Pertemuan Kelima
Literature Review dan Landasan Teori
Wiwi Fauziah –Dian Kartika Fitri – Mila Aulia [2021]
Handbook ini hanya boleh dibagikan kepada peserta Bimbingan Skripsi Online
bersama Wiwi dkk. Jika dibagikan secara bebas kepada orang yang tidak berhak,
maka hal tersebut sama saja seperti pelanggaaran Hak Cipta (UU RI No.28 Tahun
2014)
Daftar Isi
Daftar Isi............................................................................................................................1
Bab II.................................................................................................................................2
A. Tinjauan Pustaka....................................................................................................2
B. Landasan Teori.......................................................................................................5
A. Tinjauan Pustaka
a. Jurnal Pertama
Judul jurnal : PENGARUH PEMBERIAN VIRGIN COCONUT OIL (VCO) PADA AREA TERTEKAN
UNTUK MENCEGAH LUKA TEKAN PADA PASIEN TIRAH BARING
Nama : Octavia Nurul Sabbrina
Hasil tinjauan:
Luka tekan terjadi ketika tertekannya jaringan lunak yang terletak diantara tulang yang
menonjol dan permukaan yang keras. Hal ini akan menyebabkan penutupan jalur penyuplai
darah yang bisa mengakibatkan terjadinya iskemia dan kematian jaringan. Angka kejadian
luka tekan dalam perawatan akut yaitu mulai dari 0,4% menjadi 38%, dalam perawatan
jangka panjang sebesar 2,2% sampai 39,4%, dan di lingkungan home care mulai dari 0%
sampai 17%. Di Indonesia sendiri, jumlah angka kejadian luka tekan mencapai 33,3%.
Indonesia memiliki angka luka tekan yang cukup tinggi di Asia, dimana angka kejadian luka
tekan mulai dari 2,1-31,3%. Dari semua pasien hospitalisasi, tingkat prevalensi tertinggi pada
luka tekan yaitu pada pasien di ICU (Intensive Care Unit), yaitu dari 14% - 42%.[4] Prevalensi
luka tekan di ICU beberapa negara dan benua, yaitu 49% di Eropa Barat, 22% di Amerika
Utara, 50% di Australia dan 29% di Jordan, sedangkan di Indonesia, menurut penelitian
diperoleh angka kejadian luka tekan sebesar 28,4 %).[2,3] Di Pontianak sendiri, diperoleh
angka kejadian luka tekan dari rumah sakit yaitu 12,6 %
Judul jurnal : PERBEDAAN SKOR SKALA BRADEN SEBELUM DAN SESUDAH PENGGUNAAN
HYDROCOLLOID DRESSING DAN TRANSPARENT FILM DRESSING PADA PASIEN DI RUMAH SAKIT
X JAKARTA
Hasil tinjauan:
Penggunaan Hydrocolloid Dressing adalah bagian dari pencegahan cedera tekanan, di mana
Hydrocolloid Dressing sebagai bantalan untuk mengurangi tekanan atau gesekan, sehingga
dapat melindungi kulit (Clark et al, 2014). Keuntungan Penggunaan Hydrocolloid Dressing
yakni impermeable terhadap bakteri dan kontaminasi lain, dapat untuk debridemen autolitik
sehingga meningkatkan angiogenesis, pembentukan jaringan granulasi dan penyembuhan,
self-adherent, membentuk sendiri dengan baik, dapat memberikan proteksi fisik terhadap
luka, dapat digunakan dengan produk kompresi (stocking kompresi, wraps, unna boot), dapat
digunakan di atas dressing alginate untuk mengontrol drainage, waktu pakai relatif lama,
dapat melindungi terhadap gesekan pada permukaan kulit. Transparent Film Dressing terbuat
dari membran Polyurethane Film yang jernih dengan adhesif akrilik pada satu sisinya untuk
melekatkan pada kulit, anti robek atau tergores, tidak Carolus Journal of Nursing, Vol. 2 No.
1, 2019 49 menyerap eksudat, dapat digunakan sebagai bantalan untuk pencegahan luka
tekan (Lestari, 2008., Fonder, 2008). Keuntungan Transparent Film Dressing yakni menjaga
kelembaban, melindungi luka terhadap bakteri dan kontaminasi lain, bisa untuk debridemen
autolitik, dapat mengobservasi luka tanpa melepas film dressing, tidak membutuhkan
dressing sekunder (seperti plester atau wrap), dapat bertahan dalam waktu 5-7 hari, dapat
mengurangi nyeri.
Judul jurnal :
Nama :
Hasil tinjauan:
b. Jurnal Kedua
Judul jurnal :
Nama :
Hasil tinjauan:
Judul jurnal :
Nama :
Hasil tinjauan:
Judul jurnal :
Nama :
Hasil tinjauan:
B. Landasan Teori
Variabel :
Nama :
Definisi :
Variabel :
Nama :
Definisi :