringan yang aktif membelah diri untuk menghasilkan benih baru,
sementara jaringan tubuh (somatis) merupakan jaringan yang terdapat dalam tubuh hewan
sepanjang hidupnya. Jaringan tubuh (somatis) pada hewan dibagi menjadi empat jaringan
utama, yaitu jaringan epitel, jaringan ikat, jaringan otot, dan jaringan saraf.
Jaringan Epitel
Jaringan epitel pada hewan merupakan jaringan yang berfungsi sebagai pelapis organ
dan rongga tubuh bagian luar hewan. Jaringan epitel berlokasi pada permukaan tubuh hewan
yang membatasi organ tubuh dengan lingkungan luarnya. Jaringan epitel yang melapisi
permukaan tubuh atau lapisan luar tubuh disebut sebagai epitelium, jaringan epitel yang
membatasi rongga tubuh disebut mesotelium, dan jaringan epitel yang membatasi organ tubuh
disebut endotelium.
Jaringan epitel berfungsi untuk melindungi jaringan yang ada di bawahnya dari
kerusakan, sebagai pengangkut zat-zat antar jaringan, dan sebagai tempat keluarnya enzim.
Berdasarkan bentuknya, jaringan epitel dibagi menjadi tiga jenis, yaitu epitel pipih, epitel
batang (silinder), dan epitel kubus.
Epitel pipih memiliki ciri berupa selnya yang berbentuk pipih dengan nukleus bulat di
tengah. Epitel batang (silinder) merupakan jaringan epitel yang disusun oleh sel yang berbentuk
6
seperti batang dengan nukleus bulat di dasar sel. Sementara epitel kubus merupakan jaringan
epitel yang disusun oleh sel berbentuk kubus dengan nukleus bulat besar di tengah.
Jenis Jaringan Epitel
Berdasarkan jumlah lapisan selnya, jaringan epitel dibagi menjadi beberapa jaringan, yaitu:
 Epitel pipih selapis (sederhana) yang memiliki ciri-ciri inti selnya berbentuk bulat di
tengah, sitoplasma jaringannya sangat jernih, dan sel-selnya tersusun sangat rapat.
Jaringan epitel pipih lapis terletak pada kapsula bowman pada ginjal, lapisan dalam limfa
dan pembuluh darah, alveolus dan paru-paru, ruang jantung, selaput bagian dalam
telinga, dan sel ekskresi kecil dari kebanyakan kelenjar. Jaringan epitel pipih selapis
berfungsi sebagai pelapis bagian dalam rongga dan saluran, tempat difusi zat, dan tempat
infiltrasi zat.
 Epitel pipih berlapis yang berfungsi sebagai lapisan pelindung dari pengaruh luar dan
penghasil mukus. Jaringan epitel pipih berlapis ini terletak pada kulit (dengan zat
tanduk), rongga hidung, rongga mulut, epidermis, esofagus, laring, vagina, dan saluran
anus.
 Epitel batang selapis yang memiliki ciri-ciri bersitoplasma jernih, memiliki sel yang
berbentuk batang, dan memiliki inti sel bulat yang berada di dekat dasar. Jaringan epitel
batang berlapis memiliki fungsi dalam proses sekresi, penyerapan (absorpsi), penghasil
mukus, dan pelicin atau pelumas permukaan saluran. Jaringan ini banyak ditemukan pada
usus, dinding lambung, kantong empedu, saluran rahim, saluran pencernaan, dan saluran
pernapasan bagian atas.
 Epitel batang berlapis banyak yang tersusun dari banyak lapisan sel berbentuk batang.
Jaringan epitel batang berlapis terdapat pada dinding kelopak mata, laring, faring, uretra,
dan lapisan konjungtiva (lapisan yang selalu basah karena lendir) seperti pada bagian
mata yang berwarna putih. Jaringan epitel batang berlapis banyak berfungsi sebagai
pelindung, penghasil mukus, gerakan zat melewati permukaan, dan saluran ekskresi
kelenjar ludah dan kelenjar susu.
 Epitel kubus selapis yang berfungsi sebagai lapisan pelindung, tempat penyerapan zat
(absorbsi), dan penghasil mukus atau sekresi. Jaringan epitel kubus selapis terletak pada
kelenjar air liur, retina mata, permukaan ovari, dan saluran dari nefron ginjal.
 Epitel kubus berlapis banyak yang berfungsi sebagai pelindung, penghasil mukus, dan
pelindung dari gesekan. Jaringan epitel kubus berlapis banyak dapat ditemukan pada
folikel ovarium, testis, kelenjar keringat, dan kelenjar ludah.

7
 Epitel transisi yang memiliki ciri sel penyusunnya dapat berubah bentuk dan berlapis-
lapis dan berfungsi sebagai penahan regangan dan tekanan. Jaringan epitel transisi
terdapat pada organ saluran pernapasan, ureter, dan kandung kemih.
Fungsi Jaringan Epitel pada Hewan

Ilustrasi jaringan epitel pada hewan. Sumber gambar: Hartnell.edu

Jaringan epitel pada hewan memiliki beberapa fungsi, yaitu:


 Sebagai pelindung jaringan yang berada di sebelah dalamnya, seperti jaringan epitel kulit
dan jaringan epitel rongga mulut.
 Sebagai kelenjar yang menghasilkan sekret. Kelenjar ini ada dua jenis, yaitu kelenjar
eksokrin dan kelenjar endokrin.
 Sebagai reseptor atau penerima rangsang, yang disebut epitel sensori atau
neuroepitelium. Jaringan epitel sensori ini kebanyakan berada di sekitar alat indra.
 Sebagai pintu gerbang lalu lintas zat yang mengatur penyerapan zat ke dalam tubuh dan
pengeluaran zat dari dalam tubuh. Contohnya adalah pada nefron yang dilewati urine,
pada jonjot usus sebagai penyerap zat makanan, dan pada alveolus paru-paru yang
menjadi tempat keluar dan masuknya O2 dan CO2.

8
Jaringan Ikat
Jaringan ikat merupakan jaringan yang berkembang dari mesenkim, yang berasal dari
lapisan tengah embrio (mesoderm). Jaringan ikat ini merupakan penyokong utama dari tubuh
hewan dan manusia, sehingga seringkali disebut juga sebagai jaringan penyokong atau jaringan
penyambung. Sel-sel jaringan ikat berada dalam sejumlah besar matriks (bahan ekstraseluler)
yang diekskresikan sel-sel penyusunnya. Letak sel-sel jaringan ikat tidak berhimpitan rapat
atau berpencar-pencar, bila berhubungan dengan ujung-ujung protoplasmanya.

Jenis Jaringan Ikat


Jaringan ikat dibagi menjadi tiga, yaitu:
Jaringan Ikat Sebenarnya
Jaringan ikat sebenarnya merupakan jaringan ikat yang berada di seluruh bagian tubuh
hewan karena berada di bawah kulit hewan, yang berfungsi menghubungkan berbagai organ
serta mengisi ruang antarjaringan yang berdekatan. Berdasarkan susunannya, jaringan ikat
dibedakan menjadi jaringan ikat longgar, jaringan ikat padat, dan jaringan lemak (jaringan
adiposum).
Jaringan ikat longgar dibentuk oleh matriks atau substansi dasar yang mengandung
bermacam-macam sel dan serabut. Di dalam matriks pembentuk jaringan ikat longgar, terdapat
empat macam sel, yaitu fibroblas, sel cagak (mast cell), sel lemak, dan makrofag.
Fibroblas adalah sel yang menghasilkan serabut kolagen, serabut elastis, dan matriks;
sel cagak (mast cell) adalah sel penghasil heparin atau anti pembekuan; sel lemak merupakan
sel penimbun lemak; sementara makrofag adalah sel ameboid yang memakan partikel asing,
yang berperan sebagai pelindung tubuh dari bibit penyakit.
Di dalam matriks juga terdapat dua macam serabut, yaitu serabut kolagen dan serabut
elastis. Serabut kolagen merupakan berkas serabut yang fleksibel, tetapi tidak elastis,
sementara serabut elastis adalah serabut yang fleksibel dan elastis. Kedua serabut ini
membentuk jaringan pada matriks yang menghubungkan berbagai jaringan, seperti kulit
dengan struktur di bawahnya.
Jaringan ikat padat dibagi menjadi dua, yaitu jaringan ikat kolagen dan jaringan ikat
elastis. Jaringan ikat kolagen merupakan jaringan ikat padat yang matriksnya mengandung
berkas serabut kolagen yang padat. Contoh dari jaringan ikat kolagen ini adalah tendon yang
melekatkan otot pada tulang.

9
Sementara jaringan ikat elastis adalah jaringan ikat padat yang matriksnya hanya
mengandung serabut elastis. Jaringan ikat elastis ini terletak pada ligamen yang mengikat
tulang-tulang dalam paru-paru, persendian, pita suara, dan dinding trakea.
Jaringan lemak (adiposum) merupakan jaringan ikat sebenarnya yang dalam matriksnya hanya
terdapat sel-sel lemak yang penting untuk menyimpan lemak cadangan. Jaringan lemak
berfungsi sebagai pelindung berbagai organ lunak seperti jantung dan ginjal, sementara pada
kulit, jaringan lemak ini berfungsi sebagai pencegah kehilangan panas.

Jaringan Tulang atau Rangka


Jaringan tulang merupakan jaringan ikat yang berfungsi sebagai penyokong tubuh.
Oleh karena itulah jaringan tulang dilengkapi oleh rangka yang kaku. Jaringan tulang juga
terdiri dari sel-sel yang terdapat dalam matriks organik seperti pada jaringan ikat, tetapi matriks
jaringan tulang bersifat lebih keras. Pada hewan vertebrata ada dua jenis jaringan tulang, yaitu
tulang rawan (kartilago) dan tulang keras.
Contoh hewan vertebrata bertulang rawan adalah ikan hiu dan ikan pari, yang seluruh
rangka tubuhnya terdiri dari tulang rawan. Sementara pada mamalia, sebagian besar rangkanya
adalah tulang keras dan terdapat beberapa tulang rawan, khususnya pada persendian dan
cawan-cawan antarvertebra.

10
Tulang rawan (kartilago) merupakan jaringan ikat yang disusun oleh matriks organik
yang mengandung sel-sel kondroblas. Sel-sel kondroblas tersebut menghasilkan matriks
kondrin. Tulang rawan sendiri dibagi menjadi tiga, yaitu rawan hialin, rawan elastis, dan rawan
fibrosa. Rawan hialin merupakan tulang rawan yang matriksnya semitransparan dan
mengandung kondroitin sulfat.
Rawan hialin ini terdapat pada tulang rusuk, tulang pipa, hidung, rangka embrio, dan
saluran pernapasan (laring, trakea, dan bronkus). Rawan elastik merupakan tulang rawan yang
matriksnya agak keruh dan mengandung serabut elastis kuning. Bila rawan elastik ini
dibengkokkan, akan terasa lentur dan dapat kembali ke bentuknya yang semula.
Contoh dari rawan elastik adalah epiglotis, daun telinga, tulang rawan pada faring, dan
pembuluh Eustachius. Sementara rawan fibrosa adalah tulang rawan yang matriksnya
mengandung banyak berkas serabut kolagen yang padat dan memiliki daya renggang yang
lebih kuat daripada rawan hialin. Contoh dari rawan fibrosa ini adalah simfisis pubis
(persambungan tulang kemaluan) dan diskus antarruas tulang belakang.
Tulang keras terbentuk dari matriks yang 70%-nya terdiri dari garam-garam anorganik,
terutama kalsium sulfat, dan 30%-nya terdiri dari zat organik, terutama serabut kolagen.
Osteoblas merupakan sel pembentuk tulang yang mensekresikan bahan organik, garam fosfat,
dan karbonat.
Saat sekeliling osteoblas menjadi keras, osteoblas menjadi osteosit. Berdasarkan
matriksnya, tulang keras dibagi menjadi dua, yaitu tulang kompak (tulang keras) dan jaringan
tulang spons (bunga karang).
Tulang kompak memiliki susunan matriks yang padat, sementara tulang spons memiliki
susunan matriks yang longgar atau berongga dan berisi sumsum merah yang memproduksi sel-
sel darah. Sel-sel yang tersusun pada tulang kompak membentuk sebuah sistem yang disebut
sistem Havers. Pada bagian tengah sistem Havers ini terdapat sebuah saluran yang disebut
sebagai saluran Havers.
Saluran Havers ini berisi pembuluh darah, pembuluh limfa, dan saraf. Saluran-saluran
Havers disambungkan oleh saluran Volkman yang ada di antara kedua saluran tersebut. Di
sekeliling sistem Havers terdapat lapisan tulang yang bernama lamela. Pada lamela-lamela
yang ada di sekeliling sistem Havers tersebutlah terdapat osteosit (sel-sel tulang) yang
menempati rongga (lakuna) yang tersusun secara konsentris.

11
Jaringan Darah dan Limfa
Jaringan darah merupakan jaringan ikat yang disusun oleh sel-sel darah merah
(eritrosit), sel-sel darah putih (leukosit), dan keping-keping darah, yang berada dalam cairan
yang dinamakan plasma. Plasma darah terdiri dari air yang mengandung berbagai zat terlarut
yang dialirkan dari satu bagian tubuh ke bagian tubuh lainnya. Bahan makanan seperti glukosa,
lemak, dan asam amino, dibawa dari usus ke hati, urea dari hati ke ginjal, dan hormon dari
kelenjar buntu menuju berbagai organ yang menjadi target.
Sel darah merah atau eritrosit memiliki fungsi sebagai pembawa oksigen dari organ
respirasi ke berbagai jaringan, sel darah putih atau leukosit memiliki fungsi sebagai pembunuh
bibit penyakit, sementara keping-keping darah berfungsi sebagai pembekuan darah. Sel darah
putih dibedakan menjadi eosinofil, neutrofil, basofil (yang dihasilkan sumsum merah) dan
limfosit, monosit (yang dihasilkan jaringan limfoid).
Jaringan sumsum merah dan limfoid disebut sebagai jaringan hematopoietik. Limfa
atau getah bening mengandung zat-zat seperti plasma, tetapi dengan konsentrasi yang berbeda.
Di dalam limfa tidak terdapat sel darah merah, tetapi terdapat limfosit yang berperan sebagai
fagosit.
Fungsi Jaringan Ikat pada Hewan
Jaringan ikat pada hewan memiliki beberapa fungsi sebagai berikut:
 Sebagai pelekat satu jaringan dengan jaringan lainnya.
 Sebagai pembungkus organ-organ.
 Sebagai pengisi rongga yang ada di antara organ-organ.
 Sebagai pelindung tubuh dari bakteri (jaringan ikat longgar).
 Sebagai pemberi bentuk pada tubuh (skeleton).
 Sebagai pencegah tubuh kehilangan panas (adiposum).
 Sebagai produsen darah (jaringan darah/hematopoietik).

Jaringan Otot
Jaringan otot merupakan jaringan yang berasal dari lapisan embrional dan disusun oleh
sel-sel khusus yang mampu berkontraksi karena mengandung miofibril sebagai elemen
kontraktil. Jaringan otot ini kira-kira membangun 40% dari berat tubuh vertebrata, termasuk
manusia. Fungsi jaringan otot pada hewan adalah sebagai alat gerak aktif karena
kemampuannya berkontraksi.

12
Gerakan anggota gerak dan tubuh vertebrata, termasuk manusia, secara keseluruhan
disebabkan oleh kontraksi otot yang melekat pada rangka. Sementara pada organ yang
berongga seperti saluran pencernaan dan pembuluh darah, jaringan otot berfungsi untuk
menekan isi organ tersebut, sehingga terjadi gerakan makanan dalam usus dan aliran darah ke
seluruh tubuh.
Jenis Jaringan Otot

Ilustrasi jaringan otot pada hewan. Sumber gambar: Hartnell.edu


Jaringan otot dibagi menjadi tiga jenis berdasarkan bentuk dan cara kerjanya. Ketiga jenis
jaringan otot tersebut adalah sebagai berikut:
Otot Polos
Otot polos merupakan jaringan otot yang disusun oleh sel-sel yang berbentuk kumparan
dengan satu inti di tengahnya. Karena sitoplasma (sarkoplasma) mengandung filamen yang
tidak teratur, otot polos tidak terlihat lurik. Saat miofilamen memendek, otot akan berkontraksi.

13
Otot polos ini berkontraksi di luar kesadaran, gerakannya dapat terus-menerus, lambat tetapi
tidak mudah lelah. Jaringan otot polos terdapat pada dinding pembuluh darah, saluran
pencernaan makanan, dan saluran telur. Otot polos ini tidak hanya dimiliki hewan vertebrata,
tetapi juga oleh hewan invertebrata.
Otot Lurik
Otot lurik merupakan jaringan otot yang disusun oleh serabut-serabut otot atau sel-sel
otot, serta memiliki banyak inti yang terletak di bagian tepinya. Karena otot lurik melekat pada
rangka atau tulang, otot ini disebut juga sebagai otot rangka. Miofilamen otot lurik memiliki
susunan yang teratur, membentuk garis-garis melintang terang dan gelap.
Karena itulah otot rangka juga disebut sebagai otot serat lintang (otot lurik). Serabut-
serabut otot yang berkelompok membentuk serabut disebut fasikulus, yang kemudian saling
bergabung dan membentuk otot atau daging. Sama seperti otot polos, kontraksi otot lurik juga
di bawah kesadaran, tetapi terjadi secara cepat dan kuat. Contoh otot lurik adalah otot bisep
dan trisep pada lengan atas.
Otot Jantung
Otot jantung merupakan jaringan otot yang berada di jantung, yang sel-selnya
bercabang-cabang dan setiap cabangnya melekat dengan cabang lainnya. Miofilamen otot
jantung tersusun seperti pada otot lurik. Sel otot jantung memiliki satu inti, yang terletak di
tengah.
Setiap sel otot jantung terhubung dengan sel lainnya dengan keping interkalar. Sama
seperti kedua otot lainnya, kontraksi otot jantung juga berada di luar kesadaran. Kontraksi otot
jantung terjadi secara teratur dan lambat, serta memiliki periode istirahat yang panjang, yang
mencegah otot jantung ini mengalami kejang. Sesuai dengan namanya, otot jantung hanya
terdapat pada jantung.
Jaringan Saraf
Jaringan saraf merupakan jaringan yang disusun oleh kumpulan saraf. Kumpulan saraf
ini disebut sebagai neuron. Neuron merupakan kesatuan fungsional dari sistem saraf yang
memiliki kemampuan menghantarkan impuls (konduktivitas), sehingga terjadi komunikasi
antara reseptor (sel atau organ penerima rangsang) dengan efektor (jaringan atau organ yang
memiliki reaksi langsung, seperti kelenjar atau otot). Jaringan saraf sendiri memiliki sel-sel
reseptor yang dibungkus jaringan ikat.
Berdasarkan fungsinya, neuron dibagi menjadi tiga jenis, yaitu neuron sensorik, neuron
motorik, dan neuron penghubung. Neuron sensorik atau yang biasa disebut neuron aferen

14
merupakan neuron yang bertugas menyampaikan impuls ke pusat saraf, yaitu otak dan sumsum
tulang belakang.
Neuron motorik atau neuron aferen adalah neuron yang bertugas membawa impuls
keluar dari pusat saraf. Sementara neuron penghubung adalah neuron yang menghubungkan
neuron sensorik dengan neuron motorik. Neuron penghubung memiliki dendrit atau akson yang
berhubungan dengan neuron lain.
Neuron motorik terdiri dari badan sel yang memiliki inti di bagian tengahnya. Pada
sitoplasmanya terdapat butir-butir Nissl yang mengandung RNA, untuk sintesis protein, dan
badan golgi. Uluran sitoplasma dari badan sel yang ujungnya memiliki cabang-cabang halus
dinamakan dendrit.
Dendrit ini berfungsi menghantarkan impuls ke badan sel. Sementara uluran sitoplasma
yang lebih panjang dinamakan akson (neurit), yang berfungsi menghantar impuls dari badan
sel ke neuron lain atau ke efektor. Setiap akson tersebut memiliki aksoplasma yang
berhubungan dengan sitoplasma pada badan sel, yang terbungkus selaput tipis yang merupakan
kelanjutan dari membran plasma pada badan sel.
Akson ataupun dendrit yang berukuran panjang dilapisi selubung mielin yang memiliki
fungsi sebagai isolator. Sementara di sebelah luarnya dibungkus oleh selaput neurilemma, sel
Schwann yang berperan dalam nutrisi, regenerasi akson yang rusak atau putus, dan membentuk
selaput mielin. Di antara dua sel Schwann tersebut terdapat simpul Ranvier (node of Ranvier).
Nah, itulah pembahasan Materi Biologi Kelas 11 tentang Jaringan Hewan dan
Fungsinya yang bisa kamu jadikan referensi. Buat kamu yang ingin mendapatkan akses materi
belajar menarik lainnya, kamu bisa mengunduh aplikasi bimbingan belajar online Pahamify di
link ini.
Khusus buat kamu yang lagi ngambis masuk PTN impian, kamu bisa mencoba
fitur Live Class Pahamify. Dibimbing langsung secara intensif oleh Rockstar Teacher
profesional, fitur ini dirancang untuk membantu kamu meningkatkan peluang lolos UTBK,
lho.

15
EVALUASI

1. Tubuh manusia tersusun dari berbagai jenis jaringan. Berikut yang BUKAN
merupakan jaringan penyusun tubuh manusia adalah...
A. jaringan epitel
B. jaringan ikat
C. jaringan saraf
D. jaringan otot
E. jaringan kolenkim

2. Ciri-ciri jaringan epitel adalah...


A. memiliki banyak substansi interseluler
B. memiliki daya regenerasi yang tinggi
C. sel-sel tersusun longgar
D. mengandung banyak pembuluh darah
E. mengandung banyak pembuluh limfa

3. Perhatikan gambar jaringan epitel berikut ini!

Berdasarkan bnetuknya, jaringan epitel pada gambar diatas bernama...


A. epitel pipih selapis
B. epitel pipih berlapis
C. epitel kubus selapis
D. epitel kubus berlapis
E. epitel transisional

4. Jenis jaringan epitel pada soal no. 3 sering ditemukan pada bagian...
A. nefron pada ginjal
B. kulit dan rongga mulut
C. kelenjar keringat
D. saluran pencernaan
E. selaput paru-paru (pleura) dan selaput jantung (perikardium
16
5. Perhatikan gambar jaringan epitel berikut ini!

Berdasarkan bnetuknya, jaringan epitel pada gambar diatas bernama...


A. epitel pipih selapis
B. epitel pipih berlapis
C. epitel silindris selapis
D. epitel kubus berlapis
E. epitel transisional

6. Jenis jaringan epitel pada soal no. 3 sering ditemukan pada bagian...
A. uterus
B. rongga mulut
C. kelenjar keringat
D. nefron ginjal dan ovarium
E. pleura dan perikardium

7 Jaringan yang tidak termasuk ke dalam jaringan ikat adalah...


A. lemak
B. darah
C. tulang
D. limfa
E. epitel

8. Sel-sel yang bukan penyusun jaringan ikat yaitu...


A. fibroblas
B. makrofag
C. sel plasma
D. trombosit
E. leukosit

17
9. Berikut ini adalah komponen penyusun jaringan darah, KECUALI...
A. lemak
B. eritrosit
C. leukosit
D. trombosit
E. plasma darah

10. Komponen sel yang tidak terdapat pada tulang keras adalah...
A. kondroblas
B. osteosit
C. osteoklas
D. osteoblas
E. osteoprogenitor

11. Serat otot disebut dengan istilah...


A. osteosit
B. kondrosit
C. miofibril
D. neuron
E. dendrit

12. Otot yang berfungsi menggerakkan tulang rangka adalah...


A. otot jantung
B. otot lurik
C. otot polos
D. otot myocardia
E. otot pericardia

13. Serat otot mempunyai bagian gelap dan terang (lurik) dan bercabang-cabang
pada bagian ujungnya adalah ciri-ciri yang dimiliki oleh otot...
A. otot jantung
B. otot lurik
C. otot polos
D. otot pesendian
E. otot pericardia

18
14. Bagian sel saraf yang berfungsi untuk menerima rangsang/impuls adalah...
A. inti sel
B. dendrit
C. akson
D. nodus ranvier
E. sel schwan

15. Meneruskan rangsang/impuls menuju terminal akson adalah fungsi bagian sel
saraf yang bernama...
A. inti sel
B. dendrit
C. akson
D. nodus ranvier
E. sel schwan

16. Sel-sel penyusun jaringan darah, kecuali...


A. Eritrosit
B. Leukosit
C. Trombosit
D. Limfe
E. Plasma Darah

17. Jaringan epitel yang melapisi bagian dalam saluran pencernaan makanan dan
memiliki semacam rumbai-rumbai untuk penyerapan adalah...
A. Jaringan epitel pipih selapis
B. Jaringan epitel pipih berlapis
C. Jaringan epitel silindris selapis
D. Jaringan epitel silindris berlapis
E. Jaringan epitel kubus berlapis

18. Jaringan ikat yang berfungsi mengedarkan sari makanan dan zat-zat sisa
metabolisme sel ke seluruh tubuh adalah...
A. Darah
B. Saraf
C. Otot
D. Kolagen
E. Tulang

19
19. Serat otot mempunyai bagian gelap dan terang (lurik) dan bercabang-cabang
pada bagian ujungnya seperti gambar berikut adalah ciri-ciri yang dimiliki oleh
otot...

A. otot jantung
B. otot lurik
C. otot polos
D. otot pesendian
E. otot pericardia

20. Sel saraf atau neuron banyak ditemukan di organ...


A. lambung
B. jantung
C. otak
D. sumsum tulang belakang
E. pembuluh darah

20
RANGKUMAN

Jaringan hewan adalah macam-macam kelompok sel hewan yang dapat mengerjakan
suatu fungsi spesifik, yang kemudian dapat membentuk berbagai macam organ.

Jaringan hewan terbagi ke dalam empat kelompok, yaitu jaringan epitel, jaringan ikat,
jaringan otot dan jaringan saraf.

1. Jaringan epitel : melindungi bagian luar tubuh dan melapisi organ serta rongga di dalam
tubuh. Umumnya jaringan ini tersusun atas sel yang terikat dengan kuat.

2. Jaringan ikat : fungsi utamanya sebagai pengikat dan mendukung jaringan lain. Berisi
sel yang tersebar di seluruh matriks ekstraseluler.

3. Jaringan otot : tersusun atas sel berbentuk panjang yang disebut serabut otot yang
memiliki kemampuan kontraksi sebagai respon dari adanya sinyal saraf.

4. Jaringan saraf : tersusun atas neuron (sel saraf) yang memiliki fungsi penerimaan,
proses dan transmisi informasi (sinyal).

21
GLOSARIUM BIOLOGI

Adipose : Penimbunan lemak yg berlebihan dl tubuh


Hidrophobik : Dari bahasa Yunani (hydros) “air” and (phobos) “takut”. dalam kimia merujuk
kepada ciri-ciri fizikal molekul yang ditolak oleh air. Molekul Hydrofobik dalam air biasanya
berkelompok bersama-sama.
Fosfolipid : Fosfolipid (bahasa Inggris: glycerophospholipid) merupakan golongan senyawa
lipid dan merupakan bagian dari membran sel makhluk hidup.
Hidrofilik : menurut etimologinya terdiri atas dua kata yaitu hidro (air) dan filik (suka)
sehingga dapat diartikan bahwa hidrofilik merupaka suatu senyawa yang dapat berikatan
dengan air.
Isoprene : Sebuah, hidrokarbon volatile berminyak, diperoleh dari penyulingan dari karet atau
getah perca.
Poliketida : adalah metabolit sekunder dari bakteri, jamur, tanaman, dan hewan). Poliketida
adalah blok pembangun (building block) untuk berbagai produk-produk alami.
prostaglandin : suatu zat ampuh yang bertindak seperti hormon dan ditemukan dalam jaringan
tubuh banyak (dan terutama dalam air mani); dihasilkan sebagai respons terhadap trauma dan
dapat mempengaruhi tekanan darah dan metabolisme dan aktivitas otot polos.
Suspensi : suatu campuran fluida yang mengandung partikel padat. Atau dengan kata lain
campuran heterogen dari zat cair dan zat padat yang dilarutkan dalam zat cair tersebut.
Ubikuinon : salah satu dari beberapa kuinon ditemukan di sel-sel hidup dan yang berfungsi
sebagai koenzim yang mentransfer elektron dari satu molekul ke yang lain dalam respirasi
sel.
Kromatografi : teknik analisis yg pemisahan komponennya didasarkan pd perbedaan suatu
sifat berpindah antara dua fase, fase yg satu bergerak dan fase yg lain diam
Kolom Kim : teknik kromatografi yg menggunakan bumbung kaca yg berbentuk bulat.
Lipolisis : Penguraian pencernaan lemak.
Adipose : Penimbunan lemak yg berlebihan dl tubuh
Terpena : merupakan suatu golongan hidrokarbon yang banyak dihasilkan oleh tumbuhan dan
terutama terkandung pada getah dan vakuola selnya.
Terpenoid : merupakan metabolit sekunder
Degradasi : kemunduran, kemerosotan, penurunan, dsb (tt mutu, moral, pangkat, dsb)

22
Asam lemak esensial : merupakan sebutan bagi asam lemak yang tidak dapat dibuat sendiri
oleh atau tidak dapat mencukupi kebutuhan minimal dari suatu spesies (hewan atau manusia).
Asam lemak :(bahasa Inggris: fatty acid, fatty acyls) adalah adalah senyawa alifatik dengan
gugus karboksil.
Letichin :1. sebuah fosfolipid kuning penting untuk metabolisme lemak; ditemukan dalam
kuning telur dan di banyak tanaman dan sel-sel hewan; digunakan secara komersial sebagai
emulsi 2. Sebuah substansi, kompleks phosphorized nitrogen secara luas didistribusikan
melalui tubuh hewan, dan terutama mencolok di jaringan otak dan saraf, dalam kuning telur,
dan dalam sel-sel darah putih.
Nutrition Source : sumber nutrisi
Karotenoid : satu dr kumpulan pigmen berwarna merah kuning atau merah tua, banyak
terdapat pd lemak nabati dan lemak hewani
Monogliserida : asam lemak yang terkandung di dalam tubuh makhluk hidup yang berupa
rantai tunggal.
Poligliserida : asam lemak yang terkandung dalam makhluk hidup di mana rantainya berupa
rantai banyak.
Molekul : sekelompok atom (paling sedikit dua) yang saling berikatan dengan sangat kuat
(kovalen) dalam susunan tertentu dan bermuatan netral serta cukup stabil.
Asam lemak : senyawa alifatik dengan gugus karboksil.
Gliserida : ester yang terbentuk dari gliserol dan asam lemak.
Sterol : ester yang terbentuk dari gliserol dan asam lemak.
Steroid : senyawa organik lemak sterol tidak terhidrolisis yang dapat dihasilkan dari reaksi
penurunan dari terpena atau skualena.
Vitamin : sekelompok senyawa organik amina berbobot molekul kecil yang memiliki fungsi
vital dalam metabolisme setiap organisme, yang tidak dapat dihasilkan oleh tubuh.
Kolesterol : metabolit yang mengandung lemak sterol yang ditemukan pada membran sel dan
disirkulasikan dalam plasma darah.
Dehidrogenasi : reaksi kimiawi yang melepaskan atom hidrogen.
Membran sel : fitur universal yang dimiliki oleh semua jenis sel berupa lapisan antarmuka
yang disebut membran plasma, yang memisahkan sel dengan lingkungan di luar sel, terutama
untuk melindungi inti sel dan sistem kelangsungan hidup yang bekerja di dalam sitoplasma.
Sitokina : senyawa organik hasil sekresi sel yang berpengaruh pada sel lain atau berfungsi
sebagai sinyal komunikasi.

23
organel : salah satu dari beberapa struktur dengan fungsi khusus yang terapung-apung dalam
sitoplasma sel eukariot.
Gliserofosfolipid : molekul amfipatik (mengandung wilayah hidrofobik dan hidrofilik) yang
mengandung inti gliserol yang terkait dengan dua “ekor” turunan asam lemak oleh ikatan-
ikatan ester dan ke satu gugus “kepala” oleh suatu ikatan ester fosfat.
Adiposit : sel yang berfungsi sebagai lumbung lemak. Adiposit merupakan sel yang
menyusun jaringan adiposa dan jaringan penghantar areolar.
Prostaglandin : senyawa yang berfungsi memberi sinyal tetapi hanya bekerja di dalam sel
tempat mereka tersintesis.
Estrogen : sekelompok senyawa steroid yang berfungsi terutama sebagai hormon seks wanita.
Karnitina : senyawa ammonium kation yang disintesis dari asam amino lisina dan metionina.
Mitokondria : organel tempat berlangsungnya fungsi respirasi sel makhluk hidup,
Kardiolipin : sub-kelas gliserofosfolipid yang mengandung empat rantai asil dan tiga gugus
gliserol yang tersedia melimpah khususnya pada membran mitokondria bagian dalam.
Glikogen : salah satu jenis polisakarida simpanan dalam tubuh hewan. Pada manusia dan
vertebrata lain, glikogen disimpan terutama dalam sel hati dan otot.
Terpena : suatu golongan hidrokarbon yang banyak dihasilkan oleh tumbuhan dan terutama
terkandung pada getah dan vakuola selnya.
Triasilgliserol : komponen utama dari lemak penyimpan pada sel tumbuhan dan hewan, tetapi
umumnya tidak dijumpai dalam membran dan merupakan molekul hidrofobik non polar.
Fosfolipid : lipid yang berikatan dengan fosfat anorganik
Peptidoglikan (murein) adalah polisakarida yang terdiri dari dua gula turunan yaitu asam-N-
asetil glukosamin serta asam-N-asetil muramat yang dihubungkan ikatan β-1,4, dan sebuah
rantai peptida pendek
Gliserol : senyawa gliserida yang paling sederhana, dengan hidroksil yang bersifat hidrofilik
dan higroskopik.
KoA-asetil : sebuah molekul penting dalam metabolisme dan berguna dalam banyak reaksi
biokimia
Adenosina trifosfat (ATP) adalah suatu nukleotida yang dalam biokimia dikenal sebagai
“satuan molekular” pertukaran energi intraselular; artinya, ATP dapat digunakan untuk
menyimpan dan mentranspor energi kimia dalam sel.
Leptin : sebuah hormon dengan massa sekitar 16 kDa yang sangat berperan dalam mengatur
berat tubuh, fungsi metabolisme dan reproduksi.

24
Lipase adalah enzim yang dapat larut dalam air dan bekerja dengan mengkatalisis hidrolisis
ikatan ester dalam substrat lipid yang tidak larut air seperti trigliserida berantai panjang.
Fitosterol : kelompok steroid alkohol, fitokimia yang ada secara alami di dalam tumbuhan
dan tidak ditemukan pada mamalia
Fosforilasi oksidatif : suatu lintasan metabolisme dengan penggunaan energi yang dilepaskan
oleh oksidasi nutrien untuk menghasilkan ATP, dan mereduksi gas oksigen menjadi air.
Glukagon : hormon yang merupakan lawan dari insulin, pada prinsipnya menaikkan kadar
gula di dalam darah.
Insulin : sebuah hormon polipeptida yang mengatur metabolisme karbohidrat.
Adrenalin : sebuah hormon yang memicu reaksi terhadap tekanan dan kecepatan gerak tubuh.
Glikogenesis : lintasan metabolisme yang mengkonversi glukosa menjadi glikogen untuk
disimpan di dalam hati.
Glikolisis : serangkaian reaksi biokimia di mana glukosa dioksidasi menjadi molekul asam
piruvat.
Asam piruvat (CH3COCO2H) : sebuah asam alfa-keto yang memiliki peran penting dalam
proses-proses biokimia.
Glukoneogenesis : lintasan metabolisme yang digunakan oleh tubuh, selain glikogenolisis,
untuk menjaga keseimbangan kadar glukosa di dalam plasma darah untuk menghindari
simtoma hipoglisemia.
Siklus asam sitrat : sederetan jenjang reaksi metabolisme pernafasan selular yang terpacu
enzim.
Asam laktat : (Nama IUPAC: asam 2-hidroksipropanoat (CH3-CHOH-COOH), dikenal juga
sebagai asam susu) adalah senyawa kimia penting dalam beberapa proses biokimia.
Asam empedu : asam steroid yang diproduksi oleh hati dan disimpan di dalam empedu.
Enzim : biomolekul berupa protein yang berfungsi sebagai katalis (senyawa yang
mempercepat proses reaksi tanpa habis bereaksi) dalam suatu reaksi kimia organik.
Vesikel : sebuah ruang pada sel yang dikelilingi oleh membran sel. Ruang biasanya ditempati
oleh sitoplasma yang terdiri dari organel dan sitosol.
Sitoplasma : bagian sel yang terbungkus membran sel. Pada sel eukariota, sitoplasma adalah
bagian non-nukleus dari protoplasma.
Pankreas adalah organ pada sistem pencernaan yang memiliki dua fungsi utama:
menghasilkan enzim pencernaan serta beberapa hormon.
Kortikotropin ( ACTH) : hormon stimulator hormon dari golongan kortikosteroid, dengan
panjang 39 AA dan waktu paruh sekitar 10 menit.
25
Lipogenesis : lintasan metabolisme yang mengubah asetil-KoA menjadi lipid
Plastida : organel pada sel tumbuhan (dalam arti luas, Viridoplantae). Organel ini paling
dikenal dalam bentuknya yang paling umum, kloroplas, sebagai tempat berlangsungnya
fotosintesis.
Asam lemak jenuh : asam lemak yang hanya memiliki ikatan tunggal di antara atom-atom
karbon penyusunnya.
Asam lemak tak jenuh : asam lemak yang memiliki paling sedikit satu ikatan ganda di antara
atom-atom karbon penyusunnya.
Asam stearat asam (oktadekanoat) adalah asam lemak jenuh yang mudah diperoleh dari
lemak hewani serta minyak masak.
Asam linolenat : asam lemak tak jenuh majemuk (polyunsaturated fatty acid, PUFA) yang
tersusun dari rantai 18 atom karbon.
Asam lemak esensial : sebutan bagi asam lemak yang tidak dapat dibuat sendiri oleh atau
tidak dapat mencukupi kebutuhan minimal dari suatu spesies (hewan atau manusia).

26
DAFTAR PUSTAKA

Biologi untuk Sd Kelas II, Diah Aryulina, Esis


Biologi Campbell jilid 3 100% suka Biologi, Resti ernawati, Erlangga

27

Anda mungkin juga menyukai