Perubahan zaman secara tidak langsung mempengaruhi karakteristik, gaya, fungsi, struktur, harmoni, dan
nilai estetis yang ada pada musik barat. Transformasi tersebut melahirkan periodisasi musik barat.
Dimulai dari abad pertengahan (700-1400). Musik pada abad ini banyak difungsikan untuk keperluan
rohani yang berhubungan erat dengan gereja. Pada abad ini juga berkembang musik polifoni bersuara
banyak. Selanjutnya pada zaman Renaisasns (1400-1600), musik gereja mengalami kemunduran dan
digantikan dengan perkembangannya musik romantis, acapella, dan nyanyian keperwiraan. Di zaman ini
pula penggunaan piano mulai dikenal dan banyak bermunculan musik instrumen lainnya. kemudian pada
zaman Barok (1600-1750), pada zaman ini penyajian musik menggunakan instrumen semakin beragam.
Musik yang berkembang di zaman ini adalah pengiring opera. Pada zaman klasik (1750-1820), gaya musik
menentang gaya musik Barok yang dinilai terlalu kaku dan emosional. Pada zaman klasik bersifat lebih
bebas, lebih mudah dimengerti, berornamentasi lebih halus, dan sebagainya. Pada zaman romantik (1810-
1890), perkembangan musik di zaman romantik terbagi menjadi empat fase yakni romantik awal, romantik
tinggi, romantik akhir, dan pergantian abad. Selanjutnya zaman peralihan (1880-1920), gaya musik pada
zaman peralihan memiliki ciri yang tidak teratur, tetapi dapat menimbulkan kesan yang kuat bagi para
pendengarnya. Dan yang terakhir pada zaman modern (1900-1950), musik mendapatkan sentuhan
teknologi dari segi penyajian maupun instrumentasi. Musik di zaman ini bersifat universal, sehingga dapat
dinikmati oleh berbagai kalangan.