Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH STRUKTUR TUMBUHAN

“ Sel Tumbuhan ”

OLEH :

                                            
2021310305
A Syamsul Rijal 2021310331 Dila Yulistiawati

2021310323
Fajar 2021310307 Mulfira

2021310321
Ahmad Fauzan 2021310333 Nur Istikhamah

2021310319
Elfira Yustika 2021310329 Dilla

2021310317
Sri Hartika 2021310327 Sri Ramadani

2021310311
Lilis Angriani 2021310315 Nurmiati

2021310309
Devi Endriani 2021310313 Sri Wahyuni

2021310325 2021310303
Zulfiani Asrah Zul Aidina Irnas

1
Andi Tenri Latif 2021310301

PRODI PENDIDIKAN BIOLOGI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BULUKUMB
2021

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat,
karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang
berjudul “Sel Tumbuhan”.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan
serta pengetahuan kita. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam tugas ini terdapat
kekurangan-kekurangan baik dari segi penyusun bahasanya maupun segi lainnya. Untuk itu,
kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan di masa yang akan datang,
mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.
sekiranya makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang
yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang
kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di
masa depan.

Bulukumba, 4 oktober 2021

Penyusun

2
DAFTAR ISI

JUDUL 1
KATA PENGANTAR 2
DAFTAR ISI 3

BAB I PENDAHULUAN 4

A. LATAR BELAKANG MASLAH 1

B. RUMUSAN MASALAH 1

C. TUJUAN 1

BAB II PEMBAHASAN 1

BAB III PENUTUP 1


A. KESIMPULAN 1

B. SARAN 1

DAFTAR PUSTAKA

3
BAB I
PENDAHULUAN

Latar Belakang
Fisiologi tumbuhan merupan ilmu yang mempelajari tentang proses, fungsi, dan aktivitas
suatu organisme dalam menjaga dan mengatur kehidupannya. Seperti halnya cabang ilmu
biologi lain, fisiologi tumbuhan juga mempelajari proses kehidupan yang sering mirip atau
identik pada banyak organisme. Fisiologi tumbuhan sebenarnya merupakan terapan dari
fisika dan kimia modern untuk memahami tumbuhan. Karena itu, kemajuan fisiologi
tumbuhan hampir seluruhnya bergantung pada kemajuan dibidang fisika dan kimia. Kini
teknologi ilmu fisika terapan menyumbangkan peralatan untuk membantu penelitian dibidang
fisiologi tumbuhan serta pengetahuan dasar yang dipakai untuk menafsirkan berbagai
hasilnya.
Dalam mempelajari fisiologi tumbuhan, yang paling mendasar perlu di pelajari adalah ilmu
tentang sel . Tumbuhan termasuk organisme multiseluler yang terdiri dari berbagai jenis sel
terspesialisasi yang bekerja sama melakukan fungsinya. Sel tumbuhan meliputi berbagai
organel seperti dinding sel, sitoplasma, membran plasma, retikulum endoplasma, badan golgi,
vakuola, badan mikro, sferosom, rangka sel, ribosom, mitokondria, plastida dan nukleus.
Masing-masing organel memiliki struktur dan fungsi yang berbeda. Fotosintesis,
metabolisme, pertumbuhan serta perkembangan tumbuhan merupakan aktivitas sel-sel
tumbuhan. Misalnya organel plastida yang berperan dalam fotosintesis tumbuhan.
Tumbuhan tingkat tinggi tubuhnya tersusun oleh sejumlah sel, baik sel hidup maupun sel
mati. Sel-sel hidup memiliki persamaan dan perbedaan dalam struktu dan fungsinya.
Persamaannya adalah sel itu mempunyai dinding sel, terisi plasma yang terbungkus oleh
membran plasma. Sedangkan perbedaannya terutama diakibatkan oleh lingkungan dan faktor
genetik, yaitu akibat proses diferensiasi yang mengikuti proses pembelahan sel.
Pemahaman tentang sel tumbuhan diperlukan dalam bahasan fisiologi tumbuhan selanjutnya.
Pada makalah ini dijelaskan struktur dan fungsi masing-masing organel sel serta hubungan
antar organel sehingga dapat bekerja sama membentuk sistem.
Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah pada makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Apakah arti dan fungsi fisiologi tumbuhan ?
2. Bagaimana aktifitas hidup yang dilakukan oleh tumbuhan ?
3. Bagimana keterkaitan antara fisiologi tumbuhan dengan cabang ilmu biologi yang lain?
4. Bagaimana struktur dan fungsi organel-organel sel tumbuhan?
5. Bagaimana hubungan kerjasama antar organel-organel sel tumbuhan?

4
I. SEL TUMBUHAN

Sel merupakan penyusun tubuh makhluk hidup sebagaimana telah dibuktikan melalui
pengamatan mikroskopis oleh Mathias Schleiden (seorang ahli anatomi tumbuhan) dan
Theodor Schwann (seorang ahli anatomi hewan) yang kemudian merumuskan bahwa : “sel
merupakan kesatuan struktural kehidupan“.

Max Schultze dan Thomas Huxley menyatakan bahwa : “sel merupakan satu
kesatuan fungsional kehidupan” yang menunjukkan bahwa aktivitas yang berlangsung
dalam tubuh makhluk hidup tercermin dalam aktifitas dalam sel.

Rudolf Virchow (1858) mengemukakan bahwa sel berasal dari sel (omnis cellula e
cellula) sehingga lahirlah teori : “sel merupakan kesatuan pertumbuhan“. Setelah
ditemukan gen dalam kromosom yang ada di dalam nukleus maka lahirlah teori : “sel
merupakan kesatuan heriditas dari makhluk hidup“. Walther Flemming (1843-1913) dan
Eduard Strasburger (1875) mengamati pembelahan sel pada reproduksi sel sehingga
memunculkan teori sel baru yaitu : “sel merupakan kesatuan reproduksi dari makhluk
hidup“.

II. STRUKTUR SEL TUMBUHAN

Sel-sel tumbuhan dewasa berbeda satu dengan yang lain dalam ukuran, bentuk,
struktur dan fungsinya. Walaupun demikian semua sel tumbuhan memiliki persamaan
dalam beberapa segi sehingga dapat dibanyangkan suatu hipotesis sebuah sel yang segi-
segi dasarnya ada dalam bentuk yang secara nisbi tidak termodifikasi. Sel hipotesis ini
seperti disajikan pada gambar 1, terdiri atas tiga bagian :

(1) Membran sel yang dibagian luarnya di selubungi oleh dinding sel,

(2) selapis protoplasma yang melapisi dinding itu dan disebut protoplas, dan

(3) rongga yang disebut vakuola sentral yang menempati bagian terbesar ruang di dalam
sel.

5
Gambar 1. Struktur anatomi sel tumbuhan

 Dinding sel

Sel tumbuhan terdiri atas protoplas yang terselubungi oleh dinding sel. Dinding sel
tumbuhan memiliki struktur yang kompleks dengan memiliki tiga bagian fundamental
yang dapat dibedakan yaitu lamela tengah, dinding sel primer dan dinding sel
sekunder. Semua sel memiliki lamela tengah dan dinding sel primer, sedangkan
dinding sel sekunder hanya pada sel-sel tipe tertentu.

Lamela tengah adalan suatu lapisan perekat antar sel yang menyekat dinding primer
dua buah sel yang bersebelahan. Lapisan ini sebagian besar terdiri atas air dan zat-zat
pectin yang bersifat koloid dan bersifat plastik (dapat mudah dibentuk) sehingga
memungkinkan gerakaan antar sel dan penyesuaiannya yang diperlukan sebelum sel-
sel dapat mencapai ukuran dan bentuk dewasa.

Dinding sel primer adalah dinding sel sejati pertama yang dibentuk oleh sebuah sel
baru. Walaupun air, zat-zat pektin dan protein banyak dijumpai di dalamnya, dinding
sel primer terutama terdiri atas selulosa dan hemiselulosa. Pada kondisi tertentu
dinding sel dapat menebal sehingga memenuhi ruang dalam sel. Zat-zat pembentuk
dinding sel tambahan ini disebut dinding sel sekunder yang terdiri atas dua atau lebih
lapisan yang terpidah-pisah. Sel yang memiliki dinding sel sekunder volumenya tidak
dapat bertambah dengan pertumbuhan permukaan atau kembali ke kondisi
awal/dinding sel primer. Penyusun dinding sel sekunder sebagian besar selulosa dan
zat-zat lain khususnya lignin (zat kayu).

6
Lignifikasi tidak terlalu mengganggu permeabilitas dinding sel terhadap air dan
bahan-bahan terlarut, akan tetapi mengubah sifat fisik dan kimiawi dinding sel.
Dinding sel yang terlignifikasi menjadi lebih keras dan lebih tahan terhadap tekanan
dari pada dinding sel yang berselulosa.

 Plasmodesmata

Plasmodesamata adalah benang-benang protoplasmik halus yang terletak pada


tempat-tempat tertentu pada dinding sel primer (yaitu pada noktah yang berupa bagian
dinding sel yang tidak mengalami penebalan). Plasmodesamata dapat menembus pori-
pori kecil pada dinding sel primer dan lamella tengah diantara sel-sel yang bedekatan
sehingga protoplasma kedua sel dapat berhubungan. Plasmodesmata memudahkan
proses transportasi bahan-bahan dari sebuah sel ke sel berikutnya tanpa harus melalui
selaput-selaput hidup. Adanya plasmodesmata menunjukkan bahwa tumbuhan
berperilaku lebih sebagai suatu organisme tunggal dari pada sebagai sekumpulan unit
sel bebas.

 Membran sel

Membran sel atau membran plasma merupakan bagian sel yang paling luar yang
membatasi isi sel dan sekitarnya. Membran ini tersusun dari dua lapisan yang terdiri
dari fosfolipid (50%) dan protein/lipoprotein (50%). Membran plasma bersifat
semipermeabel atau selektif permeabel yang berfungsi mengatur gerakan materi atau
transportasi zat-zat terlarut masuk dan keluar dari sel.

Gambar 2. Membran plasma

 Nukleus

Nukleus adalah inti sel yang memiliki membran inti dengan susunan molekul sama
dengan membran sel yaitu berupa lipoprotein. Pori-pori pada membran inti
memungkinkan hubungan antara nukleoplasma dan sitoplasma. Fungsi utama nukleus
adalah sebagai pusat yang mengontrol kegiatan sel dan mengandung bahan-bahan
yang menentukan sifat-sifat turun-temurun suatu organisma. Didalam inti sel tersusun
atas tiga komponen yaitu :

7
1. Nukleoulus (anak inti) yang berfungsi untuk menyintesis berbagai macam molekul
RNA (asam ribonukleat) yang digunakan dalam perakitan ribosom.
2. Nukleoplasma (cairan inti) merupakan cairan yang tersusun dari protein
3. Butiran kromatin yang terdapat pada nukleoplasma, yang dapat menebal menjadi
struktur seperti benang yaitu kromosom yang mengandung DNA (asam
deoksiribonukleat) yang berfungsi menyampaikan informasi genetik melalui
sintesa protein.

 Sitoplasma

Sitoplasma merupakan cairan yang terdapat di dalam sel, kecuali di dalam inti sel dan
organel sel. Sitoplasma bersifat koloid yaitu tidak padat dan tidak cair. Sitoplasma
terdiri atas air yang di dalamnya terlarut banyak molekul kecil, ion dan protein.
Bahan-bahan lain yang lazim terdapaat dalama sitoplasma adalah butir minyak dan
berbagai macam kristal yang dalam banyak hal tersusun dari kalsium oksalat. Ukuran
partikel terlarut adalah 0,001 – 0,1 mikron dan bersifat transparan.

Sitoplasma terikat pada permukaan luarnya oleh sebuah selaput yang disebut
plasmolema (selaput plasma) dan pada permukaan dalamnya, yang berbatasan dengan
vaakuola sentral, oleh selaput lain yang disebut tonoplas (selaput vakuola).
Plasmolema dan tonoplas sangat penting dalam fisiologi sel-sel karena sebagian besar
mengontrol pertukaran bahan antara sitoplasma dan ruang diluar sitoplasma dan di
dalam vakuola

Koloid sitoplasma dapat mengalami perubahan dari fase sol ke fase gel atau
sebaliknya. Fase sol jika konsentrasi air tinggi dan gel jika konsentrasi air rendah. Di
dalam sitoplasma terkandung organel-organel sel atau daerah pada sitoplasma hidup
yang teralokasi khusus untuk fungsi tertentu. Organel-organel tersebut adalah :

 Retikulum endoplasma

Retikulum endoplasma merupakan perluasan membran yang saling berhubungan


yang membentuk saluran pipih atau lubang seperti tabung di dalam sitoplasma. Dalam
pengamatan mikroskop, retikulum endoplasma nampak seperti saluran berkelok-kelok
dan jala yang berongga-rongga. Saluran-saluran tersebut berfungsi membantu gerakan
subsatansi-subsatansi dari satu bagainsel ke bagian sel lainnya. Dalam sel terdapat dua
tipe retikulum endoplasma (RE) yaitu retikulum endoplasma kasar (REK) dan
retikulum endoplasma halus (REH).

REK dikatakan kasar karena permukaannya diselubungi oleh ribosom sehingga


tampak seperti helaian panjang kertas pasir. Ribosom adalah tempat sintesa protein
yang hasilnya akan melekat pada retikulum endoplasma dan biasanya ditujukan untuk
luar sel. REH tidak ditempeli ribosom sehingga permukaannya nampak halus. REH
memiliki enzim-enzim pada permukaannya yang berfungsi untuk sintesis lipid,
glikogen dan persenyawaan steroid seperti kolesterol, gliserida dan hormon.

8
Gambar 3. Organel sel tumbuhan : (1) Nukleus, (2) Pori-pori nuklear, (3). RE kasar,
(4) RE halus, (5) Ribosom pada RE kasar, (6) Protein yang ditranspor, (7) Vesikel
transpor, (8) Badan golgi, (9) Bagian cis dari badan golgi, (10) Bagian trans dari
badan golgi dan (11) Cisternae badan golgi

 Badan golgi
Badan golgi adalah sekelompok kantong (vesikula) pipih yang dikelilingi membran.
Organel ini terdapat hampir di semua sel eukariotik. Badan golgi pada sel tumbuhan
biasa disebut diktiosom. Badan golgi dibangun oleh membran yang berbentuk
sisterna, tubulus dan vesikula. Sisterna mebentuk pembuluh halus (tubulus). Dari
tubulus diepaskan kantong-kantong kecil yang berisi bahan-bahanyang diperlukan
seperti enzim-enzim atau pembentuk dinding sel. Fungsi badan golgi dalam sel
yaitu:

 Membentuk kantong-kantong (vesikula) yang bersisi enzim-enzim dan bahan lain


untuk sekresi, terutama pada sel-sel kelenjar.
 Membentuk membran plasma
 Membentuk dinding sel
 Membentuk akrosom pada sel spermatozoa yang berisis enzim untuk memecah
dinding sel telur dan pembentukan lisosom.

 Ribosom

Ribosom adalah organel kecil bergaris tengah 17 – 20 mikron yang tersusun oleh
RNA ribosom dan protein. Ribosom terdapat pada semua sel hidup dan terdapat
bebas dalam sitoplasma atau melekat pada REK. Tiap ribosom terdiri atas dua sub
unit yang saling behubungan dalam suatu ikatan yang distabilkan oleh ion
magnesium. Ribosom berfungsi untuk sintesis protein, dimana pada waktu sintesis
protein, ribosom mengelompok membentuk poliribosom (polisom).

9
 Peroksisom dan glioksisom

Peroksisom adalah kantong-kantong yang memiliki membran tunggal. Peroksisom


berisi berbagai enzim dan yang paling khas adalah enzim katalase. Fungsi enzim
tersebut adalah mengkatalisis perombakan hydrogen peroksida (H2O2). Senyawa
tersebut merupakan produk metabolisme sel yang berpotensi membahayakan sel.
Peroksisom juga berperan dalam perubahan lemak menjadi karbohidrat.

Glioksisom hanya terdapat pada sel tumbuhan mislnya pada lapisan aleuron biji
padi-padian . aleuron merupakan bentuk dari protein atau kristal yang terdapat dlam
vakuola. Glioksisom sering ditemukan pada jaringan penyimpan lemak dari biji yang
berkecambah. Gioksisom berisi enzim pengubah lemak menjadi gula. Proses
perubahan tersebut menghasilkan energi yang diperlukan dalam perkecambahan.

 Mitokondria

Mitokondria adalah organel sel penghasil energi sel. Mitokondria mempunyai dua
lapisan membran, yaitu membran dalam dan membran luar. Membran luar memiliki
permukaan halus, sedangkan membran dalam berlekuk-lekuk yang disebut kista.
Mitokondria adalah struktur yang mampu bereproduksi sendiri. Pada pembelahan sel,
semua kitokondria membelah diri, setenganhnya menuju ke sel anak yang satu dan
setengahnya ke sela anak yang lain. Mitokondria mengandung enzim-enzim untuk
fosforilasi oksidatif dan sistem transpor electron. Pada bagian membran dalam
dihasilkan enzim pembuatn ATP dan protein yang diperlukan untuk pernafasan antar
sel.

Membran dalam mitokondria terbagi menjadi dua ruang yaitu :

1. Ruang intermembran yaitu ruangan diantara membran luar dan membran dalam.
Membran luar dapat dilalui oleh semua molekul kecil tetapi tidak dapat dilalui
protein dan molekul besar.
2. Matriks mitokondria : merupakan ruangan yang diselubungi oleh membran dalam.
Didalam matriks tersebut tahapan metabolisme terjadi, mengandung enzim untuk
siklus Krebs dan oksidasi asam lemak, mengandung banyak butiran protein dan
DNA, ribosom dan beberapa jenis RNA. Mitokondria dapat menyintesis protein
sendiri karena memiliki DNA, RNA dan ribosom.

 Plastida

Plastida adalah organel sitoplasma yang tersebar pada sel tumbuhan dan terlihat jelas
di bawah mikroskop sederhana. Plastida sangat bervariasi ukuran dan bentuknya, pada
sel-sel tumbuhan berbunga biasanya berbentuk piringan kecil bikonveks. Meskipun
macam-macam plastida dihubungkan dengan fungsi-fungsi fisiologis yang tetap,
namun macam tersebut diklasifikan berdasarkan warnanya yaitu :

10
Gambar 4. Kloroplast dan klorofil

1. Leukoplast (tidak berwarna) : biasanya lazim terdapat dalam sel-sel yang tidak
terkena cahaya matahari, misalnya pada jaringan yang terletak sangat dalam pada
bagian tumbuhan baik di atas maupun di dalam tanah. Fungsinya adalah sebagai
pusat sintesis dan penyimpanan makanan cadangan seperti pati.
2. Kloroplast yang mengandung klorofil yaitu suatu campuran pigmen yang memberi
warna hijau pada tumbuhan. Fungsinya adalah menangkap energi cahaya yang
diperlukan untuk proses potosintesis.
3. Kromoplast yang mengandung pigmen-pigmen lain yang menentukan timbulnya
warna merah, jingga dan kuning pada bagian-bagian tumbuhan. Fungsinya masih
belum jelas, tetapi berhubungan dengan kemasakan buah dari mulai hijau sampai
dengan berwarna merah berhubungan dengan penurunan dan peningkatan jumlah
kromoplast.

 Vakuola sentral

Vakuola adalah rongga besar di bagian dalam sel yang berisi cairan vakuola yang
merupakan suatu larutan cair berbagai bahan organik dan anorganik yang kebanyakan
adalah cadangan makanan atau hasil sampingan metabolisme. Vakuola diselubungi
oleh selaput vakuola yang disebut tonoplas. Umumnya vakuola tidak berwarna,
namun dapat berwarna kebiru-biruan atau kemerah-merahan karena adanya pigmen
terlarut yang termasuk bahan kimia kelompok antosianin. Pada tumbuhan muda berisi
banyak vakuola berukuran kecil, akan tetapi dengan semakin matangnya usia sel maka
terbentuk vakuola yang semakin membesar. Vakuola berisi bahan-bahan antara lain :
asam organik, asam amino, glukosa, gas, garam-garam kristal, alkaloid (nikotin,
kafein, kinin, tein, teobromin, solanin dan lain-lain)

Vakuola dijuluki sebagai “tangki” bahan simpanan atau eksresi. Kehadiran vakuola
menjadikan sitoplasma terdorong ke pinggiran sel sehingga protoplas dekat dengan
permukaan. Dengan demikian pertukaran bahan antara sebuah sel dengan
sekelilingnya menjadi lebih efifisien. Vakuola sentral mempunyai fungsi rangka yang
penting karena biasanya volume cairan yang dikandungnya cukup besar untuk
menyebabkan dinding sel bagian luar akan meregang. Tekanan ke arah dalam pada
cairan vakuola yang disebabkan oleh dinding sel yang meregang tadi menimbulkan

11
ketegaran pada dinding sel, dan karena itu juga pada sel secara keseluruhan. Jika
terjadi penghilangan cairan dalam vakuola lebih cepat dari pada penggantinya,
tumbuhan akan mengalami kelayuan, daunnya berguguran dan batangnya merunduk.
Kondisi ini akan pulih apabila vakuola segera kembali “mengembung” sebagai akibat
penyerapan air oleh akar lebih cepat dari pada hilangnya air dari bagian-bagian lain
tumbuhan itu.

III. Karakteristik Sel Tumbuhan

Sel tumbuhan memiliki bagian-bagian khusus yang membedakannya dengan sel hewan
atau sel eukariot yang lain. Berikut adalah organel yang hanya terdapat pada sel
tumbuhan:

1. Sebuah vakuola berukuran besar yang volumenya dipenuhi oleh air dan dilapisi oleh
membran yang disebut tonoplas. Fungsi tonoplas adalah untuk mempertahankan sel
turgor, mengontrol pergerakan molekul antara sitosol dan getah tumbuhan,
menyimpan zat-zat berguna, dan mencerna limbah protein dan organel.
2. Sebuah dinding sel yang terdiri dari selulosa, hemiselulosa, pektin, dan beberapa
mengandung lignin. Dihasilkan oleh protoplas di luar membran sel. Hal ini
berkebalikan dengan dinding sel jamur yang terbuat dari kitin dan bakteri yang terbuat
dari peptidoglikan.
3. Jalur komunikasi khusus antar sel yang dikenal sebagai plasmodesmata yang berupa
pori-pori di dinding sel yang menghubungkan plasmalema di sel satu ke retikulum
endoplasma di sel lain.
4. Plastida yang terdiri dari kloroplas, kromoplas, dan leukoplas. Kloroplas
mengandung klorofil yang berguna untuk menyerap sinar matahari dan
memungkinkan tanaman untuk membuat makanan sendiri dalam proses yang dikenal
sebagai fotosintesis. Kromoplas untuk melakukan sintesis dan menyimpan pigmen.
Leukoplas adalah bagian plastida yang tidak berwarna dan berguna untuk menyimpan
cadangan makanan.
5. Pembelahan sel yang dilakukan dengan pembentukan phragmoplas sebagai dasarnya.
6. Sel kelamin jantan lumut dan pteridophyta, sikas, dan ginkgo memiliki flagela yang
serupa dengan sel pada hewan. Namun pada tumbuhan yang lebih kompleks (seperti
gymnospermae dan tanaman berbunga) tidak terdapat flagela dan sentriol yang
biasanya terdapat di dalam sel hewan.

12
IV. Jenis-Jenis Sel Tumbuhan

1. Sel parenkim adalah sel yang memiliki beberapa fungsi mulai dari penyimpanan,
dukungan terhadap fotosintesis, tempat berikatnya floem. Selain xilem dan floem
yang terikat dengan sel parenkim, daun juga terdiri dari sel-sel parenkim. Beberapa
sel parenkim, seperti pada epidermis, berfungsi untuk penetrasi cahaya dan mengatur
pertukaran gas. Sel parenkim memiliki dinding sel yang tipis dan permeabel yang
memungkinkan pengangkutan molekul kecil di dalamnya. Sel parenkim juga dapat
tumbuh menjadi duri yang mencegah hewan herbivora memakannya. Sel parenkim
yang mengandung banyak kloroplas dan berperan penting dalam proses fotosintesis
disebut sel klorenkim. Sebagian besar sel parenkim di umbi kentang dan kotiledon
dari biji kacang-kacangan memiliki fungsi penyimpanan.
2. Sel kolenkim hidup saat sudah dewasa dan hanya memiliki sebuah dinding primer.
Sel-sel ini sudah matang dan berasal dari meristem yang awalnya menyerupai sel
parenkim. Plastidanya tidak berkembang dan organel sekretorik (retikulum
endoplasma dan badan golgi) berproliferasi untuk mengeluarkan dinding primer
tambahan. Dinding ini tebal di bagian sudutnya di mana tiga atau lebih sel saling
bersentuhan dan tipis di bagian di mana hanya terdapat dua sel yang bersentuhan.
Pektin dan hemiselulosa adalah kandungan utama dinding sel kolenkim dari
tumbuhan berbiji terbuka (angiosperma). Sel kolenkim biasanya cukup memanjang
dan melintang. Tujuannya adalah untuk memberikan fleksibilitas. Dinding selnya
tidak mengandung lignin sehingga menjadi kaku.
3. Sel sklerenkim adalah sel yang keras dan tangguh yang memberikan kekuatan pada
tumbuhan. Sel ini terdiri dari sklereid dan serat. Terdapat dinding sekunder yang
mengandung lignin sehingga kedap air. Dengan demikian, sel-sel ini tidak dapat
bertahan lama karena tidak dapat melakukan pertukaran zat untuk melakukan
metabolisme. Sel sklerenkim biasanya akan mati pada waktu tertentu, sitoplasma akan
hilang, dan meninggalkan rongga kosong.
4. Sel xilem adalah sel yang mengalami lignifikasi dinding sel. Sel ini berfungsi untuk
mengangkut air dan zat hara dari tanah (akar) menuju daun untuk melakukan
fotosintesis. Sel xilem pertama kali muncul pada tanaman sejak 425 juta tahun yang
lalu.
5. Sel floem adalah sel yang menyusun jaringan khusus untuk transportasi zat-zat
makanan pada tumbuhan tingkat tinggi. Yang di transportasikan terutama sukrosa. Sel
floem terdiri dari dua jenis sel yaitu tabung saringan dan sel pendamping. Pada tabung
saringan tidak terdapat inti sel dan ribosom dan metabolismenya diatur oleh sel
pendamping. Sedangkan sel pendamping terhubung ke tabung saringan melalui
plasmodesmata. Lumut tidak memiliki floem.
6. Sel epidermis tanaman adalah sel parenkim khusus yang terdapat di seluruh
permukaan daun, batang, dan akar.

13
V. Perbedaan Sel Tumbuhan dan Sel Hewan.

Sel Tumbuhan Sel Hewan

° Tidak memiliki dinding


° Memiliki dinding sel sel
°Memiliki pasltida °Tidak memiliki plastida
° Vakuola berukuran besar °Vakuola berukuran kecil
° Tidak memiliki sentriol °Memiliki sentriol
° Tidak memiliki lisosom ° Memiliki lisosom

VI. Mekanisme Transpor Pada Membran.


Transportasi pada membran sel dapat dibedakan menjadi:
1.Transpor Pasif.
Transpor pasif adalah perpindahan molekul atau ion tanpa menggunakan energi sel.Macam-
macam transpor aktif yaitu:

 Difusi,adalah perpindahan zat (padat,cair,gas) dari larutan berkadar tinggi ke larutan


berkadar rendah melalui pori hingga dicapai larutan yang berkadar sama
(isotonis).Contoh proses digusi yaitu: proses pengawetan makanan (pembuatan ikan
asin,pembuatan telur asin,pembuatan manisan),penyebaran partikel minyak wangi.
 Osmosis,adalah perpindahan air atau zat pelarut dari larutan yang berkadar  rendah ke
larutan berkadar tinggi melalui membran semipermeabel.Contoh:pada proses
pengambilan  CO2 dan O2 dari udara,pengambilan garam mineral dan air oleh tumbuhan
dari dalam tanah.
 Difusi terfasilitasi,adalah perpindahan zat dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah
dengan bantuan Nitrogen/Protein tanpa bantuan energi ATP.Contohnya pada waktu
proses pengangkutan glukosa dari lumen usus ke dalam pembuluh darah usus
halus.Glukosa tidak dapat berdifusi tanpa adanya protein.

14
2. Transpor Aktif.
Transpor aktif adalah perpindahan molekul atau ion dengan menggunakan energi dari sel itu
melaui membran plasma,dan perpindahan tersebut dapat terjadi meskipun menentang 
konsentrasi gradien.Sumber energi berupa ATP.Macam-macam transpor aktif yaitu:

 Pompa Natrium-Kalium,sel mengeluarkan energi untuk mengangkut kedua macam ion


tersebut
 Endositosis,adalah peristiwa memasukan zat pada atau tetes cair ke dalam sel melalui
membran
 Eksositosis,adalah peristiwa mengeluarkan zat padat atau tetes cair dari dalam sel melalui
membran

15
DAFTAR PUSTAKA

Loveless, A.R. 1991. Prinsip-prinsip Biologi Tumbuhan Untuk Daerah Tropik. Jilid 1.
PT Gramedia Pustaka. Jakarta.

Pratiwi, D.A, S. Maryati, Srikini, Suharno dan Bambang S. 2007. Biologi. Jilid 2.
Penerbit Erlangga Jakarta.

Ref: littlesama.wordpress.com/2012/06/15/rangkuman-materi-biologi-bab-sel/

16

Anda mungkin juga menyukai