DOSEN PEMBIMBING
Dr. Desiyani Nani., S.Kep., Ns., M.Sc
DISUSUN OLEH :
1. Alfian Prasetya Yulianto I1B021051
2. Devinta Rizky I1B021037
3. Diana Agustina I1B021025
4. Ikrimah Novita Nugraheni I1B021085
5. Intan Nuraeni I1B021077
6. Jihan Salma I1B021075
7. Nur Kholifah I1B021067
8. Putri Galuh Permatasari I1B021055
9. Rizki Amalia I1B021059
10. Umi Shalihatun I1B021087
11. Wanda Agsela Durba I1B021013
JURUSAN KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
2021/2022
PENGESAHAN MAKALAH
Menyetujui,
Dosen Pembimbing
NIP. 197912312003122001
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa.
Karena berkah dan karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan tugas mata kuliah
Kewarganegaraan berupa Makalah mengenai Struktur dan Fungsi Tubuh Manusia
: Saraf dan Indra dengan baik dan tepat waktu. Tidak lupa penulis ucapkan
terimakasih kepada Ibu Desiyani Nani, S.Kep, Ners., M.Sc yang sudah
membimbing dan memberikan tugas ini.
Penulis berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca maupun bagi
penulis pribadi. Dan penulis sadar bahwasannya masih terdapat banyak
kekurangan pada makalah penulis. Maka dari itu, penulis memohon masukan serta
kritik dan saran yang membangun agar bisa lebih baik lagi kedepannya.
Akhir kata penulis berharap agar makalah ini bisa membawa manfaat
untuk semuanya. Penulis memohon maaf yang sebesar - besarnya atas segala
kekhilafan baik yang disengaja maupun tidak sengaja.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................3
DAFTAR ISI............................................................................................................4
ABSTRAK...............................................................................................................5
BAB I.......................................................................................................................6
1.2 Rumusan Masalah..........................................................................................7
1.3 Tujuan.............................................................................................................7
1.4 Manfaat...........................................................................................................7
BAB II......................................................................................................................8
2.1 Sistem Saraf....................................................................................................8
2.1.1 Pengertian Saraf.......................................................................................8
2.1.2 Anatomi dan Bagian Sistem Saraf...........................................................8
2.1.3 Fungsi Sistem Saraf...............................................................................10
2.1.4 Penyakit Sistem Saraf............................................................................12
2.1.5 Cara Mencegah Gangguan Sistem Saraf...............................................13
2.2 Indera............................................................................................................14
2.2.1 Indera Penglihatan.................................................................................14
2.2.2 Indera Pendengaran...............................................................................24
2.2.3 Indera Penciuman..................................................................................28
2.2.4 Indera Pengecapan.................................................................................33
2.2.5 Indra Peraba...........................................................................................37
BAB III..................................................................................................................42
3.1 Kesimpulan...............................................................................................42
3.2 Saran.........................................................................................................43
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................44
ABSTRAK
Hubungan antara sistem saraf dan alat indra merupakan kesatuan dari
sistem koordinasi yang saling berhubungan. Sistem saraf berfungsi untuk
menerima dan mengantarkan rangsangan ke seluruh tubuh. Alat indra merupakan
alat pada tubuh yang dapat menangkap rangsangan karena pada alat indra terdapat
ujung saraf sensorik.
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
PEMBAHASAN
b) Fisiologi Penglihatan
Fisiologi adalah ilmu yang mempelajari faal, fungsi atau pekerjaan dari
tiap jaringan tubuh atau bagian dari alat tersebut. Fisiologi manusia
berhubungan dengan sifat spesifik dan mekanis tubuh manusia yang
membuat manusia sebagai mahluk hidup yang bias mengindra, merasa,
dan mengerti segala sesuatu selama dalam rangkaian kehidupan.
1) Bagian Luar
a. Bulu mata, berfungsi untuk melindungi mata dari benda-benda
asing.
b. Alis mata, berfungsi mencegah masuknya air atau keringat dari
dahi ke mata.
c. Kelopak mata, berfungsi pelindung mata sewaktu-waktu kalau ada
gangguan pada mata (menutup dan membuka mata).
d. Kelenjar air mata, berfungsi untuk menghasilkan air mata yang
bertugas untuk menjaga mata agar tetap lembab (tidak kekeringan).
2) Bagian Dalam
a. Konjungtiva, berfungsi melindungi kornea dari gesekan,
memberikan perlindungan pada sklera dan memberi pelumasan
pada bola mata.
b. Sklera, berfungsi melindungi bola mata dari kerusakan mekanis
dan menjadi tempat melakatnya otot mata.
c. Kornea, berfungsi sebagai pelindung mata gar tetap bening dan
bersih, kornea ini dibasahi oleh air mata yang berasal dari kelenjar
air mata.
d. Koroid, memberi nutrisi ke retina dan badan kaca, dan mencegah
refleksi internal cahaya.
e. Iris, terdapat di belakang kornea dan berpigmen. Pigmen ini
menentukan warna pada mata seseorang. Iris juga mengatur jumlah
cahaya yang masuk ke mata dan dikendalikan oleh saraf otonom.
f. Pupil, berfungsi sebagai tempat untuk mengatur banyak sedikitnya
cahaya yangmasuk kedalam mata. Pupil juga Lubang di dalam Iris
yang dilalui berkas cahaya. Pupil merupakan tempat lewatnya
cahaya menuju retina.
g. Lensa, berfungsi memfokuskan pandangan dengan mengubah
bentuk lensa. Lensa berperan penting pada pembiasan cahaya.
h. Retina, berfungsi untuk menerima cahaya, mengubahnya menjadi
impuls saraf dan menghantarkan impuls ke saraf optik(II).
i. Aqueous humor, berfungsi menjaga bentuk kantong depan bola
mata.
j. Vitreus humor (Badan Bening), berfungsi menyokong lensa dan
menolong dalam menjaga bentuk bola mata.
k. Bintik kuning, fungsi bintik kuning yang terdapat di retina pada
mata adalah untuk menerima cahaya dan meneruskan ke otak.
l. Saraf optik, memiliki fungsi untuk meneruskan sebuah rangsang
cahaya hingga ke otak. Semua informasi yang akan dibawa oleh
saraf nantinya diproses di otak. Dan Dengan demikian kita bisa
melihat suatu benda.
m. Otot mata
a). Muskulus orbikularis okuli otot lingkar mata, fungsinya untuk
menutup mata.
b). Muskulus orbikularis okuli otot lingkar mata, fungsinya untuk
menutup mata.
c). Muskulus rektus okuli inferior(otot disekitar mata), fungsinya
untuk menutup mata.
d). Muskulus rektus okuli medial(otot disekitar mata), fungsinya
menggerakkan mata dalam(bola mata).
e). Muskulus obliques okuli inferior, fungsinya menggerakkan
bola mata ke bawah dan kedalam.
f). Muskulus obliques okuli superior, fungsinya memutar mata ke
atas ke bawah dan keluar.
b) Indera Keseimbangan
Indera keseimbangan merupakan indera khusus yang terdapat di
dalam telinga. Indera keseimbangan letaknya dekat indera pendengaran,
yaitu di bagian belakang labirin dan terdiri dari urtikulus, sakulus, serta
tiga kanalis semi-sirkularis. Kelima struktur ini berperan dalam
pengaturan keseimbangan tubuh kita.
Adapun proses mendengar pada telinga kita adalah: Telinga dapat
mendengar jika ada gelombang suara, gelombang suara akan
dikumpulkan oleh daun telinga, kemudian disalurkan ke saluran telinga
luar. Gelombang suara akan menggetarkan membran timpani dan
diteruskan ke dalam telinga tengah melalui tulang-tulang pendengaran.
Selanjutnya getaran diteruskan ke telinga dalam melalui tingkap oval dan
menggetarkan cairan perilimfe yang terdapat di dalam skala vestibuli.
Getaran cairan itu akan menggetarkan membran Reissner dan cairan
endolimfe dalam skala media, membran basilaris. Saat membran basilaris
bergetar akan menggerakkan sel-sel rambut dan ketika sel-sel rambut
menyentuh membran tektorial maka terjadi impuls yang akan dikirim ke
saraf otak VIII lalu ke korteks otak bagian pendengaran untuk
diinterpretasikan
b) Fungsi Hidung
1) Sebagai jalan nafas, udara masuk melalui nares anterior, lalu naik ke
atas setinggi konka media dan kemudian turun ke bawah ke arah
nasofaring, dan seterusnya. Pada ekspirasi terjadi hal sebaliknya.
2) Alat pengatur kondisi udara, mukus pada hidung berfungsi untuk
mengatur kondisi udara.
3) Penyaring udara, mukus pada hidung berfungsi sebagai penyaring dan
pelindung udara inspirasi dari debu dan bakteri bersama rambut
hidung, dan silia.
4) Sebagai indra penghidu, fungsi utama hidung adalah sebagai organ
penghidu, dilakukan oleh saraf olfaktorius.
5) Untuk resonansi suara, fungsi sinus paranasal antara lain sebagai
pengatur kondisi udara, sebgai penahan suhu, membantu
keseimbangan kepala, membantu resonansi suara, sebagai peredam
perubahan tekanan udara, membantu produksi mukus dan sebagainya.
6) Turut membantu proses bicara.
7) Reflek nasal.
Apabila ada gangguan pada indera penciuman, maka kita tidak dapat
mengecap dengan baik. Ketika seseorang menderita sakit pilek, maka
makanan terasa hambar rasanya dan kita tidak dapat mencermati bau
dengan baik. Inilah bukti bahwa antara organ pembau dengan pencium
saling bekerja dengan baik. Aroma makanan yang berada di rongga
dalam hidung tidak dapat tercium karena serabut saraf di situ tertutup
oleh lendir pilek. Kita merasakan bau buah apel berbeda dengan jeruk
dan pepaya karena adanya organ penciuman.
c) Mekanisme Kerja Indera Penciuman
Saat menghirup udara untuk bernafas, bau sekitar juga ikut ke dalam
hidung. Di dalam rongga hidung, bau akan larut di dalam lendir. Setelah
itu rangsangan bau tersebut akan diterima oleh ujung-ujung saraf pembau
serta diteruskan ke pusat penciuman dan saraf pembau. Setelah itu
otaklah yang memproses ingata akan bau tersebut sehingga manusia tau
dan dapat membau aroma tersebut.
b) Fisiologi Pengecapan
Pengecapan merupakan keadaan umum yang sangat berperan pada
persepsi makanan melalui deteksi oleh indera pengecap dalam rongga
mulut dan adanya elemen-elemen dalam makanan yang merangsang
ujung-ujung saraf yang sangat berperan pada pengecapan. Senyawa pahit
dapat dikecap pada dorsum lingua, senyawa asam sepanjang tepi lidah,
senyawa manis pada ujung lidah, dan senyawa asin pada dorsum di
anterior. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sejumlah tunas
pengecapan hanya berespons terhadap rangsangan pahit, sedangkan
tunas pengecapan lain berespons terhadap rangsangan rasa:
1) Rasa asam, disebabkan oleh asam dan intensitas dari sensasi rasa
hampur sebanding dengan logaritma dari konsentrasi ion hidrogen
yaitu makin asam.
2) Rasa asin, kualitas rasa berbeda-beda antara garam yang satu dengan
garam yang lain. Garam membentuk sensasi rasa yang lain selain rasa
asin. Kation dari garam berperan membentuk rasa asin anion.
3) Rasa manis : Tidak dibentuk oleh satu golongan kelas substansi kimia
saja. Ada beberapa tipe substansi kimia yang menyebabkan rasa manis
misalnya gula, glikol, aldehid, keton, amida, dan asam amino.
4) Rasa pahit: Substansi yang membentuk rasa pahit hampir seluruhnya
merupakan substansi organik:
a. Substansi organik rantai panjang yang mengandung nitrogen.
b. Alkaloid meliputi banyak zat yang digunakan dalam obat obatan.
Tanaman yang beracu karena banyak toksin yang mematikan
merupakan alkaloid yang menimbulkan rasa sangat pahit.
Kemampuan manusia dalam membedakan intensitas pengecapan relatif
kasar. Perubahan 30% dalam konsentrasi senyawa yang dikecap
diperlukan sebelum perbedaan intensitas yang dapat dideteksi,
konsentrasi ambang senyawa tempat tunas pengecapan berespons variasi
terhadap senyawa khusus.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Sistem indra merupakan bagian dari sistem saraf yang berfungsi untuk
proses informasi indra. Sistem saraf dan indera selalu berkaitan tidak bisa berdiri
sendiri. Bagian alat – alat indra sendiri merupakan bagian tubuh yang berfungsi
mengetahui keadaan luar. Alat indera manusia sering disebut panca indra yang
terdiri dari lima indra yaitu indra penglihat ( mata ), indra pendengar ( telinga ),
indra pembau / mencium ( hidung ), indra pengecap ( lidah ), dan indra peraba
( kulit ). Gangguan pada indra penglihatan yaitu mata miopi, Hipermiopi,
Hemeteropi, Katarak dll. Gangguan pada indra pendengaran yaitu penyumbatan
sinus, penumpukan kotoran telinga dll. Gangguan pada indra penciuman yaitu
Anosmia, Agnosia. Gangguan pada indera pengecap yaitu Hipogeusia, Ageusia,
Disgeudia. Gangguan pada indra peraba yaitu kudis, jerawat, panu dan lain-lain.
3.2 Saran
Sebaiknya alat indra yang terdapat dalam tubuh kita harus dijaga dan
dirawat agar tetap sehat dan berfungsi dengan baik dan kita harus mulai
menyadari bahwa menjaga sistem indra itu sangat penting untuk keberlangsungan
kehidupan kita.
DAFTAR PUSTAKA