Anda di halaman 1dari 30

TUGAS MARKETING MANAGEMENT

SURVEY REPORT OF SOCIAL MEDIA SEGMENTATION

Disusun Oleh :
Aguinaldo Bawono Jeremius 17/417192/PEK/22755
Ajeng Asokawati 17/417196/PEK/22759
Andrian Putra Nasri 17/172013/PEK/72013
Angger Titokusuma 17/172015/PEK/72015
Anisa Rahmadani 17/172016/PEK/72016
Arta Anindita Kusuma D. 17/172020/PEK/72020
Aya Putri Argatika 17/172026/PEK/72026
Ayu Tabah Astari 17/172027/PEK/72027
Christ Greato 17/172033/PEK/72033

MAGISTER MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2018
1. Faktor utama responden berlangganan pada sosial media tertentu
Tiga faktor paling penting dalam OSM (Online Social Media), berdasarkan hasil analisis software
SPSS adalah sebagai berikut :

Minimu Maximu Std.


N m m Mean Deviation

Privacy Protection 387 1 5 4,60 ,732

Advertising Filter 387 1 5 4,34 ,796

Access Speed 387 1 5 4,29 ,841

Tabel 1. Faktor-faktor media sosial online


a. Privacy Protection
Kemudahan teknologi saat ini memudahkan hacker untuk meretas data pribadi di sosial media,
sehingga pengguna sosial media sangat mempertimbangkan privacy protection. Oleh karena itu,
developer sosial media memberi perhatian lebih terhadap pentingnya privacy protection dengan
memberikan fasilitas proteksi pada media sosial.
b. Advertising Filter
Pengguna media sosial memiliki preferensi yang berbeda terhadap iklan. Adanya advertising filter
memudahkan pengguna untuk menyeleksi iklan-iklan yang sesuai dengan kebutuhannya. Bagi
developer, sebaiknya memperhatikan fasilitas iklan.
c. Access Speed
Kecepatan akses terhadap sosial media mempengaruhi minat pengguna. Semakin cepat akses maka
pengguna akan semakin tertarik menggunakan sosial media tersebut. Apabila terjadi kelambatan
dalam akses sosial media, maka pengguna akan berkurang ketertarikannya. Oleh karena itu,
developer sosial media harus dapat memperbaiki access speed dengan cepat.
2. Membership
Berdasarkan hasil analisis software SPSS, dari 387 responden hanya terdapat 3 orang yang tidak
mendaftarkan keaggotaan di OSM (online social media).

Tabel 2. Membership
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid No 384 99,2 99,2 99,2
Yes 3 ,8 ,8 100,0
Total 387 100,0 100,0

3. Segmentasi Pasar Media Sosial


a. Karakteristik tiap segmentasi pasar pengguna media sosial
Tabel 3. Karakteristik tiap segmentasi pasar pengguna media sosial

Hits Guyub Researcher Introvert Challenger Ekspresif

Eksis Banyak relasi Sibuk Tertutup Suka Bebas


tantangan

High self Menjalin Multi-tasking Tidak suka Suka mencoba Kreatif


esteem silaturahim keramaian hal baru

Mobilitas Mudah Rasa ingin Selektif Pemberani Unik


tinggi bergaul tahu yang
tinggi

Suka Berjiwa sosial Intelek Sensitif Mudah bosan Percaya diri


mengeksplor
hal-hal baru
 Hits
Berdasarkan tabel diatas, dapat diketahui bahwa pengguna media sosial pada segmen pasar ini biasanya
eksis di kalangannya, memiliki self esteem yang tinggi sehingga suka menunjukkan eksistensinya,
mobilitas yang tinggi dan suka mengeksplor hal-hal baru.
 Guyub
Berdasarkan tabel diatas, dapat diketahui bahwa pengguna media sosial pada segmen pasar ini cenderung
memiliki banyak relasi, mudah bergaul di lingkungannya, gemar menjalin silaturahmi dengan sesama dan
cenderung memiliki jiwa sosial yang tinggi. Oleh karena itu, pengguna sosial media pada segmen ini
lebih mengoptimalkan penggunaan fasilitas video sharing, chatting, friend search dan picture sharing.
 Researcher
Berdasarkan tabel diatas, dapat diketahui bahwa pengguna media sosial pada segmen pasar ini biasanya
individu yang sibuk dalam pekerjaannya dan mampu melakukan berbagai aktivitas sekaligus (multi-
tasking). Pengguna sosial segmen ini juga memiliki rasa ingin tahu yang tinggi dan biasanya merupakan
sosok yang intelek. Oleh karena itu, orang-orang pada segmen ini cenderung menggunakan sosial media
untuk melakukan survey, wall-to-wall message dan email.
 Intovert
Berdasarkan tabel diatas, dapat diketahui bahwa pengguna media sosial pada segmen pasar ini umumnya
merupakan pribadi yang tertutup dan tidak suka keramaian. Pada segmen ini juga digambarkan bahwa
pengguna media sosial sangat selektif dalam menggunakan media sosialnya terutama pada iklan di sosial
media dan cenderung sebagai individu yang sensitif. Oleh karena itu, orang-orang pada segmen ini akan
lebih memperhatikan dan mempertimbangkan fasilitas data privacy, advertising filter dan access speed
dalam menggunakan sosial medianya.
 Challenger
Berdasarkan tabel diatas, dapat diketahui bahwa pengguna media sosial pada segmen pasar ini suka pada
tantangan, mudah bosan sehingga suka mencoba hal-hal baru dan cenderung sosok yang pemberani.
Dengan demikian, orang-orang pada segmen ini cenderung suka pada media sosial yang memberikan
fasilitas game dan kuis.
 Ekspresif
Berdasarkan tabel diatas, dapat diketahui bahwa pengguna media sosial pada segmen pasar ini suka pada
kebebasan, unik, kreatif dan percaya diri sehingga pengguna pada segmen ini lebih memperhatikan
fasilitas customized dashboard dan local language di sosial medianya.
b. Karakteristik Pengguna Media Sosial Online berdasarkan Demografi, Geografi, Psikografi
dan Aspek Perilaku
Tabel 4 . Karakteristik Pengguna Media Sosial Online berdasarkan Demografi, Geografi, Psikografi dan
Aspek Perilaku
Hits Guyub Researcher Introvert Challenger Ekspresif
Demografi Milenial Anak muda Karyawan Orang tua Anak muda Anak muda
Geografi Perkotaan Perkotaan Perkotaan Perkotaan
Psikografi Percaya diri Percaya diri Idealis Perfeksionis Labil Egois
Behavioral Aktif Ramah Teliti Pendiam Aktif Cerewet

 Hits
Pengguna media sosial dalam segmen ini cenderung berasal dari daerah perkotaan. Pada segmen ini
biasanya merupakan kalangan milenial yang memiliki kondisi psikografi yang percaya diri sehingga
mereka gemar meng-update segala kegiatannya di media sosial. Berdasarkan hal tersebut, pengguna
dalam segmen hits umumnya memiliki kebiasaan aktif di sosial media.
 Guyub
Pengguna media sosial pada segmen ini biasanya berasal dari daerah perkotaan yang didominasi oleh
anak muda. Kebiasaan picture dan video sharing membuat orang orang di segmen ini termasuk orang
yang percaya diri. Sedangkan berdasarkan behavioral, kalangan ini termasuk orang yang ramah karena
kebiasaannya yang suka chatting.
 Researcher
Pengguna media sosial pada segmen ini kebanyakan berasal dari kalangan pekerja, yang berlatar belakang
akademisi maupun hal hal yang berhubungan dengan survey. Bertempat tinggal kebanyakan di perkotaan,
dengan sifat yang idealis, karena hal ini berhubungan dengan pekerjaannya. Segmen ini biasanya
merupakan orang orang yang teliti karena pekerjaan ini membutuhkan ketelitian.
 Introvert
Pengguna media sosial pada segmen ini berdasarkan psikografi termasuk kalangan yang tertutup dan
perfeksionis. Selain itu berdasarkan behavioral kalangan ini termasuk orang yang pendiam. Berdasarkan
demografi, pengguna ini kebanyakan berasal dari kalangan orang tua yang berusia diatas 40 tahun, karena
pada umur ini orang orang menjadi lebih selektif terhadap iklan yang tidak penting menurutnya. Apabila
hal ini dilihat dari segi geografi, maka akan sulit untuk ditentukan wilayah yang pasti, karena data yang
tersajikan terbatas.
 Challenger
Berdasarkan hasil penelitian, pengguna media sosial di segmen ini menyukai permainan dan kuis. Hal ini
membuat kebanyakan yang termasuk dalam segmen ini adalah anak muda yang menyukai tantangan.
Berdasarkan geografi, kalangan ini tidak dapat diukur dengan data yang ada, karena data yang tersaji
tidak mendukung hal tersebut. Apabila dilihat dari segi psikografi dan behavioral, segmen challenger
berisi responden yang bersifat labil dan aktif dalam berinteraksi dengan sesama.
 Ekspresif
Kalangan ekspresif ini termasuk orang yang senang mengekspos jati dirinya. Berdasarkan demografi,
kalangan ini kebanyakan anak muda yang masih berjiwa bebas dengan sifat egois karena egonya yang
masih tinggi. Segmen ini kebanyakan berdomisili di perkotaan, yang masih memiliki kultur bebas dan
mudah berekspresi. Kaum ekspresif mempunyai banyak kemauan, hal ini menyebabkan berdasarkan
perilaku, orang orang ekspresif ini termasuk orang yang cerewet.
4. Peringkat Online Social Media
Berdasarkan hasil analisis software SPSS, frekuensi terbesar didapatkan pada whatsapp sebesar 92,2%
dan yang terendah xing sebesar 0,5%, berikut detail frekuensi dari setiap OSM (online social media):
Tabel 5. Peringkat Penggunaan Media Sosial
Media sosial Presentase Ranking
Whatsapp 92,2 1
Instagram 91,5 2
Line 83,2 3
Facebook 81,9 4
Youtube 70,8 5
Twitter 68,7 6
Google+ 48,6 7
Path 47,8 8
LinkedIn 45,5 9
Pinterest 36,4 10
Telegram 35,7 11
Snapchat 30,5 12
Blackberry 21,2 13
Tumblr 21,2 14
Kaskus 18,9 15
Ask.fm 17,06 16
Forsquare 12,9 17
Wechat 11,6 18
Other 9,3 19
Kakaotalk 7,8 20
Flicker 5,7 21
MySpace 3,9 22
HI5 0,8 23
Tagged 0,8 24
Yogrt 0,8 25
Xing 0,5 26
5. Karakteristik Kebiasaan Menggunakan Online Social Media Online
a. Motivasi Menggunakan Online Social Media
Tabel 6. Motivasi Menggunakan Online Social Media

Motivasi Presentase Frekuensi

Yes No Yes No

Alumni reunion 65,1% 34,9% 252 135

Public Relation 47,3% 52,7% 183 204

Advertising 31,5% 68,5% 122 265

Selling product 25,8% 74,2% 100 287

Dating 20,9% 79,1% 81 306

Family reunion 42,6% 57,4% 165 222

Friendship 91,0% 9,0% 352 35

Political campaign 17,1% 82,9% 66 321

Other 17,3% 82,7% 67 320

Berdasarkan data pada tabel 5, dapat diketahui bahwa motivasi terbesar dalam menggunakan sosial
media online adalah friendship atau pertemanan dengan presentase sebesar 91,0 persen. Motivasi kedua
dalam menggunakan sosial media online yaitu menjalin hubungan dengan teman lama (alumni reunion).
Motivasi alumni reunion ini memiliki presentase sebesar 65,1 persen. Pengguna media sosial juga
mengganggap bahwa public relation menjadi hal yang berpengaruh dalam memotivasi penggunaan sosial
media online. Motivasi public relation menduduki peringkat ketiga dengan presentase sebesar 47,3
persen. Adanya media sosial online juga dipandang sebagai sarana yang tepat untuk menjalin hubungan
dengan keluarga (family reunion). Hal ini ditunjukkan dari presentase motivasi family reunion sebesar
42,6 persen.
Kepentingan untuk melakukan iklan turut andil dalam memotivasi pengguna media sosial online,
yakni sebesar 31,5 persen. Berkembangnya trend dalam perdagangan memicu penjualan produk melalui
media sosial online, sehingga keberadaan media sosial online sering digunakan pengguna sebagai sarana
untuk menjual produk. Hal ini ditunjukkan dari presentase motivasi penjualan produk sebesar 25,8 persen.
Sebagian pengguna menggunakan media sosial untuk kencan atau dating dengan pasangan sebesar 20,9
persen. Kepentingan politik juga memotivasi pengguna media sosial online sebesar 17,1 persen dan 17,3
persen pengguna termotivasi oleh faktor-faktor lain.
b. Frekuensi Akses Online Social Media per Minggu
Tabel 7. Frekuensi akses media sosial online
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid Every Day 325 84,0 84,0 84,0
3-4 Times Per Week
24 6,2 6,2 90,2
5-6 Times Per Week 24 6,2 6,2 96,4
1-2 Times Per Week 14 3,6 3,6 100,0
Total 387 100,0 100,0

Berdasarkan tabel 6 diatas, dapat diketahui bahwa sebanyak 84 persen responden mengakses media
sosial online setiap hari. Pada posisi kedua dengan presentase 6,2 persen menyatakan bahwa responden
mengakses media sosial online sebanyak 3-4 kali seminggu dan 5-6 kali seminggu. Pada posisi terakhir
menyatakan bahwa sebanyak 3,6 persen responden mengakses media sosial online sebanyak 1-2 kali
seminggu.
c. Durasi waktu tiap kali akses
Tabel 8. Durasi waktu tiap kali akses
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid 3-4 Hours 115 29,7 29,7 29,7
1-2 Hours 95 24,5 24,5 54,3
Above 6 Hours 81 20,9 20,9 75,2
5-6 Hours 57 14,7 14,7 89,9
Less than an hour 39 10,1 10,1 100,0
Total 387 100,0 100,0

Berdasarkan data di atas, sebesar 29,7 persen dari total semua responden atau sejumlah 115
responden ternyata menggunakan media sosial selama 3-4 jam per tiap kali akses. Hal ini merupakan
presentase terbesar dari total semuanya. Disusul di nomor dua, ada 95 responden atau 24,5 persen
yang menyatakan bahwa durasi penggunaan media sosial tiap kali akses mencapai 1-2 jam. Sedangkan
selanjutnya 81 responden (20,9 persen) menggunakan media sosial selama lebih dari enam jam per
tiap kali akses. Selain itu 14,7 persen lain menggunakan media sosial selama 5-6 jam per tiap kali
akses. Dan terakhir hanya 10,1 persen yang menyatakan bahwa mereka menggunakan media sosial
kurang dari satu jam per tiap kali akses.
d. Gadget usage
Tabel 9. Durasi Waktu Tiap Kali Akses
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid Celluler
383 99,0 99,0 99,0
Phone
Laptop 2 ,5 ,5 99,5
Desktop 1 ,3 ,3 99,7
Tablet 1 ,3 ,3 100,0
Total 387 100,0 100,0

Hasil data di atas menunjukkan bahwa hampir seluruh responden menggunakan telepon seluler
atau handphone untuk mengakses media sosial. Terbukti dari 387 responden, 383 diantaranya (99
persen) mengaku menggunakan handphone untuk mengakses media sosial. Hanya 4 responden yang
menyatakan berbeda, dua responden (0,5 persen) menyatakan menggunakan laptop untuk mengakses
media sosial, sedangkan masing masing satu responden (0,3 persen) yang mengakses dari komputer
desktop dan tablet.
e. Location of access
Tabel 10. Lokasi Mengakses Media Sosial
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid Any Where 232 59,9 59,9 59,9
Private
134 34,6 34,6 94,6
Room
Cafe 10 2,6 2,6 97,2
0 5 1,3 1,3 98,4
Other 3 ,8 ,8 99,2
Office 2 ,5 ,5 99,7
Mall 1 ,3 ,3 100,0
Total 387 100,0 100,0

Berdasarkan data yang terdapat pada tabel diatas sebanyak 59,9 persen responden atau 232
responden melakukan akses sosial media anywhere. Lalu 34,6 persen responden atau 134
responden melakukan akses dari private room. Selebihnya responden mengakses media sosial
dari sebanyak 2,6 persen responden (10 responden), school sebanyak 1,3 persen responden
(5 responden), other (tempat lain selain yang ada di dalam model) 0,8 persen responden (3
responden), office sebanyak 0,5 persen responden (2 responden), dan mall sebanyak 0,3 persen
responden (1 responden).

f. Friends type
Tabel 11. Tipe Teman
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid Any one 135 34,9 34,9 34,9
Real Friends 132 34,1 34,1 69,0
Best Friends 89 23,0 23,0 92,0
Friends of My
27 7,0 7,0 99,0
Friend
Others 4 1,0 1,0 100,0
Total 387 100,0 100,0

Berdasarkan data yang terdapat pada tabel diatas sebanyak 34,9 persen responden atau 135
responden melakukan pertemanan dengan siapapun (anyone). Sebanyak 34,1 persen responden
atau 132 responden hanya melakukan pertemanan dengan real friends dan selanjutnya sebanyak
23 persen responden atau 89 responden hanya dengan best friends. Selebihnya sebanyak 7 persen
responden (27 responden) berteman hanya dengan teman dari teman (friends of my friends) dan 1
persen responden (4 responden) melakukan pertemanan dengan others (tipe teman lain diluar
model).
g. Friends request criteria
Tabel 12. Kriteria Permintaan Teman
Frequenc Valid Cumulative
y Percent Percent Percent
Valid Number of mutual
95 24,5 24,5 24,5
friend
Good looking 70 18,1 18,1 42,6
School Similarity 58 15,0 15,0 57,6
Sugested by friend 56 14,5 14,5 72,1
Hobby Similarity 42 10,9 10,9 82,9
Others 39 10,1 10,1 93,0
Job Similarity 16 4,1 4,1 97,2
Place of origin
11 2,8 2,8 100,0
Similarity
Total 387 100,0 100,0

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa responden memiliki berbagai alasan
untuk melakukan permintaan pertemanan. Prosentase tertinggi sebesar 29,7 persen dari total
responden sebanyak 95 menunjukkan bahwa permintaan pertemanan terjalin berdasarkan
mutual friend. Hal itu disebabkan oleh pertemanan yang memang dilakukan baik di dunia
nyata maupun maya.
Sementara itu, good looking merupakan perolehan prosentase selanjutnya yaitu sebesar
18,1 persen dengan 70 responden. Pertemanan berdasarkan kesamaan sekolah (school
similarity) mendapat prosentase sebesar 15 persen dengan responden sebanyak 58.
Pertemanan yang disebabkan oleh rekomendasi teman yang lain juga berpengaruh terhadap
data ini, yakni sebesar 14,5 persen atau sebanyak 56 responden. Kesamaan hobi juga
menunjukkan pengaruh yang cukup besar yaitu 10,9 atau sebanyak 42 responden.
Hal tersebut menunjukkan bahwa hobi merupakan salah satu kriteria yang cukup
berperan dalam menjalin permintaan pertemanan. Pertemanan diluar model (others)
didapatkan sebesar 10,1 atau 39 responden. Setelah itu, kesamaan pekerjaan sebesar 4,1 atau
16 responden menjadi tolak ukur seberapa besar permintaan pertemanan. Terakhir, ditutup
dengan hasil data bahwa permintaan pertemanan yang terjadi pada persamaan tempat asal
(place of origin) yaitu 2,8 atau sebesar 11 responden. Hal tersebut terjadi karena pertemanan
yang terjalin pada tempat asal sudah terlalu intens dan tidak lagi diperlukan dalam permintaan
pertemanan melalui media sosial.

h. Types of personal post

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa responden memiliki kemampuan untuk
mengunggah foto dan membagikan link. Dari keseluruhan 387 total responden, hampir
separuhnya sebesar 50,4 persen atau sebanyak 195 responden menghendaki untuk melakukan
pengunggahan foto dan pembagian link berupa informasi dan berita terkait di sosial media.
Hal tersebut menunjukkan bahwa responden memiliki kebutuhan untuk saling berbagi baik
berupa foto, informasi, berita, cerita dan lain sebagainya.
Sementara itu, sisanya sebesar 49,6 atau sebanyak 192 responden menghendaki untuk
tidak mengunggah foto dan membagikan link. Hal tersebut dapat terjadi karena responden
tidak membutuhkan atau tidak memiliki keinginan untuk saling berbagi informasi sehingga
dapat dikatakan bahwa responden tersebut tertutup atas informasi yang beredar atau pelaku
pasif dalam media sosial.
i. Type of interactions
Tabel 13. Tipe Interaksi

Valid Cumulative
Frequency Percent (%) Percent (%) Percent (%)

Valid Writing Status 142 12,74685817 12,74685817 12,74685817

Upload Photo 195 17,50448833 17,50448833 30,2513465

Upload Video 100 8,976660682 8,976660682 39,22800718

Sharing Other's Status 54 4,847396768 4,847396768 44,07540395

Sharing Other's Photo 66 5,92459605 5,92459605 50

Sharing Other's Video 58 5,206463196 5,206463196 55,2064632

Sharing Link of News 195 17,50448833 17,50448833 72,71095153

Sharing link of Photo 49 4,398563734 4,398563734 77,10951526

Sharing Link of Video 56 5,026929982 5,026929982 82,13644524

Sharing Link of
Knowledge 110 9,87432675 9,87432675 92,01077199

Sharing Link of Event 89 7,989228007 7,989228007 100

Total 1114 100 100


Berdasarkan data dari tabel diatas, responden berdasarkan tipe dari interaksi ini memilih
upload photo dan sharing link of News yang masing-masing memiliki persentase tertinggi yang sama
sebesar 17,5% dari total responden sebanyak 1114 orang. Diikuti juga oleh writing status dengan
presentase 12,7%, sharing link of knowledge dengan persentase sebesar 9,87%.
j. Types of positive responses
Tabel 14. Tipe Respon Positif

Valid Cumulative
Frequency Percent (%) Percent (%) Percent (%)

Valid Giving LIKE 248 34,92957746 34,92957746 34,92957746

Giving Comment 174 24,50704225 24,50704225 59,43661972

Sharing That Post 94 13,23943662 13,23943662 72,67605634

Save That Post 71 10 10 82,67605634

Turn On Notification 123 17,32394366 17,32394366 100

Total 710 100 100

Berdasarkan data dari tabel diatas, responden berdasarkan tipe dari tanggapan positif ini
memilih giving LIKE karena memiliki persentase tertinggi yaitu sebesar 34,9% dari total responden
sebanyak 710 orang. Diikuti juga oleh giving comment dengan presentase 24,5%, turn on notification
dengan persentase sebesar 17,3%, sharing that post dengan persentase sebesar 13,2%, dan save that
post dengan persentase sebesar 10%.

k. Barriers in Interactions

Berdasarkan dari data tabel di atas responden tertinggi memilih types of barriers yaitu
Avoid Social Risk sebesar 53.2% dengan jumlah 206 responden dari total 387 responden.
Diikuti dengan 13.2% untuk Feel Shy dan Others, 11.9% untuk Not Confident, serta 8.55%
untuk Avoid Recognition.

l. Favorite of Posts

Berdasarkan dari data tabel diatas responden tertinggi memilih Favourite Post yaitu
Funny things sebesar 39.5% dengan jumlah 153 responden dari total 387 responden. Diikuti
dengan 21.4% untuk New Knowledge, 17.1% untuk Good Idea Inspiration, 12.9% untuk
Good Insight, 7.5% untuk Art Performance, 0.8% untuk Others, 0.5% untuk Interesting Quiz
dan 0.3% untuk 0.

m. Types of negative responses


Data hasil SPSS dari 387 responden menunjukkan karakteristik perilaku pengguna
media sosial online yang dibagi menjadi tiga bagian, yaitu unfollow the account, unfriend the
account, dan block the account. Karakteristik tersebut disajikan dalam bentuk prosentase
berdasarkan pertanyaan dari masing-masing poin yang dianggap penting dalam media sosial
online. Tabel-tabel di bawah ini merujuk pada hasil respon-respon negatif responden terhadap
penggunaan media sosial online.
Tabel 15. Unfollow the account

Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent

Valid No 213 55,0 55,0 55,0

Yes 174 45,0 45,0 100,0

Total 387 100,0 100,0

Tabel 16. Unfriend the account

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid No 294 76,0 76,0 76,0

Yes 93 24,0 24,0 100,0

Total 387 100,0 100,0

Tabel 17. Block the account

Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent

Valid No 177 45,7 45,7 45,7

Yes 210 54,3 54,3 100,0

Total 387 100,0 100,0


Tabel 18. Others

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid No 367 94,8 94,8 94,8

Yes 20 5,2 5,2 100,0

Total 387 100,0 100,0

Ketiga tabel diatas menyajikan frekuensi, persentasi, persentasi validitas, dan


persentase kumulatif dari masing-masing bagiannya. Nilai persentasi kumulatif ditentukan
menjadi tiga bagian yang terdiri dari unfollow the account 55% (213), unfriend the account
76% (294), block the account 45,7% (177), dan others 94,8% (367). Tiga bagian tersebut
mengindikasikan bahwa pengguna media sosial online memiliki tipe respon negatif paling
besar pada block account, sementara respon yang paling kecil (kecuali others) terletak pada
data unfriend the account. Hasil respon negatif dominan tersebut mengartikan bahwa
pengguna media sosial online memiliki kecenderungan lebih memilih untuk mem-block
pengguna media sosial online lainnya daripada mem-unfriend. Data perbedaan karakteristik
perilaku 387 responden ini dapat digunakan oleh pihak media online untuk meningkatkan
pelayanan dalam ber-medsos.

n. Motives of interaction
Pengguna media sosial online memiliki motivasi-motivasi yang berbeda-beda dalam
melakukan aktivitas nya dengan pengguna lain. Perbedaan tersebut terjadi karena media
sosial online menyajikan fitur-fitur unik untuk melakukan diferensiasi pasar antara pengguna
yang satu dengan yang lainnya. Dengan mengidentifikasikan permasalahan terhadap 387
responden pada karakteristik-karakteristik tertentu yang mempengaruhi motivasi pengguna
media sosial online ditunjukkan pada tabel-tabel di bawah ini.
Tabel 19. Altruisme

Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent

Valid No 179 46,3 46,3 46,3

Yes 208 53,7 53,7 100,0

Total 387 100,0 100,0

Tabel 20. Friendship

Cumulati
Freque Percen Valid ve
ncy t Percent Percent

Va No 210 54,3 54,3 54,3


lid
Ye 177 45,7 45,7 100,0
s

To 387 100,0 100,0


tal
Tabel 21. Social network on interest

Cumulati
Freque Percen Valid ve
ncy t Percent Percent

Va No 243 62,8 62,8 62,8


lid
Ye 144 37,2 37,2 100,0
s

To 387 100,0 100,0


tal

Tabel 22. Updating information

Cumulati
Freque Percen Valid ve
ncy t Percent Percent

Va No 184 47,5 47,5 47,5


lid
Ye 203 52,5 52,5 100,0
s

To 387 100,0 100,0


tal
Tabel 23. Strong interest

Cumulati
Freque Percen Valid ve
ncy t Percent Percent

Va No 308 79,6 79,6 79,6


lid
Ye 79 20,4 20,4 100,0
s

To 387 100,0 100,0


tal

Tabel 24. Asking advice

Cumulati
Freque Percen Valid ve
ncy t Percent Percent

Va No 334 86,3 86,3 86,3


lid
Ye 53 13,7 13,7 100,0
s

To 387 100,0 100,0


tal
Tabel 25. Reducing anxiety

Cumulati
Freque Percen Valid ve
ncy t Percent Percent

Va No 361 93,3 93,3 93,3


lid
Ye 26 6,7 6,7 100,0
s

To 387 100,0 100,0


tal

Tabel 26. Reducing dissonance

Cumulati
Freque Percen Valid ve
ncy t Percent Percent

Va No 376 97,2 97,2 97,2


lid
Ye 11 2,8 2,8 100,0
s

To 387 100,0 100,0


tal
Tabel 27. Responding to Ads

Cumulati
Freque Percen Valid ve
ncy t Percent Percent

Va No 375 96,9 96,9 96,9


lid
Ye 12 3,1 3,1 100,0
s

To 387 100,0 100,0


tal

Tabel 28. Others

Cumulati
Freque Percen Valid ve
ncy t Percent Percent

Va No 365 94,3 94,3 94,3


lid
Ye 22 5,7 5,7 100,0
s

To 387 100,0 100,0


tal

Hasil kuesioner tersebut menunjukkan bahwa adanya perbedaan karakteristik


pengguna media sosial online yang terdiri dari altruisme, friendship, social network on
interest, updating information, strong interest, asking advice, reducing anxiety, reducing
dissonance, responding to ads, dan others. Persentase kumulatif yang berbeda-beda tersebut
mengindikasikan bahwa adanya motivasi tertentu bagi seseorang dalam memilih dan
menggunakan media sosial online. Sepuluh motivasi pada tabel menunjukkan bahwa
altruisme memiliki persentase tertinggi bagi pengguna sosial media online untuk melakukan
interaksi di dunia maya, yaitu sebesar 53,7% atau sebanyak 208 koresponden memilih untuk
menjawab validitas yes dan 179 lain memilih no. Sementara itu, karakteristik reducing
dissonance memiliki angka persentase paling kecil di mana 97,2% atau 376 koresponden
menyatakan bahwa karakteristik tersebut bukan merupakan karakteristik yang memotivasi
para penggunanya dalam menggunakan media sosial online. Adanya perbedaan persentase
tentang bagaimana seseorang memilih untuk menggunakan sebuah media sosial online
tentunya tidak terlepas dengan motivasi pribadi mereka. Hal tersebut perlu diperhatikan oleh
korporasi atau organisasi media sosial online dalam memilah dan memilih proporsi yang tepat
dengan menyediakan fitur-fitur dari market share yang terluas diikuti dengan market share
yang lebih sempit. Dengan begitu karakteristik-karakteristik yang memotivasi seseorang
untuk menggunakan sebuah media sosial online dalam melakukan interaksi di dunia maya
tersajikan sesuai porsinya.

6. Identify the respondent profile by mode scores concerning


a) Place of Origin
● Hits: Karakteristik yang terdapat pada profil ini banyak menggambarkan kehidupan
anak muda terutama yang berlokasi di DI Yogyakarta. Secara umum anak muda yang
masih sangat aktif bersosialisasi memanfaatkan sosial media untuk keperluan
memperoleh tingkat kepopuleran. Yogyakarta sendiri sebagai salah satu kota wisata
dihuni oleh banyak mahasiswa yang tersebar di banyak universitas terkenal di
Yogyakarta. Banyaknya mahasiswa pendatang memanfaatkan sosial media mereka
untuk berbagi pengalaman baru dengan cara membagikan pengalaman mereka pada
tempat yang baru mereka tinggali dan tak jarang juga mereka akan mengeksplor lokasi
– lokasi wisata untuk kemudian diunggah pada sosial media mereka
● Guyub: Yogyakarta terkenal sebagai kota yang santun dengan kultur jawa yang sangat
melekat. Mencari teman baru di daerah ini tidaklah susah karena budaya tersebut
ditambah juga banyaknya kultur lain yang dibawa oleh mahasiswa dari daerahnya masing
– masing. Melalui fitur friend search dan chatting, masyarakat Yogyakarta khususnya
anak muda banyak menggunakan fitur ini untuk menjalin silahturahim, memperbanyak
teman, juga memperbanyak relasi.
● Researcher: Keperluan kegiatan oleh masyarakat Yogyakarta terutama akademisi juga
pekerja kantoran banyak dipenuhi oleh kegiatan multitasking. Untuk memenuhi
keperluan mereka tersebut, tak jarang fitur -email dan survey digunakan. Hal itu selain
bertujuan untuk memenuhi kebutuhan kegiatan mereka, hal ini juga didasari rasa ingin
tahu yang tinggi akan sesuatu sehingga diperlukannya fitur seperti ini.
● Introvert: Fitur seperti filter iklan dan proteksi data diperlukan juga untuk menjaga
keamanan dan memberikan kenyamanan bagi pemakai sosial media. Dikutip melalui
okezone.com, kejahatan siber yang terjadi pada tahun 2017 di DI Yogyakarta sebanyak 80
kasus. Angka ini cukup besar sehingga fitur – fitur tersebut dirasa diperlukan demi
mencegah kejahatan siber dialami oleh pemakai sosial media.
● Challenger: Profil ini menggambarkan kebutuhan pengguna sosial media akan fitur yang
tidak monoton sehingga dibutuhkan fitur seperti games atau quiz. Mobilitas dan kegiatan
mahasiswa di Yogyakarta terkadang memberikan efek jenuh sehingga fitur seperti ini
akan menjadi fitur pembeda dan memberikan pengalaman memakai yang lebih nyaman.
● Ekspresif: Yogyakarta dikenal juga sebagai kota yang berisikan seniman – seniman
hebat. Sifat kustomisasi yang terdapat pada jiwa seniman dapat disalurkan melalui fitur
customized dashboard yang dapat memberikan wewenang pengguna untuk mengatur
sendiri dashboard mereka sesuai dengan kreatifitas yang mereka miliki.

b) Gender
● Hits: berdasarkan data mayoritas pemakai sosial media merupakan wanita, hal ini
memiliki indikasi bahwa wanita lebih condong dalam memiliki keinginan untuk diakui
lebih tinggi dibandingkan pria. Kegemaran wanita untuk menjelajah tempat baru demi
unggahan di sosial media menggambarkan bahwa wanita juga memiliki kesukaan dalam
menjelajah hal – hal baru untuk dibagikan kepada pengikutnya.
● Guyub: kegemaran wanita dalam mengeksplor hal – hal baru tersebut dapat kita
selaraskan dengan tingginya angka video sharing maupun picture sharing. Sehingga
tergambarkan bila kegemaran tersebut merupakan salah satu hal yang harus dituangkan
dalam bentuk fitur pada suatu sosial media.
● Researcher: Profil ini tidak dapat membedakan apakah wanita atau pria yang sering
menggunakan fitur email maupun survey karena kita ketahui pada data yang disajikan
mayoritas pengisi data merupakan mahasiswa dan karyawan yang mana kita ketahui
kedua profesi tersebut membutuhkan mobilitas tinggi dan rasa ingin tahu.
● Introvert: dalam hal proteksi informasi maupun filter iklan baik wanita maupun pria
memiliki keinginan yang sama, yakni memiliki fitur keamanan yang tinggi sehingga
privacy mereka dapat terjaga selagi menjelajah dalam sosial media.
● Challenger: karakteristik yang terdapat pada profil ini yakni suka mencoba hal baru dapat
dimanfaatkan oleh aplikasi sosial media untuk memasukkan fitur games dan quiz dengan
target wanita karena kita ketahui aplikasi games sendiri saat ini tidak hanya digandrungi
oleh pria melainkan adanya keterlibatan wanita juga dapat dijadikan lahan untuk diolah.
● Ekspresif: wanita dengan sisi kreatif dan uniknya memiliki keterampilan dalam
customized sesuatu sehingga menjadi lebih indah. Fitur customized dashboard ini akan
dengan mudah digunakan oleh wanita sebagai sarana untuk menyalurkan kreatifitas
mereka.

c) Age
Gambar 3. Usia
Gambar 3 menunjukkan rentang usia responden terbesar yaitu 21-25 tahun dengan nilai
frekuensi 283 atau 73,1% dari total 387 responden. Responden dengan rentang usia 26-30 tahun
mempunyai nilai frekuensi 47 atau 12,1% dari total responden. Responden dengan usia 16-20
tahun mempunyai nilai frekuensi 43 atau 11,1% dari total responden. Responden dengan rentang
usia 31-35 tahun mempunyai nilai frekuensi 7 atau 1,8% dari total responden. Responden dengan
rentang usia 36-40 tahun mempunyai nilai frekuensi 4 atau 1,0% dari total responden.
Responden dengan rentang usia 41-45 tahun mempunyai nilai frekuensi 2 atau 0,5% dari total
responden. Responden dengan rentang usia 51-55 tahun mempunyai nilai frekuensi 1 atau 0,3%.
d) Occupation

Gambar 4. Pekerjaan
Berdasarkan pada Gambar 4, frekuensi pekerjaan terbesar adalah university student yaitu
dengan nilai frekuensi 204 atau 52,7% dari jumlah responden sebesar 387 responden. Responden
dengan pekerjaan blue collar workers dan white collar workers mempunyai nilai frekuensi yang
sama yaitu 42 atau 10,9% dari jumlah responden. Responden dengan pekerjaan others
mempunyai nilai frekuensi 37 atau 9,6% dari jumlah responden. Responden dengan pekerjaan
sebagai entrepreneur mempunyai nilai frekuensi 30 atau 7,8 dari jumlah responden. Responden
dengan pekerjaan professional freelance mempunyai nilai frekuensi 21 atau 5,4% dari jumlah
responden. Responden dengan pekerjaan sebagai high school students mempunyai nilai frekuensi
8 atau 2,1% dari jumlah responden. Responden yang bekerja sebagai housewife mempunyai nilai
frekuensi terendah yaitu 3 atau 0,8% dari jumlah responden.

7. Make insightful conclusion and recommendations for the company that will develop an Indonesian
online social media.
a) Berdasarkan hasil analisis maka kelompok kami merekomendasikan segmen pasar yang
kedua yaitu Guyub, karena karakteristik masyarakat Indonesia mayoritas tercermin dalam segmen
Guyub. Adapun karakteristik itu adalah banyak relasi, menjalin silaturahim, berjiwa sosial dan
mudah bergaul. Selain itu, penggunaan media sosial masyarakat Indonesia didominasi oleh
kalangan anak muda yang tinggal di perkotaan dimana pengenalan media sosial yang baru akan
lebih mudah dijangkau dan diterima oleh sasaran penggunanya.
b) Value propotition dari sosial media yang akan kita buat bersifat praktis dan unik seperti:
Menyediakan fitur-fitur yang menjadi komponen utama dalam media sosial online, yaitu :
1. Fitur photo editor yang diperkaya dengan berbagai macam filter foto. Sebagaimana
kita ketahui penggunaan filter foto semakin aktif dikalangan yang berumur 21-25
tahun.
2. Fitur video sharing bisa menjadi salah satu media untuk partnership dengan
berbagai brand guna memperoleh pendapatan .
3. Fitur friend search memberikan kemudahan untuk menemukan seseorang yang
memiliki latar belakang yang sama dengan penambahan filter yang dapat
memudahkan pengguna sehingga dapat menciptakan komunitas.
4. Fitur chatting dilengkapi dengan auto-correct dan suggestion word yang sesuai
dengan kebiasaan pengguna dalam pemilihan kata-kata.
c) Kompetitor utama dari OSM (online social media) yang akan kita buat adalah instagram,
karena fitur yang menjadi andalan dalam segmen yang kami pilih terimplementasikan juga pada
instagram.
d) Strategi kompetitif dalam menghadapi kompetitor menurut kelompok kami adalah
menggunakan strategi diferensiasi. Hal ini diimplementasikan dengan pihak pengembang aplikasi
yang dapat bekerjasama dengan brand ternama untuk menarik calon pengguna agar menggunakan
fitur yang diluncurkan oleh developer.
Daftar Laman

Batubara, Puteranegara. 2017. 2017. Polisi Tangani 1.763 Kasus Kejahatan Siber.
https://news.okezone.com/read/2017/12/21/337/1833784/tahun-2017-polisi-tangani-1-763-kasus-
kejahatan-siber?page=3. Diakses pada 25 September 2018

Anda mungkin juga menyukai