Anda di halaman 1dari 10

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN DI KANTOR

Dosetriani Kezia Connie Francisca

NIM : 175211007

Jurusan Administrasi Niaga Politeknik Negeri Bandung

Abstrak

Tujuan dari penulisan jurnal ilmiah ini yakni untuk memenuhi salah satu syarat tugas dan
menjadi Ujian Akhir Semester 3 mata kuliah Manajemen Kantor di Jurusan Administrasi
Niaga pada Program Studi D3 Administrasi Bisnis. Pada mata kuliah ini terdapat banyak
sekali materi bahasan menggnai kantor hanya saja penulis tertarik untuk membahas
mengenai manajemen sistem informasi karena materi yang sangat mudah untuk
dikembangkan, mudah untuk dimengerti, dan merupakan hal penting di sebuah
perusahaan maupun di sebuah organisasi. Tak hanya itu sistem informasi manajemen atau
SIM mempunyai peranan penting dalam menajemen kantor.

Metode yang digunakan penulis sendiri adalah metode teori dasar dimana dalam jurnal
ini akan ada penguatan teori-teori yang terkait, selain itu penulis menggunakan metode
studi kasus dimana akan ada beberapa kasus yang akan dibahas pada jurnal ini, dan juga
merupakan hasil pengamatan dari berbagai kasus yang berhubungan yang dialami dan
dilihat oleh penulis.

SIM sendiri masih terdengar asing di telinga orang awam, banyak orang akan mengira
SIM yang dimaksud merupakan sistem informasi yang ada pada komputer, dan teori yang
dipelajari oleh Jurusan komputer maupun jurusan informasi saja. Memang tidak salah,
namun SIM yang akan dibahas pada jurnal ini adalah bagaimana pengelolaan sistem
informasi pada sebuah kantor yang di manage oleh atasan dan karyawan sebagai sub
sistem dan media dari informasi itu sendiri.

Kata kunci : Sistem Informasi, manajemen kantor, manajemen sistem informasi

PENDAHULUAN

Dengan kurangnya pengetahuan dan pandangan banyak orang terhadap SIM, sangatlah
penting untuk memulai sebuah tulisan mengenai SIM ini. Manajemen sistem informasi
sendiri tidak sulit untuk dipahami, hanya saja mengandung dua makna. Sistem informasi
yang akan dibahas oleh penulis merupakan sistem informasi yang ada di kantor,
bagaimana sistem informasi itu sendiri. Mungkin banyak dari pekerja kantoran yang
masih sepenuhnya paham mengenai SIM ini, seringkali sudah mereka terapkan namun
tidak dipahami dasar teorinya.
Sistem informasi sendiri tidak terus – menerus harus selalu dikaitkan dengan komputer.
Sistem informasi yang melibatkan komputer seringkali disebut sistem informasi berbasis
komputer (Computer Based Information System atau CBIS). Namun sistem informasi
yang kali ini akan dibahas adalah sistem informasi yang ada di kantor (Information System
in Office). Pada sebuah sistem informasi ada yang disebut dengan komponen. Komponen
sistem informasi pada kantor adalah manusia, komputer, dan juga prosedur kerja). Dalam
sebuah sistem informasi harus ada sesuatu yang diproses, dan harus memiliki hasil dan
juga memiliki tujuan, tujuan itu sendiri merupakan tujuan yang dimiliki oleh sebuah
perusahaan maupun sebuah organisasi, dan komponen-komponen yang ada didalamnya
menjadi faktor pencapai tujuan.

Dalam sebuah sistem informasi terdapat sistem, dan sub sistem dimana keduanya berjalan
bersamaan. Maksudnya seperti apa? Saat sebuah sistem berjalan dengan baik, maka sub
sistem nya pun akan berjalan dengan baik pula. Diibaratkan seperti tubuh seorang
manusia sebagai sistem nya, dan anggota tubuh sebagai sub sistem, tubuh yang berjalan
dengan baik maka akan memiliki respon yang cepat, sama seperti saat kaki diinjak (sub
sistem) maka otomatis tubuh akan memberi respon berteriak atau berkata “aduh..”
(informasi). Maka tubuh yang diibaratkan sebagai sistem pun, akan memberikan
informasi yang didapat dari sub sistem itu sendiri.

Penting nya pembahasan SIM ini dapat disimpulkan yaitu untuk mendapatkan informasi,
informasi seperti apa yang dimaksudkan? Yaitu informasi yang dapat digunakan oleh
sebuah perusahaan. Setiap orang perlu mengetahui SIM terutama orang – orang yang
bekerja dikantor, maupun yang akan memulai seuah bisnis sangat perlu untuk mengetahui
hal ini, karena MSI merupakan dasar yang dipakai dalam berbagai aspek, seperti dalam
aspek pengambilan keputusan, aspek menghindari atau menyelesaikan konflik, aspek
menangani komplain, aspek untuk menentukan Standar pada sebuah kantor, aspek
pembelajaran, aspek evaluasi dan sebagai aspek untuk mendapatkan sumber informasi
yang terpecaya seperti laporan yang dapat dipercaya. Laporan – laporan yang dihasilkan
dapat berupa :
 Laporan periodikal, atau laporan yang didapat dari periode waktu tertentu seperti
laporan harian, laporan bulanan, laporan tahunan, laporan semester, maupun
triwulan.
 Laporan ikhtisar yaitu laporan yang berisi ringkasan dari sejumlah datum – datum
maupun informasi
 Laporan pengecualian muncul hanya pada saat adanya situasi yang tidak biasa
atau tidak normal.
 Laporan pembanding seperti namanya berisi dua atau lebih informasi yang
dihimpun dan dijadikan sebagai pembanding

TINJAUAN PUSTAKA

Pada sebuah jurnal yang ditulis oleh Daniel Bernandes mengenai SIM di sebuah
perusahaan, ia mengibaratkan informasi seperti darah yang megalir di tubuh
manusia, darah yang mengalir di tubuh manusia sangatlah penting bagi setiap organ
dan sistem kerja yang ada di tubuh manusia. Sama hal nya dengan informasi,
informasi yang mengalir ke setiap bagian kantor sangat penting bagi sistem kerja
yang ada di kantor demi kelangsungan kerja yang baik. Saat tubuh manusia
kekurangan darah atau aliran darah yang berhenti maka tubuh manusia akan
mengalami keadaan yang tidak baik, akan timbul penyakit yang mematikan, dapat
membuat jantung yang tidak sehat, maupun serangan jantung yang dapat
menyebabkan kematian. Begitu pun saat informasi yang penting atau informasi
yang dibutuhkan tidak sampai ke tangan yang tepat, maka akan terjadi kesalahan
dalam komunikasi, kesalahpahaman antar bagian, hasil pekerjaan yang tidak sesuai
yang dapat merugikan perusahaan dan karyawannya. Saat aliran informasi yang
tidak berjalan dengan baik terus menerus tidak diperbaiki di sebuah kantor dalam
kurun waktu tertentu bisa saja menimbulkan kerugian besar bagi perusahaan yang
bisa menyebabkan perusahaan gulung tikar.

‘Manajemen sistem informasi merupakan rangkaian terorganisasi dari sejumlah


bagian/komponen yang secara bersamaan berfungsi atau bergerak menghasilkan
informasi untuk digunakan dalam manajemen perusahaan.’ Dapat dilihat dari
kutipan tersebut bahwa MSI merupakan sebuah hal yang terorganisir atau
terstruktur, dengan sistem yang tersrtuktur dengan baik maka akan muncul
informasi yang baik pula dan juga informasi yang dapat dipercaya. Oleh sebab itu
dapat kita ketahui bahwa setiap organisasi tentu memiliki kebutuhan informasi nya
sendiri – sendiri, oleh sebab itu sistem informasi pun akan dikemas, diorganisasikan
secara berbeda namun dengan satu tujuan yang baik.

Dengan semakin maju nya sistem informasi yang ada saat ini, merupakan hal yang
harus dilakukan oleh setiap perusahaan untuk berlari mengejar sistem informasi
yang sama sesuai dengan zaman nya. Dan juga merupakan sebuah keharusan bagi
sebuah perusahaan untuk terus mengembangkan sistem informasi yang digunakan
di perusahaan masing – masing. Mulai dari metode, sistem nya hingga sumber daya
manusia yang ada di perusahaan. Oleh sebab itu banyak nya perusahaan swasta
yang membatasi usia pekerja mereka, agar pekerja mereka tetap memiliki kualitas
bekerja yang baik. Selain itu juga dari segi pola pikir, pekerja dapat memberikan
dan menerima informasi dengan baik, semua itu dibutuhkan karena pekerja sendiri
merupakan salah satu metode dan sistem informasi yang bergerak atas kemauan
nya sendiri.

Informasi tidak harus selalu berupa pesan penting, pesan yang besar atau
pesan dari perusahaan lain. Pesan yang didapat dapat berupa informasi kecil, yang
mungkin tidak semua orang akan menganggap informasi itu sebagai hal yang kecil.
Seorang pekerja yang merupakan perantara informasi tentunya mempunyai
kehendak, atau keputusan bagaimana mereka menyampaikan atau menerima
informasi, apakah informasi tersebut akan disampaikan atau tidak. Seperti contoh
kecil nya disebuah perusahaan sudah dibuat SOP (Standar Operasional Prosedur)
untuk kebersihan toilet, namun toilet di kantor tersebut kebersihannya tidak sesuai
dengan SOP yang sudah ditentukan. Seorang karyawan bisa memberikan informasi
semacam ini kepada atasan, informasi ini mungkin tidak dianggap penting oleh
banyak orang, namun informasi seperti ini diperlukan, toilet di sebuah kantor
sangatlah penting untuk menunjang pekerjaan karyawan kantor maupun tamu yang
datang. Dapat dilihat dari hal tersebut, bahwa informasi sangatlah penting karena
tidak semua orang memperhatikan hal kecil seperti ini. Untuk penyampaian
informasi di kantor sendiri tentunya ada SOP nya masing – masing.

Penyampaian informasi sesuai dengan standar nya masing-masing mulai


dari siapa yang berhak menerima dan menanggapi informasi, lalu apa saja informasi
yang bisa disampaikan, kapan waktu yang tepat untuk menyampaikan informasi
tersebut, dan mengapa informasi tersebut harus di sampaikan. Seperti pada kasus di
atas, sudah jelas bahwa SOP sistem informasi sudah dijalankan.

PEMBAHASAN DAN ANALISIS

Pada pembahasan kali ini penulis akan membahas, dan akan menuliskan hasil
analisis yang didapat penulis dari penekanan teori dan juga berdasarkan peristiwa
dan kejadian yang dialami, dan dilihat oleh penulis. Pembahasan ini akan
menggunakan bahasa hasil dari pemikiran penulis sendiri, tidak akan ada kutipan
pada buku hanya terdapat pendapat penulis saja.

Penulis menganalisis bahwa ada beberapa peranan SIM pada kantor :

o Pengambilan keputusan
o Mengatasi konflik
o Menghindari resiko
o Mengatasi masalah yang ada di kantor
o Pembelajaran

Penulis menggambarkan SIM sebagai sistem kerja tubuh manusia, dan otak sebagai
sistem nya, tubuh sebagai bangunan kantor, dan bagian – bagian sebagai sub sistem
dan juga media penyampai informasi yang nantinya didapat. Pada sistem kerja
tubuh, otak melakukan keputusan seperti keputusan untuk terus berjalan, berjalan
kekiri, berjalan lurus, berjalan dengan cepat, berjalan secara perlahan. Informasi
yang dapat dilihat dari keputusan otak pun akan berbeda – beda.

Dalam pengambilan keputusan maka akan ada sebuah pilihan yang akan ditentukan,
pengambilan keputusan sendiri merupakan hal penting yang sering kita jumpai di
kehidupan sehari – hari, seperti apa yang akan kita makan hari ini, apa yang akan
kita lakukan hari ini, apakah kita akan pergi sekolah, ke kampus atau pergi ke
kantor, atau keputusan besar dalam kehidupan sehari kita seperti Jurusan apa yang
akan kita ambil untuk kuliah, universitas mana yang akan kita pilih untuk
meneruskan pendidikan. Bahkan ada keputusan yang lebih besar lagi, seperti
akankah kita menjadi orang jahat atau menjadi orang yang baik, apa kita akan
mencuri saat ada peluang, atau justru malah bersikap jujur. Untuk mengambil
keputusan yang baik kadangkala sulit untuk kita jalani,namun untuk dapat
manajemen diri kita dengan baik kita perlu mengambil keputusan yang baik juga.
Sama halnya dengan seorang wirasahawan, ia harus bisa mengambil keputusan
mengenai bisnis nya, namun harus bisa menerima segala konsekuensi yang akan ia
dapat.

SIM mempunyai banyak peranan salah satu nya peranan dalam pengambilan
keputusan, dalam sebuah departmen, manager sebagai sistem dan karyawannya
sebagai sub sistem, namun departemen hanyalah sub sistem dari sistem besar yaitu
perusahaan. Saat manajemen perusahaan baik, maka dapat disimpulkan bahwa
pengambilan keputusan oleh manager nya juga baik. Seperti contohnya, sebuah
minimarket mempunyai stok perlengakapan tulis menulis merk Stabilo di toko dan
di gudang, dan kebetulan stok yang ada masih cukup untuk persediaan. Pada saat
yang sama manajer minimarket mendapat surat penawaran yang sangat fantastis
dari supplier. Dalam surat penawaran itu terdapat penawaran barang diskon hingga
50%, seorang manajer harus bisa mengambil keputusan apakah ia akan memesan
barang diskon itu dengan resiko barang di gudang over limited namun dapat
menghasilkan keuntungan hingga 200% atau tetap mempertahankan stok gudang
yang cukup namun kehilangan peluang untuk mendapat keuntungan 200%.
Seperti sudah dijelaskan bahwa peranan SIM adalah untuk mendapat informasi
yang sesuai. Dalam kasus ini pengambilan keputusan harus dipikirkan oleh
manager dan ada beberapa aspek yang harus dipertimbangkan :

1. Bagaimana standar yang ada di perusahaan, apakah ada standar yang


menetapkan bahwa stok barang boelh melebihi pada batas tertentu atau
tidak. Jika iya seberapa banyak kelebihan yang diperkenankan.
2. Bagaimana penjualan atas barang itu di minimarket tersebut, apakah barang
tersebut merupaka barang yang banayka dicari dan diminati oleh konsumen
atau tidak. Jika tidak sebaiknya seorang manager tidak mengambilnya.
3. Seberapa banyak keuntungan yang akan didapat, apabila keuntungan yang
didapat lebih banyak daripada resiko kerugian maka bisa menjadi bahan
pertimbangan untuk seorang manager untuk mengambil keputusan untuk
membeli. Namun apabila keuntungan yang didapat tidak begitu banyak
dibanding resiko kerugian yang akan didapat, maka sebaiknya manager
tidak mengambilnya.
4. Bagaimana sifat dari barang tersebut, apakah bersifat barang yang harus
segera habis atau barang yang dapat bertahan lama. Karena pada kasus ini
barang yang dimaksud adalah peralatan tulis menulis (ATK) maka barang
tersebut termasuk barang yang bertahan lama atau tidak harus habis.

Semua informasi diatas dapat didapat dari :

 Hasil pemikiran dan pengalaman yang dimiliki oleh manajer


 Hasil pemikiran atau pendapat dari karyawan
 Sistem yang digunakan pada minimarket untuk melihat seberapa tinggi
minat konsumen terhadap barang
 Formulir pemesanan atau daftar pesanan barang, untuk melihat seberapa
sering kita memesan barang dari supplier tersebut
 Hasil diskusi dari manager bersama karyawan, karena keputusan tidak dapat
diambil secara sepihak saja

Dari hasil analisis tersebut dapat disimpulkan keputusan yang akan diambil oleh
manager itu adalah membeli barang tersebut, karena barang bersifat tahan lama,
dan juga konsumen meiliki minat yang tinggi atas barang tersebut. Selain itu resiko
kerugian lebih kecil dibandingkan keuntungan yang akan didapat.

Permasalahan pada sebuah perusahaan dalah hal yang wajar, semua perusahaan
pasti menghadapi masalah mereka masing – masing. Ibaratkan kehidupan manusia
pun yang sering menghadapi berbagai macam permasalahan. Oleh sebab itu lah
mengapa seorang wirausahawan harus siap menerima banyak konsekuensi karena
bisnis selalu diperhadapkan dengan masalah yang rumit dan masalah yang berbeda
–beda pula tiap perushaannya. Peluang bukan menjadi masalah yang akan dihadapi
oleh perusahaan, tapi juga adanya ancaman atau treath. Maka merupakan tugas
sistem (manajer perusahaan) yang ada di perusahaan lah untuk mengambil peranan
nya sebagai penggerak tentunya untuk mencapai tujuan yang dimiliki perusahaan
dan agar tujuan perusahaan terlaksana dengan baik.

Selain berperan untuk mengambil keputusan SIM juga dapat berperan sebagai salah
satu cara untuk menghindari konflik. Di sebuah kantor yang terdapat banyak
karyawan dengan pemikiran, dan watak yang berbeda sebenarnya akan sangat sulit
untuk menghindari konflik. Informasi penjualan di sampaikan oleh A kepada B,
lalu B menyampaikan informasi yang sama kepada C namun dengan cara yang
berbeda dari A. Maka informasi yang didapat bisa saja berbeda makna, dan inilah
yang memivu adanya konflik karena sistem informasi nya yang kurang baik. Lalu
sistem informasi seperti apa yang baik? Sistem (manajer perusahaan) adalah
penggerak informasi, maksudnya penyampaian informasi sebaiknya dilakukan oleh
satu orang saja atau satu sistem. Kegiatan efektif nya seperti morning briefing yang
biasanya diarahkan oleh satu kepala sehingga informasi yang didapat akan sama
karna penyampaian yang sama dan dengan cara yang sama.

Dalam sebuah sistem apabila sub sistem nya keluar dari jalur sistem maka akan
terjadi masalah. Ada teori yang menjelaskan mengenai etika di kantor, salah satu
nya tidak bergosip, maupun tidak membahas isu – isu yang mengandung SARA.
Teori itu muncul karena pada dasarnya hal seperti itu lah yang melenceng dari
sistem dan merupakan pemicu konflik. Contoh nya seperti dalam sebuah
departemen terdapat 8 orang pekerja dengan latar belakang yang berbeda – beda,
ada yang kelahiran 80 dan ada yang kelahiran 90, ada yang kuliah di PTN dan ada
juga yang kuliah di PTS,ada yang sudah menikah maupun yang belum menikah,
ada yang latar balakang keluarga nya baik – baik saja, broken home, kaya maupun
miskin, dan yang paling sering ada perbedaan adalah mengenai politik. Setiap orang
mempunyai hak untuk berpikir, sangatlah bukan hal yang terhormat apabila pada
saat bekerja namun membicarakan isu politik, atau menghasut rekan kerja untuk
mempunayi pandangan politik yang sama atau mengucilkan seseorang saat
mempunyai pandangan yang berbeda. Hal seperti itu yang akan merusak sistem,
sedangkan peranan sistem sendiri salah satunya menghindari konflik. Dalam sistem
informasi di kantor sebaiknya sub sistem (karyawan) tetap berada di jalur sistem
seperti membicarakan mengenai kepentingan perusahaan, pekerjaan, maupun
inovasi bagi perusahaan.

Ada sebuah kasus dimana seorang guru Sekolah Dasar dipecat melalui grup di salah
satu sosial media, karena guru tersebut memiliki pilihan wakil daerah yang berbeda.
Kebetulan salah satu calon merupakan kerabat dari kepala sekolah, dan saat
mengetahui adanya guru yang berbeda pendapat saat itu juga setelah perdebatan
yang panjang sang guru dipecat oleh kepala sekolah secara sepihak dan tidak
terhormat di sosial media. Dapat dilihat bahwa sistem (kepala sekolah) yang buruk
akan menghasilkan informasi yang buruk pula. Dan sistem yang buruk tidak dapat
berperan dengan baik. Sistem informasi mempunyai peran untuk membuat
perusahaan terhindar dari konflik, namun karena sistem yang buruk, maka
bukannya terhindar dari konflik justru malah menimbulkan konflik. Selain itu hal
seperti ini juga dapat menimbulkan konflik baru di masa yang akan datang.

Sebuah perusahaan memiliki karyawan yang berbeda – beda, salah satunya


perbedaan agama. Jam kerja pada perusahaan ini menggunakan sistem shift, pada
hari minggu, seorang karyawan harus pergi beribadah pada pagi hari dan seorang
nya lagi harus beribadah pada sore hari. Lalu manager yang membuat jadwal tanpa
pikir panjang langsung memasukkan karyawan A yang beribadah pagi untuk masuk
shift sore, dan untuk karyawan B yang beribadah sore untuk masuk shift pagi. Hal
lainnya seperti, pada hari jumat manager menempatkan karyawan wanita lebih
banyak ketimbang karyawan laki-laki pada siang hari agar pada saat laki – laki
muslim sedang menjalankan sholat jumat dapat di backup oleh staff wanita. Ini
merupakan contoh sistem yang merata dengan baik, asalkan dari sistem nya sendiri
yaitu manager mengkonfirmasi karyawan yang lain dengan baik, tentunya tidak
akan menimbulkan dan mengurangi konflik.

Peranan lain dari sistem informasi manajemen adalah sebagai salah satu cara untuk
menghindari resiko. Berkaitan dengan kasus pengambilan keputusan, seorang
manager mempertimbangkan peluang yang tidak memakan banyak resiko.
Mengurangi resiko sama halnya dengan mengurangi kerugian pada perusahaan,
apabila perusahaan mengalami kerugian maka sama saja dengan kerugian bagi
karyawan. Kerugian bagi perusahaan, terutama kerugian yang besar dapat
berdampak besar bagi karyawan seperti pemutusan hubungan kerja karena ingin
mengurangi karyawan maupun bonus yang tidak cair atau berkurang. Contohnya
seorang manager gudang membeli barang pecah belah dari perusahaan A untuk
keperluan stok barang di toko. Karena kurang nya kordinasi ternyata seorang
karyawan nya sudah memesan terlebih dahulu dan keduanya sudah melakukan
pembayaran, padahal merupakan tugas rutin sang karyawan untuk memesan barang
tersebut. Sayang nya barang tersebut tidak dapat bertahan lama, atau hanya bertahan
dua bulan karena design nya. Akhirnya perusahaan harus menjual barang tersebut
dengan setengah harga agar habis. Dan tentunya resiko kerugian yang sangat tinggi
menimbulkan kerugian yang tinggi juga.

Peranan lain dari SIM di kantor adalah mengatasi masalah yang ada di kantor,
sebenarnya peranan ini merupakan peranan – peranan yang di atas dan saling
berkaitan namun, masalah yang dimaksudkan lebih kepada masalah antar
karyawan, seperti sudah dijelaskan bahwa sistem informasi yang baik
menghasilkan informasi yang baik. Informasi mengenai keseharian kantor akan
mengurangi masalah seperti kesalahpahaman atau miss communication antar
karyawan. SIM di kantor juga mengatur jalannya informasi di kantor agar informasi
dapat tersampaikan dan diterima dengan baik dan benar.

Dan peranan SIM yang terakhir menurut penulis adalah pembelajaran,


pembelajaran seperti apa? Dapat dilihat bahwa SIM merupakan pedoman yang
seringkali digunakan kantor dalam mengatur dan digunakan untuk menentukan
Standar. Dengan adanya SIM di kantor maka infomasi akan tersampaikan dengan
baik. Dan juga sebagai bahan evaluasi sebuah SOP, misalkan SOP pembelian
barang sudah tiga tahun diterapkan pada sebuah kantor namun karena adanya
pergantian supplier maka bisa saja SOP pembelian menjadi berubah atau direvisi,
maka hal yang menjadi pedoman adalah SIM. Sebelum merevisi SOP kita harus
mengetahui apakah supplier tersebut memliki standar atau ketentuan yang berbeda
dari sebelumnya.

Dapat disimpulkan bahwa SIM memiliki peranan besar di kantor, walau tidak
sering disebutkan dalam definisi maupun tugas kantor namun apabila SIM pada
kantor tidak teratur dengan baik maka sistem yang berjalan di kantor pun tidak akan
baik juga. Oleh sebab itu sangatlah penting mengetahui dasar – dasar pengoperasian
sebuah sistem informasi manajeman di kantor terlebih untuk para sub sistem
maupun sistem yang ada di kantor. Dan lagi SIM merupakan hal yang sangat mudah
untuk dipelajari.

DAFTAR PUSTAKA

Kadir, Abdul.2014.Pengenalan Sistem Informasi Edisi Revisi.Yogyakarta:CV


ANDI

Susanto, Azhar.2009.Sistem Informasi Manajemen: Pendekatan terstruktur –


resiko – pengembangan. Bandung:Lingga Jaya

Hartono, Bambang.2013.Sistem Informasi Berbasis Komputer.Jakarta : Rineka


Cipta

Anda mungkin juga menyukai