Anda di halaman 1dari 11

HYPERBARIC OXYGEN THERAPY DALAM PENYEMBUHAN LUKA

Disusun oleh :

......................................................
NIM. ______________

PRODI S-1 KEPERAWATAN


STIKES HANG TUAH SURABAYA
TA. 2022/2022
BAB 1
PENDAHULUAN

Sistem integumen adalah sistem organ yang membedakan, memisahkan, melindungi, dan menginformasika hewan terhadap
lingkungan sekitarnya. Sistem ini seringkali merupakan bagian sistem organ yang terbesar yang mencakup kulit, rambut, bulu, sisik,
kuku, kelenjar keringat dan produknya (keringat atau lendir). Kata ini berasal dari bahasa Latin "integumentum", yang berarti
"penutup".
       Secara ilmiah kulit adalah lapisan terluar yang terdapat diluar jaringan yang terdapat pada bagian luar yang menutupi dan
melindungi permukaan tubuh, kulit merupakan organ yang paling luas permukaan yang membungkus seluruh bagian luar tubuh
sehingga kulit sebagai pelindung tubuh terhadap bahaya bahan kimia.
Cahaya matahari mengandung sinar ultra violet dan melindungi terhadap mikroorganisme serta menjaga keseimbangan tubuh.
misanya menjadi pucat, kekuning-kunigan, kemerah-merahan atau suhu kulit meningkat.
Ganguan psikis juga dapat mengakibatkan kelainan atau perubahan pada kulit misanya karna stres, ketakutan, dan keadaan marah
akan mengakibatkan perubahan pada kulit wajah.

1.2    RUMUSAN MASALAH
1)        Apa yang dimaksud dengan sistem integumen?
2)        Apa fungsi dari sistem integumen ?

1.3    TUJUAN
1)        untuk mengetahui sistem integumen
2)        untuk mengetahui sistem integumen
BAB 2
PEMBAHASAN MATERI

2.1 Konsep Sistem Integumen

2.1.1  Pengertian Sistem Integumen


Kata ini berasal dari bahasa Latin "integumentum", yang berarti "penutup".Sistem integumen adalah sistem organ yang membedakan,
memisahkan, melindungi, dan menginformasikan hewan terhadap lingkungan sekitarnya. Sistem ini seringkali merupakan bagian
sistem organ yang terbesar yang mencakup kulit, rambut, bulu, sisik, kuku, kelenjar keringat dan produknya (keringat atau lendir).

2.1.2 Kulit
Kulit adalah lapisan terluar pada tubuh manusia. Pada vertebrata struktur kulit dibagi menjadi 2 bagian, bagian terluar disebut
epidermis, dan bagian dalam dermis.
a) Epidermis merupakan lapisan luar yang selalu terdiri dari jaringan epitel berlapis banyak dan berasal dari derivat ectoderm.
b)   Dermis atau torium. Di dalam dermis terdapat kelenjar keringat, kelenjar minyak, pembuluh darah, ujung-ujung saraf dan
kantung rambut.

2.1.3 Fungsi – fungsi kulit


·           Sebagai alat pengeluaran berupa kelenjar keringat.
·           Sebagai alat peraba.
·           Sebagai pelindung organ dibawahnya.
·           Tempat dibuatnya Vit D dengan bantuan sinar matahari.
·           Pengatur suhu tubuh.
·           Tempat menimbun lemak.
- Pigmentasi kulit

Didalam kulit terdapat butir-butir melanin, terutama pada stratum germinativum pada bagian epidermis. Fungsi dari melanin adalah
melindungi tubuh dari bahaya sinar ultra violet. Cara terjadinya pembentukan melanin , adalah sebagai berikut :
 Sel-sel yang berperan dalam menghasilkan butir-butir pigmen disebut melanobast,
 Di dalam sitopasma sel terdapat enzim depaoksidase . darah membawa asam amino  tyrosin.
 Tyrosin oleh enzim depaoksidase denga bantuan sinar ultra volet diubah menjadi melanin.
2.2 Konsep kekebalan tubuh dan system integument

Fungsi Kulit (Integumen)

Sebagai salah satu sistem dari organ yang paling penting dan terbesar dari tubuh kita, kulit atau sistem integumen
menjalankan peran sebagai alat interaksi kita terhadap kondisi lingkungan sekitar. Berikut adalah beberapa fungsi dari
sistem integumen kita, antara lain:

Fungsi Sebagai Pelindung (Proteksi)

Sebagai sistem organ yang paling besar, kulit mampu menjadi pelindung paling luar dari organ tubuh kita. Hal ini juga
berarti kulit dapat melindungi tubuh dari ancaman yang berbahaya dari lingkungan sekitar. Dengan adanya sistem organ kulit
(integumen), kita akan terlindung dari suhu yang berubah-ubah. Jadi, fungsi sistem integumen akan memberikan perlindungan serta dukungan
terhadap perubahan suhu dengan berbagai cara. Dengan demikian, tubuh akan dapat menyesuaikan dengan apa yang terjadi dalam sistem
organ yang lain.

2.3 Sistem Integumen

Menurut Lucas (2013), dampak paling serius dari paparan sinar UV adalah melanoma maligna, yang memiliki tingkat
penyembuhan cukup tinggi hanya jika dapat dideteksi sejak dini.3Pada Melanoma, predileksi terjadi berdasarkan titik anatomis, asal
etnis dan tempat tinggal. Pola penyebaran yang berbeda ini dapat dipicu oleh adanya perbedaan karakteristik antara pekerja dalam dan
luar ruangan. Terdapat sekitar 160.000 kasus baru diseluruh dunia setiap tahunnya, dimana di Amerika Utara, Eropa, Autralia dan
Selandia Baru. Melanoma merupakan kanker kulit yang sangat agresif dan bertanggung jawab terhadap lebih dari 80% kematian
akibat kanker kulit. (FAKTA)

Timbulnya penyakit dermatitis kontak akibat kerja diakibatkan oleh dua faktor, yaitu faktor endogen dan faktor eksogen.
Faktor endogen tersebut meliputi faktor-faktor yang ada pada individu seperti, genetik, jenis kelamin, umur, etnis, tipe kulit, dan
riwayat atopi (Djuanda, et al., 2016). Faktor eksogen yang menyebabkan timbulnya dermatitis kontak akibat kerja adalah sifat-sifat
bahan kimia iritan seperti keadaan fisik, konsentrasi, jumlah, polarisasi, ionisasi, bahan pembawa dan kelarutan (Wijaya, Darmada, &
Ruyati, 2016). Bahan kimia berupa pestisida merupakan salah satu penyebab penyakit kulit akibat kerja (Sharma, et al., 2018). Petani
terpapar pestisida mulai dari pencampuran pestisida sampai panen tanaman yang sebelumnya dirawat. Selain terpapar pestisida,
pupuk juga sering dikaitan dengan dermatitis kontak dan dermatitis kontak akibat kerja baik di industri dan pertanian. Sebuah kasus
pada petani berupa reaksi akut terhadap kalsium amonium nitrat yang merupakan kandungan dari pupuk urea (Loukil, Mallem, &
Boulakoud, 2015). Penelitian lainnya yang dilakukan oleh Suryani terhadap petani sawah, menyatakan bahwa masa kerja,
penggunaan alat pelindung diri, riwayat penyakit kulit dan personal hygiene merupakan faktor resiko terjadinya dermatitis kontak
pada petani sawah (Suryani, Martini, & Susanto, 2017). (FAKTA)

Pada tahun 2013, American Physical Therapy Association (APTA) mengadopsi pernyataan visi baru yang menyerukan terapis
fisik untuk 'mengubah masyarakat dengan mengoptimalkan gerakan untuk meningkatkan pengalaman manusia.'1 Produk dari visi ini
adalah pengembangan sistem gerakan, di mana APTA menggambarkan sistem gerakan sebagai istilah untuk mewakili interaksi
kumpulan sistem yang pada akhirnya berkontribusi pada gerakan manusia.2 Beberapa publikasi terapi fisik (kertas posisi, editorial,
komentar) telah menyuarakan dukungan untuk menggunakan sistem gerakan sebagai dasar untuk praktek terapis fisik, pendidikan,
dan penelitian.3-6 Salah satu elemen yang paling penting dari model sistem gerakan yang diusulkan adalah integrasi sistem fisiologis
dan kontribusi multi-sistem untuk tujuan, gerakan manusia yang efisien. (OPINI)

Beberapa penelitian melaporkan hubungan antara dysbiosis usus dan beberapa penyakit kulit dan ini telah ditunjukkan dalam
banyak penelitian melalui pemberian probiotik . Probiotik melawan penyebaran patogen, memperkuat flora normal dan berkontribusi
pada penciptaan sistem kekebalan yang kuat, menciptakan lingkungan yang sehat yang mendorong penyembuhan dan pemulihan
secara alami. Penelitian telah menunjukkan efek signifikan probiotik dalam membangun sistem kekebalan yang kuat . Bakteri
menguntungkan yang dikandungnya berperan penting dalam membantu tubuh agar tetap sehat sehingga dapat melawan beberapa
penyakit. Dengan demikian, Probiotik membantu mengembalikan keseimbangan mikrobiota dan menyebabkan eubiosis. Spesies
genus Lactobacillus dan Bifidobacterium adalah probiotik yang paling umum digunakan (FAKTA)

Ningrum, Purwanti, & Sukarsono (2016)19 menjelaskan bahwa senyawa alkaloid dapat mengobati infeksi pada kulit dan
menyembuhkan bekas luka. Alkaloid sudah lama dikenal dan telah digunakan dalam bidang farmasi bagi manusia. Bagi tumbuhan
alkaloid dinyatakan sebagai senyawa yang melindungi tumbuhan dari serangan parasit. (Robinson, 1995: 283).12 Alkaloid pada
meniran hijau bersifat analgesik atau antinociceptive bagi manusia dan hewan. Aktivitas analgesik dari tumbuhan meniran hijau telah
diuji melalui ekstrak daun metanol meniran hijau (Phyllanthus niruri L). (Sijuade, 2016: 4). Antrakuinon merupakan turunan senyawa
kuinon yang memiliki warna. Antrakuinon bersifat antifungus dan antimikrobia. Kandungan antrakuinon pada meniran juga
membantu dalam membasmi virus serta meningkatkan kinerja sel T dan sel B. (Kshirsagar, 2014).
BAB 3
SIMPULAN

Sistem Integumen pada manusia adalah terdiri dari kulit, kuku, rambut, kelenjar keringat, kelenjar minyak dan kelenjar
susu.Anatomi Sistem Integumen pada Manusia kulit tersusun atas tiga lapisan, yaitu : Epidermis, Dermis, Skin Appendages atau
/Struktur asesoris kulit dan Warna Kulit. Kulit memiliki banyak fungsi, yang berguna dalam menjaga homeostasis tubuh. Fungsi-
fungsi tersebut dapat dibedakan menjadi : fungsi proteksi, absorpsi, ekskresi, persepsi, pengaturan suhu tubuh (termoregulasi), dan
pembentukan vitamin D. Gangguan Pada Sistem Integumen Manusia diantaranya yaitu Kanker Kulit, penyakit pupus, Rubeola atau
Penyakit Campak, Jerawat, Hemangioma, Cold Sore (Herpes Simplex Virus), Psoriasis, Rosacea, Seborrheic Eczema (Eksim
Seborrheic), dan Hives / Urticaria (Gatal Alergi).
LAMPIRAN
(Table matrix)

Judul, jurnal, dan Jenis Dosis


No Peneliti Variabel Partisipan/sampel Temuan (finding)
tahun penelitian intervensi
1 Kathryn Lucas, A Multi-Systems Jenis Fokus atau Didalam jurnal ini Jurnal mulai
PT, DPT, PhD, Approach to Human penelitian pada data yang tidak memerlukan diteliti dari Hasil temuan pada
SCS, OCS Movement after ACL jurnal ini diteliti adalah sampel/ responden, berdirinya jurnal ini adalah,
Reconstruction: The adalah tentang karena jenis pernyataan Sistem Integumen
Patricia Todd, MD Integumentary System Literatur anatomi penelitian adalah APTA yang berkontribusi
review . fisiologi literature review (American pada keberhasilan
Brandon M Ness, Tahun 2022 sitem Physical ACLR (anterior
PT, DPT, PhD, Dalam jurnal anatomi. Dan Therapy cruciate ligament
SCS tersebut beberapa Association) reconstruction) dan
memaparkan permasalahn pada tahun dapat memberikan
beberapa hasil yang 2013 yang indikasi awal proses
penelitian dipaparkan menyatakan rehabilitasi yang
yaitu : berhubungan bahwa ; berkepanjangan
1. dengan sistem dalam kasus
Rekrontruksi sistem integument tertentu yang
Bedah Acl integument jarang akhirnya dapat
2. Penilaian untuk menjadi focus mempengaruhi
sistem menunjang rehabilitasi sistem fisiologis
integument keselamatan setelah manusia
3. Mengobati pasien rekontruksi
situs insisi ligament
anterior

Total lama
penelitian
adalah : 8
tahun
2 A.D. Inchingolo The integumentary Jenis Fokus yang Didalam jurnal ini Dalam jurnal
A.P. Cazzolla system and its penelitian ini diteliti pada tidak memerlukan tersebut tidak Pada jurnal ini
M. Di Cosola microbiota between adalah jurnal ini sampel/ responden, dipaparkan menjelaskan bahwa
A. Greco Lucchina health and disease literature adalah karena jenis bagian dosis penelitian telah
L. Santacroce review berasal Bagimana penelitian adalah intervensinya, meembuktikan
I.A. Charitos Tahun 2021 dari artikel. sistem review jurnal karena bahwa mikroba
S. Topi integument merupakan virus dan inangnya
G. Malcangi1, D. Yang dimana, menjadi literature memiliki hubungan
Hazballa1 A. jurnal ini peindung dari review sehingga dapat
Scaran, F. Lorusso memaparkan microbiota sebuah fungsi menyerang
A.M. Inchingolo1 adanya dan beberapa sistem kekebalan tubuh.
F. Inchingolo1 hubungan penyakit serta integument Dan factor
G. Dipalma1 Sistem sebagai bagi tubuh pelindung
integument penunjang manusia. utamanya adalah
dan microbiota kesehatan Sistem Integumen
yang dapat bagi manusia. pada tubuh Manusia
menimbulkan
penyakit pada
manusia
3 1. Achisna Hubungan Faktor Deskriptif Variable pada Sampel penelitian Lama Berdasarkan hasil
Rahmatika Risiko Dermatitis observasional jurnal ini adalah seluruh petani penelitian ini dari penelitian dan
2. Fitria Kontak pada Petani yaitu petani pada kecamatan selama 5 pembahasan dapat
Saftarina, pada pundu pedada yaitu bulan mulai disimpulkan
3. Dwi Indria umumnya 379 orang. Agustus – terdapat hubungan
Anggraini, Tahun 2020 selalu Desember faktor risiko yang
4. Diana terpapar 2018 pada bermakna secara
Mayasari dengan bahan sampel 379 statistik antara lain
kimia yang orang dan penggunaan APD,
berupa dilakukan lama kontak petani,
pestisida dan sebanyak 2 personal hygiene,
pupuk yang kali dengan jenis pestisida dan
dapat bersifat pemaparan 2 jenis pupuk dengan
sebagai zat tabel. kejadian Dermatitis
iritan dan Kontak pada petani.
alergen. Tidak terdapat
hubungan yang
signifikan secara
statistik pada masa
keja dan riwayat
atopi dengan
kejadian Dermatitis
Kontak pada petani.
4 1. Muhamad Pendampingan Asuhan Kegiatan Variabel pada Ny. O dengan Tidak ada Racun ular bisa
Ramdan Keperawatan Medikal pendampingan jurnal ini diagnosa medis dosis bersifat
Nujulul Furqon Bedah pada Pasien adalah Ny. O gigitan ular. intervensi hemotoksik,
2. Ade Fitriani dengan Gangguan yang di Dikarenakan Racun karena jenis neurotoksik dan
3. Gumilar Sistem Integument diagnosa ular yang masuk ke penelitian ini sitotoksik. Kasus
Rahmat3 (Snake Bite) di Ruang gigitan ular, dalam tubuh, pengkajian patokan ular
Anggrek RSUD Banjar memunculkan daya terhadap membutuhkan
racun. Racun tersebar pasien. penanganan yang
Tahun 2022 melewati pemencaran cepat dan terjaga
darah yang dapat sehingga dapat
menghambat beragam meminimalisir
sistem. resiko kecacatan
dan kematian.
5 1. Maharani Nida Etnobotani Meniran deskriptif keterlibatan Masyarakat suku Tidak ada Meniran hijau
Ervina Hijau (Phyllanthus eksploratif aktif peneliti Dayak Ngaju di dosis (Phyllanthus niruri
2. Yatin Ninuri L) Sebagai dalam Kalimantan Tengah intervensi L) merupakan
Mulyono2 Potensi Obat Kayap kegiatan pada kesehariannya karena jenis tanaman berpotensi
Ular (Herpes Zoster) masyarakat masih memanfaatkan penelitian ini obat yang
dalam Tradisi Suku setempat / tumbuhan dalam deskriptif digunakan oleh
Dayak Ngaju parcipatory kehidupan. eksploratif masyarakat Suku
ethnobotanica Dan juga Pengolahan Dayak Ngaju
Tahun 2019 apraisa tumbuhan herbal sebagai obat herpes
(PEA). sebagai obat oleh zoster. Ekstrak
masyarakat Suku daun meniran hijau
Dayak Ngaju masih dibuat ramuan
dilakukan secara dicampurkan
tradisional. dengan kasai tai
handalai (kotoran
cacing tanah)
dipercaya mampu
menyembuhkan
penyakit kulit
kayap ular (herpes
zoster) dengan
metode penggunaan
sebagai obat luar
serupa salep.

Antrakuinon yang
terkandung pada
ekstrak meniran
membantu
merangsang
meningkatnya
imunitas tubuh
dengan mendorong
limfosit T aktif
bekerja, zat
quercetin berperan
sebagai anti-
inflamasi, dan
kandungan alkaloid
pada meniran
berperan sebagai
anti-nociceptive.
Kotoran cacing
mengandung
mineral berupa Zinc
(Zn) yang juga
memiliki peran
besar dalam
penyembuhan
herpes zoster serta
menutrisi kulit.

Anda mungkin juga menyukai