Koordinator Praktikum
Desy Siska Anastasia, , M.Si.,Apt
NIP. 198912102019032014
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK / KELAS : 1 / A2
ANGGOTA : Ab. Very Kurniawan (I1021211029)
Aprias Rupiani (I1021211014)
Astrid Akila Nasyiwa (I1021211053)
Bayu Rizky Ramadhan (I1021211026)
Cheirly Aulia Putri Ningtias (I1021211044)
Inkompatibilitas -
Kesimpulan :
Bentuk zat aktif yang digunakan (basa/asam/garam/ester) : ester
Bentuk sediaan (lar/susp/emulsi/salep/krim/gel) : nano emulsi
Kemasan : Dalam wadah tertutup rapat, dapat digunakan botol atau wadah lain
yang telah dikeluarkan udaranya dengan cara hampa udara atau dialiri gas inert.
(FI 6, 2020: 1180)
II.2. Pendekatan Formula
No. Bahan Jumlah (%) Fungsi / Alasan Penambahan Bahan
1. Minyak Ikan 10% Zat Aktif
2. Tween 20 10% Surfaktan
3. Span 60 10% Ko-Surfaktan
4. Sorbitol 35% Pemanis
5. Metil Paraben 0,2% Pengawet
6. Propien Glikol 15% Pengawet / Pelarut Metil Paraben
7.
BHT 0,1% Antioksidan
B
8. Aquadest Ad 100% Pelarut/fase air
II.3. Preformulasi Eksipient
a. Tween 80
Fungsi Sebagai agen pendispersi; agen pengemulsi;
surfaktan nonionik; agen pelarut; agen
pensuspensi dan agen pembasah (HOPE 6,
2009: 549)
Pemeriaan Cairan seperti minyak berwarna kuning dan
memiliki bau yang khas dan agak hangat rasa
pahit (HOPE 6, 2009: 549).
Kelarutan Larut dalam air dan etanol. Tidak larut dalam
minyak mineral (HOPE 6, 2009: 549)
Persentase yang digunakan 10%
Stabilitas Polisorbat stabil terhadap elektrolit serta asam
Panas dan basa lemah; saponifikasi bertahap terjadi
Hidrolisis dengan asam dan basa kuat. Ester asam oleat
b. Span 60
Fungsi Sebagai agen pendispersi; agen pengemulsi;
surfaktan nonionik; agen pelarut; agen
pensuspensi dan agen pembasah (HOPE 6,
2009: 675)
Pemeriaan Berupa cairan kental berwarna kuning atau
padatan berwarna krem hingga kuning dengan
bau dan rasa yang khas (HOPE 6, 2009: 675).
Kelarutan Ester sorbitan umumnya larut atau terdispersi
dalam minyak; juga larut dalam sebagian besar
pelarut organik. Di dalam air, meskipun tidak
larut, mereka umumnya terdispersi. (HOPE 6,
2009: 675)
Persentase yang digunakan 10%
Stabilitas Pembentukan sabun bertahap terjadi dengan
Panas asam atau basa kuat; sorbitan ester stabil dalam
Hidrolisis asam atau basa lemah. (HOPE 6, 2009: 675)
Cahaya
Inkompatibilitas -
Alasan pemilihan eksipient Sebagai kosurfaktan yang meningkatkan
kinerja dari surfaktan.
Kemasan Ester sorbitan harus disimpan dalam wadah
tertutup baik dalam tempat yang sejuk dan
kering. (HOPE 6, 2009: 675)
c. Sorbitol
Fungsi Humektan; plasticizer; agen penstabil; agen
pemanist; pengencer tablet dan kapsul. (HOPE
6, 2009: 679)
Pemeriaan Serbuk, granul atau lempengan; higroskopis;
warna putih; rasa manis. (FI 6, 2020: 1632)
Kelarutan Sangat mudah larut dalam air; sukar larut
dalam etanol, dalam metanol dan dalam asam
asetat. (FI 6, 2020: 1632)
Persentase yang digunakan 35%
Stabilitas Sorbitol secara kimiawi relatif inert dan
Panas kompatibel dengan sebagian besar eksipien.
Hidrolisis Hal ini stabil di udara tanpa adanya katalis dan
d. Metil Paraben
Fungsi Pengawet antimikroba. (HOPE 6, 2009: 441)
Pemeriaan Hablur kecil, tidak berwarna atau serbuk
hablur, putih: tidak berbau. (FI 6, 2020: 1144)
Kelarutan Sukar larut dalam air, dalam benzen dan dalam
karbon tetraklorida; mudah larut dalam etanol
dan dalam eter. (FI 6, 2020: 1144)
Persentase yang digunakan 0,2%
Stabilitas Larutan metilparaben dalam air pada pH 3–6
Panas dapat disterilkan dengan autoklaf pada 120°C
Hidrolisis selama 20 menit, tanpa dekomposisi. Larutan
e. Propilen Glikol
Fungsi Pengawet antimikroba; desinfektan; pelembab;
plasticizer; pelarut; stabilizing agent; kosolven
yang dapat larut dalam air. (HOPE 6, 2009:
592)
Pemeriaan Cairan kental, jernih, tidak berwarna; rasa khas;
praktis tidak berbau; menyerap air pada udara
lembab. (FI 6, 2020: 1446)
Kelarutan Dapat bercampur dengan air, dengan aseton,
dengan kloroform; larut dalam eter dan dalam
beberapa minyak esensial; tidak dapat
bercampur dengan minyak lemak. (FI 6, 2020:
1446)
Persentase yang digunakan 15%
Stabilitas Pada suhu dingin, propilen glikol stabil dalam
Panas wadah tertutup baik, tetapi pada suhu tinggi,
Hidrolisis ditempat terbuka cenderung teroksidasi,
f. BHT
Fungsi Antioksidan. (HOPE 6, 2009: 75)
Pemeriaan Hablur padat, putih; bau khas lemah. (FI 6,
2020: 340)
Kelarutan Tidak larut dalam air dan dalam propilenglikol;
mudah larut dalam etanol, dalam kloroform dan
dalam eter. (FI 6, 2020: 340)
Persentase yang digunakan 0,1%
Stabilitas
Panas Paparan cahaya, kelembaban, dan panas
g. Aquadest
Fungsi Sebagai pelarut (Hope, 2009 : 766)
Pemeriaan Air adalah cairan bening tidak berwarna, tidak
berbau dan tidak berasa (KemenKes RI, 2020 :
69)
Kelarutan Dapat bercampur dengan banyak pelarut polar
(KemenKes RI, 2020 : 69).
Persentase yang digunakan Ad 100%
Stabilitas Air secara kimiawi akan stabil di semua keadaan
Panas fisik. Air dilindungi dari kontaminasi ionik dan
Hidrolisis organik yang akan menyebabkan peningkatan
Cahaya konduktivitas dan total karbon organic (Rowe,
2009 : 766).
Inkompatibilitas Mengalami reaksi hidrolisis dengan senyawa obat.
Dapat bereaksi dengan logam alkali dan oksida.
Bereaksi juga dengan garam anhidrat membentuk
garam hidrat dan juga senyawa organik kalsium
karbida (Rowe, 2009 : 766).
Alasan pemilihan eksipient Sebagai pelarut dari zat aktif maupun eksipien,
karena semua bahan maupun zat aktif sifat
kelarutannya mudah larut dalam air
Kemasan Disimpan dalam wadah kedap udara dan ditempat
yang sejuk dan kering (Rowe, 2009 : 766).
BAB III
b. Bahan
Bahan yang digunakan pada praktikum ini, yaitu :3
1. Aquadest
2. BHT
3. Lemon Essense
4. Metil Paraben
5. Minyak ikan
6. Propilen Glikol
7. Sorbitol
8. Span 60
9. Tween 80
10. Yellow Colour