Anda di halaman 1dari 5

BAB II

INVESTASI ANTAR PERUSAHAAN

AKUNTANSI UNTUK INVESTASI SAHAM


Metode yang digunakan untuk mencatat investasi pada saham biasa tergantung pada tingkat
pengaruh atau pengendalian yang dimiliki investor atas investee. Metode dasar akuntansi untuk
investasi saham biasa yang umum digunakan adalah metode biaya (cost method) dan metode
ekuitas (equity method).

METODE BIAYA (COST METHOD) (0-20%)


Metode ini digunakan ketika investor tidak mempunyai kemampuan untuk mengendalikan atau
tidak mempunyai pengaruh yang signifikan atas investee. Pada saat pembelian, investor mencatat
investasi pada saham biasa sebesar total biaya perolehan yang terjadi saat pembelian dilakukan.
Pendapatan akan diakui oleh investor jika dividen diumumkan oleh investee.

Asumsikan PT. Niagara membeli 20% saham biasa PT. Hidrogen senilai Rp100.000.000 pada awal
tahun. Selama tahun berjalan, PT. Hidrogen mempunyai laba neto Rp60.000.000 dan membayar
dividen Rp20.000.000. Maka PT. Niagara akan mencatat ayat jurnal sehubungan dengan investasinya
yaitu:

Jika dividen yang diumumkan lebih besar dari laba yang diperoleh investor sejak mengakuisisi saham
investee maka dividen ini akan dianggap sebagai dividen likuidasi (liquidating dividend). Bagian
investor atas dividen likuidasi diperlakukan sebagai pengembalian modal, dan saldo investasi
dikurangi oleh jumlah tersebut.
Contoh:
Asumsikan bahwa PT.A membeli 10% saham biasa PT. B pada tanggal 2 Januari 2011. Data-data
lainnya terkait pembelian saham tersebut adalah sebagai berikut:
  PT A PT B

    Kumulatif     Pengurangan

Laba LabaTidak Penerimaan Pendapatan Saldo


Tahun Neto Dividen Didistribusikan Kas Dividen Investasi
Rp100.000.00
2011 0 Rp70.000.000 Rp30.000.000 Rp7.000.000 Rp7.000.000 -
Rp100.000.00 Rp12.000.00
2012 0 Rp120.000.000 Rp10.000.000 0 Rp12.000.000 -
Rp100.000.00 Rp12.000.00
2013 0 Rp120.000.000 - 0 Rp11.000.000 Rp1.000.000
Rp100.000.00 Rp12.000.00
2014 0 Rp120.000.000 - 0 Rp10.000.000 Rp2.000.000
Rp100.000.00
2015 0 Rp70.000.000 Rp30.000.000 Rp7.000.000 Rp7.000.000 -

METODE EKUITAS (EQUITY METHOD) (20-50%)


PSAK No. 15, “Akuntansi untuk Investasi Dalam Perusahaan Asosiasi” mengharuskan metode ekuitas
digunakan untuk pelaporan investasi di mana kepemilikan investor atas saham berhak suara
memberikan investor kemampuan untuk mempunyai pengaruh signifikan atas kebijakan operasi dan
keuangan perusahaan.
Dalam metode ekuitas, investor mencatat investasi sebesar biaya perolehan awal. Jumlah ini
disesuaikan secara berkala untuk perubahan dalam ekuitas pemegang saham investee yang
disebabkan oleh:

Dilaporkan oleh Investee   Pengaruh pada akun Investor


Mencatat pendapatan dari
Laba neto investasi

Meningkatkan akun investasi

Rugi neto Mencatat kerugian dari investasi

Menurunkan akun investasi


Pengumuman dividen Mencatat aset
    Menurunkan akun investasi

Pengakuan Pendapatan dan Dividen


Dalam metode ekuitas, laporan laba rugi investor termasuk bagian proporsional investor atas laba
atau rugi investee untuk tiap periode. Sedangkan untuk dividen dari investasi tidak diakui sebagai
pendapatan melainkan sebagai pengurang ekuitasnya pada investee sehingga akan mengurangi nilai
tercatat investasi.
Contoh soal:
Asumsikan PT. Bonanza mengakuisisi 30% saham biasa PT. Semesta senilai Rp100.000.000. PT.
Semesta memperoleh laba sebesar Rp60.000.000 dan membayar dividen Rp20.000.000. Maka jurnal
yang berkaitan dan nilai tercatat investasi PT. Bonanza adalah:

Perbedaan antara biaya perolehan dan nilai buku


Selisih antara biaya perolehan investasi dari investor dengan nilai buku dari bagian proporsional
investor atas aset neto yang mendasari dari investee disebut diferensial (differential). Bagian
diferensial sehubungan dengan aset investee dengan masa manfaat terbatas, termasuk aset tak
berwujud harus diamortisasi selama masa manfaat ekonomis dari aset tersebut.
Income from investment xxxxx
Investment in PT. X xxxxxx

Contoh: Asumsikan PT Langit membeli 40% saham biasa PT Jalur pada tanggal 1 Januari 2013 senilai
Rp200.000.000. PT Jalur pada tanggal tersebut mempunyai aset neto dengan nilai buku
Rp400.000.000 dan nilai wajar Rp465.000.000. Selisih lebih nilai wajar di atas nilai buku terdiri dari:

  Total Peningkatan   Bagian PT Langit 40%

Tanah Rp15.000.000 Rp6.000.000


Peralatan 50.000.000 20.000.000

Rp65.000.000 Rp26.000.000
       

Asumsikan sisa manfaat peralatan adalah 5 tahun, dan PT Jalur mengumumkan dividen sebesar
Rp20.000.000 selama tahun 2013 dan pada akhir tahun melaporkan laba neto Rp80.000.000 selama
tahun tersebut. Maka ayat jurnal dalam pembukuan PT Langit adalah:

Asumsikan bahwa PT Jalur semula membeli tanah di tahun 2012 dengan harga Rp75.000.000, dan
menjual tanah tersebut di tahun 2015 dengan harga Rp125.000.000. Pada tahun 2015 PT Jalur
melaporkan laba neto (termasuk keuntungan dari penjualan tanah) sebesar Rp150.000.000 dan tidak
ada pembagian dividen untuk tahun ini, maka PT Langit akan mencatat ayat jurnal berikut di dalam
pembukuannya:

Pembelian Saham Tambahan


Pembelian lembar saham biasa tambahan atas saham biasa yang sudah dimiliki oleh investor dan
dicatat menggunakan metode ekuitas hanya menyebabkan penambahan biaya perolehan saham
baru tersebut dalam akun investasi dan menerapkan metode ekuitas dengan cara yang sama mulai
dari tanggal akuisisi.
Jika investasi dicatat menggunakan metode biaya dan pembelian saham baru tersebut memberikan
investor kemampuan untuk mempengaruhi investee secara signifikan, maka diharuskan adanya
perlakuan retroaktif dari metode biaya ke metode ekuitas. Perubahan tersebut harus diterapkan
secara retroaktif sejak tanggal akuisisi pertama dari saham investee.
Contoh: asumsikan bahwa PT. ABC membeli 15% saham biasa PT. XYZ pada tanggal 2 Januari 2012,
dan tambahan 10% pada tanggal 2 Januari 2015. Berdasarkan data laba dan deviden PT. XYZ berikut,
dan asumsikan pembelian saham pada nilai bukunya, berapakah angka pendapatan investasi yang
dilaporkan PT. ABC

Tahun Laba Neto Dividen


2012 Rp15.000.000 Rp10.000.000
2013 18.000.000 10.000.000
2014 22.000.000 10.000.000

Anda mungkin juga menyukai