KONSEP DESAIN
96
Universitas Kristen Petra
Tabel 6.1. Tabel Konsep Desain (sambungan)
Aktivitas Aktivitas
Memberikan pengetahuan dan potensi • “Memanusiakan Manusia” adalah
lokalitas setempat sesuai dengan membentuk arsitektur untuk manusia
kearifan lokal masyarakat setempat. atau melayani manusia. Misalnya
Contohnya: Bentuk mengakomodasi mengoptimalkan unsur pendukung
ciri khas dari bangunan existing pada alam sebagai elemen desain seperti
area kerja (workshop) para pengrajin air, udara, suara dan sebagainya.
yang memiliki karakteristik atap • Mengajarkan potensi soft skill dan
pendapa. hard skill kepada masyarakat →
secara interaktif, edukatif dan
komunikatif.
FORM Space Space
• Material alami dan ekspos untuk • Mengoptimalkan pencahayaan dan
meningkatkan lokalitas nusantara. penghawaan alami melalui bukaan /
• Adanya kombinasi material buatan ventilasi → mempertimbangkan arah
(fabrikasi) pada beberapa elemen edar matahari dan udara.
pembentuk ruang. • Mengutamakan kesederhanaan dalam
• Memperhatikan konstruksi dan fungsionalitas (form-follow-fuction).
struktur masa lalu untuk • Menyelaraskan desain dengan hukum
menciptakan kreasi baru. alam → teknik penyambungan dan
• Berkesinambungan antar energi- pemakaian bahan.
ruang sedangkan berkelanjutan • Adanya keselarasan dan keserasian
adalah antargenerasi → dari segi ruang dengan menerima alam sebagai
nilai, sosial, ekonomi, lingkungan faktor utama (warna natural).
dan budaya (culturally sustainable).
Produk Produk
Menggunakan lokalitas produk baik • Zero waste → limbah akar kayu
dari segi material maupun teknologi diolah kembali menjadi produk
→ adanya keselarasan / ikatan antara interior sehingga memiliki “added
bentuk dan nilai produk dengan desain value”.
yang akan dibuat. • Jenis Kayu → kayu jati, trembesi,
suar
• Warna → warm dan natural
• Kualitas → kuat, awet dan estetis.
“Desain interior disesuaikan dengan
bentuk produk yang lebih fungsional
dan memperhatikan desain custome.”
97
Universitas Kristen Petra
Penambahan bentuk lengkung disesuaikan dengan tema nature sebagai aksen
tertentu agar tidak terkesan monoton. Menggunakan material lokal yaitu kayu jati,
suar / trembesi dan tamarind sebagai pemanfaatan material lokal dengan finishing
water based.
Karakter pada perancangan ini adalah kolaborasi antara desain modern dan
desain bangunan tradisional setempat. Karakter ini muncul pada desain
perancangan dengan adanya bentuk atap pendapa sebagai tempat kerja (workshop)
para pengrajin. Hal ini diterapkan untuk mengangkat nilai lokalisme dalam
perancangan dengan pendekatan Human Centered Design. Sedangkan gaya desain
yang diterapkan adalah industrial rustic sehingga suasana lebih mengutamakan
kesan alamiah. Nilai industrial dilihat dari aspek bangunan arsitektural dan rustic
dari aspek produk mebel limbah kayu. Oleh karena itu warna natural lebih dominan
seperti warna putih, coklat, abu-abu dan hitam.
98
Universitas Kristen Petra
6.4.2. Space – Konsep Landscape
a. Menggunakan unsur alam kedalam ruangan untuk mengurangi bau dan suasana
asri.
b. Jenis tanaman → Palem Waregu dan Sirih Gading untuk mengurangi bahaya
polutan udara dan menyerap bau busuk terutama dari limbah pembuangan
pabrik.
99
Universitas Kristen Petra
- Area outdoor → menggunakan material ubin, batu alam (batu andesit / batu
kali empeng).
b. Material Dinding
- Batu bata → finishing: cat dinding ramah lingkungan / unfinishing, motif
warna natural alami.
- Material pabrikasi → dinding beton plesteran.
- Kaca one way untuk area window display.
- Frosted Glass untuk area kantor → mampu membatasi visual luar namun
menciptakan privasi.
- Secondary skin dengan penebalan material batu alam / kayu pada area main
entrance dan kantor.
c. Material Plafon
- Ekspos rangka konstruksi kayu pada plafon → atap tradisional setempat.
- Penambahan hidden lamp, down light & accent lighting.
- Material beton unfinish sebagai konstruksi bangunan.
d. Sistem Akustik
Pada perancangan ini tata suara ruangan bersifat open (terbuka). Hal ini
bertujuan untuk mendukung nilai Human Centered Design yaitu tradisi cara
kerja para pengrajin kayu. Cara mengatasi hal tersebut membutuhkan sistem
akustik seperti peletakan speaker pada ruangan tertentu untuk mengurangi
kebisingan. Pada area kantor menggunakan material bahan alami yaitu batu
bata merah sehingga dapat meredam suara.
e. Sistem Proteksi Kebakaran
Sistem proteksi kebakaran menggunakan APAR, sprinkler “Combined Dry
Pipe-Preaction” yaitu sistem pipa berisi udara bertekanan dan smoke detector
yang tersebar di setiap ruangan.
f. Sistem Keamanan
Sistem keamanan berupa CCTV yang diletakkan pada area tertentu. Tipe
CCTV yang digunakan yaitu AHD Dome dengan resolusi HD 720p.
g. Sistem Komunikasi
Sistem komunikasi pada perancangan ini menggunakan sistem komunikasi
internal (intercom). Sistem ini diletakkan dimeja resepsionis dan berhubungan
100
Universitas Kristen Petra
langsung dengan area kantor sehingga penyampaian informasi lebih efektif dan
efisien. Selain itu area kantor juga dilengkapi LCD proyektor, televisi dan
laptop. Pada area galeri juga terdapat speaker dan tablet untuk memperoleh
penjelasan informasi secara langsung terkait dengan produk yang dijual.
101
Universitas Kristen Petra
Gambar 6.2. Sistem modular produk
102
Universitas Kristen Petra
- Area display memiliki sistem modular sehingga dapat di adjust untuk
display produk lainnya. (+)
- Area kantor memiliki waiting room. (+)
- Galeri outdoor memiliki area workshop bagi pengunjung untuk sarana
edukasi. (+)
- Area kafe dan lobby / display terpisah sehingga lebih ter-organisir. Area
display memiliki tampilan jendela kaca sehingga dapat menarik perhatian
dari luar. (+)
- Area foyer digunakan untuk display produk jual dan area informasi dekat
dengan main entrance. (+)
- Area satpam terletak didepan untuk sistem keamanan. (+)
- Area toilet umum diletakkan jauh dibelakang dengan tujuan agar
pengunjung melihat area galeri. (-)
103
Universitas Kristen Petra
b. Rencana Layout Alternatif 2
Berdasarkan pertimbangan desain layout pada alternatif dua memiliki beberapa
kelebihan dan kekurangan diantaranya:
- Area kantor memiliki sistem modular pada pemasangan produk meja. (+)
- Area galeri memiliki sirkulasi lebih luas. (+)
- Area foyer digunakan untuk display produk. (+)
- Area kafe, lobby dan display tidak terorganisir dengan baik. Area
informasi jauh dari main entrance. (-)
- Area makan pengrajin kurang maksimal dan hanya dapat menampung 6
orang. (-)
- Area kantor tidak memiliki waiting room. (-)
- Area galeri bisa dimafaatkan lebih optimal lagi untuk display produk. (-)
- Tidak memiliki area workshop untuk sarana edukasi. (-)
- Area toilet umum diletakkan jauh dibelakang dengan tujuan agar
pengunjung melihat area galeri. (-)
104
Universitas Kristen Petra
6.5.3. Sketsa Transformasi
Sketsa transformasi ini terdiri dari beberapa ruangan pada bagian area depan
yaitu main entrance, lobby, display, café dan foyer area. Selain itu juga dijelaskan
detail elemen interior seperti pencahayaan dan penghawaan pada bangunan.
105
Universitas Kristen Petra
Gambar 6.8. Sketsa 3 perspektif transformasi desain
106
Universitas Kristen Petra
6.6. Transformasi Desain Kedua
6.6.1. Rencana Layout + Pola Lantai
a. Rencana Layout + Pola Lantai
107
Universitas Kristen Petra
c. Rencana Sirkulasi
6.6.2. Potongan
a. Potongan A dan B
108
Universitas Kristen Petra
b. Potongan C, D dan E
109
Universitas Kristen Petra
6.6.4. Rencana Mekanikal Elektrikal
a. Rencana Mekanikal Elektrikal pada Lantai dan Dinding
110
Universitas Kristen Petra
6.6.5. Main Entrance
6.6.6. Perspektif
a. Lobby & Display Area
111
Universitas Kristen Petra
b. Cafe Area
c. Foyer Area
112
Universitas Kristen Petra
d. Gallery Furniture Outdoor
113
Universitas Kristen Petra
Gambar 6.24. Prespektif Gallery Furniture Indoor B
114
Universitas Kristen Petra
g. Office Area
115
Universitas Kristen Petra
i. Area Service Pengrajin
116
Universitas Kristen Petra
k. Warehouse & Drying Area
l. Loading Dock
117
Universitas Kristen Petra