PENDAHULUAN
Adanya kemajuan ini secara nyata menimbulkan hasrat konsumtif serta daya beli
yang meningkat. Keadaan tersebut membawa Kebiasaan serta gaya hidup juga
berganti dalam waktu yang relatif singkat menuju ke arah semakin mewah dan
masyarakat, walaupun dengan kadar yang berbeda- beda. Hampir tidak terdapat
kalangan yang luput dari perihal tersebut. Keadaan ini bisa dicermati dengan
mana orang tersebut dalam membeli suatu barang tidak didasarkan pada aspek
1
2
serta fungsi ketika membeli barang, melainkan memikirkan prestise yang melekat
pada barang itu. Dalam makna luas konsumtif ialah sikap berkonsumsi yang boros
serta kelewatan, yang lebih mendahulukan kemauan dari pada kebutuhan dan
tidak terdapat skala prioritas ataupun bisa diartikan sebagai gaya hidup yang
minat dan opini khususnya yang berkaitan dengan gambaran diri untuk
mencerminkan status sosialnya (Susanto, 2008). Dalam arti lain gaya hidup dapat
mahasiswa yang belajar di kota-kota besar salah satunya di Kota Banda Aceh.
masyarakat, khususnya di Kota Banda Aceh. Online shop merupakan salah satu
mahasiswi mengaku bahwa tidak dapat menahan diri atau mengendalikan diri
ketika memiliki kebutuhan akan suatu produk atau barang yang hendak dibelinya.
survei terlebih dahulu. Alasannya adalah agar tidak terlalu lama dalam memilih
barang yang cocok dan sesuai dengan pilihan dan selera (Tambunan, 2001).
3
Hal ini juga terjadi pada pria zaman sekarang, internet mengenalkan
berbagai informasi mulai dari jejaring sosial, berita, video, foto, hingga
berbelanja. Tidak hanya wanita, beberapa pria dari kalangan tingkat ekonomi
orang tua menengah keatas juga berperilaku konsumtif. Perubahan pria zaman
sekarang menuju gaya hidup yang modern atau elegan dapat dilihat dari barang-
barang ataupun pakaian mereka yang selalu mengikuti trend masa kini. Seiring
sehingga menimbulkan seseorang menjadi lebih boros atau dikenal dengan istilah
yang akan datang. Kecemburuan sosial muncul karena orang hendak membeli
seluruh barang yang diinginkan tanpa memikirkan harga barang tersebut murah
atau mahal, barang tersebut dibutuhkan atau tidak, sehingga untuk orang yang
tidak mampu tidak akan sanggup untuk mengikuti pola kehidupan yang seperti
2011).
Belajar, menuntut, dan mencari ilmu idealnya adalah aktivitas rutinitas seorang
perubahan nilai serta pola atau gaya hidup yang diinginkan (Hikmat, 2006).
Universitas terkemuka di Aceh yang terletak di Kota Banda Aceh. Dari observasi
Fakultas Psikologi semester 3 yang pada saat itu sedang beraktifitas di Fakultas
shopping pada saat masih SMA pada saat itu si subyek sudah memiliki hp android
“Ya, awalnya aku tau kelas 3 SMA kakak soalnya kelas 3 SMA itu aku
sudah memiliki hp android terus aku sering liat iklan-iklan gitu,dari situ aku
mulai ikut beli karena harganya murah kadang ada promo gitu kan terus
barangnya bagus juga”.
Mahasiswi ini mengaku tiap membeli barang habis 200 ribu tetapi hal ini
tidak selalu dilakukan karena tiap kali habis membeli selalu menyesali uang yang
harus dikeluarkan.
5
“Jika membeli kadangkala habis 200 ribu kadang juga cuma 150 itu satu
barang kakak dan jaman dulu sering lebih dari itu. Tapi kalau awal kuliah ini
saya online shopping kakak soalnya saya kan anak baru kuliah ya jadi perlu
barang yang banyak jadi uangnya buat beli itu dulu kakak, dan gak tau deh nanti
kalau saya sudah lama disini. Saya juga anak rantau kakak jadi harus bisa jaga
uang”.
Bagi subyek membeli online itu ada bagusnya dan ada tidaknya karena
“ Kalau saya sih kalau udah suka sama barangnya ya beli kakak, tapi
emang kadang bagus kadang juga gak namanya kita gak lihat secara
langsungkan kakak. Kalau saya sih beli online itu gara-gara suka lihat
gambarnya kadang juga modelnya, yang tidak bisa ketinggalan pas ada promo-
promo gitu itu gak bisa dilewatkan itu saya langsung beli tu kakak”.
Setelah itu fenomena yang didapatkan dari subyek kedua yang merupakan
Subyek mengenal online shopping pertama kali pada saat subyek kuliah di
Setiap bulan Subyek selalu membeli baju melalui online shopping, subyek
mengaku tertarik karena pengen dan model yang membuatnya tertarik bahkan dari
Rp 400.000,00 kadang juga kalau tidak punya uang hanya Rp 200.000,00 saja.
“Kalau saya ya dulu gak tau namanya online shopping saya tau waktu
awal kuliah, saya suka membeli karena ya pengen bajunya, modelnya gitu. Kalau
belanja habis uang berapa ya gak pasti karena itu sesuai barangnya. Sering ya
250 ribu tiap bulan kalau online gitu, tapi pernah cuma 100 ribu aja. Saya beli itu
kadang juga karena teman-temanku kok kakak, awalnya cuma pengen lihat aja
baju-bajunya tapi gara-gara temen saya ya akhirnya saya beli. Ya tergantung
iman saya aja kuat apa gak. Saya sih gak terlalu mikir ya masalah online
6
shopping apa ke butik soalnya kadang saya online kadang juga ke butik, sama
beratnyalah. Kalau setahun berapa kali gak ngitung soalnya gak pasti semaunya
saya aja sepengennya saya beli baju kakak”.
masih aktif, ia senang berbelanja untuk memenuhi kebutuhan yang sesuai dengan
minat subjek yaitu fashion dan makanan. Namun ia hanya memilih kebutuhan
yang dianggap penting untuk dibeli terlebih dahulu. Selain itu, subjek berpendapat
tentang masa depan bahwa ia harus menjadi pria yang mandiri dan mewujudkan
“Kalau aku ya sangat senang dalam berbelanja. Aku suka membeli baju,
celana atau sepatu itu ya untuk keperluan kuliah. Soalnya itu kan sangat di
butuhkan ya pada saat mau ke kampus. Tapi kalau saya ya dalam berbelanja ya
beli seperlunya saja dan aku tidak sering berbelanja. Kalau berbelanja uang
habis berapa ya belum pasti karena itu sesuai barang yang nantinya aku beli”.
memenuhi kubutuhan, bahkan berbelanja bisa dikatakan adalah hobi bagi dirinya.
Ia sangat suka mengoleksi barang-barang yang unik. Subjek merasa puas dalam
Bahkan ia mengatakan bahwa produk yang ia beli mempunyai nilai tertentu, yaitu
“Kalau saya sih dalam berbelanja online, karena praktis, simple terus
model-model yang ditawarkan dari online shop itu juga beragam dan bagus-
bagus. Saya sering berbelanja, tujuannya ya cuma buat mengikuti trend lah, jadi
apa ya barang yang kita pakai yang kita beli itu jadi kalo kita ke kampus
memakai barang itu...itu jadi nggak monoton jadi setiap hari itu bisa ganti-ganti
ya kakak ya. Dalam berbelanja saya sering menghabiskan uang sebesar 300
7
dalam sekali belanja. Kalau dalam sebulan saya belanja itu ada berapa kali ya
gak nentu juga sih. Karena saya kalau belanja itu kalau liat barangnya bagus dan
menurut saya cocok untuk saya ya saya akan beli terus”.
tidak dapat menyesuaikan dan tidak dapat membedakan mana hal yang lebih
penting yang harus diutamakan dan mana hal yang tidak penting untuk diabaikan.
para ahli, dan pengaruh jenis kelamin terhadap kecenderungan perilaku konsumtif
tersebut, maka peneliti tertarik untuk meneliti lebih dalam dan ingin memahami
B. Rumusan Masalah
adalah apakah ada terdapat perbedaan perilaku konsumtif melalui online shopping
Muhammadiyah Aceh.
C. Keaslian Penelitian
Keaslian penelitian ini dapat diketahui melalui sub-kajian yang sudah ada
penelitian ini, diantara hasil penelitian dahulu yang menurut peneliti terdapat
penelitian yang terkait dan menjadi bandingan terhadap judul penelitian yang
tabel yaitu sebesar 0,355, yang menunjukkan rxy > r tabel. Penelitian ini
semakin tinggi tingkat status ekonomi orang tua maka semakin tinggi perilaku
konsumtif mahasiswi.
mahasiswa yang terdiri dari 173 mahasiswa wanita dan 180 mahasiswa pria
(p>0,05). Hal ini menunjukkan bahwa mahasiswa wanita dan mahasiswa pria
Crosstabs, uji korelasi Spearman’s Rho juga menunjukkan hasil yang sama
memiliki nilai signifikan (sig) < 0,05 yang berarti memiliki korelasi antara
variabel kedua. Hal ini menjelaskan bahwa Ha1 diterima dengan nilai korelasi
0,156 yang berarti bahwa terdapat korelasi yang sangat lemah antara tingkat
pendidikan terakhir orang tua dengan perilaku konsumtif atau sama dengan
mempunyai nilai korelasi 0,320 yang berarti bahwa terdapat korelasi yang
cukup antara pemasukan orang tua dengan perilaku konsumtif atau sama
dengan jika pemasukan orang tua besar maka peluang mahasiswi untuk
berperilaku konsumtif akan bertambah pula, dengan kata lain bahwa kedua
penelitian, dan variabel bebas penelitian. Oleh karena itu, peneliti tertarik
Muhammadiyah Aceh.
D. Tujuan Penelitian
Muhammadiyah Aceh.
E. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Hasil dari penelitian yang telah dilakukan diharapkan dapat digunakan sebagai
konsumtif melalui online shopping ditinjau dari jenis kelamin pada mahasiswa
2. Manfaat Praktis
a. Bagi subyek