Anda di halaman 1dari 11

JKPM VOLUME 4 NOMOR 1 APRIL 2017 e-ISSN : 2549 - 8401

PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA YANG MENYENANGKAN


MELALUI REKREASI MATEMATIKA DI PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
DAN SEKOLAH DASAR

Oleh :Ismartoyo, Yuli Haryati, UPBJJ-UT Semarang


ismartoyo@ecampus.ut.ac.id, yuliharyati@ecampus.ut.ac.id,

Abstrak
Pengembangan pembelajaran matematika yang menyenangkan melalui Rekreasi
Matematika di Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD ) dan Sekolah Dasar (SD) dalam makalah ini
bertujuan memberikan gambaran tentang salah satu upaya peningkatan pembelajaran ditingkat
mendasar. Gagasan ini dilatar belakangi (1) keprihatinan masih adanya fenomena pelajaran
matematika sulit dan menakutkan dan (2) himbauan mendikbud untuk meningkatkan pendidikan
secara fundamental diantaranya menghasilan individu yang gemar belajar sehingga siap dalam
persaingan global MEA.
Pembahasan terfokus pada rekreasi matematika yang jelas teridentifikasi memiliki
aktivitas menarik dan mendatangkan kepuasan jiwa. Karakteristik rekreasi matematika dikaitkan
dengan kesesuaian perkembangan anak, memungkinkan dapat dimanfaatkan guru sebagai
alternative pemenuhan/melengkapi tugas perkembangan yang selayaknya dilakukan guru kelas
secara optimal.
Aktivitas rekreasi matematika berfungsi(1) Mengasah logika; (2) Mengetahui indahnya
matematika (3) Melacak kebenaran hasil matematika dan kebetulannya; (4) Ketelitian; diuraikan
dapat dimanfaatkan oleh guru dalam mengembangkan pembelajaran yang menyenangkan.
Kedudukan rekreasi matematika dapat dikaitkan sebagai alat peraga, aktivitas pengayaan,
aktivitas remedial, atau diprogram untuk tujuan yang lain. Gambaran aktivitas rekreasi
matematika yang terlibat dan terkait pembahasannya dari berbagai segi diberikan masing-masing
contoh /uraian abstraksi secara singkat.Terakhir ditutup dengan saran perlunya Laboratorium
Matematika yang dapat mendukung terlaksananya rekreasi matematika dalam pembelajaran yang
menyenangkan di Sekolah Dasa
Kata Kunci: pengembangan pembelajaran matematika yang menyenangkan, aktvitas rekreasi
matematika, pendidikan PAUD dan SD

PENDAHULUAN masa kini.Kondisi jaman seperti ini


Tantangan kemajuan dunia kini
mensyaratkan sumber daya manusia
semakin kompleks, cepat, dan
(SDM) suatu bangsa harus berkulitas.
berubah.Globalisasi berbasis teknologi
Pendidikan mempunyai peranan penting
informasi dan komunikasi mewarnai era
dalam mewujudkan SDM yang

http://
1
JKPM VOLUME 4 NOMOR 1 APRIL 2017 e-ISSN : 2549 - 8401

berkuaitas tersebut. Menambah pula harus mempersiapkan pembekalan


tantangan Pendidikan Global yang kemampuan yang diperlukan anak didik
dipicu persaingan Masyarakat Ekonomi di kemudian hari. Selain itu juga
Asia (MEA) sudah selayaknya ditangani keterampilan yang dapat meningkatkan
serius oleh stakeholder pendidikan kepercayaan diri dan motivasi agar terus
disemua jenjang. Melalui pendidikan mengembangkan diri. Dengan demikian
semua institusi pendidikan di setiap itulah diharapkan anak didik dapat
jenjangnya diharapkan mampu mencetak memiliki dan meningkatkan mentalitas
lulusannya dengan serangkaian dalam menghadapi persaingan global
kemampuan dan keterampilan sesuai yang dibutuhkan menghadapi tantangan
perkembangan jaman yang berjalan, MEA.
sehingga nantinya dapat dipersiapkan Matematika merupakan salah
lulusan sebagai SDM yang berkualitas satu bidang ilmu yang dipelajari anak
dalam persaingan global MEA. didik karena kemanfaatanya dalam
Pendidikan Anak Usia Dini kehidupan.Sebagaimana karakteristik
(PAUD), Taman Kanak-kanak (TK) dan yang dimiliki matematika misalnya
sekolah Dasar (SD) merupakan jenjang sebagai pelayan ilmu, artinya semua
pendidikan di tingkat dasar, mempunyai bidang studi memerlukan ketrampilan
peranan penting dalam membangun matematika yang sesuai. Matematika
pendidikan ditingkat paling awal. Anak sebagai bahasa merupakan sarana
sebagai aset bangsa yang akan membawa komunikasi yang kuat, singkat dan jelas,
kemajuan bangsa setara dengan bangsa dapat digunakan untuk menyajikan
negara-negara maju, sudah selayaknya informasi dalam berbagai cara. Peranan
guru memprediksi dengan pendidikan matematika yang lain diantaranya
yang fundamental dan dapat meningkatkan kemampuan berpikir
dikembangkan untuk pendidikan di logis, ketelitian dan kesadaran
jenjang lebih lanjut. Sebagaimana keruangan, memberikan kepuasan
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan terhadap usaha memecahkan masalah
menghimbau agar guru optimis yang menantang, dan mengembangkan
mengembangkan dunia pendidikan kreaktivitas. Semuanya jelas
secara fundamental dengan menjadikan menunjukkan peranan matematika
anak didik gemar belajar dan pembelajar dalam pendidikan berkontribusi
seumur hidup. Untuk ini, beliau terhadap peningkatan kualitas SDM.
menekankan bahwa institusi pendidikan Kenyataan di lapangan ternyata
agar memanfaatkan kesukaan atau belum sesuai dengan yang diharapkan.
kegemaran para peserta didik menjadi Matematika sebagai pelajaran sekolah
alat belajar (http://www. kemdiknas. dalam pandangan masyarakat masih
go.id/kemdikbud/node/3709). Guru yang banyak yang negatif. Orang tua sebagai
mempunyai peran utama di lini terdepan sesorang yang terdekat dengan anak

http://
2
JKPM VOLUME 4 NOMOR 1 APRIL 2017 e-ISSN : 2549 - 8401

sering memperbesar pandangan rutin.Matematika dipelajari oleh


matematika dianggap sulit, takut nilai kebanyakan siswa secara langsung
matematika rendah maka anak dipaksa dalam bentuk yang sudah jadi (formal),
mengikuti program tambahan belajar karena matematika dipandang oleh
matematika yang kadang kurang kebanyakan guru sebagai suatu proses
menyesuaikan prinsip perkembangan yang prosedural dan mekanistis.
anak. Hasil studi beberapa penelitian Upaya menjadikan matematika
tentang pembelajaran matematika seperti yang menyenangkan sering menjadi
yang dirangkum Furaha (http: kunci saran yang utama dalam
furahasekai.com/2011/09/06/permasalah pengembangan pembelajaran yang
an-pembelajaran-matematika-di-sekolah) efektif. Menggaris bawahi yang
menyimpulkan bahwa (1) Rendahnya dihimbau Mendikbud di atas
kemampuan berpikir kritis dan kreatif mengisyaratkan agar guru harus mampu
matematika siswa yang dapat dilihat dari melaksanakan pembelajaran yang
hasil jawaban siswa dalam mengerjakan menyenangkan. Terkait permasalahan
soal-soal matematika di sekolah; (2) kenyataan pembelajaran matematika
Dalam menghadapi soal latihan sebagian yang terjadi, pembelajaran yang
besar tidak tahuapa yang harus menyenangkan merupakan tindakan
dikerjakan. Setelah diberi petunjuk pun, fundamental yang dapat mengatasi
mereka masih juga tidak dapat permasalahan tersebut. Hal yang logis
menyelesaikan soal-soal tersebut, upaya itu dapat direalisasikan salah
sehingga guru menerangkan seluruh satunya melalui kegiatan yang bersifat
penyelesaiannya; (3) Para siswa masih rekreasi dalam matematika.Sifat-sifat
merasa malas untuk mempelajari menyenangkan dari suatu rekreasi dapat
matematika karena terlalu banyak rumus. diidentifikasikan sebagai criteria yang
Para siswa menganggap bahwa pelajaran harus dipenuhi oleh aktivitas matematika
matematika adalah pelajaran yang yang berlangsung. Artinya, suatu
membosankan. Matematika masih sulit aktivitas matematika untuk anak dapat
dipahami oleh siswa.Soal matematika diciptakan dengan kreteria rekreasi
yang diberikan sulit untuk dikerjakan. sehingga dapat mewujudkan suatu
Siswa masih merasa bingung dalam pembelajaran Matematika yang
mengaplikasikan konsep matematika menyenangkan.Rekreasi matematika
dalam kehidupan sehari-hari.Soal yang yang diciptakan guru. Sebagai bentuk
diberikan adalah soal-soal rutin yang aplikasi pembelajaran matematika yang
kurang meningkatkan kemampuan sesuai di suatu kelas SD. Dengan
berpikir matematika siswa. Soal yang memandang rekreasi Matematika
diberikan tidak berhubungan dengan sebagai suatu sistem maka
kehidupan sehari-hari dan siswa belum perancangannya harus
terbiasa diberikan soal-soal tidak mempertimbangkannya semua

http://
3
JKPM VOLUME 4 NOMOR 1 APRIL 2017 e-ISSN : 2549 - 8401

komponen yang ada pada sitem tersebut. jasmani/rohani, dilakukan pada waktu
Berdasarkan uraian di atas, yang cenderung tidak terikat. Belum ada
permasalahan dapat dirumuskan sebagai definisi yang khusus tentang ini,
berikut: menurut Wikipedia bahasa Indonesia,
1. Apakah pengertian, fungsi dan peran ensiklopedia bebas diartikansebagai
Rekreasi Matematika dalam istilah untuk memberi arti permainan ke
perkembangan anak matematika, otodidak, permainan
2. Bagaimanakah merancang Rekreasi kesenangan sendiri, dan bukan untuk
Matematika yang sesuai di matematika professional yang
PAUD/SD pengerjaannya terlalu serius. Matematika
3. Manakah Jenis-jenis dan contoh rekreasi seringkali kerap digunakan oleh
Implementasi Rekreasi Matematika matematikawan untuk bermain karena
sebagai pembelajaran matematika yang rasa penasarannya yang ingin
menyenangkan di PAUD/SD. mengerjakan. Lebih lanjut rekreasi
matematika biasanya digunakan untuk
PEMBAHASAN (1) Mengasah logika dalam kesenangan
Pengertian Rekreasi Matematika tetapi tetap serius; (2) Mengetahui
Fungsi dan Perannya dalam indahnya matematika dalam hidup (3)
Perkembangan Anak Melacak kebenaran hasil matematika
Rekreasi dari bahasa latin, re- dan kebetulannya; (4) Ketelitian
creare(Wikipedia ensiklopedia) secara Dari keterangan di atas, objek
harfiah artinya ‘membuat ulang’, adalah rekreasi matematika dapat diidentifikasi
kegiatan yang dilakukan untuk berbagai kategori menurut berbagai segi:
penyegaran kembali jasmani dan rohani (1) Gerak(move) ada yang aktif,
seseorang. Rekreasi merupakan aktivitas melibatkan fisik/jasmani (misal
yang secara sengaja sebagai kesenangan bermain puzzle). Tetapi sebaliknya
atau untuk kepuasan, umumnya dalam ada yang pasif yang tidak
waktu senggang. Rekreasi memiliki melibatkan fisik, misal kreasi
banyak bentuk aktivitas di mana pun matematika yang dapat dinikmati
tergantung pada pilihan seninya sehingga mendatangkan
individual.Kegiatan yang umum kepuasan rohani.
dilakukan untuk rekreasi adalah (2) Bentuk aktivitas; sebagai
pariwisata, olahraga, bermain, dan hobi. permainan, teka-teki, quiz,
Dengan demikian rekreasi investigasi, eksplorasi.
matematika atau matematika rekreasi (3) Konsepsi/keterkaitan pembelajaran;
dapat diartikan aktivitas matematika pengenalan konsep, pemahaman
seseorang maupun kelompok yang konsep, pembinaan keterampilan,
secara sengaja sebagai kesenangan atau perbaikan/pengayaan konsep.
yang mendatangkan kepuasan

http://
4
JKPM VOLUME 4 NOMOR 1 APRIL 2017 e-ISSN : 2549 - 8401

(4) Sifat rekreasi; bebas, atau terikat yang dihadirkan. Bentuk, jenis atau sifat
pada aturan. yang lain yang mana saja diambil dari
(5) Pelaksanaan; diluar atau didalam indicator rekreasi matematika di atas,
ruangan guru dapat memprogramkan
(6) Cara mengemas kreasi, langsung, kegiatan/aktivitas yang menyesuaikan
permodelan, manipulasi, teknologi perkembangan anak tersebut. Beberapa
elektronik dan computer pendekatan yang disarankan antara lain:
(7) Operasional;individual, bermain, melangsungkan kehidupan
berpasangan, beregu/kelompok nyata, kreatif, dan sebagainya. Misalnya
(8) Sebagai media/alat peraga bilangan, dipilih pendekatan bermain dengan
geometri atau statistika alasan mengikuti fenomena bahwa anak
Hakikat anak hidup dalam masa belajar sambil bermain dan hanya
perkembangan. Suatu masa yang melalui bermain sesuatu itulah anak
menjadi hak anak untuk tumbuh dan dapat belajar sesuatu. Dengan sikap
berkembang dengan rasa aman dan menerima bahwa bermain adalah dunia
sejahtera. Beberapa ahli dan juga anak, pembuat program akan terbuka
sebagaimana yang dikemukakan wawasan dan kreativitasnya untuk
Bredekam (1992) bahwa idealnya anak merancang aktivitas rekreasi matematika
tumbuh dan berkembang secara yang dibutuhkan anak.
integratif dan holistic. Berbagai aspek Bagimanakah Merancang Rekreasi
perkembangan meliputi kognitif, fisik, Matematika untuk Anak
social, bahasa, emosi(psikis) dan seni Pada prinsipnya suatu objek
(estetis) diharapkan dapat berkembang rekreasi matematika atau matematika
secara bersama-sama, simultan, dan rekreasi adalah hasil ciptaan seseorang
optimal sesuai kemampuan potensi yang dipicu keunikan dari objek
individu. matematika sendiri. Dalam proses
Guru PAUD/TK maupun SD penciptaannya sudah jelas membutuhkan
dapat merancang suatu bentuk suatu proses kreatif, inovasi, dan rasa
matematika rekreasi sesuai kebutuhan peduli dari matematikawan untuk
perkembangan anak, misalkan: sebagai pebelajar agar lebih mencintai
kegiatan inti, kegiatan tambahan, matematika. Dengan demikian guru
kegiatan remidi, rubrik majalah dinding, dapat menghadirkan matematika rekreasi
program ekstrakurikuler sekolah dsb. yang dapat diperoleh dengan:
Utamanya apabila guru menyadari 1. menggunakan langsung/
adanya salah satu aspek perkembangan menyalin/membuat tiruan suatu kreasi
yang tidak mampu diprogramkan dalam yang sudah ada. Misal Teka-teka pola
praktik pembelajaran di kelas, guru bilangan Polya, Teka-teki tebak
dapat melengkapi kekurangannya itu angka, Teka-teki permaian logic,
dengan kreasi dari matematika rekreasi permainan Tangram, Halma, pita

http://
5
JKPM VOLUME 4 NOMOR 1 APRIL 2017 e-ISSN : 2549 - 8401

mobius, menara Hanoi, games di gantung mobiles bilangan di dalam


computer dan sebagainya. ruangan.
2. mengadopsi dan mengembangkan Contoh-2; Untuk tujuan lebih tertarik
sesuai kebutuhan Misalkan: domino indahnya matematika terkait perkalian
untuk pecahan, labirin, pengubinan bilangan, guru SD kelas II memberikan
dengan ubin yang unik, games tugas mewarnai kotak-kotak bilangan
modifikasi permaian tradisional, pada kartu jajaran 100 bilangan dengan
aktivitas cusenaire rods, roller proses membilang loncat menemukan
bernomor, puzzle, dan sebagainya pola menarik kelipatan bilangan pada
3. hasil karya cipta sendiri dari proses kartu.
kreatif dan inovatif. Misal games
interaktif di komputer yang terus Implementasi Rekreasi Matematika
bertambah. pada Pembelajaran Matematika
Dalam merancang kreasi baru untuk Anak
suatu matematika rekreasi, atau Pendidikan Matematika Anak di
memodifikasi yang sudah ada.hal-hal PAUD, TK, dan SD tentu tidak terlepas
yang perlu dipertimbangkan adalah dari program kurikulum yang berlaku.
1. Tidak meninggalkan karakteristik Pendidikan matematika secara umum di
utama dari rekreasi matematika yaitu; PAUD/TK bertujuan agar anak
punya daya tarik, mendatangkan mengetahui dasar-dasar pembelajaran
kesenangam/kepuasan jiwa. berhitung/matematika, sehingga pada
2. Terkait dengan kepentingan dan saatnya nanti anak akan lebih siap
tujuan pendidikan matematika: logis, mengikuti pembelajaran matematika
kritis, cermat dan teliti, jujur, pada jenjang pendidikan selanjutnya
bertanggung jawab, dan tidak mudah yang lebih komplek
menyerah dalam menyelesaikan (https://failashofagmail.
masalah. wordpress.com/2011/06/01/pengenalan-
3. Memenuhi kebutuhan anak dan matematika-anak-usia-dini). Untuk ini,
karakteristik anak. mensyaratkan pembelajaran matematika
4. Mudah dan jelas dapat dilangsungkan dengan bermain, konkret,
dioperasionalkan sesuai kemampuan dan menyenangkan
anak. Tujuan pembelajaran
Sebagai contoh-1; Dimisalkan untuk matematika di SD dapat dilihat di dalam
tujuan anak TK tidak asing dengan kurikulum tingkat satuan pendidikan
lambang bilangan, maka guru melakukan 2006 SD. Mata pelajaran matematika
tindakan Immersion bilangan di TK bertujuan agar peserta didik memiliki
dengan membuat/menciptakan kreasi kemampuan sebagai berikut, (1)
tirai bilangan di jendela, membuat hiasan memahami konsep matematika,
menjelaskan keterkaitan antar konsep

http://
6
JKPM VOLUME 4 NOMOR 1 APRIL 2017 e-ISSN : 2549 - 8401

dan mengaplikasikan konsep atau


algortima, secara luwes, akurat, efesien,
dan tepat dalam pemecahan masalah, (2)
menggunakan penalaran pada pola dan Tangram Domino Puzzle
sifat, melakukan manipulasi matematika pecahan
dalam membuat generalisasi, menyusun
bukti, atau menjelaskan gagasan
g dan
pernyataan matematika, (3) memecahkan
masalah yang meliputi kemampuan
memahami masalah, mera cang model
n
matematika, menyelesaikan model dan Pola Bilangan Pengubina Menara
menafsirikan solusi yang diperoleh, (4) n unik Hanoi
mengkomunikasikan gagasan dengan
simbol, tabel, diagram, atau media lain
untuk memperjelas ke adaan atau
masalah, (5) memiliki sikap menghargai
kegunaan matematika dala m kehidupan,
yaitu memiliki rasa ingin tahu, perhatian Pita Mobius Gam Games
dan minat dalam mempelajari koputer computer
matematika sifat-sifat ulet dan percaya Ten frame labirin
diri dalam pemecaha
n masalah card
(http://www.sekolahdasar.net/2011/0 / Uraian di atas mempersyaratkan
pembelajaran-matematika-di- bahwa pembelajaran matematika untuk
sekolah.html). anak di SDutamanya harus
dilangsungkan dengan (1) secara
kongkret; untuk memenuhi pemahaman
konsep-konsep matematika, kertekaitan
Disply beberapa aktivitas rekreasi konsepdengan mas alah dalam
matematika kehidupan nyata, maupu n, pola pola,
sifat yang cenderung abstrak, (2)
bermain; untuk memenuhi tuntuan rasa
ingin tahu, pemecahan masalah,
penggunaan pola bernalar, dsb, dan (3)
menyenangkan.
Berdasarkan Peraturan Menteri
Ruang belajar Bujur Batang Pendidikan Dan Kebudayaan Republik
PAUD sangkar Quisenai Indonesia Nomor 103 Tahun 2014, Pasal
Ajaib r 2 (1); Pembelajaran dilaksanakan
berbasis aktivitas dengan karakteristik: a.

http://
7
JKPM VOLUME 4 NOMOR 1 APRIL 2017 e-ISSN : 2549 - 8401

interaktif dan inspiratif; b. penggunaanya menyatu dalam


menyenangkan, menantang, dan system pembelajaran.
memotivasi peserta didik untuk a. Contoh-1 Pembelajaran
berpartisipasi aktif; c. kontekstual dan mengurutkan dari yang
kolaboratif; d. memberikan ruang yang terpanjang ke yang terpendek,
cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan Guru TK dapat memfasilitasi
kemandirian peserta didik; dan e. sesuai kreasi Cusenaire rods untuk
dengan bakat, minat, kemampuan, dan membandingkan panjang
perkembangan fisik serta psikologis batang-batang cusenair,
peserta didik. Evaluasi mudah dilakukan
Dengan demikian sudah tidak guru pada jawaban urutan
diragukan bahwa implementasi warna yang dikemukakan
kurikulum 2015 akan mendukung anal.
tercapainya pendidikan matematika b. Contoh 2 investigasi
untuk anak. Disamping itu pada ayat (7) pembuktian isi kerucut : isi
disampaikan bahwa Pendekatan tabung sebagai 1 : 3 untuk
pembelajaran agar terjadinya proses kerucut dan tabung yang
pembelajaran dan tercapainya memiliki alas dan tinggi yang
kompetensi yang ditentukan sama. Dilakukan siswa di bak
menggunakan pendekatan saintifik / pasir/kolam, dengan cara
pendekatan berbasis proses keilmuan. mengukur isi tabung dengan
Hal ini menuntut guru benar-benar menggunakan kerucut sebagai
berusaha keras bagaimana merancang satuan pengukurnya.
dan melaksanakan pembelajaran yang 2. Kegiatan pengayaan yang
harus memenuhi tuntutan-tuntutan di dilaksanakan di luar jam
atas. pelajaran, Misalkan:
Adanya rekreasi matematika a. Contoh-1 menjawab teka-teki
yang memiliki karakteristik digunakan pola bilangan sebagai tugas
untuk (1) Mengasah logika dalam rumah,
kesenangan tetapi tetap serius; (2) b. Contoh-2 Kreasi tangram
Mengetahui indahnya matematika dalam tentang mencari bangun-
hidup (3) Melacak kebenaran hasil bangun lain yang luas
matematika dan kebetulannya; (4) daerahnya sama.
Ketelitian (Wikipedia ensiklopedia). 3. Sebagai Program remedial
Dengan demikian kedudukan rekreasi adanya kegagalan penguasaan
matematika dalam pembelajaran dapat materi pelajaran,
dimanfatkan sebagai berikut a. Contoh-1Misalkan
1. Media/alat peraga pengkonkritan sekelompok siswa kurang
konsep abstrak yang terampil menjumlahkan

http://
8
JKPM VOLUME 4 NOMOR 1 APRIL 2017 e-ISSN : 2549 - 8401

pecahan yang berpenyebut a. Contoh-1 di TK seperti


tak sama, maka guru SD menghias ruangan kelas
meminta sekelompok siswa dengan lambang bilangan
tersebut untuk bermain berbagai ukuran bentuk dan
domino pecahan dibawah berwarna warni.
bimbingannya. b. Contoh-2 di SD Terdapat
b. Contoh-2 Bermain permainan majalah dinding yang ada
bujursangakar ajaib untuk teka-teki pola bilangan, tebak
memperbanyak latihan bilangan, labirin pencari
penjumlahan tiga bilangan jejak. Demikian juga,
4. Pemenuhan perkembangan anak terdapat hal yang sama pada
yang diluar program kurikulum majalah sekolah.
a. Bermain permainan “Tic-
Tac-Toe” melatih strategi dan Suatu hal yang sangat
asah otak mendukung terselenggaranya rekreasi
b. Permainan identifikasi dan sekolah apabila sekolah mempunyai
klasifikasi dengan alat “bloc laboratorium matematika. Laboratorium
Dienes” matematika sekolah dapat memuat:
5. Pemenuhan rasa ingin tahu, media/alat/sumber yang berupa kartu,
a. Contoh-1;Investigasi bentuk- model, benda konkret lain, dan
bentuk irisan kerucut pada dilengkapi benda elektronik termasuk
model kerucut transparan computer. Isi laboratorium tersebut
yang diisi air berwarna dalam dikoleksi dan dikelola, sehingga rekreasi
popsisi-posisi tertentu. matematika dapat diselenggarakan
b. Contoh-2; Investigasi Pita .Ruangan Laboratorium juga dapat
Mobius yang mempunyai difungsikan sebagi ruangan yang sesuai
satu sisi, dan percobaan yang untuk pembelajaran yang menerapkan
mencengangkan pada n metode laboratorium atau metode
pembelahan pita proyek. Ruangan yang ditata rapi
c. Aktivitas cermin tembus dilengkapi hiasan dan dekorasi (yang
pandang dalam aktivitas juga berwujud alat peraga) dapat
eksplorasi bangun asal, ciptakan suatu pariwisata matematika
bangun hasil, oleh yang tentunya bermanfaat bagi siswa
pencerminan pada sumbu- sekolah lain yang mungkin masih
sumbu tertentu. terbelakang.
6. Program Immersion matematika
ada di mana-mana, Untuk KESIMPULAN
menciptakan matematika indah Upaya peningkatan SDM pada
dan menyenangkan. khususnya menghadapi persaingan

http://
9
JKPM VOLUME 4 NOMOR 1 APRIL 2017 e-ISSN : 2549 - 8401

global MEA, harus menyentuh guru pembelajaran yang sesuai.Juga hendanya


PAUD/TK maupun SD yang memegang kreatif dan tidak putus asa sebagaimana
peranan penting meletakkan pendidikan yang ditekankan Mendikbud untuk
ditingkat mendasar.Mendikbudpun gemar belajar sepanjang hayat.Kepada
mehimbau diantaranya mendidik secara instansi yang terkait kiranya mendukung
fundamental dengan menjadikan untuk dibangunnya laboratorium
individu yang gemar belajar.Terkait matematika di sekolah dasar.
fenomena momoknya matematika dalam
pembelajaran, guru harus dapat
menciptakan pembelajaran yang DAFTAR PUSTAKA
menyenangkan salah satunya melalui Bredekamp, Sue.
rekreasi matematika. (1992).Developmenttaly
Rekreasi matematika Appropriate Practice Early
diidentifikasi mempunyai kekuatan pada Childhood Progams Serving
daya tarik dan mendatangkan Children Form Birth Thourgh
kesenangan bagi pebelajar. Aktivitas Age 8 . Wasingtoon: NACYS
rekreasi matematika dapat diadopsi
sebagai kegiatan yang sesuai untuk anak Marks, John L., Hiatt, Arthur A., dan
PAUD/TK/SD karena mempunyai Neufeld, Evelyn M,.(1988).
karakteristik Metode Pengajaran Matematika
bermain, menyenangkan, dapat luwes Untuk Sekolah Dasar.Alih
dihadirkan guru menutupi kekurangan bahasa Bambang Sumantri.
sebagian tugas perkembangan anak yang Jakarta: Erlangga.
tidak dapat diberikan dalam Musser, Gary L., dan Burger, William F.
pembelajaran. (1991).Mathematics for
Rekreasi matematika juga dapat Elementary Teacher A
diadopsi guru untuk pengembangan Contemporary Approuch. New
kualitas pembelajarannya. York: Macmillan Publishing
Kedudukannya dalam pembelajaran Company
dapat sebagai alat peraga, aktivitas
Ruseffendi, E.T. (1980).Pengajaran
pengayaan, aktivitas remedial, atau
Matematika Modern, seri iv Alat
diprogram untuk tujuan yang lain.
Peraga Permainandan
Laboratorium Matematika
SARAN Sederhan.Bandung:Tarsito
Untuk mengembangkan rekreasi
Muhsetyo, Gatot, et.al. (2011). BMP
matematika guru PAUD/TK/SD
Pembelajaran Matematika SD.
hendaknya banyak membaca literature
Jakarta:UT
untuk mencari dan mengkaitkan dalam

http://
1
JKPM VOLUME 4 NOMOR 1 APRIL 2017 e-ISSN : 2549 - 8401

http://www.kemdiknas.go.id/kemdikbud/
node/3709. unduh 10 Oktober 2015
https://failashofagmail.
wordpress.com/2011/06/01/pengena
lan-matematika-anak-usia-dini/ 10
Oktober 2015
http://www.sekolahdasar.net/2011/0/pem
belajaran-matematika-di-
sekolah.html)./10 Oktober 2015

http://
1

Anda mungkin juga menyukai