Anda di halaman 1dari 9

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Definisi

Asuhan spiritual adalah praktik dan prosedur keperawatan yang dilakukan


oleh perawat untuk memenuhi kebutuhan spiritual pasien, berdasarkan nilai-nilai
keperawatan spiritual yang berfokus pada menghormati pasien, interaksi ramah dan
simpatik, mendengarkan dengan penuh perhatian, dan tidak mempromosikan agama
atau praktiknya untuk meyakinkan pasien tentang agamanya.

Pentingnya perawatan spiritual dalam keperawatan dan dampaknya terhadap


kualitas perawatan dan promosi praktik terbaik diakui di tingkat administrasi di
lembaga perawatan kesehatan.

Kemajuan pengetahuan tentang perawatan spiritual terbukti, seperti sifat


bagaimana perawat memberikan perawatan holistik melalui hubungan terapeutik
yang berpusat pada orang dan keluarga, yaitu, yang mempertimbangkan kebutuhan
fisik dan psikologis mereka. Literatur juga menyarankan perlunya perawatan
spiritual dalam skenario praktik di mana hubungan terapeutik mungkin
dikompromikan, seperti dalam kasus pengaturan ketergantungan tinggi, dengan
mempertimbangkan teknologi spesifik yang terlibat, kompleksitas konteks,
ketergantungan pada perawatan, privasi pasien , dan pendidikan tentang topik ini.
Perawatan spiritual diperlukan untuk mencapai dampak positif pada kesejahteraan
pasien, keluarga, perawat, dan institusi kesehatan.

Pengembangan program pendidikan keperawatan tentang perawatan spiritual


dapat memiliki efek positif, tidak hanya dalam hal perawatan yang diberikan perawat
tetapi juga dalam menimbulkan kepuasan yang lebih besar dalam menjalankan
profesinya. Pengembangan jenis program ini juga memungkinkan pengakuan akan
pentingnya perawatan spiritual sebagai bagian dari “identitas” institusi kesehatan
(Vlasblom, Steen, Knol, & Jochemsen, 2011).
2.2 Evidence Based Practice (EBP)

Summary Jurnal

No Topik Peneliti Tahun Metode Populasi Hasil Kesimpulan


dan Sampel
1. Hubungan Abdul ghoni. 2019 Korelasi Observasi, 43 Hasil antara perilaku Ada pengaruh dukungan
Dukungan S.A. Andayani dengan pendekatan responden sebelum dan sesudah sosial keluarga terhadap
Sosial dan Cross Sectional penyuluhan sebesar kualitas hidup penderita
Spiritual 0,001 < 0,05, artinya ho HIV/AIDS di
Penderita ditolak dan ha diterima. Puskesmas Cermee
HIV/AIDS Ada hubungan dukungan Kabupaten Bondowoso,
dengan sosial dan spiritual dengan nilai p value
Kualitas Hidup penderita HIV/AIDS sebesar 0.002.
Penderita dengan kualitas hidup Ada pengaruh dukungan
HIV/AIDS penderita HIV/AIDS di spiritual keluarga
RSU dr. H. Koesnadi terhadap kualitas hidup
Kabupaten Bondowoso. penderita
HIV/AIDS di
Puskesmas Cermee
Kabupaten Bondowoso
dengan nilai p value
sebesar 0.004.
Ada pengaruh dukungan
sosial dan spiritual
keluarga terhadap
kualitas hidup penderita
HIV/AIDS di
Puskesmas Cermee
Kabupaten Bondowoso
dengan nilai p value
sebesar 0.001
2. Motivasi Khoiroh 2019 Pre Eksperimental 44 Hasil dari penelitian ini Motivasi spiritual
Spiritual Umah,Didit dengan rancangan responden kepatuhan minum obat berpengaruh terhadap
Meningkatkan Irawanto One Group Pre ARV pada pasien sebelum kepatuhan minum obat
Kepatuhan test-Post test dilakukan intervensi di karenakan motivasi
Minum Obat Design termasuk kategori dapat meningkatkan
Arv Pada Pasien kepatuhan rendah dan keyakinan sikap dan
Hiv/Aids sesudah dilakukan kepatuhan sehingga ada
intervensi termasuk perubahan sikap dan
kategori kepatuhan sedang. tingkah laku dalam
Hasil uji statistik mengkonsumsi obat.
Wilcoxon Signed Ranks Penelitian diharapkan
Testdi dapatkan nilai 𝜌= dapat menjadi salahsatu
0,000 (𝜌<0,05), yang pilihan terapi dalam
berarti ada pengaruh meningkatkan
motivasi spiritual terhadap kepatuhan minum obat
kepatuhan minum obat ARV pada pasien
ARV pada pasien HIV/AIDS.
HIV/AIDS.
3. Dampak Stigma Nooshin 2018 Studi cross- 351 Selama enam bulan Memiliki keyakinan
yang Dirasakan, Zarei dan Hasan sectional sukarelawan sebelum penelitian, 15,4% agama karena
Kualitas Hidup, Joulaei dewasa dari seluruh sampel telah mempercepat adaptasi
dan Keyakinan pasien didiagnosis dengan ide psikologis dapat
Spiritual terinfeksi bunuh diri. Ada korelasi memotivasi pasien HIV
terhadap Ide HIV yang signifikan antara untuk bertahan hidup
Bunuh Diri pada kualitas hidup, keyakinan dan juga dianggap
Pasien HIV- spiritual, stigma yang efektif dalam mencegah
positif dirasakan, dan usia dengan perempuan dari bunuh
ide bunuh diri. Ide bunuh diri. Stigma dan kualitas
diri berbeda secara hidup yang dirasakan
signifikan dalam hal jenis adalah faktor lain yang
kelamin dan status harus dipertimbangkan
perkawinan. Stigma yang sebagai elemen kunci
dirasakan dan keyakinan dalam program
spiritual masing-masing
menunjukkan efek pencegahan bunuh diri.
tertinggi pada ide bunuh
diri. 
4. Efektivitas Mohamadi, 2018 Desain penelitian 30 orang Hasil penelitian Berdasarkan hasil
terapi pada S.Younes, dan adalah menunjukkan bahwa tersebut dapat ditarik
kesehatan Katayon eksperimental logoterapi, meningkatkan kesimpulan bahwa Logo
spiritual dan Rahimzada kualitas hidup dan meningkatkan kualitas
kualitas hidup Tehrani subskalanya (Kesehatan hidup dan kesejahteraan
wanita dengan mental, kesehatan fisik, spiritual pada penderita
AIDS di kesehatan sosial dan AIDS, serta dapat
Teheran lingkungan). Juga, digunakan sebagai
logoterapi meningkatkan metode koping untuk
kesehatan spiritual dan meningkatkan kesehatan
dimensinya (kesehatan spiritual dan
Eksistensial dan Religius) meningkatkan kualitas
pada wanita dengan HIV. hidup penderita AIDS/
HIV.
2.3 Kajian Literatur

1. Hasil Literatur

Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Abdul ghoni. S. A. Andayani


(2019) dengan judul “Hubungan Dukungan Sosial dan Spiritual Penderita
HIV/AIDS dengan Kualitas Hidup Penderita HIV/AIDS” di dapatkan bahwa ada
pengaruh dukungan sosial keluarga terhadap kualitas hidup penderita HIV/AIDS
di Puskesmas Cermee Kabupaten Bondowoso, dengan nilai p value sebesar 0.002

Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Khoiroh Umah,Didit Irawanto


(2019) dengan judul “MOTIVASI SPIRITUAL MENINGKATKAN
KEPATUHAN MINUM OBAT ARV PADA PASIEN HIV/AIDS” di dapatkan
bahwa Motivasi spiritual berpengaruh terhadap kepatuhan minum obat di
karenakan motivasi dapat meningkatkan keyakinan sikap dan kepatuhan sehingga
ada perubahan sikap dan tingkah laku dalam mengkonsumsi obat.

Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Nooshin Zarei dan Hasan Joulaei
(2018) Dengan judul “Dampak Stigma yang Dirasakan, Kualitas Hidup, dan
Keyakinan Spiritual terhadap Ide Bunuh Diri pada Pasien HIV-positif” di dapatkan
bahwa Memiliki keyakinan agama karena mempercepat adaptasi psikologis dapat
memotivasi pasien HIV untuk bertahan hidup dan juga dianggap efektif dalam
mencegah perempuan dari bunuh diri.

Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Mohamadi, S.Younes, dan


Katayon Rahimzada Tehrani (2018) Dengan judul “Efektivitas terapi pada
kesehatan spiritual dan kualitas hidup wanita dengan AIDS di Teheran” di
dapatkan bahwa Logo meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan spiritual
pada penderita AIDS, serta dapat digunakan sebagai metode koping untuk
meningkatkan kesehatan spiritual dan meningkatkan kualitas hidup penderita
AIDS/ HIV.

2. Analisa Literatur

Dari hasil 4 kajian jurnal didapatkan bahwa penerapan spiritual pada pasien
HIV/AIDS berpengaruh dan efektif dalam meningkatkan kualitas hidup pasien
HIV/AIDS.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Asuhan spiritual adalah praktik dan prosedur keperawatan yang dilakukan oleh
perawat untuk memenuhi kebutuhan spiritual pasien, berdasarkan nilai-nilai
keperawatan spiritual yang berfokus pada menghormati pasien, interaksi ramah dan
simpatik, mendengarkan dengan penuh perhatian, dan tidak mempromosikan agama
atau praktiknya untuk meyakinkan pasien tentang agamanya.

Kemajuan pengetahuan tentang perawatan spiritual terbukti, seperti sifat


bagaimana perawat memberikan perawatan holistik melalui hubungan terapeutik yang
berpusat pada orang dan keluarga, yaitu, yang mempertimbangkan kebutuhan fisik dan
psikologis mereka. Literatur juga menyarankan perlunya perawatan spiritual dalam
skenario praktik di mana hubungan terapeutik mungkin dikompromikan, seperti dalam
kasus pengaturan ketergantungan tinggi, dengan mempertimbangkan teknologi
spesifik yang terlibat, kompleksitas konteks, ketergantungan pada perawatan, privasi
pasien , dan pendidikan tentang topik ini.

3.2 Saran

Perawatan spiritual sangat diperlukan untuk mencapai dampak positif pada


kesejahteraan pasien, keluarga, perawat, dan institusi kesehatan. kita sebagai perawat
harus bisa mendorong pasien dalam pendekatan spiritual.
DAFTAR PUSTAKA

Mónica, Veloza. Muñoz de, Lucy. Dkk. 2017. Pentingnya perawatan spiritual dalam
praktik keperawatan. Jurnal Keperawatan Holistik 35 (2), 118-131

Ghoni, Abdul, dan Sri Astutik Andayani. "Hubungan Dukungan Sosial dan Spiritual
Penderita HIV/AIDS dengan Kualitas Penderita HIV/AIDS." Citra Delima: Jurnal
Ilmiah STIKES Citra Delima Bangka Belitung 3.2 (2020): 118-126.

Umah, Khoiroh, dan Didit Irawanto. "Motivasi Spiritual Peningkatan Kepatuhan Minum
Obat ARV pada Pasien HIV/AIDS." Jurnal Komunitas Ners 10.2 (2019): 251-
263.

Zarei, Nooshin, dan Hassan Joulaei. "Dampak stigma yang dirasakan, kualitas hidup, dan
keyakinan spiritual pada ide bunuh diri di antara pasien HIV-positif." Penelitian
dan pengobatan AIDS 2018 (2018).

Mohamadi, S.Younes, dan Katayon Rahimzada Tehrani. "Efektivitas terapi pada kesehatan
spiritual dan kualitas hidup wanita dengan AIDS di Teheran." Jurnal Kuartalan
Psikologi Kesehatan 7.25 (2018): 106-120.

Anda mungkin juga menyukai