Anda di halaman 1dari 8

EKSPLORASI STRUKTUR BAMBU

MELALUI INTEGRASI PENDIDIKAN, PENELITIAN DAN


PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

Anastasia Maurina* dan Budianastas Prastyatama

Program Studi Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Katolik Parahyangan


*Email: anastasia.maurina@gmail.com

PENDAHULUAN

Bambu sangat banyak ditemukan di Indonesia, dan


Jawa Barat adalah salah satu yang paling banyak
ditemukan tanaman bambu1 (lihat gambar 1).
Dengan melimpahnya bambu, nenek moyang kita
telah memanfaatkan bambu ini untuk berbagai
kepentingan seperti alat musik, alat dapur, dan juga
sebagai material konstruksi bangunan. Di Jawa
Barat ini, bangunan tradisionalnya banyak
menggunakan bambu sebagai material konstruksi,
seperti material struktur atap, penutup atap, dinding
dan lantai (lihat gambar 2-4). Gambar 3. Rumah Adat Sunda di Kuningan
Sumber:
https://kumeokmemehdipacok.blogspot.co.id/2014/03/Arsitektur
-Rumah-Adat-Sunda-di-Kuningan.html

Gambar 1. Peta Persebaran Bambu di Indonesia


Sumber :
https://bamboeindonesia.wordpress.com/budidaya/makalah-
budidaya-bamboo/anonim/

Gambar 4. Rumah Adat dan Lumbung di Baduy


Sumber:
http://rumahadatdiindonesia.blogspot.co.id/2014/01/rumah-adat-
banten-badui.html

Bambu sebagai warisan nenek moyang, merupakan


salah satu potensi lokal yang dapat diangkat ke
dalam tataran internasional. Persepsi masyarakat
yang menganggap bambu sebagai material kuno
dan material untuk si miskin serta aspek durabilitas
yang rendah, menghambat perkembangan
pemanfaatan bambu di dalam bidang arsitektur.
Diperlukan upaya pengenalan dan mempopulerkan
kembali pemanfaatan bambu dan potensinya
Gambar 2. Bambu pada Rumah Tradisional Jawa Barat kepada banyak stakeholder, seperti kepada arsitek,
Sumber: http://warnanusantara.blogspot.co.id/2014/01/rumah- calon arsitek dan juga kepada masyarakat. Untuk
adat-jawa-barat-yang-ada-di.html
mempopulerkan bambu kembali, diperlukan
inovasi rancangan dan teknologi.
1
Sensus Pertanian 2003 yang dilakukan oleh Badan Pusat
Statistik

Seminar Nasional Menuju Konstruksi Bambu Modern Masa Depan


Bandung, 8 Desember 2016
Rittironk2 berpendapat bahwa kreasi/inovasi scale prototypes4. Pada pengajaran di kelas,
arsitektur akan lahir dari integrasi riset dan mahasiswa akan melakukan eksplorasi rancangan
perancangan. Sebagai institusi pendidikan, menggunakan bambu dimana setiap tahun memiliki
Program Studi Arsitektur UNPAR melakukan tema/topik yang berbeda-beda.
ekplorasi bambu, untuk menghasilkan inovasi Tujuan penggunaan bambu dalam pendidikan
rancangan dan teknologi, melalui integrasi antara struktur di arsitektur adalah sebagai berikut:
pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat - Untuk mempromosikan bambu sebagai
(gambar 5). Inovasi yang dihasilkan akan dapat material konstruksi berkelanjutan yang
memperkenalkan kembali bambu kepada minimal 3 merupakan potensi lokal.
stakeholder, yaitu kepada mahasiswa (melalui - Untuk mempromosikan bambu sebagai
proses pendidikan), kepada arsitek atau peneliti material struktur yang potensial dan
(melalui penelitian dan publikasi) dan juga kepada berkapabilitas.
masyarakat (melalui pengabdian kepada - Untuk mempromosikan dan mendorong
masyarakat). Hasil dari riset terdahulu3, inovasi bentuk, sistem struktur dan
menyatakan bahwa promosi bambu melalui projek konstruksi yang menggunakan bambu.
nyata dengan desain kontemporer menggunakan Sedangkan penggunaan pendekatan hands-on
bambu sebagai material utama dianggap berhasil experience menggunakan material bamboo dalam
mengubah persepsi masyarakat dan terutama pendidikan struktur di arsitektur adalah sebagai
persepsi arsitek mengenai bambu. berikut:
- Untuk mengekplorasi rancangan arsitektur,
struktur, dan material.
- Untuk mempelajari keterkaitan material dan
perilaku elemen struktur secara nyata.
- Untuk melihat hubungan dan pengaruh dari
rancangan arsitektur (bentuk), struktur,
material (terutama bambu) dan konstruksi.
(gambar 6)
- Untuk melatih kemampuan kolaborasi dan
kerja sama dalam tim.

Gambar 5. Integrasi Pendidikan, Penelitian dan Pengabdian


Masyarakat dalam Eksplorasi Struktur Bambu

BAMBU DALAM PENDIDIKAN


STRUKTUR DI ARSITEKTUR

Kegiatan pendidikan dilakukan melalui kolaborasi


kelas struktur dan konstruksi serta workshop yang
menggunakan pendekatan hands-on experience
yang merancang dengan menggunakan model yang Gambar 5. Korelasi Aspek Rancangan Arsitektural
berskala, mulai dari scale precedent models, in- (bentuk), Struktur, Material dan Konstruksi
scale trial-and error experimentation, and full-
Hasil ekplorasi rancangan akan diwujudkan dalam
maket dengan skala 1:20, dimana dalam pembuatan
maket ini diupayakan penggunaan material dan
2
Rittironk, Supreedee. 2015. “Research, Education, and Design teknik sambungan yang sesuai dengan kenyataan.
in Thai Bamboo Architecture”. Proceeding 10th World Bamboo Hal ini ditujukan agar perilaku elemen strukturnya
Congress. Korea akan memberi gambaran terhadap perilaku yang
3
Maurina, Anastasia dan Henatta, Bobby. 2014. “Promoting
Sustainable Living through Contemporary Bamboo sesungguhnya.
Architecture”. Proceeding International Conferences on 15th
SENVAR (Sustainable Environmental Architecture) and 2nd
4
AVAN (Asian Vernacular Architecture Network). Makassar: Vrontissi, M., 2015. The physical model in structural studies
Department of Architecture, Faculty of Engineering, within architecture education : paradigms of an analytic
Hasanuddin University. rationale ? In IASS.

Seminar Nasional Menuju Konstruksi Bambu Modern Masa Depan


Bandung, 8 Desember 2016
BAMBU DALAM PENELITIAN DAN PROJEK EKSPLORASI 1 - 2013
PENGABDIAN PADA MASYARAKAT INSTALASI SENI “STAIRWAY TO HEAVEN”
PADA KEGIATAN LIBAF5 DI LOMBOK
Kegiatan selanjutnya adalah pemilihan rancangan
yang paling inovatif sesuai dengan tema/topik yang Kegiatan ini merupakan benih kegiatan
ditentukan dan juga yang memenuhi satu pengembangan bambu di UNPAR. Diawali dengan
persyaratan yang penting, yaitu: buildable kegiatan workshop yang menghasilkan ide dan
(kemampuan untuk dibangun). Setelah itu, gagasan membuat sebuah shelter dari bambu,
dilakukan pengembangan rancangan dan dilakukan namun kesempatan mewujudkan rancangan dalam
riset-riset yang mendukung pengembangan skala 1:1 dilaksanakan dalam kegiatan LIBAF di
rancangan tersebut. Hasil dari pengembangan Lombok.
rancangan dan riset-riset tersebut, rancangan Tema yang diangkat adalah mengekplorasi bambu
tersebut diwujudkan menjadi prototype dengan menjadi bentuk yang dinamis dengan
skala 1:1, dimana proses konstruksinya merupakan menggunakan elemen lurus. Rancangan yang
kolaborasi dosen, mahasiswa, tukang ahli dan juga dihasilkan diberi nama “Stairway to Heaven”
masyarakat setempat. Protoype tersebut kemudian dimana menghasilkan shelter berbentuk keong
diberikan kepada msyarakat sebagai bentuk (gambar 6). Dalam proses merancang, mahasiswa
pengabdian pada masyarakat dan juga menjadi yang aktif mengembangkan rancangan dengan
laboratorium lapangan bagi penelitian selanjutnya. dosen sebagai mentor yang mengarahkan. Proses
Kegiatan tersebut memiliki dampak yang luas rancangan menggunakan maket dengan skala 1:20
kepada mahasiswa, dosen/peneliti, dan juga kepada (gambar 7) untuk menghasilkan proporsi bentuk
masyarakat. yang baik serta logika struktur dan konstruksinya.
Dampak kepada mahasiswa yang teramati adalah: Proses konstruksi dikerjakan oleh dosen,
- Meningkatnya minat dan antusias mahasiswa, dan tukang. Mahasiswa yang terlibat
mahasiswa kepada material bambu dan juga dalam proses utuh (dari perancangan sampai
kepada pembelajaran struktur dalam dengan konstruksi) adalah 4 orang.
arsitektur.
- Meningkatnya kemampuan analisis
keterkaitan bentuk – struktur – material dan
konstruksi
- Meningkatnya softskill dalam diri
mahasiswa, bukan hanya dalam kemampuan
berkolaborasi dan bekerja sama namun juga
kepemimpian dan komunikasi.
- Munculnya kebanggaan atas hasil karya
mereka yang terbangun dan berfungsi.

Dampak kepada dosen/peneliti yang teramati


Gambar 6. Instalasi seni “Stairway to Heaven”, Lombok
adalah: (2013)
- Munculnya banyak ide dan gagasan yang
dapat ditindaklanjuti melalui riset.
- Munculnya permasalahan-permasalahan
dalam proses merancang, proses
membangun dan proses perawatan bangunan
yang kemudian melahirkan topik riset.
- Berkembangnya ilmu pengetahuan
mengenai struktur dan konstruksi bambu.

Dampak kepada masyarakat yang teramati adalah:


- Perubahan persepsi masyarakat mengenai Gambar 7. Maket 1:20
material bambu.
- Melihat bambu dalam arsitektur kekinian, Kegiatan ini berdampak besar kepada mahasiswa
bukan hanya pada bangunan tradisional dan dan dosen/peneliti. Mahasiswa yang terlibat
bangunan rakyat miskin. mengalami peningkatan pengetahuan mengenai
bambu dan logika struktur serta peningkatan
Kegiatan yang terintegrasi ini telah dilaksanakan kemampuan afeksi mengenai kerja sama dan
selama 4 tahun, sejak tahun 2013 dan melahirkan 3
proyek nyata dan 2 proyek yang sedang
5
dikembangkan serta melahirkan banyak riset. LIBAF (Lombok International Bamboo Architecture Festival)
diadakan pada tahun 2013 oleh IAI daerah NTB.

Seminar Nasional Menuju Konstruksi Bambu Modern Masa Depan


Bandung, 8 Desember 2016
komunikasi (dengan media dan masyarakat gagasan didampingi oleh narasumber dan dosen
setempat). Selain itu muncul kepercayaan diri sebagai mentornya (gambar 9). Rancangan terpilih
melalui rasa bangga melihat karya yang terbangun dikembangkan bersama antara dosen, mahasiswa
nyata. Dampak pada dosen adalah munculnya isu tim perancang dan mahasiswa volunteer. Jumlah
riset mengenai sistem struktur dan konstruksi mahasiswa yang terlibat adalah 15 orang.
bambu untuk bentuk-bentuk bangunan yang Rancangan terpilih mengaplikasikan struktur
dinamis. Bangunan yang menjadi objek riset adalah elemen lengkung (busur) menggunakan bambu
: Green School, Puri Ahimsa, dan Great Hall OBI bilah ikat yang dianggap akan dapat menambah
Campus6, serta riset estetika struktur bambu pada ilmu pengetahuan bagi masyarakat. Riset yang
bangunan Pearl Beach Lounge7. Riset ini dilakukan muncul pada saat pengembangan adalah (1)
oleh dosen dan mahasiswa pada tahun 2014-2015. konstruksi bambu bilah ikat sebagai elemen
lengkung, (2) teknik mengikat bambu bilah ikat (3)
teknik sambungan dengan pedestal yang
memungkinkan mengganti elemen tanpa merusak
pedestal8. Proses perancangan menggunakan media
digital dan juga maket skala 1:20. Sebelum
membangun prototype 1:1, dilakukan ekperimen
pembuatan elemen struktur busur yang terbuat dari
bambu bilah ikat untuk mengetahui potensi dan
kendalanya (Gambar 10).
Proses konstruksi dilakukan oleh dosen,
mahasiswa, tukang ahli dan beberapa masyarakat
setempat (Gambar 11). Mahasiswa yang terlibat
dalam proses utuh (dari perancangan sampai
dengan konstruksi) adalah 15 orang.

Gambar 8. Integrasi dan Dampak Projek Eksplorasi 1

PROJEK EKSPLORASI 2 – 2014


MUSHOLLA BAMBU DI DESA CIBODAS

Pembangunan surau bambu di desa Cibodas pada


tahun 2014, merupakan hasil dari kolaborasi kelas
pengajaran dengan workshop Parahyangan
Bamboo Nation.
Tema dari pengembangan struktur bambu pada
tahun 2014 adalah mengaplikasikan bambu dalam Gambar 9. Proses perancangan
bentuk modern. Tapak dan fungsi bangunan
merupakan hasil diskusi UNPAR dengan P4S Tani
Mandiri di Desa Cibodas. Fungsi bangunan berupa
musholla yang merupakan kebutuhan dari
masyarakat tani dibawah kelola P4S Tani Mandiri.
Sebelum masuk ke dalam proses perancangan,
mahasiswa (peserta workshop yang berjumlah +/-
200 orang, diikuti oleh beberapa Universitas di
Indonesia) diperlengkapi materi mengenai
arsitektur bambu dari beberapa narasumber arsitek
dan peneliti bambu, yaitu: Pon S. Purajatnika,
Andry Widyowijatnoko, Andrea Fitrianto, dan
Ketut Arthana. Proses pengembangan ide dan

6
Maurina, Anastasia. Sari, Wulani Enggar. Krisanti, Janice.
Adhisaksana, Jati. 2014. Komparasi Penggunaan Material Gambar 10. Ekperimen pembuatan busur dengan
Bambu dalam Struktur Form-Active dan Semi-Form Active pada menggunakan bambu bilah ikat.
Bangunan Lengkung Bentang Lebar. Research report –
Engineering Science Vol 1 2014. Universitas Katolik
8
Parahyangan. Maurina, Anastasia. 2014. Rancang Bangun Bangunan Bambu:
7
Maurina, Anastasia. Christina, Danna. 2015. Estetika Struktur Sarana Ibadah bagi Komunitas Petani P4S Tani Mandiri Desa
Bambu Pearl Beach Lounge, Gili Trawangan, Lombok. Cibodas, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung. Research
Research report – Engineering Science Vol 1 2015. Universitas report – Engineering Science Vol 2 2014. Universitas Katolik
Katolik Parahyangan. Parahyangan

Seminar Nasional Menuju Konstruksi Bambu Modern Masa Depan


Bandung, 8 Desember 2016
Gambar 11. Musholla Bambu di Desa Cibodas

Bangunan yang telah berdiri ini mengalami


beberapa kendala, yaitu: (1) terserang kutu bubuk,
Gambar 13. Integrasi dan Dampak Projek Eksplorasi 2
(2) terjadi susut yang besar, dan (3) deformasi pada
elemen struktur. Hal ini tentunya berdampak besar
bagi kegiatan riset dosen dan mahasiswa, sehingga
PROJEK EKSPLORASI 3 – 2015
melahirkan isu riset mengenai aplikasi bambu bilah
BALE WARGA BAMBU DI DESA SINDANG
ikat sebagai elemen struktur9 serta durabilitas
PAKUON
bambu10. Dampak lain kepada mahasiswa selain
meningkatnya kemapuan kognitifnya dan afektif,
Ekplorasi material bambu pada tahun 2015
adalah terjadinya ikatan emosional antara
menitikberatkan pada rancangan modular dimana
mahasiswa dan masyarakat setempat. Dampak
salah satu kemampuannya adalah diprefrabrikasi
terhadap masyarakat dan tukang ahli adalah
dan kemudian ditransportasikan ke tapak untuk
mengetahui teknik konstruksi bambu bilah ikat
dirangkai serta kemampuan bangunan untuk
pada bentuk bangunan lengkung. Hal ini membuat
bertumbuh. Kegiatan ini juga menarik Non-
masyarakat berubah persepsi mengenai bambu
Government Organization (JUBIT International)
sebagai material yang miskin dan kuno. Dari
yang bergerak di pengembangan masyarakat untuk
kegiatan ini, dosen dan mahasiswa bersama-sama
mendukung kegiatan yang terintegrasi ini.
mengapresiasi kembali proses perancangan dan
Untuk eksplorasi rancangan, kegiatan pendidikan
proses konstruksi sehingga menghasilkan sebuah
berkolaborasi dengan kegiatan Internasional
buku yang berjudul “Surau Bambu: Design,
Conference and Workshop Parahyangan Bamboo
Construction and Appreciation”11 (Gambar.12).
Nation 2. Dimana para mahasiswa/peserta (yang
merupakan kolaborasi 3 negara, yaitu: Indonesia,
Malaysia dan Vietnam) diperlengkapi melalui
workshop konstruksi (gambar 14), konferensi dan
studi objek nyata. Ekplorasi rancangan dilakukan
oleh mahasiswa dimentor oleh arsitek praktisi
(seperti Andrea Fitrianto dan Duy Thanh Nguyen)
serta dosen. Agar rancangan terpilih dapat
memenuhi segala aspek perancangan, maka proses
Gambar 12. Buku Publikasi Projek Ekplorasi 2
pemilihan rancangan dilakukan oleh berbagai
stakeholders, seperti dosen, arsitek, perwakilan dari
Jubit International. Proses rancangan juga
9
Maurina, Anastasia; Prastyatama, Budianastas; Septiana, menggunakan model digital, maket skala 1:20,
Michelina. 2015. Aplikasi Rancangan dan Pengujian Kuat
Tekan Bambu Bilah Ikat sebagai Elemen Struktural. Research serta pembuatan prototype 1:1 (gambar 15).
report – Engineering Science Vol 2 2015. Universitas Katolik Pembuatan prototype ini ditujukan untuk melihat
Parahyangan.
10
kinerja struktur, konstruksi dan transpotabilitasnya.
Susanto, EB. Handoko; Maurina, Anastasia; Pratyatama, Proses konstruksi dilakukan oleh dosen,
Budianastas; Gustin, Ricky. 2015. Peningkatan Durabilitas
Bambu sebagai Komponen Konstruksi melalui Desain mahasiswa, tukang ahli dan beberapa masyarakat
Bangunan dan Preservasi Material. Research report – setempat. Mahasiswa yang terlibat dalam proses
Engineering Science Vol 2 2015. Universitas Katolik utuh (dari perancangan sampai dengan konstruksi)
Parahyangan. adalah 40 orang (gambar 16).
11
Maurina, Anastasia; Pujianto, Franseno; Gunawan, Yenny.
2015. Surau Bamboo: Design, Construction and Appreciation.
Bandung: UNPAR Press.

Seminar Nasional Menuju Konstruksi Bambu Modern Masa Depan


Bandung, 8 Desember 2016
Gambar 14. Workshop Konstruksi, Konferensi dan Studi
Objek Nyata pada Parahyangan Bamboo Nation 2

Gambar 17. Integrasi dan Dampak Projek Eksplorasi 3

PROJEK EKSPLORASI 4 – 2016


STRUKTUR MODULAR
(dalam tahap pengembangan)

Ekplorasi material bambu pada tahun 2016


merupakan bagian dari kelanjutan riset projek
ekplorasi 3 yang mengambil tema modular dan
transportability. Kegiatan eksplorasi dimulai dari
pendidikan, dimana mahasiswa diminta
mengaplikasikan bambu sebagai struktur rangka
(bisa struktur rangka batang, struktur rangka ruang
dan struktur ruang). Hasil eksplorasi diwujudkan
dalam prototype 1:1 yang diharapkan modul
struktur tersebut dapat menjadi permainan anak
(Gambar 18).
Gambar 15. Proses Perancangan, Pengembangan
Rancangan dan Pembangunan Prototype 1:1

Gambar 18. Rotating structure (tugas mahasiswa)

Gambar 18. Foldability structure (tugas mahasiswa UNPAR)

Gambar 16. Proses Konstruksi yang dilaksanakan oleh


mahasiswa, tukang ahli dan masyarakat
di Desa Sindang Pakuon
Gambar 19. Plug and play structure
(tugas mahasiswa UNPAR)

Seminar Nasional Menuju Konstruksi Bambu Modern Masa Depan


Bandung, 8 Desember 2016
Hasil ekplorasi tersebut didukung oleh JUBIT Selain berfokus pada perancangan, dalam projek
International untuk mewujudkannya dengan fungsi ini, dilakukan kolaborasi dengan structure engineer
shelter aquaponik. Konsep foldability structure terkait pada pengujian properti material (gambar
kemudian dikembangkan menjadi shelter bambu 24) dan kekuatan struktur.
modular dan knock-down. Kriteria yang
dikembangkan adalah adjustability (kemampuan
penyesuaian diri), foldability (kemampuan dilipat)
dan transportability (kemampuan untuk
dipindahkan). Modul awal (Gambar 21) dilakukan
melalui riset oleh dosen, dan mahasiswa. Setelah
mendapatkan modul awal, dibuat prototype 1:1
untuk melihat kinerja ketika modul tersebut Gambar 24. Benda Uji Bambu untuk Pengujian Kuat
dirangkai. Tekan dan Kuat Tarik

Perbedaan eksplorasi projek ini dengan projek


sebelumnya adalah penekan utama pada riset dan
pengabdian masyarakat. Untuk pembangunan,
masyarakat dan tukang ahli akan mengambil porsi
yang terbesar dibandingkan mahasiswa.

Gambar 21. Modul dasar struktur rangka batang Gambar 25. Integrasi dan Dampak Projek Eksplorasi 4
dan prototype 1:1

Dengan memiliki kemampuan penyesuaian dirinya, KESIMPULAN


rancangan bangunan shelter tersebut dilakukan
dengan metode partisipasif masyarakat melalui Dari komparasi bagan integrasi dan dampak projek
workshop dalam penyuluhan. Masyarakat eksplorasi terlihat berkembang dari tahun ke tahun,
merancang menggunakan media maket modul baik dari sisi pendidikan, sisi penelitian dan juga
strukturnya (Gambar 22-23). dari sisi pengabdian masyarakat. Ide-ide yang
innovatif yang lahir dari mahasiswa berkolaborasi
dengan riset dosen/peneliti menghasilkan karya
yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat.
Integrasi peneliti dari berbagai bidang ilmu
diperlukan agar hasil riset lebih komprehensif.
Selain itu juga diperlukan integrasi dengan pihak
industri.
Gambar 22. Workshop perancangan pada saat
penyuluhan

Gambar 23. Hasil rancangan masyarakat

Seminar Nasional Menuju Konstruksi Bambu Modern Masa Depan


Bandung, 8 Desember 2016
REFERENSI

Maurina, Anastasia dan Henatta, Bobby. 2014.


“Promoting Sustainable Living through
Contemporary Bamboo Architecture”.
Proceeding International Conferences on 15th
SENVAR (Sustainable Environmental
Architecture) and 2nd AVAN (Asian Vernacular
Architecture Network). Makassar: Department
of Architecture, Faculty of Engineering,
Hasanuddin University.
Maurina, Anastasia. 2014. Rancang Bangun
Bangunan Bambu: Sarana Ibadah bagi
Komunitas Petani P4S Tani Mandiri Desa
Cibodas, Kecamatan Lembang, Kabupaten
Bandung. Research report – Engineering
Science Vol 2 2014. Universitas Katolik
Parahyangan
Maurina, Anastasia. Christina, Danna. 2015.
Estetika Struktur Bambu Pearl Beach Lounge,
Gili Trawangan, Lombok. Research report –
Engineering Science Vol 1 2015. Universitas
Katolik Parahyangan.
Maurina, Anastasia. Sari, Wulani Enggar. Krisanti,
Janice. Adhisaksana, Jati. 2014. Komparasi
Penggunaan Material Bambu dalam Struktur
Form-Active dan Semi-Form Active pada
Bangunan Lengkung Bentang Lebar. Research
report – Engineering Science Vol 1 2014.
Universitas Katolik Parahyangan.
Maurina, Anastasia; Prastyatama, Budianastas;
Septiana, Michelina. 2015. Aplikasi
Rancangan dan Pengujian Kuat Tekan Bambu
Bilah Ikat sebagai Elemen Struktural. Research
report – Engineering Science Vol 2 2015.
Universitas Katolik Parahyangan.
Maurina, Anastasia; Pujianto, Franseno; Gunawan,
Yenny. 2015. Surau Bamboo: Design,
Construction and Appreciation. Bandung:
UNPAR Press.
Rittironk, Supreedee. 2015. “Research, Education,
and Design in Thai Bamboo Architecture”.
Proceeding 10th World Bamboo Congress.
Korea
Susanto, EB. Handoko; Maurina, Anastasia;
Pratyatama, Budianastas; Gustin, Ricky. 2015.
Peningkatan Durabilitas Bambu sebagai
Komponen Konstruksi melalui Desain
Bangunan dan Preservasi Material. Research
report – Engineering Science Vol 2 2015.
Universitas Katolik Parahyangan.
Vrontissi, M., 2015. The physical model in
structural studies within architecture
education : paradigms of an analytic
rationale ? In IASS.

Seminar Nasional Menuju Konstruksi Bambu Modern Masa Depan


Bandung, 8 Desember 2016

Anda mungkin juga menyukai