Anda di halaman 1dari 18

Makalah:

“ANALISIS AKTIVITAS INVESTASI: INVESTASI ANTAR PERUSAHAAN”

Mata kuliah : Analisis Informasi Keuangan

Dosen pengampu : Iwan Seber, SE, M.Si

Disusun oleh:

1. Siti khofifa arrahma (02272111105


2. Nasya nurfajriyah (02272111125)
3. Rifina aidah ilmiani fataruba (02272111152)
4. Astri alim (02272111156)

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS KHAIRUN
2022

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat allah SWT. Atas segala rahmat dan hidayah nya sehingga
kami dapat menyelesaikan makalah kami ini untuk memenuhi tugas yang diberikan dengan judul
“ANALISIS AKTIVITAS INVESTASI: INVESTASI ANTAR PERUSAHAAN”. Sholawat serta salam
semoga tetap tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW. Beserta keluarga dan
sahabatnya.

Dalam penyusunan makalah ini, kami banyak mendapat tantangan dan hambatan akan tetapi
dengan bantuan dari berbagai pihak tantangan itu bisa diatasi. Oleh karena itu, kami mengucapkan terima
kasih kepada semua pihak yang telah mendukung dapat balasan yang setimpal dari Allah SWT.

Kami menyadari bahwa makalah ini nasih terdapat banyak kekurangan karena terbatasnya ilmu
pengetahuan yang kami miliki. Oleh karena itu, kami mengharapkan segala bentuk saran dan kritik yang
dapat membangun dari pembaca agar kami bisa membuat makalah dengan lebih baik lagi dimasa
mendatang.

Ternate, 19 oktober 2022

Penulis
DAFTAR PUSTAKA

KATA PENGANTAR....................................................................i

DAFTAR ISI....................................................................................ii

BAB 1 PENDAHULUAN

A. Latar belakang..........................................................................1
B. Rumusan masalah........................................................................2
C. Tujuan.............................................................................................3

BAB 2 PEMBAHASAN

A. Sekuritass investasi......................................................................4
B. Akuntansi metode ekuitas.................................................................6
C. Penggabungan usaha..............................................................................5

BAB 3 PENUTUP

A. Kesimpulan................................................................................12
B. Saran................................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................13
ii

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang
2

BAB II

PEMBAHASAN

A. Sekuritas investasi
Perusahaan menginvestasikaan aset dalam sekuritas investasi (disebut juga dengan
marketable securities). Sekuritas investasi sangat bervariasi dalam hal jenis surat berharga yang
diinvestasikan dan tujuan dari investasi. Beberapa investasi merupakan penyimpanan sementara
kelebihan kas dalam bentuk sekuritas yang diperdangangkan (marketable securities). Investasi ini
juga dapat mencakup dana yang akan digunakan untuk investasi pada pabrik, peralatan, dan aset
operasi lain, atau dapat digunakan sebagai dana pembayaran kewajiban.
Sekuritas investasi dapat berupa utang atau ekuitas. Sekuritas utang (debt securities)
adalah sekuritas yang mewakili hubungan sebagai kreditor terhadap pihak lain misalnya obligasi
perusahaan lain, obligasi pemerintah, surat utang, dan sekuritas pemerintah kota. Sekuritas
ekuitas (equity securities) merupakan sekuritas yang mewakili kepemilikan pada entitas lain
contohnya adalah saham biasa dan saham preferen yang tidak dapat ditarik kembali.
Pada sebagian besar perusahaan, sekuritas investasi hanya merupakan bagian yang relatif
pada total aset dan dengan mengecualikan investasi ekuitas pada anak perusahaan atau afilasi,
investasi ini lebih merupakan aset keuangan dibandingkan dengan aset operasi. Artinya investasi
biasanya bukan merupakan bagian yang terintegrasi dengan aktivitas operasi perusahaan. Namun
bagi institusi keuangan dan perusahaan asuransi, sekuritas investasi merupakan aset operasi
utama.

1. Akuntansi untuk sekuritas investasi


Akuntansi untuk sekuritas investasi diatur oleh SFFAS 115. Standar ini berbeda dengan prinsip
lower–of-cost-or-market dengan menyatakan bahwa investasi dapat dilaporkan pada neraca
berdasarkan biaya perolehan atau nilai wajar (nilai pasar), tergantung dari jenis sekuritas dan
tingkat pengaruh (kendali) yang dimiliki perusahaan terhadap perusahaan yang diinvestasikan
(investee company). Nilai wajar (fair value) aset merupakan harga tukar dalam suatu transaksi
normal saat ini antara pihak yang bersedia. Jika suatu aset bisa diperdagangkan, nilai wajarnya
dapat langsung ditetapkan dari publikasi harga pasarnya. Jika tidak ada publikasi harga pasar
untuk suatu aset, nilai wajar ditentukan berdasarkan biaya historis. Sekuritas ekuitas yang tidak
mencerminkan kepemilikan pada perusahaan yang diinvestasi yang cukup signifikan kemudian
dibedakan berdasarkan tujuan investasi. Oleh karena akuntansi investasi pada sekuritas utang dan
sekuritas ekuitas berbeda, masing masing akan dijelaskan secara terpisah.
a) Sekuritas utang
Sekuritas utang mencerminkan hubungan kreditor dengan entitas lain. Misalnya obligasi
pemerintah dan swasta, obligasi perusahaan dan wesel bayar, utang yang dapat
dikonversi. Sekuritas utang dikelompokkan dalam kelompok diperdagangkan, dimiliki
hingga jatuh tempo, atau tersedia untuk dijual. Sekuritas yang dimiliki hingga jatuh
tempo- HTM securiteis. Sekuritas yang dimiliki hingga jatuh tempo (held-to-maturity
securities) merupakan sekuritas utang yang ingin dan mampu dimiliki manajemen hingga
jatuh tempo. Sekuritas ini dapat jatuh tempo dalam jangka waktu pendek (dimana mereka
diklarifikasikan sebagai aset lancar) atau jangka panjang (dimana mereka diklarifikasikan
sebagai aset tidak lancar).
 Sekuritas yang diperdagangkan. Sekuritas yang diperdagangkan (trading
securities) merupakan utang (atau ekuitas yang tidak memiliki pengaruh) yang
dibeli dengan tujuan akan dikelola secara aktif dan dijual untuk mendapat
keuntungan pada jangka waktu dekat. Sekuritas diperdagangkan adalah aset
lancar.
 Sekuritas tersedia untuk dijual. Sekuritas yang tersedia untuk dijual (available-
for-sale securities) merupakan sekuritas utang ( atau ekuitas yang tidak memiliki
pengaruh) yang tidak tergolong sekuritas diperdagangkan atau dimiliki hingga
jatuh tempo. Sekuritas ini dapat dikelompokkan sebagai aset lancar atau aset tak
lancar, tergantung dari jangka waktu atau kapan manajemen berniat menjual
sekuritas tersebut. Sekuritas ini laporkan berdasarkan nilai wajar pada neraca.
 Perubahan kelompok investasi. Saat niat atau kemampuan manajemen untuk
meneruskan tujuan memilki sekuritas investasi berubah secara signifikan,
Sekuritas tersebut harus direklasifikasi (dipindahkan pada kelompok lain).
Umumnya, sekuritas utang yang dikelompokan sebagai “dimiliki hingga jatuh
tempo” tidak dapat dipindahkan menjadi kelompok lain kecuali pada keadaan
luaar biasa seperti merger, akuisisi, divestasi, penurunan tajam peringkat kredit,
atau kejadian luar biasa lainnya.
b) Sekuritas ekuitas
Sekuritas ekuitas (equity securities) mencerminkan bagian kepemilikian pada ekuitas
lain. Contohnya meliputi saham biasa dan saham preferen serta hak untuk memperoleh
atau menjual bagian kepemilikan, seperti waran, stock right, serta opsi beli (call option)
dan opsi jual (put option).
Tidak memiliki pengaruh- kepemilikan kurang dari 20%. Sekuritas ekuitas berbentuk
saham preferen tanpa hak suara atau kuramg dari 20% dari seluruh saham hak suara
perusahaan yang di investasi, sekuritas ini dianggap tidak berpengaruh.
Pengaruh signifinakan- kepemilikan antara 20%-50%. Kepemilikan saham, meskipun
kurang dai 50% saham dengan hak suara, dapat memberikan investor kemampuan untuk
mempengaruhi secara signifikan aktivitas usaha perusahaan yang di investasi.
Metode ekuitas (equity method) mengharuskan investor untuk mencatat investasi awal
sebesar biaya perolehan dan kemudiann menyesuaikan akun investasi denga bagian
proposi investor pada laba (atau rugi) perusahaan yang di investasi sejak akuisisi dan
mengurangi akun investasi sebesar jumblah dividen yang diterima dari perusahaan yang
di investasi.
Pihak yang mengendalikan- kepemilikan lebih dari 50%. Kepemilikan lebih dari 50%
disebut sebagai pihak yang mengendalikan (controlling interests) dimana investor disebut
sebagai induk perusahaan (holding compeny) dan perusahaan yang di investasi sebagai
anak perusahaan (subsi diary).
c) Pilihan nilai wajar
Standar terbaru (SFAS 159) mengharuskan perusahaan untuk melaporkan secara seleksif
sekuritas yang dimiliki hingga jatuh tempo dan sekuritas tersedia untuk dijual pada nilai
wajar. Pilihan nilai wajar tidak tersedia untuk investasi untuk ekuitas yang perlu di
konsolidasi. Selain itu, juga tidak diperbolehkan sekuritas tersebut untuk
mengaplikasikan akuntansi metode ekuitas.
2. Pengungkapan sekuritas investasi
Bagian ini membahas pemgungkapan yang diharuskan oleh SFAS 115. Akan digunakan mikrosof
sebagai contoh. Mikrosof mengklarifikasikan mayorias investasi utang dan ekuitasnya yang
tersedia untuk dijual dan melaporkan secara detail biaya perolehan, nilai wajar, dan keuntungan/
kerugian yang belum direalisasi untuk tiap kelompok investasi.
3. Analisis sekuriitas investasi
Analisis ekuitas investasi memiliki paling tidak dua tujuan utama: (1) untuk memisahkan kinerja
operasi dan kinerja investasi (dan pendanaan) ; (2) untuk menganalisis distrosi akuntansi yang
disebabkan aturan akuntansi dan/ atau manajemen laba yang terkait dengan sekuritas investasi.
a). Memisahkan kinerjadan aset operasi dari kinerja dan aset investasi
kinerja operasi dan investasi suatu perusahaan harus dianalisis secara terpisah, karena
kinerja investasi perusahaan dapat mendistorsi kinerja operasi yang sesungguhnya.
Aturan umumnya, seluruh sekuritas utang dan sekuritas ekuitas yang dipasarkan yang
tidakh memiliki pengaruh, dianggap aktivitas investasi. Berikut adalah daftar singkat dari
kasus dimana aturan umum tidak selalu berlaku:
 Insitusi keuangan terpusat pada aktivitas pendanaan dan investasi. Implikasinya
adalah semua pendanaan serta pendapatan investasi dan aset yang terkait dengan
operasi institusi keuangan
 Beberapa non keuangan mendapatkan sebagian besar laba mereka dari aktivitas
investasi. Sebagai contoh, anak perusahaan keuangan sering kali merupakan unit
usaha yang paling menguntungkan bagi perusahaan seperti General Electric,
sears, dan general motors. Untuk perusahaan tersebut perlu dipisahkan antara
kinerja unit pendanaan (dan investasi) dari aktivitas inti perusahaan meskipun
laba dari aktivitas penting seperti itu tidak dapat dianggap laba sekunder.

b). Menganalisis distorsi akuntansi dan sekuritas

SFAS 115 mengambil langkah penting menuju akuntansi nilai wajar untuk
sekuritas investasi. Namun, standar ini tidak sepenuhnya menggunakan akuntansi
nilai wajar. Analisis ini menjadi penting ketika menganalisis institusi keuangan dan
perusahaan asuransi karena aktivitas investasi menjadi inti operasi mereka dan
menghasilkan sebagian besar laba mereka. Berikut adalah daftar distorsi potensial
yang disebabkan oleh akuntansi untuk sekuritas investasi yang harus diwaspadai
seorang analis:

 Peluang untuk mengakui penjualan keuntungan (gains trading): Standar


memberikan kesempatan mengakui penjualan keuntungan bagi sekuritas
tersedia untuk di jual dan sekuritas yang dimilki hingga jatuh tempo.
 Kewajiban yang diakui sebesar biaya: akuntansi untuk sekuritas investasi
dipandang berat sebelah.
 Definis sekuritas ekuitas yang tidak konsisten: ada kehawatiran bahwa
definisi sekuritas ekuitas arbitrer dan tidak konsisten.
 Klasifikasi berdasarkan niat: klasifikasi (dan akuntansi) atas sekuritas
investasi bergantung pada niat manajemen, yang mengacu pada tujuan
menajemen dalam kaitannya dengan disposisi sekuritas.
B. Akuntansi metode ekuitas
Akuntansi metode akuitas (equity method acounting) diperlukan untuk investasi antar perusahaan
dimana perusahaan investor mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap perusahaan yang
diinvestasi, tetapi tidak mengendalikannya. Akuntansi motode ekuitas ada umumnya digunakan
untuk investasi “saham dengan hak suara” (voting stock) sebesar 20% sampai 50% sekuritas
ekuitas perusahaan.
a. Mekanisme metode ekuitas
Terdapat beberapa hal penting terkait dengan metode akuntansi ekuitas:
 Akun investasi mencerminkan proporsi keprmilikan ekuitas pemeganag saham
atas perusahaan investasi.
 Laba investasi (proporsi kepemilikan atas laba perusahaan investasi) harus
dipisahkan dari laba operasi utama dalam analisis laba perusahaan investor
walaupun investasi dianggap menjadi perencanaan yang alami.
 Berbeda dengan pelaporan available for sale securities dan trading secorities
yang lebih dulu dibahas, investasi yang dicatat dengan metode ekuitas dilaporkan
pada harga perolehan yang disesuaikan bukan pada nilai pasar.
 Investor harus menghentikan penggunaan meetode akuntansi ekuitas bila
investasi menurun sampai nol (misalnya kerugian perusahaan investasi) dan tidak
mencatat tambahan kerugian kecuali investor menjamin kewajiban perusahaan
investasi, atau sebaliknya berkomitmen untuk menyediakan dukungan keuangan
lebih lanjut bagi perusahaan investasi.
 Jika jumlah investasi awal melebihi proporsi kepemilikan atas nilai buku
perusahaan investasi, kelebihan tersebut dialokasikan pada aset berwujud dan
aset tidak berwujud yang disusutkan / diamortisasi selama manfaatnya.

1. Implikasi analisis atas investasi antar perusahaan


Analisis kita berlanjut pada beberapa pertimbangan penting terkait dengan investasi antar
perusahaan. Bagian ini membahas implikasi yang lebih penting
a) Pengakuan Laba Perusahaan Investasi
Metode akuntansi ekuitas mengasumsikan bahwa setiap dolar yang dihasilkan oleh
anak perusahaan serta dengan setiap dolar yang dihasilkan untuk investor, meskipun
tidak diterima tunai. Walaupun kewajiban pajak induk perusahaan atas pengiriman
laba oleh anak perusahaan diabaikan, asumsi setara dolar atas laba tidak dapat
diterima. Alasannya meliputi :
 Otoritas regulasi dapat mencampuri kebijakan deviden, anak perusahaan.
 Anak perusahaan dapat beroperasi di negara yang membatasi pengembalian
laba atau di negara yang mengalami penurunan nilai mata uang secara cepat.
 Pembatasa deviden dalam perjanjian pinjaman dapat membatasi akses
terhadap laba.
 Kehadiran kepemilikan minoritas yang stabil atau kuat dapat mengurangi
pilihan induk perusahaan dalam penentuan dividen atau kebijakan lainnya.
b) Investas Modal Yang Tidak Diakui
Akun investasi sering disebut sebagai konsolidasi satu baris, karena akun investasi
tersebut mencerminkan persentase kepemilikan investor atas ekuitas pemegang
saham perusahaan investasi. Dibalik saldo investasi ini terdapat aset dan kewajiaban
perusahaan investasi. Aset dan kewajiban perusahaan investasi yang tidak tecatat
dalam jumlah besar tidak tercatat dalam neraca investor.
c) Cadangan Pajak Atas Laba Anak Perusahaan Yang Tidak Dibagikan
Jika laba anak perusahaan yang tidak dibagikan termasuk dalam laba akuntansi
sebelum pajak induk perusahaan (melalui konsolidasi atau metode akuntansi ekuitas),
diperlukan cadangan pajak (tax provision ). Cadangan ini bergantung pada tindakan
dan tujuan induk perusahaan. Dalam analisis, kita kita harus waspada bahwa
keputusan perlu tidaknya cadangan pajak atas laba yang tidak dibagikan berada
ditangan manajemen.

C. Penggabungan Usaha
Penggabungan usaha (businness combination) mengacu pada marger atau akuisisi suatu
bisnis. Hal ini terjadi bila sebuah perusahaan mengakuisisi sebagian besar sekuritas ekuitas
satu perusahaan lain atau lebih. (diskusi pada bagian ini dibatasi pada akuisisi diperlakukan
sama dengan perlakuan pembelian aset lainnya: aset dicatat pada harga pembelian).
Beberapa alasan ekonomis penggabungan usaha adalah 1) untuk memperoleh sumber bahan
baku, fasilitas produksi, teknologi, jaringan pemasaran, atau pangsa pasar yang tidak ternilai;
2) untuk menjamin sumber keuangan atau akses terhadap sumber keuangan ; 3) memperkuat
manajemen; 4) meningkatkan efisien operasi; 5) mendorong diversifikasi; 6) mempercepat
masuk ke pasar; 7) mencapai skala ekonomi; 8) memperoleh manfaat pajak. Harus diakui
juga beberapa alasan tidak nyata untuk penggabungan usaha.

1. Akuntansi Penggabungan Usaha


Finansial Accounting Standar Board baru-baru ini mengeluarkan dua standar penting (SFAS 141
“Business Combination” dan SFAS 142 “Goodwill dan Other Intangible Assets” yang terkait dengan
akuntansi dan pelaporan penggabungan usaha (berlaku efektif untuk periode fiskal yang dimulai
tanggal 15 Desember 2001 dan sesudahnya). Standar ini mengharuskan penggunaan metode
pembelian dalam akuntansi ekuisisi dan tidak diamortisasinya goodwill.
a) Laporan Keuangan Konsolidasi
Laporan keuangan konsolidasi melaporkan hasil pelaporan dan kondisi keuangan perusahaan
induk dan anak perusahaannya dalam satu perangkat laporan. Laporan keuangan konsolidasi
mengabaikan identitas legal yang terpisah antara perusahaan induk dan anak perusahaan karena
alasan “substansi ekonomi”. Laporam keuangan konsolidasi merefleksikan entitas bisnis yang
dikendalikan oleh perusahaan tunggal-yaitu induk perusahaan.
b) Mekanisme Konsolidasi
Konsolidasi meliputi 2 langkah: agregasi dan eliminasi. Pertama, laporan keuangan yang telah
dikonsolidasi menggabungkan aset, kewajiban, pendapatan, dan beban anak perusahaan dengan
pos yang berhubungan dengan laporan keuangan perusahaan induk. Langkah kedua adalah
mengeliminasi transaksi antarperusahaan (atau pos resiprokal) untuk menghindari penghitungan
ganda (double counting) atau laba yang diprematur. Sebagai contoh, baik pos utang perusahaan
induk kepada anak perusahaan maupun piutang anak perusahaan kepada perusahaan induk
dieliminasi ketik mempersiapkan neraca konsolidasi. Sama halnya dengan penjualan dan harga
pokok penjualan dieliminasi untuk penjualan persediaan antarperusahaan.

Terdapat beberapa hal penting untuk dipahami dalam proses konsolidasi:


 Neraca konsolidasi meliputi nilai buku synergy dan nilai pasar wajar Micron pada
tanggal akuisisi, dikurangi dengan penyusutan/amortisasi selisih antara nila pasar dan
nilai buku Micron.
 Laporan laba rugi konsolidasi meliputi laporan laba rugi Synergy dan Micron.
Pendapatan investasi yang dicatat oleh Synergy diganti dengan laporan laba rugi Micron.
 Goodwill hanya dicatat setelah nilai pasar wajar seluruh aset berwujud dan aset tak
berwujud diakui.
c) Penurunan Nilai Goodwill
Goodwill dicatat dalam proses konsolidasi memiliki umur yang tak terbatas, dan karenanya tidak
diamortisasi. Namun, goodwill yang telah setiap tahun untuk penurunan nilai (impairment).
Penelahan ini merupakan proses yang terdiri atas dua langkah. Langkah pertama, nilai pasar
wajar mitcron dibandingkan dengan nilai bukunya dalam akun investasi dibuku Synergye
($120.000 per 31 desember, tahun 2). Nilai pasar wajar mitcron dapat ditentukan dengan
menggunakan beberapa metode alternatif, seperti harga perusahaan yang sebanding, atau model
penilaian arus kas bebas yang di diskontokan.
2. Masalah-masalah dalam penggabungan usaha pertimbangan kontiejen
Dalam beberapa kombinasi usaha, pihak pihak tidak menyetujui suatu harga. Hal ini disebut
dengan pertimbangaan kontijen, dimana setujui bahwa penambahan uang akan dibayarkan oleh
pembeli kepada penjual jika target kinerja masa depannya tercapai oleh perusahaan yang
dikombinasi. Dengan sistem akuntansi kini, pembayaran masa depan dengan pengembalian
tinggi, diakui sebagai tambahan biaya pembelian ketika uang sudah dibayarkan (biasanya
disebeut kenaikan goodwill). FASB telah menawarkan perbaikan standar penggabungan usaha
yang memasuki akuntansi terbaru bagi pertimbangan kontijen.
a) Alokasi total biayaa
Seeluruh aset yang dapat diidentifikasi yang diakuisisi dan kewajiban yang ditanggung dalam
penggabungan usaha menerima alokasi biaya, yang umumnya sama dengan nilai wajar
masing-masing pada tanggal akuisisi. Aset yang dapat diidentifikasi meliputi aset tidak
berwujud dan aset berwujud. SFAS 141 mengharuskan perusahaan untuk mengidentifikasi
dan menilai kategori aset tak berwujud yang spesifik, meliputi:
1) Merek dagang dan aset lain yang terkait dengan pemasaran
2) Kesepakatan untuk tidak bersaing.
3) Daftar pelanggan, kontrak, dan aset lain yang terkait dengan pelanggan.
4) Aset tak berwujud yang terkait dengan seni artistik seperti tulisan atau lagu vidio dan
bahan audio visiual, termasuk program televisi dan vidio musik.
5) Aset tidak berwujud yang terkait dengan hubungan kontraktual seperti lesensi,
royalti, iklan, dan kontrak manajemen, perjanjian sewa guna usaha atau wara laba,
hak penyiaran, kontrak kerja, dan sejenisnya.
6) Paten, perangkat lunak komputer, basis data, rahasia dagang atau formula rahasia,
dan aset lain yang terkait dengan teknologi.
b) Penelitian dan pengembangan dalam proses
Beberapa perusahan menghapuskan sebagai biaya akuisisi sebagai penelitian dan
pengembangan (litbang). Selain itu, penghapusan seperti itu meningkatkan secara dramatis
selama dekade lalu, khusus dalam industri berteknologi tinggi (high-tech industry). Menurut
GAAP yang lalu, praktik ini menarik karena memungkinkan perusahaan pengakuisisi untuk
mengurangi atau bahkan menghilangkan alokasi harga perolehan pada goodwill sehingga
lebih sedikit beban terhadap laba dimasa depan karena amortisasi goodwill.
c) Utang dalam laporan keuangan konsolidasi
Kewajiban dalam laporan keuangan konsolidasi tidak beroperasi sebagai lawan aset. Dalam
hal gagal bayar, kreditor yang dijamin atau tidak jamin, hanya dapat mengklaim aset yang
dimiliki oleh perusahaan yang berutang. Jika induk perusahaan menjamin kewajiban anak
perusahaan, kreditor memiliki jaminan sebagai tambahan penggaman dengan profisi jaminan
potensial. Neraca konsolidasi tidak membantu kita untuk menilai margin keamanan (margin
of safety) yang dinikmati oleh kreditor.
d) Keuntungan dari penawaran perdana saham anak perusahaan
Tycom Ltd., anak perusahaan yang sepenuhnya dimiliki oleh tycom internasional, Ltd.
Menjual saham yang sebelumnya tidak diterbitkan kepada pihak luar dalam sebuah
penawaran perdana (initial public offering-IPO). Sebagai hasil penjualan, presentasi
kepemilikan tyco international Ltd. Atas tycom Ltd. Berkurang dari 100% menjadi 89% dan
induk perusahaan mencatat sebelum pajak sebesar $2,1 miliar ($1,01 miliar setelah pajak)
dalam laporan laba rugi konsolidasinya.
e) Penjualan dan pendapatan sebelum akuisisi
Jumlah laba sebelum akuisisi kemungkinan dianggap matiriel dan dimasukkan dalam
kategori beban lain lain, bukan dilaporkan sebagai akun terpisah. Petunjuk atas akuntansi
yang digunakan didapat dengan mempelajari pengungkapan performa yang di syaratkan
dalam catatan kaki akuisisi. Perusahaan diharuskan untuk melaporkan performa penjualan
dan laba seolah olah perusahaan yang diakuisisi telah bergabung sejak awal tahun.
f) Push-down accounting
Akuntansi pembelian (purchase accounting) mensyaratkan aset dan kewajiban perusahaan
yang diakuisisi dimasukkan dalam laporang keuangan konsolidasi perusahaan pengakuisisi
pada nilai pasarnya. Terdapat masalah kontroversial tentang bagaimana perusahaan yang
diakuisisi melaporkan aset dana kewajiban tersebut dalam laporang keuangan yang terpisah
(jika perusahaan tersebut bertahan sebagai entitas terpisah).
g) Keterbatasan tambahan dalam laporan keuangan konsolidasi
Laporan keuangan konsolidasi merupakan pengambaran yang bermakna atas kondisi
keuangan dan hasil koperasi induk dan anak perusahaan. Namun demikian, terdapat
keterbatan tambahan selain yang telah dibahas sebelumnya:
 Laporan keuangan masing-masing perushaan yang membentuk entitas yang lebih
besar tidak selalu dibuat berdasarkan basis yang dapat diperbandingkan. Perbedaan
prinsip akuntansi, dasar penilaian, tingkat amortisasi, dan faktor lainnya dapat
mengurangi homogenitas dan mengurangi validitas analisis rasio, dan analisis
lainnya,.
 Laporan keuangan konsolidasi tidak mengungkapan pembatasan penggunaan kas
dimasing-masing perusahaan. Laporan juga tidak mengungkapan arus kas antar
perusahaan atau pembatasan atau arus kas tersebut. Faktor ini mengaburkan
hubungan antara likiuditas aset dan kewajiban dan yang harus dipenuhi.
 Perusahaan dengan kondisi keuangan yang buruk sering kali digabungkan dengan
perusahaan dengan kondisi keuangan kuat, sehingga mengaburkan analisis kita—
karena aset satu perusahaan yang dikonsolidasikan tidak dapat digunakan untuk
membayar kewajiban perusahaan yang lain.
 Tingkat transaksi antar perusahaan tidak dapat diketahui, kecuali prosedur yang yang
dasari proses konsolidasi dilaporkan—laporan konsolidasi umumnya yang
menyadikan hasil akhir.
 Akuntansi untuk konsolidasi anak perusahaan keuangan dan asuransi menimbulkan
masalah khusus bagi analisis.
h) Konsekuensi akuntansi Goodwill
Pengukuran nilai sisa goodwill menimbulakan masalah pengukuran potensial. Sebagai
contoh, pembayaran karena kesalahan etimasi, persaingan tender yang ketat, atau
kecerobohan atas sumber daya pemilik atau kredinator tertelan dalam goodwill. Pembayaran
ini dapat meliputi jasa penemu, biaya hukum, jasa bankir investasi, dan biaya keuangan
insterim.
3. Akuntansi penyatuan untuk penggabungan usaha
Dalam penjelasan sebelumnya yang membahas standar akuntansi kombinasi bisnis sekarang,
perusahaan diperbolehkan untuk menggunakan metode alternatif akuntansi: penyatuan
kepentingan. Meskipun dilarang untuk penggabungan usaha setelah tanggal 30 juni 2021,
perusahaan dapat meneruskan penggunaaan akuntansi penyatuan (pooling accounting) untuk
auisisi yang dicatat dengan metode tersebut yang terjadi sebelum tanggal berlakunya standar.
Akuntansi penyatuan banyak digunakan dan akan terus berdampak pada laporan keuangan tahun-
tahun mendatang.

a) Mekanisme akuntansi Penyatuan kepentingan (pooling of inters)


Saldo akun investasidi neraca pada tanggal pembelian ($620,000) mencerminkan nilai buku
ekuitas pemegang saham micron. Akun tersebut terdiri atas saldo awal tahun saldo laba
ditambah dengan modal setor micron (saham biasa berserta dengan tambahan modal disetor).
Dua jurnal konsolidasi menghasilkan sebagai berikut:
1) Menganti akun investasi sebesar $620.000 dengan nilai buku aset yang
diperoleh
2) Mengeliminasi pendapatan investasi yang dicatat oleh synergy dan
menggantinya dengan lapaoran laba rugi micron.

terdapat beberapa hal penting untuk memahami proses konsolidasi dengan metode penyatuan:

 Neraca konsolidasi meliputi nilai buku synergy dan micron


 Laporan laba rugi konsolidasi meliputi laporan laba rugi synergy dan micron.
 Tidak terdapat pengakuan atas merek dagang atau goodwill yang tidak tercatat.
 Laba micron sepanjang tahun termasuk dalam tahun akuisis, tidaak setelah tanggal
akuisisi.

perbedaan laba bersih antara metode pembelian dan penyatuan disebabkan oleh pelaporan aset
tetap sebesar $720.000 (pada harga perolehan micron) dalam pooling dan tidak disetarakannya
kelebihan bebana penyusutan/amortisasi. Untuk analisis, berikut adalah ringkasan akibat yang
mungkin timbul dari akuntansi penyatuan yang membedakannya dari akuntansi pembeliaan:

 Aset diperoleh dan dibawa pada nilai buku, bukan pada nilai pasar yang tersedia.
 Penyajian aset yang lebih rendah (understatement) menghasilkan ekuitas gabungan lebih
rendah.
 Penyajian aset yang lebih rendah (understatement) (termasuk persediaan, aset tetap,
goodwill, dan aset tidak berwujud) menghasilkan beban yang lebih rendah (seperti harga
pokok penjualan, penyusutan, dan amortisasi) dan menghasilkan laba yanga lebih tinggi.
 Penyajian ekuitas yang lebih rendah atau penyajian laba yang lebih tinggi menghasilkan
rasio return on investment-ROI yang lebih tinggi.
 Laporan laba rugi dan neraca gabungan disajikan kembali untuk seluruh periode yang
dilaporka.
D. Sekuritas derivatif
Perusahaan memiliki ancaman berbagai jenis resiko pasar. Resiko ini timbul karena
profitabilitas operasi usaha sangat sensitif terhadap fluktuasi pada berbagai area seperti harga
komoditas, tingkat pertukaran mata uang asing, dan tingkat bunga.Lindung nilai (hadge)
merupakan kontrak yang bertujuan untuk melindungi perusahaan dari resiko pasar. Kontrak
lindungi nilai mirip dengan kebijakan asuransi, di mana perusahaan melakukan kontrak yang
memastikan adanya imbal hasil pasti tanpa dipengaruhi kekuatan pasar. Derivatif (derivative)
merupakan instrumen keuangan yang nilainya yang berasal dari nilai aset lain, kelompok
aset, atau variabel ekonomis seperti harga saham, obligasi, harga komoditas, tingkat bunga,
atau kurs pertukaran vuluta. Namun, lindung nilai yang berupa kontrak derivarif dapat
menyebabkan perusahaan menghadapi resiko tertentu.
1.Mendefinisikan Suatu Derivatif
Berbagai macam instrumen keuangan digunakan untuk kegiatan lindung nilai, termasuk
berikut ini:
 Kontrak masa depan (fatures contract) merupakan perjanjian antara dua atau lebih
pihak untuk membelu atau menjual komoditas tertentu atau aset keuangan pada
tanggal tertentu di masa depan (yang disebut tanggal penyerahan) pada harga
tertentu. Kontrak ini dapat dibuat untuk berbagai komoditas dan aset keuangan.
Kontrak masa depan berdasarkan indeks juga dapat dibeli seperti saham S&P 500.
 Kontrak Swap (swap contract) merupakan perjanjian antara dua pihak atau lebih
untuk menukar arus kasa masa depan. Kontrak ini umumnya digunakan sebagai
perlindungan atau resiko seperti tingkat bunga dan resiko kurs valuta asing. Dalam
bentuk dasarnya, sebuah kegiatan swap-lindung-nilai-kan paparan resiko neraca dan
arus kas. Salah satu contoh adalah swap tingkat bunga.
 Kontrak obsi (option contract) memberikan hak pada suatu pihak-bukan-kewajiban-
untuk melakukan suatu transaksi. Sebagai ilustrasi, opsi untuk membeli sekuritas
pada harga kontrak tertentu pada masa depan akan dieksekusi (dilaksanakan) hanya
jika harga sekuritas pada tanggal dimasa depan tersebut lebih tinggi dari masa
kontrak
2. Akuntansi instrumen derivatif

Smua jenis derivatif, tanpa memperhatikan sifat atau tujuannya , dicatat sebagai nilai
wajar pada neraca. Namun tidak seperti akuntansi nilai wajar bagi sekuritas
investasi,di mana hanya aset yang dinilai sesuai pasar sementara kewajiban yang
terkait tidak, akuntansi derivatif akan memengaruhi kedua sisi transaksi (sejauh
kapan diaplikasinya) dengan mengubahnya sesuai nilai pasar. Hal ini berarti derivatif
merupakan lindung nilai yang efektif, dampak perubahan dalam nilai wajar ini
biasanya akan saling menghapus dan memiliki dampak minimal pada laba dan
ekuitas pemegang saham.s

Anda mungkin juga menyukai