Anda di halaman 1dari 5

SURAT PERJANJIAN KERJA HARIAN LEPAS

Nomor: 001/PERS/SPHL/XII/2020

Yang bertanda tangan di bawah ini:


1. Nama :
Jabatan :
Alamat :

Dalam hal ini bertindak atas nama direksi PT XX yang berkedudukan di DESA Y KEC. Y KAB.
Z dan selanjutnya disebut Pihak Pertama (I).

2. Nama :
Tempat dan tanggal lahir :
Pendidikan terakhir :
Jenis kelamin :
Agama :
Alamat :
No. KTP / SIM :
Telepon :

Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri pribadi dan selanjutnya disebut Pihak Kedua
(II).

PASAL 1
PERNYATAAN-PERNYATAAN
Ayat 1
Pihak Pertama telah menyatakan persetujuannya untuk menerima Pihak Kedua selaku pekerja
harian lepas.
Ayat 2
Pihak Kedua menyatakan kesediaannya selaku pekerja,tunduk pada tata tertib, peraturan, dan
sistem kerja yang berlaku pada perusahaan Pihak Pertama.
Ayat 3
Perjanjian kerja ini berlaku 1 (satu) tahun sejak ditandatanganinya perjanjian ini. Dan akan di
perpanjang lagi apabila kedua belah pihak bersepakat melanjutkan perjanjian dan akan di buatkan
perjanjian kerja kembali.

PASAL 2
RUANG LINGKUP PEKERJAAN
Ayat 1
Pekerjaan yang harus dilakukan Pihak Kedua selaku pekerja harian lepas pada Pihak Pertama
adalah OPERATOR SPBU
Ayat 2
Pihak Kedua tidak diperkenankan mengerjakan pekerjaan lain selain yang disebutkan pada
ayat 1 tersebut di atas, kecuali atas persetujuan tertulis dari Pihak Pertama.

PASAL 3
CARA KERJA
Pihak Pertama atau wakil perusahaan PT MUHAB ANUGRAH BERSAMA akan memberikan
pengarahan perihal cara kerja sebelum Pihak Kedua memulai pekerjaannya.
Ayat 1. Tugas operator meliputi;
a. Mengisi mesin absensi masuk dan pulang kerja
b. Menggunakan seragam lengkap saat bertugas
c. Melaksanakan tugas dengan kondisi sehat jasmani dan rohani
d. Melayani konsumen yang untuk pengisian BBM tunai atau non tunai
e. Melaksanakan pelayanan kepada konsumen dengan 3 S
f. Mununjukan angka Nol di meteran pompa pada konsumen sebelum melakukan
pengisian
g. Memberitahukan kepada pengawas apabila ada masalah teknis atau masalah/
kendala lainnya di lokasi kerja
h. Bersikap sopan dan santun baik ucapan maupun perbuatan di lokasi kerja
i. Menaati dan mematuhi arahan / perintah kerja dari pengawas
Operator cadangan wajib menggantikan operator yang sedang sakit
Ayat 2
Peraturan yang belum di cantumkan dalam perjanjian kerja ini, akan disampaikan oleh pihak
pertama atau wakil pihak pertama secara lisan maupun tulisan (memo) sesuai dengan peraturan
perusahaan maupun peraturan PT Pertamina.

PASAL 4
JAM KERJA
Ayat 1
Jam masuk adalah masuk kerja berdasarkan jadwal kerja yang ditentukan oleh pihak pertama
atau wakil pihak pertama.
Pasal 2
Jam masuk kerja berdasarkan shif dan hadir paling lambat 15 (lima belas) menit sebelum
pertukaran shif sebagai berikut :

- Shif 1 mulai pukul 07.00 sampai dengan 14.00 dengan sekali istirahat sholat Dzuhur.
- Shif 2 mulai pukul 14.00 sampai dengan 22.00 dengan 2 (dua) kali istirahat pada saat sholat
ashar dan sholat magrib.
- Shif 3 mulai pukul 22.00 sampai dengan 07.00.
Pasal 3
Shif atau jadwal yang diberikan tidak dapat diganti atau ditukar dengan orang lain tanda seizin
dari atasan langsung.

PASAL 5
UPAH DAN PEMBAYARAN
Ayat 1
Pihak Pertama akan memberikan upah sebesar Rp 81.000 (DELAPAN PULUH SATU RIBU
RUPIAH) setiap hari kehadiran kerja Pihak Kedua.
Ayat 2
Pembayaran berdasarkan kehadiran kerja dengan sistim “no work no pay” (tidak bekerja tidak
di bayar)

Ayat 3
Pembayaran upah akan dibayarkan sebulan sekali
Ayat 4
Pihak kedua wajib memiliki rekening bank yang ditunjuk oleh pihak pertama untuk
pembayaran upah.

PASAL 6
LEMBUR
Ayat 1
Pihak Kedua diharuskan masuk kerja lembur jika tersedia pekerjaan yang harus segera
diselesaikan atau bersifat mendesak (urgent).
Ayat 2
Sebagai imbalan kerja lembur sesuai ayat 1, Pihak Pertama akan membayar Pihak Kedua
sebesar satu kali upah harian + uang makan setiap lemburnya sebesar Rp.10.000,00 (sepuluh
ribu rupiah
) setiap lembur.
Ayat 3
Pembayaran upah lembur akan disatukan dengan pembayaran upah yang akan diterima Pihak
Kedua sesuai Pasal 5 ayat 3 perjanjian ini.

PASAL 7
BERAKHIRNYA PERJANJIAN
Ayat 1
Setiap saat hubungan kerja dapat diakhiri jika Pihak Kedua melanggar tata tertib, peraturan,
dan sistem kerja yang berlaku pada perusahaan Pihak Pertama.
Ayat 2
Pelanggaran yang dimaksud pada ayat 1 tersebut di atas, adalah:

1. Tidak masuk kerja selama 2 ( dua) hari kerja tanpa keterangan tertulis atau alasan sah yang
dapat dibenarkan oleh peraturan perundang-undangan yang berlaku.
2. Melakukan tindak penipuan, pencurian, penggelapan, atau tindak-tindak melawan hukum
lainnya.
3. Menyalahgunakan wewenang dan jabatan untuk kepentingan pribadi.
4. Melakukan perusakan dengan sengaja yang menimbulkan kerugian Pihak Pertama.
5. Melakukan hal-hal lain karena kecerobohannya yang mengakibatkan Pihak Pertama
mengalami kerugian.
6. Melakukan perjudian di tempat kerja.
7. Mabuk-mabukkan atau mengkonsumsi narkotika dan obat-obatan terlarang di lingkungan
kerja perusahaan.
8. Melakukan keributan atau keonaran yang mengganggu suasana kerja di lingkungan kerja
perusahaan.
9. Melakukan perkelahian atau penganiayaan terhadap pekerja lain.
10. Menghasut para pekerja lain untuk melakukan mogok kerja.

Ayat 3
Pelanggaran keras dan atau tindakan kejahatan yang sangat prinsip yang mana atas tindakan
tersebut karyawan dapat terkena sanksi keras tanpa pesangon sebagai berikut:
a. Mengisi BBM bersubsidi dalam jerigen atau ke dalam tangki kendaraan/ mobil yang
bertangki modifikasi
b. Mengisi BBM bersubsidi lebih dari ketentuan yang ditetapkan oleh PT. Pertamina dimana
Solar 60(enam puluh) Liter/kendaraan 4 (empat) roda, 80 (delapan Puluh) Liter/kendaraan 6(enam)
roda, 200 (dua Ratus) Liter/kendaraan >6(lebih dari enam)roda sesuai kondisi kendaraan. Untuk
premium maximal 40 (empat Puluh) Liter/kendaraan.
c. Memanipulasi data administrasi penjualan dengan maksud untuk mencari keuntungan
pribadi
d. Mengambil stok BBM yang ada dimesin pompa dengan cara memanipulasi mesin tersebut
e. Dengan sengaja mengambil atau menggunakan uang hasil penjualan seperti; menipu,
mencuri, atau menggelapkan uang hasil penjualan, termasuk membuat gantungan setoran hasil
penjualan.
Ayat 4
Peraturan yang belum di cantumkan dalam perjanjian kerja ini, akan disampaikan oleh pihak
pertama atau wakil pihak pertama secara lisan maupun tulisan (memo) sesuai dengan peraturan
perusahaan maupun peraturan PT Pertamina.

PASAL 8
KEADAAN DARURAT (FORCE MAJEUR)
Perjanjian kerja ini batal dengan sendirinya jika karena keadaan atau situasi yang memaksa, seperti:
bencana alam, pemberontakan, perang, huru-hara, kerusuhan, Peraturan Pemerintah atau apapun
yang mengakibatkan perjanjian kerja ini tidak mungkin lagi untuk diwujudkan.

PASAL 9
PENYELESAIAN PERSELISIHAN
Ayat 1
Apabila terjadi perselisihan antara kedua belah pihak, akan diselesaikan secara musyawarah
untuk mencapai mufakat.
Ayat 2
Apabila dengan cara ayat 1 pasal ini tidak tercapai kata sepakat, maka kedua belah pihak
sepakat untuk menyelesaikan permasalahan tersebut dilakukan melalui prosedur hukum.

PASAL 10
PENUTUP

Demikianlah perjanjian ini dibuat, disetujui, dan ditandatangani dalam rangkap dua, asli dan
tembusan bermaterei cukup dan berkekuatan hukum yang sama. Satu dipegang oleh Pihak Pertama
dan lainnya untuk Pihak Kedua.

ZYX , 01 DESEMBER 2022

Pihak Pertama Pihak Kedua

________________ _________________

Anda mungkin juga menyukai