Anda di halaman 1dari 10

Pada intinya siswa di ajak mengamati 3 unsur penting gaya hidup, yaitu AIO ( Activity= aktivitas,

Interest= Ketertarikan, Opinions= pilihan)

Contoh kisi-kisi pengamatan atau observasi dapat di buat dengan format sebagai berikut :

NO FENOMENA YANG DI AMATI

1 Gaya berpakaian

2 Pilihan pergaulan dan sosialita

3 Bahasa dan cara berkomunikasi

4 Ketertarikan-ketertarikan pada tren-tren baru

5 Mengikuti budaya pop yang sedang berkembang

6 Perubahan pola pikir akibat budaya asing

7 Cara bertingkah laku dalam kehidupan sehari-hari

8 Cara menghadapi fenomena dalam bermedia

Setelah menyusun kisi-kisi observasi, langkah selanjutnya menyusun :

1. Jadwal observasi : Sabtu, 6 November 2021 - Rabu, 10 November 2021

2. Menentukan waktu dan jadwal penyusunan laporan : Rabu, 10 November 2021 - Jumat, 12
November 2021

3. Menentukan waktu dan jadwal pengumpulan laporan : Jumat, 12 November 2021

4. Menentukan waktu presentasi : (sesuai dengan waktu pelajaran yang ada)

5. Menentukan format laporan : -

Tugas Kelompok
Observasi Fenomena Gaya Hidup

LAPORAN KELOMPOK

1. Deskripsi tugas :

1.1 Melakukan observasi dari fenomena yang terdapat pada tabel diatas melalui media
sosial, kuisioner, dan pengalaman pribadi.

1.2 Membuat laporan hasil observasi yang telah dilaksanakan dengan menambahkan
berbagai bukti untuk memperkuat hasil.

1.3 Menuliskan kesimpulan hasil laporan.

2. Tempat observasi : Di rumah masing-masing

3. Obyek observasi : Diri sendiri, keluarga, dan masyarakat

4. W a k t u : Sabtu, 6 November - Jumat, 12 November 2021

5. Kelompok : Santa Monica

Nama anggota kelompok (X MIPA 4) :

1. Archangela Vania (02)

2. Cindy Febri Gunawan (05)

3. Clara Gryta (06)

4. Patricia Serena (20)

5. Ryan Andreas Wijaya (25)

6. Pengantar observasi dari kelompok

Shalom! Pertama-tama kami mengucap syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas
rahmat-Nya, kami dapat melakukan observasi melalui media sosial, kuesioner dan
pengalaman pribadi dengan baik dan lancar. Kami juga berterima kasih kepada 23
responden yang tidak dapat kami sebutkan satu-persatu yang telah menyempatkan diri
untuk membagikan pengalaman bermedianya dengan kami.

Observasi adalah suatu metode yang digunakan untuk mencari data dengan mengamati
objeknya. Pada era globalisasi ini, tren dan budaya yang diterima oleh masyarakat
semakin beragam, mengingat kini informasi sudah bisa menyebar dengan sangat cepat
dan tanpa hambatan yang serius seperti jarak yang jauh, dan sebagainya. Sudah tidak
asing lagi di telinga kita ketika mendengar K-drama ataupun K-pop, bukan? Oleh karena
itu, kami dari kelompok St. Monica akan melakukan observasi yang dilakukan di sekitar
lingkungan kami, nantinya diharapkan dapat menjadi salah satu hal yang dapat berguna
dan membantu kami dan pembaca laporan kami agar dapat lebih terbuka dengan
keadaan budaya Indonesia yang nyaris punah.

Kami juga minta maaf apabila terdapat kesalahan kata dan informasi yang kami
lampirkan pada laporan ini. Kami juga berharap, semoga melalui laporan yang kami
susun ini, Bapak/Ibu dan teman-teman semua dapat lebih terbuka akan budaya
Indonesia dan mengurangi kefanatikan terhadap budaya asing, serta membantu cara
berpikir menjadi lebih kritis.

Jakarta, 2 Oktober 2021


Kelompok St. Monica

7. Hasil observasi

A. Setiap individu masyarakat pasti memiliki hak untuk memberikan pendapatnya


terhadap orang lain, namun tidak semua pendapat bersifat positif, lalu bagaimana
cara menyikapi hal tersebut?

Sebagian besar masyarakat menyikapi hal ini dengan tetap mempedulikan seluruh
pendapat orang lain, namun di satu sisi mereka tetap menyaring mana pendapat
yang positif bagi diri mereka dan mana pendapat negatif yang tidak perlu diterapkan
pada diri mereka.

B. Trend adalah segala sesuatu yang saat ini sering dibicarakan dan diikuti oleh para
masyarakat, namun terlalu mengikuti trend bukanlah hal baik. Berdasarkan skala 1-5,
mayoritas masyarakat sebanyak 43,5% memilih skala 4 dalam mengikuti trend saat
ini, dan sisanya :
● 26,1% skala 5
● 21,7% orang memilih netral
● 6,6% skala 1 dan 2

C. Penggunaan pakaian juga merupakan faktor kepercayaan diri seseorang loh. Ada
sebagian orang yang percaya diri apabila dia menggunakan style saat ini namun tidak
sedikit juga yang tidak terlalu mempedulikan hal tersebut. Lalu, berapakah
persentase masyarakat dalam memilih pakaian saat ini?

Sebanyak 47,8% masyarakat menggunakan pakaian yang nyaman tanpa


memperhatikan trend, lalu sebanyak 30,4% berpakaian sesuai mood dan sebagian
kecil masyarakat menggunakan pakaian sesuai dengan style sendiri, mengikuti trend,
dan tergantung dengan tempat yang akan mereka kunjungi.

D. Karena berbagai macam trend dari luar masuk ke Indonesia, sebagian besar
masyarakat melupakan kehadiran pakaian daerah yang seharusnya terus dilestarikan
seluruh kalangan muda hingga sekarang ini. Berdasarkan skala 1-5 dalam seberapa
sering mereka menggunakan pakaian daerah, para masyarakat sebanyak 34,8%
memilih skala 2, dan yang lainnya :
● 30,4% orang lebih memilih netral
● 17,4% skala 4
● 17,3% skala 1 dan 5

E. "Lingkungan pergaulan itu mencerminkan kualitas diri." Kita sudah tidak asing lagi
dengan slogan tersebut dan nyatanya hal tersebut adalah hal yang benar. Lalu
bagaimana Masyarakat menyikapi seluruh pergaulan negatif dan positif agar dapat
memperoleh kualitas diri yang baik?

Secara garis besar, menjadi diri sendiri dan mengikuti saran dari keluarga adalah
sebagian besar cara yang biasa diterapkan dalam kehidupan masyarakat.
F. Saat ini, sangat banyak kebudayaan luar negeri yang masuk ke Indonesia dan
mempengaruhi minat/ketertarikan seluruh masyarakat Indonesia, dapat kita lihat
bahwa mayoritas masyarakat sebanyak 26,1% saat ini lebih tertarik pada kebudayaan
Korea, lalu sebanyak 21,7% tertarik pada kebudayaan Barat dan sisanya :
● 17,4% kebudayaan Jepang
● 13% kebudayaan Indonesia
● 21,8% kebudayaan campuran (Korea, Jepang, Indonesia dan Barat)

G. Cara menghadapi kebudayaan luar yang terus bersaing dengan kebudayaan dalam
negeri adalah dengan menggunakan produk-produk lokal yang berpotensi menarik
perhatian masyarakat asing. Dengan begitu, kita juga sekaligus menunjukkan bahwa
kita bangga menjadi bangsa Indonesia dan bangga akan produk-produk yang
merupakan hasil dari karya anak bangsa. Selain itu, berdasarkan survei yang kami
lakukan terhadap masyarakat sekitar, beberapa dari mereka berpendapat bahwa kita
bisa juga memadukan budaya Indonesia dengan budaya asing supaya lebih menarik
perhatian banyak orang.

H. Hal positif yang bisa kita ambil dari budaya asing ada banyak. Misalnya, minat baca di
Selandia Baru yang merupakan minat baca tertinggi di dunia, menghargai privasi
seseorang, taat pada tata tertib yang berlaku, masyarakat Korea Selatan yang
terbiasa melakukan sesuatu dengan cepat. Selain itu, masyarakat Korea Selatan juga
memiliki rasa hormat yang tinggi terhadap orang tua. Sehingga ketika kita akan
makan, kita harus mengutamakan orang yang lebih tua untuk makan terlebih dahulu.

I. Kami juga melakukan survei untuk 2 hal yang mendasar pada topik observasi kali ini,
yaitu tren dan bahasa sehari-hari. Tren yang diminati oleh masyarakat di sekitar kami
tidak jauh-jauh dari media sosial yang bernama TikTok. Banyak hal yang dapat viral
dengan cepat hanya dengan sekali posting di media tersebut. Entah video pendek,
maupun video berdurasi 3 menit. Selain itu, hal-hal seperti dunia hiburan, drama,
film, series, fashion, dan lain sebagainya, juga cukup menjadi tren di era globalisasi
ini. Contohnya adalah Squid Game, The Medium, dalgona candy, Shang Chi, musik K-
Pop, dan masih banyak lagi. Selanjutnya, bahasa yang umumnya digunakan oleh
masyarakat sekitar selain Bahasa Indonesia adalah Bahasa Inggris, Bahasa Mandarin,
Bahasa Hokkian, Bahasa Sunda, Bahasa Jawa, Bahasa Korea, Bahasa Jepang, dan
Bahasa Khek.

8. Refleksi Umum Kelompok (dilengkapi foto-foto)

a. Perilaku, Fenomena, dan Berbagai Aktivitas yang Dilakukan Masyarakat dalam


Bergaya Hidup

Dalam bermedia terdapat berbagai macam perilaku, fenomena, dan aktivitas yang terjadi
dan dilakukan oleh orang-orang, sebagai berikut :

1. Banyak masyarakat menggunakan media sebagai ajang untuk berperilaku positif dan
juga negatif.
- Perilaku positif tersebut umumnya seperti media untuk menyalurkan
informasi terbaru, tips dan trik, dan berbagai hal lainnya yang dapat
menambah wawasan.

- Perilaku negatif yang seringkali disalahgunakan dalam bermedia sosial,


seperti menyebarkan hoax, ujaran kebencian, tindakan bullying atau
membuat seseorang tidak nyaman akan perilakunya yang tidak baik, dan

lain-lain.
2. Seseorang juga dapat berperilaku sangat berbeda dalam dunia media agar dipandang
baik ataupun hal-hal yang membuat dirinya terlihat lebih keren oleh orang lain.
Padahal, kenyataannya bisa saja orang tersebut mengorbankan banyak hal hanya
demi dipandang baik oleh orang lain dalam media.
3. Dengan adanya media, suatu kelompok atau seseorang dapat berbuat hal yang tidak
baik atau berbohong demi kebaikannya. Mereka dapat membuat suatu hal yang bisa
saja hoax menjadi seperti fakta, sehingga orang-orang yang terpengaruh akan hal
tersebut bisa menjadi ikut-ikutan tanpa tahu kebenaran yang sebenarnya.

Faktanya, aktivitas masyarakat dalam bermedia semakin besar dan semakin lekat dalam
kehidupan sehari-hari. Adanya teknologi-teknologi yang membantu kita dalam bermedia,
membuat banyak orang semakin tertarik akan kehidupan bermedia. Fenomena tersebut
dapat menimbulkan berbagai masalah yang dapat menjadi lebih besar dan menimbulkan
kesalahpahaman hingga masalah lain juga dapat terjadi. Aktivitas seseorang dalam
bermedia juga haruslah dijaga dengan baik, karena media dapat meninggalkan jejak-jejak
kehidupan seseorang yang bisa dicari dalam kurun waktu yang lama. Selain itu, kegiatan
bermedia juga dapat menambah pengalaman seseorang dalam kehidupan sosial, seperti
adanya komunitas fans, club penggemar olahraga, dan lainnya.

Masuknya budaya asing ke dalam lingkup sosial juga dapat membuahkan suatu hal yang
baik dan tidak baik. Hal tersebut haruslah dipilah dengan baik, sehingga orang-orang
tetap dapat mengikuti gaya hidup yang benar dan tidak mudah terpengaruh dengan
budaya asing. Kita juga bisa mengambil dan memanfaatkan pengetahuan yang lebih
maju dari budaya untuk diterapkan serta dikembangkan dengan baik. Selain itu, kita juga
bisa meningkatkan pengetahuan akan suatu negara serta belajar dari budaya tersebut
yang nantinya dapat diinovasikan.

b. Keprihatinan, Situasi, dan Harapan

a) Keprihatinan yang saat ini sedang terjadi adalah apalagi dalam situasi Pandemi Covid
19 yang sedang terjadi ini mengharuskan setiap orang beradaptasi dengan tatanan
normal baru, termasuk di mode industri. Bahkan, di situasi ini sangat berpengaruh
pada gaya berbusana seseorang. Tren mode terus berkembang dari waktu ke waktu.
Namun perkembangan yang sangat cepat harus selalu diikuti, karena belum tentu
sesuai dengan kepribadian seseorang.

b) Menjalin pertemanan atau bergaul adalah salah satu cara untuk kita menjalin
interaksi sosial dengan lingkungan sekitar. Memiliki pergaulan yang sehat tentunya
sangat berdampak positif untuk diri sendiri serta orang lain di sekitar kita. Di usia
remaja, seseorang lebih mudah terbujuk dan mencoba sesuatu yang baru

c) Era globalisasi pada suatu fenomena khusus dalam peradaban manusia, misalnya
zaman modern sekarang dari anak muda hingga orang tua sangat menyukai budaya
Kpop, saat ini budaya tersebut sangat mempengaruhi era globalisasi. Sehingga
menciptakan berbagai tantangan dan masalah baru yang harus dihadapi setiap
negara agar tetap menyeimbangi budaya dari negeri dan tidak tertinggal dengan
budaya lain.

d) Cara bertingkah laku seseorang dalam sehari-hari juga dipengaruhi dari semua
fenomena yang sudah diobservasi mulai dari gaya berpakaian, pemilihan pergaulan,
cara berkomunikasi, ketertarikan pada tren-tren baru, budaya pop yang
berkembang, pola pikir akibat budaya asing, dan cara tingkah laku seseorang dalam
kehidupan sehari-hari. Biasanya motivasi yang ada pada diri sendiri dan orang lain
sangat mempengaruhi tingkah laku seseorang, arus tantangan yang dihadapi, relasi
atau hubungan dengan lingkungan sekitar, dan tujuan yang ingin dicapai.

- Situasi saat ini yang sering terjadi dan kita lihat di kalangan masyarakat adalah
rendahnya etika seseorang dalam bermedia sosial, perilaku yang tidak
memperhatikan etika dan sopan santu di media sosial juga sesuai dengan keadaan
nyata saat ini, di mana etika dan sopan santun di dunia nyata menjadi persoalan
sendiri. Hal ini dipengaruhi pada psikologis seseorang dalam berkomunikasi. Selain
itu dalam bermedia tidak adanya ekspresi wajah yang menjelaskan apakah pesan
yang disampaikan ini dalam konteks bercanda, marah atau yang lainnya. Kondisi
pandemi covid 19 juga membuat kecemasan dan frustasi masyarakat sehingga
masalah di dunia nyata belum terselesaikan diluapkan di dunia maya.

- Harapan kami semoga semua orang bisa bijak dalam bermedia baik di penggunaan
media sosial maupun media lainnya, ambil hal positifnya aja, selalu berbuat
kebaikan, ketika seseorang mengkritik kita dalam hal yang negatif ambil pelajarannya
dan merefleksikan diri sehingga membuat kita bisa jadi yang terbaik dari orang yang
mengkritik kita, jangan dimasukan ke hati, dan berdoa agar Tuhan selalu menuntun
kita pada jalan yang benar.

9. Penutup dan kesimpulan

A) Kesimpulan yang dapat kelompok kami sampaikan dari hasil observasi yang kami
lakukan adalah tidak semua tren dan kebudayaan berdampak positif terhadap diri
kita, sama halnya dengan media sosial. Hal tersebut juga dapat mempengaruhi cara
kita berpikir serta gaya hidup diri kita.

B) Banyak masyarakat menggunakan media sosial sebagai ajang untuk berperilaku


sangat berbeda dari dunia nyata entah agar dipandang baik ataupun membuat
dirinya terlihat lebih keren. Padahal, kenyataannya bisa saja orang tersebut
mengorbankan banyak hal hanya demi dipandang baik oleh orang lain dalam media.

C) Dengan adanya media sosial, suatu kelompok atau seseorang dapat berbohong demi
kebaikannya. Fenomena tersebut dapat menimbulkan berbagai masalah yang dapat
menjadi lebih besar dan menimbulkan kesalahpahaman hingga masalah lain juga
dapat terjadi.

D) Situasi saat ini yang sering terjadi dan kita lihat di kalangan masyarakat adalah
rendahnya etika seseorang dalam bermedia sosial. Dilansir dari suatu situs internet
dinyatakan bahwa Indonesia tingkat kesopanan digital global menduduki peringkat
paling bawah di kawasan Asia Tenggara. Dari total 32 negara yang disurvei pun
Indonesia menduduki peringkat bawah yakni urutan ke-29.

E) Maka dari itu kita harus selalu menyaring kebudayaan, tren maupun hal yg kita
terima dan sampaikan agar kita tidak tersandung maupun menjadi sandungan bagi
orang lain. Cara kita menghadapinya adalah just be yours self jangan peduli dengan
pendapat orang lain dan Ambilah hal yang positif saja.

"Orang-orang menghargai orang yang menghargai diri sendiri." -Patrick star

"Terkadang apa yang tidak kau bicarakan lebih bernilai daripada yang kau bicarakan."
-Mr. Krab

"Baiklah orang bijak mendengar dan menambah ilmu dan baiklah orang yang
berpengertian memperoleh bahan pertimbangan.” (Amsal 1 : 5)

Sekian pemaparan hasil observasi kelompok kami mengenai fenomena yang berkaitan
dengan gaya hidup. Apabila ada kata atau kesalahan lainnya dari kami yang kurang
berkenan dihati anda kami mohon maaf. Terima kasih atas perhatiannya.

10. Evaluasi kelompok

a. Keterlibatan anggota
 Archangela Vania : Merangkum sebagian hasil survei.
 Cindy Febri Gunawan : Merangkum sebagian hasil survei.
 Clara Gryta : Menuliskan keprihatinan, situasi, dan harapan.
 Patricia Serena : Menuliskan perilaku, fenomena, dan berbagai aktivitas
dalam gaya hidup masyarakat.
 Ryan Andreas : Membuat penutup dan kesimpulan serta menambahkan
beberapa catatan tambahan.
 Sebagai keterangan tambahan, semua anggota kelompok berperan aktif dalam
membagikan survei, berbagi pengalaman, dan menentukan jadwal observasi.

b. Proses kelompok

Pertama-tama, kami membuat jadwal observasi, seperti tanggal melakukan


survei, merangkum hasil survei, membuat kesimpulan, persiapan presentasi, dan
sebagainya. Kemudian, kita mulai membuat form untuk pengisian survei yang akan
dibagikan kepada masyarakat sekitar. Setelah survei sudah dilakukan, kami mulai
mengembangkan laporan observasi sambil melakukan Google Meet. Hingga akhirnya
kami melakukan evaluasi kelompok.

c. Tindak lanjut

Sebagai bentuk tindak lanjut dari kelompok kami, kami akan mengurangi waktu
pemakaian media sosial dan lebih menyibukkan diri dengan kegiatan yang positif. Selain
itu, kami juga berpendapat bahwa kita semua harus menghindari pergaulan yang tidak
benar, karena tren yang negatif pun bisa saja dari pergaulan itu sendiri. Kita juga harus
lebih cinta dengan Indonesia, entah budayanya, bahasanya, keberagamannya, karya anak
bangsa, dan juga produk-produk dalam negeri. Kami juga berharap agar seluruh rakyat
Indonesia dapat menggunakan media yang ada ini dengan baik serta membantu
menciptakan diri yang lebih kreatif dan cinta serta bersyukur apa yang dimiliki oleh
FAKTA INTEGRITAS SIKAP, untuk senantiasa kritis terhadap media massa:

1. Aku akan senantiasa berhati - hati dalam menggunakan media sosial.

2. Mulai sekarang.

3. Kritis dan bertanggung jawab pada setiap kegiatan dan keputusan dalam
bermedia sosial.

dirinya.
Berilah judul yang menurutmu sesuai dengan pakta integritas yang kamu buat !

Tanggung jawabku dalam bermedia sosial.

Uraian hal-hal menyangkut media massa yang akan kamu kritisi dengan bertanggung
jawab yaitu :

Sebenarnya media sosial merupakan salah satu bentuk dari kemajuan teknologi yang
bermanfaat bila digunakan secara bertanggung jawab dan secara baik untuk kebaikan kita
atau kebaikan bersama. Dan media sosial menjadi buruk apa bila digunakan secara tidak
bertanggung jawab.

Anda mungkin juga menyukai