Anda di halaman 1dari 11

PENUGASAN REMEDIAL ORTHODONSIA

METODE ANALISIS NANCE

Pembimbing:
drg. Putu Ika Anggaraeni, Sp.Ort

Disusun oleh:

Muhammad Rafif Musyaffa 2102641020


Luh Putu Nitya Wirasasi 2102641028

PROGRAM STUDI SARJANA KEDOKTERAN GIGI


DAN PROFESI DOKTER GIGI
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERISTAS UDAYANA
2022
i

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa karena
berkat rahmat- Nya penulis mampu menyelesaikan penugasan makalah yang
berjudul “Metode Analisis Nance” dengan baik. Penugasan ini disusun dalam
rangka memenuhi penugasan pada departemen Orthodonsia Profesi Kedokteran
Gigi Universitas Udayana. Dalam penyusunan penugasan ini, berbagai bantuan,
petunjuk, serta saran dan masukan penulis dapatkan dari banyak pihak. Oleh
karena itu, dalam kesempatan ini penulis berterimakasih kepada beberapa pihak
yang membantu melancarkan pembuatan dari penugasan ini, yaitu:
1. Dosen pembimbing, drg. drg. Putu Ika Anggaraeni, Sp.Ort yang telah
membantu dan membimbing penulis dalam menyusun karya tulis ini.
2. Orang tua, rekan-rekan seperjuangan di Profesi Kedokteran Gigi
Universitas Udayana serta teman-teman, atas dukungannya dalam
penyusunan penugasan ini.
Penulis sadar bahwa penugasan ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu penulis berharap agar mendapatkan kritik dan saran yang membangun
demi penyempurnaan penugasan ini. Akhir kata semoga ini dapat membantu
berbagai pihak.

Denpasar, 22 Maret 2022

Penulis
ii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
DAFTAR GAMBAR..............................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
1.1 Latar Belakang...............................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..........................................................................................2
1.3 Tujuan.............................................................................................................2
1.4 Manfaat...........................................................................................................2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA..............................................................................3
2.1 Hays Nance.....................................................................................................3
2.2 Analisis Nance................................................................................................4
BAB III KEESIMPULAN.......................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................8
iii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Hays Nance merupakan seorang dokter gigi yang memfokuskan


penelitiannya dalam perawatan ortodontik……………………………………......3

Gambar 2. Pengukuran panjang lengkung gigi pada analisis Nance dengan


menggunakan brass wire yang dibentuk melalui setiap gigi. A. Rahang atas, B.
Rahang bawah………………………………………………………..……………4
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Cabang ilmu kedokteran gigi ortodontik adalah cabang ilmu yang
mengkaji mengenai perkembangan wajah dan gigi geligi beserta oklusi.
Perawatan ortodontik bertujuan dalam perbaikan oklusi, estetik, dan fungsi, serta
stabilitas hasil perawatan yang baik (Tuti Alawiyah, 2017). Secara umum,
perawatan ortodontik dibagi menjadi 3 fase perawatan, yaitu ortodontik preventif,
ortodontik interseptif, dan ortodontik korektif. Ortodontik preventif merupakan
perawatan ortodontik yang dilakukan guna mencegah terjadinya maloklusi.
Perawatan ortodontik preventif meliputi space maintenance dan habit control.
Ortodontik interseptif merupakan perawatan ortodontik yang dilakukan selama
proses terjadinya maloklusi. Perawatan ortodontik interseptif bertujuan agar
tumbuh kembang gigi geligi menjadi susunan yang normal dan mencegah
maloklusi lebih lanjut. Perawatan ortodontik interseptif meliputi space regaining,
palatal expansion, koreksi crossbite, pemeliharaan lee way space, dan perawatan
diskrepansi gigi-rahang. Ortodontik korektif merupakan perawatan yang
dilakukan setelah maloklusi selesai terbentuk (Bahreman, 2013).
Sebelum melakukan tindakan perawatan pada pasien, dokter gigi harus
menyusun rencana perawatan yang dibutuhkan. Salah satu hal yang dilakukan
dalam penyusunan rencana perawatan ialah analisis ruang (space analysis/ space
evaluation). Pengukuran ruang merupakan evaluasi yang dilakukan terhadap gigi
geligi pada lengkung rahang (baik gigi berjejal maupun gigi geligi dengan ruang
berlebih). Tujuan pengukuran ruang ialah untuk mendapatkan gambaran
perbandingan antara panjang lengkung rahang terhadap ukuran gigi geligi.
Beberapa jenis analisis pengukuran ruang, antara lain analisis Nance, analisis
Moyers, analisis Tanaka Johnston, analisis Staley dan Kerber, analisis Merrifield,
dan analisis Bolton (Bahreman, 2013).
Pada fase perawatan ortodontik interseptif salah satu tindakan yang
dilakukan ialah maintenance of leeway space. Analisis Nance merupakan salah
satu metode pengukuran ruang yang dilakukan pada fase gigi bercampur (mixed
dentition). Analisis Nance digunakan sebagai analisis evaluasi ruang dalam

1
menjaga leeway space. Lee way space merupakan sisa ruang yang terbentuk
akibat adanya perbedaan lebar mesiodistal caninus-molar desidui terhadap gigi
caninus-premolar permanen. Lee way space pada rahang bawah lebih besar
dibandingkan dengan rahang atas.

1.2 Rumusan Masalah


Adapun Rumusan Masalah makalah yaitu bagaimanakah pengukuran
ruang ortodontik dengan menggunakan metode analisis Nance?

1.3 Tujuan
Adapun tujuan pembuatan makalah ini yaitu untuk mengetahui metode
pengukuran ruang ortodontik dengan metode analisis Nance

1.4 Manfaat
Adapun manfaat dari makalah ini, yaitu tersedianya informasi ilmiah
mengenai metode pengukuran ruang dengan analisis Nance.

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Hays Nance

Gambar 1. Hays Nance merupakan seorang dokter gigi yang memfokuskan


penelitiannya dalam perawatan ortodontik (Wahl, 2005)

Pada awalnya Hays N. Nance (1893-1964) merupakan seorang pekerja


tambang di Arizona. Akibat cedera yang serius mengharuskan beliau untuk
mencari pekerjaan lain. Pekerjaan lain yang dipilih ialah pada cabang ilmu
kedokteran gigi. Pada tahun 1919 beliau berhail menyelesaikan proses studinya
dan lulus dari Northwestern University Dental School (Burke, 2015). Selanjutnya,
beliau pergi menuju Denver dan bekerja (associateship) dibawah bimbingan
Albert Ketcham selama 3 tahun (Wahl, 2005).
Hays Nance merupakan seorang dokter gigi yang jeli dan seorang peneliti.
Salah satu artikel Hays N. Nance yang sangat berpengaruh ialah “Limitations of
orthodontic treatment” (Burke, 2015). Pada 1930 beliau memulai penelitian
mengenai artikelnya (Wahl, 2005). Proses pembuatan artikel tersebut berlangsung
selama 10 tahun dan akhirnya terbit pada tahun 1947. Pada artikel tersebut
disebutkan bahwa adanya kemungkinan relaps pasca perawatan ortodontik. Hal
ini dapat dilihat dari pernyataan bahwa setelah dilakukan perawatan pada gigi
geligi, intercanine dan interpremolar dapat kembali ke posisi semula. Pada artikel
tersebut beliau juga memaparkan mengenai adanya lee way space dan
menyebutkan bahwa lee way space dapat dipertahankan dengan penggunaan space
maintainer pada pasien dengan indikasi borderline extraction (Burke, 2015). Hasil

3
penelitian ini merupakan dasar dari analisis ruang Nance. Analisis Nance
memberikan sudut pandang baru pada fase gigi bercampur (Wahl, 2005).

2.2 Analisis Nance


Analisis dengan metode Nance dilakukan dengan mengukur gigi yang
belum erupsi dengan menggunakan gambaran radiografi dan pengukuran
lengkung rahang dilakukan dengan menggunakan kawat. Hal yang perlu
diperhatikan dalam menggunakan metode ini adalah kemungkinan kesalahan yang
ditimbulkan akibatnya adanya perbesaran (yang tidak sengaja dilakukan) pada
pengambilan radiografi. Akurasi hasil radiografi periapikal dapat dilakukan
dengan membandingkan gambaran radiografi ukuran gigi geligi yang telah erupsi
dengan lebar gigi geligi pada model (Bahreman, 2013). Tujuan dilakukannya
analisis Nance yaitu untuk mengevaluasi jumlah ruang yang tersedia pada
lengkung gigi untuk digantikan dengan gigi permanen serta penyesuaian oklusi
apabila terjadi kasus maloklusi (Amalia dkk, 2012).
Nance menyimpulkan bahwa selama periode gigi bercampur hingga gigi
permanen panjang lengkung rahang yang diukur dari sisi mesial gigi permanen
molar pertama mandibula dari satu sisi ke sisi lainnya mengalami pemendekkan.
Nance juga menyebutkan bahwa adanya nilai lee way space pada mandibula
sebesar 1,7 mm dan pada maksila sebesar 0,9 mm pada setiap sisinya (Bahreman,
2013).

Gambar 2. A. Rahang atas, B. Rahang bawah (Amalia dkk, 2012).

Analisis Nance dilakukan pada pasien dengan keadaan gigi 3, 4, 5


permanen dan desidui dalam keadaan normal tanpa kelainan patologis. Analisis
Nance tidak dapat dilakukan apabila pasien mengalami ketiadaan benih gigi 3, 4,
dan 5. Selain itu adanya lesi patologis juga dapat mengurangi keakuratan hasil

4
perhitungan analisis Nance. Pengukuran panjang lengkung gigi pada analisis
Nance dengan menggunakan brass wire yang dibentuk melalui setiap gigi, pada
geligi posterior melalui permukaan oklusalnya sedangkan pada geligi anterior
melalui tepi insisalnya, melibatkan gigi geligi di mesial molar pertama kiri hingga
kanan. Lalu langkah selanjutnya dilakukan pengukuran mesio distal benih gigi 3,
4, dan 5 permanen dengan menggunakan jangka sorong pada foto rontgen. Jumlah
lebar total menunjukkan ruangan yang dibutuhkan untuk lengkung gigi yang
ideal. Penilaian dilakukan dengan cara membandingkan ukuran panjang lengkung
gigi ideal dengan panjang lengkung rahang. Jika hasilnya negatif berarti
kekurangan ruangan, jika hasilnya positif berarti terdapat kelebihan ruangan
(Amalia dkk, 2012).
Terlepas dari apa pun metode yang digunakan dalam analisis pengukuran
ruang, beberapa hal yang penting dilakukan dalam mendapatkan akurasi selama
melakukan penyusunan rencana perawatan, antara lain pemeriksaan klinis, model
studi, gambar radiografi, dan analisis sefalometri. Pada pasien beberapa hal yang
penting untuk diperhatikan, antara lain inklinasi insisivus mandibula, profil wajah
pasien, pola pertumbuhan pasien, bentuk dan derajat crowding insisivus, curve of
spee, jarak interdental gigi geligi, order and problems of eruption, dan lee way
space. Nance menegaskan memperoleh ruang dengan melakukan overprotruding
gigi insisivus mandibula merupakan kesalahan dikarenakan gigi dapat menjadi
sangat tidak stabil, merusak tulang alveolar, dan merusak profil wajah pasien.
Menurut banyak ahli, termasuk Nance, Moorrees dan Chadha, dan Ricketts besar
lee way space dan panjang lengkung rahang berkurang selama masa transisi gigi
geligi akibat gigi molar bergerak lebih ke mesial. Hal ini dibuktikan oleh
Moorrees dan Chadha dengan penelitian yang menunjukkan bahwa rerata panjang
rahang pada usia 18 tahun lebih kecil dibandingkan dengan anak dengan usia 3
tahun. Maka dari itu, ketersediaan lee way space yang adekuat merupakan hal
yang penting dalam pengauran ruang gigi geligi pada fase mixed dentition.
Kehilangan ruang moderate pada gigi insisivus akan dapat teratasi dengan lebih
baik apabila tersedianya lee way space yang adekuat di kemudian hari (Bahreman,
2013).

5
BAB III
KESIMPULAN
Pengukuran ruang merupakan evaluasi yang dilakukan terhadap gigi geligi
pada lengkung rahang. Salah satu metode pengukuran tuang ialah dengan
menggunakan analisis Nance. Analisis Nance merupakan metode pengukuran
ruang yang dilakukan dengan membandingkan hasil pengukuran radiografi gigi
geligi yang belum erupsi dengan total ruang yang tersedia. Metode analisis Nance
digunakan pada fase gigi bercampur. Metode analisis Nance digunakan dalam
memelihara ruang lee way (lee way space). Ketersediaan lee way space yang
adekuat pada rahang atas maupun rahang bawah dapat mempermudah perawatan
ortodontik selanjutnya.

6
DAFTAR PUSTAKA

Amalia DBU, Rina Sutjiati, Leliana Sandra DAP. 2012. Nance And Moyers
Analysis Study On Measurement Of Available Space In The Mandibular
Dental Arch : Journal Stomatognatic (J.K.GUnej) Vol. 9 No. 2: 69-72
Department of Orthodontics, Dentistry Faculty, Jember University, Jember,
Indonesia 68121
Bahreman, A., 2013. Early-age orthodontic treatment. Quintessence.
Burke, C., 2015. A century of influence: Part 1. Orthodontic pioneers. American
Journal of Orthodontics and Dentofacial Orthopedics, 147(5), pp.S155–
S160.
Tuti Alawiyah, 2017. Komplikasi Dan Resiko Yang Berhubungan Dengan
Perawatan Ortodonti. Jurnal Ilmiah WIDYA, 4, pp.256–261. Available at:
https://e-journal.jurwidyakop3.com/index.php/jurnal-ilmiah/article/view/286.
Wahl, N., 2005. Orthodontics in 3 millennia. Chapter 6: More early 20th-century
appliances and the extraction controversy. American Journal of Orthodontics
and Dentofacial Orthopedics, 128(6), pp.795–800.

Anda mungkin juga menyukai