Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

KIMIA ANALISA FARMASI II

Disusun Oleh :

Dayu Sandra

200101127

Dosen : Apt. Romsiah, M.Si

SEKOLAH TINGGI ILUM FARMASI

BHAKTI PERTIWI

2022

1
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI.....................................................................................................................2
KATA PENGANTAR.......................................................................................................2
BAB I.................................................................................................................................3
Latar Belakang...............................................................................................................3
Tujuan Penulisan............................................................................................................3
BAB II...............................................................................................................................4
Pengertian titrasi argentometri.......................................................................................4
Faktor yang Mempengaruhi Kelarutan dalam Titrasi Pengendapan.............................4
Macam macam Metode Titrasi Argentometri................................................................5
Cara Penetapan Titik Akhir dalam Reaksi Pengendapan (Argentometri).....................6
BAB III..............................................................................................................................7
Kesimpulan....................................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................8

2
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
penyusunan makalah yang berjudul “TITRASI ARGENTOMETRI” tepat pada
waktunya. Shalawat beserta salam semoga senantiasa terlimpah curahkan kepada Nabi
Muhammad SAW.

Adapun maksud penyusunan makalah ini untuk memenuhi tugas mata kuliah
Kimia Analisis. Penyusun telah berusaha semaksimal mungkin dalam penyusunan
makalah ini dengan memberikan gambaran secara deskriptif agar mudah di pahami.

Penyusun meyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Hal ini semata-
mata karena keterbatasan kemampuan penyusun sendiri. Oleh karena itu, sangatlah
penyusun harapkan saran dan kritik yang positif dan membangun dari semua pihak agar
makalah ini menjadi lebih baik dan bermanfaat di masa yang akan datang.

Palembang,  21 Oktober 2022

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pengertian Titrasi Argentometri - Salah satu jenis dari titrasi pengendapan yang
telah lama dikenal yaitu melibatkan reaksi pengendapan antara ion halida (Cl-,
I-, Br-) dan ion perak Ag+. Biasanya titrasi ini dikenal dengan sebutan Titrasi
Argentometri. Dasar darti titrasi argentometri yaitu pembentukan endapan yang
tidak mudah untuk larut antara titran dengan analit. Sebagai contoh yang paling
banyak digunakan ialah titrasi penentuan NaCL dimana ion Ag+ dari titran akan
bereaksi dengan ion Cl- dari analit membentuk garam AgCl yang tidak mudah
larut.

B. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui perbedaan argentometri
2. bisa membedakan metode argentometri mohr,volhard dan fajans

4
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian titrasi argentometri


Pengertian Titrasi Argentometri - Salah satu jenis dari titrasi pengendapan yang
telah lama dikenal yaitu melibatkan reaksi pengendapan antara ion halida (Cl-,
I-, Br-) dan ion perak Ag+. Biasanya titrasi ini dikenal dengan sebutan Titrasi
Argentometri. Dasar darti titrasi argentometri yaitu pembentukan endapan
yang tidak mudah untuk larut antara titran dengan analit. Sebagai contoh yang
paling banyak digunakan ialah titrasi penentuan NaCL dimana ion Ag+ dari
titran akan bereaksi dengan ion Cl- dari analit membentuk garam AgCl yang
tidak mudah larut.

B. Faktor yang Mempengaruhi Kelarutan dalam Titrasi Pengendapan


Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi kelarutan dalam titrasi
pengendapan/ titrasi argentometri. Temperatur, kelarutan akan bertambah jika
temperatur mengalami kenaikan.
Efek ion sejenis, kelarutan endapan dalam air berkurang apabila larutan itu
mengandung satu dari ion-ion yang menyusun endapan. Sifat pelaut, garam
anorganik lebih larut di dalam air, berkurangnya kelarutan di dalam organik bisa
dipakai sebagai dasar dalam pemisahan dua zat. Pengaruh pH, larutan garam dari
asam lemah itu bergantung dari pH larutannya. Efek ion-ion lain, endapan dapat

5
bertambah kelarutannya jika dalam larutan ada garam yang beda dengan
endapan.
Pengaruh kompleks. Kelarutan dari garam yang sedikit larut adalah fungsi
konsentrasi zat lain yang membentuk kompleks dengan kation garam tersebut.
Pengaruh hidrolisis, apabila garam dari asam lemah dilarutkan ke dalam air,
maka dapat menghasilkan (H), kation dari spesies garam akan mengalami
hidrolisis sehingga kelarutannya bertambah.

C. Macam macam Metode Titrasi Argentometri


1. Titrasi Argentometri Metode Mohr
Metode mohr pada titrasi argentometri yaitu metode yang terbatas untuk lartutan
dengan nilai pH sekitar 6 hingga 10. Perak oksida akan meengndap dalam
larutan yang lebih basa.
Kegunaan dari metode Mohr adalah sebagai penetapan kadar Bromida
atau Klorida. Prinsip penetapannya larutan bromida atau klorida dalam keadaan
netral atau agak alkalis diitrasi dengan larutan perak nitrat dengan indikator
kromat. Jika ion bromida atau klorida sudah habis diendapkan oleh ion perak,
maka ion kromat akan bereaksi dengan ion perak membentuk endapan perak
kromat yang warnanya coklat meerah sebagai titik akhir titrasi. Larutan
standarnya ialah larutan perak nitrat dengan indikator larutan kalium kromat.
2. Titrasi Argentometri Metode Volhard
Metode volhard adalah metode yang pertama kali diperkenalkan pada tahun
1874 oleh Jacobus Volhard, yang merupakan seorang ahli kimia dari Jerman.
Metode volhard pada titrasi argentometri larutan standar AgNO3 berlebih
ditambahkan ke dalam larutan yang didalamnya terkandung ion halogen
(contohnya Cl-). Kelebihan dari ion Ag+ dalam keadaan asam dititrasi dengan
standar garam tiosianat (NH4SCN atau KSCN) menggunakan indikator larutan
Fe3+. Hingga titik ekivalen, terjadi sebuah reaksi antara titran dan Ag+
membentuk sebuah endapan putih. Jika titran kelebihan maka dapat

6
menyebabkan reaksi dengan indikator membentuk senyawa kompleks tiosianato
ferrat (III) yang warnanya merah.
3. Titrasi Argentometri Metode Fajans
Metode fajans dalam argentometri sama halnya dengan pada metode Mohr,
perbedaannya hanya pada jenis indikator yang dipakai. Indikator yang dipakai
dalam metode fajans yaitu indikator adsorpsi seperti fluonescein atau cosine
menurut macam anion yang diendapkan oleh Ag+. Titrannya yaitu AgNO3
sampai suspensi violet menjadi merah. pH tergantung dari macam anion dan
indikator yang digunakan. Indikator adsorpsi yaitu zat yang bisa diserap oleh
permukaan endapan dan menyebabkan timbulnya warna. Pengendapan tersebut
bisa diatur supaya terjadi di titik ekuivalen antara lain dengan cara menentukan
macam indikator yang digunakan dan PH. Sebelum titik ekuivalen dapat
tercapai, ion Cl- ada dalam lapisan primer dan sesudah tercapai ekuivalen maka
akan kelebihan sedikit AgNO3 yang menyebabkan ion Cl- digantikan Ag+
sehingga ion Cl- berada dalam lapisan sekunder.

D.Cara Penetapan Titik Akhir dalam Reaksi Pengendapan (Argentometri)


Terdapat 3 macam cara penetapan titik akhir dalam reaksi pengendapan,
diantaranya yaitu sebagai berikut:
1. Pembentukan Suatu Endapan Berwarna
Bisa diilustrasikan dengan mohr untuk penetapan bromide dan klorida. Dalam
titrasi sebuah larutan netral dari ion klorida dengan larutan perak nitrat,
sedikit ditambahkan larutan kalium kromat sebagai indikator. Di titik akhir,
ion kromat bergantung dengan ion perak untuk membentuk perak kromat
merah yang hanya sedikit bisa larut. Hendaknya titrasi ini dilakukan ketika
suasana netral atau sedikit basa, yaitu dalam jangkauan pH 6,59.
2. Pembentukan Sebuah Senyawa yang Berwarna dan Bisa Larut
Contoh dari cara ini yaitu pada metode volhard untuk tritasi perak dengan
terdapatnya asam nitrit bebas dengan larutan kalium atau ammonium tiosianat
standar. Indikatornya yaitu larutan besi (III) amonium sulfat. Dengan

7
penambahan larutan tiosianat maka dapat menghasilkan mula-mula endapan
perak klorida. Kelebihan dari tiosianat yaitu meskipun sedikit dapat
menghasilkan pewarnaan coklat kemerahan, hal itu dikarenakan terbentuknya
sebuah ion kompleks.
Cara ini bisa diterapkan untuk menetapkan klorida, bromide dan iodide
dalam larutan asam. Larutan perak nitrat standar berlebih ditambahkan dan
kelebihannya dititrasi balik dengan larutan tiosianat.
3. Penggunaan Indikator Adsorpsi
Aksi dari indikator adsorpsi yaitu disebabkan sebuah fakta kalau pada titik
ekuivalen, indikator itu diadsorpsi oleh endapan. Ketika proses adsorpsi
terjadi sebuah perubahan dalam indikator yang menyebabkan suau zat dengan
warna yang tidak sama, maka disebutlah indikator adsorpsi. Zat-zat yang
dipakai yaitu zat-zat warna asam, seperti warna deret flouresein misalnya
flouresein en eosin yang dipakai sebagai garam natriumnya.
Untuk tritasi klorida dapat digunakan flouresein. Sebuah larutan perak klorida
dititrasi dengan larutan perak nitrat, maka perak klorida yang akan
mengendap mengadsorpsi ion-ion klorida. Ion flouresein akan membentuk
sebuah kompleks dari perak yang warnanya merah jambu.

8
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Argentometri merupakan salah satu metode analisis kuantitatif yang bertujuan
untuk mengetahui konsentrasi analit dengan menggunakan larutan baku
sekunder yang mengandung unsur perak. Titrasi pengendapan atau Argentometri
adalah penetapan kadar zat yang didasarkan atas reaksi pembentukan endapan
dari komponen zat uji dengan titran larutan titer perak nitrat. Pada argentometri,
ion perak memegang peranan penting dalam pembentukan endapan, cara ini
dipakai untuk penetapan kadar ion halida, anion yang dapat membentuk endapan
garam perak, atau untuk penetapan kadar perak tersebut. Larutan baku sekunder
yang digunakan adalah AgNO3, karena AgNO3 merupakan satusatunya
senyawa perak yang bisa terlarut dalam air.

9
DAFTAR PUSTAKA
https://www.temukanpengertian.com/2016/02/pengertian-titrasi-
argentometri.html

10

Anda mungkin juga menyukai