Pada Metode Ini
Pada Metode Ini
kehangatan bayi tetap terjaga. Dalam hal ini, ibu berperan sebagai termoregulator bagi
sang bayi. Selain itu, adanya kontak langsung antara kulit ibu dan bayi dapat
mempengaruhi hormon kortisol bayi sehingga kualitas tidur bayi ikut meningkat
(Solehati, 2018). Dari hasil uji coba peneliti pada 10 bayi, didapati untuk suhu tubuh
adanya perbedaan yang signifikan sebelum dan sesudah metode KMC diberikan.
Metode ini sangat baik untuk bayi dengan berat badan lahir rendah yang suhu
tubuhnya mudah turun dan mudah kedinginan. Panas dari tubuh ibu lebih tinggi akan
berpindah ke tubuh bayi sehingga suhu tubuh bayi akan meningkat dan berangsur
normal. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian (Lestari, 2014) yang mengatakan bahwa
ada pengaruh antara perawatan metode KMC terhadap stabilitas suhu tubuh bayi BBLR.
Penelitian yang sama juga ditemukan pada penelitian yang dilakukan oleh (Prajani,
2017) di Ruang Perinatologi selama satu jam terhadap suhu tubuh bayi berat lahir
rendah, dimana terdapat pengaruh pelaksanaan KMC dengan suhu tubuh bayi.
Pada penelitian ini, ditemukan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara
denyut jantung sebelum dan sesudah diberikan metode KMC. Hal ini sejalan dengan
penelitian yang dilakukan oleh (Purwandari, 2019) dimana terdapat perbedaan denyut
jantung bayi sebelum dan sesudah dilakukannya metode KMC. Masih dengan penelitian
yang sama, (Zahrah, 2018) menuliskan bahwa ada penurunan yang signifkan pada
denyut jantung bayi yang dilakukan sebelum, setelah satu jam, dan dua jam
pada bayi setelah diberikan metode KMC dengan durasi 20 menit, yaitu sebesar
5x/menit. Peningkatan ini dapat disebabkan oleh perubahan gaya gravitasi bayi yang
juga menimbulkan strees pada bayi tersebut. Sedangkan, terjadinya penurunan denyut
Pada penelitian ini, laju pernapasan pada bayi megalami perubahan yang
signifikan sebelum dan sesudah dilakukannya metode KMC. ventilasi dan perfusi
respirasi dipengaruhi oleh gaya gravitasi. penurunan pernapasan bayi BBLR dengan
metode KMC sangat ditentukan oleh posisi bayi yang diposisikan tegak pada saat
metode dilakukan. hal ini terjadi karena saat posisi bayi tegak, sistem respirasi akan
semakin optimal.
oksigen pada bayi. didukung oleh penelitian Mulhaeriah (2021), yang menyatakan
Penelitian lainnya juga mengatakan hal yang sama, dilakukan metode KMC selama 3
hari dan ditemukan adanya peningkatan respon fisiologis bayi, salah satunya pernapasan.
Selain pernapasan, saturasi oksigen juga sama dipengaruhi oleh posisi bayi yang
tegak, kurang lebih 60 derajat. Metode ini dapat meningkatkan saturasi oksigen dan
mempertahankannya agar tetap stabil. Hal ini didukung oleh penelitian yang dilakukan
dari yang sebelumnya rendah menjadi normal kembali. Zahra da Mulyono mengatakan
hal yang sama, dimana saturasi oksigen pada bayi di RSUP Dr Kariadi Semarang
mengalami peningkatan. Metode KMC dilakukan 3 kali, yaitu sebelum, sesudah 1 jam
dan sesudah 2 jam. Penemuan tersebut menyatakan bahwa saturasi oksigen yang
meningkat lebih baik ada pada durasi sesudah 2 jam. Penelitian lain mendukung
pernyataan tersebut, dimana ditemukan bahwa saturasi oksigen meningkat sebanyak 9%
Metode KMC membantu proses menyusui pada bayi, karena memberikan efek
nyaman dan tenang ketika berada dalam dekapan sang ibu. Metode ini mengarahkan
bayi untuk menerima asi khusus pada pertumbuhan bayi, dimana ketika metode KMC
dilaksanakan, terjadi peningkatan glukosa bayi yang mengarah pada metabolisme baik
Pada penelitian ini, ditemukan adanya perbedaan berat badan sebelum dan
sesudah metode KMC dilakukan. Penelitian ini didukung oleh penelitian lain dengan
judul Pengaruh Penerapan Kangaroo Care terhadap peningkatan berat badan pada bayi
berat lahir rendah (BBLR) di RSUD Ulin Banarmasin, dimana ketika dilakukan metode
tersebut, terdapat pengaruh yang signifikan antara berat badan sebelum dan sesudah
metode KMC.
Penelitian yang lain juga mengatakan hal yang sama, mengenai pengaruh KMC
terhadap berat badan bayi. Penelitian yang dilakukan oleh Farida dan Yuliana (2012) di
ruang RA Kartini Jepara, mendapatkan hasil adanya peningkatan berat bada bayi
Hal ini menunjukkan bahwa pemakaian sarung tangan berdasarkan hasil dari olah data
lebih banyak responden yang melakukan pemakaian sarung tangan dibandingkan yang
tidak melakukan sesuai dengan prosedur. Sarung tangan adalah salah satu alat pelindung
yang memiliki fungsi untuk menutupi bagian permukaan tangan. Sarung tangan
memiliki fungsi utama mampu menutupi tangan manusia dari paparan sesuatu dari
lingkungan.
penggunaan sarung tangan memiliki fungsi sebagai alat melindungi diri dari pecikan
droplet yang ditemukan pada benda-benda yang di pegang oleh tangan dan juga
menghindarkan penularan virus dari tangan ke benda-benda yang dipegang yang bisa
menularkan ke orang lain. Paparan virus pada tangan cukup berbahaya karena manusia
sering memegang bagian wajah dengan tangan secara sengaja maupun tidak sehingga
Hasil penelitian yang berbeda di dapatkan oleh Yulis (2019) bahwa kepatuhan
perawat memakai alat pelindung diri sarung tangan masih kurang. Berbeda dengan
penelitian ini bahwa perawat memakai APD dikategorikan cukup patuh karena adanya
Dari pertanyaan pemakaian alat pelindung diri sarung tangan yang paling banyak
tidak melakukan sesuai dengan prosedur sop adalah apakah anda melakukan cuci tangan
dengan sabun atau memakai handdsanitizer dengan cara enam langkah?. Dari pertanyaan
tersebut dapat dilihat bahwa melakuka kebersihan tangan itu sendiri memperoleh
perhatian yang serius apalagi di masa pandemic Covid-19 ini, kegagalan pelaksanaan
cuci tangan seperti tidak tersedianya cairan antiseptic di wastafel. Namun sudah
untuk melaksanakan langkah cuci tangan. Dan peneliti berpendapat terhadap responden
yang tidak mencuci tangan karena waktu dan beban kerja. Selain itu kekurangan dari
peneliti tidak mengobservasi pada saat tahap pra interaksi. Sehingga kemungkinan ada
Berdasarkan pemakaian masker dari hasil olah data menunjukkan bahwa yang lebih
melakukan sesuai dengan prosedur. Karena masker adalah pelindung diri untuk
menutupi pemakai dari partikel bahaya dan penyebaran yang bisa masuk lewat mulut
dan hidung. Dan masker memiliki kegunaaan secara umum untuk mencegah pencemaran
Masker Bedah memiliki 3 lapisan (layers) yaitu lapisan luar kain tanpa anyaman
kedap air, lapisan dalam yang merupakan lapisan filter densitas tinggi dan lapisan dalam
yang menempel langsung dengan kulit yang berfungsi sebagai penyerap cairan
berukuran besar yang keluar dari pemakai ketika batuk maupun bersin. Karena memiliki
lapisan filter ini, masker bedah efektif untuk menyaring droplet yang keluar dari
pemakai ketika batuk atau bersin, namun bukan merupakan barier proteksi pernapasan
karena tidak bisa melindungi pemakai dari terhirupnya partikel airborne yang lebih kecil.
Menurut peneliti pemakaian masker merupakan alat pelindung diri karena Covid-19
bisa menyebar lewat droplets. Masker dapat diandalkan karena masker dapat dipakai
Bokormas Kota Manado oleh Abdul, Mujib, Nurul dan Citra (2018) menyatkan bahwa
pekerja tidak memakai alat pelindung diri masker ketiak bekerja sebanyak 19 reponden
(40.4%) dan yang memakai alat pelindung diri masker ketika bekerja sebanyak 28
responden (59,6%).
Dari pertanyaan pemakaian alat pelindung diri masker yang paling banyak tidak
melakukan sesuai dengan prosedur sop adalah apakah anda mengikat bagian bawah
dibelakang sejajar dengan bagian leher ?. Menurut peneliti dari pertanyaan ini kenapa
masih banyak tidak melakukan karena kemungkinan masker bedah yang dipakai perawat
masker bedah yang langsung dipasangkan ketelinga bukan lagi masker bedah yang diikat
dibelakang telinga. Dan masker yang dipakai juga oleh perawat covid-19 adalah masker
responden yang melakukan dibandingkan yang tidak melakukan sesuai dengan prosedur.
Penutup mata memiliki bentuk seperti kacamta yang terbuat dari plastic dipakai sebagai
penutup mata yang melinudngi erat bagian mata dan sekitarnya agar terlepas dari
cipratan yang dapat mengenai mukosa. Pelindung mata digunakan pada saat tertentu
seperti aktifitas dimana memungkinkan risiko terciprat atau tersembur, khususnya pada
saat prosedur menghasilkan aerosol, kontak dekat berhadapan muka dengan muka pasien
muncul uap air dari respirasi sehingga membuat pandangan pemakai terganggu, di sisi
lain pengguna googles dapat membuat rasa tidak nyaman pada daerah di atas telinga
banyak tidak melakukan sesuai dengan prosedur sop adalah apakah anda memasang
kacamata pada wajah dan mata serta sesuaikan agar pas? Ketika memasang kacamata
pelindung sudah di pastikan keadaan pengikat kepala masih kencang dan fleksibel
Berdasarkan pemakaian gaun dari hasil olah data menunjukkan bahwa yang lebih
banyak responden yang melakukan pemakaian gaun dibandingkan yang tidak melakukan
Menurut Kemenkes (2020) Gaun adalah alat yang dipakai dapat melindungi badan
dari pajanan melalui sentuhan atau droplet dengan cairan serta zat padat infeksius untuk
mencegah dan area badan petugas medis selama prosedur dan dalam pemberian tindakan
keperawatan. Persyaratan gaun yang ideal antara lain efektif barrier (mampu mencegah
penetrasi cairan), fungsi atau mobilitas, nyaman, tidak mudah robek, pas di badan (tidak
terlalu besar atau terlalu kecil). Gaun dibagi menjadi menjadi dua yaitu, gaun sekali
pakai dan gaun dipakai berulang. Dimana gaun sekali pakai dirancang untuk dibuang
setelah satu kali pakai dan biasanya tidak dijahit dan dikombinasikan dengan plastic film
untuk perlindungan dari penetrasi cairan dan bahan yang digunakan adalah synthetic
fibers sedangkan gaun yang dipakai lebih dari satu kali yaitu gaun dibuat dari bahan
katun 100% gaun dipakai berulang yaitu gaun terbuat dari bahan 100% katun. Gaun ini
bisa dipakai lebih dari satu kali hingga 50 kali dengan catatan tidak mengalami
kerusakan.
Menurut peneliti pemakaian gaun pelindung atau celemek dengan benar atau sesuai
prosedur bisa memberi kegunaan terhadap tenaga medis untuk menutupi kulit dan
pakaian dari pencemaran cairan tubuh manusia. Gaun pelindung wajib dipakai ketika
pasien, maupun tindakan yang lain yang terkena dengan cairan tubuh pasien.
Dari pertanyaan pemakaian alat pelindung diri gaun yang paling banyak tidak
melakukan dengan sesuai prosedur sop adalah apakah anda masuk ke ruangan kecil ,
setelah memakai baju perawat di ruang ganti? Apakah anda mengecek APD apakah
masih layak pakai atau tidak? Apakah anda melakukan cuci tangan dengan sabun atau
memakai handsanitizer dengan cara enam langkah. Peneliti berpendapat setelah masuk
ke ruang ganti kemudian perawat memakai scrub suitnya artinya ketika dipakai duluan
keadaannya tidak bersih dan sudah terkontaminasi. Masih ada beberapa perawat yang
tidak mengecek karena lupa dan langsung memasangkan ke tubuhnya saja. Sebelumnya
sudah memakai handsanitizer pada saat melakukan pemakaian sarung tangan dan
maskersehingga pada saat pemakaian gaun perawat tidak memakai handsanitizer dan
yang tidak melakukan sesuai dengan prosedur. Coverall medis ini dapat menutupi
petugas kesehatan dari kontaminasi infeksi atau penyaki secara menyeluruh dimana
seluruh tubuh yakni kepala, punggung dan kaki tertutup. Namun hasil penelitian ini
masih terdapat responden tidak melakukan prosedur pemakaian coverall dengan baik
Dari pertanyaan pemakaian alat pelindung diri coverall yang paling banyak tidak
melakukan dengan sesuai prosedur sop adalah apakah anda masuk ke ruangan kecil,
setelah memakai baju perawat di ruang ganti? Apakah anda memakai sepatu boots. Jika
tenaga medis memakai sepatu ataupun yang lainnya tertutup maka petugas memakai
dengan cara menutupi sepatu yang dipakai di bagian luar sepatu. Peneliti berpendapat
setelah masuk ke ruang ganti kemudian perawat memakai scrub suitnya artinya ketika
dipakai duluan keadaannya tidak bersih dan sudah terkontaminasi. Karena ketika petugas
medis memakai sepatu bootd maka tidak lagi memakai sepatu kets yang yang tertutup
dengan coverall.