Anda di halaman 1dari 1

Osteoporosis dapat Menyerang Wanita Muda

 Usia Novi baru 34 tahun, tetapi hasil pemeriksaan kepadatan tulang menyatakan bahwa ia terkena Osteoporosis. Bagaimana
mungkin ini terjadi? Ia kan masih muda, bukankah osteoposis menyerang orang berusia lanjut?

Semula Novi tidak percaya karena dalam pikirannya, Osteoporosis adalah penyakit orang lanjut usia. Tetapi perasaan khawatir
segera menghantuinya karena sebelum ini ia pernah melakukan pemeriksaan hormon paratiroid dan hasilnya abnormal.
Menurut dokter, dia harus berhati-hati karena ia berisiko untuk terkena Osteoporosis. Waktu itu, dia menganggap dokter
tersebut mengada-ada, tetapi kini dia baru menyadari bahwa seharusnya dia tidak meremehkan perkataan dokter tersebut.
Tetapi, Novi masih bersyukur karena dengan mengetahui kondisi ini, dia dapat melakukan upaya pencegahan agar tidak terjadi
patah tulang yang dapat mengganggu aktivitasnya sebagai ibu dan eksekutif muda.

Menurut konsensus tahun 1993, Osteoporosis adalah suatu keadaan yang ditandai dengan massa tulang yang rendah dan
kerusakan pada mikroarsitektur tulang. Pada Osteoporosis, terjadi penurunan kualitas tulang dan kuantitas kepadatan tulang,
padahal keduanya sangat menentukan kekuatan tulang sehingga sehingga penderita Osteoporosis mudah mengalami patah
tulang atau fraktur.

Ada 2 jenis Osteoporosis, yaitu Osteoporosis primer dan sekunder. Osteoporosis primer adalah jenis Osteoporosis yang tidak
diketahui penyebabnya. Sedangkan Osteoporosis sekunder adalah Osteoporosis yang disebabkan oleh penyakit lain, misalnya
Hiperparatiroidisme seperti yang dialami Novi, Hipertiroidisme, Diabetes Mellitus tipe 1, Sindrom Cushing, pemakaian obat
golongan kortikosteroid dalam jangka waktu lama (biasa digunakan oleh penderita Asma), obat diuretik (biasanya digunakan
oleh penderita hipertensi), obat anti konvulsan (anti kejang), dan lain-lain. Osteoporosis sekunder ini dapat terjadi pada usia 40
tahun atau lebih muda, tergantung pada kondisi penyakit yang diderita. Rupanya, Osteoporosis jenis inilah yang dialami oleh
Novi, wanita mungil, ibu dari 2 anak yang lucu-lucu ini.

Selama ini, perhatian dan penelitian tentang Osteoporosis banyak ditujukan pada wanita lanjut usia tetapi akhir-akhir ini, secara
perlahan mulai ada pergeseran perhatian kepada kaum pria dan tampaknya wanita muda pun perlu mendapatkan perhatian.

Osteoporosis dapat Menyerang Wanita Muda

 Usia Novi baru 34 tahun, tetapi hasil pemeriksaan kepadatan tulang menyatakan bahwa ia terkena Osteoporosis. Bagaimana
mungkin ini terjadi? Ia kan masih muda, bukankah osteoposis menyerang orang berusia lanjut?

Semula Novi tidak percaya karena dalam pikirannya, Osteoporosis adalah penyakit orang lanjut usia. Tetapi perasaan khawatir
segera menghantuinya karena sebelum ini ia pernah melakukan pemeriksaan hormon paratiroid dan hasilnya abnormal.
Menurut dokter, dia harus berhati-hati karena ia berisiko untuk terkena Osteoporosis. Waktu itu, dia menganggap dokter
tersebut mengada-ada, tetapi kini dia baru menyadari bahwa seharusnya dia tidak meremehkan perkataan dokter tersebut.
Tetapi, Novi masih bersyukur karena dengan mengetahui kondisi ini, dia dapat melakukan upaya pencegahan agar tidak terjadi
patah tulang yang dapat mengganggu aktivitasnya sebagai ibu dan eksekutif muda.

Menurut konsensus tahun 1993, Osteoporosis adalah suatu keadaan yang ditandai dengan massa tulang yang rendah dan
kerusakan pada mikroarsitektur tulang. Pada Osteoporosis, terjadi penurunan kualitas tulang dan kuantitas kepadatan tulang,
padahal keduanya sangat menentukan kekuatan tulang sehingga sehingga penderita Osteoporosis mudah mengalami patah
tulang atau fraktur.

Ada 2 jenis Osteoporosis, yaitu Osteoporosis primer dan sekunder. Osteoporosis primer adalah jenis Osteoporosis yang tidak
diketahui penyebabnya. Sedangkan Osteoporosis sekunder adalah Osteoporosis yang disebabkan oleh penyakit lain, misalnya
Hiperparatiroidisme seperti yang dialami Novi, Hipertiroidisme, Diabetes Mellitus tipe 1, Sindrom Cushing, pemakaian obat
golongan kortikosteroid dalam jangka waktu lama (biasa digunakan oleh penderita Asma), obat diuretik (biasanya digunakan
oleh penderita hipertensi), obat anti konvulsan (anti kejang), dan lain-lain. Osteoporosis sekunder ini dapat terjadi pada usia 40
tahun atau lebih muda, tergantung pada kondisi penyakit yang diderita. Rupanya, Osteoporosis jenis inilah yang dialami oleh
Novi, wanita mungil, ibu dari 2 anak yang lucu-lucu ini.

Selama ini, perhatian dan penelitian tentang Osteoporosis banyak ditujukan pada wanita lanjut usia tetapi akhir-akhir ini, secara
perlahan mulai ada pergeseran perhatian kepada kaum pria dan tampaknya wanita muda pun perlu mendapatkan perhatian.

Anda mungkin juga menyukai