Anda di halaman 1dari 4

PERAN LINGKUNGAN DALAM

PRESTASI ANAK

BAB 1
Pendahuluan
Prestasi belajar menjadi salah satu indikator yang dapat digunakan untuk melihat
kualitas seseorang dalam memahami ilmu pengetahuan. Prestasi belajar juga dapat
menjadi ciri keseriusan yang ditunjukan oleh peserta didik dan sebagai kriteria
penilaian institusi pendidikan. Prestasi belajar juga adalah suatu bukti keberhasilan
belajar atau kemampuan seseorang siswa dalam melakukan kegiatan belajar sesuai
dengan bobot yang dicapainya. Keberhasil dalam prestasi belajar seseorang tidak
hanya dapat dilihat dari hasil raportnya saja, tetapi dilihat juga dari berbagai aspek
yang menjadi tolak ukur prestasi belajar. Keberhasilan dalam mencapai prestasi
belajar sangat dipengaruhi oleh faktor eksternal dan internal. Faktor yang
mempengaruhinya baik dari dalam diri (faktor internal) maupun dari luar diri
(faktor eksternal) individu. Faktor internal yang terkait prestasi belajar adalah
kecerdasan emosional.
Faktor internal lain yang mempengaruhi prestasi belajar adalah motivasi.
Banyak penelitian yang dilakukan dan membuktikan betapa pentingnya motivasi
dalam meraih prestasi belajar. Lee pada tahun 2010 menemukan dalam
penelitiannya bahwa faktor yang paling berpengaruh dalam meraih prestasi belajar
adalah motivasi belajar. Hal ini berarti motivasi belajar, baik intrinsik maupun
ekstrinsik, adalah sesuatu yang penting dalam prestasi belajar dan sesuatu yang
mempunyai korelasi yang kuat terhadap pencapaian prestasi.
Dalam proses pembelajaran , kesehatan mental anak juga perlu diperhatikan.
Kesehatan mental adalah bagaimana orang melihat diri mereka sendiri, kehidupan
mereka, dan orang lain dalam kehidupan mereka; mengevaluasi tantangan dan
permasalahan mereka dan sekaligus mengeksplorasi pilihan mereka secara sadar.
Lebih lanjut, salah satu bentuk kesehatan mental adalah termasuk kemampuan
seseorang untuk menangani stres. Stres yang terjadi ketika seseorang mengalami
suatu tekanan-tekanan dan ketidaknyamanan saat belajar bisa disebut dengan stres
dalam belajar atau stres akademik. Stres akademik merupakan suatu kondisi atau
keadaan individu yang mengalami tekanan. Jika stres akademik terlampau parah
maka hal tersebut akan menurunkan prestasi belajar dari pelajar tersebut, sehingga
menghalangi kemampuan belajarnya secara efisien dan menghalangi
kemampuannya dalam mengendalikan waktu yang baik. Stres merupakan salah satu
faktor yang perlu dipertimbangkan keberadaannya dalam mencapai prestasi belajar
yang ideal.
Bab 2
Permasalahan
Seorang anak juga membutuhkan rasa aman  dan lingkungan yang stabil sebab
jika keadaan lingkungan selalu berubah ubah, maka bisa berbahaya bagi
perkembangan karakter khususnya emosi anak dan timbul macam macam sifat
manusia yang buruk. Kekacauan emosi yang terjadi bisa terjadi karena tidak adanya
rasa aman sehingga akhirnya pertumbuhan seorang individu bisa berdampak buruk
terutama dalam pembentukan karakter seseorang.
Memiliki kesehatan mental yang baik adalah kunci untuk perkembangan yang
baik pada anak. Anak-anak membutuhkan kesehatan mental agar mereka dapat
merasa nyaman dengan diri mereka sendiri, membangun hubungan yang sehat
dengan orang lain dan menikmati hidup. Kesehatan mental anak dapat dipengaruhi
oleh banyak hal, diantaranya keadaan keluarga, kehidupan sekolah, dan peristiwa
kehidupan. Oleh karena itu anak-anak dapat mengalami masalah kesehatan mental
pada usia berapa pun.
Terdapat tiga faktor utama yang memiliki pengaruh terhadap kesehatan mental
pada anak, yaitu keluarga, dan pertemanan dan sosial media/media massa
1. Lingkungan Keluarga
Orang tua memiliki peranan penting dalam menjaga kesehatan anaknya, karena
memiliki waktu bersama lebih banyak dengan anak. Anak juga membutuhkan
dukungan dan semangat dari orang tua. Peranan orang tua antara lain memberi
dorongan motivasi,membimbing belajar, memberi teladan yang baik, membangun
komunikasi yang lancar dengan anak, serta memberi fasilitas belajar. Kurangnya
dukungan dari orangtua memberi pengaruh besar dalam pengembangan diri dan
prestasi anak.
2. Lingkungan Pertemanan di Sekolah
Lingkungan Pertemanan yang sehat sangat penting dalam perkembangan diri dan
prestasi. Jika dalam sebuah pertemanan berlangsung dengan sehat, maka dalam
proses belajar juga akan berlangsung dengan baik. Karena ketika kita nyaman
dalam keadaan tersebut, maka dalam pembelajaran, kita bisa lebih mudah
memahami materi yang diberikan oleh guru.
3. Faktor Media Masa
Media masa juga menjadi salah satu faktor eksternal dalam perkembangan mental
anak. Media masa diera sekarang sangatlah luarbiasa, perkembangan teknologi
yang sangat pesat dapat mempengaruhi seseorang jika tidak pandai dalam
mengikuti arus perkembanganya (menggunakan sebagai hal yang positif).

Penggunaan teknologi dan media sosial yang harus mendapatkan perhatian khusus
dari orang tua, karena pada jaman sekarang sangat sulit menemukan para remaja
yang tidak menggunakan smartphone apalagi tidak mempunyai akun di media
sosial. Kurangnya perhatian orangtua dalam hal ini dapat menyebabkan banyak
dampak negatif, sehingga dalam menggunakan sosial media harus berhati hati.
Bab 3
Pembahasan

Dari semua hasil uraian diatas dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor yang
memengaruhi prestasi belajar adalah faktor internal dan faktor eksternal, faktor
internal yaitu faktor dari dalam diri siswa yakni keadaan/kondisi jasmani dan rohani
siswa dan faktor eksternal yaitu faktor dari luar siswa yakni kondisi lingkungan
keluarga, lingkungan sekolah dan lingkungan masyarakat.
Dibalik itu semua, dalam mengatasi permasalahan pada faktor faktor internal
dibutuhkan sikap seperti:

a. Mengenali Emosi Diri


Mengenali emosi diri sendiri merupakan suatu kemampuan untuk mengenali
perasaan sewaktu perasaan itu terjadi. Kemampuan ini merupakan dasar dari
kecerdasan emosional

b. Mengelola Emosi
Mengelola emosi merupakan kemampuan individu dalam menangani perasaan agar
dapat terungkap dengan tepat atau selaras, sehingga tercapai keseimbangan dalam
diri individu. Menjaga agar emosi yang merisaukan tetap terkendali merupakan
kunci menuju kesejahteraan emosi

c. Memotivasi Diri Sendiri


Prestasi harus dilalui dengan dimilikinya motivasi dalam diri individu, yang berarti
memiliki ketekunan untuk menahan diri terhadap kepuasan dan mengendalikan
dorongan hati, serta mempunyai perasaan motivasi yang positif, yaitu percaya diri,
bersemangat, optimis dan keyakinan diri.

d. Mengenali Emosi Orang Lain


Kemampuan untuk mengenali emosi orang lain disebut juga empati.. Individu yang
memiliki kemampuan empati lebih mampu menangkap sinyal-sinyal sosial yang
tersembunyi yang mengisyaratkan apa-apa yang dibutuhkan orang lain sehingga ia
lebih mampu menerima sudut pandang orang lain, peka terhadap perasaan orang
lain dan lebih mampu untuk mendengarkan orang lain.
e. Membina Hubungan
Kemampuan dalam membina hubungan merupakan suatu keterampilan yang
menunjang popularitas, kepemimpinan dan keberhasilan antar pribadi.
Keterampilan dalam berkomunikasi merupakan kemampuan dasar dalam
keberhasilan membina hubungan. Individu sulit untuk mendapatkan apa yang
diinginkannya dan sulit juga memahami keinginan serta kemauan orang lain.
Bab 4
Kesimpulan

Dari semua uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa belajar merupakan kebutuhan
semua orang , sebab dengan belajar seseorang dapat memahami atau menguasai
sesuatu sehingga kemampuannya dapat ditingkatkan. Belajar tidak hanya dapat
dilakukan di sekolah saja, namun dapat dilakukan dimana-mana, seperti di rumah
ataupun dilingkungan masyarakat. Belajar merupakan proses perubahan dari belum
mampu menjadi sudah mampu dan terjadi dalam jangka waktu tertentu.

Prestasi belajar adalah hasil atau perubahan pembelajaran yang dicapai dan
suatu proses yang memungkinkan timbulnya atau berubahnya suatu tingkah
laku sebagai hasil dari terbentuknya respons utama, dengan syarat bahwa
perubahan atau munculnya tingkah baru itu bukan disebabkan oleh adanya
kematangan atau oleh adanya perubahan sementara karena sesuatu hal.
Prestasi diperoleh dari evaluasi atau penilaian. Setiap anak akan memiliki hasil
belajar atau prestasi yang berbeda antara satu dengan yang lain. Prestasi yang
diperoleh dari hasil pembelajaran setelah dinilai dan di evaluasi dapat saja rendah,
sedang ataupun tinggi. Keberhasilan belajar atau berprestasi sangat dipengaruhi
oleh dua faktor, yaitu faktor internal dan faktor eksternal.Faktor internal meliputi
kondisi individu yang belajar,baik secara fisik maupun psikis, sedangkan faktor
eksternal meliputi kondisi lingkungan keluarga, sekolah, masyarakat, termasuk
materi yang dipelajari. Faktor-faktor tersebut saling berinteraksi secara langsung
ataupun tidak langsung dalam mencapai prestasi belajar.

Kecerdasan emosional sangat dipengaruhi oleh lingkungan, tidak bersifat


menetap, dapat berubah-ubah setiap saat. Untuk itu peranan lingkungan terutama
orang tua pada masa kanak-kanak sangat mempengaruhi dalam pembentukan
kecerdasan emosional. Kecerdasan emosional merupakan kemampuan seseorang
dalam menuntut diri untuk belajar mengakui dan menghargai perasaan diri sendiri
dan orang lain dan dapat untuk menanggapinya dengan tepat, menerangkan dengan
efektif energi emosi dalam kehidupan dan pekerjaan sehari-hari, serta merupakan
kemampuan seseorang untuk mengenali emosi diri, mengelola emosi, memotivasi
diri sendiri, mengenali orang lain (empati) dan kemampuan untuk membina
hubungan (kerjasama) dengan orang lain. Kemampuan emosional meliputi
kecakapan untuk tetap tenang , kesedihan atau sesuatu yang menghilangkan
kegelisahan atau sesuatu yang menjengkelkan.

Faktor yang mempengaruhi kecerdasan emosional yaitu kemampuan seseorang


dalam mengenali emosi dirinya sendiri, mampu mengelola emosi yang dimilikinya,
mampu memotivasi dirinya sendiri, dapat memahami emosi yang sedang dirasakan
orang lain dan memiliki kemampuan membina hubungan orang lain dan memiliki
kemampuan membina hubungan yang baik dengan orang lain. Fungsi lain dari
kecerdasan emosi adalah agar seseorang dapat meraih sukses dalam hidupnya.

Anda mungkin juga menyukai